• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laboratorium Sistem Manufaktur 1"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

(2)

Laboratorium Sistem Manufaktur 2

DAFTAR ISI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN ... 3

II. DESIGN DAN MANUFACTURING ... 3

2.1 CAD (Computer Aided Design) ... 3

2.2 CAM (Computer Aided Manufacturing) ... 4

III. PRODUK ... 4

3.1 Material Produk ... 5

a. Pengertian Material ... 5

b. Jenis Material ... 5

c. Pengolahan Material... 5

3.2 Desain Proses Manufaktur ... 6

a. Material ... 7

b. Mesin ... 7

c. Bill of Material ... 11

d. Assembly Chart ... 15

e. Operation Process Chart (OPC) ... 16

f. Alur Produksi ... 20

g. Ukuran dan Toleransi ... 20

h. Lembar Rencana Proses ... 22

(3)

Laboratorium Sistem Manufaktur 3

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Berikut merupakan tujuan pembelajaran dari praktikum Proses Manufaktur pada Modul 2: 1. Praktikan mengetahui dan memahami produk yang dibuat.

2. Praktikan mengetahui dan memahami mesin yang digunakan.

3. Praktikan mampu mendesain produk menggunakan Solidworks software. 4. Praktikan memahami alur proses pembuatan produk.

II. DESIGN DAN MANUFACTURING

Dalam dunia industri dapat dikenal yaitu CAD/CAM. CAD/CAM merupakan software yang memiliki dua bagian utama yaitu desain gambar CAD (Computer Aided Design) dan desain gambar CAM (Computer Aided Manufacturing) (Budi, Waluyo, & Purwanto).

2.1 CAD (Computer Aided Design)

CAD merupakan sebuah desain gambar berisikan tentang gambar produk yang meliputi ukuran dan bentuk geometri. CAD juga digunakan dalam perancangan berbagai alat dan perlengkapan yang digunakan didalam komponen-komponen manufaktur.

Fungsi dari CAD sendiri digunakan melalui proses teknik dari perancangan konseptual dan layout, melalui rekayasa dan analisa komponen untuk mendefinisikan metode manufaktur.

(4)

Laboratorium Sistem Manufaktur 4

2.2 CAM (Computer Aided Manufacturing)

CAM merupakan sebuah desain tentang proses pemakanan, toolpath, setup mesin dan lain-lain. Sebuah produk yang dihasilkan CAM akan sesuai dengan desain yang digambar pada proses CAD dengan sistem CAM. CAM menunjukkan ke pemakaian komputer yang mengkonversikan rancangan teknik sampai produk akhir.

Proses produk juga memerlukan pengendalian dan koordinasi yang diperlukan untuk proses fisik, peralatan, dan material. Dengan CAM, komputer membantu manajer, insinyur teknik/manufacturing dan pekerja produksi dengan tugas-tugas produksi secara otomatis. CAM dengan sistem CAD menghasilkan proses manufaktur yang lebih cepat dan lebih efisien.

Gambar 2 Computer Aided Manufacturing

III. PRODUK

Produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan oleh customer. Produk tersebut dirancang oleh perusahaan dengan memperhatikan beberapa aspek, seperti kualitas, desain, bentuk, ukuran, material dan lainnya untuk mencapai suatu tujuan dari perusahaan tersebut (Lubis, 2004).

Dalam dunia industri dikenal sebuah produk yaitu produk manufaktur, dimana produk tersebut dikelola dan diproses menggunakan proses manufaktur, sebagai contohnya yaitu kursi, mobil, motor, dispenser dan produk lainnya yang setiap benda tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda. Benda tersebut tidak akan ada apabila tidak

(5)

Laboratorium Sistem Manufaktur 5

ditransformasikan (diciptakan/dibuat) dari berbagai jenis material dan dirakit hingga menjadi benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Supriyanto, 2013).

Berikut merupakan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membuat suatu produk dalam proses manufaktur.

3.1 Material Produk

a. Pengertian Material

Material adalah dibuat dan disusun oleh bahan untuk menjadi sesuatu yang akan digunakan (William, 2009). Maka dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa material produk merupakan beberapa bahan yang dijadikan dalam proses membuat suatu produk atau barang jadi yang bermanfaat. Material atau bahan yang digunakan dalam bidang industri sangat banyak karena menyesuaikan produk yang dibuat. b. Jenis Material

Dalam pembuatan suatu produk, material dapat diproduksi di lantai pabrik atau dibeli dari perusahaan lain. Adapun macam-macam dari wujud dari bahan teknik yang banyak digunakan atau dibutuhkan dalam dunia industri, berdasarkan wujudnya, bahan teknik dibedakan menjadi tiga, yaitu (Kurniawan, 2020):

1. Padat yaitu bahan yang memiliki bentuk masif, relatif tetap, ikatan kuat Contoh : logam, besi, plastik, kaca, kayu, plastik, dll

2. Cair yaitu bahan yang bentuknya mengikuti bejana dan ikatannya lemah Contoh : Pelumas, air, bensin, solar, dll

3. Gas yaitu bahan yang bentuknya mengikuti bejana tetapi tidak terlihat Contoh : CO2, hidrogen, oksigen, dll

c. Pengolahan Material

Pengolahan material yang digunakan dari jenis material yang diatas adalah padat. Pengolahan material padat seperti besi dapat dilakukan menggunakan beberapa mesin untuk menjadi sebuah produk jadi. Proses dari pengolahan benda padat dapat dilakukan pada mesin bubut untuk melakukan pengikisan, mesin frais untuk melakukan pemakanan muka, mesin hacksaw untuk memotong benda kerja, mesin las untuk

(6)

Laboratorium Sistem Manufaktur 6

menggabungkan satu material dengan material yang lain. Sehingga dari material yang semula merupakan silinder besi dapat menjadi sebuah produk jadi seperti kerangka kursi, meja, dll.

3.2 Desain Proses Manufaktur

Desain proses manufaktur merupakan salah satu proses manufaktur yaitu mendesain suatu produk. Produk didesain dan dirancang oleh engineer setelah itu di proses ke dalam proses manufaktur. Dalam desain proses manufaktur ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu material produk, mesin yang digunakan, Bill Of Material (BOM), Assembly Chart, ukuran dan toleransi produk, Operation Process Chart (OPC), dan alur produksi. Berikut merupakan perancangan desain proses manufaktur dengan contoh produk yang dibuat adalah Pencil Case. Berikut merupakan contoh produk pencil case sebagai acuan dalam proses manufaktur.

Gambar 3 Pencil Case

Dari desain proses manufaktur diatas maka perlu diperhatikan material, mesin, bill of material, assembly chart, operation process chart, dan alur produksi dari pencil case.

(7)

Laboratorium Sistem Manufaktur 7

a. Material

Dapat dilihat pada Gambar 3 yaitu produk pencil case yang memiliki beberapa material atau bahan yang digunakan pada proses produksinya. Material yang digunakan yaitu : 1. Besi

Besi adalah sebuah jenis logam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari bijih besi (tambang). Selain itu besi merupakan logam terpenting dalam dunia industri, harga dari besi memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Pakasi, 2019).

2. MDF (Medium-Density Fiberboard)

MDF (Medium-Density Fiberboard) yang merupakan jenis kayu olahan yang diproses dan dibuat menggunakan serpihan kayu yang didapatkan. Kayu MDF memiliki struktur yang halus dibanding jenis kayu yang lain sehingga lebih nyaman untuk digunakan dan tidak perlu diamplas (Pratama, 2019).

3. PLA (Poly Lactic Acid)

PLA adalah jenis plastik polimer yang berasal dari bahan-bahan yang mudah terurai seperti tepung jagung, tepung tapioka, ataupun olahan tebu. Walaupun PLA ramah lingkungan, namun hasil cetakan yang dihasilkan kuat dan sangat rapi (Putra & Sari, 2018).

b. Mesin

Dari Gambar 3 diatas merupakan produk yang telah di-assembly dari beberapa part menjadi sebuah produk pencil case. Sehingga berikut merupakan nama part dan jenis mesin yang digunakan dalam produk pencil case.

(8)

Laboratorium Sistem Manufaktur 8

Gambar 4 Nama Part Pencil Case

Part diatas akan diproses menjadi sebuah produk pencil case menggunakan beberapa mesin. Mesin yang digunakan dalam pembuatan pencil case adalah sebagai berikut:

1. Mesin Hacksaw

Pada mesin hacksaw dibuat sebuah part yaitu base, iron side, dan pencil hole. Pada base dengan material yaitu besi panjang memiliki proses pemotongan ukuran yang telah ditentukan menggunakan mesin hacksaw. Selanjutnya, pada iron side dan pencil hole memiliki proses yang sama dengan base yang memiliki material besi panjang dan dilakukan pemotongan sesuai ukuran yang telah ditentukan menggunakan mesin hacksaw.

(9)

Laboratorium Sistem Manufaktur 9

2. Mesin Bor

Mesin bor digunakan untuk melubangi suatu benda kerja dengan struktur bulat menggunakan mata pahat yang telah ditentukan. Pada pencil case menggunakan mesin bor adalah pada part pencil hole. Fungsi penggunaan terhadap mesin bor terhadap part pencil hole yaitu untuk melubangi besi yang telah dipotong menggunakan mesin hacksaw. Mata bor yang digunakan disesuaikan seperti ukuran yang telah ditentukan.

Before After

3. Mesin Frais

Mesin frais digunakan untuk part base dan iron side. Proses dari mesin frais terhadap base dan iron side adalah melakukan pemakanan untuk membuat wadah untuk part MDF dan pencil hole yang akan di-assembly pada mesin las.

Before After

4. Mesin 3D Printer

Mesin 3D printer digunakan untuk part storage. Proses pada 3D printer sendiri adalah melakukan desain menggunakan software CAD, lalu di-input pada software

(10)

Laboratorium Sistem Manufaktur 10

slicer untuk mengatur proses dari 3D print, setelah itu desain di proses pada mesin 3D print menggunakan bahan PLA.

Before After

5. Mesin Las

Mesin las digunakan untuk menggabungkan satu part ke part lain menggunakan elektroda yang ada pada mesin las. Part yang digabungkan yaitu:

• Base dengan iron side. • Base dengan pencil hole.

Before After

6. Mesin Gerinda

Mesin gerinda digunakan untuk proses penghilangan material dengan pengikisan setelah proses las. Sehingga pada hasil assembly dari part base, iron side, dan pencil hole memiliki struktur yang halus atau rata dari sebelumnya kasar atau tidak rata pada proses las.

(11)

Laboratorium Sistem Manufaktur 11

c. Bill of Material

Bill of material (BOM) merupakan penggambaran struktur dari semua material, part, sub assembly, dan kuantitas yang digunakan atau dibutuhkan untuk merakit, menggabungkan, dan memproduksi produk akhir atau parent assembly.

Menurut Scott (1994), BOM adalah menghubungkan struktur produk dan sistem perencanaan material (material planning system). Produk yang baik apabila dalam proses tersebut dipresentasikan dalam sebuah BOM, mulai dari produk itu dibuat atau dirakit menjadi produk akhir.

Seorang manufacturing engineer menggunakan BOM sebagai bagian dari proses desain dan menentukan item yang harus dibeli atau diproduksi. Untuk menentukan release item yang dibeli atau diproduksi, dilakukannya proses perencanaan pengendalian produksi dan persediaan menggunakan BOM yang dihubungkan dengan Master production Schedule (MPS) (Modul 1 Perencanaan Proses, 2015).

Dalam praktikum ini, digunakan format BOM dengan tabel yang kolomnya berisikan informasi yang memuat mengenai hal:

1. Level (tingkatan part atau produk) 2. Part number (nomor part)

3. Part name (nama part) atau description

4. Quantity for each assembly (kuantitas part untuk setiap satu produk jadi) 5. Decision (keputusan untuk membeli atau memproduksi part tersebut).

Bila ditinjau dari komponen-komponen penyusun produknya, BOM dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Single Level Bill

Single Level Bill merupakan produksi dengan komponen yang dibuat hanya satu level, format sederhana dari BOM yang dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

(12)

Laboratorium Sistem Manufaktur 12

Tabel 1 Contoh Single Level Bill

2. Multilevel Bill of Material

Pada praktikum kali ini digunakan Multilevel tree dimana dengan Single Level Bill of Material tidak cukup untuk menggambarkan produk yang memiliki sub-assembly, sehingga untuk produk yang memiliki proses subassembly menggunakan Multilevel Tree dan Multilevel Tree Bill of Material.

Multilevel tree atau pohon struktur produk (product structure tree) didefinisikan sebagai bagan informasi tentang hubungan antara produk akhir dengan komponen-komponen penyusunan produk akhir. Struktur produk adalah suatu informasi mengenai hubungan antara komponen dalam suatu perakitan, selain itu juga memberikan informasi tentang semua item, seperti nomor komponen dan jumlah yang dibutuhkan (Ansori & Rahayu, 2019). Berikut merupakan contoh multilevel tree dari pencil case:

(13)

Laboratorium Sistem Manufaktur 13

Gambar 5 Contoh Struktur Multilevel Tree Pencil case Tabel 2 Contoh Multilevel BOM Pencil case

Level Part Number

Part Name Material Quantity Make or Buy 0 9.0.5 Pencil Case PLA. Besi, dan Kayu MDF 1 Make

1 8.1.1 Storage PLA 2 Make

1 7.1.4 Main Body Besi dan

Kayu MDF 1 Make

2 6.2.4 Body Base Besi dan

Kayu MDF 1 Make

(14)

Laboratorium Sistem Manufaktur 14

Level Part Number

Part Name Material Quantity Make or Buy

3 4.3.3 MDF Kayu MDF 1 Make

2 3.2.2 Center Body Besi 1 Make

3 2.3.2 Pencil Hole Besi 1 Make

3 1.3.2 Iron Side Besi 2 Make

Multilevel tree pencil case diatas menggambarkan hubungan antara produk akhir dengan part penyusunnya seperti perakitan part-part pada level 3 menjadi sebuah part baru pada level 2. Sehingga part-part tersebut memerlukan part-part lain untuk membuatnya dan begitu seterusnya. Berikut merupakan keterangan yang dapat diberikan pada pembuatan multilevel tree.

Gambar 6 Keterangan Multilevel Tree Part

Dari informasi tersebut dapat dibuat product structure tree. Pada Gambar 6 diatas dijelaskan bahwa proses pembuatan pencil case dimulai dari part pada level 3 bagian kiri bawah yaitu iron side. Sehingga proses pembuatan center body yaitu dengan melakukan assembly dari iron seide (proses ke-1) lalu pembuatan pencil hole (proses ke-2) hingga menjadi produk jadi yaitu pencil case (proses ke-9).

(15)

Laboratorium Sistem Manufaktur 15

d. Assembly Chart

Assembly chart adalah gambaran grafis yang menjelaskan mengenai urutan aliran komponen dan sub-assembly yang akan dirakit menjadi sebuah produk. assembly chart berfungsi untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk dan menjelaskan cara dalam membuat aliran perakitan komponen-komponen tersebut. berikut merupakan format dari pembuatan assembly chart.

Gambar 7 Format Assembly Chart

Dari penjelasan format assembly chart diatas, berikut merupakan contoh dalam pembuatan assembly chart dari produk pencil case.

(16)

Laboratorium Sistem Manufaktur 16

Gambar 8 Contoh Assembly Chart Pencil Case e. Operation Process Chart (OPC)

Peta proses operasi merupakan penggambaran suatu diagram yang berisi langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku hingga menjadi komponen atau produk jadi (Siregar, 2014).

OPC berisikan informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisis lebih lanjut berupa waktu yang dihabiskan, material yang digunakan dan tempat atau mesin yang digunakan untuk memproses material. Sehingga dalam suatu peta proses operasi yang dicatat hanya kegiatan operasi dan pemeriksaan, terkadang pada langkah akhir operasi dicantumkan kegiatan penyimpanan. Adapun manfaat OPC adalah :

1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin

2. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku 3. Salah satu alat untuk menentukan tata letak pabrik

4. Salah satu alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang berlaku

Pada OPC terdapat lambang yang digunakan dalam suatu peta kerja. Pada tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar

(17)

lambang-Laboratorium Sistem Manufaktur 17

lambang yang terdiri dari lima buah lambang yang merupakan hasil pengembangan dari lambang yang diusulkan oleh Gilbreth. Pada penggunaannya dalam OPC, hanya tiga lambang saja yang digunakan yaitu (Mutia & Maryana, 2015):

Tabel 3 Lambang dan Keterangan OPC

No Lambang Nama

Lambang Keterangan

1 Operasi

Kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat (baik fisik maupun duniawi). Terjadi dalam proses produksi yang biasanya terjadi pada suatu mesin atau workstation.

2 Pemeriksaan

Pemeriksaan terjadi apabila benda kerja mengalami proses pemeriksaan, baik segi kuantitas maupun kualitas.

3 Penyimpanan

Penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Setelah diketahui, lambang OPC pada Tabel 3 diatas maka terdapat format dalam pembuatan sebuah OPC, berikut merupakan format dalam pembuatan OPC.

(18)

Laboratorium Sistem Manufaktur 18

Gambar 9 Format OPC

Dari format diatas maka dapat direpresentasikan di dalam contoh OPC pada produk yaitu pencil case.

(19)

Laboratorium Sistem Manufaktur 19

Gambar 10 Contoh OPC Pencil Case

Dari hasil pembuatan OPC maka dibuat tabel ringkasan dengan format yaitu kegiatan, jumlah dan waktu (menit). Berikut merupakan ringkasan dari alur OPC (Operation process chart) pencil case yang tertera pada Tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4 Contoh Ringkasan OPC Pencil case

Ringkasan

Kegiatan Jumlah Waktu (menit)

19 99

5 25

1 0

(20)

Laboratorium Sistem Manufaktur 20

f. Alur Produksi

Alur produksi merupakan rangkaian dari urutan dalam proses pembuatan produk, dimana pada alur produksi akan dijelaskan berupa part name, material dari part, dan machine.

Tabel 5 Contoh Alur Produksi Pencil case

No. Part name Material Machine

1 Storage PLA 3D Printer

2 Iron Side Besi Hacksaw, Frais dan Las 3 Pencil Hole Besi Hacksaw, Bor dan Las

4 MDF MDF Jigsaw

5 Base Besi Hacksaw dan Frais

g. Ukuran dan Toleransi

Toleransi adalah suatu penyimpangan yang diperbolehkan atau diizinkan. Setiap ukuran dasar diberi dua penyimpangan yang diizinkan yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Karena dengan adanya penyimpangan, sebuah benda kerja dibuat dan diproses menggunakan toleransi, sehingga benda kerja tersebut dapat dipasang dan di-assembly. Toleransi ukuran dibagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Toleransi Internasional (IT)

Pada toleransi internasional besarnya ditentukan oleh ISO / R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian), hal tersebut untuk menyesuaikan dengan persyaratan fungsional dan keseragaman. ISO R286 menetapkan toleransi standar yaitu:

• IT 01-4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti,

• IT 5-11 dipakai dalam bidang permesinan umum, untuk bagian-bagian mampu tukar, yang dapat digolongkan pula dalam pekerjaan sangat teliti, dan pekerjaan biasa.

• IT 12 - 16 dipakai untuk pekerjaan kasar. 2. Toleransi Umum

Toleransi umum adalah ukuran yang diberikan untuk sebuah proses yang tidak memerlukan ketelitian atau bukan bagian dari benda berpasangan. Nilai toleransi

(21)

Laboratorium Sistem Manufaktur 21

umum selalu memiliki batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan bawah yang sama. Sehingga tingkat kualitas (kekerasan permukaan) dan ukuran dasar ditentukan oleh besarnya toleransi. Berikut merupakan gambar tabel toleransi umum.

Tabel 6 Toleransi Umum

Dari Tabel 6 di atas apabila diimplementasikan pada produk pencil case, sehingga dapat dibuat sebuah ukuran dan toleransi yang terdiri dari nama part, sisi yang diukur, ukuran sebenarnya, toleransi produk dan ukuran akhir.

Tabel 7 Contoh Toleransi Pencil Case

No. Part Sisi yang diukur Ukuran sebenarnya (mm) Toleransi (mm) Ukuran akhir (mm) Ukuran akhir (cm) 1 Storage Panjang 70 ± 0,3 70,3 7,03 Lebar 50 ± 0,3 50,3 5,03 Tinggi 30 ± 0,2 30,2 3,02 2 Iron Side Panjang 70 ± 0,15 70,15 7,015 Lebar 6,8 ± 0,1 6,9 0,69 Tinggi 68 ± 0,15 68,15 6,815 3 Pencil Hole Panjang 142,9 ± 0,2 143,1 14,31 Lebar 40 ± 0,15 40,15 4,015 Tinggi 5 ± 0,05 5,05 0,505

(22)

Laboratorium Sistem Manufaktur 22

No. Part Sisi yang diukur Ukuran sebenarnya (mm) Toleransi (mm) Ukuran akhir (mm) Ukuran akhir (cm) Diameter 10 ± 0,1 10,1 1,01 4 MDF Panjang 132,9 ± 0,5 133,4 13,34 Lebar 3 ± 0,1 3,1 0,31 Tinggi 63 ± 0,3 63,4 6,34 5 Base Panjang 132,9 ± 0,2 133,1 13,31 Lebar 70 ± 0,15 70,15 7,015 Tinggi 10 ± 0,1 10,1 1,01 3. Toleransi Khusus

Toleransi khusus adalah suatu toleransi dengan nilainya di luar dari toleransi umum. Perbedaan dari toleransi umum, bahwa toleransi khusus memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai toleransi umum.

h. Lembar Rencana Proses

Lembar Rencana Proses (LRP) merupakan representasi dalam sebuah bentuk tabular yang menyatakan runtutan atau urutan operasi beserta parameternya dalam pembuatan part dari suatu produk. Beberapa point yang harus diperhatikan dalam mengisi tabel lembar rencana proses adalah:

1. Nomor Proses

Adalah nomor urutan proses dalam membuat suatu produk mulai dari awal seperti pengukuran hingga selesai seperti peletakan barang di gudang.

2. Uraian Operasi

Uraian operasi berisi dari proses dalam pengoperasian sebuah produk dari bahan baku menjadi produk jadi.

(23)

Laboratorium Sistem Manufaktur 23

3. Stasiun Kerja

Stasiun kerja adalah area atau tempat dalam melakukan aktivitas produksi dalam mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah.

4. Nomor Setup

Nomor setup adalah penomoran dari setup setiap proses. 5. Alat Bantu Setup

Alat bantu setup merupakan alat yang digunakan dalam proses setup untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bagi operator.

6. Tools

Tools adalah suatu alat bantu atau komponen baik berupa mata pahat ataupun alat lain yang digunakan pada proses pembuatan part, sebagai contoh dalam membuat suatu lubang tools yang digunakan adalah drill ∅7.

7. Waktu Setup

Waktu setup adalah waktu yang dibutuhkan pada sebuah mesin ataupun stasiun kerja saat mesin dimatikan untuk mengakhiri proses produksi sampai mesin dihidupkan kembali dan siap untuk produksi selanjutnya.

8. Waktu Proses

Waktu proses adalah waktu yang dibutuhkan dalam memproses dari suatu mesin dalam membuat suatu produk.

9. Waktu Total

Waktu total adalah waktu dari keseluruhan dari setup, proses pembuatan, hingga menjadi produk jadi.

Dari hasil pembahasan diatas, berikut merupakan pengaplikasian LRP dengan contoh yaitu produk pencil case pada Tabel dibawah ini (Modul 1 Perencanaan Proses, 2015).

(24)

Laboratorium Sistem Manufaktur 24

LEMBAR RENCANA PROSES

Nomor : 1 Halaman ke :

No. Part : 8.1.1 File gambar :

Nama Part : Storage Material : PLA

Ukuran (cm)

Panjang : 7,03

Dibuat oleh : PT. Siman Diameter : 5,03

Tanggal : 9 Maret 2024 Tinggi : 3,02

No. proses Uraian operasi Stasiun kerja Setup Tools Waktu setup (s) Waktu proses (s) Waktu total (s)

No. setup Alat

bantu

1 Di-print 3D Print Bakest

Sekop 300 300

2 Pemeriksaan - Alat

Ukur - -

LEMBAR RENCANA PROSES

Nomor : 2 Halaman ke :

No. Part : 1.3.2 File gambar :

Nama Part : Iron Side Material : Besi

Ukuran (cm)

Panjang : 7,015

Dibuat oleh : PT. Siman Lebar : 0,69

Tanggal : 9 Maret 2024 Tinggi : 6,815

No.

proses Uraian operasi

Stasiun kerja Setup Tools Waktu setup (s) Waktu proses (s) Waktu total (s) No. setup Alat bantu 1 Pengukuran - Mistar 120 120 2 Dipotong besi silinder Mesin Hacksaw Coolant, kikir 300 300 3 Pemakanan

body iron base

Mesin

Frais Coolant 600 600

7 Pengecekan

(25)

Laboratorium Sistem Manufaktur 25

LEMBAR RENCANA PROSES

Nomor : 3 Halaman ke :

No. Part : 2.3.2 File gambar :

Nama Part : Pencil Hole Material : Besi

Ukuran (cm)

Panjang : 14,31

Dibuat oleh : PT. Siman Lebar : 4,015

Tanggal : 9 Maret 2024 Tinggi : 0,505

Diameter : 1,01 No.

proses Uraian operasi

Stasiun kerja Setup Tools Waktu setup (s) Waktu proses (s) Waktu total (s) No. setup Alat bantu 1 Pengukuran - Mistar 120 120 2 Dipotong besi berbentuk balok Mesin Hacksaw Coolant, kikir 300 300 3 Dilubangi bodi

iron hole Mesin Bor Coolant 600 600

3 Pengecekan - Alat

Ukur - -

LEMBAR RENCANA PROSES

Nomor : 4 Halaman ke :

No. Part : 4.3.3 File gambar :

Nama Part : MDF Material : Kayu MDF

Ukuran (cm)

Panjang : 13,34

Dibuat oleh : PT. Siman Lebar : 0,31

Tanggal : 9 Maret 2024 Tinggi : 6,34

No.

proses Uraian operasi

Stasiun kerja Setup Tools Waktu setup (s) Waktu proses (s) Waktu total (s) No. setup Alat bantu 1 Pengukuran - Mistar 120 120 2 Dipotong kayu MDF Mesin Jigsaw 300 300 3 Pengecekan - Alat Ukur - -

(26)

Laboratorium Sistem Manufaktur 26

LEMBAR RENCANA PROSES

Nomor : 5 Halaman ke :

No. Part : 5.3.2 File gambar :

Nama Part : Base Material : Besi

Ukuran (cm)

Panjang : 13,31

Dibuat oleh : PT. Siman Lebar : 7,015

Tanggal : 9 Maret 2024 Tinggi : 1,01

No.

proses Uraian operasi

Stasiun kerja Setup Tools Waktu setup (s) Waktu proses (s) Waktu total (s) No. setup Alat bantu 1 Pengukuran - Mistar 120 120 2 Dipotong besi berbentuk balok Mesin Hacksaw Coolant, kikir 300 300 3 Pemakanan body iron side Mesin Frais Coolant 600 600 4 Pengecekan - Mistar - -

(27)

Laboratorium Sistem Manufaktur 27

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. N., & Wulandari, R. (2021). Pengaruh Variasi Putaran Mesin Terhadap Waktu Pengeboran Dengan Material Aluminium Al 6063 Pada Mesin Bor Duduk. Journal Mechanical Engineering, 11-15.

Ansori, M., & Rahayu, S. L. (2019). Analisa Perencanaan Bahan Baku Pande Besi Dengan Menggunakan Metode Material Requerement Planning Di UD.Farrel. Repository Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Bahrudin, A., Wahyono, W., & Yuzaili, s. (2019). Teknik Potong Miring dan Teknik Laminasi dalam Proses Pembuatan Produk Kriya Kayu sebagai Upaya Efisiensi Bahan. Panggung Jurnal Seni Budaya, 391-405.

Budi, R. S., Waluyo, J., & Purwanto, A. (t.thn.). Proses Manufaktur End Grip Pada Sepeda Motor Berbantuan CAD, CAM, CNC. akprind.ac.id, 1-8.

Dudung, A. (2016). Pelatihan Praktik Pengelasan Bagi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Di Jakarta. Jurnal Sarwahita , 140-145.

Gebler, M., Uiterkamp, A. J., & Visser, C. (2014). A global sustainability perspective on 3D printing technologies. Energy Policy.

Kurniawan, P. H. (2020). Material Teknik (Logam, Keramik, Polimer, Dan Komposit). Study Program of Mechatronics Engineering, Department of Mechanical Engineering, State Polytechnic of Ujung Pandang, Makassar, Indonesia, 1-40.

Lubis, A. N. (2004). Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis. Digitized by USU digital library , 1-14.

(28)

Laboratorium Sistem Manufaktur 28

Mohd. Syaryadhi, et al. (2007). Sistem Berat Menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa Elektrika, 6(1).

Mutia, S., & Maryana. (2015). Perbaikan Metode Kerja Pada Bagian Produksi Dengan Menggunakan Man And Machine Chart. Jurnal Teknovasi, 15-26.

Naimah, R. J. (2019). Pelatihan Pembuatan Furniture Dari Bahan Limbah Kayu Pallet. Garuda (Garda Rujukan Digital).

Pakasi, F. G. (2019). Efektivitas Saringan Pasir Up Flow Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Baku. Jurnal Kesehatan Lingkungan.

Priyadana, M. I. (2016). Penerapan Media Berbasis Adobe Flash Professional Cs5 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kompetensi Gear Rack Lurus. UNNES Repository, 1-54.

Putra, K. S., & Sari, U. R. (2018). Pemanfaatan Teknologi 3D Printing Dalam Proses Desain Gaya Hidup. Seminar Nasional Sistem Indoemasi dan Teknologi Informasi 2018. Setyaji, E. (2012). Pengaruh Temperatur Tuang Stir Casting Terhadap Densitas, Porositas,

Konduktivitas Termal Dan Struktur Mikro Pada Komposit Alumunium Yang Diperkuat Serbuk Besi. E-Journal UNDIP.

Siregar, R. (2014). Analisa Line Balancing Dengan Membandingkan Metode Ranked Positional Weight (Rpw) Dan Metode Kilbredge & Wester Di Ud. Rati Ayu. Medan Area University Repository.

Supriyanto, E. (2013). “MANUFAKTUR“ Dalam Dunia Teknik Industri. INDEPT.

William, C. (2009). Materials Science And Engineering An Introduction, Eight Edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc, Hoboken.

Zailendra, K. (2018). Rancang Bangun Alat Bantu Pembuatan Furniture Kayu (Pengujian). E-prints responsitory software, 1-140.

Gambar

Gambar 1 Computer Aided Design
Gambar 2 Computer Aided Manufacturing
Gambar 3 Pencil Case
Gambar 4 Nama Part Pencil Case
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum proses penjualan dilakukan pencatatan data resep atau bill of material (BOM) dari setiap menu yang dijual pada Warung Benjut, setelah memasukkan data

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan perhitungan peramalan, Master Production Schedule (MPS), (Rough Cut Capacity Planning (RCCP), Bill of Material (BOM) hingga

Aplikasi ini dapat menghasilkan informasi terkait perencanaan produksi yang akan membantu kegiatan produksi seperti Bill of Material (BOM) menghasilkan informasi

Sebelum proses penjualan dilakukan pencatatan data resep atau bill of material (BOM) dari setiap menu yang dijual pada Warung Benjut, setelah memasukkan data

Aplikasi ini dapat menghasilkan informasi terkait perencanaan produksi yang akan membantu kegiatan produksi seperti Bill of Material (BOM) menghasilkan informasi

Proses pembahanan dari papan kayu menjadi komponen sesuai dengan ukuran komponen dalam Bill of Material (BOM). Komponen yang telah disiapkan dari proses

Aplikasi ini dapat menghasilkan informasi terkait perencanaan produksi yang akan membantu kegiatan produksi seperti Bill of Material (BOM) menghasilkan informasi

Profit Revenue Expenditure Average price of each product Material cost Variable cost Machine cost Electricity bill Packaging cost Printed ads Website Agent's demand Fix cost Phone