• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laboratorium Sistem Manufaktur 1"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

(2)

Laboratorium Sistem Manufaktur 2

DAFTAR ISI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN ... 3

II. PROSES PEMBUATAN PART MDF BASE ... 3

2.1 Desain Part MDF Base ... 3

2.2 Material Part MDF Base ... 4

2.3 Proses Manufaktur Part MDF Base ... 4

2.3.1 Mesin Jigsaw ... 4

a. Dasar Teori ... 5

b. Mata Pisau Mesin Jigsaw ... 7

c. Proses Mesin Jigsaw pada MDF Base... 9

d. Potensi Bahaya Mesin Jigsaw ... 10

e. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Jigsaw ... 10

2.3.2 Mesin Bor ... 11

a. Dasar Teori ... 11

b. Jenis-jenis Mata Pahat Mesin Bor ... 15

c. Proses Mesin Bor pada MDF Base ... 16

d. Alat Bantu Mesin Bor ... 17

e. Potensi Bahaya Mesin Bor ... 18

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Bor ... 19

(3)

Laboratorium Sistem Manufaktur 3

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Berikut merupakan tujuan pembelajaran dari praktikum Proses Manufaktur pada Modul 5: 1. Praktikan mengetahui dan memahami produk yang dibuat yaitu MDF Base.

2. Praktikan mengetahui dan memahami mesin yang digunakan.

3. Praktikan mampu mendesain produk menggunakan Solidworks CAM. 4. Praktikan memahami alur proses pembuatan produk.

II. PROSES PEMBUATAN PART MDF BASE

Pada praktikum proses manufaktur part MDF Base merupakan salah satu bagian dalam proses pembuatan produk penggantung kunci. Part MDF base berfungsi sebagai alas perekat penggantung dimana part tersebut akan di assembly dengan part iron base.

.

2.1 Desain Part MDF Base

Desain dibuat menggunakan ukuran yang sesuai benda kerja yang akan dibuat. Pengukuran pada part MDF Base dalam realitas menggunakan penggaris dan jangka sorong, sedangkan dalam simulasi software diukur dengan Solidworks menggunakan gambar teknik. Gambar teknik adalah sarana yang segala sesuatu diwujudkan dengan mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi yang bertujuan untuk menginterpretasi maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-simbol yang diterima secara internasional atau standar ISO. Berikut merupakan ukuran yang terdapat dalam gambar teknik.

(4)

Laboratorium Sistem Manufaktur 4

Gambar 1 Gambar Teknik MDF Base

2.2 Material Part MDF Base

Material yang digunakan dalam part MDF base adalah MDF (Medium-Density Fiberboard) yang merupakan jenis kayu olahan yang diproses dan dibuat menggunakan serpihan kayu yang didapatkan. Kayu MDF memiliki struktur yang halus dibanding jenis kayu yang lain sehingga lebih nyaman untuk digunakan dan tidak perlu diamplas (Pratama, 2019).

2.3 Proses Manufaktur Part MDF Base

Proses dari pembuatan part MDF base dilakukan menggunakan beberapa mesin yaitu pertama menggunakan mesin jigsaw untuk memotong MDF base sesuai ukurannya, kedua menggunakan mesin bor untuk melubangi MDF base. Berikut merupakan penjelasan dari mesin jigsaw dan bor.

2.3.1 Mesin Jigsaw

Berikut merupakan penjelasan dari mesin jigsaw dalam pembuatan part MDF base. Mesin jigsaw merupakan mesin pertama yang digunakan untuk memotong bahan baku MDF.

(5)

Laboratorium Sistem Manufaktur 5

a. Dasar Teori

Jigsaw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (hampir semua benda kerja berbahan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga lurus (Mohd. Syaryadhi, et al, 2007).

Jenis mesin jigsaw yang digunakan dalam pembuatan part MDF base adalah scroll saw. Prinsip kerja dari jigsaw adalah bergerak naik turun saat memotong. Mesin dihidupkan dengan menekan saklar sumber daya listrik, mata gergaji bergerak naik turun dan bantalan benda kerja diarahkan ke benda kerja yang akan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan dan menghasilkan serbuk kayu (Zailendra, 2018).

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 2 Mesin Jigsaw

Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan bagian komponen dari mesin jigsaw:

(6)

Laboratorium Sistem Manufaktur 6

Tabel 1 Bagian-bagian Mesin Jigsaw

Kode Nama Part Fungsi

1. Table Sebagai alas dari MDF base yang hendak dipotong.

2. On/Off Switch Untuk mematikan atau

menyalakan mesin.

3. Speed Adjustment Untuk mengatur kecepatan mata pisau gergaji.

4. Table Adjustment Untuk mengatur ketinggian meja alas benda kerja.

5. Motor Housing Tempat pelindung motor dari penggerak gergaji.

6. Sawdust Blower Sebagai blower (alat tiup) untuk membersihkan sisa-sisa pemakanan benda kerja.

7. Blade Mata pisau untuk memotong MDF

(7)

Laboratorium Sistem Manufaktur 7

Kode Nama Part Fungsi

8. Tension Lever Untuk mengatur ketinggian dan kemiringan bagian atas pada gergaji.

9. Blade Tension Untuk mengatur ketinggian pada mata pisau gergaji.

10. Over Arm Sebagai penyangga mata pisau

pada gergaji.

11. Hold Down Finger Sebagai penahan MDF base ketika dilakukannya pemakanan.

12. Drop Foot Sebagai batas turunnya mata pisau ketika memotong MDF base. 13. Table Insert Sebagai tempat memasukkan MDF

base yang hendak dipotong.

b. Mata Pisau Mesin Jigsaw

Berikut merupakan mata pisau yang digunakan dalam menggergaji part MDF Base. 1. Pin Blade

Pada mata pisau berjenis Pin Blade di bagian atas dan bawah Blade terdapat besi kecil yang disebut pin yang berfungsi sebagai pengait pada mesin Scroll saw. Kelebihan dari jenis blade ini adalah tidak mudah lepas dari scroll saw karena terdapat pin pengait yang kuat pada blade ini sebagai penahan. Kekurangan dari pin blade adalah jenis blade ini ukuranya relatif besar sehingga akan sulit apabila kita ingin membuat lekukan kecil yang detail.

(8)

Laboratorium Sistem Manufaktur 8

Gambar 3 Pin Blade

2. Pinless Blade

Pada jenis mata pisau Pinless Blade, perbedaannya dengan Pin Blade bahwa di bagian atas dan bawah tidak terdapat besi pin. Kelebihan Pinless blade adalah blade jenis ini memiliki ukuran yang relatif kecil, sehingga sangat mudah apabila kita akan membuat lekukan kecil yang detail. Kekurangan dari Pinless Blade adalah karena ukurannya sangat kecil, memerlukan kehati-hatian dalam menggunakannya, karena akan mudah patah saat salah pengoperasian. Pinless Blade merupakan mata pisau yang digunakan untuk memotong MDF.

(9)

Laboratorium Sistem Manufaktur 9

Gambar 4 Pinless Blade

c. Proses Mesin Jigsaw pada MDF Base

Proses mesin jigsaw pada pembuatan part MDF base digunakan untuk memotong bahan baku menjadi produk dengan ukuran yang telah ditentukan yaitu panjang 8 cm dan lebar 5 cm dengan mata pahat yang digunakan yaitu “pinless blade”. Berikut merupakan proses sebelum dan sesudah dari pemotongan MDF base menggunakan mesin jigsaw.

1. Sebelum melakukan pemotongan dari mesin jigsaw

(10)

Laboratorium Sistem Manufaktur 10

2. Setelah melakukan pemotongan dari mesin jigsaw

Gambar 6 Setelah Pemotongan MDF Base

d. Potensi Bahaya Mesin Jigsaw

Saat melakukan proses pemakaian mesin akan ada potensi bahaya timbul sehingga berikut merupakan potensi bahaya yang dapat terjadi pada mesin jigsaw.

1. Pada proses penggunaan mesin Gergaji Jigsaw, terdapat scrap yang tertinggal dan akan menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya. 2. Dalam pengoperasian Mesin Jigsaw diharuskan berhati-hati dan fokus dalam

penggunaannya serta mengikuti langkah petunjuk pengoperasian secara baik dan benar secara berurutan, agar tidak terjadi kecelakaan yang fatal dan menghasilkan benda kerja yang baik.

e. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Jigsaw

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut merupakan APD dari mesin jigsaw:

(11)

Laboratorium Sistem Manufaktur 11

Gambar 7 APD Mesin Jigsaw

2.3.2 Mesin Bor

Berikut merupakan penjelasan dari mesin bor dalam pembuatan part MDF base. Mesin bor merupakan mesin kedua setelah proses mesin jigsaw untuk melubangi part MDF base.

a. Dasar Teori

Mesin bor adalah salah satu jenis mesin yang memiliki gerakan memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (Akhmadi & Wulandari, 2021). Mesin bor digunakan untuk memotong lubang ke dalam suatu logam, kayu, atau lainnya. Mesin bor menggunakan alat bor yang ujungnya tajam. Pada jenis mesin bor yang digunakan dalam proses pelubangan part MDF base adalah hand-feed atau dapat disebut mesin bor duduk.

(12)

Laboratorium Sistem Manufaktur 12

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 8 Mesin Bor

Prinsip kerja dari mesin bor yaitu memiliki mata pahat pemotong diletakkan di mesin bor pada chuck atau diputar dan dimasukkan ke dalam pekerjaan dengan kecepatan yang bervariasi. Berikut merupakan bagian-bagian dari mesin bor (Akhmadi, Wulandari, & Mustofa, 2021). Adapun bagian dan kegunaannya, mesin bor terdiri dari komponen atau bagian-bagian yang telah diketahui yang dijelaskan sebagai berikut.

(13)

Laboratorium Sistem Manufaktur 13

Gambar 9 Bagian Mesin Bor Tabel 2 Bagian dan Fungsi Mesin Bor

No. Nama Bagian Keterangan

1 Base (Dudukan)

Penopang dari seluruh komponen mesin bor. Letak base ini berada paling bawah, pemasangan Base harus kuat dikarenakan akan berpengaruh terhadap keakuratan pengeboran.

2 Table (Meja)

Digunakan untuk meletakkan MDF pada base yang akan dibor. Meja kerja bisa disesuaikan secara vertikal agar dapat berputar ke kiri serta ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang menempel pada tiang. Pada bagian tersebut dilengkapi dengan pengunci atau table clamp yang berfungsi untuk menjaga meja

(14)

Laboratorium Sistem Manufaktur 14

No. Nama Bagian Keterangan

supaya sesuai dengan posisi yang diinginkan.

3 Spindle (Spindel)

Berfungsi untuk menggerakkan chuck atau pencekam yang memegang atau mencekam mata bor.

4 Spindle Head

Berfungsi sebagai rumah dari konstruksi spindel yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle.

5 Column (Tiang)

Berfungsi sebagai penyangga ketika proses pengeboran. Bagian ini berbentuk silinder yang memiliki alur yang berfungsi jalur gerak vertikal dari meja kerja.

6 Drill (Mata Bor)

Berfungsi untuk membuat lubang, mata bor yang digunakan adalah mata bor spiral karena daya hantar mata bor tersebut sangat baik.

7 Drill Feed Handle

Berfungsi untuk menurunkan atau menekankan spindel dan mata bor ke MDF base.

8 Kelistrikan Berfungsi untuk menggerak paling utama mesin bor adalah motor listrik.

(15)

Laboratorium Sistem Manufaktur 15

b. Jenis-jenis Mata Pahat Mesin Bor

Mata pahat pada mesin bor berfungsi sebagai alat pembuat lubang dari suatu benda kerja. Adapun jenis mata bor sesuai dengan kegunaannya. Berikut merupakan jenis-jenis mata bor (Bintang Al-Fajri, 2019).

1. Mata Bor Bilah 2. Mata Bor Alur Lurus 3. Mata Bor Spiral

Pada praktikum proses manufaktur jenis mata bor yang digunakan adalah mata bor spiral. Mata bor spiral dibuat pertama kali pada tahun 1863 sebagai alat pembuat lubang. Mata bor spiral dibuat untuk menahan tegangan torsi, dimana material dari mata bor adalah baja carbon, HSS, dan carbida. Pada mata bor spiral memiliki karakteristik yang berbeda dari mata bor yang lain yaitu memiliki sudut potong yang baik, bram-bram pemotong yang mudah keluar, dan mudah dalam pemakaian.

Gambar 10 Mata Bor Spiral

Tabel 3 Keterangan dari Bagian-bagian Mata Bor Spiral

Nama Bagian Mata Bor Keterangan

Tangkai

Memiliki 2 macam bentuk yaitu silindris dan konis (morse taper). Bor yang memiliki tangkai silindris berdiameter kecil dan pemakaiannya menggunakan chuck bor.

(16)

Laboratorium Sistem Manufaktur 16

Sedangkan bor dengan tangkai tirus diletakkan menggunakan sarung pengurang atau langsung pada spindle mesin bor yang berlubang konis.

Badan Panjangnya diukur dari batas tangkai sampai ujung bor

Alur

Berfungsi untuk mempercepat keluarnya tatal. Tatal merupakan serpihan kayu saat diketam.

c. Proses Mesin Bor pada MDF Base

Proses mesin bor dari bahan baku menjadi produk dengan ukuran yang telah ditentukan yaitu diameter 0,5 cm dengan mata pahat yang digunakan yaitu “bor spiral”. Berikut merupakan proses sebelum dan sesudah dari melubnagi MDF Base menggunakan mesin bor.

1. Sebelum melakukan pelubangan dari mesin bor.

Gambar 11 Sebelum Pelubangan MDF Base 2. Sesudah melakukan pelubangan dari mesin bor.

(17)

Laboratorium Sistem Manufaktur 17

d. Alat Bantu Mesin Bor

Alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan MDF Base: • Ragum

Ragum merupakan alat yang berfungsi sebagai penjepit benda kerja pada mesin frais, hacksaw atau mesin bor. Ragum pada umumnya terbuat dari besi tuang. Penggunaannya dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawan arah jarum jam) untuk membuka rahang ragum sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut. Begitu juga untuk mengikat besi silinder yaitu tangkai diputar kearah kanan (searah jarum jam) (Cahyadi, 2019).

Gambar 13 Ragum • Penitik

Penitik adalah alat untuk membuat lubang pada benda kerja dengan ujung dari penitik memiliki sudut 30° sampai 90°. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan dan diberi guratan atau segi enam. Pada proses pembuatan Base, penitik digunakan untuk menandai area yang akan dibor sebelum dilakukan proses pengeboran pada mesin frais dengan cara memukul ujung atas penitik dengan palu dengan keras hingga menimbulkan lubang kecil yang dihasilkan dari penitik.

(18)

Laboratorium Sistem Manufaktur 18

Gambar 14 Penitik

e. Potensi Bahaya Mesin Bor

Mesin bor adalah mesin dengan gerakan utama yang berputar (pisau berputar) pada sumbu tetap dan benda kerja bergerak melintasi pemotong. Bahaya yang sering terjadi diantaranya:

1. Mata Terkena Chip (Tatal)

Untuk menghindari mata kemasukan chip maka setiap melakukan pekerjaan harus memakai kacamata. Apalagi kerja dengan mesin bor, dimana pisau berputar pada poros yang tetap sedangkan benda kerja hanya bergerak melintasi pisau.

2. Tangan Terkena Cutter

Untuk menghindari tangan anda terkena pisau bor, maka jika ingin mengambil bagian, melihat, dan membersihkan tatal yang dekat dengan pisau maka lebih baik putaran poros dimatikan.

3. Tangan Terkena Chip

Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu kita membersihkan tatal seusai kerja pada mesin bor. Karena mesin bor cutter-nya lebih dari 1 mata potong, maka serpihan chip-nya pasti bentuknya pendek-pendek dan tajam Untuk mengatasi resiko ini maka gunakanlah kuas untuk membersihkan.

(19)

Laboratorium Sistem Manufaktur 19

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Bor

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut merupakan APD dari mesin bor:

(20)

Laboratorium Sistem Manufaktur 20

III. DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. N., & Wulandari, R. (2021). Pengaruh Variasi Putaran Mesin Terhadap Waktu Pengeboran Dengan Material Aluminium Al 6063 Pada Mesin Bor Duduk. Journal Mechanical Engineering, 11-15.

Akhmadi, A. N., Wulandari, R., & Mustofa, A. (2021). Pengaruh Variasi Putaran Mesin Terhadap Waktu Pengeboran Dengan Material Aluminium Al 6063 pada Mesin Bor Duduk. Journal Mechanical Engineering, 11-15.

Arpian, I. D. (2018). Penerapan Alat Pelindung Diri Tangan pada Pekerja Bagian Produksi. HIGEIA, 363-373.

Atmantawarna, H. P. (2013). Perbaikan Mesin Bubut Dan Uji Unjuk Kerja Dengan Bahan Besi Pejal. eprints.undip.ac.id.

B.M. Amstead, P.F. Oswald, & M.L. Begeman. (1992). Manufacturing Processes. Singapore: John Wiley.

Bahrudin, A., Wahyono, W., & Yuzaili, s. (2019). Teknik Potong Miring dan Teknik Laminasi dalam Proses Pembuatan Produk Kriya Kayu sebagai Upaya Efisiensi Bahan. Panggung Jurna Seni Budaya, 391-405.

Bintang Al-Fajri, M. (2019). Rancang Bangun Alat Bantu Produksi Pengeboran 8 Titik Pada Toolpost Ukuran 90mm x 90mm ( Proses Pembuatan ). Eprints Respository Software, 6-28.

Budi, R. S., Waluyo, J., & Purwanto, A. (t.thn.). Proses Manufaktur End Grip Pada Sepeda Motor Berbantuan CAD, CAM, CNC. akprind.ac.id, 1-8.

Cahyadi, Y. (2019). Pembuatan Rahang Penjepit Pada Ragum Mesin Frais Berbahan Dasar S45C. UPI Repositiry.

(21)

Laboratorium Sistem Manufaktur 21

Dudung, A. (2016). Pelatihan Praktik Pengelasan Bagi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Di Jakarta. Jurnal Sarwahita , 140-145.

Gebler, M., Uiterkamp, A. J., & Visser, C. (2014). A global sustainability perspective on 3D printing technologies. Energy Policy.

Kohser, B. (2007). Materials Process Manufacturing, 10th Degarmo’s, John Wiley & Sons, Inc. United States of America.

Kurniawan, P. H. (2020). Material Teknik (Logam, Keramik, Polimer, Dan Komposit). Study Program of Mechatronics Engineering, Department of Mechanical Engineering, State Polytechnic of Ujung Pandang, Makassar, Indonesia, 1-40.

Mohd. Syaryadhi, et al. (2007). Sistem Berat Menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa Elektrika, 6(1).

Mohd., S., & et al. (2007). Sistem berat menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa Elektrika. Vol 6, no. 1.

Naimah, R. J. (2019). Pelatihan Pembuatan Furniture Dari Bahan Limbah Kayu Pallet. Garuda (Garda Rujukan Digital).

Pakasi, F. G. (2019). Efektivitas Saringan Pasir Up Flow Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Baku. Jurnal Kesehatan Lingkungan.

Pattiasina, N. H., Effendy, E., & Wairatta, A. (2017). Pelatihan Sheet Metal Pembuatan Oven Guna Peningkatan Usaha Mikro Skala Industry Rumahtangga Di Desa Rumahtiga. Jurnal SIMETRIK, 8-15.

Pratama, D. (2019). Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Pengeluaran Material Pada Pt Corinthian Industries Indonesia. repository.poltekapp.ac.id, 13-14.

Priyadana, M. I. (2016). Penerapan Media Berbasis Adobe Flash Professional Cs5 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kompetensi Gear Rack Lurus. UNNES Repository, 1-54.

(22)

Laboratorium Sistem Manufaktur 22

Rino, O. (2015). Teknik Industri Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau.

Setyaji, E. (2012). Pengaruh Temperatur Tuang Stir Casting Terhadap Densitas, Porositas, Konduktivitas Termal Dan Struktur Mikro Pada Komposit Alumunium Yang Diperkuat Serbuk Besi. E-Journal UNDIP.

Supriyanto, E. (2013). “MANUFAKTUR“ Dalam Dunia Teknik Industri. INDEPT.

William, C. (2009). Materials Science And Engineering An Introduction, Eight Edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc, Hoboken.

Zailendra, K. (2018). Rancang Bangun Alat Bantu Pembuatan Furniture Kayu (Pengujian). E-prints responsitory software, 1-140.

Gambar

Gambar 1 Gambar Teknik MDF Base
Tabel 1 Bagian-bagian Mesin Jigsaw
Gambar 4 Pinless Blade
Gambar 6 Setelah Pemotongan MDF Base
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah foto yang berbentuk persegi panjang dengan mempunyai ukuran panjang 18 cm dan lebar 12 cm.. Foto itu akan diberi bingkai dengan panjang bingkai

Panjang diagonal ruang suatu balok yang ukuran panjang lebar dan tingginya masing – masing 24 cm, 8 cm dan 6 cm adalah... Banyaknya bidang diagonal pada sebuah

Jika persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang KLMN yang sisi terpanjangnya memiliki ukuran 24 cm, maka ukuran lebar dari persegi panjang KLMN adalah ......

Pada mata pahat diatas yang akan digunakan pada proses pembuatan cekungan part hanger adalah “End Mill Cutter”, prinsip kerja dari pata pahat tersebut dalam pembuatan hanger

Hitunglah keliling dan luas persegi panjang dengan ukuran sebagai berikuta. Hitunglah keliling dan luas persegi panjang yang berukuran panjang 12 cm dan lebar

Didapatkan ukuran terbesar dari komponen makeup yang dibutuhkan juru rias, untuk panjang dan lebar didapatkan 8,4 cm dan tinggi 18 cm. pembulatan keatas dilakukan bertujuan untuk

etalase dengan ukuran yang sangat besar, yaitu dengan ukuran panjang 300 cm x tinggi 210 cm x lebar 45 cm yang kami buat menjadi 2 partisi (Partisi Pertama tediri dari 4 Frame, 2

Maket Lantai Dua Sumber gambar: Verhan 2021 Judul Karya : Desain Interior Campus Cafe dengan Konsep ModerN Minmalis Ukuran : - Panjang : 47,4 cm - Lebar : 40,6 cm - Tinggi : 12 cm