• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laboratorium Sistem Manufaktur 1"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

(2)

Laboratorium Sistem Manufaktur 2

DAFTAR ISI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN ... 3

II. PROSES PEMBUATAN PART HANGER ... 3

2.1 Desain Part Hanger ... 3

2.2 Material Part Hanger... 4

2.3 Proses Manufaktur Part Hanger ... 4

2.3.1 Mesin Hacksaw ... 5

a. Dasar Teori ... 5

b. Mata Pahat Mesin Hacksaw ... 7

c. Proses Mesin Hacksaw pada Hanger ... 8

d. Tools Mesin Hacksaw ... 9

e. Potensi Bahaya Mesin Hacksaw ... 11

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Hacksaw ... 11

2.3.2 Mesin Bubut ... 12

a. Dasar Teori ... 12

b. Mata Pahat Mesin Bubut ... 16

c. Proses Mesin Bubut pada Hanger ... 18

d. Tools Mesin Bubut ... 19

e. Potensi Bahaya Mesin Bubut... 21

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Bubut... 22

2.3.3 Mesin Frais ... 23

a. Dasar Teori ... 23

b. Jenis-jenis Mata Pahat Mesin Frais ... 26

c. Proses Mesin Frais pada Hanger ... 29

d. Tools Mesin Frais ... 30

e. Potensi Bahaya Mesin Frais ... 31

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Frais ... 32

(3)

Laboratorium Sistem Manufaktur 3

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Berikut merupakan tujuan pembelajaran dari praktikum Proses Manufaktur pada Modul 4: 1. Praktikan mengetahui dan memahami produk yang dibuat yaitu hanger.

2. Praktikan mengetahui dan memahami mesin yang digunakan.

3. Praktikan mampu mendesain produk menggunakan Solidworks CAM. 4. Praktikan memahami alur proses pembuatan produk.

II. PROSES PEMBUATAN PART HANGER

Pada praktikum proses manufaktur part hanger merupakan salah satu bagian dalam proses pembuatan produk penggantung kunci. Part hanger berfungsi sebagai tempat untuk menggantung yang akan di assembly dengan part base. Dalam proses pembuatan part hanger ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

2.1 Desain Part Hanger

Desain dibuat menggunakan ukuran yang sesuai benda kerja yang akan dibuat. Pengukuran pada part hanger dalam realitas menggunakan mistar dan jangka sorong, sedangkan dalam simulasi software diukur dengan Solidworks menggunakan gambar teknik. Gambar teknik adalah sarana yang segala sesuatu diwujudkan dengan mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi yang bertujuan untuk menginterpretasi maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-simbol yang diterima secara internasional atau standar ISO. Berikut merupakan ukuran yang terdapat dalam gambar teknik.

(4)

Laboratorium Sistem Manufaktur 4

Gambar 1 Gambar Teknik Hanger

2.2 Material Part Hanger

Material yang digunakan dalam part hanger adalah besi silinder. Besi adalah jenis dari sebuah logam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari bijih besi (tambang). Selain itu besi merupakan logam terpenting dalam dunia industri, harga dari besi memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Pakasi, 2019).

2.3 Proses Manufaktur Part Hanger

Proses dari pembuatan part hanger dilakukan menggunakan beberapa mesin yaitu pertama menggunakan mesin hacksaw untuk memotong batang besi sesuai ukuran part hanger, kedua menggunakan mesin bubut yaitu untuk membuat chamfer dan pemakanan pada besi silinder, ketiga yaitu mesin frais untuk membuat cekungan dalam part hanger menggunakan mata pahat “end mill”. Berikut merupakan penjelasan dari mesin hacksaw, mesin bubut, dan mesin frais.

(5)

Laboratorium Sistem Manufaktur 5

2.3.1 Mesin Hacksaw

Berikut merupakan penjelasan dari mesin hacksaw dalam pembuatan part hanger. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang digunakan untuk memotong bahan baku.

a. Dasar Teori

Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Jenis yang digunakan dalam proses pemotongan benda kerja atau besi silinder adalah Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksawing-Machine). Mesin Gergaji Bolak-balik memiliki prinsip kerja dengan gerakkan bolak-balik, pisau yang digunakan pada gergaji ini memiliki ukuran panjang antara 300mm – 900mm dengan ketebalan 1,25mm – 3mm dengan material HSS (Mohd. & et al, 2007).

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 2 Mesin Hacksaw

Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan bagian komponen dari mesin gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine):

(6)

Laboratorium Sistem Manufaktur 6

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 3 Bagian-bagian Mesin Gergaji Bolak Balik

Tabel 1 Bagian-bagian Mesin Gergaji

Nama Part Fungsi

Hand Wheel Sebagai tuas pengunci gergaji

Coolant Coolant yaitu untuk mendinginkan besi cylinder saat operasi mesin gergaji.

Vise Vise (ragum) adalah tempat

(7)

Laboratorium Sistem Manufaktur 7

Nama Part Fungsi

diproses hingga proses pemotongan selesai.

Motor Motor penggerak sebagai penggerak

utama pada gergaji mesin.

Extra Heavy Guide Bar Untuk mengangkat dan menurunkan knife rest (bingkai gergaji) dan mata gergaji.

Cross Section Cross Section (penampang tumpuan) yaitu untuk menahan besi cylinder saat sedang dilakukan penggergajian.

Knife Rest Sebagai penahan pisau gergaji

Hacksaw Mata pisau gergaji untuk memotong besi

cylinder.

Switch On/Off Tombol on/off yaitu untuk menghidupkan dan mematikan mesin gergaji.

Handle Mengatur vise (ragum) untuk menjepit

besi cylinder.

b. Mata Pahat Mesin Hacksaw

Mata pahat atau dapat disebut bilah gergaji terbuat dari baja potong cepat (High Speed Steel/HSS) atau baja tungsten rendah. Panjang bilah biasanya 8”, 10” atau 12”. Bilah halus mempunyai 20-30 gigi tiap inch, sedangkan untuk bilah kasar mempunyai 1418 gigi tiap inch. Bilah untuk pekerjaan umum mempunyai 16-28 gigi tiap inch. Pada proses pembuatan part hanger mata pahat yang digunakan memiliki panjang 12” dengan jenis bilah kasar.

(8)

Laboratorium Sistem Manufaktur 8

Gambar 4 Mata Pahat Mesin Hacksaw

c. Proses Mesin Hacksaw pada Hanger

Proses mesin hacksaw yaitu memotong besi panjang menjadi besi dengan ukuran panjang yaitu 6 cm dan diameter 2 cm.

1. Besi panjang sebelum proses pemotongan.

(9)

Laboratorium Sistem Manufaktur 9

2. Hasil dari pemotongan mesin hacksaw.

Gambar 6 Besi Hanger

d. Tools Mesin Hacksaw

Tools yang digunakan dalam proses pembuatan hanger: • Ragum

Ragum merupakan alat yang berfungsi sebagai penjepit benda kerja pada mesin frais, hacksaw atau mesin bor. Ragum pada umumnya terbuat dari besi tuang. Penggunaannya dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawan arah jarum jam) untuk membuka rahang ragum sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut. Begitu juga untuk mengikat besi silinder yaitu tangkai diputar kearah kanan (searah jarum jam) (Cahyadi, 2019).

(10)

Laboratorium Sistem Manufaktur 10

• Coolant

Coolant adalah cairan hasil campuran dari ethylene atau propylene glycol dan air yang biasanya memiliki rasio perbandingan 50/50 (Rino, 2015). Coolant digunakan saat mesin bekerja dalam memotong besi silinder, pada proses tersebut pemberian coolant diberikan secara berkala pada permukaan benda kerja yang terkena mata pahat/pisau dari mesin hacksaw. Fungsi coolant dalam proses pemotongan pada mesin hacksaw adalah pembersih atau pembawa geram, menurunkan gaya pemotongan, memperhalus benda kerja dan mempertahankan kualitas dari mata pahat atau pisau, selain itu dengan memberikan cairan (Kohser, 2007).

Gambar 8 Coolant • Kikir

Kikir adalah alat perkakas tangan yang berfungsi untuk mengikis benda kerja (Pattiasina, Effendy, & Wairatta, 2017). Penggunaan kikir untuk meratakan dan menghaluskan benda kerja dengan cara benda kerja diapit pada ragum lalu di perhalus dengan menggesekkan kikir secara berulang-ulang pada benda kerja yang memiliki permukaan kasar.

(11)

Laboratorium Sistem Manufaktur 11

Gambar 9 Kikir

e. Potensi Bahaya Mesin Hacksaw

Saat melakukan proses pemakaian mesin akan ada potensi bahaya timbul sehingga berikut merupakan potensi bahaya yang dapat terjadi pada mesin hacksaw.

a. Mesin yang bergerak keatas dan kebawah, bergerak kedepan dan kebelakang, bergerak membuka dan menutup dapat mengakibatkan jari, tangan, atau bagian tubuh lain terpotong, terjepit tertimpa bagian mesin berakibat pada luka gores, sayat, patah tulang, amputasi, hingga kematian.

b. Mesin yang menggunakan penjepit benda kerja ulir, jika tidak dipasang dengan sempurna maka benda kerja dapat terlempar dan mengenai bagian tubuh mengakibatkan trauma.

c. Operator yang tidak memposisikan diri dengan benar dapat terbentur lengan gergaji dan menyebabkan trauma.

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Hacksaw

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut merupakan APD dari mesin hacksaw:

(12)

Laboratorium Sistem Manufaktur 12

Gambar 10 APD Mesin Hacksaw

2.3.2 Mesin Bubut

Berikut merupakan penjelasan dari mesin bubut dalam pembuatan part hanger. Mesin bubut merupakan mesin kedua setelah proses mesin hacksaw untuk membuat chamfer dan pemakanan dalam part hanger.

a. Dasar Teori

Menurut buku General Machinist Theory (2011) proses bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja untuk mendapatkan bentuk dan ukuran dengan menggerakan pahat baik sejajar maupun tegak lurus sumbu putar dari benda kerja. Pada jenis mesin bubut yang digunakan dalam pembuatan part hanger adalah “Mesin Bubut Sedang”.

(13)

Laboratorium Sistem Manufaktur 13

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 11 Mesin Bubut

Mesin bubut (turning machine) merupakan suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja yang berputar tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris.

Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Dari kerja ini dihasilkan sayatan dan benda kerja yang umumnya simetris.

(14)

Laboratorium Sistem Manufaktur 14

Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan mesin bubut dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan bagian komponen dari mesin bubut:

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 13 Bagian-bagian Mesin Bubut

(15)

Laboratorium Sistem Manufaktur 15

Tabel 2 Bagian-bagian Mesin Bubut

Nama Part Fungsi

Chuck Berfungsi untuk menjepit benda kerja

yang dapat dikencangkan menggunakan spindel

Cross Slide Mengarahkan mata pahat ke kanan dan kiri benda kerja secara halus, biasanya digunakan dalam pembuatan chamfer pada benda kerja.

Tailstock Berada disebelah kanan mesin bubut yang berfungsi sebagai penahan ujung benda kerja yang dibubut.

Lathe Bed Merupakan bagian utama dari mesin

bubut yang berfungsi sebagai dudukan tailstock, carriage handwheel, dan cross feed handwheel.

Clutch Mematikan, menyalakan, dan

mengarahkan putaran chuck. Apabila dinaikkan maka chuck bergerak sesuai arah jarum jam, begitu sebaliknya. Cross Feed Handwheel Mengarahkan mata pahat ke arah depan

dan belakang benda kerja

Carriage Handwheel Mengarahkan mata pahat ke arah kanan dan kiri benda kerja

Mata Pahat Berfungsi untuk memahat dan memakan

(16)

Laboratorium Sistem Manufaktur 16

Nama Part Fungsi

Tools Post Sebagai tempat dudukan mata pahat bubut menggunakan pemegang pahat sebagai penjepit mata pahat.

Switch On/Off Berfungsi untuk mematikan dan

menyalakan putaran chuck dan juga menjadi tombol emergency stop yang digunakan dalam keadaan darurat. Spindle Speed Selector Berfungsi sebagai mengatur kecepatan

putaran pada mesin bubut, mengatur arah pemakanan, dan mengatur penguliran.

b. Mata Pahat Mesin Bubut

Menurut fungsinya, mata pahat bubut terbagi menjadi sembilan jenis yaitu, mata pahat kiri, mata pahat potong, mata pahat kanan, mata pahat rata, mata pahat radius, mata pahat alur, mata pahat ulir, mata pahat muka, dan mata pahat kasar. Ilustrasi penggunaan dari berbagai jenis mata pahat bubut dapat dilihat pada gambar dibawah.

(17)

Laboratorium Sistem Manufaktur 17

Tabel 3 Keterangan Mata Pahat Mesin Bubut

Kode Nama Mata Pahat Fungsi

(a) Pahat Kiri

Pahat rata kiri digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata, arah pemakanannya dari kiri ke kanan. Besar sudut puncaknya 80°.

(b) Pahat Potong

Pahat jenis ini digunakan khusus untuk memotong suatu benda kerja hingga ukuran panjang tertentu.

(c) Pahat Kanan

Pahat rata kanan digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata, arah pemakanannya dari kanan ke kiri. Besar sudut puncaknya 80°.

(d) Pahat Rata

Pahat bubut jenis ini digunakan untuk membubut permukaan rata pada bidang memanjang. Sistem kerjanya adalah dengan menggerakan pahat dari ujung luar benda kerja kearah pencekam atau sebaliknya.

(e) Pahat Radius

Pahat yang mata pemotongannya membentuk radius sehingga hasil pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk mata potongnya yaitu radius.

(f) Pahat Alur

Pahat jenis ini digunakan untuk membentuk profil alur pada

(18)

Laboratorium Sistem Manufaktur 18

Kode Nama Mata Pahat Fungsi

permukaan benda kerja. Bentuk tergantung dari pahat alur yang digunakan.

(g) Pahat Ulir

Pahat jenis ini digunakan untuk membuat ulir pada permukaan benda kerja, baik pembuatan ulir dalam maupun ulir luar.

(h) Pahat Muka

Pahat bubut jenis ini yang digunakan untuk membubut pada permukaan benda kerja. Sistem kerjanya adalah dengan menggerakkan dari tengah benda kerja ke arah keluar atau sebaliknya tergantung dari arah putarannya.

(i) Pahat Kasar

Untuk memproses pengerjaan kasar, pahat harus memakan benda kerja dalam waktu yang singkat yang konstruksinya dibuat kuat.

c. Proses Mesin Bubut pada Hanger

Dalam proses pemakanan penggantung dan chamfer mata pahat yang digunakan adalah “mata pahat kanan”, proses pada mesin bubut dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, melakukan proses chamfer yaitu pemakanan pada ujung besi silinder agar tidak runcing. Lalu kedua melakukan pemakanan pada besi silinder untuk menghasilkan silinder lebih kecil yang nantinya akan di-assembly dengan part base.

(19)

Laboratorium Sistem Manufaktur 19

1. Proses pembuatan chamfer

Gambar 15 Proses Chamfer 2. Proses pemakanan ujung silinder

Gambar 16 Pemakanan Silinder

d. Tools Mesin Bubut

Tools yang digunakan dalam proses pembuatan hanger: • Spindel

Spindel adalah sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, dan lain-lain (Atmantawarna, 2013). Pada proses pembubutan besi silinder diletakkan pada spindel untuk menjepit besi silinder agar tidak bergerak saat proses pembubutan.

(20)

Laboratorium Sistem Manufaktur 20

Gambar 17 Spindel • Coolant

Coolant adalah cairan hasil campuran dari ethylene atau propylene glycol dan air yang biasanya memiliki rasio perbandingan 50/50 (Rino, 2015). Coolant digunakan saat mesin bekerja dalam melakukan pemakanan pada besi silinder, pada proses tersebut pemberian coolant diberikan secara berkala pada permukaan benda kerja yang terkena mata pahat mesin bubut. Fungsi coolant dalam proses pemakanan pada mesin bubut adalah pembersih atau pembawa geram, menurunkan gaya pemotongan, memperhalus benda kerja dan mempertahankan kualitas dari mata pahat atau pisau, selain itu dengan memberikan cairan (Kohser, 2007).

(21)

Laboratorium Sistem Manufaktur 21

e. Potensi Bahaya Mesin Bubut

Potensi bahaya pada mesin bubut adalah potensi untuk terjadinya insiden yang berakibat pada kerugian, hal tersebut akan mengakibatkan risiko dalam terjadinya bahaya, berikut merupakan potensi bahaya dari mesin bubut.

• Bagian yang Bergerak

Pada bagian yang bergerak ini beberapa potensi bahaya yang kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan:

1. Putaran cekam dapat menggulung benda seperti pakaian atau rambut yang terurai.

2. Bila saat bekerja, pengencangan cekam kurang baik dapat mengakibatkan benda kerja terlempar.

3. Apabila pengaturan putaran melebihi daya benda, dapat menyebabkan kerusakan pada benda, mesin dan pahat.

4. Saat pengencangan cekam, kunci T tertinggal pada pencekam dan mesin dinyalakan, dapat menyebabkan kunci T terlempar dan mengenai benda atau pekerja.

5. Bila saat mesin bubut beroperasi, kemudian ada pekerja/orang yang dengan tidak sengaja memegang bagian As yang berputar, maka akan menyebabkan luka bagi pekerja.

6. Putaran As ini dapat menggulung benda seperti pakaian atau rambut yang terurai.

(22)

Laboratorium Sistem Manufaktur 22

• Bagian Titik Operasi

Pada bagian titik operasi ini beberapa potensi bahaya yang kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan:

1. Jika Pekerja tidak hati-hati dan menyentuh bagian benda kerja yang berputar, akan menyebabkan luka.

2. Dapat menyebabkan pahat atau alat potong yang terpasang patah atau terlempar ketika bertemu dengan benda kerja yang dibubut, apabila pahat tidak terjepit dengan baik.

3. Chip dari hasil pembubutan berpotensi terhempas/terlempar keluar dan dapat mengenai pekerja.

Gambar 20 Titik Operasi Pembubutan

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Bubut

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut merupakan APD dari mesin bubut:

(23)

Laboratorium Sistem Manufaktur 23

Gambar 21 APD Mesin Bubut

2.3.3 Mesin Frais

Berikut merupakan penjelasan dari mesin frais dalam pembuatan part hanger. Mesin frais merupakan mesin ketiga setelah proses mesin bubut untuk memakan sisi part hanger.

a. Dasar Teori

Mesin frais dapat mengerjakan/menyelesaikan permukaan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau sebagai alatnya yang diletakkan pada poros yang disebut arbor. Mesin frais yang digunakan dalam proses pembuatan part iron base adalah mesin frais vertikal.

(24)

Laboratorium Sistem Manufaktur 24

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 22 Mesin Frais

Adapun bagian dan kegunaannya, mesin frais vertikal terdiri dari komponen atau bagian-bagian yang telah diketahui yang dijelaskan sebagai berikut (B.M. Amstead, P.F. Oswald, & M.L. Begeman, 1992).

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII) Gambar 23 Bagian Mesin Frais

(25)

Laboratorium Sistem Manufaktur 25

Tabel 4 Bagian dan Fungsi Mesin Frais

Bagian Fungsi

Motor Berfungsi untuk menggerakkan mesin frais dengan tenaga listrik, selain itu juga mengatur kecepatan, tombol on/off, dan saklar pada mesin frais

Feed Handle Berfungsi untuk mengunci dan menaik-turunkan mata bor dalam proses pemakanan

Chuck Berfungsi untuk meletakkan pisau frais dan juga menekan pisau yang terpasang pada sumbu utama. Worktable Berfungsi untuk meletakkan part hanger saat proses

pemakanan benda kerja berlangsung.

Saddle Traverse Crank Berfungsi untuk menggerakkan meja kerja secara kanan-kiri.

Operation Control Berfungsi untuk mengatur pergerakkan mata pahat yaitu reverse (mata pahat berputar ke arah kiri) dan forward (mata pahat berputar ke arah kanan).

Spindle Lock Berfungsi untuk mengunci chuck dan mata pahat supaya tidak bergerak.

Table Traverse Crank Handle

Berfungsi untuk menggerakkan meja kerja secara horizontal di depan column.

Base Berfungsi untuk menopang atau fondasi dari mesin frais selain itu sebagai tempat pembuangan coolant apabila tidak dipergunakan lagi.

Ragum Berfungsi untuk menjepit part hanger dengan kuat saat proses pemakanan.

(26)

Laboratorium Sistem Manufaktur 26

b. Jenis-jenis Mata Pahat Mesin Frais

Pisau mesin frais / cutter mesin frais baik horizontal maupun vertical memiliki banyak sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat. Pisau yang digunakan dalam mesin frais antara lain:

Tabel 5 Mata Pahat Mesin Frais

Nama Pisau Gambar Pisau Fungsi Pisau

Twist Bits

(Sumber: www.irwin.com)

Digunakan untuk mengebor pada aneka jenis bahan kayu, plastik dan metal.

Pisau Mantel (Plane Frais

Mantel)

(Sumber: travers.com)

Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.

Pisau Alur (Slot Cutter)

(Sumber : imimg.com)

Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja.

Pisau Roda Gigi (Gear Cutter)

(Sumber : travers.com)

Pisau modul ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi yang diinginkan.

(27)

Laboratorium Sistem Manufaktur 27

Nama Pisau Gambar Pisau Fungsi Pisau

Pisau Radius Cekung

(Sumber : zps-fn.cz)

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung).

Pisau Radius Cembung

(Sumber : zps-fn.cz)

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar (cembung).

Pisau Alur T (T Slot Cutter)

(Sumber : cutwel.co.uk)

Pisau jenis ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya pada meja mesin frais.

Pisau Sudut (Angel Cutter)

(Sumber : amazon.com)

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai dengan sudut pisau yang digunakan. Sudut berkisar antara: 30°, 45°, 50°, 60°, 70° dan 80°.

(28)

Laboratorium Sistem Manufaktur 28

Nama Pisau Gambar Pisau Fungsi Pisau

Pisau Frais Muka Sisi (Side Milling

Cutter)

(Sumber : mimg.com)

Jenis pisau ini memiliki mata sayat muka dan disisi, dapat digunakan untuk melakukan frais rata dan bertingkat.

Pisau Frais Gergaji (Slittig

Saw)

(Sumber : amazon.com)

Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

Pisau Frais Jari (End Mill

Cutter)

(Sumber : dansdiscounttools.com)

Pisau frais yang digunakan untuk membuat alur tembus atau bertingkat dan mengefrais rata untuk bidang yang lebarnya relatif kecil.

Pada mata pahat diatas yang akan digunakan pada proses pembuatan cekungan part hanger adalah “End Mill Cutter”, prinsip kerja dari pata pahat tersebut dalam pembuatan hanger yaitu besi silinder diletakkan pada ragum, setelah itu mata pahat beroperasi dari samping dengan area “Cutting Edge” seperti Gambar 23 sebagai

(29)

Laboratorium Sistem Manufaktur 29

pemakanan besi silinder dalam pembuatan cekungan, karena yang bekerja adalah pisau samping dari end mill cutter, proses tersebut dilakukan hingga membentuk cekungan sebagai tempat hanger.

Gambar 24 End Mill Cutter

c. Proses Mesin Frais pada Hanger

Proses dalam membuat cekungan menggunakan mata pahat pada mesin frais dilakukan menggunakan mata pahat “End Mill Cutter”.

1. Sebelum dilakukan pembuatan cekungan

(30)

Laboratorium Sistem Manufaktur 30

2. Setelah melakukan pemakanan membentuk cekungan

Gambar 26 Terdapat Cekungan

d. Tools Mesin Frais

Tools yang digunakan dalam proses pembuatan hanger: • Ragum

Ragum merupakan alat yang berfungsi sebagai penjepit benda kerja pada mesin frais, hacksaw atau mesin bor. Ragum pada umumnya terbuat dari besi tuang. Penggunaannya dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawan arah jarum jam) untuk membuka rahang ragum sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut. Begitu juga untuk mengikat besi silinder yaitu tangkai diputar kearah kanan (searah jarum jam) (Cahyadi, 2019).

Gambar 27 Ragum • Coolant

Coolant adalah cairan hasil campuran dari ethylene atau propylene glycol dan air yang biasanya memiliki rasio perbandingan 50/50 (Rino, 2015). Coolant digunakan

(31)

Laboratorium Sistem Manufaktur 31

saat mesin bekerja dalam melakukan pemakanan hanger untuk membuat cekungan, pada proses tersebut pemberian coolant diberikan secara berkala pada permukaan benda kerja yang terkena mata pahat/pisau dari mesin frais. Fungsi coolant dalam proses pemakanan pada mesin frais adalah pembersih atau pembawa geram, menurunkan gaya pemotongan, memperhalus benda kerja dan mempertahankan kualitas dari mata pahat atau pisau, selain itu dengan memberikan cairan (Kohser, 2007).

Gambar 28 Coolant

e. Potensi Bahaya Mesin Frais

Mesin frais adalah mesin perkakas dengan gerak utama berputar (pisau berputar) pada sumbu yang tetap, dan benda kerja bergerak melintasi cutter. Bahaya-bahaya yang sering terjadi antara lain:

1. Mata terkena chip (tatal)

Untuk menghindari mata kemasukan chip maka setiap melakukan pekerjaan harus memakai kacamata. Apalagi kerja dengan mesin frais, dimana pisau berputar pada poros yang tetap sedangkan benda kerja hanya bergerak melintasi pisau.

(32)

Laboratorium Sistem Manufaktur 32

2. Tangan terkena cutter pisau frais

Untuk menghindari tangan anda terkena pisau frais, maka jika ingin mengambil bagian, melihat, dan membersihkan tatal yang dekat dengan pisau maka lebih baik putaran poros dimatikan.

3. Tangan terkena chip

Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu kita membersihkan tatal seusai kerja pada mesin frais. Karena kita tau bahwa mesin frais cutternya lebih dari 1 mata potong, maka serpihan chip-nya pasti bentuknya pendek-pendek dan tajam. Untuk mengatasi resiko ini maka gunakanlah kuas untuk membersihkan.

f. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Frais

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut merupakan APD dari mesin frais:

(33)

Laboratorium Sistem Manufaktur 33

III. DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. N., & Wulandari, R. (2021). Pengaruh Variasi Putaran Mesin Terhadap Waktu Pengeboran Dengan Material Aluminium Al 6063 Pada Mesin Bor Duduk. Journal Mechanical Engineering, 11-15.

Arpian, I. D. (2018). Penerapan Alat Pelindung Diri Tangan pada Pekerja Bagian Produksi. HIGEIA, 363-373.

Atmantawarna, H. P. (2013). Perbaikan Mesin Bubut Dan Uji Unjuk Kerja Dengan Bahan Besi Pejal. eprints.undip.ac.id.

B.M. Amstead, P.F. Oswald, & M.L. Begeman. (1992). Manufacturing Processes. Singapore: John Wiley.

Bahrudin, A., Wahyono, W., & Yuzaili, s. (2019). Teknik Potong Miring dan Teknik Laminasi dalam Proses Pembuatan Produk Kriya Kayu sebagai Upaya Efisiensi Bahan. Panggung Jurna Seni Budaya, 391-405.

Budi, R. S., Waluyo, J., & Purwanto, A. (t.thn.). Proses Manufaktur End Grip Pada Sepeda Motor Berbantuan CAD, CAM, CNC. akprind.ac.id, 1-8.

Cahyadi, Y. (2019). Pembuatan Rahang Penjepit Pada Ragum Mesin Frais Berbahan Dasar S45C. UPI Repositiry.

Dudung, A. (2016). Pelatihan Praktik Pengelasan Bagi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Di Jakarta. Jurnal Sarwahita , 140-145.

Gebler, M., Uiterkamp, A. J., & Visser, C. (2014). A global sustainability perspective on 3D printing technologies. Energy Policy.

Kohser, B. (2007). Materials Process Manufacturing, 10th Degarmo’s, John Wiley & Sons, Inc. United States of America.

(34)

Laboratorium Sistem Manufaktur 34

Kurniawan, P. H. (2020). Material Teknik (Logam, Keramik, Polimer, Dan Komposit). Study Program of Mechatronics Engineering, Department of Mechanical Engineering, State Polytechnic of Ujung Pandang, Makassar, Indonesia, 1-40.

Mohd. Syaryadhi, et al. (2007). Sistem Berat Menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa Elektrika, 6(1).

Mohd., S., & et al. (2007). Sistem berat menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa Elektrika. Vol 6, no. 1.

Naimah, R. J. (2019). Pelatihan Pembuatan Furniture Dari Bahan Limbah Kayu Pallet. Garuda (Garda Rujukan Digital).

Pakasi, F. G. (2019). Efektivitas Saringan Pasir Up Flow Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Baku. Jurnal Kesehatan Lingkungan.

Pattiasina, N. H., Effendy, E., & Wairatta, A. (2017). Pelatihan Sheet Metal Pembuatan Oven Guna Peningkatan Usaha Mikro Skala Industry Rumahtangga Di Desa Rumahtiga. Jurnal SIMETRIK, 8-15.

Priyadana, M. I. (2016). Penerapan Media Berbasis Adobe Flash Professional Cs5 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kompetensi Gear Rack Lurus. UNNES Repository, 1-54.

Rino, O. (2015). Teknik Industri Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau.

Setyaji, E. (2012). Pengaruh Temperatur Tuang Stir Casting Terhadap Densitas, Porositas, Konduktivitas Termal Dan Struktur Mikro Pada Komposit Alumunium Yang Diperkuat Serbuk Besi. E-Journal UNDIP.

Supriyanto, E. (2013). “MANUFAKTUR“ Dalam Dunia Teknik Industri. INDEPT.

William, C. (2009). Materials Science And Engineering An Introduction, Eight Edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc, Hoboken.

(35)

Laboratorium Sistem Manufaktur 35

Zailendra, K. (2018). Rancang Bangun Alat Bantu Pembuatan Furniture Kayu (Pengujian). E-prints responsitory software, 1-140.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

dan pH 9 muatan membran lebih negatif sehingga EDL terbentuk lebih pada kondisi tersebut. EDL ini akan menyebabkan fouling yang lebih besar pada tekanan yang

Dalam mengungkapkan pandangan-pandangan dan doktrik-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum, peneliti menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan Hukum Bisnis Islam, Fiqh Muamalah

Melalui analisis geokimia kandungan unsur logam timah yang terdapat pada sedimen permukaan di sekitar aliran dan muara sungai kurang dari 10ppm lebih kecil dibandingkan

1. Kepailitan dan kewajiban penundaan pembayaran hutang diharapkan dapat mengatasi masalah yang timbul pada transaksi yang dilakukan debitur dan kreditur baik dari badan

Putra Perkasa Abadi Jobsite Alam Bara Jaya Pratama bekerjasama dengan PT Multi Nitrotama Kimia untuk mengelola limbah oli bekas ini menjadi bahan campuran dalam

Abraham sungguh-sungguh berdoa dengan empati yang dalam untuk Sodom dan Gomora; ia sadar betapa berharganya keselamatan yang datangnya dari TUHAN, dan juga sangat sadar bahwa

Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil

melalui proses abstraksi dan menemukan esensi dari realitas sosial adalah dua keahlian yang sangat pokok dalam membangun konsep. dan teori dalam