ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Rina Wati
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar, (4) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Populasi penelitian ini para mahasiswa mulai dari angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sampel penelitian ini sejumlah 297 mahasiswa diambil dengan menggunakan metode convinience sampling. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan tertutup. Teknik analisis datanya dengan analisis korelasi rank dari Spearman, keputusan yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif dengan taraf signifikan 5%.
Dari hasil analisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,950 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,867 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,207 dengan taraf signifikan 5%.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, SERVICE QUALITY OF LECTURERS AND EMPLOYEES AND AVAILIBILITY OF
LEARNING FACILITY AND LEARNING ACHIEVEMENT Rina Wati
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
This research aims to know whether: (1) there is positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning; (2) there is positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning; (3) there is positive and significant relationship between availibility of learning facilities and achievement of learning; (4) there is positive and significant relationship between the learning motivation, service quality of lecturers and employees and availibility of learning facility and achievement of learning. The population of this research was 297 student of 2004-2008 periode Faculty of Economic Sanata Dharma University. The samples were 297 student taken by using convenience sampling method. The data collecting method by using questionnaire containing closed items and ended questions. The data analytical technique was correlation analysis rank from Spearman. Decision to receive or refuses alternative hypothesis with 5% significant.
The results of analysis are: (1) there isn’t positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning (0,95 probability with 5% significant tariff); (2) there isn’t positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning (0,867 probability with 5% significant tariff) (3) there isn’t positive and significant relationship between availibility of learn in facilities and the achievement of learning (0,207 probability with 5% significant tariff).
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
(
Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: RINA WATI
041334048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
DENGAN PRESTASI BELAJAR
(
Studi kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: RINA WATI
041334048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYAFIAII DOSEN DAN KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAhI PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yoryakarta
€ileh: RIN.A WATI llIM:0413340'i8
Telah llisetujui Oieh: Pembi
Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si Tanggal :24 Agustus 2009 mbing
d^-HUBTINGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA. KUALITAS PELAYANAII DOSEN DAI\ KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAI\ PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharrna Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh: RINA WATI
NIM:041334048
Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada Tanggal : 17 Sep!e!!U4I2009 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Panitia Fenguji: I{ama Lengkap
Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota
Y. Ilarsoyo, S.Pd., M"Si L. Saptono, S.Frl., l\{.Si
Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si : A" I{eri ltiugrohon S"['d., M.Pd
Yogyakarta, 17 Septenrber 2099
, Fakulfas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
m, M.Ed., Ph.D.
PERSEMBAHAN
Ya Allah...
Jika skripsi ini punya nilai dan arti, maka nilai dan arti ini ku persembahkan
kepada:
Bapak Sutarman dan Ibu Tumilah, yang sangat aku hormati dan aku cintai
serta dengan ketulusan dan keihlasan senantiasa mendoakan, membimbing
dan mendukungku demi kesuksesan studi ini.
Adikku Dwi, yang sangat aku sayangi yang selalu memberikan dukungan,
semangat, doa dan selalu mengerti aku.
Simbahku yang dari kecil sudah merawat aku hingga aku dapat berdiri sendiri
Skripsi ini juga ku bingkiskan kepada:
Sahabatku Lia, Flori, Rika, Andriyani, Teti
dan Dian. Thanks for all ”Persahabatan ini
takkan aku lupakan”
Maz Wawan yang selalu memberikan
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi
ini dan aku mensyukuri keberadaan mu di sisi
ku.
Untuk almamaterku Universitas Sanata
Dharma.
MOTTO
“Jangan sia-siakan waktu yang sedikit, karena kesempatan
yang baik akan datang diwaktu yang sedikit itu”.
“Allah SWT tidak akan memberikan cobaan kepada
hambanya melebihi kemampuan yang dimiliki hambanya”.
PER}IYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karyaasli saya yang tidak r".*t karya atau bagian karya orang lain, kecuali-yang l"fuf, air"U"it* aitam kutipan dan iaftar pustak4 sebagaimana layaknya kafya ilmiah.
Yogyakarta, 17 SePtember 2009 Penulis
4*^ru
&
-Rina Wati
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT. Sehingga skripsi
yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan dosen dan
Karyawan Dan Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan.
Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universutas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed., Ph. D. selaku Dekan FKIP USD yang telah
memberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan IPS dan sekaligus
nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin untuk melakukan penelitian
ini.
4. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. selaku, Kaprodi. Pendidikan
Akuntansi dan sekaligus nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin
untuk melakukan melaksanakan ujian pendadaran.
5. Ibu Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si selaku pembimbing yang telatt
memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan FE USD yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan.
8. Ayah dan Bunda terima kasih atas doa dan suport yang selama ini telah
diberikan, aku tidak akan bisa membalas jasa kalian sampai kapanpun.
9. Adikku satu-satunya yang tersayang terima kasih atas doa dan suportnya.
10. Sahabat-sahabatku Lia" Flori, Rika, Andri, Teti dan Dian yang telah
membantuku belajar dan menjadi teman yang menyenangkan.
ll.Mas Edi Gunawan yang telah memberikan waktu, solusi dan sayangnya
terhadapku.
12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini teman-teman
Prodi Pendidikan Akuntansi'04 yangtidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat penulis
harapkan.
Yogyakarta, 24 Agustus 2009 Penulis.
( n I -)tt tt
(x*v)
E 9 -Rina Wati
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Rina Wati
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar, (4) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Populasi penelitian ini para mahasiswa mulai dari angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sampel penelitian ini sejumlah 297 mahasiswa diambil dengan menggunakan metode convinience sampling. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan tertutup. Teknik analisis datanya dengan analisis korelasi rank dari Spearman, keputusan yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif dengan taraf signifikan 5%.
Dari hasil analisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,950 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,867 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,207 dengan taraf signifikan 5%.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, SERVICE QUALITY OF LECTURERS AND EMPLOYEES AND AVAILIBILITY OF
LEARNING FACILITY AND LEARNING ACHIEVEMENT Rina Wati
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
This research aims to know whether: (1) there is positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning; (2) there is positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning; (3) there is positive and significant relationship between availibility of learning facilities and achievement of learning; (4) there is positive and significant relationship between the learning motivation, service quality of lecturers and employees and availibility of learning facility and achievement of learning. The population of this research was 297 student of 2004-2008 periode Faculty of Economic Sanata Dharma University. The samples were 297 student taken by using convenience sampling method. The data collecting method by using questionnaire containing closed items and ended questions. The data analytical technique was correlation analysis rank from Spearman. Decision to receive or refuses alternative hypothesis with 5% significant.
The results of analysis are: (1) there isn’t positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning (0,95 probability with 5% significant tariff); (2) there isn’t positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning (0,867 probability with 5% significant tariff) (3) there isn’t positive and significant relationship between availibility of learn in facilities and the achievement of learning (0,207 probability with 5% significant tariff).
HALAMAN PERI\TYATAAI{ PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya malrasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Rina Wati
Nomor Mahasiswa : 041334048
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBT]NGAN ANMARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAhT DOSEN DAI\[ KARYAWAI{ SERTA KETERSEDIAAI{ FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 20A4-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dhama Yograkarta.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya mauprm memberikan royalti kepada saya selamatetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 17 September 2009
Yang menyatakan
cl7
%wuofu
.^€fO - I(Rina Wati)
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT... x
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... xi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8
A. Deskripsi Teori... 8
1. Prestasi Belajar... 8
2. Motivasi Belajar... 12
3. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 15
4. Ketersedian Fasilitas Belajar... 21
B. Penelitian yang Relevan... 23
C. Kerangka Berpikir... 27
D. Pengajuan Hipotesis... 30
BAB III METODE PENELITIAN... 31
A. Jenis Penelitian... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32
1. Subyek Penelitian... 32
2. Obyek Penelitian ... 32
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 32
1. Variabel Bebas ... 32
2. Variabel Terikat ... 35
E. Populasi Penelitian dan Sampel penelitian ... 37
1. Populasi Penelitian... 37
2. Sampel Penelitian... 38
F. Tehnik Pengambilan Sampel ... 40
1. Angket atau Kuesioner... 41
2. Dokumentasi ... 41
H. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas ... 42
1. Uji Validitas ... 42
2. Uji Reliabilitas ... 46
I. Tehnik Analisi Data ... 47
1. Uji Prasyarat Regresi Linier... 47
a. Uji Linieritas ... 47
b. Uji Normalitas... 48
2. Uji Prasyarat Regresi Linier Ganda ... 49
a. Uji Multikolinieritas... 49
b. Uji Heterokedastisitas ... 50
c. Uji Autokolerasi... 51
3. Pengujian Hipotesis ... 51
a. Analisis Bivariat... 51
b. Analisis Korelasi Rank Sperman ... 53
c. Analisis Regresi Linier Ganda ... 54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 57
A. Deskripsi Data... 58
1 Motivasi Belajar... 58
2 Kualitas Pelayanan Dosen dan Karawan ... 62
3 Ketersediaan Fasilitas Data... 65
B. Analisis Data ... 72
C. Pembahasan... 77
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 81
A. Kesimpulan ... 81
B. Keterbatasan... 82
C. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 84
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 33
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 34
Tabel 3.3 Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 35
Tabel 3.4 Rentang Indeks Prestasi Komulatif... 36
Tabel 3.5 Distribusi Jumlah Populasi... 37
Tabel 3.6 Ukuran Sampel Untuk Ukuran Populasi Tertentu ... 38
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 44
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 45
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 46
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ... 47
Tabel 3.11 Korelasi ... 54
Tabel 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 59
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar... 61
Tabel 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 64
Tabel 4.5 Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas... 66
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Fasilitas ... 68
Tabel 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 69
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 71
Tabel 4.9 Pengujian Linieritas ... 73
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 36
Gambar 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 60
Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Motivasi Belajar ... 61
Gambar 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63
Gambar 4.4 Histogram Frekuensi Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 65
Gambar 4.5 Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 67
Gambar 4.6 Histogram Frekuensi Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 68
Gambar 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 70
Gambar 4.8 Histogram Frekuensi prestasi Belajar ... 71
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
1. Surat Ijin Penelitian... 87
2. Kuesioner/Angket ... 88
Lampiran 2
1. Data Mentah Validitas Dan Reliabilitas... 94
2. Data Induk penelitian ... 96
Lampiran 3
1. Out Put Validitas dan Reliabilitas... 126
2. Out Put Normalitas dan Linieritas ... 138
3. Out Put Rank Spearman... 140
4. Tabel Distribusi t dan Tabel r Product Moment ... 141
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era
globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang
bekualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah
pendidikan. Untuk itu perguruan tinggi juga mempunyai tujuan dalam
menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan
sehingga peserta didik setelah mendapat bekal di perguruan tinggi tentunya
dapat berkarya. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan
tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Prestasi belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar atau
dengan kata lain tujuan belajar adalah mendapatkan prestasi yang baik.
Lazimnya sebuah prestasi belajar dapat ditunjukkan oleh tes untuk
angka-angka yang diberikan dosen. Sebagai sarana untuk melihat keberhasilan
tersebut biasanya digunakan evaluasi belajar. Untuk itu, mahasiswa
diharapkan memiliki kesadaran untuk dapat belajar dengan baik yang nantinya
akan meningkatkan prestasi mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiswa yang
mengalami masalah dalam belajar sehingga prestasi yang mereka dapat
rendah.
Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya prestasi dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu dari dalam diri mahasiswa (internal) dan faktor yang
datang dari luar diri mahasiswa atau lingkungan (eksternal). Faktor-faktor
internal yaitu faktor yang berasal dari individu itu sendiri, contohnya: faktor
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, kebiasaan belajar,
dan faktor pribadi (minat, perhatian, sikap). Faktor eksternal yaitu faktor yang
berada di luar diri siswa, contohnya: faktor keluarga, kualitas pelayanan dosen
dan karyawan, alat/media yang digunakan dalam proses belajar mengajar,
lingkungan, dan kesempatan yang tersedia.
Belajar yang memperoleh dukungan baik dari dalam diri individu
maupun dari luar individu tentunya dapat mempengaruhi keberhasilan prestasi
belajar. Motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan
ketersedian fasilitas belajar merupakan faktor yang turut mempengaruhi
prestasi belajar.
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri
mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang mahasiswa
yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi bisa gagal karena kurangnya
motivasi dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam
belajar mengajar baik bagi dosen maupun mahasiswa. Bagi mahasiswa
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Selain itu kualitas pelayanan
dosen dan karyawan juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Mahasiswa akan lebih terpacu jika pelayanan yang diberikan telah sesuai
dengan yang diharapkan. Mahasiswa sebagai seseorang yang masih belajar
tentunya akan menemukan banyak masalah dalam hal kuliah, disaat ada
kesulitan tersebut tugas dari dosen yaitu membantu masalahnya. Bahkan cara
mengajar seorang dosen juga berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Cara mengajar yang dikemas dengan menarik dan dengan totalitas
dirasa akan lebih efektif untuk menarik perhatian dan minat belajar mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat belajar dengan seoptimal mungkin dan
menghasilkan prestasi belajar yang baik. Yang tidak kalah penting dalam
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yaitu tersedianya fasilitas belajar
yang disediakan oleh universitas, tentunya juga menjadi alat bantu yang dapat
mengkomunikasikan kegiatan belajar mengajar dan juga membuat mahasiswa
menjadi lebih mudah dalam mempelajari semua tugas-tugas yang diberikan
oleh dosen, karena mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan belajar
memerlukan fasilitas yang memadai sehingga menimbulkan gairah mahasiswa
untuk belajar lebih giat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Dari pengalaman dan pengamatan peneliti banyaknya permasalahan
yang dihadapi mahasiswa dalam proses belajar menyebabkan kurangnya
motivasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa enggan untuk melaksankan
tugasnya sehingga menyebabkan prestasi yang diperoleh tidak memuaskan.
dosen dan karyawan yang kurang total dalam memberikan pelayanan kepada
mahasiswa. Masih ada beberapa dosen yang didalam menjalankan tugasnya
tidak sesuai dengan aturan yang ada di universitas, seperti korupsi waktu yang
tadinya mahasiswa kuliah dua jam (100 menit) hanya satu jam dan melarang
mahasiswa yang sakit untuk tidak mengikuti kuliah karena dosen takut tertular
sehingga mahasiswa tidak masuk kelas. Mahasiswa di Universitas Sanata
Dharma akan lebih terpacu belajarnya jika antara dosen dan mahasiswa saling
melengkapi. Selain itu perhatian yang diberikan dosen kepada setiap
mahasiswanya juga sangat membantu atau mendorong mahasiswa untuk giat
dalam belajar. Metode mengajar dosen yang bervariasi juga akan
menimbulkan minat mahasiswa untuk belajar lebih giat. Di Universitas Sanata
Dharma dalam hal ketersediaan fasilitas belajar dirasa masih kalah dengan
universitas lain di sekitar Universitas Sanata Dharma, misalnya pada saat KRS
online mahasiswa hanya mampu melakukan KRS di dalam kampus tidak bisa
dilakukan di tempat-tempat yang telah memiliki jaringan internet sehingga
membuat mahasiswa harus mengantri lama dengan komputer yang terbatas.
Kurang tersedianya fasilitas yang memadai di universitas tentunya akan
menghambat proses belajar bagi mahasiswa. Di Universitas Sanata Dharma
fasilitas yang digunakan masih menggunakan fasilitas yang terdahulu
misalnya, di fakultas ekonomi tidak semua ruang memakai AC hanya ada
beberapa sehingga suasana yang sejuk tidak merata misalkan yang memakai
ruang ber AC adalah ruang dosen, ruang rapat, sedangkan ruang yang lainnya
tidak semuanya ada dan hanya beberapa fakultas yang memiliki laboratorium.
Dengan melihat kondisi yang demikian tentunya akan membuat minat belajar
mahasiswa menurun dan tentunya prestasi mahasiswa juga akan turun.
Berdasarkan uraian dan fakta diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai ”Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan, serta Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi”.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan tinggi rendahnya
prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki
sejauh mana hubungan antara prestasi belajar mahasiswa dengan motivasi
belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersediaan fasilitas.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar?
2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan
dosen dan karyawan dengan prestasi belajar?
3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas
4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar,
kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas dengan
prestasi belajar?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk :
1. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar .
2. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas
pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara
ketersediaan fasilitas dengan prestasi belajar.
4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi
belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas
dengan prestasi belajar.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Orang Tua
Sebagai tambahan pengetahuan akan perlunya pengawasan dan dorongan
yang lebih agar mahasiswa mampu memberikan hasil prestasi belajar yang
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Universitas dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk alat
pengembangan ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penelitian yang
relevan.
3. Bagi Peneliti
Sebagai sarana menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan
BAB II
KAJIAN TEORI DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Rumini (1995: 59) mengemukakan bahwa pengertian belajar
adalah:
Suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap baik
yang diamati maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi
sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya
dengan lingkungan.
Menurut Winkel (1983:15), belajar adalah pada manusia
merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi
aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan,
nilai-sikap, yang bersifat konstan atau menetap. Perubahan itu dapat
berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku atau
yang masih tinggal tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya
penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.
Menurut Mawawi (1981: 100) prestasi belajar ialah “tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”. Hal senada
dikemukakan Suryabrata (1997: 297) merumusksn prestasi belajar
sebagai berikut “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat
diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa
selama masa tertentu”.
Dari pendapat di atas, pengertian tersebut menunjukkan bahwa
prestasi belajar merupakan suatu kemampuan mahasiswa dalam
menguasai pengetahuan sikap dan keterampilan baik mempelajari,
memahami dan mampu mengerjakan/menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dosen. Nilai merupakan perumusan
terakhir yang diberikan dosen mengenai kemajuan/prestasi belajar
mahasiswa selama masa tertentu. Hasil belajar dalam wujud
angka-angka diperoleh dari kuis, ujian tengah semester, tugas-tugas dan
ujian semester.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, menurut
Slameto (1995:5), faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
1) Faktor intern
b) Faktor Psikologis: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan
c) Faktor kelelahan.
2) Faktor ekstern
a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, perhatian orangtua, dan latar belakang
kebudayaan.
b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, disiplin
sekolah dan alat pelajaran.
c) Faktor masyarakat: kegiatan mahasiswa dalam masyarakat,
masa media, teman bergaul dan bentuk kehidupan
masyarakat.
Purwanto (1992:101), mengemukakan bahwa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi proses dari hasil belajar yaitu:
1) Faktor Individual
Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri.
Contohnya : Faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2) Faktor Sosial
Yaitu faktor yang berada di luar dirinya sendiri/di luar
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Syah (2005:30) juga
mengemukakan bahwa secara global, faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri mahasiswa), meliputi dua
aspek yaitu:
a) Aspek fisiologi, terdiri dari: tonus jasmaniah, indera
pendengar dan penglihat.
b) Aspek psikologi, terdiri dari: intelegensi mahasiswa, sikap
mahasiswa, bakat mahasiswa, minat mahasiswa dan motivasi
mahasiswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri mahasiswa), terdiri dari dua
macam:
a) Lingkungan sosial seperti keluarga, dosen, masyarakat dan
teman
b) Lingkungan non sosial seperti rumah, sekolah, peralatan dan
gedung.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar mahasiswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan mahasiswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:
1) Faktor internal, terdiri dari faktor psikis dan faktor fisik. Faktor
psikis meliputi persepsi, perhatian, intelegensi, kreativitas, bakat,
motivasi, minat dan sikap, sedangkan faktor fisik meliputi
jasmani, indera dan syaraf.
2) Faktor eksternal, terdiri dari faktor lingkungan fisik dan faktor
lingkungan sosial. Faktor lingkungan fisik meliputi rumah,
sekolah, peralatan dan alam, sedangkan faktor lingkungan sosial
meliputi keluarga, guru, masyarakat dan teman.
2. Motivasi Belajar
Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang akan
mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas.
Kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal
pada suatu keputusan rasional; tetapi lebih sering lagi hal itu merupakan
perpaduan dari ke dua proses tersebut.
Keliru apabila motivasi dianggap sebagai prasyarat mutlak untuk
kegiatan belajar. Lebih baik motivasi itu dianggap sebagai kemauan biasa
untuk memasuki suatu situasi belajar. Tidak perlu kita menunda suatu
kegiatan belajar sampai ada motivasi yang tepat untuk belajar.
Sering terjadi, strategi yang paling baik adalah tanpa menghiraukan
penyampaian materi dengan cara yang begitu rupa sehingga motivasi
siswa dapat dikembangkan dan diperkuat selama proses belajar.
Menurut Hamzah (2007: 23) motivasi belajar merupakan dua hal
yang saling mempengaruhi yaitu belajar yang membawa perubahan dan
hasil dari belajar. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif
permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau
penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat
dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut harus disebabkan oleh
rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan
aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur
yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita
yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang konduif,
sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang
belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat
dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak
dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d)
menentukan ketekunan belajar.
Kehendak atau keinginan untuk berhasil tidak hanya dalam
berhasil dengan nilai yang baik akan tetapi keinginan untuk berhasil
dalam kehidupan juga merupakan dambaan setiap orang. Oleh karena itu,
motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil
dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motif untuk memperoleh
kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan
perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari “dalam” diri manusia yang
bersangkutan. Motif itu merupakan suatu kondisi internal atau disposisi
internal (kesiapsiagaan). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif
pada saat tertentu.
Seiring dengan pembedaan antara motif dan motivasi, terdapat ahli
psikologi yang lebih menekankan motivasi sebagai ciri kepribadian yang
(state). Contoh ciri kepribadian yan stabil adalah kecenderungan seseorang untuk selalu menaruh perhatian besar pada makanan yang
disajikan. Ciri kepribadian dalam hal bermotivasi dapat menunjukkan
variasi intraindividual yang besar, apalagi kalau ditinjau variasi
interindividual. Misalnya orang yang selalu tergerak secara kuat dalam
usahanya untuk mencapai sukses maksimal berdasarkan kemampuan
yang dimilikinya (achievement motivation), tetapi tidak begitu tergerak untuk membina hubungan akrab dengan orang lain (affiliation motivation), menguasai orang lain atau menggantungkan diri pada pendapat orang lain.
Dalam hal itu perlu diperhatikan bahwa tidak ada penyelesaian
suatu tugas dilatarbelakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk
berhasil. Kadang-kadang seorang individu menyelesaikan suatu
pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru
karena dorongan menghindarkan kegagalan yang bersumber pada
ketakutan akan kegagalan itu.
3. Kualitas pelayanan dosen dan karyawan
Menurut Yamit (2005: 7), membicarakan tentang pengertian atau
definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas
memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya.
Banyak pakar di bidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan
diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga
pakar kualitas tingkat internasional, yaitu W. Edward Deming, Philip
B. Crosby dan Joseph M.Juran.
Deming: Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Crosby: Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat,
kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.
Juran: Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian tehadap
spesifikasi.
Menurut Tjiptono (1996:14) jasa adalah setiap tindakan atau
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan
dengan produk fisik maupun tidak.
Dari beberapa disiplin ilmu seperti pemasaran, psikologi dan dan
strategi bisnis mendefinisikan jasa pelayanan adalah sekelompok
manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit maupun implisit atas
kemudahan untuk mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.
Collier, 1987 memiliki pandangan lain dari kualitas jasa pelayanan
ini, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan, pelayanan, kualitas
dan level atau tingkat. Pelayanan terbaik pada pelanggan (excellent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten untuk
dan biaya) dan sistem kinerja cara pelayanan (standar pelayanan
internal, biaya dan keuntungan) Yamit, (2005: 22)
Ada empat karakteristik pada jasa yang membedakan dengan
barang keempat karakteristik tersebut meliputi (Tjiptono, 1996:15):
a. Intangibility
Jasa merupakan suatu perbuatan, kinerja (performance), atau usaha yang sifatnya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau
didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1998), yaitu:
1) jasa merupakan sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak
dapat dirasa.
2) jasa tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami
secara rohaniah.
Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum
menikmatinya sendiri. Mereka akan menyimpulkan kualitas jasa
dari tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan-bahan komunikasi (communication materials), simbol dan harga yang mereka amati. Kesimpulan yang diambil para pelanggan akan
banyak dipengaruhi oleh atribut-atribut yang digunakan perusahaan
jasa, baik atribut yang bersifat obyektif dan dapat dikuantitatifkan
b. Inseparability
Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri
khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil
(outcome) dari jasa tersebut. Dengan demikian, kunci keberhasilan bisnis jasa ada pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan dan
pengembangan karyawannya. Faktor lain yang tidak kalah
pentingnya adalah pemberian perhatian khusus pada tingkat
partisipasi/keterlibatan pelanggan dalam proses jasa.
c. Variability
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put, artinya tidak banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa
(Bovee, Houston, dan Thill, 1995), yaitu kerjasama atau partisipasi
pelanggan selama penyampain jasa, moral/motivasi karyawan
dalam melayani pelanggan, dan beban kerja perusahaan.
d. Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka
jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Kondisi di atas tidak akan
menjadi masalah jika permintaanya konstan, tetapi kenyataanya
Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketetapan penyampainnya untuk
mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 1996:59). Menurut Wyckof
dikutip dari bukunya Tjiptono (1996:59), kualitas jasa adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Jika jasa yang diterima
melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai
kualitas ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada
yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan
demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
Dimensi kualitas jasa yang dikembangkan Garvin dikutip dari
bukunya Tjiptono (1996:68), dimensi-dimensi tersebut adalah:
a. Kinerja (performance) adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) adalah karakteristik sekunder dan pelengkap.
c. Kehandalan (reability) adanya kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) adalah karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar
yang telah ditetapkan sebelumnya.
f. Serviceability meliputi keceptan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya
bentuk fisik mobil yang menarik, model dan seadanya.
h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) adalah citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan
atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan
kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi
perusahaan, maupun negara pembuatnya.
Menurut Tjiptono (200: 54-55), pengukuran kualitas jasa dalam
model SERVQUAL didasarkan pada skala multi-item yang dirancang
untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara
keduanya dalam dimensi-dimensi utama kualitas jasa. Pada penelitian
awalnya, Parasuraman, et al. (1985) mengidentifikasi sepuluh dimensi
pokok, yakni reliabilitas, daya tanggap, kompetensi, akses, kesopanan,
komunikasi, kredibilitas, keamanan, kemamapuan memahami
pelanggan dan bukti fisik. Namun pada penelitian berikutnya, ketiga
pakar ini (Parasuraman, et al., 1988) merangkum sepeluh dimensi
tersebut. Kompetensi, kesopanan, kredibiltas dan keamanan disatukan
(empaty). Dengan demikian, ada lima dimensi utama (sesuai urutan derajat kepentingan relatifnya):
a. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
b. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan
tanggap
c. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas
dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
d. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas
kebutuhan individual para pelanggan.
e. Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
4. Ketersediaan Fasilitas Belajar
Menurut Sanjaya (2001:51), sarana adalah segala sesuatu yang
mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran,
misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah,
dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, dengan demikian sarana
dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran.
Sejalan dengan pendapat di atas Imran (1996:74) menekankan
bahwa sarana belajar yang dimiliki harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin. Ada keuntungan yang dimiliki oleh sekolah yang memiliki
kelengkapan sarana yaitu (2001:53):
a. Dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar
b. Dapat memberikan berbagai plihan pada siswa untuk belajar, karena
siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.
c. Kelengkapan sarana akan memudahkan siswa menentukan pilihan
dalam belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah segala
sesuatu yang disediakan untuk mempermudah pencapaian tujuan.
Fasilitas yang dimiliki meliputi sarana yang diberikan sekolah maupun
orang tua kepada anak dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran
belajar. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat
berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Macam-macam
fasilitas belajar di rumah yang dibutuhkan oleh siswa meliputi:
a. Peralatan sekolah
Peralatan sekolah merupakan segala sesuatu yang digunakan siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar, seperti buku paket, buku tulis,
b. Media Masa
Media masa adalah sarana penunjang yang dibutuhkan siswa untuk
memperoleh pengetahuan umum.
c. Meja Kursi belajar
Meja kursi disediakan agar siswa merasa lebih nyaman dalam
kegiatan belajar
d. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat belajar
dengan baik.
e. Penerangan
Pencahayaan yang baik yang dibutuhkan untuk belajar agar tidak
merusak mata.
f. Ventilasi
Ventilasi adalah sarana menghasilkan sirkulasi udara yang
dibutuhkan untuk kenyamanan dalam belajar.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Djumiati dengan judul penelitian “
Hubungan Antara Kemampuan Dosen dan Kegiatan Pembelajaran Dengan
Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Medan. Kegiatan pembelajaran belum menerapkan pilar learning 10 know,
learning 10 do, learning 10 live together dan learning to be. Prestasi belajar mahasiswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
prestasi belajar mahasiswa tahun ajaran 2003/2004. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah metode korelasional, populasi seluruh mahasiswa
Jurusan Kebidanan yang telah menyelesaikan semester I sampai semester VI
dan dalam pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling
betjumlah 120 orang mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah univariat,
bivariat (regresi Iinier sederhana) dan multivariat dengan taraf 0,05.
Instrumen pengumpulan data kemampuan dosen dan kegiatan pembelajaran
digunakan kuesioner, prestasi belajar mahasiswa dari dokumen Jurusan
Kebidanan Poltekkes Medan. Hasil penelitian memperlihatkan kemampuan
dosen mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi
belajar mahasiswa (r = 0.5646) dan kegiatan pembelajaran dengan prestasi
belajar (r = 0.5639). Uji regresi ganda (multivariat) adalah: Y = 2.077 +
0.006 X1+ 0.005 X2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
kemampuan dosen, kegiatan pembelajaran dengan prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Kebidanan Kesehatan Poltekkes Medan menunjukkan
hubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bermanfaat bagi dosen,
mahasiswa, Ketua Jurusan/Ka. Prodi Kebidanan, Direktur Poltekkes,
Pusdiknakes dan Kepala PPSDM dalam kebijakan pengembangan
kemampuan dosen dan kualitas pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Yetti Sarjono dengan judul penelitian “
Faktor-faktor Strategik Pelayanan Dosen dan Dampaknya Terhadap
Akademik 2005-2006 Berdasarkan hasil penilitian di atas terbukti bahwa
kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh sarana prasarana dan kepemimpinan
transformasional melalui pelayanan dosen. Kenyataan di atas menunjukkan
bahwa kepuasan mahasiswa dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
faktor-faktor strategik pelayanan dosen yaitu sarana prasarana dan
kepemimpinan transformasional yang hasil penelitiannya sebagai berikut:
Pertama, sarana prasarana (X1), kepemimpinan transformasional (X2) dan pelayanan dosen (Y1) secara bersama-sama memiliki pengaruh langsung
yang signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y2), dengan p value 0,003 dan sumbangan efektif 6,4 %. Pelayanan dosen merupakan variabel antara.
Kedua, sarana prasarana (X1) mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y2) dengan sumbangan efektif
sebesar 1,49% , tetapi memiliki hubungan tidak langsung melalui pelayanan
dosen, dengan sumbangan efektif sebesar 5,6%. Pelayanan dosen disini
bukan merupakan variabel antara. Ketiga, kepemimpinan transformasional (X2) tidak mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa (Y2) dengan sumbangan efektif sebesar 1,28%, tetapi
memiliki hubungan langsung melalui pelayanan dosen dengan sumbangan
efektif sebesar 0,5%. Pelayanan dosen disini merupakan variabel antara.
Keempat, pelayanan dosen (X3) memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y2) dengan sumbangan efektif
signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1), dengan p value 0,000 dan sumbangan efektif 27,1 %. Keenam, sarana prasarana (X1) memiliki pengaruh langsung yang sangat signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1)
dengan sumbangan efektif sebesar 25,91%. Ketujuh, kepemimpinan transformasional (X2) memiliki pengaruh langsung yang signifikan sangat
rendah terhadap pelayanan dosen (Y1) dengan sumbangan efektif sebesar
0,22%, oleh karena itu dapat dikatakan tidak mempunyai pengaruh.
Penelitian yang dilakukan oleh Ari Fatmawati dengan judul penelitian
“Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhamadiyah Surakarta
Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi
belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa
Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian ini adalah
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi semester IV FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan tahun 2005 yang keseluruhannya
berjumlah 180 mahasiswa dan sampel penelitian ini adalah 123 mahasiswa.
Tehnik sampling yang digunakan adalah teknik convinience sampling
dengan mengambil sampel pada mahasiswa yang dijumpai. Metode pokok
yang digunakan adalah angket sedangkan metode bantu yang digunakan
adalah metode dokumentansi. Pengujian hipotesis ini menggunakan regresi
berganda, Uji t dan F. Hasil analisis data dengan persamaan regresi linier
pengujian hipotesis 1 ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta, dengan nilai t hitung > t tabel, karena 4,050 > 1,658. Pengujian
hipotesis 2 ada pengaruh positif fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta,
dengan nilai t hitung > t tabel, karena 3,249 > 1,658. Pengujian hipotesis 3
ada pengaruh positif motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi
belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta didukung oleh nilai uji F dengan hasil F hitung = 13,990. Dimana
F hitung > F tabel yaitu sebesar 13,990 > 3,0. Sedangkan koefisien
Determinasi R = 18,9 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan
variabel depeden atau kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh perubahan
variabel independen yaitu motivasi belajar dan fasilitas belajar, sisanya 81,1
% dipengaruhi variabel lain dari luar model regresi.
2
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
Setiap individu pada umumnya memiliki motivasi untuk
mempelajari sesuatu yang dilakukan dengan tindakan belajar. Demikian
juga setiap mahasiswa memiliki motivasi atau kemauan untuk belajar
yang diikuti melalui proses belajar. Sesuatu yang menarik minat
seseorang akan dilaksanakan dengan menyenangkan dan mendatangkan
terhadap mata kuliah tertentu, mahasiswa tersebut akan merasa sangat
senang melakukannya. Akibatnya yang akan timbul kemungkinan akan
meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian motivasi belajar diduga
dapat meningkatkan prestasi belajar.
2. Hubungan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar.
Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas dosen dan
karyawan masing-masing program studi dalam memberikan pelayanan
kepada mahasiswa berbeda-beda. Dengan demikian ada dugaan kualitas
pelayanan dosen yang baik akan meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa.
3. Hubungan antara ketersedian fasilitas belajar dengan prestasi belajar
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang disediakan untuk
mempermudah pencapaian tujuan. Dengan adanya fasilitas, sarana dan
prasarana yang baik maka segala sesuatu yang akan dikerjakanpun
menjadi baik dan lebih mudah. Begitu juga dengan belajar apabila dalam
proses belajar fasilitas yang disediakan oleh universitas lengkap dan
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa fasilitas yang lengkap tentuya
akan membuat minat siswa untuk belajar semakin tinggi dan tentunya
akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
4. Hubungan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
Belajar merupakan proses yang dialami secara langsung oleh
mahasiswa untuk memperoleh kecakapan baru baik berupa pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap. Kecakapan itu dipengaruhi oleh mahasiswa
itu sendiri sebagai subyek belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar.
Proses belajar merupakan proses intern yang terjadi dalam diri
mahasiswa yang melakukan kegiatan belajar sehingga orang lain tidak
tahu apa yang terjadi dalam diri mahasiswa yang sedang belajar. Oleh
karena itu belajar merupakan proses intern dan individual.
Kualitas pelayanan dosen dan karyawan dalam belajar akan
mempengaruhi tingkah laku mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah.
mahasiswa yang mempunyai persepsi positif terhadap kualitas
pelayanan dosennya akan berusaha untuk memperoleh prestasi yang
maksimal.
Untuk menimbulkan semangat mahasiswa dalam proses belajar
hendaknya para dosen dan karyawan memberikan pelayan secara
dapat membantu proses belajar mereka selama mereka di kampus,
sehingga minat mahasiswa untuk belajar tinggi.
Sesuatu yang menarik mahasiswa akan dilakukan dengan
menyenangkan dan mendatangkan kepuasan jika mahasiswa mempunyai
minat belajar yang besar terhadap semua mata kuliah. Mahasiswa yang
memiliki minat belajar dan memiliki persepsi yang baik terhadap
kualitas dosen, maka mahasiswa tersebut akan dapat mengikuti jalannya
proses belajar dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar.
D. Pengajuan Hipotesis
Dari hasil kajian yang relevan yang diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan
dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar mahasiswa
3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
4. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar,
kualitas pelayanan dosen dan karyawan, dan fasilitas belajar terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana gejala-gejala yang akan
diteliti diukur dengan menggunakan angka-angka. Dengan demikian
penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis statistik untuk
mengolah data yang diperoleh.
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis, antara
lain:
1. Deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk mendeskripsikan variabel-variabel
motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, ketersediaan
fasilitas dan prestasi belajar. Disamping itu untuk mendeskripsikan
pengaruh variabel-variabel motivasi belajar, kualitas pelayananan dosen
dan karyawan, ketersediaan fasilitas belajar dan prestasi belajar.
2. Studi kasus, yaitu penelitian dengan mengambil suatu permasalahan yang
terjadi pada obyek tertentu. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang terletak di jalan Mrican, Yogyakarta, khususnya mahasiswa
Fakultas Ekonomi. Waktu penelitian yaitu antara bulan April sampai dengan
bulan Mei 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Menurut Arikunto, Suharsimi (2002:30) subyek penelitian adalah
benda, hal atau orang tempat variabel penelitian melekat. Mereka berperan
sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan obyek penelitian.
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan
penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah:
a. Motivasi belajar
b. Kualitas Pelayanan dosen dan karyawan
c. Fasilitas belajar.
d. Prestasi belajar
D. Varibel Penelitian dan Pengukuran
Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Variabel bebas
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar, kualitas
pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar. Berikut
ini adalah tabel kisi-kisi tiap variabel bebas antara lain:
a. Motivasi Belajar (X1)
Tabel 3.1
Kisi-kisi kuesioner Variabel Motivasi Belajar
No. Indikator Jml. Item Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif
1 Memiliki tanggung jawab 2 5,11 -
2 Memiliki tujuan yang realistis 2 14 -
3 Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya
4 4,7,10 -
4 Melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan
3 1,6 13
5 Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha
3 8,2,12 -
6 Melakukan tugas yang sukar dengan hasil yang memuaskan
2 3 15
7 Harapan mengerjakan sesuatu yang sangat berarti
2 - 9
8. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari pada orang lain
2 - 16
Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,
untuk pernyataan positif jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika
jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban
tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.
b. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan (X2)
Tabel 3.2
Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan
No Dimensi Indikator Jumlah
Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 Keandalan
(reliability)
a. mampu menjelaskan materi dengan baik
b.materi yang disampaikan sesuai dengan silabus
c. ketepatan dalam memberikan materi perkuliahan 2 2 1 13,14 15,16 17 - - - 2 Daya Tanggap (responsive)
a. pelayanan yang segera/cepat bagi mahasiswa
b. kesediaan untuk merespon permintaan mahasiswa 1 2 1 3 2 3 Jaminan (assurance)
a. karyawan yang menumbuhkan rasa percaya para mahasiswa untuk bertanya informasi b.membuat mahasiswa merasa
aman waktu melakukan transaksi
c. karyawan yang secara konsisten bersikap sopan
d.karyawan yang mampu menjawab pertanyaan mahasiswa 2 1 2 1 5 6 7 4 - - - - 4 Empati (empaty)
a. memberi perhatian individual kepada para mahasiswa
b. karyawan yang
memperlakukan mahasiswa secara penuh perhatian
c. sungguh-sungguh
mengutamakan kepentingan mahasiswa
d. waktu belajar yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
2 2 2 1 - 11 9,10 - 12 - - 8 Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,
untuk pernyataan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika
tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.
Sebaliknya untuk pernyataan negatif.
c. Ketersediaan fasilitas belajar (X3)
Tabel 3.3
Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar
No Indikator Jml.
Item
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
1 Media pembelajaran 1 - 6
2 Ketersedian buku literatur acuan 2 - 1
4 Kelengkapan laboratorium 1 4 -
5 Ketersedian media massa 2 7 -
6 Ketersedian meja dan kursi 1 - 8
7 Ruang kelas 1 3 -
8 Ruang baca 2 - 2
9 Penerangan dikelas 1 5 -
10 Ventilasi ruang kelas 1 9 -
11 Kamar kecil 1 10 -
Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,
untuk pernyaatan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika
jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban
tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.
Sebaliknya untuk pernyataan negatif.
2. Variabel terikat
Variabel terikat (variabel Dependen Indogen) merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel
terikat apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang
berbeda. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi
belajar (Y). Yang menjadi ukuran untuk sebuah prestasi disini adalah
mahasiswa di dalam kuesioner peneliti meminta responden untuk
mengisikan IPK terakhir. Berikut ini adalah tabel rentang IPK dalam Buku
Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi (2007:18):
Tabel 3.4
Rentang Indek Prestasi Komulatif Rentang Indek Prestasi Komulatif (IPK) Predikat
3,50-4,00 Amat Baik
2,76-3,49 Baik
2,00-2,75 Cukup
1,00-1,99 Kurang
0,00-0,99 Sangat Kurang
Hubungan antara variabel penelitian tersebut apabila digambarkan dalam
paradigma penelitian sebagai berikut :
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan:
X2 : Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan
X3 : Ketersediaan Fasilitas Belajar
Y : Prestasi Belajar
: (1) Hubungan individual antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar, (2) Hubungan individual antara kualitas pelayanan dosen
dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) Hubungan individual
antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar.
: Korelasi Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan
Karyawan, dan ketersediaan fasilitas belajar.
E. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian” (Arikunto, 2002:
115). Populasi dapat berupa kumpulan atau kelompok yang anggotanya
orang atau benda. Populasi bukan sekedar jumlah tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang sedang
dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Tabel 3.5
Distribusi Jumlah Populasi
Program Studi Manajemen Program Studi Akuntansi Angkatan Jumlah Mahasiswa Angkatan Jumlah Mahasiswa
2004 121 2004 101
2006 136 2006 149
2007 123 2007 107
2008 139 2008 150
Jumlah 691 Jumlah 672
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah
tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Dalam
bukunya Sekaran, (2006:156) untuk menentukan ukuran sampel penelitian
dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan ukuran sampel sebesar 297 diambil
sesuai dengan tabel dalam bukunya Sekaran, (2006:159) terdapat tabel
untuk menentukan ukuran sampel.
Tabel 3.6
Ukuran Sampel untuk Ukuran Populasi Tertentu
Jadi, ukuran sampel untuk penelitian ini adalah 297 atau sekitar
22% dari jumlah populasi. Jadi, sampel adalah subkelompok atau sebagian
dari populasi