BAB III
METODE PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Metode kualitatif mengandung pengertian adanya upaya penggalian dan pemahaman pemaknaan terhadap apa yang terjadi pada berbagai individu atau kelompok, yang berasal dari persoalan sosial atau kemanusiaan (Creswell, 2009). Metode kualitatif ini peneliti sendiri adalah pengumpulan data dan tidak dapat diwakilkan. Itu berarti peneliti terlibat langsung dengan partisipan. Peneliti mengumpulkan datanya sendiri secara langsung (Semiawan, 2007).
1.2 Unit Amatan
Dalam penelitian ini, unit amatan adalah RSKD dan masyarakat sekitar RSKD.
1.3 Unit Analisis
Dalam penelitian ini, unit analisis adalah interaksi masyarakat dan individu gangguan jiwa.
1.4 Partisipan Penelitian
Dalam menentukan pastisipan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling .Teknik purposive sampling adalah suatu teknik
1.5 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di RSKD (Rumah Sakit Khusus Daerah) Ambon.
1.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara dan observasi. Kata-kata dan tindakan dicatat melalui pencatatan tertulis atau melalui perekam video/audio tape. Wawancara adalah proses interaksi dan komunikasi verbal. Namun, ada perbedaan besar antara wawancara dengan percakapan biasa sehari—hari meskipun yang terakhir ini juga melibatkan proses interaksi dan komunikasi verbal (Wiradi, 2009). Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviwee) sebagai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Maloeng, 2002).
Selain teknik wawancara, peneliti juga menggunakan teknik observasi atau pengamatan untuk membantu pengumpulan data. Teknik Observasi yang dipakai oleh peneliti mengacu pada jenis observasi terus terang atau juga tersamar. Dalam arti bahwa peneliti saat melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, supaya keluarga juga mengetahui apa yang dilakukan oleh peneliti dari awal hingga akhir penelitian. Namun, pada kondisi tertentu, observasi yang dilakukan peneliti bersifat tidak terus terang atau tersamar (tidak diketahui oleh riset patisipan). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari unsur kesengajaan manipulasi data dari riset partisipan kepada peneliti (Sugiyono, 2010).
3.7 Analisa Data
Analisis data yang digunakan peneliti ialah model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010). Model analisis selama di lapangan dengan komponen analisis data sebagai berikut:
a. Reduksi data
Data yang di temukan di lapangan dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, dan fokus pada hal-hal yang penting. Khususnya bila saat melakukan penelitian, peneliti menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola.
b. Display (penyajian data)
Proses menyajikan data yang ditemukan peneliti saat melakukan penelitian. Model penyajian data yang digunakan dalam bentuk deskriptif.
c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Analisa data berupa penarikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, ataupun tidak karena rumusan masalah dalam jenis penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.
1.8 Uji Keabsahan Data
1.9 Etika Penelitian
Secara umum prinsip etika dalam penelitian/ pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek dan prinsip keadilan.
a. Prinsip manfaat
- Bebas dari penderitaan, penelitaan harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek khususnya jika menggunakan tindakan khusus.
- Bebas dari eksploitasi, partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipannya dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun.
- Resiko (Benefits Ratio), peneliti harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.
b. Prinsip menghargai hak asasi manusia (Respect Human Dignity)
- Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden, subjek harus diperlakukan secara manusiawi . Subjek mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya.
- Informed Consent, Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk mengembangan ilmu.
c. Prinsip Keadilan (Right To Justice)
- Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil, subjek harus diperlakukan secara adil baik sbelum, selama dan sesudah keikutsertaan dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.
- Hak dijaga kerahasiaan, subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan untuk itu perlu adanya tanpa nama dan rahasia (Nursalam 2003).
Dalam penelitian ini etika yang digunakan adalah Informed Consent.