Evaluasi Implementasi Kebijakan Penerimaan
Peserta Didik Baru Dengan Sistem
Online
Di Salatiga
ARTIKEL
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
Oleh
Obaja Frando Dasuha
942013148
PROGRAM MEGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: mengetahui kinerja pelaksanaan kebijakan peserta didik baru online dan mengetahui faktor yang menghambat implementasi kebijakan di Salatiga. Subyek penelitian ini adalah dinas pendidikan olahraga pariwisata dan kebudayaan, sekolah-sekolah negeri dan swasta dan masyarakat di Salatiga. Data penelitian diperoleh melalui teknik wawancara, kuisioner, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah secara umum implementasi kegiatan telah berjalan dengan
baik. Permasalahan yang belum dapat diatasi adalah mengenai penyelewengan rombel dan sekolah swasta yang belum disediakan ruang dalam PPDB online. Faktor penghambat implementasi adalah kurangnya kontrol pemegang kebijakan kepada obyek kebijakan, sehingga muncul permasalahan tersebut. Strategi kebijakan implementasi yang dimunculkan dari penelitian ini adalah perlunya menjalankan PPDB online untuk semua sekolah, baik negeri maupun swasta. Dan perlunya kontrol dengan melakukan crosscheck setelah PPDBonlinedilakukan ke setiap sekolah.
Pendahuluan
Kemajuan dunia teknologi di dunia saat ini berkembang sangat pesat. Kemudahan dalam mengakses dan berkomunikasi dimudahkan oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kemajuan yang terlihat dalam TIK saat ini salah satunya adalah internet yang berpengaruh terhadap seluruh aspek dalam kehidupan (Dollah, 2012). Media-media sosial yang ada dalam internet juga dapat menjadi salah satu akses yang dapat digunakan oleh berbagai bidang. Bidang pendidikan misalnya, dapat menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran, sumber belajar bahkan pengelolaan sekolah dengan berbasis web. Bentuk manajemen sekolah yang dikembangkan saat ini adalah pendaftaran siswa baru berbasis online. Pendaftaran berbasis online ini dirasa sangat memudahkan panitia penerima siswa baru dalam mengimput data dan olah datanya dikarenakan lebih efektif dan efisien (Dollah, 2012).
salatiga.siap-2
PPDB.com. Kebijakan ini dibuat dengan harapan dapat memudahkan sistem pendaftaran dan pemerintah dapat memantau jumlah siswa yang masuk disetiap sekolah.
Berdasarkan penelusuran secara langsung terdapat permasalahan, yaitu masyarakat yang belum memahami internet menjadi permasalahan bagi orang tua yang akan mendaftarkan anaknya untuk sekolah. Terjadinya fenomena titip menitip anak yang orangtuanya memiliki kekuasaan, ini juga di kemukakan di media cetak Suara merdeka Selasa, 1 Maret 2011 yang mengungkapkan fenomena tersebut. Fenomena ini masih terjadi hingga sekarang ini dibuktikan berdasarkan penelusuran yang dilakukan dengan survai langsung dengan melihat jumlah kelas yang tidak sesuai saat dibuka pada saat penerimaan dan kenyataan yang ada sekarang. Sistem yang terkesan kaku, juga mempersulit proses yang ada. Karena pusat portal hanya dipegang oleh dinas pendidikan Salatiga. Sehingga ketika terjadi permasalahan harus selalu menghubungi dinas
pendidikan Salatiga.
Belum tercapainya tujuan dari kebijakan, mengindikasikan masih terdapat persoalan didalamnya. Sehingga perlunya evaluasi kebijakan guna menelusuri sumber permasalahan dan persoalan yang ada, guna memperbaiki permasalahan yang ada. Bentuk dari permasalahan ini dapat dianalisi melalui menganalisis bentuk implementasi yang telah dilakukan. Edwards III memperkenalkan pendekatan masalah implementasi dengan mempertanyakan faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat keberhasilan implementasi kebijakan (Akib, 2010). Dengan mengkaitkan model implementasi dan evaluasi kebijakan sistematis, diharapkan mendapat arah yang jelas, serta mengetahui sumber permasalahan PPDBOnlinedi Salatiga.
Penelitian yang dilakukan Magaji dkk (2013) yang berjudul “An Evaluation of Students’ Admission Exercises (ESAE) in Kaduna State University, Nigeria”, penelitian Godwin Gideon Ogbebor (2012) yang berjudul “Mode of Admission and Undergraduate Academic Performance: A Comparative Study in Delta State University dan Dr Maureen
A Olel (2011) yang berjudul “Students’ Admission Policies for Quality Assurance: Towards Quality Education in Kenyan Universities”, ketiganya mengevaluasi kebijakan
dan sistem penerimaan peserta didik baru dengan sistemnya masing-masing. Baharudin Dollah (2012) yang berjudul kebijakan sistem penerimaan siswa baru melalui media online di propinsi Jawa Timur mengemukakan bahwa penyelengaraan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan berdampak positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Selain itu
publikasi atas perolehan informasi penerimaan siswa baru mengemukakan bahwah penggunaan internet sebagai penyampaian informasi belum sepenuhnya berfungsi. Dengan demikian penerimaan peserta didik memiliki cara tersendiri dalam menerima peserta didik baru. Kebijakan dikeluarkan sebagai solusi terbaik untuk menggatasi permasalahan yang ada. Penerimaan peserta didik online di Indonesia sedang marak dilakukan dan diangap sebagai perwujudan Good governance dengan mengedepankan transparansi. Penelitian Bahrudin (2012) mengungkapkan bahwa dengan penerimaan online berdampak positif, namun dalam penelitian Lina, dengan sistemonlinebelum sepenuhnya berfungsi.
Kebijakan di Salatiga mengenai kebijakan PPDB onlinerelevan dengan penelitian yang ada diatas mengenai evaluasi pengelolaan penerimaan peserta didik baru. Kebijakan yang dikeluarkan diharapkan akan menyelesaikan permasalahan mengenai penerimaan peserta didik baru. Persoalan muncul dalam kebijakan ini. Sehingga perlunya dipahami
mengenai permasalahannya. Oleh karenanya penelitian ini dilakukan guna mengetahui persoalan dan dapat memberi solusi akan permasalahan yang muncul. Evaluasi kebijakan yang akan digunakan adalah evaluasi kebijakan tipe sistematis. Evaluasi kebijakan sistematis mempunyai kemampuan lebih baik untuk menjalankan evaluasi kebijakan dari pada tipe evaluasi kebijakan yang lain (Winarno, 2012: 233).
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuatlah suatu rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana implementasi kebijakan penerimaan peserta didik baru onlineyang dilaksanakan di Kota Salatiga?
b. Apakah faktor yang menghambat implementasi kebijakan penerimaan peserta didik baruonlineyang dilaksanakan di Kota Salatiga?
c. Apa strategi yang dapat diterapkan untuk mengimplementasi kebijakan PPBD onlinedi Kota Salatiga?
Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini bagi sekolah adalah agar dapat mengerti kondisi dan persoalan yang terkait dengan kebijakan sistem penerimaan peserta didik baruonlinedan dapat merespon akan permasalahan. Bagi pemerintah daerah Kota Salatiga agar memberi
4
didik baruonlineyang ada dan memberikan rekomendasi pemikiran-pemikiran baru untuk mengevaluasi kebijakan tersebut. Bagi masyarakat untuk memberikan wawasan mengenai kelemahan dan masalah yang terjadi dalam kebijakan penerimaan peserta didik baru onlinedi Salatiga. Selain itu hasil penelitian dapat berguna sebagai bahan penyempurnaan kebijakan PPDB Online Salatiga, dalam menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan PPDB online. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai wawasan dan untuk mengembangkan mengenai evaluasi implementasi kebijakan dalam dunia pendidikan. Khususnya teori evaluasi sistematis yang dipadukan dengan model implementasi Edward III.
Evaluasi Kebijakan
“Evaluasi kebijakan merupakan kajian penilaian mengenai manfaat, substansi,
implementasi dan dampak dari suatu kebijakan dengan standar tujuan yang direncanakan berdasarkan realita yang terjadi dalam masyarakat (Lester dan Stewart, Jones, Anderson;
dalam Winarno, 2002)”. Pengertian tersebut berdasarkan atas pengertian evaluasi
kebijakan menurut Lester dan Stewart yang menyatakan “evaluasi kebijakan ditujukan
untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui apakah
kebijakan publik yang telah dijalankan meraih dampak yang diinginkan”. Sedangkan menurut Jones “evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menilai manfaat
suatu kebijakan”. Dan menurut Anderson evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai “kegiatan-kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencangkub
substansi, implementasi dan dampak”.
Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan
Rochyawaati (2012) mengungkapkan bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa kegagalan dalam suatu proses implementasi diakibatkan oleh Unimplemented Policy & Poorly Implemented Policy.
Unimplemented Policykeadaan dimana
Kebijakan seperti ini merupakan kebijakan yang didasari akan unsur politis yang kuat,
tanpa memandang isu-isu yang ada dalam lapangan. Keadaan yang demikian hanyalah untuk
menguntungkan beberapa pihak saja.
(b) Kesulitan menafsirkan kebijakan dalam bentuk-bentuk kegiatan operasional, baik tujuan kebijakan yang terlalu utopis, tidak sesuai dengan keadaan lapangan, ataupun karena kendala-kendala di lapangan yang membatasi alternative tindakan.
Kebijakan akan menjadi abstrak dan tidak tentu arahnya akibat tidak diketahui dasar perumusannya. Seharusnya kebijakan dibuat untuk menjawab permasalahan/ isu-isu yang ada, namun ketika kebijakan itu dibuat tanpa dasar yang jelas akan menimbulkan ketidakjelasan arah dan tujuan dari kebijakan tersebut.
Selain Unimplemented Policy, yang mempengaruhi kegagalan kebijakan lainnya adalah diakibatkan oleh Poorly Implemented. Faktor dari Poorly Implemented adalah sebagai berikut:
(a).Struktur implementasi tidak disusun secara efektif. (b).Benturan penafsiran atas tujuan program antar aktor, baik administrator, petugas lapangan, maupun kelompok sasaran. (c).Benturan kepentingan antar aktor baik administrator, petugas lapangan, maupun kelompok sasaran. (d).Kurangnya kapasitas dan kapabilitas pelaksana (SDM yang dibutuhkan tidak tepat/sesuai). (e).Kurangnya kapasitas dan kapabilitas organisasional dari institusi-institusi pelaksana. (f).Lemahnya manajemen implementasi. (g).Kurangnya anggaran, alat, waktu, dll.
Dari uraian mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi kendala dalam proses implementasi, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan implementasi akan sangat bergantung pada :
1. Logika kebijakan itu sendiri 2. Kemampuan Pelaksana
3. Keterdiaan Sumberdaya yang dibutuhkan 4. Manajemen implentasi yang baik
5. Lingkungan dimana kebijakan tersebut dilaksanakan.
Jaminan kelancaran implementasi dapat dilihat melalu diseminasi yang dilakukan dengan baik (Akib, 2010). Syarat pengelolaan diseminasi kebijakan ada empat yakni:
6
suatu kebijakan diangap kontroversi, namun seiring dengan perjalanan waktu maka kebijakan tersebut diangap sebagai suatu yang wajar dilaksanakan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian evaluasi kebijakan dengan teknik evaluasi yang digunakan adalah sistematis. Penelitian ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang ada pada evaluasi. Pada langkah-langkah analisis data akan dipadukan dengan model implementasi. Model implementasi yang digunakan berdasarkan pendekatan masalah maka mengunakan model implementasi Edwar III. Hasil dari data yang didapat berdasarkan tahapan implementasi dijabarkan dan didiskripsikan kedalam sebuah kalimat yang menggambarkan hasil evaluasi kebijakan.
Subyek penelitian ini adalah Dinas Pendidikan Salatiga, sekolah-sekolah yang melakukan penerimaan peserta didik baru di Salatiga, siswa serta orang tua atau wali murid siswa. Pengambilan subyek penelitian dilakukan denganpurposive sampling.
Langkah–langkah penelitian yang didasari atas tipe evaluasi kebijakan, yaitu tipe sistematis. Tipe evaluasi yang digunakan akan di kombinasi dengan model implementasinya dan kemudian akan dihubungkan berdasarkan karakteristik Good governance. Tahapan evaluasi sistematis pada mengidentivikasi masalah akan dikembangkan dengan mencermati moel implementasi, dan model implementasi yang digunakan adalah model implementasi George Edwar III. Data yang akan diperoleh
Tabel 3.1
Matrik Sumber Data Penelitian
Partisipation Rule
Of
Law Transparancy Responsiveness
Consesus
Orientation Equity
Efficiency And
Effectiviness Accuntability
Strategic Vision
Control
1. Tujuan Program WD & KS D KM
2. Analisis Terhadap
Masalah: WD & KS WD & KS WD & KS KM KM KM & KS WD WD WD a) Komunikasi
b) Sumber Daya WD WD & KS WD & KS WD
c) Diposisi Sikap KS KS KS WD
d) Struktur Birokrasi D WD WD
3. Standar Kegiatan D WD & KS KS & KM KS & KM WD
4.Pengukuran
Perubahan KS KS & KM
5. Perubahan Akibat Kebijakan atau Penyebab Lain
KS KM KM KS & KM
6. Indikator Dampak
Kebijakan KM & KS KM KS
Keterangan : D : Dokumen
KM : kuisioner Masyarakat
8
Teknik validitas data dalam penelitian dengan menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi teknik adalah teknik dimana bertujuan untuk menguji kreadibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber sama dengan teknik yang berbeda (Sugiono, 2013).
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di beberapa instansi pendidikan di Salatiga, diantaranya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, SMA N 1 Salatiga, SMA N 2 Salatiga, SMA Kristen Satya Wacana dan SMA Kristen 1 Salatiga, SMP N 1 Salatiga, SMP N 3 Salatiga, SMP N 4 Salatiga, SMP N 9 Salatiga. Selain itu juga terdapat beberapa narasumber yakni siswa sekolah, orang tua murid. Hasil penelitian didiskripsikan berdasarkan metode evaluasi tipe sistematis. Setiap tahapan didiskripsikan berdasarkan hasil wawancara,
kuisioner, observasi dan dokumentasi. 1. Tujuan Kebijakan PPDBOnline
Secara umum dikatakan bahwa tujuan kebijakan sudah baik. Karena tujuan kebijakan dibuat dengan melibatkan sekolah dan publik, sehingga sekolah mengetahui latar belakang yang didasari oleh permasalahan yang ada dalam proses penerimaan peserta didik baru
2. Analisis Terhadap Masalah
pendidikan, dan seluruh unsur dalam pendidikan ini sudah mendukung dengan baik akan kebijakan PPDBonline.
3. Standar Kegiatan
Kegiatan secara umum sudah berjalan sesuai dengan buku panduan dan sesuai dengan ketentuan. Namun hanya dalam permasalahan rombongan belajar saja yang masih terdapat penyelewengan didalamnya.
4. Pengukuran Terhadap Perubahan
Perubahan layanan yang mudah dan efektif merupakan efek dari kebijakan ini. Berdasar hasil penelitian maka jaminan kelancaran implementasi dapat dilihat melalui disiminasi yang dilakukan. Syarat disiminasi adalah adanya respek anggota masyarakat terhadap otoritas pemerintah untuk menjelaskan perlunya secara moral mematuhi undang-undang yang dibuat oleh pihak berwenang. Adanya kesadaran untuk
menerima kebijakan, kesadaran dan kemauannya menerima dan melaksanakan kebijakan terwujud manakala kebijakan dianggap logis. Keyakinan bahwa kebijakan dibuat secara sah. Pemahaman bahwa meskipun pada awalnya suatu kebijakan diangap kontroversi, namun seiring dengan perjalanan waktu maka kebijakan tersebut diangap sebagai suatu yang wajar dilaksanakan. Syarat-syarat disimenasi tersebut yang belum terpenuhi adalah kesadaran masyarakat. Masih terdapat penyelewengan membuktikan bahwa masih belum ditaati sepenuhnya.
Dari segi implementasi yang dikemukakan oleh Edwards III bahwa terdapat empat unsur dari kebijakan yaitu komunikasi, sumberdaya, Diposisi dan struktur birokrasi. Namun dengan beberapa permasalahan mengenai penyelewengan rombel makan dapat diketahui masih terdapat komitmen oknum tertentu yang belum dapat melakukan dan menaati dengan baik. Kontrol dari atas juga kurang sehingga permasalahan ini masih terjadi hingga sekarang.
Keberhasilan kebijakan dipengaruhi akan lima unsur yaitu; logika
kebijakan, kemampuan pelaksanaan, ketersediaan sumberdaya,
manajemen implementasinya dan lingkungan dimana kebijakan tersebut.
Adanya oknum yang bermain didalamnya juga memberikan dampak
kerugian kepada sekolah swasta. Sekolah swasta yang sudah dirugikan
dengan belum diwadai dalam PPDB online semakin dirugikan dengan
permasalahan tersebut. Selain itu orantua siswa/ wali murid harus
10
menghalalkan segala cara untuk memperoleh sekolah yang diinginkan.
Persoalan tersebut tergolong kedalam lingkungan yang mana tidak
memiliki kesadaran akan keterbukaan dan keadilan setiap warga negara
yang dipandang sama dalam hukum dan tidak memanfaatkan keadaan
yang ada. Apabila kebijakan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur
yang telah disepakati pasti tujuan kebijakan dapat tercapai dan tidak
merugikan pihak lain.
Permasalahan tersebut menunjukkan masih kurang kontrol dan
kebijakan belum menunjang pelayanan pendidikan secara keseluruhan.
Olehkarenanya perlu suatu siklus kontrol untuk dapat menunjang
implementasi yang baik. Setiap institusi pendidikan yang terkait
haruslah memiliki komitmen yang sama untuk menjalankan peraturan
yang ada terutama dalam hal rombel. Dinas pendidikan perlu melakukan
kontrol dengan mengobservasi setiap sekolah setelah PPDB online
dilakukan.
Kesimpulan
Implementasi kebijakan pada umumnya telah berjalan dengan baik. Kelancaran dalam
implementasi kebijakan dapat dilihat melalui diseminasi yang dilakukan dengan baik. Aspek atau syarat diseminasi yang masih belum terpenuhi adalah respek masyarakat akan kebijakan. Disebabkan karena masih terdapat masyarakat yang tidak mematuhi dan melanggar aturan yang berlaku.
Ditinjau dari model implementasi Edwards III yang terdiri dari empat unsur yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi, yang belum tercapai adalah sumber daya dan disposisi. Sumber daya manusia pada khususnya masih terdapat yang belum memahami dengan baik. Disebabkan karena tidak semua sumber daya manusia dapat disama ratakan dalam memahami kebijakan. Namun seiring waktu permasalahan ini dapat diatasi. Disposisi belum terpenui karena masih terdapatnya oknum yang tidak mematuhi aturan dari kebijakan.
Kemampuan pelaksana meskipun diawali dengan permasalahan pemahaman yang kurang dapat dipahami dengan baik seiring waktu. Sedangkan manajemen menjadi permasalahan karena masih kurangnya kontrol.
Kurangnya kontrol menjadi masalah utama sehingga perlunya strategi dalam mengantasinya. dalam mengatasi permaslahan kontrol maka perlunya sikluks kontrol. Siklus dilakukan dengan mengawasi dengan melakukan crosscheck langsung setelah pelaksanaan PPDB online dapat mengkontrol apabila terdapat penyelewengan. Selain itu juga perlunya membuka link untuk sekolah swasta dalam PPDB online, karena bagaimanapun juga sekolah swasta juga bagian pendidikan yang ada di Salatiga.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan mengenai Penerimaan
Peserta Didik Baru dangan sistim Online di Salatiga, didapat beberapa
temuan sebagai rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah daerah
a. Pemerintah sebagai motor dan otak dari kebijakan seharusnya
melaksanakan kontrol yang baik akan kebijakan yang telah
dibuat.
b. Pemerintah harus menegakan akan prinsip keadailan bagi
seluruh masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh hak
yang semestinya mereka peroleh.
c. Kebijakan PPDB online baru mewadahi sekolah-sekolah negeri,
oleh karenanya perlu dipikirkan kebijakan yang dapat mewadai
penerimaan peserta didik baru di sekolah swasta.
d. Pemerintah dalam hal ini adalah dinas pendidikan perlu
melakukan crosscheck mengenai jumlah kesesuaian jumlah
rombel yang disepakati.
2. Bagi sekolah
a. Sekolah Negeri
1) Seluruh sekolah negeri perlu menjunjung tinggi komitmennya
sebagai lembaga pendidik yang mendidik sehingga memegang
prinsip keadilan dan tidak melakukan penyelewengan akan
aturan yang telah berlaku
2) Sekolah perlu tegas untuk melaksakan proses PPDB online
12
b. Sekolah Swasta
Sekolah swasta perlu memikirkan solusi mengenai
permasalahan belum terwadahinya penerimaan peserta didik
dan merekomendasikannya kepada dinas pendidikan.
3. Bagi masyarakat
a. Masyarakat yang belum mengenal IPTEK harus aktif untuk
mengetahui prosedur yang ada
b. Masyarakat harus menerima akan hasil yang didapat anaknya
dalam penerimaan peserta didik baru, sehingga tidak
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sekolah yang
dikehendakinya.
4. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat mengetahui bagaimana evaluasi sistematis
kebijakan dengan pendekatan implementasi Edwards III.
DAFTAR PUSTAKA
Amutu, Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah.
Bandung: Alfabeta
Dollah, Baharuddin. 2012. Kebijakan Sistem Penerimaan Siswa Baru
Melalui Media Online (New Student Admission System Policy
Through Online Media.Jurnal Pekommas
Jannah, Lina Miftahul. 2007. Public Evaluation On The Access To
Information On New Student Enrollment. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan,Nomor 2, Tahun XII, 2008
Magaji dkk. 2013. An Evaluation of Students Admission Exercises (ESAE)
in Kaduna State University, Nigeria. Kamla-Raj 2013 Int J Edu Sci,
Ogbebor, Godwin Gideon. 2012. Mode of Admission and Undergraduate
Academic Performance: A Comparative Study in Delta State
University. Nigeria: Journal of Educational and Social Research Vol.
2 (3) September 2012
Olel, Maureen A., 2011. Students Admission Policies for Quality
Assurance: Towards Quality Education in Kenyan Universities.
Kenya : international Journal of Business and Social Science Vol. 2
No. 8; May 2011
Rochyawati. 2012. Sumber:
(rochyati-w-t-
fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-69582-Umum-MENGENAL%20IMPLEMENTASI%20KEBIJAKAN%20PUBLIK%20.html
)
Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Tilaar, H.A.R dan Nugroho, R., 2008. Kebijakan Pendidikan. Pengantar
untuk memahami kebijakan pendidikan dan kebijakan pendidikan
sebagai kebijakan publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Undang Undang SISDIKNAS 20 tahun 2003
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik : Teori, Proses dan Studi Kasus.