• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN PEGAWAI BERBASIS WEB DI CV. PELANGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN PEGAWAI BERBASIS WEB DI CV. PELANGI."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MANAJ EMEN PENGGAJ IAN PEGAWAI

BERBASIS WEB DI CV. PELANGI

SKRIPSI

Disusun Oleh :

BUDHI HARTANTYO 0832015016

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “

J AWA TIMUR

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan Mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-nya sehingga penelitian

mampu untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan lancar sampai

tersusunnya laporan Skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI MANAJ EMEN PENGGAJ IAN PEGAWAI BERBASIS WEB

DI CV. PELANGI”.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

Dalam penulisan Skripsi ini tak lepas dari bantuan, bimbingan dan

dorongan dari pihak instansi baik secara langsung maupun secara tidak langsung

yang berhubungan dengan penulisan Skripsi ini. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

sedalam- dalamnya kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MS, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bpk. Ir. Sutiyono, MT., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” jawa Timur.

3. Bpk. DR. Ir. Minto Waluyo, MM Selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik

Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bpk. Drs. Pailan M.pd Selaku Sekertaris Jurusan Fakultas Teknik Industri

(3)

5. Bapak dan Ibu serta staf pengajar Jurusan Teknik Industri yang telah

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang berguna dan

bermanfaat bagi penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

6. Ibu Enny Ariyani, ST, MT dan Bpk. Dwi Sukma D., ST, MT selaku Dosen

pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, masukan serta

nasehat kepada saya untuk menyelesaikan Skripsi ini.

7. Bpk. M.S. Rony beserta Staff yang berada di CV. PELANGI yang

Memberikan Ijin kepada saya untuk melakukan Penelitian.

8. Keluarga Besarku yang saya sayangi. Dan telah memberikan semangat dan

doa serta perhatian sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan lancar.

9. Semua pihak tidak penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.

Semoga Kemampuan dan pengetahuan telah tercurahkan demi

kesempurnaan Skripsi ini, namun keterbatasan dan kekurangan tetaplah ada. Oleh

karena itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan laporan ini

masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala

kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan guna

kesempurnaan Tugas Akhir (Skripsi) ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, April 2012

(4)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar ... ... i

Abstr aksi... ... iii

Daftar Isi... ... v

Daftar Gambar ... ... ix

Daftar Tabel... xi

Daftar Lampir an... ... xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Peneliti ... 3

1.5 Asumsi... ... 3

1.6 Manfaat Penelitian ... 3

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 6

2.1.1 Karakteristik Sistem... 8

2.1.2 Klasifikasi Sistem... 10

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 11

2.2.1 Siklus Informasi... 12

2.2.2 Kualitas Informasi ... 13

(5)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 15

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ... 17

2.5 Organisasi Dan Informasi ... 20

2.6 Pengembangan Sistem ... 21

2.6.1 Pendekatan Pengembangan Sistem... 24

2.6.2 Tahap – Tahap Pengembangan Sistem ... 26

2.6.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 27

2.6.3.1 Tahap Perencanaan Sistem ... 29

2.6.3.2 Tahap Analisa Sistem ... 29

2.6.4 Bagan Alir Dokumen ... 32

2.6.5 Alat – Alat Pengembangan Sistem ... 34

2.7 Jenis Biometrik... 35

2.7.1 Biometrik Fisiologis atau Biometrik Statis ... 36

2.7.2 Biometrik Prilaku atau Biometrik Dinamis... 37

2.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 37

2.8.1 Bentuk Diagram Arus Data ... 39

2.8.2 Diagram ER (Entity Relationship) ... 41

2.8.3 HIPO (Hierarki Plus Input – Proses – Output) ... 44

2.9 Desain Sistem Secara Umum ... 45

2.9.1 Desain Data Base Secara Umum ... 45

2.9.1.1 Langkah-Langkah Desain Database Secara Umum 47

(6)

2.9.3 Desain Output Secara Umum ... 50

2.10 Manajemen Personalia ... 51

2.11 Pengenalan PHP (HyperText Preprocessor) ... 53

2.11.1 Skrip PHP ... 55

2.11.2 Integrasi dengan Database ... 57

2.12 MySQL ... 57

2.13 Macromedia Dreamweaver ... 58

2.14 Uji Verifikasi ... 58

2.15 Uji Validasi ... 58

2.16 Peneliti Terdahulu ... 59

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 62

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 62

3.3 Langkah-langkah Pemecahan Masalah ... 63

3.4 Metode Pengolahan Data ... 68

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan data ... 72

4.2 Pengolahan Data ... 73

4.2.1 Prosedur Sistem Saat Ini.. ... ... 73

4.2.2 Perencanaan Sistem.. ... ... 77

4.2.3 Perancangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. ... ... 81

4.2.4 Verifikasi Program Komputer ... 99

(7)

4.3 Hasil dan Pembahasan ... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 101

5.2 Saran ... 101

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem ... 11

Gambar 2.2 Siklus Informasi ... 13

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi ... 14

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi Yang Berinteraksi ... 15

Gambar 2.5 Bagan Tingkat Manajemen……… ... 19

Gambar 2.6 Hubungan Data Dan Tujuan Organisasi…….. ... 21

Gambar 2.7 Pengembangan Sistem ... 23

Gambar 2.8 Siklus Hidup Pengembangan Sistem………. ... 28

Gambar 2.9 Simbol Yang Digunakan Di Bagan Alir Dokumen ... 34

Gambar 2.10 Notasi Proses di DAD ... 38

Gambar 2.11 Simbol Simpanan Data di DAD ... 39

Gambar 2.12 Context Diagram... ... 40

Gambar 2.13 DAD Level Nol ... 41

Gambar 2.14 Entity ... 42

Gambar 2.15 Atribut ... 42

Gambar 2.16 Relationship ... 42

Gambar 2.17 Garis ... 43

Gambar 2.18 Diagram HIPO ... 44

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ... 64

Gambar 4.1 Sisdur Lama ... 78

Gambar 4.2 Sisdur Baru ... 79

(9)

Gambar 4.4 Bagan Berjenjang ... 83

Gambar 4.5 DAD Level 0 ... 84

Gambar 4.6 DAD Level 1 Proses Absensi ... 85

Gambar 4.7 DAD Level 1 Proses Izin Cuti ... 85

Gambar 4.8 DAD Level 1 Proses Penggajian ... 86

Gambar 4.9 ER Diagram ... 87

Gambar 4.10 Form Menu Utama ... 92

Gambar 4.11 Form Input Data Pegawai... 92

Gambar 4.12 Form Data Pegawai ... 94

Gambar 4.13 Form Absensi Masuk ... 94

Gambar 4.14 Form Absensi Pulang ... 95

Gambar 4.15 Form Absensi Lembur ... 96

Gambar 4.16 Form Absensi Izin Cuti ... 96

Gambar 4.17 Form Informasi Gaji ... 97

Gambar 4.18 Form Laporan ... 98

Gambar 4.19 Print Out Laporan Absensi ... 99

Gambar 4.20 Print Out Laporan Izin Cuti ... 99

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Database-Database Yang Didukung PHP... 57

Tabel 4.1 Tabel Analisa Dokumen dan Laporan ... 76

Tabel 4.2 Tabel Analisa Kebutuhan Informasi ... 77

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : COMPANY PROFILE ...

(12)

ABSTRAKSI

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin

cepat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan atau instansi yang

menggunakan sistem komputerisasi sebagai alat bantu untuk mempermudah

penyelesaian pekerjaan, meningkatkan efisiensi kerja dan menjadikan perusahaan

atau instansi memiliki tingkat kinerja yang baik.

CV. PELANGI yang berlokasi di Griya Permata Gedangan L4-14. Sidoarjo

adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa tour dan travel. CV. Pelangi berusaha

melakukan pembenahan dalam hal manajemen penggajian pegawai, hal ini

dikarenakan masih adanya hambatan internal yang memperlambat arus informasi

yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan.

Pembenahan ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang ada,

sehingga dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan secara tepat.

Tujuan dari perancangan ini adalah mengaplikasikan suatu Sistem Informasi

Manajemen Penggajian Pegawai yang berbasis web sehingga memudahkan kinerja

perusahaan untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat, relevan dan akurat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen

Penggajian Pegawai dapat membantu dalam pendataan pegawai dan mempermudah

pelaporan tiap bulan

(13)

ABSTRACT

Today the development of science and technology is growing rapidly, this is

evidenced by the number of company or agency that uses a computerized system as a

tool to facilitate the completion of the work, improve work efficiency and make the

company or agency has a good level of performance.

CV. Pelangi is located in the Griya Permata Gedangan L4-14. Sidoarjo is a

company engaged in tour and travel services. CV. Pelangi trying to reform in terms of

employee payroll management, this is due to the persistence of the internal problems

that slow the flow of information desired by the company management in making

decisions. These improvements are expected to help overcome the problems that

exist, so as to facilitate the decision making process as appropriate.

The purpose of this design is to apply an Employee Payroll Management

Information System Web Based so as to facilitate the performance of the company to

get information fast, correct, relevant and accurate.

The results showed that application of the Employee Payroll Management

Information System can assist in data collection and facilitate the reporting of

employees each month.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belaka ng

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin

cepat, salah satunya dalam bidang komputer. Saat ini komputer memegang

peranan penting untuk mempermudah penyelesaian suatu pekerjaan,

meningkatkan efisiensi kerja serta meningkatkan kreatifitas dan aktifitas pegawai

atau pegawai sehingga memiliki kemampuan yang baik. Hal ini dibuktikan

dengan banyaknya perusahaan atau instansi yang menggunakan sistem

komputerisasi sebagai alat bantu untuk mempermudah penyelesaian pekerjaan dan

menjadikan perusahaan atau instansi memiliki tingkat kinerja yang baik.

CV. PELANGI merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa tour dan

travel. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2009 dan memiliki pegawai yang

lumayan banyak namun sistem informasi kepegawaian yang masih dilakukan

belum optimal. Hal tersebut disebabkan adanya hambatan internal yang

berhubungan dengan pencacatan data personal pegawai, data absensi pegawai

serta berbagai data yang menjadi report tiap bulan yang akan memperlambat arus

informasi yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan dalam mengambil

keputusan. Dengan adanya kondisi demikian menyebabkan pihak manajemen

tidak dapat tepat waktu dalam memberikan report sebagai pertanggungjawaban

dan hal ini berpengaruh pula pada pengambilan kebijakan yang berhubungan

(15)

Melihat masalah tersebut diatas maka penulis mencari sebuah jalan keluar

untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh CV. PELANGI agar dapat

menata manajemen dengan baik sekaligus menyederhanakan dan mempermudah

pengaturan. Komputerisasi sistem informasi merupakan solusi yang tepat agar

dapat meningkatkan arus informasi di perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya

perancangan Sistem Informasi Manajemen Penggajian Pegawai yang diharapkan

dapat membantu masalah-masalah yang ada, sehingga dapat mempermudah dalam

proses pengambilan keputusan secara tepat dengan tersedianya

informasi-informasi yang tepat waktu, akurat dan relevan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diketahui diatas, maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan pada : “Bagaimana mengaplikasikan suatu

Sistem Informasi Manajemen Penggajian Pegawai yang berbasis web sehingga

memudahkan kinerja perusahaan untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat,

relevan dan akurat?”.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memudahkan pemecahan masalah perlu dilakukan pembatasan

masalah, sehingga permasalahan menjadi lebih sederhana. Pembatasan masalah

tersebut meliputi :

a. Tidak dilakukan analisa pengadaan biaya perangkat lunak.

(16)

c. Pembatasan hanya pada perancangan sistem informasi manajemen dan

perancangan perangkat lunak sebagai pendukung sistem informasi penggajian

pegawai.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan suatu Sistem Informasi

Manajemen Penggajian Pegawai yang berbasis web sehingga memudahkan

kinerja perusahaan untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat, relevan dan

akurat.

1.5 Asumsi-Asumsi

Asumsi-asumsi yang mendasari terhadap permasalahan dalam penelitian ini

adalah :

1. Data berupa hasil wawancara dan report per bulan pegawai sudah benar.

2. Pegawai dianggap mampu dan cukup handal dalam mengoperasikan program

aplikasi komputer.

3. Sistem dan prosedur yang digunakan adalah yang berlaku di perusahaan saat

ini.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari perancangan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Perusahaan

- Meningkatkan tanggung jawab dan wewenang

(17)

- Meningkatkan performansi sistem yang telah ada

b. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai bahan perbendaharaan perpustakaan dan studi banding bagi mahasiswa

lain dimasa yang akan datang.

c. Bagi Mahasiswa

- Sebagai bahan perbandingan antara teori dan praktek sehingga dapat

menambah wawasan yang sangat penting bagi penulis dimasa yang akan

datang.

- Dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan

untuk diterapkan dalam praktek yang nyata.

1.7 Sistematika Penulisan

Pada dasarnya sistematika penyusunan berisikan mengenai uraian yang akan

dibahas pada masing-masing bab, sehingga dalam setiap bab akan mempunyai

pembahasan topik tersendiri.

Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang penulisan tugas

akhir ini yang menguraikan tentang perusahaan, masalah yang terdapat

diperusahaan, batasan masalah, asumsi, maksud dan tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

(18)

Bab ini mengemukakan dasar-dasar teori yang berhubungan dan

berkenaan dengan topik yang dibahas dan akan dipakai sebagai dasar

dalam menganalisa dan memecahkan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan lokasi dan waktu penelitian, langkah-langkah

penelitian, langkah-langkah analisa sistem, dan langkah-langkah

perancangan sistem

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan penjelasan mengenai identifikasi permasalahan,

analisa formulir dan dokumen yang digunakan, analisa sistem dan

prosedur yang diterapkan serta analisa kebutuhan informasi, juga

membahas mengenai perancangan sistem yang terdiri dari diagram

perancangan input dan output program

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan kesimpulan dari pemecahan masalah dan

memberikan saran terhadap perbaikan sistem yang digunakan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

(19)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 1)

Suatu sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan pada urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan

oleh Richard F. Neusehel sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 1)

Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis),

biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang

diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi.

Lebih lanjut Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings,

Jr. , mendefinisikan prosedur sebagai berikut :(HM. Jogiyanto,2005 : 2)

Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi

yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan dan siapa (Who) yang

(20)

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponenya, didefinisikan oleh Jerry FitzGerald (1981) sistem sebagai berikut

ini : (HM. Jogiyanto, 2005 : 2)

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu.

Lebih lanjut Raymond Mecleod, Jr. mendefinisikan sistem sebagai

berikut :(Mecleod, 2001 : 11)

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau

komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih

luas karena pada kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem

atau elemen-elemen bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang

saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Untuk menganalisis dan

merencanakan suatu sistem, analisa dan perancangan suatu sistem harus mengerti

terlebih dahulu mengenai komponen-komponen atau elemen-elemen atau

subsistem-subsistem dari sistem tersebut.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud

dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang

menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goalbiasanya

dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang

ingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya

(21)

sistem-sistem yang lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem

bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup

darimana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran

(objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

2.1.1 Kar akter istik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

yaitu :(HM. Jogiyanto,2005 : 3)

1. Komponen sistem (Component)

Komponen sistem (Component) adalah suatu sistem yang terdiri dari sejumlah

komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa satuan sub sistem

atau bagian-bagian dari sistem

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (Environment)

Lingkungan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem

dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

(22)

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem

yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem

dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (Input)

Masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasian

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah sistem (Process)

Pengolah sistem adalah suatu sistem yang mempunyai bagian pengolah yang

akan merubah masukan jadi keluaran.

8. Sasaran sistem (Objectives)

Suatu sistem dapat mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau

(23)

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya

adalah sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 6)

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem

fisik (Physical sistem).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik.

Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem

buatan manusia (human made sistem).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan

sistem tak tentu (probabilitas sistem).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

(24)

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem

terbuka (open sistem).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya.

Gambar 2. 1 Kar akter istik suatu sistem

(Sumber : Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005 : hal 6)

2.2 Konsep dasar Infor masi

Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem dimana informasi dapat

didefinisikan sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 8)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

Lingkungan luar

Sub

Sistem Sub

Sistem

Sub

Sistem Sub

Sistem

Boundary Boundary Interface

(25)

merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan

nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan

orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.2.1 Sik lus Infor masi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi,

penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan

melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang

akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input.

Diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle).

Siklus ini disebut juga siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti

(26)

Gambar 2. 2 Siklus Infor masi

(Sumber : Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005 : hal 9)

2.2.2 Kualitas Infor masi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal yaitu : (HM. Jogiyanto, 2005 : 10)

1. Informasi harus akurat (accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

(27)

John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan

bentuk bangunan yang dtunjang oleh tiga buah pilar.

Gambar . 2. 3 Pilar k ualitas infor masi

(Sumber : Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005 : hal 10)

2.2.3 Nilai Infor masi

Nilai informasiditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu

informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari

satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya

untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan

keuntungannya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. .

2.3 Konsep Dasar Sistem Infor masi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam

pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi

(information Sistems) atau disebut juga dengan processing sistems atau

information-generating sistems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.

Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 11)

(28)

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1 Komponen Sistem Infor masi

John Burch dan Gary Grundnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan

(buiding block), yaitu :(HM. Jogiyanto, 2005 : 12)

Gambar 2. 4 Blok sistem infor masi yang ber inter aksi

(Sumber : Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005 : hal 10)

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

Input Model Output

Teknologi Dasar data Kendali

Pemakai Pemakai

(29)

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika an model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara

yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupaan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian

utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software)

dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saing berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di

dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

f. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal

yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

(30)

2.4 Konsep Dasar Sistem Infor masi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen ( Manajement Informasi Sistematau sering

dikenal dengan MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi

untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan

manajemen.

Definisi dari beberapa ahli mengenai SIM (sistem informasi manajemen) sebagai

berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 14)

Menurut George M. Scott

Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi sistem informasi yang

menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajeral maupun kebutuhan

informasi.

Menurut Barry E. Cushing

Suatu SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam

suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola data

untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajeman di

dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Menurut Frederick H. Wu

Suatu SIM adalah merupakan kumpulan dari sistem yang menyediakan

informasi untuk mendukung manajemen.

Menurut Gordon B. Davis

Suatu SIM adalah manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk

mendukung operasi manajemen dan fungsi pengembalian keputusan dari suatu

(31)

Dari beberapa definisi SIM yang dijelaskan dari beberapa para ahli, dapat

disimpulkan bahwa, Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari

sistem-sistem informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.

SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan

semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan

kumpulan dari sistem-sistem informasi yang tergantung dari besar kecilnya

organisasi, yaitu antara lain terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :

(HM. Jogiyanto, 2005 : 15)

1. Sistem informasi akutansi (Accounting Information Sistem), menyediakan

informasi dari transaksi keuangan.

2. Sistem informasi pemasaran (Marketing Information Sistem), menyediakan

informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,

kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan hal lain yang berhubungan dengan

permasalahan.

3. Sistem informasi manajemen persediaan (Inventory Management Information

Sistem)

4. Sistem informasi Personalia (Personel Information Sistem)

5. Sistem informasi distribusi (Distribution Information Sistem)

6. Sistem informasi pembelian (Purchasing Information Sistem)

7. Sistem informasi kekayaan (Treasure Information Sistem)

8. Sistem informasi analisis kredit (Credit Information Sistem)

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (Research and Development

Information Sistem)

(32)

Semua sistem-sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada

semua tingkatan informasi manajemen, yaitu : (HM. Jogiyanto, 2005 : 16)

1. Manajemen tingkat bawah (lower level management)

Manajemen tingkat bawah atau operating manajemen yaitu tempat

berlangsungnya operasi perusahaan.

2. Manajemen tingkat menengah (middle level manjement)

Manajemen tingkat menengah yang berarti bahwa tanggung jawab untuk

melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya tujuan.

3. Manajemen tingkat atas (top level management)

Manajemen tingkat atas atau executive management yang berarti bahwa segala

keputusan yang diambil akan mempengaruhi pada seluruh organisasi yang

akan datang.

Gambar 2. 5 Bagan Tingkat Manajemen

(Sumber : Jagianto, Analisa dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 16 )

Manajemen tingkat atas

Manajemen tingkat menengah

Manajemen tingkat bawah Direktur

Wakil Direktur

Eksekutif lain

Kepala bagian

Kepala Cabang

(33)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi manajemen merupakan

kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi

yang berguna dalam semua tingkatan manajemen. Sistem informasi dirancang

bertujuan untuk : (HM. Jogiyanto, 2005 : 24)

1. Menyediakan suatu basis informasi untuk dianalisa

2. Membantu dalam proses pengambilan keputusan secara manajerial

3. Membantu manajer dalam membuat keputusan yang terprogram

4. Digunakan untuk otomatisasi pekerjaan-pekerjaan rutin administrasi.

2.5 Or ganisasi dan Infor masi

Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi antara orang dalam

kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi secara

keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh satu orang saja. Organisasi dapat

diibaratkan sebagai satu kesatuan tubuh manusia yang bekerja sama sehingga

fungsi tubuh manusia dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Salah satu aspek pengorganisasian adalah menetapkan

departemen-departemen. Istilah departemen sebenarnya dimaksudkan untuk suatu area

terpisah atau bercabang dari suatu perusahaan sedang departemen di dalam suatu

perusahaan menunjukkan hubungan dari suatu jenjang.

Untuk mencapai tujuan tiap organisasi memerlukan manajemen yang tepat

dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan manajemen

membutuhkan dukungan informasi. Dengan berkembang pesatnya alat pengolah

data komputer dan teknologi telekomunikasi, maka pekerjaan manajemen dan

(34)

mengalami perkembangan pesat. Pekerjaan manajemen juga berkembang jauh

menjadi sangat rumit seiring dengan kemajuan era globalisasi dari berbagai

kegiatan kenegaraan, termasuk perdagangan bebas regional dan internasional.

Tanpa dukungan informasi, manajemen suatu organisaitidak akan dapat mencapai

tujuan yang direncanakan. Terutama untuk mencapai sasaran secara efektif dan

efisien.

Gambar 2. 6 Hubungan data dan tujuan or ganisasi

(Sumber :Jogianto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 22 )

2.6 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (sistem development) dapat berarti menyusun suatu

sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau

diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut : (HM. Jogiyanto,

2005 : 35)

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang

lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama

tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, misalnya

kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran

dari data kurang terjamin, serta tidak effisiennya operasi.

(35)

b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang

baru, dikarenakan kebutuhan informasi yang semakin luas, volume

pengolahan data semakin meningkat.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)

Untuk meraih kesempatan sehingga membutuhkan informasi yang lebih baik

supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain dan kesempatan-kesempatan ini

dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada

langganan.

3. Adanya instruksi-instruksi(directives)

Penyusunan sistem yang baru karena adanya instruksi-intruksi dari pimpinan

ataupun dari luar (peraturan pemerintah).

Berikut ini dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan dan

kesempatan yang dapat diraih, sehingga sistem yang lama harus diperbaiki,

ditingkatkan bahkan diganti seluruhnya, yaitu :

- Laporan yang tidak tepat waktunya

- Isi laporan yang sering salah

- Pengiriman barang yang sering tertunda

- Kegiatan yang tumpah tindih

- Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi

- File-file yang kurang teratur

- Pemesanan kembali barang yang tidak effisien

- Bertumpuknya back-order tertundanya pengiriman karena kurangnya

(36)

Karena adanya permasalahan tersebut maka sistem yang lama memerlukan

perbaikan sehingga pengembangan sistem sangat diperlukan untuk memecahkan

permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang

ada memenuhi kesempatan yang diberikan.

Gambar 2. 7 Pengembangan sistem

(Sumber : Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005 : hal 37)

Pengembangan sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi

peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini

berhubungan dengan PIECES yaitu sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 38)

1. Performance (kinerja)

Performance adalah peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang

baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan

response time. Throughput adalah jumah dari pekerjaan yang dapat dilakukan

suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara

Sistem yang ada

Permasalahan kesempatan instruksi

Pengembangan sistem

Memecahkan masalah meraih

(37)

dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk

menanggapi pekerjaan tersebut.

2. Information (informasi)

Information adalah peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

3. Economy (ekonomis)

Economy adalah peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian)

Control adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan

memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan

terjadi.

5. Efficiency (efisiensi)

Efficiency adalah peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda

dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan bagaimana sumber daya

yang digunakan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber

daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi

dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

6. Services (pelayanan)

Services adalah peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.6.1 Pendekatan Pengembangan Sistem

Ada beberapa pendekatan umum yang digunakan dalam perancangan dan

pengembangan sistem. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain, yaitu : (B.

(38)

1. Metode Bottom Up (pendekatan dari bawah ke atas)

Metode bottom up merupakan pengembangan sistem informasi manajemen

yang melihat bahwa pengolahan transaksi dan peremajaan file adalah

merupakan unsur dasar sebagai pendukung suatu informasi. Jadi

pengembangan menyeluruh diawali dengan penganalisaan terhadap aktivitas

peremajaan naik ke level lebih atas dengan merumuskan kebutuhan informasi

berdasarkan transaksi yang ada. Langkah-langkah yang digunakan dalam

pendekatan ini, yaitu :

a. Rencana sistem terdiri atas aplikasi terpisah

b. Integrasi file

c. Model keputusan dan model perencanaan

d. Model yang diikuti suatu integrasi model kedalam suatu model base

e. Data perencanaan strategik dan model perencanaan strategik ditambahkan

pada sistem informasi.

2. Metode Top Down (pendekatan dari atas ke bawah)

Metode ini memulai perancangan dengan mencoba menganalisis level bagian

atas organisasi kemudian turun ke bawah. Pendekatan ini dimulai dengan

mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi, kemudian dilakukan

analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan maka

proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data,

prosedur operasi dan kontrol. Langkah-langkah yang digunakan dalam

pendekatan ini, yaitu :

a. Melakukan analisis tujuan

(39)

c. Identifikasi keputusan dan tindakan

d. Identifikasi fungsi informasi yang diperlukan untuk tiap keputusan

e. Kelompok keputusan dan syarat informasi yang diperlukan dalam subsistem

organisasi

f. Pengembangan database untuk memperoleh informasi

3. Metode Kombinasi

Walaupun sudah dikemukakan dua pendekatan sebagai alternatif namun

terbuka kemungkinan untuk memakai suatu kombinasi dari keduanya. Metode

Bottom Up dapat digunakan untuk mendefinisikan suatu struktur menyeluruh,

tetapi logika dari metode Top Down dapat dipakai dalam penetapan prioritas

dan pengembangan serta pelaksanaan sistem secara perlahan. Metode ini

biasanya digunakan untuk pengembangan sistem informasi manajemen yang

besar dan kompleks. Di dalam prakteknya kedua pendekatan diatas digunakan

secara bersamaan.

2.6.2 Tahap-tahap Pengembangan Sistem

Ada beberapa tahapan utama dalam pengembangan sistem informasi,

antara lain : (HM. Jogiyanto, 2005 : 52)

1. Survei

Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan

dikerjakan serta melakukan studi pendahuluan mengenai tujuan dan masalah

organisasi kelayakan sumber daya dan kesempatan yang dimiliki, kemampuan

peralatan komputer yang ada serta usulan untuk studi sistem informasi

(40)

2. Analisis

Tahapan ini bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi

masalah dan mencari solusinya. Identifikasi kebutuhan informasi dan

melakukan pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan.

3. Desain

Tahapan ini bertujuan mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan

masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Mendesain keputusan, sasaran dan

merancang bangun sistem yang sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen.

4. Pembuatan

Pada tahap ini akan dibuat sistem baru baik hardware maupun software,

menginstall hardware dan software sistem, pembuatan program membangun

data test dan mengetest file/basis data, serta menulis dan mengetest program

yang dibuat.

5. Aplikasi

Tahapan ini bertujuan untuk mengaplikasikan sistem yang baru, melakukan

pelatihan personel operasi, mempersiapkan tempat, menyeleksi program dan

peralatan serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang sudah diaplikasikan.

6. Pemeliharaan

Tahapan ini bertujuan untuk merawat agar sistem dapat berjalan secara optimal.

Melakukan perawatan dan perbaikan serta peningkatan terhadap sistem.

2.6.3 Sik lus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus dari Pegembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan

(41)

dalam proses pengembangan. Tahapan utama pengembangan siklus hidup sistem

terdiri dari :

1. Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan

2. Menetukan syarat-syarat informasi

3. Menganalisis kebutuhan sistem

4. Merancang sistem yang direkomendasikan

5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak

6. Menguji dan mempertahankan sistem

7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem

7 Tahap Siklus Pengembangan Sistem dapat dilihat sebagai ber ikut :

Gambar 2. 8 Sik lus Hidup Pengembangan Sistem

(Sumber : Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, 1990, hal 11) Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan

Menganalisa kebutuhan sistem Menentukan syarat-syarat informasi

Menguji dan mempertahankan sistem

Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak

(42)

2.6.3.1Tahap Per encanaan Sistem

Setelah manajemen puncak menetapkan kebijakan untuk

mengembangkan sistem informasi, sebelum sistem itu sendiri dikembangkan,

maka perlu direncanakan terlebih dahulu dengan cermat. Perencanaan sistem ini

menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang

dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung

operasinya setelah diterapkan.

2.6.3.2Tahap Analisa Sistem

Analisa sistem (sistem analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut :

(HM. Jogiyanto, 2005 : 129)

Suatu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh dalam

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan untuk kemudian dapat

diusulkan perbaikannya.

Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (sistem

planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistems design). Tahap analisa sistem

merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting karena kesalahan di dalam

tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

(43)

a. Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam

tahap analisa sistem. Masalah didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang

diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari

sistem tidak dapat tercapai. Oleh karena itulah pada tahap analisa sistem,

langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah untuk

mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.

b. Mengidentifikasi Penyebab Masalah

Seringkali organisasi menyadari masalah yang terjadi setelah sesuatu berjalan

dengan tidak benar. Permasalahan ini tidak muncul dengan sendirinya dan

mestinya ada suatu penyebab yang menimbulkannya. Untuk itu perlu dilakukan

mengidentifikasi penyebab masalah terlebih dahulu yang akan dilakukan oleh

analis sistem. Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang

aplikasi yang sedang dianalisisnya. Tugas mengidentifikasi masalah dapat

dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek-subyek permasalahan

yang akan diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis

sistem di tahap perencanaan.

c. Mengidentifikasi Titik Keputusan

Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga

harus diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut. sebagaai dasar

identifikasi titik keputusan ini dapat digunakan suatu sistem bagan alir formulir,

(44)

d. Mengidentifikasi Per sonil-per sonil Kunci

Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat identifikasi beserta lokasi

terjadinya, maka selanjutnya perlu diidentifikasi personil-personil kunci, baik

yang langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah

tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan

mengacu pada bagan alir dokumen yang ada di perusahaan serta dokumen

deskripsi jabatan.

e. Memahami Ker ja Dar i Sistem yang Ada

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana

sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini

diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian yang

dilakukan oleh analis sistem. Dalam menganalisa suatu sistem perlu

mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum

mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan, kelemahan-kelemahan dan

kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi

pemecahannya.

f. Menganalisa Hasil Penelitian

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil

penelitian yang dilakukan. Menganalisa hasil penelitiandilakukan untuk dapat

menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul

(45)

g. Membuat Lapor an Hasil Analisa

Setelah proses analisa selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah membuat

laporan hasil analisa. Laporan ini selanjutnya akan diteruskan ke pihak

manajemen dengan tujuan :

1. Meluruskan kesalah-pengertian apa yang telah ditemukan dan dianalisis

oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen.

2. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen.

3. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan

selanjutnya.

2.6.4 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Bagan alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol sebagai

berikut : (HM. Jogiyanto, 2005 : 796)

a. Simbol Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual,

mekanik atau computer

b. Simbol Kegiatan Manual

(46)

c. Simbol Simpanan Offline

Adalah file non-komputer yang diarsip urut nomor (numerical)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut huruf (alfabetical)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut tanggal (cronological)

d. Simbol Proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program computer

e. Simbol Hard disk

Adalah simbol yang menunjukkan input atau output menggunakan

hard disk.

f. Simbol Diskette

Menunjukkan input atau output menggunakan diskette

g. Simbol Keyboard

Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard

h. Simbol Penjelasan

Menunjukkan penjelasan dari suatu proses

N

A

(47)

i. Simbol Penghubung

Menunjukkan penghubung yang masih menjadi satu halaman

Menunjukkan penghubung ke halaman lain

j. Simbol Keputusan

Menunjukkan adanya penyeleksian kondisi

k. Simbol Display

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

l. Simbol Garis Alir

Menunjukkan arus dari proses

m. Simbol Titik Terminal

Menunjukkan awal dan akhir suatu proses

Gambar 2. 9 Simbol yang digunakan di bagan alir dokumen

(Sumber : Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005 : hal 10)

2.6.5 Alat-Alat Pengembangan Sistem

Untuk dapat melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan metodologi

(48)

lebih mengena. dan lebih mudah dimengerti. Disamping alat-alat berbentuk grafik

yang digunakan pada pengembangan sistem terdapat beberapa alat berbentuk

grafik yang sifatnya umum yaitu berupa suatu bagan yang dapat diklasifikasikan

sebagai berikut ini : (HM. Jogiyanto, 2005)

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)

a. Bagan alir sistem (sistems flowchart)

b. Bagan alir program (program flowchart)

- Bagan alir logika program (program logic flowchart)

- Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program

flowchart)

c. Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart) atau disebut juga dengan

bagan alir formulir (form flowchart)

d. Bagan alir hubungan database (database relationship flowchart)

e. Bagan alir proses (process flowchart)

f. Gantt chart

2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)

3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship

charting)

a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)

b. Bagan organisasi (organization chart)

2.7 J enis Biometr ik

Metode ini ditemukan oleh para ahli yang percaya bahwa pada dasarnya

(49)

bagian tubuh yang sama. Hingga awal 2007, sejumlah materi yang sudah

dikembangkan menjadi alat biometric antara lain adalah : (Dr. Ir. Eko Nugroho,

M. S, Sistem Informasi Manajemen, 2008)

2.7.1 Biometr ik fisiologis atau biometr ik statis

Jenis biometric ini dikembangkan berdasarkan keberadaan fisik atau

fisiologis seseorang, antara lain :

1. Sidik jari (fingerprint), yang menggunakan alur tonjolan (ridge) dan lembah

(valley) pada permukaan kulit sebagai alat indentifikasi.

2. Ukuran jari (finger geometry), yang menggunakan ukuran 3 dimensi jari

tangan sebagai alat indentifikasi.

3. Ukuran tangan (hand geometry), yang mrnggunakan ukuran 3 dimensi tangan

sebagai alat indentifikasi, antara lain ukuran panjang jari dan lebar telapak

tangan.

4. Wajah (face recognition), yang menggunakan pola fitur wajah sebagai alat

indentifikasi.

5. Iris mata, iris adalah bagian hitam (kalau di Negara barat umumnya berwarna

biru) yang melingkar pada bola mata.

6. Retina mata, retina adalah bagian dalam mata yang bertugas menangkap

cahaya.

7. Telinga, yang digunakan sebagai alat indentifikasi adalah ukuran telinga.

8. Vena tangan (hand vein), pola pembulu darah orang juga dapat digunakan

untuk identifikasi.

(50)

10. Panas wajah.

11. Sidik telapak tangan.

2.7.2 Biometr ik per ilaku atau Biometr ik Dinamis.

Adapun jenis-jenis biometrik perilaku adalah sebagai berikut :

1. Suara (voice recognition), indentifikasi menggunakan analisis spectrum suara

orang.

2. Tanda tangan (signature recognition), pola, bentuk dan tekanan tanda tangan

seseorang digunakan sebagai alat indentifikasi.

3. Cara mengetik (typing recognition), ternyata cara mengetik seseorang juga

dapat menjadi alat identifikasi.

4. Gaya berjalan (gait), ternyata cara berjalan seseorang juga dapat menjadi alat

identifikasi.

2.8 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram atau DFD adalah diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data. DFD sering digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya

lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut

akan disimpan (misalnya file kartu, hard disk, diskette dan lain sebagainya). DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

(51)

dalam sistem dengan terstruktur dan jelas dan merupakan dokumentasi dari sistem

yang baik.

Beberapa simbol yang digunakan di dalam DFD (Data Flow Diagram) : (HM.

Jogiyanto, 2005 : 700)

1. Kesatuan Luar (External Entity),

Kesatuan luar merupakan kesatuan lingkungan di luar sistem yang dapat

berupa barang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau

menerima output dari sistem.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu anak panah. Arus data ini mengalir

diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data menunjukkan arus

dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari

arus data dituliskan disamping garis panahnya.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

dihasilkan arus data yang keluar dari proses.

Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol empat persegi panjang dengan

sudut-sudut tumpul.

Gambar 2. 10 Notasi pr oses di DAD

Identifikasi

nama

(52)

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi :

1. Identifikasi proses, umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor

acuan dari proses yang ditulis pada bagian atas di simbol proses.

2. Nama proses, menunjukkan apa yang dikerjakan proses tersebut. Nama proses

diletakkan dibawah identifikasi proses di simbol proses.

3. Pemroses, menunjukkan proses manual yaitu siapa atau dimana proses

dilakukan dan ditulis dibawah nama proses.

4. Simpanan Data (Data Store)

Disimbolkan dengan sepasang garis horisontal pararel yang tertutup di salah

satu ujungnya. Simpanan data hanya berhubungan dengan proses menunjukan

proses up-date terhadap data yang tersimpan di simpanan data, sedangkan arus

data yang berasal dari simpanan data menunjukkan bahwa proses

menggunakan data yang tersimpan di dalam simpanan data.

Gambar 2. 11 Simbol simpanan data di DAD

2.8.1 Bentuk Diagram Ar us Data (DAD)

Diagram arus data (DAD) atau data flow diagram terdapat dua bentuk

diagram arus data, yaitu : (HM. Jogiyanto, 2005 : 712)

1. Diagram Arus Data Fisik (DADF)

Yaitu lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, dan

lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada (sistem

(53)

lama). Dengan menggunakan DADF, bagaimana proses-proses dari sistem

yang ada dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem,

sehingga analisis akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana

sistem tersebut bekerja.

2. Diagram Arus Data Logika (DADL)

Yaitu menekankan pada proses-proses yang terdapat di dalam sistem dan lebih

tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang baru. DADL lebih tepat

digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang

baru). Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem

dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka

penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan

dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu

penggambarannya dibandingkan dengan DADF. Untuk sistem komputerisasi,

penggambaran DADL yang hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem

yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya

merupakan proses-proses secara komputer saja.

Contoh diagram context adalah sebagai berikut :

(54)

Contoh diagram arus data adalah sebagai berikut :

Gambar 2. 13 DAD Level nol

2.8.2 Diagram ER (Entity Relationship)

Entity Realtionship Diagram (Diagram ER) adalah peralatan pembuatan

model data yang paling fleksibel, dapat diadaptasikan untuk berbagai pendekatan

yang mungkin diukur dalam pendekatan sistem. Diagram ER digunakan untuk

mempresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat entiti dan

(55)

obyek-obyek data tersebut. Diagram ER ini memiliki notasi untuk

menggambarkan komponen-komponen utamanya adalah sebagai berikut :

(Mecleod,Jr, 2000 : 393)

1) Berupa obyek banyak data (Entity)

Entity adalah sesuatu yang mudah diidentifikasikan. Sebuah entity bisa berupa

obyek, tempat, orang, konsep atau aktivitas. Entity digambarkan dengan kotak

dengan sudut yang tidak runcing.

Gambar 2. 14 Entity

2) Attribut

Atribut adalah penjelasan-penjelasan dari entity yang membedakan dengan

entity yang lain. Sebuah attribute juga merupakan sifat-sifat dari sebuah entity.

Gambar 2. 15 Atr ibut

3) Relationship (Penghubung)

Relationship adalah penghubung antara suatu entity dengan entitylain, dan

merupakan bagian yang sangat penting di dalam mendesain database. Relasi

antar entity digambarkan dengan menghubungkan dua diagram entity dengan

satu garis.

Gambar 2. 16 Relationship

(56)

4) Garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entity dan

himpunan entity dengan attributnya.

Gambar 2. 17 Gar is

5) Cardinality dan Relationship

Cardinality dari suatu relationship menjelaskan bagaimana hubungan atau

relasi dua entity. Dimana macam-macam cardinality dari relasi dua entity

adalah : (Mecleod,Jr, 2000 : 394)

1. One-To-One (1 :1) Realtionship

Hubungan ini menunjukkan bahwa setiap baris data pada tabel pertama

dapat dikoneksikan hanya ke satu baris data pada tabel kedua.

2. One-To-Many (1 :M) Relationship

Hubungan ini merupakan hubungan yang paling umum dimana pada

hubungan ditunjukkan bahwa setiap baris data pada tabel pertama dapat

dikoneksikan ke satu atau lebih baris data pada tabel kedua.

3. Many-to-many (M :M) Relationship

Hubungan ini menunjukkan bahwa satu atau lebih baris data pada tabel

pertama dapat dikoneksian ke satu atau lebih baris data pada tabel kedua.

4. Many-to-many (N :M)

Hubungan antar dua entity adalah banyak-banyak dengan suatu definisi

bentuk relationship tertentu yang dapat dijadikan hubungan 1-n dan m-1

(57)

2.8.3 HIPO (Hier ar ki Plus Input –Pr oses-Output )

HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM.

HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, HIPO

juga banyak digunakan alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus

pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi yaitu tiap-tiap modul di dalam

sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. HIPO mempunyai sasaran utama

sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.

2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program,

bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk

melaksanakan fungsi tersebut.

3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan

output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap

tingkatan dari diagram HIPO.

4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan

pemakai.

Contoh diagram HIPO adalah sebagai berikut :

(58)

2.9 Desain Sistem seca ra Umum

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran

secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum

merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum

mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain

secar terinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrograman komputer dan ahli

teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara

umum dilakukan setelah tahap analisis sistem dilakukan dan analisis disetujui oleh

manajemen.

2.9.1 Desain Data Base secar a Umum

Basis data (data base) merupakan umpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan diluar komputer dan digunakan

perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Data base merupakan salah satu

komponen yang penting disistem informasi. , karena berfungi sebagai basis

penyedia informasi bagi pemakainya. Penerapan data base dalam sistem informasi

yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang

bermacam-macam di dalam organisasi.

Data base dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi

dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya adalah :

1. File induk (master file)

Di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap terus ada

(59)<

Gambar

Gambar 2. 5 Bagan Tingkat Manajemen
Gambar 2. 6 Hubungan data dan tujuan organisasi
Gambar 2. 7 Pengembangan sistem
Gambar 2. 8 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Hasil Tangkapan Pukat Ikan Kaitannya dengan Kandungan Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut di Perairan Tapanuli Tengah [Tesis].. Bogor: Program

Ternyata rangsangan riil telah membawa dampak positif bagi masyarakat desa, terutama dalam hal memobilisasi potensi desa, seperti dana, tenaga, dan pikiran yang dimiliki

Prosedur rekrutmen tenaga kerja seleksi dan penempatan calon karyawan baru merupakan proses yang paling penting dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan

Dari hasil FGD diperoleh sembilan indikator untuk pengembangan usaha tani pada lahan yang yang terkena dampak di wilayah lingkar tambang baik lahan yang tidak,

Berdasarkan hasil penelusuran dan inventarisasi yang telah dilakukan sebelumnya di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan perpustakaan Program Studi Magister

Rele arus lebih dengan karakteristik inverse definite minimum time ( IDMT ) ialah jika jangka waktu rele arus mulai pickup sampai selesainya kerja rele mempunyai

Selanjutnya, I mengatakan bahwa diawal pernikahan dengan istri, dia merasa sangat canggung dan bentuk komunikasi antar keduanya masih dingin, dan masih perlu banyak

Hal tersebut dikarenakan guru belum menguasai nilai-nilai keislaman serta belum tersedianya bahan ajar ataupun modul fisika yang berbasis integrasi sains dan Islam,