Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Membantu Pemahaman
Siswa Terhadap Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Program
Linear dengan Metode Titik Pojok Kelas XI IPA 1 MAN Pakem
Tahun Ajaran 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Akbar Mazaro Prasetyo
121414096
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
i
Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Membantu Pemahaman
Siswa Terhadap Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Program
Linear dengan Metode Titik Pojok Kelas XI IPA 1 MAN Pakem
Tahun Ajaran 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Akbar Mazaro Prasetyo
121414096
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi aku persembahkan kepada
Mamak Tugirahayu dan Bapak
Mugiyarto serta Adikku Akmal Satria
vii
ABSTRAK
Akbar Mazaro Prasetyo. 2016.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Membantu Pemahaman Siswa Terhadap Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan Metode Titik Pojok Kelas XI IPA 1 MAN Pakem Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) proses
mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu lembar kerja siswa untuk
membantu pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah program linear dengan
menggunakan metode titik pojok (2) mengetahui hasil ujicoba LKS yang dilakukan
ditinjau dari nilai
pre-testdan
post-testsiswa dan (3) kualitas pengerjaan serta
kualitas pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah program linear dengan
menggunakan metode titik pojok.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang
dihasilkan ialah perangkat pembelajaran berupa lembar kerja siswa. Penelitian ini
diadakan di kelas XI IPA 1 MAN Pakem pada tahun ajaran 2016/2017. Subjek pada
penelitian ini berjumlah 9 siswa. Metode penelitian yang diguanakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono yang
telah dimodifikasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah tes dan
wawancara. Tes dilakukan dua kali yaitu sebelum ujicoba LKS dilakukan (
pre-test)
dan setelah pelaksanaan ujicoba (
post-test) Analisis data kebutuhan dan ujicoba
produk menggunakan analisis data kualitatif.
Lembar kerja siswa yang dihasilkan melalui langkah-langkah berikut : (a)
potensi dan masalah. (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain,
(e) revisi desain, (f) ujicoba produk. Hasil ujicoba pemanfaatan LKS ditinjau dari
nilai tes, menujukkan bahwa seluruh siswa mengalami kemajuan, ditunjukkan
dengan nilai
post-testlebih besar dibandingkan nilai
pre-test, dengan kenaikan
antara 3 sampai dengan 25 serta skor maksimum yang diharapkan ialah 40.
Mengenai kualitas hasil pengerjaan, ada 4 dari 15 aspek yang berdampak positif.
Aspek tersebut ialah menuliskan alur pengerjaan, menentukan titik uji,
mengidentifikasi titik diluar dan didalam daerah penyelesaian bukan merupakan
titik ekstrem. Sedangkan aspek yang lain belum nampak perubahan ke arah yang
lebih baik. Mengenai kualitas pemahaman langkah, siswa masih belum
menunjukkan pemahaman yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dengan 5 dari 6
aspek yang belum dipahami siswa.
viii ABSTRACT
Akbar Mazaro Prasetyo. 2016.
The developing of Student’s Worksheet for
helping the student’s understanding toward the steps of finishing linear program
using corner point method at grade XI IPA 1 MAN Pakem 2016/2017 academic year. Undergraduate Thesis. Yogyakarta. Study Program of Mathematic Education, Department Mathematics and Natural Science, F aculty of Teacher Training and Education, University of Sanata Dharma.The type of reaseach is researching & development. The result is learning
equipment that is student’s worksheets. The research is executed at XI IPA 1 MAN
Pakem in 2016/2017 academic year. The subjects in this reasearch are 9 students. The method of research is R & D modified by Sugiyono. The datacollection uses test and interview. The test is done twice before and after worksheet trial. The dataanalysis and produt’s trial uses qualitatif method.
This research aims to discribe (a) the process of developing learning
equipment, that is student’s worksheet. The student’s worksheet helps students to
understand and finish linear program using corner point, and (b) the process ofrevealing the result of student’s worksheet trial analyzed by the score of pre-test
and post-test, the quality of doing understanding in finishing linear program by corner point method.Student’s worksheet resulted by these ways : (a) Potention and problem (b)
Data collecting, (c) Product’s design, (d) Product’s validity, (e) Revision design,
and (f) Product’s trial. The results of student’s worksheet trial shows that all of the students have progress. It is showed by the increase of their scores. The scores of post-test are bigger than pre-test. The increase about 3 until 25 and the expected score is 40. There are 4 from 15 aspects of which affect positively. The aspects are writing the work procces, defining trial point, identifying the point inside and outsidefinishing area is not extreme point. Meanwhile the other aspects have no better change. The students gave expected understanding. It is showed by 5 from 6 aspect which are not understanded by the student.ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan Karunia dan Rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi ini
dengan lancar dan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengalami beberapa hambatan dan
rintangan, akan tetapi berkat bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak
akhirnya penulis berhasil menyelesaikannya dengan baik dan lancar. Oleh karena
itu, penulis ingin mengucapkan terimaksih kepada berbagai pihak yang telah
membantu penulis, diantaranya :
1.
Bapak Th. Sugiarto Pudjohartono, M. T selaku Dosen Pembimbing Skripsi
dan Dosen Pembimbing Akademik yang selalu meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran, ketelitian
dan keilmiahan selama penyusunan skripsi ini ;
2.
Bapak Dr M. Andhy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma ;
3.
Bapak Dr. Hongki Julie selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma ;
4.
Segenap dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan semua ilmu pengetahuan untuk terjun ke dunia
pendidikan ;
5.
Segenap Staff Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang telah
membatu penulis menyiapkan surat izin dan hal-hal administrasi
6.
Drs. Ahmad Mustaqim, M. Ag selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum, yang telah membantu peneliti dalam menyiapkan hal-hal teknis;
7.
Padana, S. Pd selaku guru matematika kelas XI IPA 1 yang telah membantu
peneliti dalam melakakukan penelitian secara teknis ;
8.
Siswa-siswi kelas XI IPA 1 yang telah membatu penulis selama penelitian,
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT
... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang... 1
B.
Rumusan Masalah... 5
C.
Pembatasan Masalah... 5
D.
Tujuan Penelitian... 6
E.
Manfaat Penelitian... 6
F.
Batasan Istilah... 7
G.
Spesifikasi Produk... 9
H.
Sistematika Penelitian... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Kajian Teori...
12
1.
Pembelajaran Matematika... 12
a.
Belajar... 12
b.
Pembelajaran... 13
c.
Pembelajaran Matematika... 14
d.
Pembelajaran Remedial... 15
xii
3.
Program Linear dan Langkah-Langkah
Menyelesaikan Masalah Program Linear
dengan Metode Titik Pojok...
20
4.
Konsep-konsep Matematika yang Relevan
dengan Pemahaman Langkah-langkah
Menyelesaikan Masalah Program Linear
dengan Metode titik Pojok... 23
5.
Pemahaman Langkah Menyelesaikan
Masalah Program Linear dengan
Menggunakan Metode Titik Pojok... 27
B.
Kerangka Berfikir... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian...
29
B.
Rancangan Penelitian...
29
C.
Subjek Penelitian...
33
D.
Objek Penelitian...
33
E.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian...
33
F.
Bentuk Data...
34
G.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...
34
H.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes...
39
I.
Ujicoba Instrumen Tes...
42
J.
Teknik Analisis Data...
42
K.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan Penelitian... 46
B.
Tabulasi Data... 55
C.
Analisis Data... 80
D.
Pembahasan Hasil Penelitian... 92
E.
Keterbatasan Penelitian... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan... 103
B.
Saran... 104
DAFTAR PUSTAKA... 105
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Scan Surat Ijin Penelitian... 107
Lampiran 2 Hasil Scan Surat Keterangan Penelitian... 108
Lampiran 3 Soal Pre-test... 109
Lampiran 4 Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran Soal Pre-test... 111
Lampiran 5 Nilai Siswa Kelas XI IPA 1 (Hasil Pre-test)... 113
Lampiran 6 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes... 112
Lampiran 7 Flowchart Wawancara... 118
Lampiran 8 Transkip Wawancara... 123
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa... 157
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 174
Lampiran 11 Soal Post-test... 178
Lampiran 12 Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran Soal Post-test... 189
Lampiran 13 Sampel Hasil Scan Pekerjaan Siswa (Pre-test)... 193
Lampiran 14 Sampel Hasil Scan Contoh Kasus... 199
Lampiran 15 Sampel Hasil Scan Pekerjaan Siswa (Lembar Kerja Siswa)... 202
Lampiran 16 Sampel Hasil Scan Pekerjaan Siswa (Post-test)... 222
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal
Pre-test... 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pertanyaan Pokok Wawancara... 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal
Post-test... 37
Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Validitas Empirik... 40
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Reliabilitas Soal Tes... 41
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instremen Tes... 42
Tabel 4.1 Revisi Desain Produk dari Ahli... 58
Tabel 4.2 Susunan Kegiatan Persiapan Penelitian... 48
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Wawancara... 48
Tabel 4.4 Tabulasi Data
Pre-test... 56
Tabel 4.5 Tabulasi Data Wawancara Bagian 1... 62
Tabel 4.6 Tabulasi Data Wawancara Bagian 2... 64
Tabel 4.7 Tabulasi Data Contoh Kasus... 68
Tabel 4.8 Tabel Refleksi Diri... 69
Tabel 4.9 Tabulasi Data Ujicoba Produk Kolom Pengerjaan... 72
Tabel 4.10 Tabulasi Data Ujicoba Produk Kolom Alasan... 77
Tabel 4.11 Perbandingan Jawaban
Pre-testdan
Post-test... 83
Tabel 4.12 Dampak Pemberian LKS Ditinjau dari Pengerjaan Siswa... 85
Tabel 4.13 Aspek yang Dibandingkan dalam Analisis Pemahaman Siswa... 88
Tabel 4.14 Analisis Wawancara untuk Aspek P2... 89
Tabel 4.15 Analisis Wawancara untuk Aspek P4... 89
Tabel 4.16 Perbandingan Jawaban Wawancara dan
Post-test(Kolom Alasan)... 90
Tabel 4.17 Analisis Aspek P1... 91
Tabel 4.18 Analisis Aspek P2... 91
Tabel 4.19 Analisis Aspek P3... 91
xv
Tabel 4.21 Analisis Aspek P5... 92
Tabel 4.22 Analisis Aspek P6... 92
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daerah Penyelesaian pada Contoh Soal... 22
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Menurut Sugiyono... 30
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang selalu
digunakan di semua disiplin ilmu. Matematika juga memiliki peranan
penting dalam kehidupan sehari-hari yaitu memudahkan kehidupan
manusia. Matematika dikenalkan dari jenjang yang paling rendah yaitu play
grup dan di ajarkan dari sekolah dasar sampai tingkat paling atas yaitu
universitas. Sehingga matematika selalu digunakan di segala lini kehidupan
baik ilmu teori maupun ilmu terapan.
Mata pelajaran matematika dianggap sebagian besar siswa sebagai
pelajaran yang sulit. Siswa beranggapan bahwa matematika banyak
hitungan dan memiliki simbol maupun notasi yang sulit untuk dimengerti.
Lebih lanjut, matematika menuntut siswa berfikir abstrak sehingga tidak
semua siswa mampu berfikir sejauh itu.
Belajar menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:1) merupakan
kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses
belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Keberhasilan proses
merupakan unsur penting dalam tujuan pendidikan karena belajar pada
sekedar mampu mengerjakan dan menghafal rumus, akan tetapi mampu
memahamai setiap langkah pemecahan masalah.
Pembelajaran matematika di MAN Pakem menggunakan berbagai
macam model pembelajaran baik konvensional maupun kooperatif. Akan
tetapi pembelajaran kooperatif masih belum banyak dilakukan oleh guru
sehingga pembelajaran masih berfokus pada guru saja. Kemudian keaktifan
dan kreatifitas siswa belum nampak terlihat dalam pembelajaran
matematika.
Sebelum melakukan penelitian pengembangan ini, peneliti
melakukan observasi untuk menggali masalah yang lebih dalam tentang
pembelajaran matematika di kelas XI IPA 1. Berdasarkan hasil observasi
tersebut, pembelajaran hanya berfokus di guru dan siswa hanya menuruti
apa yang dikatakan oleh guru. Siswa belum banyak berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran yang dilakukan, meskipun guru terkadang
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Hal ini ditujukkan dengan
partispiasi keaktifan siswa yang rendah selama pembelajaran matematika
yaitu siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan dan mencatat apa yang
dikerjakan oleh guru serta tidak menanyakan apa pentingnya materi
tersebut. Kemudian, pada saat guru memberikan contoh soal dan
menjelaskan, siswa terlihat memahami contoh soal tersebut. Akan tetapi,
pada saat guru meminta mengerjakan soal lain siswa kesulitan dalam
Sebelumnya, peneliti melakukan wawancara kepada guru untuk
mengetahui kondisi kelas. Guru menginformasikan bahwa kriteria
ketuntasan minimal pelajaran matematika ialah 75. Selanjutnya, guru
mengatakan bahwa siswa kelas XI IPA 1 merupakan kelas unggulan di
(Madrasah Aliyah Negeri) MAN Pakem ditunjukkan dengan lebih dari
setengah dari jumlah siswa kelas XI IPA 1 memiliki nilai diatas KKM yaitu
75. Lebih lanjut guru mengatakan bahwa mayoritas siswa mampu
mengerjakan soal dengan baik, tapi pada saat peneliti menanyakan
pemahaman siswa, guru menyatakan siswa hanya mampu mengerjakan
tanpa memahami makna dari materi yang diajarkan.
Pada tahun ajaran sebelumnya, peneliti pernah melakukan observasi
di MAN Pakem guna memperoleh data untuk keperluan tugas mata kuliah
diagnosis, remediasi dan pengayaan. Pembelajaran remedial dan pengayaan
yang dilakukan oleh guru matematika tidak ada, karena siswa yang memiliki
kesulitan belajar hanya disuruh mengerjakan ulang soal ujian. Alasan guru
tidak melakukan kegiatan remedial maupun pengayaan ialah agenda
sekolah yang telah padat dan kegiatan siswa yang sudah penuh dari pagi
sampai sore sehingga guru tidak melaksanakan pemebelajaran remedial.
Program linear banyak diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari,
sehingga merupakan pokok bahasan yang menarik dan tidak jauh dari
peserta didik. Siswa dalam mempelajari program linear sering kesulitan.
Berdasarkan wawancara dengan guru, sebagian besar siswa kelas XI IPA 1
tetapi, menurut guru siwa memiliki kelemahan yaitu memahami
langkah-langkah pengerjaan. Siswa hanya menggunakan cara yang diajarkan guru
tanpa mengetahui langkah-langkah pengerjaan yang sistematis.
Salah
satu
media
pembelajaran
yang
digunakan
untuk
menyampaikan materi adalah yaitu lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa
biasanya digunakan dalam membantu menjelaskan konsep, memberikan
latihan soal dan mengeksplorasi kemampuan siswa. Lembar kerja siswa
mampu melihat secara konkret pemahaman siswa dalam menguasai materi
tertentu. Media pembelajaran ini pula mampu melihat kemampuan setiap
siswa maupun kelompok dalam memahami materi.
Pembelajaran matematika di MAN Pakem telah menggunakan
lembar kerja siswa, namun hanya ada materi singkat dan contoh-contoh soal
saja. Lembar kerja siswa yang digunakan di kelas XI IPA 1 hanya menyasar
pada hasil belajar saja sedangkan aspek pemahaman dan proses belajar
belum ditonjolkan. Untuk itu peneliti membuat lembar kerja siswa yang
mengakomodasi pemahaman langkah menyelesaikan masalah program
linear dengan metode titik pojok.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian
dengan judul “
Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Membantu
Pemahaman Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear
dengan Metode Titik Pojok Kelas XI IPA 1 MAN Pakem Tahun Ajaran
B.
Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dapat ditentukan sebagai berikut :
1.
Bagaimana proses mengembangkan lembar kerja siswa (LKS)
untuk membantu pemahaman langkah-langkah menyelesaikan
masalah program linear dengan metode titik pojok di kelas XI
IPA MAN Pakem ?
2.
Bagaimana hasil ujicoba lembar kerja siswa (LKS) di kelas XI
IPA 1 MAN Pakem pada langkah-langkah menyelesaikan
masalah program linear dengan metode titik pojok ditinjau dari
(a) Nilai pre-test dan post-test, (b) kualitas pengerjaan dan (c)
kualitas pemahaman siswa ?
C.
Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka masalah
dibatasi pada pengembangan lembar kerja siswa pada program remedial
pada materi langkah-langkah penyelesaian permasalahan program linear
dengan metode titik pojok. Lembar kerja siswa yang akan dikembangkan
disesuai dengan kebutuhan siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem. Bidang
kajian terbatas pada pembelajaran matematika pada topik langkah-langkah
menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok.
Faktor-faktor yang lain seperti Faktor-faktor sosial, ekonomi, lingkungan dan Faktor-faktor
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut :
1.
Mengetahui proses mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu
lembar kerja siswa untuk membantu pemahaman langkah siswa dalam
menyelesaikan penyelesaian program linear dengan metode titik pojok.
2.
Mengetahui (a) nilai pre-test dan post-test siswa. Mendeksripsikan (b)
kualitas pengerjaan siswa dan (c) kualitas pemahaman siswa pada
langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear dengan
menggunakan metode titik pojok.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peserta Didik
Membantu siswa dalam mengetahui pemahaman diri tentang
langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik
pojok.
2.
Bagi Guru
a.
Mengetahui pemahaman siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem
mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah program
linear dengan metode titik pojok
b.
Sebagai referensi tambahan bagi guru dalam mengembangkan
lembar kerja siswa dalam topik langkah-langkah penyelesaian
3.
Bagi Peneliti
a.
Memberikan pengalaman secara langsung untuk mengetahui
pemahaman siswa mengenai langkah-langkah menyelesaian
masalah program linear menggunakan metode titik pojok
b.
Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari disiplin ilmu
pendidikan matematika, untuk membantu pemahaman siswa dalam
menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok.
F.
Batasan Istilah
`
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1.
Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang lebih baik secara
keseluruhan yaitu sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
2.
Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika ialah suatu kegiatan belajar mengajar yang
dirancang untuk mempelajari konsep-konsep dan struktur-struktur
matematika dengan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam
proses berfikirnya.
3.
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial adalah layanan pendidikan yang diperuntukkan
kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, tidak hanya berfokus
mengakomodasi siswa yang tuntas secara nilai tapi belum memahami
konsep materi pembelajaran.
4.
Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa ialah suatu lembaran-lembaran yang disusun dengan
panduan sehingga membantu pemahaman siswa dalam penyelidikan dan
pemecahan masalah.
5.
Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan
Metode Titik Pojok
Tahap-tahap penyelesaian masalah program linear dengan metode titik
pojok dalam penelitian ini ialah :
a.
Menggambar daerah penyelesaian
b.
Menentukan titik-titik ekstrem menggunakan metode titik pojok
c.
Mensubstitusikan titik ekstrem yang telah ditemukan ke fungsi
objektif untuk memperoleh nilai maksimum atau minimum
d.
Menentukan kesimpulan
6.
Pemahaman Langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear
Pemahaman langkah menyelesaikan masalah program linear ialah
kemampuan siswa dalam memahami setiap langkah-langkah
penyelesaian masalah program linear dengan secara menyeluruh.
Berdasarkan batasan istilah diatas, yang dimaksud dari judul penelitian
ini ialah bagaimana kualitas pengerjaan dan pemahaman siswa dalam
Pengaruh pembelajaran remedial berbantu LKS merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam penelitian ini.
G.
Spesifikasi Produk
Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan mengembangkan
perangkat pembelajaran yaitu lembar kerja siswa kemudian disingkat
menjadi LKS. LKS ini didesain semi terstruktur. LKS ini berisikan nama
siswa, perintah pengerjaan dan permasalahan mengenai langkah-langkah
menyelesaikan masalah program linear menggunakan metode titik pojok.
H.
Sistematika Penelitian
a)
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang yang memuat masalah-masalah
yang ada mendasari penelitian ini. Latar belakang selanjutnya dibuat
rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian pengembangan ini.
Agar masalah tidak meluas maka akan dibatasi masalah agar
penelitian ini terfokus pada pemahaman langkah menyelesaikan
masalah program linear dengan menggunakan metode titik pojok
saja. Kemudian peneliti membuat tujuan penelitian berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibuat serta menentukan manfaat
penelitian ini. Penjelasan istilah dibutuhkan untuk menjelaskan
permasalahan dalam penelitian ini. Akhir bab I ini ialah sistematika
penulisan.
b)
BAB II Landasan Teori
Berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian
ini. Teori-teori yang digunakan ialah yang membahas tentang
belajar, pembelajaran matematika, pembelajaran remedial, lembar
kerja siswa, program linear, konsep yang relevan tentang
penyelesaian
program
linear
dan
pemahaman
langkah
menyelesaikan masalah program linear. Bab II diakhiri dengan
kerangka berfikir yaitu penjelasan tentang gambaran penelitian
pengembangan ini.
c)
BAB III Metodologi Penelitian
Berisi tentang metodologi penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dan rancangan
penelitian menggunakan 6 dari 10 tahap menurut Sugiyono.
Kemudian subjek penelitian ini ialah 9 siswa kelas XI IPA 1 MAN
Pakem, objek penelitian ini ialah pembelajaran remedial untuk
membantu pemahaman langkah menyelesaikan masalah program
linear dengan menggunakan metode titik. Penelitian ini
dilaksanakan di MAN Pakem dan pelaksanaannya pada bulan
Agustus sampai dengan November 2016. Data yang diperoleh akan
dideskripsikan secara kualitatif untuk melihat kualitas pemahaman
dan pengerjaan siswa. Mengenai validitas instrumen, soal yang
disusun peneliti memiliki kriteria sangat tinggi dan reliabilitas soal
dimulai dengan memohon surat ijin penelitian di Sekretariat
JPMIPA Universitas Sanata Dharama untuk diserahkan ke MAN
Pakem sebagai sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Prosedur
terakhir ialah membuat laporan pelaksanaan.
d)
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang diskripsi hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti selama penelitian yaitu proses pengembangan LKS dan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran remedial yang dilakukan oleh
peneliti. Tabulasi data pada penelitian ini ada tabulasi data pre-test,
wawancara dan post-test. Ketiga data tersebut digunakan sebagai
analisis data analisis kebutuhan dan ujicoba produk. Analisis
kebutuhan digunakan untuk pertimbangan menyusun produk yaitu
LKS dan analisis ujicoba produk digunakan untuk melihat kualitas
pengerjaan serta pemahaman siswa. Skor seluruh siswa mengalami
peningkatan setelah dilakukan pembelajaran remedial berbantu
LKS. Kemudian berdasarkan hasil analisis data, ada 4 dari 15 aspek
berdampak postif pada kualitas pengerjaan, sedangkan untuk
pemahaman siswa nampak belum terlihat pemahaman yang
diharapkan.
e)
BAB V Kesimpulan dan Saran
Memaparkan kesimpulan yaitu proses pengembangan LKS
dan hasil ujicoba LKS. Kemudian peneliti memberikan saran agar
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Kajian Teori
1.
Pembelajaran Matematika
a.
Belajar
Belajar menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:1)
merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan,
hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat
tergantung pada keberhasilan proses belajar peserta didik di sekolah
dan lingkungan sekitarnya. Kemudian menurut Slameto (2013: 24)
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Menurut Muhibbin Syah (1997:92) belajar dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan seluruh tinglah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif. Menurut Winkel (1987:36) belajar
pada manusia boleh dirumuskan suatu aktivitas mental/psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat
secara relatif konstan dan berbekas. Lebih lanjut menurut Winkel
(1987:38) perubahan-perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang
baru atau pula penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh.
Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, belajar yaitu suatu
usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang merupakan
interaksi antara individu dan lingkungan untuk memperoleh tujuan
yang telah ditentukan.
b.
Pembelajaran
Pembelajaran ialah perubahan yang bertahan lama dalam
perilaku atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu yang
dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya
(Schunk, 2013: 5). Kemudian Heri Rahyubi (2014: 6) pembelajaran
ialah suatu proses interaksi dan komunikasi yang terjadi antara
siswa, pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, pembelajaran ialah suatu
proses interaksi antara siswa, guru dan sumber belajar yang
dikembangkan melalui kerjasama yaitu saling berbagi untuk
mencapai tujuan tertentu.
c.
Pembelajaran Matematika
Ahmad Susanto (2013: 186-187) mengatakan bahwa
pembelajaran matematika ialah suatu proses belajar mengajar yang
siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksikan
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang
baik terhahap materi matematika. Kemudian Ali Hamzah (2014:
2014: 65) menyatakan bahawa pembelajaran matematika adalah
proses yang dirancang dengan tujuan menciptakan suasana
lingkungan memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan
belajar matematika dan proses tersebut berpusat pada guru yang
mengajar matematika dengan melibatkan partisipasi aktif siswa di
dalamnya. Herman Hudojo (2001: 135) menegaskan bahawa
pembelajaran matematika adalah pembelajaran konsep-konsep dan
struktut-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta
mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
struktur-struktur tersebut.
Berdasarkan pemaparan dari tokoh di atas, pembelajaran
matematika ialah suatu kegiatan belajar mengajar yang dirancang
untuk mempelajari konsep-konsep dan struktur-struktur matematika
dengan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses
berfikirnya.
d.
Pembelajaran Remedial
Menurut Entang (1984: 10) kegiatan remedial adalah kegiatan
yang tujuannya mengarah pada segala cara yang mungkin dapat
dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa baik secara
secara pengembangan (developmental) berdasarkan hasil diagnosis
yang berisi tentang data informasi yang memungkinkan kegiatan
penyembuhan tersebut terlaksana dengan baik dan benar. Tujuan
pembelajaran remedial ialah membantu dan menyembuhkan siswa
yang mengalami kesulitan belajar melalui perlakuan pengajaran
(Zaenal Arifin, 2009: 304)
Menurut Zaenal Arifin (2009: 305-306) dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial, perlu ditempuh langkah-langkah berikut :
1.
Menganalisis kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kesulitan dan
kebutuhan siswa.
2.
Merancang pembelajaran yang meliputi merancang rencana
pembelajaran, merancang berbagai kegiatan, merancang belajar
bermakna, memilih pendekatan/metode/teknik, merancang
bahan pembelajaran.
3.
Menyusun
rencana
pembelajaran,
yaitu
memperbaiki
pembelajaran yang telah ada, dimana beberapa komponen
disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan siswa.
4.
Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti memperbaiki soal
dan LKS
5.
Melaksanakan perangkat pembelajaran yang meliputi :
merumuskan gagasan utama, memberikan arahan yang jelas,
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, memfokuskan
6.
Melakukan evaluasi pembelajaran dan menilai ketuntasan
belajar siswa.
Berdasarkan paparan mengenai pembelajaran dan remedial,
yang dimaksud pembelajaran remedial ialah suatu proses untuk
mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Pada penelitian
ini, pembelajaran remedial tidak hanya berfokus pada siswa yang
belum tuntas berdasarkan nilainya, akan tetapi juga mengakomodasi
siswa yang tuntas secara nilai tapi belum memahami konsep materi
pembelajaran.
2.
Lembar Kerja Siswa
a.
Pengertian Lembar Kerja Siswa
Abdul Majid (2008: 176) berpendapat bahwa lembar kerja
siswa adalah lembaran-lembaran yang harus dikerjakan oleh siswa.
Kegiatan ini dapat diukur tingkat pemahaman siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Trianto (2010:222)
berpendapat bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah panduan siswa
yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau
pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan
untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
b.
Manfaat Lembar Kerja Siswa
Menurut Azhar Arsyad (2004: 25-27) pengggunaan media LKS
dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1)
Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses
belajar semakin lancar dan meningkatkan hasil belajar
2)
Meningkatkan otivasi siswa, dengan mengarahkan perhatian
siswa sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri
sesuai kemampuan dan minatnya.
3)
Siswa akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai
suatu peristiwa dan memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan lingkungan sekitar.
4)
Membantu siswa dalam mengembangkan dan menerapkan
pemahaman siswa yang dimiliki.
5)
Memberikan ringkasan materi ajar yang telah siswa pelajari
dalam proses belajar mengajar.
6)
Meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal
atau masalah sesuai konsep yang telah siswa pelajari.
7)
Membantu guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan
c.
Macam-Macam Lembar Lembar Kerja Siswa
Berikut ini macam-macam LKS menurut Indrianto (dalam
Atmadi, 2009: 9-10) :
1)
Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur
LKS tak berstruktir adalah lemabran yang berisi sarana
untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan siswa yang
dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat
bantu menagajar yang dapat dipakai untuk mempercepat
pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu,
berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan
kerja para siswa.
2)
Lembar Kerja Siswa Berstruktur
LKS berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas.
LKS ini dirancang untuk membimbing siswa dalam satu
program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama
sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran
pembelajaran. pada LKS telah disusun petunjuk dan
pengarahannya. LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru
dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat
d.
Kelebihan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS) menurut Ivana (2016:20-21)
Berikut ini merupakan kelebihan LKS:
1)
Melatih pemahaman siswa
2)
Meningkatkan motivasi belajar siswa
3)
Melatih siswa untuk belajar mandiri
4)
Meningkatkan interaksi antar siswa
5)
Aktivitas belajar siswa meningkat
6)
Kemampuan masing-masing siswa bisa diketahui
Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS) menurut Ivana (2016:21)
1)
Memerlukan biaya yang cukup tinggi misalnya biaya cetak dan
penggandaan LKS
2)
Menyita waktu guru dalam menyusun LKS
3)
Banyak siswa yang malas mencatat hanya mengandalkan latihan
soal dalam LKS
Berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli diatas, LKS ialah
suatu lembaran-lembaran yang disusun dengan panduan sehingga
membantu pemahaman siswa dalam penyelidikan dan pemecahan
masalah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan LKS berstruktur
yang disusun sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu
membantu
pemahaman
siswa
mengenai
langkah-langkah
3.
Program Linear dan Langkah-Langkah Menyelesaikan Masalah
Program Linear dengan Metode Titik Pojok.
a.
Pengertian Program linear
Menurut Susanta (1994:5) program linear adalah masalah ekstrem
dengan kendala berbentuk pertidaksamaan :
Mencari
yang mengoptimumkan
= �
, , … ,
�dengan
kendala
�, , … ,
�≤, =. 0
= , , … , �
Jika
dan semua
�linear sedang
�juga harus memenuhi syarat
tak negatif :
0, = , , , … , �.
Secara umum dapat dirumuskan
menjadi sebagai berikut :
mencari
, , … ,
�Yang memaksimumkan (atau meminimukan)
=
+
+
� �dengan kendala :
+
+ ⋯ +
� �≤, =,
+
+ ⋯ +
� �≤, =,
: ∶ ∶ ∶ ∶
�
+
�+ ⋯ +
�� �≤, =,
�0,
0, … ,
�0
Berdasarkan paparan diatas, masalah program linear dapat
dikatakan sebagai masalah yang mengoptimumkan suatu hal,
memuat keterbatasan sumber daya (kendala) dan setiap fungsi dalam
Menurut Kasmina dkk (2007 : 83) Program linear adalah
suatu metode atau cara yang dapat digunakan sebagai solusi masalah
optimasi, yaitu memaksimalkan atau meminimumkan suatu bentuk
fungsi objektif dan fungsi sasaran dengan kendala-kendala berupa
sistem pertidaksamaan linear. Menurut Kamta Agus dkk (2007: 57),
program linear adalah program untuk menyelesaikan permasalahan
yang batasan-batasannya berbentuk pertidaksamaan. Program ini
bertujuan untuk memanfaatkan sesuatu yang dapat berupa bahan,
materi, ataupun waktu seefisien mungkin agar diperoleh yang
optimal (maksimum atau minimum)
Berdasarkan dasar teori dari para ahli, program linear ialah
suatu metode yang untuk meminimumkan atau memaksimumkan
suatu permasalahan dengan batasan sumber daya (kendala-kendala)
yang berbentuk pertidaksamaan yang diamsumsikan linear.
b.
Langkah-Langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan
Metode Titik Pojok
1)
Menggambar daerah penyelesaian
2)
Menentukan titik-titik ekstrem menggunakan metode titik pojok
3)
Mensubstitusikan titik ekstrem yang telah ditemukan ke fungsi
objektif untuk memperoleh nilai maksimum atau minimum
4)
Menuliskan kesimpulan dari penyelesaian masalah yang telah
Contoh :
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi objektif
,
=
− ,
dengan daerah
Kendala
{
+ ≤ 0
−
≤
+
0 ;
0
Penyelesaian
a.
Menentukan
daerah
himpunan
penyelesaian
sistem
pertidaksamaan linear dua variabel dalam diagram kartesius.
Gambar 2.1 Daerah Penyelesain pada Contoh Soal
b.
Menentukan-titik ekstrem dan diperoleh titik (0,1), (3,7),
(7,3), (4,0) dan (0,0).
c.
Mensubstitusi titik ekstrem ke fungsi objektif
Titik , = − Nilai Keterangan
(0,1) 0, = 0 − -1 Minimum
(3,7) ,7 = − 7 2
(7,3) 7, = 7 − 18 Maksimum
(4,0) ,0 = − 0 12
d.
Jadi nilai maksimum dari fungsi objektif
,
=
−
ialah 18 dan nilai minimum dari fungsi objektif
,
=
−
ialah -1
4.
Konsep-konsep Matematika yang Relevan dengan Pemahaman
Langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan Titik Pojok
Konsep-konsep
yang
relevan
dalam
langkah-langkah
menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok pada
penelitian ini ialah :
a)
Masalah program linear
Masalah program linear adalah masalah optimasi yang didekati
secara linear dan diselesaikan secara linear. Masalah yang termasuk
dalam masalah program linear mempunyai 3 syarat, yaitu :
1)
Memuat fungsi yang dioptimumkan
Fungsi
yang
dioptimumkan
adalah
fungsi
yang
dimaksimukan atau diminimumkan. Jadi dalam masalah tersebut
harus memuat suatu hal yang dioptimumkan.
2)
Memuat kendala (fungsi kendala)
Kendala dalam masalah program linear mutlak ada, kendala
ini terjadi karena adanya keterbatasan sumber daya. Kemudian
kendala ini nanti akan didekati secara linear sehingga akan
3)
Setiap fungsi diasumsikan linear
Fungsi yang diasumsikan linear yaitu setiao fungsi yang
dioptimasi atau hal yang dioptimumkan dan fungsi kendala
harus diasumsikan linear. Yang berarti dalam setiap fungsi nanti
hanya beberapa faktor yang dituangkan dalam bentuk angka saja
yang memengaruhi, sisanya diabaikan. Masalah waktu tempuh
suatu daerah lain. Dalam permasalahan ini diasumsikan bahwa
waktu tempuh antara dua daerah hanya bergantung pada laju
kecepatan kendaraan dan jarak antar daerah. Hal ini seperti
kendala teknis kendaraan maupun kendala jalan raya seperti
macet atau persimpangan traffic light diabaikan.
b)
Sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel
1)
Persamaan linear
Persamaan linear adalah kalimat terbuka atau pernyataan yang
belum diketahui nilai kebenarannya, memiliki hubungan sama
dengan dan variabel-variabelnya berpangkat satu. Bentuk umum
persamaan linear yaitu
+
+ ⋯ +
� �=
dengan dan
∈
�
2)
Pertidaksamaan linear
Pertidaksamaan linear adalah kalimat terbuka atau pernyataan
yang belum diketahui nilai kebenarannya, memiliki hubungan
Hubungan tidak sama dengan ini terdiri dari kurang dari, lebih
dari, kurang dari sama dengan dan lebih dari sama dengan.
Bentuk umum pertidaksamaan linear yaitu
+
+ ⋯ +
� �<
atau
+
+ ⋯ +
� �>
atau
+
+ ⋯ +
� �≤
atau
+
+ ⋯ +
� �dengan dan
∈
�
3)
Sistem persamaan linear dua variabel
Bentuk umum persamaan linear dua variabel yaitu :
{
+
=
+
=
…
…
…
�
+
�=
dengan
,
dan
∈
�
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
dapat melalui dengan 5 cara sebagai berikut : (a) Metode grafik,
(b) Metode eliminasi, (c) Metode substitusi, (d) Metode
gabungan dan (e) Metode determinan.
4)
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel yaitu
sama dengan (=) diubah ke bentuk hubungan tidak sama dengan.
Untuk menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel
yaitu dengan mengubah sistem pertidaksamaan ke bentuk
persamaan kemudian diselesaikan secara sistem persamaan.
Secara rinci, langkah-langkah penyelesaian sistem persamaan
linear dua variabel yaitu : (a) mengubah salah satu
pertidaksamaan ke bentuk persamaan, (b) menggambar bentuk
persamaan ubahan tersebut, (c) menentukan daerah penyelesaian
dari pertidaksamaan yang diubah, (d) lakukan tiga langkah
diatas pada pertidaksamaan lain dari sistem pertidaksamaan
yang ada, dan (e) Menetukan daerah penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan.
c.
Penyelesaaian masalah program linear dengan metode titik pojok.
Penyelesaian masalah program linear di tingkat SMA/MA
diajarkan melalui metode garis selidik dan metode titik pojok.
Metode garis selidik yaitu salah satu metode penyelesaian program
linear dengan menggunakan garis
+
=
yaitu dengan
menarik garis-garis yang sejajar dengan garis
+
=
pada
daerah layak/daerah penyelesaian. Sedangkan metode titik pojok
adalah salah satu metode penyelesaian masalah program linear
dengan mensubstitusi titik-titik ujung daerah penyelesaian ke fungsi
5.
Pemahaman Langkah Menyelesaiakan Masalah Program Linear dengan
Menggunakan Metode Titik Pojok
a.
Pengertian Pemahaman
Bloom
dalam
Suharsimi
Arikunto
(2012:
130)
mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Pemahaman
termasuk dalam ranah kognitif yaitu hasil belajar intelegensi.
Kemudian menurut Bloom dalam Elis dan Rusdiana (2015: 55)
mengkalsifikasikan tujuan kognitif dalam enam level yaitu : (1)
pengetahuan, (2) pemahaman, (3) aplikasi, (4) analisis, (5) sintesis
dan (6) evaluasi. Pemahaman menurut Elis Ratnawulan dan
Rusdiana (2015: 56) ialah tingkatan yang paling rendah dalam aspek
kognisi yang berhubungan dengan penguasaan atau mengerti
tentang sesuatu. Sedangkan menurut Marpaung dan Suparno dalam
Kartika Budi (1987: 233) pemahaman merupakan salah satu aspek
yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar.
Berdasarkan pemaparan tokoh yang telah dijelaskan diatas,
penelitian ini akan melihat pemahaman siswa terkait
langkah-langkah
menyelesaikan
masalah
program
linear
dengan
menggunakan titik pojok.
b.
Pemahaman Langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear
Pemahaman langkah-langkah menyelesaikan masalah
langkah-langkah penyelesaian masalah program linear dengan
secara menyeluruh. Selanjutnya peneliti memiliki indikator
pemahaman siswa dalam penelitian ini sebagai berikut : (a) Siswa
mampu mengerjakan dan menjelaskan dengan tepat tentang masalah
program linear, dan (b) Siswa mampu menjelaskan alasan yang
terkait penyelesaian masalah program linear dengan tepat.
B.
Kerangka Berfikir
Masalah yang dihadapi siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem ialah
memahami materi pembelajaran khususnya program linear yang mebahas
tentang titik pojok. Lebih dari setengah jumlah siswa kelas XI IPA 1
memiliki nilai diatas kriteria yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa mampu secara pengerjaan baik, akan tetapi
belum pasti siswa mampu memahami materi secara tepat dan menyeluruh.
Peran guru nampak belum maksimal dalam mengatasi permasalahan
tersebut karena guru lebih banyak menggunakan metode pembelajaran
konvensional daripada kooperatif.
LKS yang digunakan oleh siswa kelas XI IPA 1 belum mampu
memberikan pemahaman terhadap materi program linear dengan tepat dan
menyeluruh sehingga memerlukan LKS yang lebih membantu pemahaman
siswa. LKS tidak hanya berisi kumpulan soal dan ringkasan materi, tapi
bagaimana memberikan pemahaman materi khususnya topik
langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear dengan menggunakan titik
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Menurut
Sugiyono
(2010:407-408),
metode
penelitian
dan
pengembangan atau
Reasearch and Development (R & D)adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan menurut Wina Sanjaya
(2013: 129-130) penelitian dan pengembangan
(R&D)adalah proses
pengembangan dan validasi produk pendidikan.
Oleh karena itu, metode dalam penelitian ini ialah
Reasearch andDevelopment (R & D).
Penelitian ini untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran remedial untuk membantu pemahaman langkah-langkah
menyelesaikan masalah program linear menggunakan metode titik pojok.
Penelitian ini juga di dasarkan pada kerjasama yang baik antara peneliti
dengan pihak sekolah yaitu guru matematika kelas XI IPA 1 MAN Pakem.
B.
Rancangan Penelitian
Menurut Sugiyono (2010-409-427) penelitian pengembangan terdiri
dari 10 langkah. Langkah tersebut diantaranya : (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain,
(6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian produk, (9)
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Menurut Sugiyono
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan langkah 1
sampai dengan 6 dikarenakan keterbatasan waktu yang tersedia di sekolah.
Berikut ini penjelasan langkah tersebut yaitu :
1.
Potensi dan masalah
Penelitian pengembangan ini diawali oleh potensi dan masalah.
Potensi merupakan segala hal yang dapat mempunyai nilai tambah
apabila kehadirannya didayagunakan atau diolah dengan baik.
Masalah merupakan segala hal yang tidak sejalan dengan yang
diharapkan dengan hal yang terjadi di lapangan. Potensi dapat
Potensi dan masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Produk
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Produk
Ujicoba Pemakaian
Produk
diperoleh berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dari
perorangan, sedangkan masalah akan diidentifikasi oleh peneliti
dengan melakukan wawancara dan
pre-test. Potensi dan masalah
dari penelitian ini telah dijelaskan pada BAB I.
2.
Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah ditemukan melalui
pre-testdan
wawancara, peneliti menghimpun data tersebut. Tindak lanjut
peneliti ialah menemukan berbagai sumber untuk pemecahan
masalah dan menentukan langkah untuk solusi masalah yang
dihadapi 9 siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem. Hal ini bertujuan
sebagai bahan perencanaan desain produk pengembangan LKS
pada penelitian ini.
3.
Desain produk
Desain produk merupakan alat yang diharapkan mampu menangani
masalah. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan pada
penelitian ini ialah lembar kerja siswa (LKS). LKS yang dihasilkan
bertujuan untuk membantu pemahaman siswa mengenai
langkah-langkah
menyelesaikan
masalah
program
linear
dengan
menggunakan metode titik pojok.
4.
Validasi desain
Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai produk yang
telah dihasilkan untuk mengetahui keefektifan produk tersebut.
dipilih untuk memvalidasi produk yang telah dibuat oleh peneliti
yaitu Guru Matematika kelas XI IPA 1 MAN Pakem dan Dosen
Pembimbing Akademik Peneliti.
5.
Revisi desain
Setelah produk divalidasi oleh ahli, akan diketahui kelemahan dan
kelebihan produk tersebut. Kelemahan desain tersebut kemudian
diperbaiki oleh peneliti agar produk menjadi lebih baik.
6.
Ujicoba produk
Ujicoba produk dilakukan untuk mendapatkan informasi
keefektifan pembelajaran yang telah dilakukan. Pengujian ini
dilakukan pada sampel terbatas yaitu 9 siswa yang telah dipilih.
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian oleh Peneliti
Potensi dan masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Produk
C.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem
yang terdiri dari 31 siswa. kemudian dipilih 9 siswa yang akan
diwawancarai dan akan diberikan treatment. Kesembilan siswa yang dipilih
merupakan 3 siswa dengan kemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan
sedang, dan 3 siswa berkemampuan rendah. Pemilihan subjek berdasarkan
tes diagnosis yang telah dirancang dan merangking sesuai hasil jawabannya.
Peneliti juga meminta saran dari guru pengampu matematika dalam
pemilihan subjek yang akan diberikan treatment.
D.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini ialah pembelajaran dengan menggunakan LKS
pada topik langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear
menggunakan metode titik pojok. Pembelajaran yang dimaksud ialah
pembelajaran remedial dengan berbantu LKS mengenai pemahaman
langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear menggunakan
metode titik pojok di kelas XI IPA 1 MAN Pakem.
E.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan
November 2016. Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah
Aliyah Negeri Pakem (MAN Pakem) yang beralamat di Pojok,
F.
Bentuk Data
Terdapat dua macam bentuk data yang akan diambil dalam penelitian
ini, antara lain :
1)
Hasil
pre-testdan
post-testberupa uraian pengerjaan siswa
mengenai pemahaman langkah menyelesaikan masalah program
linear dengan menggunakan titik pojok.
2)
Hasil wawancara tindak lanjut dari
pre-testsebagai analisis
kebutuhan dan analisis tingkat pemahaman siswa.
G.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Pre-testTes ini dilakukan merupakan tahap awal dari penelitian ini. Tujuan
diadakannya tes ini ialah untuk memilih subjek, menemukan potensi
dan masalah serta mengetahui kualitas pengerjaan siswa.
b.
Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban
pre-testguna mengetahui potensi dan masalah serta pemahaman awal siswa
c. Post-test
Tes ini dilakukan untuk memperoleh hasil dari pelaksanaan
pembelajaran remedial berbantu LKS. Data
post-testterdiri dari dua
data yaitu kolom pengerjaan dan kolom alasan. Kolom alasan
digunakan untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa, sedangkan
kualitas pengerjaan siswa. Peneliti juga menggunakan nilai kolom
pengerjaan untuk melihat perubahan nilai yang diperoleh siswa yang
dibandingkan dengan nilai
pre-testsiswa.
2.
Instrumen Pengumpulan Data
a.
Soal
Pre-test(Untuk Memilih Subjek)
Instrumen ini digunakan untuk memilih subjek penelitian yang akan
dilakukan. Selanjutnya akan
pre-testini juga merupakan salah satu
pertimbangan untuk memilih subjek penelitian. Berikut ini, kisi-kisi
soal
pre-test:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal
Pre-testKompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan masalah program linear terkait masalah nyata dan
menganalisis kebenaran langkah-langkahnya.
Siswa mampu menyelesaikan soal program linear yaitu mencari nilai minimum dengan metode titik pojok melalui langkah-langkah yang benar dan runtut
1
Siswa mampu menyelesaikan soal program linear yaitu mencari nilai maksimum dengan metode titik pojok melalui langkah-langkah yang benar dan runtut
2
b.
Wawancara
Panduan wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan
pada 9 siswa yang telah dipilih berdasarkan nilai hasil
pre-test.jawaban masing-masing siswa dalam menyelesaikan soal
pre-test.Panduan wawancara ini tidak dipergunakan secara ketat, artinya
pertanyaan berkembang sesuai dengan jawaban subjek penelitian
ini. Adapun kisi-kisi pertanyaan pokok yang diajukan pada saat
wawancara yaitu :
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Pokok Wawancara
No. Item Indikator
Menggambar daerah penyelesaian
1.1 Siswa dapat menjelaskan bagaimana alur menyelesaikan soal program linear yang diberikan
1.2 Siswa dapat memberikan alasan alur pengerjaan soal program linear yang diberikan
1.3 Siswa dapat menentukan cara menemukan titik potong sumbu sumbu dan
1.4 Siswa mampu menentukan titik potong dari soal
1.5 & 1.6 Siswa dapat memberikan alasan mengapa mengasumsikan = 0 atau = 0 untuk menentukan titik potong
1.7 Siswa dapat memberikan alasan mengapa tidak memilih titik lain misalnya titik = ⋯ atau = ⋯ untuk menentukan titik potong pertidaksamaan yang diketahui 1.8 Siswa dapat memberikan jawaban bentuk dari
pertidaksamaan dan persamaan linear.
1.9 Siswa dapat menjelaskan cara menggambar grafik pertidaksamaan.
1.10 Siswa dapat memberikan alasan mengapa menghubungkan titik-titik potong yang telah diketahui
1.11 Siswa dapat menjelaskan bagaimana menentukan daerah penyelesaian
1.12 Siswa dapat menjelaskan alasan mengapa daerah daerah disebelah kanan/kiri grafik bukan merupakan daerah penyelesaian.
Menentukan Titik Ekstrem dengan Menggunakan Titik Pojok
2.1 Siswa dapat memberikan penjelasan tentang pemahamannya mengenai titik-titik ekstrem
2.2 Siswa dapat meyebutkan berapa titik-titik ekstrem dari soal yang diberikan.
2.3 Siswa dapat menjelaskan alasannya mengapa memilih titik-titik , =? merupakan titik ekstrem
2.4 Siswa dapat menjelaskan mengapa tidak memilih titik-titik lain di dalam daerah penyelesaian sebagai titik ekstrem 2.5 Siswa dapat menjelaskan mengapa tidak memilih titik-titik
2.6 Siswa dapat memberikan penjelasan alasan cara menentukan titik ekstrem yang merupakan hasil perpotongan dua grafik persamaan.
2.7 Siswa dapat memberikan alasan mengapa menggunakan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi atau substitusi ataupun campuran untuk menentukan titik ekstrem hasil perpotongan dua grafik persamaan.
Mensubstitusi Titik Ekstrem ke Fungsi Objektif untuk Menentukan Nilai Optimum
3.1 Siswa dapat menentukan bagaimana mensubstitusikan titik-titik ekstrem yang telah ditentukan agar diperoleh nilai maksimum/minimum.
3.2 Siswa dapat memberikan alasan mengapa menggunakan tabel untuk mensubstitusikan titik-titik ekstremn yang telah ditentukan
3.3 Siswa dapat menentukan nilai maksimum atau minimum. 3.4 Siswa dapat menentukan titik mana yang membuat fungsi
objektif menjadi maksimum atau minimum
3.5 Siswa dapat memberikan alasan mengapa tidak memilih titik-titik ekstrem lain sebagai titik-titik ekstrem yang membuat fungsi objektif minimum/maksimum
Menentukan Kesimpulan
4.1 Siswa dapat membuat kesimpulan dari soal yang diberikan 5.1 Siswa dapat merefleksikan langkah-langkah penyelesaian
soal yang diberikan
5.2 Siswa dapat mengaitkan setiap langkah penyelesaian soal yang diberikan
c.
Soal
Post-testTabel 3.3 Kisi-kisi Soal
Post-test(Tes Remedial)
No Langkah Penyelesaian
Indikator No
Soal
Target
1. Alur penyelesaian menyelesaikan masalah program linear dengan menggunakan metode titik pojok
Siswa mampu
menyebutkan langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok beserta alasan mengapa memilih setiap langkahnya
1.a 2.a
Pemahaman
2. Menggambar daerah penyelesaian
Siswa mampu
No Langkah Penyelesaian
Indikator No
Soal
Target
Siswa mampu menggambar setiap grafik pertidaksamaan yang diketahui dan penyelesaiannya 1.c 2.c Pemahaman Siswa mampu menentukan daerah penyelesaian dari semua pertidaksamaan yang diketahui, beserta alur menentukan daerah penyelesaiannya
1.d 2.d
Pemahaman
3. Menentukan titik estrem dengan metode titik pojok
Siswa mampu menentukan dan menjelaskan cara mendapatkan titik ekstrem dengan menggunakan metode titik pojok 1.e 2.e Pemahaman Siswa mampu
menentukan apakah titik-titik yang berada didalam dan diluar daerah
penyelesaian merupakan titik ekstrem beserta alasannya
1.f 2.f
Pemahaman
4. Mensubstitusikan titik ekstrem ke fungsi objektif
Siswa mampu
menentukan berapakah nilai maksimum dari fungsi objektif yang diketahui dan titik manakah yang membuat maksimum serta
menjelaskan cara menemukannya
2.g Pemahaman
Siswa mampu
menentukan berapakah nilai minimum dari fungsi objektif yang diketahui dan titik manakah yang membuat minimum serta
menjelaskan cara menemukannya
No Langkah Penyelesaian
Indikator No
Soal
Target
Siswa mampu
menjelaskan titik yang dipilih sebagai titik yang membuat maksimum apakah masih belaku jika fungsi objektif pertama digantikan oleh fungsi objektif yang kedua
2.h Pemahaman
Siswa mampu
menjelaskan titik yang dipilih sebagai titik yang membuat minimum apakah masih belaku jika fungsi objektif pertama digantikan oleh fungsi objektif yang kedua
1.h Pemahaman
5. Menarik kesimpulan
Siswa mampu
menentukan kesimpulan dari soal dengan benar
1.i 2.i
Pemahaman