METODE SCORING
SKRIPSI
Disusun oleh :
RADITIYA AGUNG .S
NPM. 0834315072
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
"
VETERAN
"
J AWA TIMUR
SURABAYA
METODE SCORING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Jurusan Teknik Informatika
Oleh :
RADITIYA AGUNG .S
NPM. 0834315072
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SURABAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN INDEKS KEPUASAN
MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PUBLIK DENGAN
METODE SCORING
Disusun O leh :
RADITIYA AGUNG .S
NPM. 0834315072
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negar a Lisan Periode IV Tahun Akademik 2012/2013
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
I Gede Susrama, ST, M.Kom Sugiarto, S.Kom NPT. 37006 060 2101 NPT. 38702 110 3431
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri
UPN ”Veteran” J awa Timur
TERHADAP LAYANAN PUBLIK DENGAN METODE SCORING
Disusun Oleh :
RADITIYA AGUNG .S
NPM. 0834315072
Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 20 J uni 2013
Pembimbing : Tim Penguji :
1. 1.
I Gede Susrama, ST, M.Kom Dr. Ir. Ni Ketut Sar i, MT
NPT. 37006060 2101 NIP. 196507311992032001
2. 2.
Sugiarto, S.Kom Rizky Par lika, S.Kom, M.Kom
NPT. 38702 110 3431 NPT. 3840 5070 2191
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF
KETERANGAN REVISI lisan periode IV, TA 2012/2013 dengan judul:
” SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PUBLIK DENGAN METODE
SCORING”
Surabaya, 20 Juni 2013 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:
Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikan Laporan Skripsi. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :
1. Allah SWT., karena atas Kuasa, Rahmat, Berkah dan Pencerahan dari-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini. Alhamdulillah hirob’bil alamin.
2. Bapak Wahyu Saputra SJ, S.Kom, M.Kom selaku dosen pengajar yang telah meng-gembleng secara studi pada saya, sehingga selalu menjadi inspirasi dan penyemangat dalam pembelajaran ini.
3. Bapak I Gede Susrama, ST, M.Kom. selaku dosen pembimbing utama pada Proyek Skripsi ini di UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan, bimbingan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesainya skripsi ini.
4. Bapak Sugiarto, S.Kom selaku dosen pembimbing Pendamping (Pembimbing II) yang telah memberikan banyak ide, petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta bantuan yang sangat berarti dan bermanfaat bagi tugas akhir ini.
6. Adikku Tika yang sedang menempuh Studi S1 di Perguruan Tinggi Negeri yang sebelumnya telah memberikan banyak dukungan, segala kebaikan dan doa-nya. Semangat belajarku semakin meningkat setiap melihat adik sedang belajar di kamar.
7. Kakakku Mbak Ami, kakak ipar Mas Toni dan anak-anaknya yang lucu, yang selalu membuat tersenyum dan tertawa setiap saat. Terima kasih sudah memberikan pinjaman yang berarti saat kuliah, aku sayang kalian. Love You nonik Ata and Cita.
8. Terima kasih buat teman seperjuangan sekaligus sahabat yang baik yaitu komunitas LIBSINK yang selalu memberikan info-info update dan seringnya info gak penting juga, haha. Nice to know you guys! And keep tweet.
9. Teman-teman veteran UPN angkatan 2008-2009 (Genk Rouet) yang selalu saling memberikan semangat, berbagi informasi dan selalu merepotkan orang-orang TU dan Dikjar.
Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat Ter hadap Layanan Publik Dengan Metode Scoring” tepat waktu.
Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan dengan perkembangan sistem informasi. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan lebih lanjut.
Surabaya, 20 Juni 2013 Penulis,
Halaman
2.2.Pengertian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ... 9
2.3.Peraturan Pemerintah Tentang IKM ... 10
2.4.Definisi dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ... 11
2.5.Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ... 12
2.7.Tentang Aplikasi Web... ... 15
2.8.Konsep Dasar Sistem Informasi... ... 17
2.8.1 Data ... 18
2.8.2 Informasi ... 18
2.9 Definisi Sistem ... 18
2.10 Definisi Informasi ... 20
2.11 Komponen Sistem Informasi ... 21
2.12 Metode Penilaian IKM Terdahulu ... 23
2.13 Teori Perancangan Database... 24
2.13.1 Tujuan Perancangan Database ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27
3.1 Penelitian tentang IKM Sebelumnya ... 28
3.2 Analisa Data ... 29
3.2.1 Proses Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 31
BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI ... 49
4.1 Perangkat pendukung ... 49
4.2 Perangkat Sistem ... 49
4.2.1 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 50
4.2.2 Spesifikasi Perangkat Keras ... 51
4.3 Implementasi program ... 51
4.5.4 Uji coba pengisian pada halaman soal kuesioner ... 77
4.5.5 Uji coba melakukan pemilihan soal ... 78
4.5.6 Uji coba menampilkan data responden online ... 81
4.5.7 Uji coba menampilkan hasil perhitungan IKM ... 83
4.6 Validasi Cohen Kappa ... 88
BAB V PENUTUP ... 90
5.1. Kesimpulan ... 90
5.2. Saran ... 90
DOSEN PEMBIMBING I : I Gede Susr ama, ST, M.Kom
DOSEN PEMBIMBING II : Sugiar to, S.Kom
PENYUSUN : Raditiya Agung .S
ABSTRAK
Pemerintah Daerah sebagai service provider dan service arranger memiliki kewenangan yang luas untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat setempat. Namun demikian, keberhasilan Pemerintah Daerah dalam menjalankan peranannya tersebut sangat ditentukan pada tingkat kualitas pelayanan publik yang disediakan. Salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik tersebut adalah dengan melakukan evaluasi untuk menilai kinerja pelayanan yang disediakan oleh berbagai Unit Organisasi/Perangkat Daerah.
Dalam mencapai kualitas layanan tersebut, maka metode penilaian atau scoring yang berbasis sistem informasi dapat digunakan sebagai acuan dari suatu penilaian pelayanan. Penyelenggara pelayanan akan lebih mudah mengetahui begaimana mutu dari pelayanan yang selama ini diberikan kepada masyarakat selaku pengguna jasa pelayanan, dengan melihat hasil nilai atau score yang telah dihimpun dari beberapa responden yang ada. Mengacu pada ketentuan mutu pelayanan yang ada, pelaku pelayanan publik dapat melihat dan mengerti bagaimana harapan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan selama ini.
Dengan dibangunnya sistem informasi pengelolaan indeks kepuasan masyarakat yang menggunakan metode penilaian (scoring), diharapkan dapat mengidentifikasikan harapan masyarakat pengguna pelayanan tersebut. Dari hasil pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap layanan publik dengan metode scoring dapat diambil kesimpulan, yaitu tersedianya sistem pengelolaan dalam mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat untuk mengetahui perubahan pada tahun berikutnya.
1.1 Latar Belakang
Paradigma good governance dan penyelenggaraan otonomi Daerah di Indonesia berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diperbaharui melalui UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah secara fundamental memiliki tujuan untuk lebih mendekatkan dan meningkatkan pelayanan public pembangunan kepada masyarakat lokal serta mengupayakan terciptanya pemerataan pembangunan. Pasalnya, good governance dan desentralisasi mengamanahkan penyelenggaraan pemerintahan, baik di tingkat nasional maupun daerah, untuk menerapkan prinsip akuntabiliti, transparansi, responsifitas, partisipasi (participatory democracy). Di samping itu, dengan desentralisasi maka penyelenggaraan pelayanan publik-pembangunan oleh pemerintah daerah sejatinya bersendikan kepada kebutuhan masyarakat lokal.
pelayanan dari perspektif pemberi layanan (birokrasi-Pemerintah Daerah) dan pendekatan yang melihat kinerja pelayanan dari perspektif pengguna layanan atau public
Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal dan Keputusan Menpan No. 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik mengamanatkan kepada seluruh institusi pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk melakukan survey Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai tolak ukur keberhasilan penyelanggaraan pelayanan. Kedua produk hukum tersebut secara tersurat menegaskan bahwa kepuasan masyarakat merupakan ukuran untuk menilai kualitas layanan publik. Sebagai tindak nyata dari kedua peraturan tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah menetapkan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan Keputusan Menpan No. 25 Tahun 2004. Keputusan Menpan tersebut menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mengevaluasi penyelanggaraan pelayanan publik sekaligus sebagai alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan public.
Metode scoring telah banyak digunakan oleh berbagai organisasi sebagai alat yang efisien dan menguntungkan dalam mengambil suatu keputusan mutlak. Metode scoring merupakan suatu metode untuk mengevaluasi kelayakan suatu objek berdasarkan rumus tertentu atau suatu aturan.
Hasil dari penilaian berupa model matematik yang mampu mengklasifikasi atau menggolongkan kualitas suatu objek ke dalam kelompok gugus keputusan atau penilaian. Diperlukan suatu proses pendataan (data processing) untuk mempersiapkan data yang baku sebelum dilakukan analisis lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu :
1) Bagaimana mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai pedoman untuk memahami tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota/Daerah.
2) Bagaimana memetakan kinerja unit pelayanan publik di Pemerintah Kota/ Daerah, sehingga pengukuran IKM ini menjadikan cermin kinerja pelayanan publik di Pemerintah Kota/ Daerah menurut persepsi pengguna jasa layanan atau publik.
1.3 Batasan Masalah
a) Kuesioner dikategorikan menurut pelayanan publik yang diterima responden.
b) Pengisian kuesioner berupa kuesioner fisik yang dilakukan oleh penerima layanan.
c) Website sebatas ruang lingkup kuesioner. d) Database menggunakan MySQL.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah :
1) melakukan perancangan serta membangun suatu program aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik dengan Metode Scoring, yang berbasis web.
2) Memetakan kinerja pelayanan publik di Pemerintah Kota/ Daerah yang menjadikan pengukuran IKM ini sebagai cerminan kinerja pelayanan publik Pemerintah Kota/ Daerah menurut persepsi pengguna jasa layanan.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari hasil Tugas Akhir ini sebagai berikut :
1. Mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap jenis pelayanan yang diterimanya
2. Mengkaji jenis pelayanan yang mana yang harus dilakukan peningkatan dalam rangka pemenuhan terhadap harapan masyarakat
1.6 Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan supaya tepat dan akurat adalah dengan melalui studi pustaka, pengumpulan data maupun berkas, analisa suatu sistem, merancang sistem tersebut yang kemudian melakukan test awal serta mengimplementasikannya.
Adapun tahap penelitiannya adalah sebagai berikut :
1) Studi Literatur, yaitu dengan membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penganalisa dan perancangan sistem informasi. 2) Analisa Kebutuhan, yaitu mengumpulkan kebutuhan dari berbagai
sumber secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam membangun sistem informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode Scoring . Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap, efisien dan akurat.
3) Perancangan Sistem dan Program, yaitu merancang atau mendesain sistem sesuai dengan hasil analisa, baik rancangan input, output maupun cara kerja sistem yang akan dirancang. Desain program dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. 4) Implementasi dan Pengujian Unit, yaitu desain program diterjemahkan
ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
1.7 Sistematika Penulisan
Secara garis besar materi laporan Tugas Akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang tersusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metodologi dan sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori atau landasan pustaka yang berhubungan dengan judul tugas akhir.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan mengenai analisa sistem informasi pengelolaan kepuasan masyarakat dengan metode scoring dan perancangan yang dilakukan untuk membangunnya.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah dibuat meliputi proses implementasi hingga antarmuka implementasi.
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI
ujicoba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki. BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
2.1 Pengertian Pelayanan Publik
Sesungguhnya yang menjadi produk dari organisasi pemerintahan adalah pelayanan terhadap masyarakat (publik service). Pelayanan tersebut diberikan untuk memenuhi hak masyarakat, baik itu merupakan layanan sipil maupun layanan publik. Artinya kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan suatu hak. Ia melekat pada setiap orang, baik secara pribadi maupun berkelompok (organisasi), dan dilakukan secara universal.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Moenir (1998:41) bahwa “hak atas pelayanan itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak itu, dan oleh organisasi apa pun juga yang tugasnya menyelenggarakan pelayanan.” Tugas pemerintah adalah untuk melayani dan mengatur masyarakat, menurut Thoha (1995:4) bahwa : tugas pelayan lebih menekankan kepada mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu proses pelaksanaan urusan publik. Sedangkan tugas mengatur lebih menekankan kepada kekuasan atau power yang melekat pada posisi jabatan birokrasi.
dan lainnya. Berbagai gerakan reformasi publik (public reform) yang dialami negara-negara maju pada awal tahun 1990-an banyak diilhami oleh tekanan masyarakat akan perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah.
Di Indonesia, upaya memperbaiki pelayanan sebenarnya juga telah sejak lama dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain melalui Inpres No. 5 Tahun 1984 tentang Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian Perijinan di Bidang Usaha. Upaya ini dilanjutkan dengan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81/1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum. Untuk lebih mendorong komitmen aparatur pemerintah terhadap peningkatan mutu pelayanan, maka telah diterbitkan pula Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat. Pada perkembangan terakhir telah diterbitkan pula Keputusan Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
2.2 Pengertian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat atau IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran kuantitatif pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
peranannya tersebut sangat ditentukan pada tingkat kualitas pelayanan public yang disediakan. Salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik tersebut adalah dengan melakukan evaluasi untuk menilai kinerja pelayanan yang disediakan oleh berbagai Unit Organisasi/Perangkat Daerah. Yaitu dengan menggunakan perhitungan melalui Indeks Kepuasan Masyarakat.
Secara garis besar terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja pelayanan publik, yaitu, pendekatan yang melihat kinerja pelayanan dari perspektif pemberi layanan (birokrasi-Pemerintah Daerah) dan pendekatan yang melihat kinerja pelayanan dari perspektif pengguna layanan atau publik.
Sebagai upaya untuk mewujudkan good local governance, Pemerintah Kota/Daerah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan public secara terus menerus melalui pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang berkesinambungan.
2.3 Peraturan Pemerintah Tentang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Peraturan-peraturan Pemerintah Republik Indonesia sebagai landasan dalam penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diantaranya :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik
4. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.
2.4 Definisi Dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Beberapa definisi-definisi yang terkait dengan pengkajian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diantaranya :
1. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Penyelenggara Pelayanan Publik adalah Instansi Pemerintah.
3. Unit Penyelenggara Pelayanan Publik adalah Unit kerja pada Instansi Pemerintah yang secara langsung memberikan palayanan kepada penerima pelayanan publik.
4. Penerima Pelayanan Publik adalah orang, masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah.
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
6. Pemberi pelayanan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7. Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik.
8. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan.
9. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pemah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.
2.5 Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 63 tahun 2003, sendi-sendi pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Pr osedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan
3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya)
4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan 8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan
tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati
10.Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan
12.Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
13.Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan
14.Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
2.6 Perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat
Untuk mencapai hasil penilaian dari pelayanan publik yang ada, maka dalam melakukan perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) akan menggunakan rumus hitung yang telah ditentukan.
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut :
= = = , (1)
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut :
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 - 100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut :
= − × (3)
Selanjutnya adalah menghubungkan nilai rata-rata keseluruhan (NRR) dengan rumus berikut :
Tabel 2.1 Standard mutu pelayanan
(Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah)
Nilai Interval
Hingga akan didapatkan hasil dari penilaian terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik tertentu.
2.7 Konsep Dasar Sistem Infor masi
Sistem adalah kumpulan dari beberapa unsur dan elemen yang saling berkaitan atau berinteraksi, yang kemudian saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersamaan untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :
Menurut Jerry Fith Gerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari banyak prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara beberapa unsur tersebut dengan lingkungan.
Terdapat beberapa suatu jaringan dikatakan sebuah sistem, yaitu : a) Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
b) Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. c) Adanya hubungan diantara elemen sistem.
d) Unsur dasar dari proses (arus informasi, energy dan material) lebih penting daripada elemen sistem.
e) Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. (HM, Jogiyanto, 2003) Agar sistem informasi berjalan dengan baik, diperlukan orang-orang yang bertugas untuk mengelola dan memelihara sumber daya dan layanan peralatan sistem informasi, yang digunakan untuk mendukung segala proses di dalam organisasi.
Di dalam sistem informasi, manusia berinteraksi dengan manusia, manusia berinteraksi dengan komputer dan komputer berinteraksi dengan komputer lainnya.
2.7.1 Data
2.7.2 Informasi
Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung pada waktu, mampu memberikan kejutan pada yang menerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan dari sistem informasi disebut dengan nilai informasi. Informasi yang tidak mempunyai nilai, biasanya karena rangkaian data yang tidak lengkap. Manfaat dari informasi adalah untuk mengurangi suatu ketidakpastian. Hal ini sangat berguna untuk proses pengambilan keputusan. (Witarto, 2004)
2.8 Definisi Sistem
Sistem selalu memiliki input, proses dan output. Input ditransformasikan oleh sistem melalui proses sehingga menjadi suatu output. Output sendiri merupakan input suatu sistem yang lain, dimana biasanya bentuk output berbeda dengan input-nya. Agar memiliki pemahaman atau mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua pendekatan yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen maupun elemennya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan menurut para ahli, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem memiliki karakteristik atau sifat tertentu. Sifat yang dimiliki suatu sistem diantaranya adalah :
a) Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dan saling bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan.
b) Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar.
c) Lingkungan luar sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sebuah sistem, masukan dapat berupa perawatan atau masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk dapatkan suatu keluaran.
f) Keluaran sistem
g) Pengolahan sistem
Sistem memiliki bagian pengolahan data yang nantinya akan merubah masukan menjadi keluaran.
h) Sasaran sistem
Suatu sistem dipastikan memiliki suatu sasaran atau tujuan. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali terhadap masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkannya.
2.9 Definisi Infor masi
Menurut para ahli, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini maupun mendatang.
Sebuah informasi dapat dikatakan berkualitas apabila memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
a) Akurat
Yang berarti informasi tersebut haruslah bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan.
b) Tepat waktu
Dimana informasi yang datang ke penerima informasi tidak boleh terlambat.
c) Relevan
d) Lengkap
Informasi yang disajikan harus lengkap dan jelas, agar setiap penerima informasi dapat memahami manfaat dari informasi yang disampaikan. e) Mudah dan murah
Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2002 : 16 -17).
Dan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya (Wikipedia - Indonesia).
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.10 Komponen Sistem Informasi
a) Komponen Input
Input mewakili data yang masuk ke dalam system informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b) Komponen Model
Adalah komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c) Komponen Output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran (output) yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
d) Komponen Teknologi
Teknologi merupakan suatu tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.
e) Komponen Hardware
f) Komponen Software
Software berfungsi untuk tempat mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
g) Komponen Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan antara satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer (hardware) dan menggunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.
2.11 Metode Penilaian IKM Terdahulu
Dalam upaya peningkatan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara sebenarnya telah menetapkan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan Keputusan Menpan No. 25 Tahun 2004.
Keputusan Menpan tersebut menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mengevaluasi penyelanggaraan pelayanan publik sekaligus sebagai alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik.
pelayanan publik di Pemerintah Kota/Daerah menurut persepsi pengguna jasa layanan atau publik.
2.12 Teori Perancangan Database
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya (Jogianto HM).
Sebagai kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS).
Perancangan database bertujuan menjamin semua info data yang di perlukan dalam organisasi meniadakan rangkap data, mengusahakan banyaknya relasi database tentunya kita memberikan alat handal dan mempresentasikan data dan mengoptimalkan database. Alat yang digunakan untuk mempresentasikan data adalah ERD (Entity Relationship Diagram).
2.12.1 Tujuan Perancangan Database
1) Kecepatan dan kemudahan (Speed),
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.
2) Efesiensi ruang penyimpanan (Space),
Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk mengurangi jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan. 3) Keakuratan (Accuracy),
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data.
4) Ketersediaan (Availability),
Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.
5) Kelengkapan (Completeness),
mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.
6) Keamanan (Security),
Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
7) Kebersamaan pemakai,
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).
2.12.2 Pr oses Perancangan Database
Secara khusus proses perancangan berisi 2 aktifitas parallel yang meliputi aktifitas yang melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database dan aktifitas mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak. Di lain pihak, biasanya perancang database menentukan perancangan aplikasi-aplikasi database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah ditentukan selama aktifitas yang pertama.
1. Pengumpulan data dan analisis
merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data.
2. Perancangan database secara konseptual
adalah suatu proses membangun sebuah model dari informasi yang akan digunakan.
3. Pemilihan DBMS
sebagai faktor teknik dalam pemilihan database. 4. Perancangan database secara logika
merupakan proses membangun sebuah model informasi yang digunakan dalam sebuah project berdasarkan pada sebuah model data yang spesifik, tetapi tidak bergantung pada sebuah DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. 5. Perancangan database secara fisik
merupakan proses yang menghasilkan sebuah deskripsi implementasi dari basis data pada secondary storage yang menggambarkan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan penggabungan batasan integritas dan ukuran keamanan.
6. Implementasi Sistem database
Untuk membuat aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Scoring, terlebih dahulu dibutuhkan analisis terhadap
penelitian indeks kepuasan masyarakat yang sebelumnya telah dijalankan, dengan
harapan bisa membuat perubahan pengelolaan sistem yang sesuai dan lebih baik.
Kemudian perlu dilakukan analisis sistem, analisis data dan perancangan sistem serta
perancangan antar muka sebagai tahap terakhir.
Analisa sistem berguna untuk mengetahui data apa saja yang dibutuhkan
dalam proses yang akan dikerjakan. Sedang analisa kebutuhan berguna untuk
melakukan identifikasi user dan menentukan variabel kebutuhan untuk input dan
output user. Perancangan sistem berguna untuk mengintegrasikan semua proses yang
terjadi kemudian dilakukan perancangan database.
Agar mencapai hasil yang sesuai dan mendekati suatu keakuratan data, maka
dibutuhkan proses pendataan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kepada sebagian
responden secara langsung di lapangan yang terkait dengan pelayanan publik.
Pendataan tersebut nantinya berguna sebagai analisa data lapangan.
Sedang perancangan antarmuka bertujuan untuk jembatan antara pengguna
dengan sistem aplikasi yang dibuat, sehingga pengguna dapat mengoperasikan
aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan
3.1. Penelitian Tentang IKM Sebelumnya
Pada pengelolaan penilaian IKM sebelumnya, seringnya unit pelayanan
menggunakan beberapa jenis metode, metode penelitian ini adalah analisis deskriptif
kuantitatif yaitu memaparkan hasil eksplorasi temuan data obyektif di lapangan. Data
yang diambil adalah data Primer dan data sekunder.
Data sekunder yang meliputi dokumen maupun sumber – sumber prosedur
pelayanan di instansi tersebut. Data primer meliputi data kuantitatif dan data
kualitatif, untuk memperoleh data kualitatif dilakukan Indepht Interview kepada
petugas maupunpara pengguna jasa pada instanstansi tersebut. Untuk memperdalam
data kualitatif maka dilakukan Focus Group Discussion (FGD) di masing-masing unit
pelayanan yang menjadi lokasi survey.
Survey dilakukan melalui interview (wawancara) dan menyebar kuesioner
kepada masyarakat pengguna layanan guna pengambilan data kecenderungan sikap
masyarakat atas efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Pengisian kuesioner untuk
meminta pendapat masyarakat (Responden) adalah masyarakat yang pada saat
penelitian dilakukan tengah menggunakan pelayanan publik, bersedia diwawancarai
dan bersedia mengisi kuesioner.
Analisis dan Pengolahan Data akan mengkaji proses pelayanan publik dan
juga mengkaji trend kecenderungan persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik
serta perbandingan kinerja pelayanan publik. Analisis laporan ini didasarkan pada
pendapat masyarakat yang bersedia menjadi responden dalam survey ini didukung
Analisis pendapat responden dalam angka secara khusus dijelaskan melalui
analisis deskriptif kuantitatif dan mengkaji trend kecenderungan persepsi masyarakat
terhadap pelayanan publik. Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dilakukan
berdasarkan Keputusan Menteri PAN Nomor: Kep/25/M.PAN/2/2004 Tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
3.2 Analisis Data
Terdapat beberapa langkah dalam melakukan penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM), yaitu :
1. Penetapan Pelaksana
a. Apabila dilaksanakan secara swakelola, perlu membentuk Tim
penyusunan indeks kepuasan masyarakat yang terdiri dari :
1) Pengarah.
2) Pelaksana yang terdiri dari :
a. Ketua.
b. Anggota sekaligus sebagai surveyor sebanyakbanyaknya 5 orang.
3) Sekretariat sebanyak-banyaknya 3 orang.
c. Apabila dilaksanakan oleh unit independen yang sudah berpengalaman,
perlu dilakukan melalui "Perjanjian kerja sama" dengan unit independen.
Unit independen tersebut dapat dilaksanakan oleh :
1. Badan Pusat statistik (BPS).
3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
4. Pelaku Usaha atau
5. Kombinasi dan unit tersebut 1 s.d. 4.
2. Penyiapan bahan.
a. Kuesioner
Dalam penyusunan IKM digunakan kuesioner sebagai alat bantu
pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima pelayanan.
Kuesioner disusun berdasarkan tujuan survei terhadap tingkat kepuasan
masyarakat.
b. Bentuk Jawaban
Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara umum
mencerminkan tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang sangat baik
sampai dengan tidak baik. Untuk kategori tidak baik diberi nilai persepsi 1,
kurang baik diberi nilai persepsi 2, baik diberi nilai 3, sangat baik diberi
nilai persepsi 4.
3. Penetapan Responden, Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data
a. J umlah Responden
Responden dipilih secara acak yang ditentukan sesuai dengan cakupan
wilayah masing-masing unit pelayanan. Untuk memenuhi akurasi hasil
penyusunan indeks, responden terpilih ditetapkan minimal 150 orang dari
jumlah populasi penerima layanan, dengan dasar ("Jumlah unsur" + 1) x 10
b. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan di :
1. Lokasi masing-masing unit pelayanan (seperti unit pelayanan SIM,
STNK, transportasi dan sebagainya) pada saat sibuk.
2. Di lingkungan perumahan untuk penerima layanan (seperti: telepon, air
bersih, pendidikan dan sebagainya) pada saat responden di rumah.
3.2.1 Pr oses pelaksanaan pengumpulan data
Adapun proses pelaksanaan dalam pengumpulan data kuesioner adalah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang akurat dan obyektif, perlu ditanyakan kepada
masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yang telah ditetapkan.
2. Pengisian kuesioner
Pengisian kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
a. Dilakukan, sendiri oleh penerima layanan dan hasilnya dikumpulkan di
tempat yang telah disediakan. Dengan cara ini sering terjadi, penerima
layanan kurang aktif melakukan pengisian sendiri walaupun sudah ada
himbauan dari unit pelayanan yang bersangkutan.
b. Dilakukan oleh pencacah melalui wawancara oleh :
1. Unit pelayanan sendiri, walaupun sebenarnya dengan cara ini hasilnya kemungkinan besar akan subyektif, karena dikhawatirkan jawaban
yang kurang baik mengenai instansinya akan mempengaruhi
penyusunan indeks, dapat melibatkan unsur pengawasan atau
sejenisnya yang terkait.
2. Unit independen yang sudah berpengalaman, baik untuk tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Independensi ini perlu ditekankan
untuk menghindari jawaban yang subyektif. Unit independen dapat
terdiri dari unsur instansi terkait antara lain Badan Pusat Statistik
(BPS) atau Perguruan Tinggi (pakar) atau Lembaga Swadaya
Masyarakat, Pelaku Usaha atau kombinasi di antara unit tersebut.
3.3 Analisa Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan. Bagian analisis ini terdiri atas analisis fungsional,
analisis performansi, gambaran sistem dari sudut pandang user yang dinyatakan
dalam use case diagram, dan gambaran alur sistem.
3.3.1 Analisis Fungsional
Analisis fungsional merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan
dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat
Dengan Metode Scoring.. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Sistem mampu menampilkan jenis-jenis layanan yang ter-data dan
disimpan oleh bagian admin.
2. Sistem menyediakan beberapa soal yang berbeda tergantung dari admin
3. Sistem mampu menampilkan hasil dari nilai kuesioner yang telah
diinputkan oleh admin ke database.
4. Sistem mampu menampilkan profile user berdasarkan inputan data saat
registrasi.
5. Sistem mampu memberikan penilaian yang berbeda dari setiap jawaban,
tetapi tetap dengan rumus dasar yang telah diberlakukan.
3.3.2 Analisis Per for mansi
Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan
Metode Scoring merupakan aplikasi yang berjalan di lingkungan HTML. Tidak
menutup kemungkinan akan terjadi beberapa kekurangan dalam proses menjalankan
aplikasi tersebut. Sehingga perlu diperhatikan beberapa hal guna menjadi acuan
dalam pengembangan sistem informasi ini, diantaranya:
1. Sistem informasi ini membutuhkan koneksi pada database, hingga
dibutuhkan komputer berbeda sebagai server dengan kapasitas memori
yang memadai.
2. Ada kemungkinan terjadi masalah terhadap tampilan antar muka,
dikarenakan penggunaan browser yang berbeda-beda oleh user.
3. Tampilan antar muka aplikasi sangat berpengaruh terhadap waktu tunggu
hingga aplikasi benar-benar siap digunakan, semakin banyak komponen
yang digunakan akan semakin lama pula waktu tunggu yang dibutuhkan.
Dari keterbatasan-keterbatasan pada perangkat, maka diusulkan beberapa
alternative untuk meningkatkan performa aplikasi dengan keterbatasan yang ada,
1. Membangun komputer server secara terpisah yang terfokus untuk
pengelolaan database aplikasi ini.
2. Disarankan menggunakan standard aplikasi browsing seperti Internet
Explorer dan Firefox.
jelas, flowchart yang akan dijelaskan yaitu :
3.3.3.1 Flowchart Admin
Proses yang dapat dilakukan oleh admin melalui aplikasi yang dibuat, adalah
seperti yang tampak pada gambar 3.1. Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa
admin akan masuk ke sistem informasi dengan melalui proses login admin (user).
Akan terdapat proses validasi login, yang dimana admin diharuskan telah melakukan
registrasi pada saat akan melakukan login.
Setelah berhasil melakukan login, admin dapat melakukan beberapa aktifitas
seperti input jenis layanan, mengisi data soal, input jenis kuesioner, mencetak soal
dan output hasil kuesioner.
Gambar 3.1 Flowchart Admin
Login
Validasi
Menu pilihan: 1. Layanan 2. Data soal 3. Kuesioner 4. Isi soal kuesioner 5. Cetak soal 6. Hasil IKM
Pil == 1 Input data layanan
Pil == 2 Input data soal
Pil == 3 Input data kuesioner Start
Pil == 4 Isi soal kuesioner
Pil == 5 Cetak soal kuesioner
Pil == 6 Lihat hasil IKM
Akan terdapat beberapa menu pilihan yang bisa diakses oleh admin yaitu
input jenis layanan, mengisi data soal, input jenis kuesioner, mencetak soal dan
output hasil IKM.
Disaat admin atau pengguna telah melakukan aktifitas yang dibutuhkan,
proses logout atau keluar bisa dipilih untuk mengakhiri aktifitas pada sistem
User atau pengunjung online diharuskan untuk melakukan registrasi, dengan mengisi
data-data pribadi. User diharuskan untuk mengisi data yang meliputi nama,
username, password, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no. KTP, pendidikan
terakhir, pekerjaan utama, telepon dan email.
3.4 Perancangan Sistem
Didalam rancang bangun web ini, perancangan dilakukan untuk
menggambarkan, merencanakan, dan membuat sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan
ini merupakan hasil transformasi dari analisa kedalam perancangan yang nantinya
akan di implementasikan.
Hal penting yang menjadi perhatian pada perancangan adalah bahwa
rancangan yang dibuat diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh semua user
serta memiliki antar muka yang dapat dimengerti maksud dan tujuannya.
Yang dimaksud semua user adalah bahwa tidak hanya seorang ahli saja yang
dapat menggunakan aplikasi ini, namun orang awam pun dapat menggunakannya.
Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain adalah kinerja program
yang baik dalam menjalankan aplikasi yang dibuat.
3.4.1 Context Diagram
Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang berfungsi
mewakili keseluruhan sistem. CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem,
yaitu :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
komunikasi (sebagai terminator).
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem
dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh
lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh
sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam CD dibenarkan,
dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem.
4. Batasan, antara sistem dan lingkungan.
Beberapa proses sistem disini adalah admin akan melakukan inputan jenis
layanan dan kuesioner, selanjutnya melakukan pengaturan terhadap soal kuesioner
(update, delete, insert). Pada proses selanjutnya, admin bisa melakukan pencetakan
soal dari data soal kuesioner yang telah dibuat sebelumnya, hasil cetakan soal
kuesioner dibagikan ke responden yang menerima pelayanan publik. Melalui sistem
informasi ini admin bisa melakukan penginputan jawaban soal yang didapatkan dari
responden yang menerima soal kuesioner dalam bentuk fisik (cetak). Admin juga
dapat melihat hasil perhitungan IKM, dimana menghasilkan mutu pelayanan pada
jenis pelayanan yang ada dan telah terhimpun.
Bagi pengunjung, setelah melakukan registrasi dapat melakukan akses ke soal
kuesioner yang tersedia. Setelah melakukan pengisian soal kuesioner, pengunjung
bisa melihat hasil penilaian dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang telah
dihimpun. Dengan munculnya penilaian IKM ini bisa digunakan sebagai tolak ukur
terhadap pelayanan publik yang ada.
3.4.2 DFD
Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah perangkat-perangkat
analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan penganalis sistem
memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data
yang saling berkaitan.
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
• Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur
data, baik secara manual maupun komputerisasi.
• DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan
kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
• DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional
sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Terdapat beberapa proses yang terlihat pada DFD diatas, yaitu data layanan,
data kuesioner, data soal, soal kuesioner dan mutu pelayanan. Dari semua proses
tersebut, user hanya mendapatkan otorisasi untuk mengakses proses soal kuesioner
serta melihat hasil mutu pelayanan yang telah terhimpun dari pengisian kuesioner
sebelumnya.
Pada sisi admin, dapat melakukan akses pada semua proses yang ada. Admin
memasukkan ID layanan, nama dan kota layanan pada bagian data layanan,
dilanjutkan dengan memasukkan ID kuesioner, tanggal membuat dan tampilnya pada
data kuesioner. Kemudian melakukan input soal kuesioner beserta jawaban dan nilai
dari jawaban. Admin juga dapat mengisi soal kuesioner berdasarkan hasil jawaban
responden secara offline.
3.4.3 Perancangan Database
Perancangan database digunakan untuk membuat database tertentu yang
dibutuhkan oleh sistem informasi web yang akan dibangun. Database atau basis data
dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang sebagai berikut :
a) Merupakan himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
b) Sekumpulan data yang saling berhubungan dan tersimpan secara bersamaan
serta tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
c) Sebagai kumpulan file atau tabel ataupun arsip yang saling berhubungan dan
Rancangan basis data adalah proses perancangan ER Data Model (ERD).
ERD dibuat berdasarkan pengamatan dunia nyata yang terdiri dari entitas dan relasi
antara entitas-entitas tersebut. Berikut ini adalah ER Data Model dalam bentuk CDM
untuk membangun Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat
Dengan Metode Scoring.
A. Conceptual Data Model (CDM)
Merupakan kerangka awal dari penyusunan isi database dengan membuat
tabel-tabel yang dibutuhkan oleh sistem dengan perancangan data flowdiagram yang
ada dan bisa dikatakan bahwa ini adalah realisasi dari rancangan data flow diagram.
Terdapat 6 (enam) tabel yaitu tabel user, guest, hasil_kuesoner, detil_hasil,
kuesioner, layanan dan soal. Dimana setiap tabelnya memiliki atribut-atribut beserta
primary key dan dari semua tabel tersebut akan dihubungkan, sehingga memunculkan
relasi-relasi antar tabel.
B. Physical Data Model (PDM)
Model data ini dibuat dengan cara me-generate diagram data konseptual di
atas (Conceptual Data Model). Diagram data fisik ini akan menghasilkan tabel-tabel
yang nantinya akan digunakan dalam implementasi aplikasi. Dengan menggunakan
Physical Data Model (PDM) kita dapat mengetahui model fisik hasil pengembangan
dari sebuah konsep yang dibangun. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.6
berikut.
Rancangan data konseptual yang telah dipetakan menjadi diagram pada
bagian perancangan sistem akan diimplementasikan ke dalam lingkungan basis data
MySQL. Tabel-tabel basis data yang dibuat antara lain :
1) Tabel user
2) Tabel guest
3) Tabel hasil_kuesioner
4) Tabel detil_hasil
5) Tabel kuesioner
6) Tabel layanan
7) dan Tabel soal
C. Cr eate Database
Query database dibutuhkan di dalam MySQL untuk membuat sebuah table
yang nantinya akan menjadi lokasi penyimpanan data pada aplikasi yang telah dibuat.
Untuk mendapatkan sebuah query user tidak perlu membuat secara manual,
query tersebut bisa didapatkan dengan cara me-generate database dari CDM dan
PDM.
D. Daftar tabel
Berikut ini adalah database relation yang berdasarkan struktur tabel setelah
dilakukan generate dari Physical Data Model (PDM) yang telah dibuat :
a) Tabel user
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan semua data-data dari admin. Struktur
tabel dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tabel user
jenis_kelamin JENIS_KELAM IN Variable charact ers 6
email EM AIL Variable charact ers 30
Pada tabel user, terdapat username yang merupakan primary key di tabel ini.
Selanjutnya terdapat atribut password, nama, alamat, telepon, tanggal_lahir,
jenis_kelamin dan email.
b) Tabel guest
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan semua data-data dari pengunjung
Tabel 3.2 Tabel guest
no_ktp NO_KTP Variable charact er 20
t anggal_lahir TANGGAL_LAHIR Dat e
jenis_kelamin JENIS_KELAM IN Variable charact ers 6
email EM AIL Variable charact ers 30
pendidikan PENDIDIKAN Variable charact ers 20
pekerjaan PEKERJAAN Variable charact ers 20
Pada tabel guest, terdapat username yang merupakan primary key di tabel ini.
Selanjutnya terdapat atribut password, nama, alamat, telepon, no_ktp, tanggal_lahir,
jenis_kelamin, email, pendidikan dan pekerjaan.
c) Tabel soal
Pada tabel soal ini berfungsi sebagai penyimpanan semua data-data soal yang
berhubungan dengan kuesioner. Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel soal
Name Code Dat a Type Length Prim ary
id_soal ID_SOAL Characters 10 •
no_soal NO_SOAL Characters 2
isi_soal ISI_SOAL Variable Charaters 30
jawaban_01 JAWABAN_01 Variable Charaters 30
nilai_jawaban_01 NILAI_JAWABAN_01 Decimal 5
jawaban_02 JAWABAN_02 Variable Charaters 30
nilai_jawaban_02 NILAI_JAWABAN_02 Decimal 5
jawaban_03 JAWABAN_03 Variable Charaters 30
nilai_jawaban_03 NILAI_JAWABAN_03 Decimal 5
jawaban_04 JAWABAN_04 Variable Charaters 30
Pada tabel soal, terdapat id_soal sebagai primary key. Selanjutnya terdapat
atribut no_soal, isi_soal, jawaban_01, nilai_jawaban_01, jawaban_02,
nilai_jawaban_02, jawaban_03, nilai_jawaban_03, jawaban_04 dan
nilai_jawaban_04.
d) Tabel layanan
Table layanan difungsikan sebagai database yang menampung berbagai jenis
pelayanan/ pelayanan publik yang telah mendapatkan hasil IKM dari pengumpulan
kuesioner yang di data.
Tabel 3.4 Tabel layanan
Name Code Dat a Type Length Prim ary
id_layanan ID_LAYANAN Charact ers 5 •
nama_layanan NAM A_LAYANAN Variable Charat ers 25
jenis_layanan JENIS_LAYANAN Variable Charat ers 10
kota_layanan KOTA_LAYANAN Variable Charat ers 25
Pada tabel layanan, terdapat id_layanan sebagai primary key. Selanjutnya
terdapat nama_layanan, jenis_layanan dan kota_layanan.
e) Tabel kuesioner
Pada tabel kuesioner ini terdapat beberapa attribute yang digunakan untuk
penyimpanan informasi dari tanggal pembuatan dan tertampil suatu kuesioner.
Tabel 3.5 Tabel kuesioner
Name Code Dat a Type Length Prim ary
id_kuesioner ID_KUESIONER Charact ers 20 •
tanggal_tampil TANGGAL_TAM PIL Dat e
Pada tabel kuesioner, terdapat id_kuesioner sebagai primary key. Selanjutnya
terdapat beberapa atribut yaitu tanggal_tampil dan tanggal_buat.
f) Tabel hasil_kuesioner
Tabel ini berguna sebagai penyimpanan data hasil dari kuesioner seperti yang
terlihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Tabel hasil_kuesioner
Name Code Dat a Type Length Prim ary
id_hasil ID_HASIL Variable Characters 20 •
user_guest USER_GUEST Variable Character 30
nama NAM A Variable Character 15
umur UM UR Integer 2
jenis_kelamin JENIS_KELAM IN Variable Character 6
pendidikan PENDIDIKAN Variable Character 25
pekerjaan PEKERJAAN Variable Character 20
email EM AIL Variable Character 30
t anggal_mengisi TANGGAL_M ENGISI Date
Pada tabel hasil_kuesioner, terdapat id_hasil sebagai primary key yang diikuti
dengan atribut lainnya yang meliputi user_guest, nama, umur, jenis_kelamin,
pendidikan, pekerjaan, email dan tanggal_mengisi.
g) Tabel detil_hasil
Tabel detil_hasil digunakan untuk menyimpan hasil jawaban beserta hasil
nilai_jawaban dari terkumpulnya kuesioner para responden, yang terdata oleh admin.
Tabel 3.7 Tabel detil_hasil
Name Code Dat a Type Length Prim ary
id_det il ID_DETIL Variable Charact ers 20 •
jaw aban JAWABAN Variable Charact ers 30
Pada tabel detil_hasil, terdapat id_detil sebagai primary key yang diikuti
dengan atribut lainnya meliputi jawaban dan nilai_jawaban.
3.4.3 Perancangan Antar muka (interface)
Perancangan antarmuka merupakan perancangan halaman aplikasi yang
berinteraksi langsung antara sistem dengan penggunanya. Perancangan antarmuka
sistem merupakan salah satu bagian penting dalam tahap perancangan sistem.
Perancangan Antar muka Halaman Login
Pada perancangan halaman Login, pengguna atau admin akan diminta untuk
mengisi beberapa data yang dibutuhkan dalam database, dimana data-data tersebut
meliputi Nama, Username, Password, Alamat dan Telepon. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada gambar 3.6 berikut.
Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan sistem
aplikasi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bagian implementasi sistem aplikasi
ini meliputi implementasi data, implementasi proses dan implementasi antar muka.
Uji coba di laksanakan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan
dengan baik sesuai perancangan yang dibuat. Sasaran dari penguji cobaan program
adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, hingga dapat
diperbaiki. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari aplikasi
tersebut.
4.1 Perangkat Pendukung
Sistem yang digunakan untuk memproses semua kegiatan yang terdiri atas
masing-masing tabel yang saling berkaitan, misalnya dari proses pengelolahan data
dari jenis layanan, pengelolahan data kuesioner hingga pengelolaan soal kuesioner
akan lebih menghemat waktu dan memudahkan bagi penggunanya di dalam
mengelola data dan menjaga keamanan data yang berkaitan.
4.2 Perangkat Sistem
Peralatan yang digunakan untuk semua proses dari keseluruhan tahap
pembuatan yang ada adalah dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat
4.2.1 Spesifikasi Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak yang digunakan oleh penulis dalam perancangan dan
pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan
Metode Scoring adalah sebagai berikut:
1) Untuk sistem operasi yang penulis gunakan adalah Microsoft Windows 7
Profesional 32-bit.
2) Power Designer 15 digunakan untuk pembuatan tabel data, untuk menentukan
tipe data dan untuk menentukan relasi antar tabel. Selain fungsinya diatas,
Power Designer 15 ini digunakan karena membantu untuk pembuatan tabel
yang valid baik untuk validasi data didalam tabel, relasi antar tabel dan
menentukan tipe data yang benar untuk masing-masing field dalam tabel.
3) Database yang digunakan untuk pengolahan data adalah MySQL 5.0.45.
4) Selain itu penulis juga menggunakan aplikasi database pendukung seperti
SQLyog Enterprise 7.15.
5) Perancangan gambar pada halaman website menggunakan Adobe Photoshop
CS5.
6) Browser utama yang digunakan sebagai akses ke jaringan adalah Firefox versi
20.0.1.
7) WampServer Version 2.0 sebagai host server
8) Sebagai editing program HTML ini, penulis menggunakan aplikasi yang
4.2.1 Spesifikasi Perangkat Ker as (hardware)
Didalam perancangan dan pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan
Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode Scoring ini, penulis membutuhkan
beberapa perangkat keras. Perangkat keras (hardware) yang dimaksud untuk
menunjang pembuatan aplikasi adalah dengan spesifikasi sebagai berikut :
1) Notebook Acer 4540 dengan processor AMD Turion II X2 M520.
2) Menggunakan memori RAM sebesar 2048MB.
3) Kapasitas harddisk sebesar 320Gb.
4) Pendingin Notebook merk Deep Cool sebagai pendukung notebook.
5) Printer HP All in One F2410.
4.3 Implementasi Program
Implementasi program merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan
langsung dengan pengguna (user). Antarmuka pengguna berfungsi untuk
menghubungkan antara pengguna dengan aplikasi, sehingga aplikasi tersebut bisa
digunakan dengan mudah. Antarmuka adalah bagian paling penting pada sebuah
sistem informasi, karena dengan adanya antar muka akan memudahkan navigasi
menu pada sistem informasi pengelolaan IKM ini.
Setelah perancangan desain antarmuka yang dilakukan pada bab sebelumnya
telah selesai, maka pada bab ini akan diimplementasikan bagaimana penerapan desain
antarmuka yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Hal ini berfungsi untuk
IKM. Halaman menu utama akan tampil pertama kali dilayar komputer disaat aplikasi
ini dijalankan. Pada sistem ini terdapat beberapa menu yaitu :
a. Ha laman Menu Utama.
Halaman menu utama merupakan proses awal masuk ke dalam aplikasi
adalah halaman depan aplikasi (home). Merupakan tampilan pertama kali pada saat
pengguna aplikasi melakukan akses dari browser yang digunakan. Untuk lebih jelas
bisa dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Tampilan halaman utama
Pada halaman utama (home) ini terdapat beberapa pilihan sub menu seperti
menu registrasi, jenis layanan, kuesioner dan login. Di sisi kanan terdapat sekilas
berita seputar pelayanan publik yang ada saat ini dan sedikit sambutan Selamat
pengelolaan IKM ini. Serta link yang dapat terhubung pada beberapa jenis pelayanan
publik yang mendukung secara online.
b. Ha laman Admin
Sebelum melakukan aktifitas dan pengaturan pada aplikasi web ini, pengguna
aplikasi ini yang selanjutnya disebut sebagai admin, diharuskan untuk melakukan
registrasi.
Registrasi atau pendataan ini dilakukan agar admin mendapatkan otorisasi
untuk mengakses halaman tertentu, dimana halaman tersebut berguna dalam
pengaturan tampilan website Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini.
Halaman-halaman pengaturan untuk admin tersebut antara lain Halaman-halaman layanan, kuesioner,
soal kuesioner, data responden dan cetak soal. Berikut tampilan menu registrasi yang
dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut.