• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

OLEH :

ARIK NUR ADITYA

0634010149

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan

judul “SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA AUTISME DAN GANGGUAN

PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB”.

Selama pelaksanaan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN

“Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Basuki Rachmat,S.SI,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN

“Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Irwan Afandi ST. Msc dan Bapak Doddy Ridwandono,S.Kom selaku

Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

memberikan petunjuk, bimbingan, kritik, dan saran selama pelaksanaan Tugas

Akhir.

4. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar tercinta atas segala motivasi dan

(3)

5. Teman-teman Sistem Informasi angkatan 2006 angga, bayu, aan, siska, citra,

heru, sandy, mamik dan teman-teman yang lain yang belum sempat tercantum di

atas, terima kasih banyak atas dukungan dan doanya.

Penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dalam

penyelesaian penulisan laporan Tugas Akhir ini. Namun penulis berusaha

menyelesaikan laporan dengan sebaik mungkin.

Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari

semua pihak, guna perbaikan dan pengembangan dimasa yang akan datang. Akhirnya

besar harapan penulis agar laporan ini dapat diterima dan berguna bagi semua pihak.

Amin…

Surabaya, Juni 2011

(4)

ABSTRAK ... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI .... ... iv

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL Bab I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah ...3

1.4 Tujuan Tugas Akhir………... 3

1.5 Manfaat Tugas Akhir...3

1.6 Metodologi Penelitian...4

1.6.1 Studi Literatur………..4

1.6.2 Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi……….4

1.6.3 Pengujian Dan Pemograman Ulang……….4

1.6.4 Evaluasi………5

1.7 Sistematika Penulisan………...………5

Bab II TINJAUAN PUSTAKA…...7

2.1 Kecerdasan Buatan…. …...7

2.2 Sistem Pakar.………...8

(5)

2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar... 9

2.2.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar……….. 10

2.2.5 Modul Penyusun Sistem Pakar……… ... 10

2.2.6 Setruktur Sistem Pakar………...………. 11

2.2.7 Teknik Representasi Pengetahuan………... 14

2.2.8 Metode Inferensi……… ..……….……….... 15

2.3 Pengertian PHP……… 17

2.3.1 Dasar-dasar PHP……….. 17

2.3.2 Kelebihan PHP……… 18

2.4 Definisi MYSQL……… 20

2.5 Koneksi Database Mysql dengan PHP……….. 21

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM…...22

3.1 Analisa Sistem... 22

3.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem... 23

3.2.1 Level Pemakai……… .24

3.3 Rancangan Proses….……….. 25

3.3.1 Depedency Diagram………25

3.3.2 Rul Base………..27

(6)

3.3.5 Rancangan Data Flow Diagram……….. 30

3.3.5.1Data Flow Diagram Level 1……….. 30

3.3.5.2Data Flow Diagram Level 2 Akses Menu Pasien………. 31

3.3.5.3Data Flow Diagram Level 2 Akses Menu Pakar……….. 32

3.3.6 ERD……… 32

3.3.7 CDM……….. 35

3.3.8 PDM……….. 36

3.3.9 Rancangan Antar Muka………. 37

3.3.9.1Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar……… 37

3.3.9.2Rancangan Tampilan Menu Pasien…….……….. 38

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM...40

4.1 Alat Yang Digunakan... 40

4.1.1Perangkat Keras... 40

4.1.2 Perangkat Lunak... 40

4.2Implementasi Database... 41

4.3 Implementasi Sistem………... 44

4.3.1 Menu Login untuk Pakar... 44

4.3.2 Menu Home Pakar………... 45

(7)

4.3.5 Menu Input Dan Edit Relasi……… 47

4.3.6 Menu Edit Gangguan ………. 47

4.3.7 Menu Edit Gejala……… 48

4.3.8 Menu Laporan Gangguan……… 49

4.3.9 Menu Laporan Gejala………...…………50

4.3.10 Menu Halaman Utama………..………. 51

4.3.11 Menu Info Gangguan………..…………... 51

4.3.12 Menu Lihat Detail Gangguan………..…………...52

4.3.13 Login Diagnosa Gangguan……….…………... 52

4.3.14 Diagnosa Gangguan……….………….. 53

4.3.15 Hasil Diagnosa Gangguan……….…………. 54

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGRAM…...55

5.1 Pelaksanaan Skenario Uji Coba...55

5.2 Pelaksanaan Uji Coba……… 55

5.2.1 Ujicoba Melakukan Penambahan , Edit dan Hapus……….. 56

5.2.2 Uji Coba Melihat Laporan...59

5.2.3 Uji Coba Melihat Informasi Tentang Gangguan Dan Gejala …... 61

(8)

6.1 Kesimpulan... 67

6.2 Saran………. 68

(9)

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar ... 11

Gambar 2.2. Pemecahan Masalah Dalam Pakar ... 12

Gambar 2.3. Struktur Pemcahan Masalah Pada Sistem Pakar ... 12

Gambar 2.4. Proses Backward Chining ... 16

Gambar 2.5. Proses Forward Chining ... 16

Gambar 3.1. Depedency Diagram ... 26

Gambar 3.2. Konteks Diagram ... 28

Gambar 3.3 Diagram Berjenjang ... 29

Gambar 3.4. Data Flow Diagram Level 1 ... 30

Gambar 3.5. Diagram Flow Level 2 ”Akses Menu Pasien” ... 31

Gambar 3.6. Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pasien” ... 32

Gambar 3.7. CDM... 36

Gambar 3.8 PDM ... 37

Gambar 3.9. Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar ... 38

Gambar 3.10. Rancangan Tampilan Menu Pasien ... 39

(10)

Gambar 4.11. Menu Laporan Gejala ... 50

Gambar 4.12. Menu Halaman Utama ... 51

Gambar 4.13. Menu Info Gangguan ... 52

Gambar 4.14. Lihat Detail Gangguan ... 52

Gambar 4.15. Login Diagnosa Gangguan... 53

Gambar 4.16. Diagnosa Gangguan ... 53

Gambar 4.17. Hasil Diagnosa Gangguan ... 54

Gambar 5.1. Form Input Data Gangguan ... 56

Gambar 5.10. Menu Form Laporan Gejala Detail ... 60

Gambar 5.11. Menu Form Laporan Pasien ... 60

Gambar 5.12. Menu Form Laporan Statistic Ganguan Perbulan ... 61

Gambar 5.13. Menu Form Lihat Daftar Gangguan ... 61

Gambar 5.14. Menu Form Detail Gejala ... 62

Gambar 5.15. Form Identitas Pasien ... 62

Gambar 5.16. Form Diagnosa Ganggua Anak ... 63

Gambar 5.17 Form Hasil Diagnosa ... 63

Gambar 5.18 Data Pasien ... 64

Gambar 5.19 Data Jawaban ... 64

Gambar 5.20 Hasil Analisa ... 64

Gambar 5.10. Hasil Analisa Sindrom Rett... 65

(11)

Tabel 3.1 Level Pemakai ... 24

Tabel 3.2 Penyakit ... 33

Tabel 3.3 Gejala ... 33

Tabel 3.4 Relasi ... 33

Tabel 3.5 Pakar ... 33

Tabel 3.6 Hasil Analisa ... 34

Tabel 3.7 Tmp Analisa ... 34

Tabel 3.8 Tmp Gejala ... 34

Tabel 3.9 Tmp Hasil ... 34

Tabel 3.10 Tmp Pasien ... 35

Tabel 3.11 Tmp Penyakit ... 35

Tabel 4.1. Desain Tabel Analisa Hasil ... 41

Tabel 4.2. Desain Tabel Pakar ... 41

Tabel 4.3. Desain Tabel Penyakit ... 42

Tabel 4.4. Desain Tabel Gejala ... 42

Tabel 4.5. Desain Tabel Relasi ... 42

Tabel 4.6. Desain Tabel Tmp Gejala ... 43

Tabel 4.7. Desain Tabel Tmp Penyakit ... 43

Tabel 4.8. Desain Tabel Tmp Hasil ... 43

Tabel 4.9. Desain Tabel Tmp Pasien ... 44

(12)

ABSTRAK

Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan pula suatu sistem teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu sistem pakar yang mengandung pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan kesehatan paru pada anak. Tujuan tugas akhir ini adalah membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan Psikiater dalam mendiagnosa autisme dan gangguan psikologis lainnnya pada usia anak-anak yang dapat diakses melalui web, sehingga alasan efisiensi waktu dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan anak dapat teratasi.

.

Metode sistem pakar yang digunakan adalah forward chaining dengan pembuatan tabel keputusan dari data-data yang ada. Dengan fasilitas yang diberikan untuk user dan administrator, memungkinkan baik user maupun administrator untuk menggunakan sistem ini sesuai kebutuhannya masing-masing. User diberi kemudahan dalam mengetahui informasi berbagai gangguan Autisme maupun gangguan psikologis anak dengan gejala-gejala klinisnya, serta konsultasi layaknya dengan seorang psikolog melalui beberapa pertanyaan yang harus dijawab user untuk mengetahui hasil diagnosanya. Sedangkan administrator dimudahkan dalam memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update data terbaru

Dari hasil pembahasan, disimpulkan bahwa sistem pakar diagnosa autism dan gangguan psikologis pada anak telah selesai dibuat dan telah sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan. Diharapkan dengan adanya sistem pakar ini para orangtua yang mempunyai anak yang terkena gangguan autism maupun gangguan psikologis lainnya pada anak dapat terbantu dalam mengetahui secara detail jenis gangguan autisme apa yang diderita oleh anaknya dan cara terapinya. Akhir kata semoga tugas akhir ini diharapkan mampu memberikan informasi segala hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan paru anak secara cepat dan efisien secara timbal baik antara user dan sistem.

(13)

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini, banyak anak yang mengalami ganguan pada perkembangan

otaknya, secara fisik, mereka tampak normal seperti kebanyakan anak-anak

normal, tetapi mereka mempunyai perilaku yang berbeda atau menyimpang

(pervasif). Pervasive developmental disorder (PDD) atau ganguan perkembangan

pervasif (GPP) adalah suatu ganguan perkembangan pada anak. Ada tiga bidang

perkembangan yang tergangu, yaitu komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku.

Terminologi ganguan perkembangan pervasif ini menaungi beberapa sindrom atau

ganguan perkembangan yang mempunyai ciri seperti telah disebutkan sebelumnya.

Referensi baku yang dipakai untuk menjelaskan jenis autisme dan gangguan

psikologis lainnya adalah standar Amerika, yakni DSM (Diagnostic and

Statistical Manual) revisi keempat yang memuat kriteria yang harus dipenuhi

dalam melakukan diagnosis. Diagnosis ini hanya dapat dilakukan oleh tim dokter

atau praktisi ahli dengan dan disertai konsultasi dengan orang tua anak.

Untuk meminimalkan gejala dan akibat yang ditimbulkan di kemudian hari

perlu dilakukan deteksi dini ganguan ini. Hal ini harus melibatkan beberapa

lapisan masyarakat, baik di kalangan medis ataupun nonmedis. Dokter umum,

dokter spesialis anak, dan ahli klinis lainnya yang berkaitan dengan kesehatan

anak harus bias mendeteksi sejak dini risiko dan gejala yang terjadi. Manifestasi

(14)

pada saat mulai sekolah. Ahli klinis dapat melakukan anamnesis terhadap orang

tua dan guru untuk mengevaluasi perkembangan serta mengarahkan pola

pendidikan dan pengasuhan anak terjangkit, sehingga dapat dilakukan deteksi dini

dan penatalaksanaan pada tahap awal.

Di lain pihak, perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi

juga semakin pesat. Beberapa aplikasi telah dibangun dengan memanfaatkan

fasilitas internet untuk kemudahan akses. Salah satunya pada kecerdasan buatan

atau artificial intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat

agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang

dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas adalah sistem yang dibangun dengan

menggunakan teknik-teknik kecerdasan buatan.

Sistem Pakar adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan

solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam suatu domain

yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses

pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena

sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada

bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan

dalam melakukan penalaran secara cerdas

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada penelitian ini akan dibangun

suatu sistem pakar dengan menggunakan pendekatan logika pemrograman AND,

(15)

melakukan diagnosis dan saran terapi bagi pasien gangguan Autisme dan

Gangguan Psikologis lainnya pada anak.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang suatu sistem pakar (Expert System) untuk diagnosis

Autisme dan gangguan psikologis lainnya pada anak berbasis web.

1.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani

yaitu :

1. Penyimpanan data-data penunjang menggunakan database MySQL.

2. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan PHP

3. Interaksi antara program dan user menggunakan pertanyaan yan diberikan

melalui proses dialog yang memerlukan jawaban ya atau tidak dari user.

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan untuk melaksanakan tugas akhir ini adalah membangun sebuah

sistem berbasis pengetahuan Psikiater dalam mendiagnosa autisme dan gangguan

psikologis lainnnya pada usia anak-anak yang dapat diakses melalui WEB, sehingga dengan adanya sistem ini user dapat mengetahui tentang autisme dan

ganguan psikologis lainnya tanpa memerlukan banyak uang dan waktu.

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Jika sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis lainnya

pada anak berbasis web ini terleksana dengan semestinya, diharapkan user

khususnya orang tua anak penderita gangguan psikolog ini dapat mengetahui

(16)

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Studi Literatur

a. Mengumpulkan informasi dan mempelajari cara kerja seorang ahli medis

melakukan diagnosis suatu gangguan psikologis pada anak-anak berdasarkan

gejala-gejalanya.

b. Mengumpulkan mempelajari jenis-jenis gangguan psikologis pada anak

beserta gejala-gejala dan sifat-sifat gangguan psikologis anak pada umumnya.

c. Membuat knowledge base berdasarkan literatur yang dilakukan.

1.6.2 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi

a. Perancangan knowledge base dan rule.

b. Pembuatan inference engine.

c. Perancangan user interface program apliasi pada sistem pakar.

1.6.3 Pengujian dan Pemrograman Ulang

a. Mencoba dan menguji kinerja software aplikasi sistem pakar yang telah dibuat.

b. Mencari kelemahan yang masih ada pada software aplikasi sistem pakar.

c. Memperbaiki kelemahan atau bug yang ada, sehingga software aplikasi sistem

pakar bekerja dengan baik.

d. Menguji keakuratan hasil konsultasi berdasarkan aturan yang telah dibuat.

e. Menguji tingkat kemudahan seorang user menggunakan program aplikasi

(17)

1.6.4 Evaluasi

a. Evaluasi dari seluruh kegiatan perancangan aplikasi sistem pakar.

b. Kesimpulan dan saran yang biasa diambil dari kegiatan perancangan aplikasi

sistem pakar.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disaajikan dalam enam bab

dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan

sistematka penulisan pembuatan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan

masalah yang berhubungan dan digunakan untuk

mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini dijelaskan tentang cara metode perancangan system

yang digunakan untuk mengolah sumber data yang

dibutuhkan sistem antara lain : Flowchart, Data Flow

(18)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang

telah dibuat meliputi lingkungan implementasi,

implementasi proses dan implementasi antar muka.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanakan ujicoba dan

evaluasi dari pelaksanakan uji coba dari program yang

dibuat.

BAB VI PENUTUP

BAB ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk

pengembangan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber

literatur yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas

akhir ini.

LAMPIRAN

Pada bagian ini akan dilampirkan bukti studi kasus di

(19)

2.1 KECERDASAN BUATAN

Kecerdasan Buatan adalah ide-ide untuk membuat suatu perangkat lunak

komputer yang memiliki kecerdasan sehingga perangkat lunak komputer tersebut

dapat melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Adapun pekerjaan

itu adalah berupa konsultasi yang dapat memberikan suatu informasi berupa

saran-saran yang akan sangat berguna.

Kecerdasan Buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara

menyederhanakan program. Dengan cara ini, Kecerdasan Buatan dapat menirukan

proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan

sebagai acuan di masa-masa mendatang.

Kecerdasan atau kepandaian itu didapat berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat

mempunyai kecerdasan maka perngakat lunak tersebut harus diberi suatu

pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari pengetahuan yang telah didapat

dalam menemukan solusi atau kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang

tertentu yang bersifat spesifik.

Kecerdasan Buatan menawarkan media dan uji teori kecerdasan. Teori ini

dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer dan dibuktikan melalui

(20)

2.2 SISTEM PAKAR

Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi

pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan

kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan

sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya

sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat

diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat

membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan

mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang

dibutuhkan.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah

penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang

diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua

hal tersebut disimpandalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses

pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

2.2.1 CIRI-CIRI SISTEM PAKAR

Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :

1. Memiliki informasi yang handal.

2. Mudah dimodifikasi.

3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

(21)

2.2.2 KEUNTUNGAN SISTEM PAKAR

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya

sistem pakar, antara lain :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

4. Meningkatkan output dan produktivitas.

5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang

termasuk keahlian langka).

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

9. Memiliki reabilitas.

10.Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11.Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

mengandung ketidakpastian.

12.Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

13.Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

14.Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

2.2.3 KELEMAHAN SISTEM PAKAR

Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki

(22)

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan

pakar di bidangnya.

3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

2.2.4 ALASAN PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR

Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :

1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.

2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang

pakar.

3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.

4. Seorang pakar adalah mahal.

5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.

2.2.5 MODUL PENYUSUN SISTM PAKAR

Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul

utama yaitu :

1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem

berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses

mengumpulkan pengetahuanpengetahuan yang akan digunakan untuk

pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran

knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar

dengan pakarnya.

2. Modul Konsultasi (Consultation Mode) Pada saat sistem berada pada posisi

(23)

berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan

sistem dengan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh sistem.

3. Modul Penjelasan (Explanation Mode) Modul ini menjelaskan proses

pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat

diperoleh).

2.2.6 SETRUKTUR SISTEM PAKAR

Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah seperti

yang terdapat pada Gambar 1, yaitu User Interface (antarmuka pengguna), basis

pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inference, workplace, fasilitas

penjelasan, perbaikan pengetahuan.

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar

Pakar mempunyai pengetahuan tentang masalah yang khusus. Dalam hal

(24)

penekanan pengetahuan pada problem yang spesifik. Pakar menyimpan domain

knowledge pada Long Term Memory (LTM) atau ingatan jangka panjangnya.

Gambar 2.2. Pemecahan Masalah Dalam Pakar

Ketika pakar akan memberikan nasihat atau solusi kepada seseorang,

pakar terlebih dahulu menentukan fakta-fakta dan menyimpannya ke dalam Short

Term Memory (STM) atau ingatan jangka pendek. Kemudian pakar memberikan

solusi tentang masalah tersebut dengan mengkombinasikan fakta-fakta pada STM

dengan pengetahuan LTM. Dengan menggunakan proses ini pakar mendapatkan

informasi baru dan sampai pada kesimpulan masalah. Gambar 2 menunjukan

berkas diagram pemecahan masalah dengan pendekatan yang digunakan pakar.

Gambar 2.3. Struktur Pemcahan Masalah Pada Sistem Pakar

Sistem pakar dapat memecahkan masalah menggunakan proses yang sama

dengan metode yang digunakan oleh pakar, struktur yang digunakan ditunjukan

(25)

Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987)

meliputi:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa

representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan

kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah

adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah

diketahui.

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi

berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan

pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses

untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan

dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam

prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi

pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact

Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning

akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan

tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi

pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran.

Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining,

(26)

3. Basis Data (Data Base)

Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta

tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem.

Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai

beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan

kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data

hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

4. Antarmuka Pemakai (User Interface)

Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan

komputer.

2.2.7 TEKNIK REPRESENTASI PENGETAHUAN

Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu

sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang

lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur

pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik

representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu

sistem pakar, yaitu

1. Rule-Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta dan aturan. Bentuk

representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.

2. Frame-Based Knowledge

(27)

3. Object-Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek

adalah elemen data yang terdiri dari data dan metode (proses).

4. Case-Base Reasoning

Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).

2.2.8 METODE INFERENSI

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang

digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Metode inferensi

adalah program komputer yang memberikan metedologi untuk penalaran tentang

informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk

memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995). Kebanyakan sistem pakar berbasis

aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponen.

Berdasarkan strategi ini, jika terdapat aturan “IF A THEN B”, dan jika diketahui

bahwa A benar, maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar. Strategi inferensi

modus ponen dinyatakan dalam bentuk: [A And (A→B)] →B (1) dengan A dan

A→B adalah proposisi-proposisi dalam basis pengetahuan. Terdapat dua

pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu

pelacakan ke belakang (Backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward

(28)

a. Pelacakan Ke Belakang (Backward Chaining)

Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan

(goaldriven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya

dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya

proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan

baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya.

Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan (Kusumadewi, 2003).

Gambar 4 menunjukan proses backward chaining.

Gambar 2.4. Proses Backward Chining

b. Pelacakan Ke Depan ( Forward Chaining )

Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven).

Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan

selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan,

mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Gambar 5

menunjukkan proses forward chaining.

(29)

2.3 Pengertian PHP

PHP merupakan bahasa interpreter yang hampir mirip dengan bahasa C

dan perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunakan

bersamaan dengan WML sehingga pembangunan situs web site dapat dilakukan

dengan cepat dan mudah. PHP dapat digunakan untuk meng-update database,

menciptakan database, dan mengerjakan perhitungan matematika. PHP dapat di

download gratis melalui situs http://www.PHP.net. Menurut dokumen resmi PHP,

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor.

PHP merupakan bahasa scripting (berbentuk script) yang menyatu dengan

HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan

akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser

(client side) hanya hasilnya saja. Secara khusus, PHP dirancang untuk

membangun sebuah web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan

berdasarkan permintaan yang up to date. Misalnya kita bisa menampilkan isi

database ke dalam halaman web. Pada prinsipnya , PHP mempunyai fungsi yang

sama dengan scipt-script seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion dan

lain-lain. Untuk menjalankan PHP dibutuhkan web server. Yang sering digunakan

adalah Apacheweb server.

2.3.1 Dasar-dasar PHP

PHP dijalankan dalam file berekstensi .PHP, .PHP3 atau .phtml, tetapi

secara umum ekstensi file PHP adalah (.PHP). Kode PHP menyatu dengan tag –

tag HTML dalam satu file. Kode PHP diawali dengan tag <? atau <?PHP dan

(30)

<?PHP

echo(“Hallo apakabar? Nama saya PHP script”);

?>

</body>

</html>

2.3.2 Kelebihan PHP

PHP terkenal dengan mempunyai 4 kelebihannya yaitu 4P (Four Pee) :

1) Practical / Praktis

PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar dalam penulisan,

dan ini meningkatkan kepraktisan buat para penggunanya. Misalnya saja

programmer tidak diharuskan untuk menuliskan atau menghapus variabel.

Walaupun kadang mereka juga tidak bisa mengatakan dengan mudah yang

(31)

penetapan variabel secara otomatis kemudian menghapus variabel dan dan

mengembalikan resource ke sistem setelah skrip berhasil di eksekusi.Pada

akhirnya, PHP mampu membuat programmer lebih berpikir pada tujuan akhir dari

project yang akan dibuat.

2) Power

Sudah menjadi rahasia umum kalau PHP mampu membuat halaman

dinamis, memanipulasi form, dan dapat dihubungkan dengan database. Selain

yang disebutkan tadi, ternyata PHP juga dapat melakukan hal – hal di bawah ini :

• Membuat dan memanipulasi file Macromedia Flash, gambar, dan

Portable Document Format PDF.

• Berkomunikasi dengan LDAP.

• Berkomunikasi dengan banyak protocol, termasuk IMAP, POP3 dan

NNTP.

• Berkomunikasi dengan credit-card processing solution.

3) Possibility

Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi

pemecahan masalah. Dilain sisi, ada banyak pilihan yang ditawarkan oleh PHP.

Contohnya ada pada database yang didukung oleh PHP. Kurang lebih semuanya

ada 25 database, termasuk Adabas D, dBase, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2,

Informix, Ingres, Interbase, mSQL, direct MS-SQL, MySQL, Oracle, Oyrimos,

PostgreSQL, Solid, Sybase, Unix dbm dan Velocis.

Kemampuan seting – parsing juga bisa dianggap sebagai banyaknya

(32)

85 fungsi untuk memanipulasi string. Kelebihan ini tak hanya akan menawarkan

keleluasaan untuk melakukan operasi string yang kompleks, namun juga

menjembatani program yang memiliki functionalitas yang sama (seperti Python

dan Perl) lewat PHP.

4) Price

PHP merupakan salah satu open source software, yang dapat diartikan

sebagai berikut :

• PHP dapat dimodifikasi, didistribusikan, dan diintegrasikan dengan

produk lain oleh penggunanya,

• Pengembangan dan auditing yang dilakukan secara terbuka,

• Semua orang bebas berpartisipasi.

2.4 Definisi MYSQL

Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi MYSQL untuk

memperjelas pengertian tentang software ini :

MYSQL adalah sistem pengaturan relational database.

Suatu relational database, menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel

yang kemudian akan diletakkannya semua data dalam satu ruang

penyimpanan yang besar.

MYSQL adalah Open Source Software (perangkat lunak).

Open Source artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk

digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja.

(33)

Untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk

menggunakan software tersebut dalam situasi yang berbeda. Jika

seseorang merasa tidak nyaman dengan GPL atau ingin menggunakan

MYSQL untuk aplikasi bisnis, maka orang tersebut dapat membeli

lisensi yang bersifat komersial.

2.5 Koneksi Database MySql dengan PHP

Berikut penulisan fungsi script untuk koneksi ke database MySQL :

1. mysql_connect()

Perintah ini digunakan untuk melakukan koneksi ke server database

MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

mysql_connect (host, username, password) ;

2. mysql_select_db()

Perintah ini digunakan untuk memilih database yang ada di server

MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

mysql_select_db (nama_database, pengenal_koneksi) ;

3. mysql_query()

Perintah ini digunakan untuk melakukan query atau menjalankan

permintaan terhadap sebuah tabel atau sejumlah tabel database, fungsi

ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

(34)

3.1. Deskripsi Umum Sistem

Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis lainnya

pada anak berbasis web ini adalah suatu sistem pakar atau kecerdasan buatan yang

bertujuan untuk membantu user mengetahui apakah anak atau anggota

keluarganya terkena gangguan autis tersebut apa tidak. Sistem pakar ini

mempunyai keakuratan mencapai 99% karena sistem ini dibuat berdasarkan rule

dan nara sumber psikiater yang langsung terjun didalam sekolah ganguan anak

atau autisme serta didukung oleh buku-buku tentang autisme. Sistem ini

menggunakan metode forward chaining yaitu pendekatan suatu masalah yang

dimotori data (data-driven) atau kata lain dalam pendekatan ini pelacakan dimulai

dari informasi masuk dan selanjutnya menggambarkan suatu kesimpulan sehingga

sistem ini bersifat pasti.

Yayasan Pendidikan ABK Terapi Mandiri adalah suatu lembaga

pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang bertempat di Jl.Tumapel,

Ketajen, Gedangan, Sidoarjo. Yayasan ini merupakan narasumber dalam

pembuatan sistem ini, dan untuk kedepannya sistem pakar ini akan digunakan

oleh pihak yayasan secara online, yang dapat memudahkan dan membantu para

orang tua anak berkebutuhan khusus karena diagnosa bisa dilakukan dimana aja

(35)

Perangkat Keras :

a. Komputer dengan Processor minimal intel Pentium IV

b. Memory 512 MB

Perangkat Lunak :

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan pada sistem informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penggajian adalah :

a. Paket web server apache menggunakan wamp server 2.0 yang di

dalamnya sudah terdapat database MySql 5.0.51b.

b. Browser IE, Firefox,Opera dan sebagainya.

Keamanan sistem utama yang berbasis web ini ditunjang dengan adanya

sistem login untuk membatasi hak akses antara user umum dan administrator.

Para user umum dapat mengakse bebas tanpa menggunakan password, sedangkan

administrator harus menggunakan username dan password demi keamanan data di

dalamnya .

3.2. Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Semua informasi disimpan dalam database mysql yang dismpan oleh

administrator (Psikolog) yang nantinya akan ditampilkan di web dan dapat diakses

oleh semua user. Administrator mempunya hak akses untuk input, edit, delete dan

view data yang ada didalamnya, sedangkan user biasa hanya dapat melihat dan

menggunakan data serta fasilitas yang ada seperti harus menjawab pertanyaan

(36)

3.2.1. Level Pemakai

Pemakai Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis

lainnya pada anak berbasis web ini dibedakan berdasarkan tingkat level yang

memiliki hak akses yang berbeda terhadap sistem. Tingkatan level pemakai sistem

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Level Pemakai

Level Nama

1 Administrator (Psikolog)

2 Pasien (Client)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 level pemakai Sistem

Pakar. Sistem pakar ini ditujukan secara umum kepada para client. Adapun hak

akses yang diperoleh pemakai sesuai dengan levelnya adalah sebagai berikut :

1. Administrator

Administrator pada Sistem Pakar memiliki hak akses penuh terhadap

aplikasi karena seseorang admin dapat mengakses seluruh data yang ada pada

aplikasi. Administrator bisa dipegang oleh para.

2. Client

Pada Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis

lainnya pada anak berbasis web ini, client memiliki hak akses untuk sebatas

melihat data gangguan anak beserta gejala gangguannya, selain itu user nantinya

(37)

3.3. Rancangan Proses

Perancangan Proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses

tersetruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi.

3.3.1 Depedency Diagram

Hambatan dalam komunikasi (Yes/no)

Mengulang kata atau suku kata (Yes/no)

Kesulitan dalam Berhubungan dengan orang lain (Yes/no)

Sulit menerma perubahan pada rutinitas lingkungan (Yes/no)

Kurangnya interaksi timbale balik (Yes/no)

Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)

Kurangnya perhatian onyak mata (Yes/no)

Mempunyai sifat yang kaku (Yes/no)

Hambatan dalam komunikasi (Yes/no)

Mengulang kata-kata atau suku kata (Yes/no)

Kesulitan dala berhubungan dengan orang lain (Yes/no)

Sulit menerima perubahan pada rutinitas (Yes/no)

Kurangnya interaksi social timbale balik (Yes/no)

Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)

Masih bisa diajak bergurau (Yes/no)

Mempunyai sufat yang kaku (Yes/no)

Hambatan dalam komunikasi (Yes/no)

Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)

Perkembangan mengalami kemunduran (yes/no)

Sekitar 6 bulan bali mengalami kemunduran (Yes/no)

Perkembangan kepala mulai berkurang saat 5 bulan (Yes/no)

Hambatan atau kesulitan dalam berjalan (Yes/no)

Menangis atau menjerit tanpa adanya provokasi (Yes/no)

Memiliki berat badan di bawah rata-rata anak (Yes/no)

(38)

kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain (Yes/no)

Sulit menerima perbuhan dalam rutinitas (Yes/no)

Kurangnya interaksi timbal balik (Yes/no)

Mempunyai sifat yang kaku (Yes/no)

Mempunyai daya ingat yang luar biasa (Yes/no)

Berbicara kekanak kanakan dan monoton (Yes/no)

Tidak dapat bersifat flexibel

Suka mengulang perbuatan yang dilarang (Yes/no)

Umur 3 th anak mengalami kemunduran pertumbuhan (Yes/no)

Kemunduran komunikasi setelah beberapa tahun (Yes/no)

Mulai menarik diri dari lingkungan (Yes/no)

Ketramilan mulai menurun (Yes/no)

Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)

Tidak dapat diminta duduk dengan tenang (Yes/no)

Berbicara sangat banyak atau berlebihan (Yes/no)

Seringkali berganti2 kegiatan tanpa diselesaikan (Yes/no)

Sering memanjat pada situasi yang tidak pantas (Yes/no)

Sulit berkonsentrasi mengerjakan tugas (Yes/no)

Bila kenginan tidak dipenuhi akan marah (Yes/no)

Banyak berkeringat (yes/no)

Gambar 3.1 Depedency Diagram

Pada gambar di atas dapat dilihat diagnose penyakit kulit pada tubuh

manusia diketahui melalui gejala, dan dari gejala tersebut menggambarkan

pertanyataan apakah, gejala=yes/no. setelah mengetahui gejala yang ada dan Sindrom Aserger

Gangguan Disintergraif

ADHD

(39)

gejala tersebut sesuai dengan basis pengetahuan maka hasil diagnosa penyakit

keluar.

3.3.2 Basis Aturan (Rule Base)

Pada pengembangan rule base telah direpresentasikan dalam bentuk block

diagram yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk list aturan (Rule), yaitu

struktur sistem pakar. Pada dasarnya rule terdiri dari dua bagian pokok, yaitu

bagian premise atau kondisi dan bagian conclution aau kesimpulan. Struktur rule

secara logika menghubungkan satu atau lebih kondisi (premise) pada bagian IF

(yang akan menguji kebenaran dari serangkain data) dengan satu atau lebih

kesimpulan (conclusion) yang terdapat pada bagian THEN.

Pemilihan reprensentasi pengetahuan dengan rule base didasarkan alasan

sebagai berikut:

a. Pengembangan sitem pakar pada dasarnya menggunakan rule base atau

basis aturan, dimana dengan adanya basis aturan tersebut akan membuat

cara kerja program lebih terarah.

b. Rule base yang telah dibuat oleh programmer harusnya menyediakan

fasilitas kemudahan dalam merubah isi data, seperti penambahan,

pengubahan, dan penghapusan serta perubahan rule pada masing-masing

(40)

Contoh :

IF anak mengalami hambatan dalam komunikasi AND mengulang

kata-kata atau suku kata-kata AND kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain

AND sulit dalam menerima perubahan pada rutinitas AND mengepakan

kedua tangannya AND kurangnya perhatian terhadap segala sesuatu

termasuk kontak mata AND mempunyai sifat yang kaku THEN autism

masa kanak-kanak.

3.3.3 Diagram Konteks (Context Diagram)

Gambar di bawah ini adalah diagram konteks dari sistem. Dan dalam

diagram konteks ini dijelaskan pasien sebelum melakukan diagnose di sistem

pakar ini harus mengisi data indentitas dan setelah mengisi identitas pasien

disuruh mengisi jawaban jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh sistem.

Masih pada menu pasien, pasien disini dapat melihat data gangguan anak beserta

gejalanya dan hasil dagnosa.

Pada entitas Pakar, Pakar berugas untuk menginputkan data gangguan,

data gejala dan data relasi dalam sistem pakar tersebut, selain itu Pakar dapat

melihat laporan gangguan dan laporan gejala yang disediakan oleh sistem.

Gambar 3.2 Konteks Diagram

(41)

3.3.4 Diagram Berjenjang

(42)

3.3.5 Rancangan Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat perancangan sistem yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk

penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan

oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. DFD juga

merupakan suatu model data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari

mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data

disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut interaksi antara data yang

tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

3.3.5.1 Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram Level 1 ini adalah turunan dari konteks diagram yang

dipecah lagi dan di dalamnya terdapat data storage.

Identitas Data Gejala Data Gangguan Hasil

Data Pasien Data Gejala Data Gangguan Hasil

Data Pasien 6 Tmp Gejala 7 Tmp Gangguan 8 Tmp Hasil

(43)

3.3.5.2 Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pasien”

Pada gambar dibawah ini bisa dijelaskan bahwa DFD level 2 pada

proses akses menu pasien ini adalah penjelasan detail dari DFD Level 1

yang kemudihan dipecah lagi seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.5 Diagram Flow Level 2 ”Akses Menu Pasien”

Hasil Data Relasi Data GangguanData Gejala

(44)

3.3.5.3 Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pakar”

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pasien”

3.3.6 Entity Relasionship Diagram (ERD)

Didalam Perancangan basis data, dapat dijelaskan bahwa tabel dibawah

pada kolom Key terdapat nama – nama field dari tabel yang diberi tanda, yang

mana artinya bahwa field tersebut merupakan primary key atau foreign key dari

tabel yang bersangkutan dan bagian yang kosong berarti field yang bersangkutan

(45)

rancangan tabel – tabel yang terbentuk dari perancangan sistem dapat dlihat dalam

susunan tabel yang ada

Berikut adalah struktur tabel – tabelnya :

1. Struktur Tabel Penyakit (Gangguan)

Tabel 3.2 Tabel Penyakit (Gangguan)

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 Kode Penyakit Char 4

2 Nama Penyakit Varchar 60

3 Definisi Text

4 Solusi Varchar 25

2. Struktur Tabel Gejala

Tabel 3.3 Tabel Gejala

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 Kode Gejala Char 4

2 Nama Gejala Varchar 100

3. Struktur Tabel Relasi

Tabel 3.4 Tabel Relasi

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 Kode Penyakit Char 4

2 Kode Gejala Char 4

4. Struktur Tabel Pakar

Tabel 3.5 Tabel Pakar

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 User ID Varchar 50

(46)

5. Struktur Tabel Hasil Analisa

Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

6. Struktur Tabel Tmp. Analisa

Tabel 3.7 Tabel Tmp Analisa

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 No IP Varchar 60

2 Kode Penyakit Char 4

3 Kode Gejala Char 4

7. Struktur Tabel Tmp. Gejala

Tabel 3.8 Tabel Tmp Gejala

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 No IP Varchar 60

2 Kode Gejala Char 4

8. Struktur Tabel Tmp. Hasil

Tabel 3.9 Tabel Tmp Hasil

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 No IP Varchar 15

2 Kode Gejala Char 4

3 Kode Penyakit Char 4

(47)

9. Struktur Tabel Tmp. Pasien

Tabel 3.10 Tabel Tmp Pasien

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

10.Struktur Tabel Tmp. Penyakit

Tabel 3.11 Tabel Tmp Penyakit

No Nama Field Tipe Data Lebar Field

1 No IP Varchar 60

2 Kode Penyakit Char 4

3.3.7 Conceptual Data Model (CDM)

CDM memodelkan struktur logis dari keseluruhan aplikasi data, tidak

tergantung pada software atau pertimbangan model struktur data. CDM yang

valid dapat dikonversi ke PDM atau OOM. CDM mirip dengan konsep ERD

yang diajukan oleh Elmasri, hanya ada beberapa perbedaan sintaks. Dalam CDM

ini digambarkan ada 3 buah tabel data yang saling terkoneksi satu dengan yang

lainnya, dengan beberapa perbedaan relasi hubungan yang semuanya akan saling

bergantung antara satu sama lainya. Hal ini terjadi karena antar satu tabel dengan

tabel lainya nantinya akan saling memerlukan data pada masing-masing tabel,

(48)

Gambar 3.7 CDM

3.3.8 Physical Data Model (PDM)

PDM memodelkan struktur fisik dari database, dengan

mempertimbangkan software DBMS serta model struktur yang akan digunakan.

PDM yang valid dapat dikonversi ke CDM atau OOM. PDM dapat dihasilkan

(di-generate) dari CDM yang valid. Seperti yang kita lihat dari gambar dibawah

ini merupakan hasil generate dari CDM tersebut, sehingga lebih kompleks lagi

relasi hubungan dari masing-masing tabel, karena foreign key yang merupakan

penghubung masing-masing tabel telah masuk kedalam tabel dan menjadi field

didalam tabel yang dibutuhkan terkoneksi dengan yang menjadi domain atau inti

(49)

Gambar 3.8 PDM

3.3.9 Rancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka merupakan perancangan halaman sistem yang

berinteraksi langsung dengan pengguna, baik Pasien maupun Pakar.

3.3.9.1 Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar

Rancangan Tampilan Pakar ini hanya digunakan oleh Pakar saja. Saat

pertama kali membuka sistem, antar muka yang disediakan adalah antar muka

untuk login. Pakar harus mengisi user dan password. Jika login berhasil,

selanjutnya Pakar dapat mengakses form Home yang di dalamnya terdapat

menu-menu pilihan, sebagaimana dijelaskan pada gambar diagram berikut

(50)

Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar

3.3.9.2 Rancangan Tampilan Menu Pasien

Rancangan Tampilan Pasien ini dapat digunakan oleh Pasien maupun

Pakar. Saat pertama kali membuka sistem, antar muka yang disediakan adalah

Menu Home yang didalamnya terdapat beberapa menu serta terdapat pengertan

tentang gangguan Autisme. Login

Tambah/ Cari/ Ubah/Tampil

Tampil

1. Edit Gangguan 2. Edit Gejala

Ubah /Delete/ Tampil

1. Laporan Gangguan 2. Laporan Gejala

Logout

1. Input Gangguan 2. Input Gejala 3. Input Relasi

HOME : 1. Input

(51)

Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Menu Pasien

1.Lihat gangguan 2.Lihat Gejala

1.Isi Identitas 2.Login Diagnosa

1.Post Message 2.Replay Message

Input Jawaban Lihat

Lihat/ Input

Lihat /Input

HOME

(52)

Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil

analisa dan perancangan sistem yang ada pada bab III, serta bagaimana cara

sistem tersebut dijalankan. Sistem Pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan

psikologis lainnya pada anak berbasis web ini merupakan sebuah sistem yang

mengandung pengetahuan dari satu atau lebih dari sebuah pakar psikolog autisme,

sistem pakar ini mampu merekomendasikan suatu rangakain tindakan pengguna

untuk dapat menerapkan koreksi . Untuk lebih lanjut dapat dijelaskan pada sub

bab berikut :

4.1 Alat Yang Digunakan

Pada implementasi program, alat-alat yang digunakan yaitu perangkat

keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dijabarkan sebagai berikut:

4.1.1 Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah :

a) Komputer minimal pentium 4

b) Printer

4.1.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah :

a) Windows XP.

b) Wamp.

(53)

e) Power Designer 6.1 32-bit.

f) Microsoft Visio 2003.

g) Macromedia Dreamweaver MX 2004

4.2 Implementasi Database

Pada Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis

lainnya pada anak berbasis web ini pembuatan database menggunakan Mysql

5.0.51b. Adapun tabel-tabel yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :

• Desain Tabel Analisa Hasil

Pada gambar di bawah ini dijelaskan tentang tabel Analisa Hasil

merupakan tabel yang nantinya dalam sistem sebagai hasil akhir untuk

diagnosa.

Tabel 4.1 Desain Tabel Analisa Hasil

• Desain Tabel Pakar

Pada gambar di bawah ini dijelaskan tabel pakar berfungsi untuk

validasi para user pakar untuk masuk kedalam menu pakar.

(54)

Pada gambar desain tabel penyakit ini dijelaskan untuk memasukan

data penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan sistem.

Tabel 4.3 Desain Tabel Penyakit

• Desain Tabel Gejala

Pada gambar di bawah ini dijelaskan desain tabel gejala merupakan

data yang berisikan gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit atau

gangguan yang ada.

Tabel 4.4 Desain Tabel Gejala

• Desain Tabel Relasi

Pada gambar desain tabel relasi ini merupakan tabel yang

menghubungakan antara penyakit dengan gejala.

(55)

Pada gambar desain tabel tmp gejala ini merupakan tabel

temperory atau tabel penyimpan data sementara untuk menjalankan

sistem diagnosa.

Tabel 4.6 Desain Tabel Tmp Gejala

• Desain Tabel Tmp Penyakit

Gambar Desain Tabel Tmp Penyakit di bawah ini merupakan tabel

temporary untuk diagnosa gangguan yang ada.

Tabel 4.7 Desain Tabel Tmp Penyakit

• Desain Tabel Tmp Hasil

Gambar di bawah ini dijelaskan desain tabel tmp hasil merupakan

sebuah tabel temporary yang nantinya di dalam sistem akan digunakan

untuk diagnosa gangguan.

(56)

Gambar desain tabel tmp pasien merupakan sebuah tabel

temporary atau tabel sementara untuk diagnosa gangguan.

Tabel 4.9 Desain Tabel Tmp Pasien

• Desain Tabel Tmp Analisa

Gambar di bawah ini dijelaskan desain tabel tmp analisa

merupakan tabel temporary didalam database yang nantinya akan

digunakan untuk proses diagnosa gangguan.

Tabel 4.10 Desain Tabel Tmp Pasien

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi Sistem ini melibatkan seorang pakar Psikolog tentang

gangguan anak Dengan pasien. Lebih jelasnya sebagai berikut:

4.3.1 Menu Login Untuk Pakar

Seorang Pakar login terlebih dahulu sebelum masuk ke menu

(57)

Gambar 4.1 Login Pakar

4.3.2 Menu Home Pakar

Menu Home adalah tampilan antar muka pertama saat validasi

Login sukses. Didalamnya terdapat beberapa menu Input, Edit dan

Laporan.

(58)

Menu Input Gangguan ini untuk memasukan beberapa gangguan

yang bersangkutan dengan sistem

Gambar 4.3 Menu Input Gangguan Pakar

4.3.4 Menu Input Gejala

Menu Input Gejala ini berfungsi untuk memasukan gejala yang

bersangkutan dengan gangguan yang ada di sistem.

(59)

Menu Input Relasi berfungsi untuk menggabungkan antara gejala

yang sudah dimasukan dengan gangguan yang ada.

Gambar 4.5 Menu Input Relasi

4.3.6 Menu Edit Gangguan

Menu Edit Gangguan ini berfungsi untuk mengubah data yang ada

(60)

Gambar 4.7 Menu Ubah Gangguan

4.3.7 Menu Edit Gejala

Menu Edit Gejala ini berfungsi untuk mengubah data yang ada dan

menghapus data yang ada di sistem.

(61)

Gambar 4.9 Menu Ubah Gejala

4.3.8 Menu Laporan Gangguan

Menu Laporan Gangguan ini berfungsi untuk melihat gangguan

yang ada beserta definisi serta solusinya.

(62)

Menu Laporan Gejala ini berfungsi untuk melihat gejala

dimasing-masing gangguan.

(63)

Menu halaman utama merupakan tampilan antar muka yang

pertama kali muncul saat masuk sistem pertama kali. Yang di dalamnya

terdapat penjelasan tentang Ausime dan gangguang perkembangan anak

lainnya.

Gambar 4.12 Menu Halaman Utama

4.3.11 Menu Info Gangguan

Menu info gangguan merupakan tampilan sistem yang melihatkan

(64)

Gambar 4.13 Menu Info Gangguan

4.3.12 Menu Lihat detail Gangguan

Menu lihat detail gangguan merupakan menu untuk melihat detail gejala

dari gangguan yang ada dalam sistem.

Gambar 4.14 Lihat Detail Gangguan

4.3.13 Login Diagnosa Gangguan

Login diagnosa gangguan merupakan menu validasi untuk para pakar

(65)

Gambar 4.15 Login Diagnosa Gangguan

4.3.14 Diagnosa Gangguan

Diagnosa Gangguan merupakan halaman dimana para pasien diwajibkan

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem sesuai dengan gejala yang

dialami.

(66)

Hasil diagnosa gangguan merupakan halaman hasil dari diagnosa dari

sebuah sistem yang dimana sebelumnya pasien telah menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh sistem.

(67)

5.1 Pelaksanaan Skenario Uji Coba

Untuk memastikan sistem berjalan dengan lancar, penyusun akan

menyusun pelaksanaan skenario yang akan di uji coba pada user dan admin antara

lain :

a. Uji coba melakukan penambahan, edit, hapus yang dilakukan admin

(Pakar) pada sistem.

b. Uji coba melihat laporan oleh admin (pakar).

c. Uji coba Melihat Gangguan dan gejala yang ada dalam system pakar yang

dilakukan oleh Pasien.

d. Uji coba melakukan diagnose yang diakukan oleh pasien.

5.2 Pelaksanaan Uji Coba

Dalam pelaksanaan uji coba sistem ini akan dijelaskan tentang langkah

demi langkah proses jalannya sistem yang telah dibuat mulai dari awal sampai

dengan akhir. Untuk memastikan apakah sistem ini dapat berjalan dengan lancar,

akan disertakan beberapa gambar tentang kejadian-kejadian yang sedang

berlangsung pada sistem informasi ini, sebagai penunjang tentang pelaksanaan uji

coba sistem. Sehingga pembaca akan merasa yakin akan sistem yang telah

(68)

Untuk melakukan proses penambahan data gangguan Pakar berhak

memasukan data sesuai dengan gangguan dan gejala yang ada beserta relasinya.

Untuk contoh uji coba dalam penambahan data gangguan yang dilakukan oleh

pakar bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.1 Form Input Data Gangguan.

Pada gambar 5.1 dijelaskan bahwa pada proses penambahan data

gangguanr yang dilakukan oleh admin (pakar). Selain penginputan data

gangguan, admin diharuskan untuk menginput gejala sesuai dengan gangguan

yang sudah diinput. Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

(69)

mana yang akan direlasikan dengan gejala yang ada di form input relasi ini.

Berikut adalah Gambar 5.3 formPilih Gangguan atau penyakit:

Gambar 5.3 Form Pilih Gangguan

Setelah user memilih penyakit atau gangguan maka diharuskan untuk

memilih atau memasukan gejala ke dalam relasi gangguan yang telah dipilih. Bisa

dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.4 Form InputRelasi

Apabila input relasi berhasil maka akan muncul seperti gambar berikut.

(70)

Untuk melakukan pengubahan data gangguan dan gejala yang dilakukan

oleh admin (Pakar), admin masuk di menu edit dan pada masuk form gangguan

atau gejala. Dan pada gambar 5.6 bisa dijelaskan disana ada pilihan ubah dan

hapus apabila diklik ubah maka akan ke form edit gangguan dan apabila diklik

hapus maka data yang ada akan terhapus di sitem..

Gambar 5.6 Form Ubah Gangguan

Gambar 5.7 Form Proses Ubah Gangguan

Untuk proses ubah data gejala caranya sama dengan proses ubah pada data

(71)

Di dalam uji coba ini admin (pakar) harus masuk menu laporan dan

terdapat Empat menu laporan yaitu laporan gangguan, laporan gejala, laporan

pasien dan laporan statistic banyak penyakit yang diderita oleh pasien. Untuk

Gambar 5.8 bisa dijelaskan form ini untuk melihat data gangguan.

(72)

akan dilihat terlebih dahlu, baru muncul laporan gejala atas gangguan yang

dipilih tadi. Hal ini bisa dilihat di gambar 5.9 dan Gambar 5.10.

Gambar 5.9 Menu Form Laporan Gejala

Gambar 5.10 Menu Form Laporan Gejala Detail

Untuk Proses lihat Pasien Pakar dapat membuka laporan dan memilih

menu laporan pasien. Pada gambar di bawah ini adalah tampilan untuk laporan

data pasien.

(73)

bulannya, pakar dapat masuk dalam menu laporan dan pilih laporan statistik

gangguan. Maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5.12 Form Laporan Statistik Gangguan Perbulan

5.2.3 Uji Coba Untuk Melihat Iinformasi Tentang Gangguan dan Gejala

Dalam uji coba untuk melihat informasi yang diberikan dari sistem pakar

untuk user atau pasiennya ini user masuk menu info gangguan maka tampilannya

(74)

memilih gangguan dan klik pilih lihat detail maka akan muncul seperi gambar di

bawah ini.

Gambar 5.14 Menu Form Detail Gejala

5.2.4 Uji Coba Diagnosa

Untuk melakukan diagnosa gangguan pada anak user terlebih dahulu

mengisikan identitas yang nantinya ini berfungsi untuk identitas hasil diagnosa.

Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

(75)

pertanyaan pertanyaan yang nantinya akan diberikan oleh sistem seperti di gambar

di bawah ini.

Gambar 5.16 Form Diagnosa Ganggua Anak

Apabila semua pertanyaan sudah dijawab maka sistem akan menampilkan

hasil diagnosa. Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

(76)

jawaban iya lebih kecil dari pada tidak jadi hasil diagnosa tidak akan ditemukan.

Untuk memasukan data pasien seperti gambar 5.18.

Gambar 5.18 Data Pasien

Setelah identitas sudah terisi pasien atau user di suruh menjawab

pertanyaan berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh user. Pada gambar

dibawah ini apabila user menjawab tidak lebih banyak dibandingkan jawan iya.

Gambar 5.19 Data Jawaban

Untuk hasil analisa atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab oleh

pasien akan keluar hasil analisa seprti gambar di bawah ini. Pada gambar keluar

hasil tidak ditemukan, hal ini dikarenakan pasien lebih banyak menjawab tidak

(77)

Gambar 5.20 Hasil Analisa

Untuk hasil analisa di bawah ini adalah hasil yang diperoleh atas

pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh para pasien. Dan jawaban atas

pertanyaan yang diberikan oleh sistem mengarahkan atas hasil analisa di bawah

(78)

pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh para pasien. Dan jawaban atas

pertanyaan yang diberikan oleh sistem mengarahkan atas hasil analisa di bawah

ini.

(79)

6.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Autisme

Dan Gangguan Psikologis Lainya Pada Anak berbasis web ini, dapat diambil

kesimpulan :

a. Sistem ini menghasilkan suatu rancangan sistem pakar yang dapat

digunakan oleh user untuk mendiagnosa gangguan autisme pada anak.

b. Sistem telah dibangun sesuai dengan metode forward chaining, yaitu

pendeteksian bermula dari gejala-gejala yang ada hingga dapat

menghasilkan sebuah kesimpulan berupa penyakit paru yang diderita.

c. Aplikasi ini dapat memberikan laporan akhir dari konsultasi, sehingga

para orang tua akan mengetahui tindakan awal apakah yang harus

dilakukan kepada penderita autisme atau psikologi pada anak ini.

d. Sistem ini dibuat berbasis web jadi memudahkan user untuk mengakses di

internet dan tanpa harus mengeluarkan uang banyak.

e. Sistem ini memudahkan pakar untuk menerapkan ilmunya untuk

(80)

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut, yaitu:

a. Perbaikan interface agar tampilan lebih user friendly dan menarik.

b. Adanya layanan informasi atau pertanyaan dari user seputar temuan

gejala-gejala baru guna menambah atau mendukung data yang sudah ada.

(81)

Psikologi.

Maslim, R. (2002). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ. Jakarta:Rusdi Maslim.

Prasetyono, D. (2008). Serba-serbi Anak Autis. Jogjakarta:DIVA Pres.

Turban, E. (1995). Decision Support and Expert System; Management Support System.Newyork: Prentice-Hall.

Gambar

Tabel 3.1 Level Pemakai
Gambar 3.1 Depedency Diagram
Gambar 3.2 Konteks Diagram
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada prinsipnya setiap orang adalah subjek hukum (Natuurljik Persoon). Dikaitkan dengan kemampuan menjunjung hak dan kewajiban, orang akan menjadi subjek hukum

Karya tari yang terinspirasi dari laut Bak yang memunculkan rasa rindu terhadap ayah yang telah wafat, akan digarap menjadi koreografi kelompok dengan tujuh

Metode pengambilan data sifat fisis tanah, batas – batas Atterberg tanah, parameter kuat geser tanah (φ dan c), informasi tegangan lapangan dan tahanan

Individu lanjut usia harus melakukan penyesuaian diri terhadap beberapa perubahan dalam dirinya, yaitu perubahan fisik, kemampuan motorik, kemampuan mental, dan minat.

Kami telah melakukan self assessment penerapan GCG di PT Yodya Karya (Persero) dengan menggunakan parameter yang dikembangkan oleh Kementerian BUMN sesuai dengan

[r]

Sehingga dari pembahasan di atas penelitia ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dari Widi (2013), Herawan (2013) dan Tuerah (2014) yaitu, berdasarkan perhitungan

Hasil perhitungan cash ratio selama lima tahun yaitu pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 Bank BNI Syariah memperoleh cash ratio yang terus mengalami penurunan. cash