TUGAS AKHIR
OLEH :
ARIK NUR ADITYA
0634010149
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan
judul “SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA AUTISME DAN GANGGUAN
PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB”.
Selama pelaksanaan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Basuki Rachmat,S.SI,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Irwan Afandi ST. Msc dan Bapak Doddy Ridwandono,S.Kom selaku
Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
memberikan petunjuk, bimbingan, kritik, dan saran selama pelaksanaan Tugas
Akhir.
4. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar tercinta atas segala motivasi dan
5. Teman-teman Sistem Informasi angkatan 2006 angga, bayu, aan, siska, citra,
heru, sandy, mamik dan teman-teman yang lain yang belum sempat tercantum di
atas, terima kasih banyak atas dukungan dan doanya.
Penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyelesaian penulisan laporan Tugas Akhir ini. Namun penulis berusaha
menyelesaikan laporan dengan sebaik mungkin.
Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari
semua pihak, guna perbaikan dan pengembangan dimasa yang akan datang. Akhirnya
besar harapan penulis agar laporan ini dapat diterima dan berguna bagi semua pihak.
Amin…
Surabaya, Juni 2011
ABSTRAK ... ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI .... ... iv
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL Bab I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 3
1.3 Batasan Masalah ...3
1.4 Tujuan Tugas Akhir………... 3
1.5 Manfaat Tugas Akhir...3
1.6 Metodologi Penelitian...4
1.6.1 Studi Literatur………..4
1.6.2 Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi……….4
1.6.3 Pengujian Dan Pemograman Ulang……….4
1.6.4 Evaluasi………5
1.7 Sistematika Penulisan………...………5
Bab II TINJAUAN PUSTAKA…...7
2.1 Kecerdasan Buatan…. …...7
2.2 Sistem Pakar.………...8
2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar... 9
2.2.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar……….. 10
2.2.5 Modul Penyusun Sistem Pakar……… ... 10
2.2.6 Setruktur Sistem Pakar………...………. 11
2.2.7 Teknik Representasi Pengetahuan………... 14
2.2.8 Metode Inferensi……… ..……….……….... 15
2.3 Pengertian PHP……… 17
2.3.1 Dasar-dasar PHP……….. 17
2.3.2 Kelebihan PHP……… 18
2.4 Definisi MYSQL……… 20
2.5 Koneksi Database Mysql dengan PHP……….. 21
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM…...22
3.1 Analisa Sistem... 22
3.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem... 23
3.2.1 Level Pemakai……… .24
3.3 Rancangan Proses….……….. 25
3.3.1 Depedency Diagram………25
3.3.2 Rul Base………..27
3.3.5 Rancangan Data Flow Diagram……….. 30
3.3.5.1Data Flow Diagram Level 1……….. 30
3.3.5.2Data Flow Diagram Level 2 Akses Menu Pasien………. 31
3.3.5.3Data Flow Diagram Level 2 Akses Menu Pakar……….. 32
3.3.6 ERD……… 32
3.3.7 CDM……….. 35
3.3.8 PDM……….. 36
3.3.9 Rancangan Antar Muka………. 37
3.3.9.1Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar……… 37
3.3.9.2Rancangan Tampilan Menu Pasien…….……….. 38
BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM...40
4.1 Alat Yang Digunakan... 40
4.1.1Perangkat Keras... 40
4.1.2 Perangkat Lunak... 40
4.2Implementasi Database... 41
4.3 Implementasi Sistem………... 44
4.3.1 Menu Login untuk Pakar... 44
4.3.2 Menu Home Pakar………... 45
4.3.5 Menu Input Dan Edit Relasi……… 47
4.3.6 Menu Edit Gangguan ………. 47
4.3.7 Menu Edit Gejala……… 48
4.3.8 Menu Laporan Gangguan……… 49
4.3.9 Menu Laporan Gejala………...…………50
4.3.10 Menu Halaman Utama………..………. 51
4.3.11 Menu Info Gangguan………..…………... 51
4.3.12 Menu Lihat Detail Gangguan………..…………...52
4.3.13 Login Diagnosa Gangguan……….…………... 52
4.3.14 Diagnosa Gangguan……….………….. 53
4.3.15 Hasil Diagnosa Gangguan……….…………. 54
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGRAM…...55
5.1 Pelaksanaan Skenario Uji Coba...55
5.2 Pelaksanaan Uji Coba……… 55
5.2.1 Ujicoba Melakukan Penambahan , Edit dan Hapus……….. 56
5.2.2 Uji Coba Melihat Laporan...59
5.2.3 Uji Coba Melihat Informasi Tentang Gangguan Dan Gejala …... 61
6.1 Kesimpulan... 67
6.2 Saran………. 68
Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar ... 11
Gambar 2.2. Pemecahan Masalah Dalam Pakar ... 12
Gambar 2.3. Struktur Pemcahan Masalah Pada Sistem Pakar ... 12
Gambar 2.4. Proses Backward Chining ... 16
Gambar 2.5. Proses Forward Chining ... 16
Gambar 3.1. Depedency Diagram ... 26
Gambar 3.2. Konteks Diagram ... 28
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang ... 29
Gambar 3.4. Data Flow Diagram Level 1 ... 30
Gambar 3.5. Diagram Flow Level 2 ”Akses Menu Pasien” ... 31
Gambar 3.6. Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pasien” ... 32
Gambar 3.7. CDM... 36
Gambar 3.8 PDM ... 37
Gambar 3.9. Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar ... 38
Gambar 3.10. Rancangan Tampilan Menu Pasien ... 39
Gambar 4.11. Menu Laporan Gejala ... 50
Gambar 4.12. Menu Halaman Utama ... 51
Gambar 4.13. Menu Info Gangguan ... 52
Gambar 4.14. Lihat Detail Gangguan ... 52
Gambar 4.15. Login Diagnosa Gangguan... 53
Gambar 4.16. Diagnosa Gangguan ... 53
Gambar 4.17. Hasil Diagnosa Gangguan ... 54
Gambar 5.1. Form Input Data Gangguan ... 56
Gambar 5.10. Menu Form Laporan Gejala Detail ... 60
Gambar 5.11. Menu Form Laporan Pasien ... 60
Gambar 5.12. Menu Form Laporan Statistic Ganguan Perbulan ... 61
Gambar 5.13. Menu Form Lihat Daftar Gangguan ... 61
Gambar 5.14. Menu Form Detail Gejala ... 62
Gambar 5.15. Form Identitas Pasien ... 62
Gambar 5.16. Form Diagnosa Ganggua Anak ... 63
Gambar 5.17 Form Hasil Diagnosa ... 63
Gambar 5.18 Data Pasien ... 64
Gambar 5.19 Data Jawaban ... 64
Gambar 5.20 Hasil Analisa ... 64
Gambar 5.10. Hasil Analisa Sindrom Rett... 65
Tabel 3.1 Level Pemakai ... 24
Tabel 3.2 Penyakit ... 33
Tabel 3.3 Gejala ... 33
Tabel 3.4 Relasi ... 33
Tabel 3.5 Pakar ... 33
Tabel 3.6 Hasil Analisa ... 34
Tabel 3.7 Tmp Analisa ... 34
Tabel 3.8 Tmp Gejala ... 34
Tabel 3.9 Tmp Hasil ... 34
Tabel 3.10 Tmp Pasien ... 35
Tabel 3.11 Tmp Penyakit ... 35
Tabel 4.1. Desain Tabel Analisa Hasil ... 41
Tabel 4.2. Desain Tabel Pakar ... 41
Tabel 4.3. Desain Tabel Penyakit ... 42
Tabel 4.4. Desain Tabel Gejala ... 42
Tabel 4.5. Desain Tabel Relasi ... 42
Tabel 4.6. Desain Tabel Tmp Gejala ... 43
Tabel 4.7. Desain Tabel Tmp Penyakit ... 43
Tabel 4.8. Desain Tabel Tmp Hasil ... 43
Tabel 4.9. Desain Tabel Tmp Pasien ... 44
ABSTRAK
Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan pula suatu sistem teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu sistem pakar yang mengandung pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan kesehatan paru pada anak. Tujuan tugas akhir ini adalah membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan Psikiater dalam mendiagnosa autisme dan gangguan psikologis lainnnya pada usia anak-anak yang dapat diakses melalui web, sehingga alasan efisiensi waktu dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan anak dapat teratasi.
.
Metode sistem pakar yang digunakan adalah forward chaining dengan pembuatan tabel keputusan dari data-data yang ada. Dengan fasilitas yang diberikan untuk user dan administrator, memungkinkan baik user maupun administrator untuk menggunakan sistem ini sesuai kebutuhannya masing-masing. User diberi kemudahan dalam mengetahui informasi berbagai gangguan Autisme maupun gangguan psikologis anak dengan gejala-gejala klinisnya, serta konsultasi layaknya dengan seorang psikolog melalui beberapa pertanyaan yang harus dijawab user untuk mengetahui hasil diagnosanya. Sedangkan administrator dimudahkan dalam memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update data terbaru
Dari hasil pembahasan, disimpulkan bahwa sistem pakar diagnosa autism dan gangguan psikologis pada anak telah selesai dibuat dan telah sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan. Diharapkan dengan adanya sistem pakar ini para orangtua yang mempunyai anak yang terkena gangguan autism maupun gangguan psikologis lainnya pada anak dapat terbantu dalam mengetahui secara detail jenis gangguan autisme apa yang diderita oleh anaknya dan cara terapinya. Akhir kata semoga tugas akhir ini diharapkan mampu memberikan informasi segala hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan paru anak secara cepat dan efisien secara timbal baik antara user dan sistem.
1.1 Latar Belakang
Belakangan ini, banyak anak yang mengalami ganguan pada perkembangan
otaknya, secara fisik, mereka tampak normal seperti kebanyakan anak-anak
normal, tetapi mereka mempunyai perilaku yang berbeda atau menyimpang
(pervasif). Pervasive developmental disorder (PDD) atau ganguan perkembangan
pervasif (GPP) adalah suatu ganguan perkembangan pada anak. Ada tiga bidang
perkembangan yang tergangu, yaitu komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku.
Terminologi ganguan perkembangan pervasif ini menaungi beberapa sindrom atau
ganguan perkembangan yang mempunyai ciri seperti telah disebutkan sebelumnya.
Referensi baku yang dipakai untuk menjelaskan jenis autisme dan gangguan
psikologis lainnya adalah standar Amerika, yakni DSM (Diagnostic and
Statistical Manual) revisi keempat yang memuat kriteria yang harus dipenuhi
dalam melakukan diagnosis. Diagnosis ini hanya dapat dilakukan oleh tim dokter
atau praktisi ahli dengan dan disertai konsultasi dengan orang tua anak.
Untuk meminimalkan gejala dan akibat yang ditimbulkan di kemudian hari
perlu dilakukan deteksi dini ganguan ini. Hal ini harus melibatkan beberapa
lapisan masyarakat, baik di kalangan medis ataupun nonmedis. Dokter umum,
dokter spesialis anak, dan ahli klinis lainnya yang berkaitan dengan kesehatan
anak harus bias mendeteksi sejak dini risiko dan gejala yang terjadi. Manifestasi
pada saat mulai sekolah. Ahli klinis dapat melakukan anamnesis terhadap orang
tua dan guru untuk mengevaluasi perkembangan serta mengarahkan pola
pendidikan dan pengasuhan anak terjangkit, sehingga dapat dilakukan deteksi dini
dan penatalaksanaan pada tahap awal.
Di lain pihak, perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi
juga semakin pesat. Beberapa aplikasi telah dibangun dengan memanfaatkan
fasilitas internet untuk kemudahan akses. Salah satunya pada kecerdasan buatan
atau artificial intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat
agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang
dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas adalah sistem yang dibangun dengan
menggunakan teknik-teknik kecerdasan buatan.
Sistem Pakar adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan
solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam suatu domain
yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses
pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena
sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada
bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan
dalam melakukan penalaran secara cerdas
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada penelitian ini akan dibangun
suatu sistem pakar dengan menggunakan pendekatan logika pemrograman AND,
melakukan diagnosis dan saran terapi bagi pasien gangguan Autisme dan
Gangguan Psikologis lainnya pada anak.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana merancang suatu sistem pakar (Expert System) untuk diagnosis
Autisme dan gangguan psikologis lainnya pada anak berbasis web.
1.3 Batasan Masalah
Batasan-batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani
yaitu :
1. Penyimpanan data-data penunjang menggunakan database MySQL.
2. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan PHP
3. Interaksi antara program dan user menggunakan pertanyaan yan diberikan
melalui proses dialog yang memerlukan jawaban ya atau tidak dari user.
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Tujuan untuk melaksanakan tugas akhir ini adalah membangun sebuah
sistem berbasis pengetahuan Psikiater dalam mendiagnosa autisme dan gangguan
psikologis lainnnya pada usia anak-anak yang dapat diakses melalui WEB, sehingga dengan adanya sistem ini user dapat mengetahui tentang autisme dan
ganguan psikologis lainnya tanpa memerlukan banyak uang dan waktu.
1.5 Manfaat Tugas Akhir
Jika sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis lainnya
pada anak berbasis web ini terleksana dengan semestinya, diharapkan user
khususnya orang tua anak penderita gangguan psikolog ini dapat mengetahui
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Studi Literatur
a. Mengumpulkan informasi dan mempelajari cara kerja seorang ahli medis
melakukan diagnosis suatu gangguan psikologis pada anak-anak berdasarkan
gejala-gejalanya.
b. Mengumpulkan mempelajari jenis-jenis gangguan psikologis pada anak
beserta gejala-gejala dan sifat-sifat gangguan psikologis anak pada umumnya.
c. Membuat knowledge base berdasarkan literatur yang dilakukan.
1.6.2 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi
a. Perancangan knowledge base dan rule.
b. Pembuatan inference engine.
c. Perancangan user interface program apliasi pada sistem pakar.
1.6.3 Pengujian dan Pemrograman Ulang
a. Mencoba dan menguji kinerja software aplikasi sistem pakar yang telah dibuat.
b. Mencari kelemahan yang masih ada pada software aplikasi sistem pakar.
c. Memperbaiki kelemahan atau bug yang ada, sehingga software aplikasi sistem
pakar bekerja dengan baik.
d. Menguji keakuratan hasil konsultasi berdasarkan aturan yang telah dibuat.
e. Menguji tingkat kemudahan seorang user menggunakan program aplikasi
1.6.4 Evaluasi
a. Evaluasi dari seluruh kegiatan perancangan aplikasi sistem pakar.
b. Kesimpulan dan saran yang biasa diambil dari kegiatan perancangan aplikasi
sistem pakar.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disaajikan dalam enam bab
dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan
sistematka penulisan pembuatan tugas akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan
masalah yang berhubungan dan digunakan untuk
mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini dijelaskan tentang cara metode perancangan system
yang digunakan untuk mengolah sumber data yang
dibutuhkan sistem antara lain : Flowchart, Data Flow
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang
telah dibuat meliputi lingkungan implementasi,
implementasi proses dan implementasi antar muka.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI
Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanakan ujicoba dan
evaluasi dari pelaksanakan uji coba dari program yang
dibuat.
BAB VI PENUTUP
BAB ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk
pengembangan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber
literatur yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas
akhir ini.
LAMPIRAN
Pada bagian ini akan dilampirkan bukti studi kasus di
2.1 KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan Buatan adalah ide-ide untuk membuat suatu perangkat lunak
komputer yang memiliki kecerdasan sehingga perangkat lunak komputer tersebut
dapat melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Adapun pekerjaan
itu adalah berupa konsultasi yang dapat memberikan suatu informasi berupa
saran-saran yang akan sangat berguna.
Kecerdasan Buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara
menyederhanakan program. Dengan cara ini, Kecerdasan Buatan dapat menirukan
proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan
sebagai acuan di masa-masa mendatang.
Kecerdasan atau kepandaian itu didapat berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat
mempunyai kecerdasan maka perngakat lunak tersebut harus diberi suatu
pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari pengetahuan yang telah didapat
dalam menemukan solusi atau kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang
tertentu yang bersifat spesifik.
Kecerdasan Buatan menawarkan media dan uji teori kecerdasan. Teori ini
dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer dan dibuktikan melalui
2.2 SISTEM PAKAR
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan
kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan
sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya
sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat
membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang
dibutuhkan.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah
penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua
hal tersebut disimpandalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses
pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
2.2.1 CIRI-CIRI SISTEM PAKAR
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki informasi yang handal.
2. Mudah dimodifikasi.
3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
2.2.2 KEUNTUNGAN SISTEM PAKAR
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya
sistem pakar, antara lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang
termasuk keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reabilitas.
10.Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11.Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian.
12.Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13.Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14.Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
2.2.3 KELEMAHAN SISTEM PAKAR
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan
pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
2.2.4 ALASAN PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :
1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang
pakar.
3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
4. Seorang pakar adalah mahal.
5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
2.2.5 MODUL PENYUSUN SISTM PAKAR
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul
utama yaitu :
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem
berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses
mengumpulkan pengetahuanpengetahuan yang akan digunakan untuk
pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran
knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar
dengan pakarnya.
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode) Pada saat sistem berada pada posisi
berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan
sistem dengan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode) Modul ini menjelaskan proses
pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat
diperoleh).
2.2.6 SETRUKTUR SISTEM PAKAR
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah seperti
yang terdapat pada Gambar 1, yaitu User Interface (antarmuka pengguna), basis
pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inference, workplace, fasilitas
penjelasan, perbaikan pengetahuan.
Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar
Pakar mempunyai pengetahuan tentang masalah yang khusus. Dalam hal
penekanan pengetahuan pada problem yang spesifik. Pakar menyimpan domain
knowledge pada Long Term Memory (LTM) atau ingatan jangka panjangnya.
Gambar 2.2. Pemecahan Masalah Dalam Pakar
Ketika pakar akan memberikan nasihat atau solusi kepada seseorang,
pakar terlebih dahulu menentukan fakta-fakta dan menyimpannya ke dalam Short
Term Memory (STM) atau ingatan jangka pendek. Kemudian pakar memberikan
solusi tentang masalah tersebut dengan mengkombinasikan fakta-fakta pada STM
dengan pengetahuan LTM. Dengan menggunakan proses ini pakar mendapatkan
informasi baru dan sampai pada kesimpulan masalah. Gambar 2 menunjukan
berkas diagram pemecahan masalah dengan pendekatan yang digunakan pakar.
Gambar 2.3. Struktur Pemcahan Masalah Pada Sistem Pakar
Sistem pakar dapat memecahkan masalah menggunakan proses yang sama
dengan metode yang digunakan oleh pakar, struktur yang digunakan ditunjukan
Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987)
meliputi:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan
kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah
adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah
diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan
pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses
untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan
dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi
pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact
Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning
akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan
tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi
pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran.
Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining,
3. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta
tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem.
Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai
beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan
kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data
hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan
komputer.
2.2.7 TEKNIK REPRESENTASI PENGETAHUAN
Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan
basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu
sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang
lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur
pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik
representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu
sistem pakar, yaitu
1. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta dan aturan. Bentuk
representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
2. Frame-Based Knowledge
3. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek
adalah elemen data yang terdiri dari data dan metode (proses).
4. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
2.2.8 METODE INFERENSI
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang
digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Metode inferensi
adalah program komputer yang memberikan metedologi untuk penalaran tentang
informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk
memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995). Kebanyakan sistem pakar berbasis
aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponen.
Berdasarkan strategi ini, jika terdapat aturan “IF A THEN B”, dan jika diketahui
bahwa A benar, maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar. Strategi inferensi
modus ponen dinyatakan dalam bentuk: [A And (A→B)] →B (1) dengan A dan
A→B adalah proposisi-proposisi dalam basis pengetahuan. Terdapat dua
pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu
pelacakan ke belakang (Backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward
a. Pelacakan Ke Belakang (Backward Chaining)
Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan
(goaldriven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya
dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya
proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan
baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya.
Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan (Kusumadewi, 2003).
Gambar 4 menunjukan proses backward chaining.
Gambar 2.4. Proses Backward Chining
b. Pelacakan Ke Depan ( Forward Chaining )
Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven).
Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan
selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan,
mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Gambar 5
menunjukkan proses forward chaining.
2.3 Pengertian PHP
PHP merupakan bahasa interpreter yang hampir mirip dengan bahasa C
dan perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunakan
bersamaan dengan WML sehingga pembangunan situs web site dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah. PHP dapat digunakan untuk meng-update database,
menciptakan database, dan mengerjakan perhitungan matematika. PHP dapat di
download gratis melalui situs http://www.PHP.net. Menurut dokumen resmi PHP,
PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor.
PHP merupakan bahasa scripting (berbentuk script) yang menyatu dengan
HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan
akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser
(client side) hanya hasilnya saja. Secara khusus, PHP dirancang untuk
membangun sebuah web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan
berdasarkan permintaan yang up to date. Misalnya kita bisa menampilkan isi
database ke dalam halaman web. Pada prinsipnya , PHP mempunyai fungsi yang
sama dengan scipt-script seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion dan
lain-lain. Untuk menjalankan PHP dibutuhkan web server. Yang sering digunakan
adalah Apacheweb server.
2.3.1 Dasar-dasar PHP
PHP dijalankan dalam file berekstensi .PHP, .PHP3 atau .phtml, tetapi
secara umum ekstensi file PHP adalah (.PHP). Kode PHP menyatu dengan tag –
tag HTML dalam satu file. Kode PHP diawali dengan tag <? atau <?PHP dan
<?PHP
echo(“Hallo apakabar? Nama saya PHP script”);
?>
</body>
</html>
2.3.2 Kelebihan PHP
PHP terkenal dengan mempunyai 4 kelebihannya yaitu 4P (Four Pee) :
1) Practical / Praktis
PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar dalam penulisan,
dan ini meningkatkan kepraktisan buat para penggunanya. Misalnya saja
programmer tidak diharuskan untuk menuliskan atau menghapus variabel.
Walaupun kadang mereka juga tidak bisa mengatakan dengan mudah yang
penetapan variabel secara otomatis kemudian menghapus variabel dan dan
mengembalikan resource ke sistem setelah skrip berhasil di eksekusi.Pada
akhirnya, PHP mampu membuat programmer lebih berpikir pada tujuan akhir dari
project yang akan dibuat.
2) Power
Sudah menjadi rahasia umum kalau PHP mampu membuat halaman
dinamis, memanipulasi form, dan dapat dihubungkan dengan database. Selain
yang disebutkan tadi, ternyata PHP juga dapat melakukan hal – hal di bawah ini :
• Membuat dan memanipulasi file Macromedia Flash, gambar, dan
Portable Document Format PDF.
• Berkomunikasi dengan LDAP.
• Berkomunikasi dengan banyak protocol, termasuk IMAP, POP3 dan
NNTP.
• Berkomunikasi dengan credit-card processing solution.
3) Possibility
Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi
pemecahan masalah. Dilain sisi, ada banyak pilihan yang ditawarkan oleh PHP.
Contohnya ada pada database yang didukung oleh PHP. Kurang lebih semuanya
ada 25 database, termasuk Adabas D, dBase, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2,
Informix, Ingres, Interbase, mSQL, direct MS-SQL, MySQL, Oracle, Oyrimos,
PostgreSQL, Solid, Sybase, Unix dbm dan Velocis.
Kemampuan seting – parsing juga bisa dianggap sebagai banyaknya
85 fungsi untuk memanipulasi string. Kelebihan ini tak hanya akan menawarkan
keleluasaan untuk melakukan operasi string yang kompleks, namun juga
menjembatani program yang memiliki functionalitas yang sama (seperti Python
dan Perl) lewat PHP.
4) Price
PHP merupakan salah satu open source software, yang dapat diartikan
sebagai berikut :
• PHP dapat dimodifikasi, didistribusikan, dan diintegrasikan dengan
produk lain oleh penggunanya,
• Pengembangan dan auditing yang dilakukan secara terbuka,
• Semua orang bebas berpartisipasi.
2.4 Definisi MYSQL
Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi MYSQL untuk
memperjelas pengertian tentang software ini :
• MYSQL adalah sistem pengaturan relational database.
Suatu relational database, menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel
yang kemudian akan diletakkannya semua data dalam satu ruang
penyimpanan yang besar.
• MYSQL adalah Open Source Software (perangkat lunak).
Open Source artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk
digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja.
Untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk
menggunakan software tersebut dalam situasi yang berbeda. Jika
seseorang merasa tidak nyaman dengan GPL atau ingin menggunakan
MYSQL untuk aplikasi bisnis, maka orang tersebut dapat membeli
lisensi yang bersifat komersial.
2.5 Koneksi Database MySql dengan PHP
Berikut penulisan fungsi script untuk koneksi ke database MySQL :
1. mysql_connect()
Perintah ini digunakan untuk melakukan koneksi ke server database
MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.
mysql_connect (host, username, password) ;
2. mysql_select_db()
Perintah ini digunakan untuk memilih database yang ada di server
MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.
mysql_select_db (nama_database, pengenal_koneksi) ;
3. mysql_query()
Perintah ini digunakan untuk melakukan query atau menjalankan
permintaan terhadap sebuah tabel atau sejumlah tabel database, fungsi
ini memiliki format penulisan sebagai berikut.
3.1. Deskripsi Umum Sistem
Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis lainnya
pada anak berbasis web ini adalah suatu sistem pakar atau kecerdasan buatan yang
bertujuan untuk membantu user mengetahui apakah anak atau anggota
keluarganya terkena gangguan autis tersebut apa tidak. Sistem pakar ini
mempunyai keakuratan mencapai 99% karena sistem ini dibuat berdasarkan rule
dan nara sumber psikiater yang langsung terjun didalam sekolah ganguan anak
atau autisme serta didukung oleh buku-buku tentang autisme. Sistem ini
menggunakan metode forward chaining yaitu pendekatan suatu masalah yang
dimotori data (data-driven) atau kata lain dalam pendekatan ini pelacakan dimulai
dari informasi masuk dan selanjutnya menggambarkan suatu kesimpulan sehingga
sistem ini bersifat pasti.
Yayasan Pendidikan ABK Terapi Mandiri adalah suatu lembaga
pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang bertempat di Jl.Tumapel,
Ketajen, Gedangan, Sidoarjo. Yayasan ini merupakan narasumber dalam
pembuatan sistem ini, dan untuk kedepannya sistem pakar ini akan digunakan
oleh pihak yayasan secara online, yang dapat memudahkan dan membantu para
orang tua anak berkebutuhan khusus karena diagnosa bisa dilakukan dimana aja
Perangkat Keras :
a. Komputer dengan Processor minimal intel Pentium IV
b. Memory 512 MB
Perangkat Lunak :
Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan pada sistem informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penggajian adalah :
a. Paket web server apache menggunakan wamp server 2.0 yang di
dalamnya sudah terdapat database MySql 5.0.51b.
b. Browser IE, Firefox,Opera dan sebagainya.
Keamanan sistem utama yang berbasis web ini ditunjang dengan adanya
sistem login untuk membatasi hak akses antara user umum dan administrator.
Para user umum dapat mengakse bebas tanpa menggunakan password, sedangkan
administrator harus menggunakan username dan password demi keamanan data di
dalamnya .
3.2. Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Semua informasi disimpan dalam database mysql yang dismpan oleh
administrator (Psikolog) yang nantinya akan ditampilkan di web dan dapat diakses
oleh semua user. Administrator mempunya hak akses untuk input, edit, delete dan
view data yang ada didalamnya, sedangkan user biasa hanya dapat melihat dan
menggunakan data serta fasilitas yang ada seperti harus menjawab pertanyaan
3.2.1. Level Pemakai
Pemakai Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis
lainnya pada anak berbasis web ini dibedakan berdasarkan tingkat level yang
memiliki hak akses yang berbeda terhadap sistem. Tingkatan level pemakai sistem
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Level Pemakai
Level Nama
1 Administrator (Psikolog)
2 Pasien (Client)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 level pemakai Sistem
Pakar. Sistem pakar ini ditujukan secara umum kepada para client. Adapun hak
akses yang diperoleh pemakai sesuai dengan levelnya adalah sebagai berikut :
1. Administrator
Administrator pada Sistem Pakar memiliki hak akses penuh terhadap
aplikasi karena seseorang admin dapat mengakses seluruh data yang ada pada
aplikasi. Administrator bisa dipegang oleh para.
2. Client
Pada Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis
lainnya pada anak berbasis web ini, client memiliki hak akses untuk sebatas
melihat data gangguan anak beserta gejala gangguannya, selain itu user nantinya
3.3. Rancangan Proses
Perancangan Proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses
tersetruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi.
3.3.1 Depedency Diagram
Hambatan dalam komunikasi (Yes/no)
Mengulang kata atau suku kata (Yes/no)
Kesulitan dalam Berhubungan dengan orang lain (Yes/no)
Sulit menerma perubahan pada rutinitas lingkungan (Yes/no)
Kurangnya interaksi timbale balik (Yes/no)
Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)
Kurangnya perhatian onyak mata (Yes/no)
Mempunyai sifat yang kaku (Yes/no)
Hambatan dalam komunikasi (Yes/no)
Mengulang kata-kata atau suku kata (Yes/no)
Kesulitan dala berhubungan dengan orang lain (Yes/no)
Sulit menerima perubahan pada rutinitas (Yes/no)
Kurangnya interaksi social timbale balik (Yes/no)
Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)
Masih bisa diajak bergurau (Yes/no)
Mempunyai sufat yang kaku (Yes/no)
Hambatan dalam komunikasi (Yes/no)
Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)
Perkembangan mengalami kemunduran (yes/no)
Sekitar 6 bulan bali mengalami kemunduran (Yes/no)
Perkembangan kepala mulai berkurang saat 5 bulan (Yes/no)
Hambatan atau kesulitan dalam berjalan (Yes/no)
Menangis atau menjerit tanpa adanya provokasi (Yes/no)
Memiliki berat badan di bawah rata-rata anak (Yes/no)
kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain (Yes/no)
Sulit menerima perbuhan dalam rutinitas (Yes/no)
Kurangnya interaksi timbal balik (Yes/no)
Mempunyai sifat yang kaku (Yes/no)
Mempunyai daya ingat yang luar biasa (Yes/no)
Berbicara kekanak kanakan dan monoton (Yes/no)
Tidak dapat bersifat flexibel
Suka mengulang perbuatan yang dilarang (Yes/no)
Umur 3 th anak mengalami kemunduran pertumbuhan (Yes/no)
Kemunduran komunikasi setelah beberapa tahun (Yes/no)
Mulai menarik diri dari lingkungan (Yes/no)
Ketramilan mulai menurun (Yes/no)
Mengepakan kedua tangannya (Yes/no)
Tidak dapat diminta duduk dengan tenang (Yes/no)
Berbicara sangat banyak atau berlebihan (Yes/no)
Seringkali berganti2 kegiatan tanpa diselesaikan (Yes/no)
Sering memanjat pada situasi yang tidak pantas (Yes/no)
Sulit berkonsentrasi mengerjakan tugas (Yes/no)
Bila kenginan tidak dipenuhi akan marah (Yes/no)
Banyak berkeringat (yes/no)
Gambar 3.1 Depedency Diagram
Pada gambar di atas dapat dilihat diagnose penyakit kulit pada tubuh
manusia diketahui melalui gejala, dan dari gejala tersebut menggambarkan
pertanyataan apakah, gejala=yes/no. setelah mengetahui gejala yang ada dan Sindrom Aserger
Gangguan Disintergraif
ADHD
gejala tersebut sesuai dengan basis pengetahuan maka hasil diagnosa penyakit
keluar.
3.3.2 Basis Aturan (Rule Base)
Pada pengembangan rule base telah direpresentasikan dalam bentuk block
diagram yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk list aturan (Rule), yaitu
struktur sistem pakar. Pada dasarnya rule terdiri dari dua bagian pokok, yaitu
bagian premise atau kondisi dan bagian conclution aau kesimpulan. Struktur rule
secara logika menghubungkan satu atau lebih kondisi (premise) pada bagian IF
(yang akan menguji kebenaran dari serangkain data) dengan satu atau lebih
kesimpulan (conclusion) yang terdapat pada bagian THEN.
Pemilihan reprensentasi pengetahuan dengan rule base didasarkan alasan
sebagai berikut:
a. Pengembangan sitem pakar pada dasarnya menggunakan rule base atau
basis aturan, dimana dengan adanya basis aturan tersebut akan membuat
cara kerja program lebih terarah.
b. Rule base yang telah dibuat oleh programmer harusnya menyediakan
fasilitas kemudahan dalam merubah isi data, seperti penambahan,
pengubahan, dan penghapusan serta perubahan rule pada masing-masing
Contoh :
IF anak mengalami hambatan dalam komunikasi AND mengulang
kata-kata atau suku kata-kata AND kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
AND sulit dalam menerima perubahan pada rutinitas AND mengepakan
kedua tangannya AND kurangnya perhatian terhadap segala sesuatu
termasuk kontak mata AND mempunyai sifat yang kaku THEN autism
masa kanak-kanak.
3.3.3 Diagram Konteks (Context Diagram)
Gambar di bawah ini adalah diagram konteks dari sistem. Dan dalam
diagram konteks ini dijelaskan pasien sebelum melakukan diagnose di sistem
pakar ini harus mengisi data indentitas dan setelah mengisi identitas pasien
disuruh mengisi jawaban jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh sistem.
Masih pada menu pasien, pasien disini dapat melihat data gangguan anak beserta
gejalanya dan hasil dagnosa.
Pada entitas Pakar, Pakar berugas untuk menginputkan data gangguan,
data gejala dan data relasi dalam sistem pakar tersebut, selain itu Pakar dapat
melihat laporan gangguan dan laporan gejala yang disediakan oleh sistem.
Gambar 3.2 Konteks Diagram
3.3.4 Diagram Berjenjang
3.3.5 Rancangan Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan
oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. DFD juga
merupakan suatu model data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari
mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut interaksi antara data yang
tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
3.3.5.1 Data Flow Diagram Level 1
Data Flow Diagram Level 1 ini adalah turunan dari konteks diagram yang
dipecah lagi dan di dalamnya terdapat data storage.
Identitas Data Gejala Data Gangguan Hasil
Data Pasien Data Gejala Data Gangguan Hasil
Data Pasien 6 Tmp Gejala 7 Tmp Gangguan 8 Tmp Hasil
3.3.5.2 Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pasien”
Pada gambar dibawah ini bisa dijelaskan bahwa DFD level 2 pada
proses akses menu pasien ini adalah penjelasan detail dari DFD Level 1
yang kemudihan dipecah lagi seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.5 Diagram Flow Level 2 ”Akses Menu Pasien”
Hasil Data Relasi Data GangguanData Gejala
3.3.5.3 Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pakar”
Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 “Akses Menu Pasien”
3.3.6 Entity Relasionship Diagram (ERD)
Didalam Perancangan basis data, dapat dijelaskan bahwa tabel dibawah
pada kolom Key terdapat nama – nama field dari tabel yang diberi tanda, yang
mana artinya bahwa field tersebut merupakan primary key atau foreign key dari
tabel yang bersangkutan dan bagian yang kosong berarti field yang bersangkutan
rancangan tabel – tabel yang terbentuk dari perancangan sistem dapat dlihat dalam
susunan tabel yang ada
Berikut adalah struktur tabel – tabelnya :
1. Struktur Tabel Penyakit (Gangguan)
Tabel 3.2 Tabel Penyakit (Gangguan)
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 Kode Penyakit Char 4
2 Nama Penyakit Varchar 60
3 Definisi Text
4 Solusi Varchar 25
2. Struktur Tabel Gejala
Tabel 3.3 Tabel Gejala
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 Kode Gejala Char 4
2 Nama Gejala Varchar 100
3. Struktur Tabel Relasi
Tabel 3.4 Tabel Relasi
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 Kode Penyakit Char 4
2 Kode Gejala Char 4
4. Struktur Tabel Pakar
Tabel 3.5 Tabel Pakar
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 User ID Varchar 50
5. Struktur Tabel Hasil Analisa
Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
6. Struktur Tabel Tmp. Analisa
Tabel 3.7 Tabel Tmp Analisa
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 No IP Varchar 60
2 Kode Penyakit Char 4
3 Kode Gejala Char 4
7. Struktur Tabel Tmp. Gejala
Tabel 3.8 Tabel Tmp Gejala
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 No IP Varchar 60
2 Kode Gejala Char 4
8. Struktur Tabel Tmp. Hasil
Tabel 3.9 Tabel Tmp Hasil
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 No IP Varchar 15
2 Kode Gejala Char 4
3 Kode Penyakit Char 4
9. Struktur Tabel Tmp. Pasien
Tabel 3.10 Tabel Tmp Pasien
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
10.Struktur Tabel Tmp. Penyakit
Tabel 3.11 Tabel Tmp Penyakit
No Nama Field Tipe Data Lebar Field
1 No IP Varchar 60
2 Kode Penyakit Char 4
3.3.7 Conceptual Data Model (CDM)
CDM memodelkan struktur logis dari keseluruhan aplikasi data, tidak
tergantung pada software atau pertimbangan model struktur data. CDM yang
valid dapat dikonversi ke PDM atau OOM. CDM mirip dengan konsep ERD
yang diajukan oleh Elmasri, hanya ada beberapa perbedaan sintaks. Dalam CDM
ini digambarkan ada 3 buah tabel data yang saling terkoneksi satu dengan yang
lainnya, dengan beberapa perbedaan relasi hubungan yang semuanya akan saling
bergantung antara satu sama lainya. Hal ini terjadi karena antar satu tabel dengan
tabel lainya nantinya akan saling memerlukan data pada masing-masing tabel,
Gambar 3.7 CDM
3.3.8 Physical Data Model (PDM)
PDM memodelkan struktur fisik dari database, dengan
mempertimbangkan software DBMS serta model struktur yang akan digunakan.
PDM yang valid dapat dikonversi ke CDM atau OOM. PDM dapat dihasilkan
(di-generate) dari CDM yang valid. Seperti yang kita lihat dari gambar dibawah
ini merupakan hasil generate dari CDM tersebut, sehingga lebih kompleks lagi
relasi hubungan dari masing-masing tabel, karena foreign key yang merupakan
penghubung masing-masing tabel telah masuk kedalam tabel dan menjadi field
didalam tabel yang dibutuhkan terkoneksi dengan yang menjadi domain atau inti
Gambar 3.8 PDM
3.3.9 Rancangan Antar Muka
Perancangan antarmuka merupakan perancangan halaman sistem yang
berinteraksi langsung dengan pengguna, baik Pasien maupun Pakar.
3.3.9.1 Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar
Rancangan Tampilan Pakar ini hanya digunakan oleh Pakar saja. Saat
pertama kali membuka sistem, antar muka yang disediakan adalah antar muka
untuk login. Pakar harus mengisi user dan password. Jika login berhasil,
selanjutnya Pakar dapat mengakses form Home yang di dalamnya terdapat
menu-menu pilihan, sebagaimana dijelaskan pada gambar diagram berikut
Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Menu Utama Pakar
3.3.9.2 Rancangan Tampilan Menu Pasien
Rancangan Tampilan Pasien ini dapat digunakan oleh Pasien maupun
Pakar. Saat pertama kali membuka sistem, antar muka yang disediakan adalah
Menu Home yang didalamnya terdapat beberapa menu serta terdapat pengertan
tentang gangguan Autisme. Login
Tambah/ Cari/ Ubah/Tampil
Tampil
1. Edit Gangguan 2. Edit Gejala
Ubah /Delete/ Tampil
1. Laporan Gangguan 2. Laporan Gejala
Logout
1. Input Gangguan 2. Input Gejala 3. Input Relasi
HOME : 1. Input
Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Menu Pasien
1.Lihat gangguan 2.Lihat Gejala
1.Isi Identitas 2.Login Diagnosa
1.Post Message 2.Replay Message
Input Jawaban Lihat
Lihat/ Input
Lihat /Input
HOME
Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil
analisa dan perancangan sistem yang ada pada bab III, serta bagaimana cara
sistem tersebut dijalankan. Sistem Pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan
psikologis lainnya pada anak berbasis web ini merupakan sebuah sistem yang
mengandung pengetahuan dari satu atau lebih dari sebuah pakar psikolog autisme,
sistem pakar ini mampu merekomendasikan suatu rangakain tindakan pengguna
untuk dapat menerapkan koreksi . Untuk lebih lanjut dapat dijelaskan pada sub
bab berikut :
4.1 Alat Yang Digunakan
Pada implementasi program, alat-alat yang digunakan yaitu perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dijabarkan sebagai berikut:
4.1.1 Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah :
a) Komputer minimal pentium 4
b) Printer
4.1.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah :
a) Windows XP.
b) Wamp.
e) Power Designer 6.1 32-bit.
f) Microsoft Visio 2003.
g) Macromedia Dreamweaver MX 2004
4.2 Implementasi Database
Pada Sistem pakar untuk diagnosa autisme dan gangguan psikologis
lainnya pada anak berbasis web ini pembuatan database menggunakan Mysql
5.0.51b. Adapun tabel-tabel yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :
• Desain Tabel Analisa Hasil
Pada gambar di bawah ini dijelaskan tentang tabel Analisa Hasil
merupakan tabel yang nantinya dalam sistem sebagai hasil akhir untuk
diagnosa.
Tabel 4.1 Desain Tabel Analisa Hasil
• Desain Tabel Pakar
Pada gambar di bawah ini dijelaskan tabel pakar berfungsi untuk
validasi para user pakar untuk masuk kedalam menu pakar.
Pada gambar desain tabel penyakit ini dijelaskan untuk memasukan
data penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan sistem.
Tabel 4.3 Desain Tabel Penyakit
• Desain Tabel Gejala
Pada gambar di bawah ini dijelaskan desain tabel gejala merupakan
data yang berisikan gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit atau
gangguan yang ada.
Tabel 4.4 Desain Tabel Gejala
• Desain Tabel Relasi
Pada gambar desain tabel relasi ini merupakan tabel yang
menghubungakan antara penyakit dengan gejala.
Pada gambar desain tabel tmp gejala ini merupakan tabel
temperory atau tabel penyimpan data sementara untuk menjalankan
sistem diagnosa.
Tabel 4.6 Desain Tabel Tmp Gejala
• Desain Tabel Tmp Penyakit
Gambar Desain Tabel Tmp Penyakit di bawah ini merupakan tabel
temporary untuk diagnosa gangguan yang ada.
Tabel 4.7 Desain Tabel Tmp Penyakit
• Desain Tabel Tmp Hasil
Gambar di bawah ini dijelaskan desain tabel tmp hasil merupakan
sebuah tabel temporary yang nantinya di dalam sistem akan digunakan
untuk diagnosa gangguan.
Gambar desain tabel tmp pasien merupakan sebuah tabel
temporary atau tabel sementara untuk diagnosa gangguan.
Tabel 4.9 Desain Tabel Tmp Pasien
• Desain Tabel Tmp Analisa
Gambar di bawah ini dijelaskan desain tabel tmp analisa
merupakan tabel temporary didalam database yang nantinya akan
digunakan untuk proses diagnosa gangguan.
Tabel 4.10 Desain Tabel Tmp Pasien
4.3 Implementasi Sistem
Implementasi Sistem ini melibatkan seorang pakar Psikolog tentang
gangguan anak Dengan pasien. Lebih jelasnya sebagai berikut:
4.3.1 Menu Login Untuk Pakar
Seorang Pakar login terlebih dahulu sebelum masuk ke menu
Gambar 4.1 Login Pakar
4.3.2 Menu Home Pakar
Menu Home adalah tampilan antar muka pertama saat validasi
Login sukses. Didalamnya terdapat beberapa menu Input, Edit dan
Laporan.
Menu Input Gangguan ini untuk memasukan beberapa gangguan
yang bersangkutan dengan sistem
Gambar 4.3 Menu Input Gangguan Pakar
4.3.4 Menu Input Gejala
Menu Input Gejala ini berfungsi untuk memasukan gejala yang
bersangkutan dengan gangguan yang ada di sistem.
Menu Input Relasi berfungsi untuk menggabungkan antara gejala
yang sudah dimasukan dengan gangguan yang ada.
Gambar 4.5 Menu Input Relasi
4.3.6 Menu Edit Gangguan
Menu Edit Gangguan ini berfungsi untuk mengubah data yang ada
Gambar 4.7 Menu Ubah Gangguan
4.3.7 Menu Edit Gejala
Menu Edit Gejala ini berfungsi untuk mengubah data yang ada dan
menghapus data yang ada di sistem.
Gambar 4.9 Menu Ubah Gejala
4.3.8 Menu Laporan Gangguan
Menu Laporan Gangguan ini berfungsi untuk melihat gangguan
yang ada beserta definisi serta solusinya.
Menu Laporan Gejala ini berfungsi untuk melihat gejala
dimasing-masing gangguan.
Menu halaman utama merupakan tampilan antar muka yang
pertama kali muncul saat masuk sistem pertama kali. Yang di dalamnya
terdapat penjelasan tentang Ausime dan gangguang perkembangan anak
lainnya.
Gambar 4.12 Menu Halaman Utama
4.3.11 Menu Info Gangguan
Menu info gangguan merupakan tampilan sistem yang melihatkan
Gambar 4.13 Menu Info Gangguan
4.3.12 Menu Lihat detail Gangguan
Menu lihat detail gangguan merupakan menu untuk melihat detail gejala
dari gangguan yang ada dalam sistem.
Gambar 4.14 Lihat Detail Gangguan
4.3.13 Login Diagnosa Gangguan
Login diagnosa gangguan merupakan menu validasi untuk para pakar
Gambar 4.15 Login Diagnosa Gangguan
4.3.14 Diagnosa Gangguan
Diagnosa Gangguan merupakan halaman dimana para pasien diwajibkan
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem sesuai dengan gejala yang
dialami.
Hasil diagnosa gangguan merupakan halaman hasil dari diagnosa dari
sebuah sistem yang dimana sebelumnya pasien telah menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh sistem.
5.1 Pelaksanaan Skenario Uji Coba
Untuk memastikan sistem berjalan dengan lancar, penyusun akan
menyusun pelaksanaan skenario yang akan di uji coba pada user dan admin antara
lain :
a. Uji coba melakukan penambahan, edit, hapus yang dilakukan admin
(Pakar) pada sistem.
b. Uji coba melihat laporan oleh admin (pakar).
c. Uji coba Melihat Gangguan dan gejala yang ada dalam system pakar yang
dilakukan oleh Pasien.
d. Uji coba melakukan diagnose yang diakukan oleh pasien.
5.2 Pelaksanaan Uji Coba
Dalam pelaksanaan uji coba sistem ini akan dijelaskan tentang langkah
demi langkah proses jalannya sistem yang telah dibuat mulai dari awal sampai
dengan akhir. Untuk memastikan apakah sistem ini dapat berjalan dengan lancar,
akan disertakan beberapa gambar tentang kejadian-kejadian yang sedang
berlangsung pada sistem informasi ini, sebagai penunjang tentang pelaksanaan uji
coba sistem. Sehingga pembaca akan merasa yakin akan sistem yang telah
Untuk melakukan proses penambahan data gangguan Pakar berhak
memasukan data sesuai dengan gangguan dan gejala yang ada beserta relasinya.
Untuk contoh uji coba dalam penambahan data gangguan yang dilakukan oleh
pakar bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5.1 Form Input Data Gangguan.
Pada gambar 5.1 dijelaskan bahwa pada proses penambahan data
gangguanr yang dilakukan oleh admin (pakar). Selain penginputan data
gangguan, admin diharuskan untuk menginput gejala sesuai dengan gangguan
yang sudah diinput. Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
mana yang akan direlasikan dengan gejala yang ada di form input relasi ini.
Berikut adalah Gambar 5.3 formPilih Gangguan atau penyakit:
Gambar 5.3 Form Pilih Gangguan
Setelah user memilih penyakit atau gangguan maka diharuskan untuk
memilih atau memasukan gejala ke dalam relasi gangguan yang telah dipilih. Bisa
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5.4 Form InputRelasi
Apabila input relasi berhasil maka akan muncul seperti gambar berikut.
Untuk melakukan pengubahan data gangguan dan gejala yang dilakukan
oleh admin (Pakar), admin masuk di menu edit dan pada masuk form gangguan
atau gejala. Dan pada gambar 5.6 bisa dijelaskan disana ada pilihan ubah dan
hapus apabila diklik ubah maka akan ke form edit gangguan dan apabila diklik
hapus maka data yang ada akan terhapus di sitem..
Gambar 5.6 Form Ubah Gangguan
Gambar 5.7 Form Proses Ubah Gangguan
Untuk proses ubah data gejala caranya sama dengan proses ubah pada data
Di dalam uji coba ini admin (pakar) harus masuk menu laporan dan
terdapat Empat menu laporan yaitu laporan gangguan, laporan gejala, laporan
pasien dan laporan statistic banyak penyakit yang diderita oleh pasien. Untuk
Gambar 5.8 bisa dijelaskan form ini untuk melihat data gangguan.
akan dilihat terlebih dahlu, baru muncul laporan gejala atas gangguan yang
dipilih tadi. Hal ini bisa dilihat di gambar 5.9 dan Gambar 5.10.
Gambar 5.9 Menu Form Laporan Gejala
Gambar 5.10 Menu Form Laporan Gejala Detail
Untuk Proses lihat Pasien Pakar dapat membuka laporan dan memilih
menu laporan pasien. Pada gambar di bawah ini adalah tampilan untuk laporan
data pasien.
bulannya, pakar dapat masuk dalam menu laporan dan pilih laporan statistik
gangguan. Maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini.
Gambar 5.12 Form Laporan Statistik Gangguan Perbulan
5.2.3 Uji Coba Untuk Melihat Iinformasi Tentang Gangguan dan Gejala
Dalam uji coba untuk melihat informasi yang diberikan dari sistem pakar
untuk user atau pasiennya ini user masuk menu info gangguan maka tampilannya
memilih gangguan dan klik pilih lihat detail maka akan muncul seperi gambar di
bawah ini.
Gambar 5.14 Menu Form Detail Gejala
5.2.4 Uji Coba Diagnosa
Untuk melakukan diagnosa gangguan pada anak user terlebih dahulu
mengisikan identitas yang nantinya ini berfungsi untuk identitas hasil diagnosa.
Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
pertanyaan pertanyaan yang nantinya akan diberikan oleh sistem seperti di gambar
di bawah ini.
Gambar 5.16 Form Diagnosa Ganggua Anak
Apabila semua pertanyaan sudah dijawab maka sistem akan menampilkan
hasil diagnosa. Hal ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
jawaban iya lebih kecil dari pada tidak jadi hasil diagnosa tidak akan ditemukan.
Untuk memasukan data pasien seperti gambar 5.18.
Gambar 5.18 Data Pasien
Setelah identitas sudah terisi pasien atau user di suruh menjawab
pertanyaan berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh user. Pada gambar
dibawah ini apabila user menjawab tidak lebih banyak dibandingkan jawan iya.
Gambar 5.19 Data Jawaban
Untuk hasil analisa atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab oleh
pasien akan keluar hasil analisa seprti gambar di bawah ini. Pada gambar keluar
hasil tidak ditemukan, hal ini dikarenakan pasien lebih banyak menjawab tidak
Gambar 5.20 Hasil Analisa
Untuk hasil analisa di bawah ini adalah hasil yang diperoleh atas
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh para pasien. Dan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh sistem mengarahkan atas hasil analisa di bawah
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh para pasien. Dan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh sistem mengarahkan atas hasil analisa di bawah
ini.
6.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Autisme
Dan Gangguan Psikologis Lainya Pada Anak berbasis web ini, dapat diambil
kesimpulan :
a. Sistem ini menghasilkan suatu rancangan sistem pakar yang dapat
digunakan oleh user untuk mendiagnosa gangguan autisme pada anak.
b. Sistem telah dibangun sesuai dengan metode forward chaining, yaitu
pendeteksian bermula dari gejala-gejala yang ada hingga dapat
menghasilkan sebuah kesimpulan berupa penyakit paru yang diderita.
c. Aplikasi ini dapat memberikan laporan akhir dari konsultasi, sehingga
para orang tua akan mengetahui tindakan awal apakah yang harus
dilakukan kepada penderita autisme atau psikologi pada anak ini.
d. Sistem ini dibuat berbasis web jadi memudahkan user untuk mengakses di
internet dan tanpa harus mengeluarkan uang banyak.
e. Sistem ini memudahkan pakar untuk menerapkan ilmunya untuk
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut, yaitu:
a. Perbaikan interface agar tampilan lebih user friendly dan menarik.
b. Adanya layanan informasi atau pertanyaan dari user seputar temuan
gejala-gejala baru guna menambah atau mendukung data yang sudah ada.
Psikologi.
Maslim, R. (2002). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ. Jakarta:Rusdi Maslim.
Prasetyono, D. (2008). Serba-serbi Anak Autis. Jogjakarta:DIVA Pres.
Turban, E. (1995). Decision Support and Expert System; Management Support System.Newyork: Prentice-Hall.