Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Oleh :
Retty Nirmala S.,S.Kep.,Ns.M.Kep.
Pendahuluan
Istirahat dan tidur
-Sangat penting untuk kesehatan
-Orang sakit membutuhkan istirahat lebih banyak
-1/3 waktu hidup adalah untuk tidur
-“ Segala sesuatu akan terlihat lebih baik setelah tidur malan yang sempurna”
Istirahat
Suatu keadaan santai, tanpa tekanan emosi dan bebas dari kegelisahan
Diam/bersantai setelah melakukan kerja keras
Tidak selalu diartikan sebagai keadaan tidak beraktifitas
Orang dapat beristirahat bila :
1. Merasa segala sesuatu di bawah kontrol 2. Merasa diterima
3. Merasa mereka mengerti apa yang sedang berlangsung
4. Bebas dari iritasi dan hal yang tidak menyenangkan
5. Memiliki kepuasan terhadap aktifitas yang dilakukan
6. Mereka mengetahui akan menerima bantuan bila dibutuhkan
Tidur
Status perubahan kesadaran sehingga memerlukan stimulus dengan tingkatan yang berbeda untuk
“bangun”
Fungsi tidur : - Restoratif - protektif
Tidur NREM langsung untuk perbaikan tubuh
Tidur REM untuk meningkatkan proses sintetik di otak sehingga dapat
memulihkan fungsi tubuh dan manusia dapat memelihara kesegarannya
Irama-irama biologis diklasifikasikan sebagai siklus : -Irama sirkardian
-Irama infradian -Irama ultradian Patofisiologi tidur
Tidur merupakan aktifitas SSP yang berperan sebagai lonceng biologik
Irama seiring dengan rotasi bola dunia irama sirkadian
Tidur tidak dapat diartikan sbg manifestasi proses deaktifasi SSP orang tidur SSP tetap aktif dalam
mengadakan sinkronisasi thd neuron-neuron substansia retikular dari batang otak
Perubahan-perubahan aktifitas otak selama tidur sesuai dengan tahap tidur, yaitu :
Tahap I
Seseorang baru saja terlena
Seluruh otot menjadi lemas
Kelopak mata menutupi mata
Kedua bola mata bergerak bolak-balik ke kedua samping
Pada EEG penurunan voltage gelombang- gelombang alfa
Frekuensi nadi dan pernafasan menurun
Tahap II
Kedua bola mata berhenti bergerak
Suhu tubuh menurun
Tonus otot perlahan-lahan berkurang
Pada EEG timbul gelombang theta yang berfrekuensi 14-18 siklus/detik pada aktifitas dasar 3-6 siklus/detik “Sleep spindles”
Tahap ini berlangsung 10 – 15 menit
Tahap III
Keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh
EEG memperlihatkan perubahan gel.
Dasar beta 1-2 siklus/detik
Sekali-kali timbul sleep spindles
Sulit untuk dibangunkan
Tahap IV
Keadaan fisik lemah lunglai
EEG : hanya terlihat gel. Delta yang lambat dengan frekuensi 1-2
siklus/detik, tanpa sleep spindles Dapat terjadi mimpi
Denyut jantung dan pernafasan menurun 20-30%
Otot-otot relaks, jarang bergerak dan sangat susah dibangunkan Tahap IV memulihkan keadaan tubuh
Pre sleep
Tahap I tahap II tahap III tahap IV tidur REM
tahap II tahap III
Tahap V
Kedua bola mata bergerak kembali dengan kecepatan lebih tinggi disebut : rapid
eyes movement (REM) 10 menit
Paradoksal sleep sifatnya tidur nyenyak sekali tapi sifat fisiknya gerakan bola
mata sangat aktif
Mimpi terjadi pada masa ini
Selama tidur malam rata-rata 7 jam REM dan NREM bergantian 4-6 kali
Kehilangan tidur REM
Seseorang cenderung hiperaktif
Kurang dapat mengendalikan diri dan emosinya
Nafsu makan bertambah
Bingung dan curiga
Emosi labil
Kehilangan tidur NREM :
Menarik diri
Merasa tidak enak badan
Ekspresi wajah kuyu
Malas bicara
Kantuk yang berlebihan
Kehilangan tidur REM dan NREM
o Kemampuan memberikan
keputusan/pertimbangan menurun o Tidak mampu berkonsentrasi
o Kurang perhatian
o Terlihat tanda-tanda keletihan seperti : penglihatan kabur, mual, pusing
o Sulit melakukan aktifitas sehari-hari
o Daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi dan ilusi penglihatan atau pendengaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur :
1. Penyakit
- Liver failure siang tidur, malam gelisah/bangun - Enchepalitis, gastritis, dst
2. Gangguan pada endokrin
- Hipertiroid sulit untuk tidur dengan cepat
- hipotiroid menganggu tidur pada tahap ke IV 3. Obat-obatan
- Transquiliser mengganggu tidur REM 1.obat penenang mengganggu pola tidur - antidepresi
- amfetamin
mengganggu tidur REM
menurunkan tidur REM
4. Lingkungan
Kebisingan dapat menghabat tidur 5. Gaya hidup
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang
Kelelahan tingkat menengah orang dapat tidur denga nyenyak
Kelelahan yang berlebihan akan
menyebabkan periode tidur REM lebih pendek
Istirahat periode tidur REM lebih lama
6. Stress psikologis
Cemas dan depresi akan mengganggu frekuensi tidur
Cemas akan meningkatkan norepinephrin darah melalui sistem saraf simpatis
Zat kimia ini akan mengurangi tahap IV NREM dan REM
7. Diet
•Makanan yang mengandung L-triptopan seperti keju, susu, daging dan ikan tuna dapat
menyebabkan tidur
•Minuman yang mengandung alkohol akan menganggu tidur
•Alkohol mempengaruhi tidur
Pola tidur sesuai umur
1. Bayi baru lahir
Tidur 14 – 18 jam sehari 50% tidur REM
Banyak waktu tidurnya dilewatkan pada tahap III, IV NREM
Setiap siklus sekitar 45 – 60 menit
2. Bayi
- tidur 12 – 14 jam sehari - 20 – 30 tidur REM
- tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola terbagun sebentar
- pada umur 12 bulan, terbangunnya 1-2 kali sehari
3. Anak-anak
Tidur 10-12 jam sehari
25 % tidur REM
Banyak tidur pada malam hari
Terbangun dini hari berkurang
Siklus bangun tidur normal sudah tetap pada umur 2-3 tahun
4. Pra sekolah
• Tidur 11 jam pada malam hari
• 20% tidur REM
• Periode terbangun ke-2 hilang pada umur 3 tahun
• Periode umur 5 tahun tidur siang tidak ada kecuali kebiasaan tidur pada sore hari
5. Usia sekolah
• Tidur 10 jam pada malam hari
• 18,5 % tidur REM
• Sisa waktu tidur relatif konstan
6. Remaja
Tidur 8,5 jam sehari
20 % tidur REM
7. Dewasa muda
Tidur 7 – 9 jam sehari
20-25% tidur REM
5-10% tidur tahap I
50% tidur tahap II
10-20 tidur tahap III dan IV
8. Dewasa pertengahan
•
Tidur 7 jam sehari•
20% tidur REM•
Dapat mempunyai insomnia9. Dewasa tua
Tidur 6 jam sehari 20-25% tidur REM
Tidur tahap IV nyata berkurang, kadang tidak ada
Periode REM pertama lebih lama Dapat terbangun lebih sering
pada malam hari
Gangguan Tidur
1. Hipersomnia
Terlalu banyak tidur
Harus dicurigai karena
kemungkinan ada penyakit yang mendasari misal DM, penyakit paru
konstriktif, penyakit hepar,
penyakit ginjal, tumor serebri, obat- obatan
2. Insomnia
Susah tidur
Terbagi 2 tipe :
a.insomnia primer penderita bisa tidur bahkan tidurnya sambil mendengkur, tapi ia tidak bisa
menikmati tidur, masa REM sangat kurang sedangkan NREM cukup
b.Insomnia sekunder insomnia karena terganggu oleh suatu penyakit organ
orang-orang psikoneurotik umumnya menderita ini dan banyak keluhan
3. Somnabolisme
- Berjalan-jalan dalam tidur
- Banyak terdapat pada anak-anak
- Terjadi pada tahap III dan IV NREM
- Bahaya : bisa cedera
4. Narkolepsi
- Penderita dapat tertidur pada setiap saat ia mendapatkan serangan tidur
- Ngantuk timbul setelah : banyak makan, karena suasana fisiologik
- Serangan narkolepsi membahayakan
pada waktu mengendarai mobil, pekerja yang bekerja di pabrik dengan alat-alat yang berputar, di tepi jurang
5. Mengigau
Berbicara dalam tidur 6. Night teror
Mimpi buruk
Anak usia 6 tahun atau lebih sering mengalaminya
Setelah tidur beberapa jam, anak
langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan
7. Nokturnal enuresis
Ngompol
Sering terjadi pada usia 3 tahun atau lebih
Sering terjadi pada anak laki-laki
Enuresis biasanya terjadi 1-2 jam setelah tidur
Biasanya terjadi pada NREM tahap III - IV
8. Nokturnal ereksi
-Terjadi pada remaja laki-laki -Tahap REM
9. Bruxisme
-Menggertakan gigi dan geraham -Terjadi pada tahap II REM