• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT LEO INVESTMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM. Tanggal 30 September 2015 dan Untuk periode 9 bulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT LEO INVESTMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM. Tanggal 30 September 2015 dan Untuk periode 9 bulan"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 September 2015 dan Untuk periode 9 bulan

yang berakhir pada tanggal tersebut

(2)

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2 - 3

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 4 - 5

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN 6

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 7

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 8 - 48

(3)

1

(4)

2

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

30 September 31 Desember

Catatan 2 0 1 5 2 0 1 4

ASET LANCAR

Kas dan Bank 2,4,21&23 8.606.623.865 11.465.864.448 Piutang Usaha - Pihak Ketiga 2,5,21&23 26.700.542.100 3.483.822.000 Piutang Lain-lain 2,6,21&23 51.587.815.042 50.084.810.805 Pekerjaan Dalam Pelaksanaan 2 & 7 13.284.863.893 24.771.857.226 Pajak Dibayar di Muka 2 & 8 3.564.514.021 4.264.151.128 Biaya Dibayar di Muka 53.769.737 51.760.000 Jumlah Aset Lancar 103.798.128.658 94.122.265.607 ASET TIDAK LANCAR

Piutang Pihak Berelasi 2,9&23 77.627.500 77.627.500 Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi

Penyusutan masing-masing sebesar Rp 1.842.396.457 dan Rp. 1.705.284.998

per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 2 & 10 1.988.290.676 2.125.402.135 Aset Pajak Tangguhan 2 & 8 56.398.112 35.751.547 Jumlah Aset Tidak Lancar 2.122.316.288 2.238.781.182

JUMLAH ASET 105.920.444.946 96.361.046.789

A S E T

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini

(5)

3

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

30 September 31 Desember

Catatan 2 0 1 5 2 0 1 4

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Pajak 2 & 8 3.107.352.001 2.297.572.215

Utang Lain-lain 2,11&23 236.219.337 223.920.000

Beban Masih Harus Dibayar 2 & 23 120.061.210 955.267.291 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.463.632.548 3.476.759.506 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Pihak Berelasi 2 9.000.000 - Liabilitas Imbalan Kerja 2 & 12 159.829.919 144.381.187

Utang Lain-lain 2,11&23 686.680.291 566.680.291

Liabilitas Pajak Tangguhan 2 & 8 3.237.735 3.237.735 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 858.747.945 714.299.213

Jumlah Liabilitas 4.322.380.493 4.191.058.719

E K U I T A S

Modal Saham, Modal Dasar -

128.000. 000.000 terbagi atas 5.120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -

1.379.000.000 saham 13 34.475.000.000 34.475.000.000

Tambahan Modal Disetor 14 83.578.198.743 83.578.198.743

Saldo Rugi (16.441.496.705) (25.870.034.098)

J u m l a h 101.611.702.038 92.183.164.645

Kepentingan Non Pengendali 2 (13.637.585) (13.176.575)

Jumlah Ekuitas 101.598.064.453 92.169.988.070

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 105.920.444.946 96.361.046.789

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini

(6)

4

DAN 2014 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2015 2014

P E N D A P A T A N 2,15&23 21.291.597.000 5.966.989.500 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2,10,16&23 (11.585.583.333) (4.119.671.461)

LABA KOTOR 9.706.013.667 1.847.318.039

BEBAN USAHA 2 & 17 (2.187.515.778) (2.445.578.754)

RUGI USAHA 7.518.497.889 (598.260.715)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2

Pendapatan Bunga Pihak Ketiga 6 & 22 - 846.278.143 Laba (rugi) Selisih Kurs - Bersih 966.924.337 93.811.684

Jasa Giro 102.294.900 212.040.014

Pajak & denda pajak (14.531.898) -

Administrasi Bank - (4.866.748)

Beban pendapatan Lain-lain 834.244.589 (24.661.321)

Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih 1.888.931.928 1.122.601.773 LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PAJAK

PENGHASILAN 9.407.429.818 524.341.058

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 2 & 8

Pajak Tangguhan 20.646.565 7.547.569

LABA (RUGI) BERSIH 9.428.076.383 531.888.627

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - JUMLAH LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF 9.428.076.383 531.888.627

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini

(7)

5

DAN 2014 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2 0 1 5 2 0 1 4

LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 9.428.537.393 532.181.503

Kepentingan Non Pengendali 2 (461.010) (292.876)

J u m l a h 9.428.076.383 531.888.627

JUMLAH LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 9.428.537.393 532.181.503

Kepentingan Non Pengendali 2 (461.010) (292.876)

J u m l a h 9.428.076.383 531.888.627

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2 & 18 6,84 0,39 LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF

PER SAHAM DASAR 2 & 18 6,84 0,39

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini

(8)

6

Modal Saham

Tambahan Modal

Disetor Saldo Rugi Jumlah

Kepentingan Non

Pengendali Jumlah Ekuitas

SALDO PER 1 JANUARI 2014 34.475.000.000 83.578.198.743 (26.271.219.259) 91.781.979.484 (12.271.936)

91.769.707.548 LABA BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN

-

- 532.181.503 532.181.503 (292.876) 531.888.627

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2014 34.475.000.000 83.578.198.743 (25.739.037.756) 92.314.160.987 (12.564.812)

92.301.596.175 SALDO PER 1 JANUARI 2015 34.475.000.000 83.578.198.743 (26.271.219.259) 91.781.979.484 (12.271.936)

91.769.707.548 LABA BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN

-

- 9,428,537,393 9,428,537,393 (461,010)

9,428,076,383

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2015 34.475.000,000 83,578,198,743 (16,441,496,705)

101,611,702,038 (13,637,585)

101.598.064.453

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini

(9)

7

30 September 2015 ( Tidak Diaudit ) dan 2014 ( Tidak Diaudit ) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 387.815.700 11.458.824.000 Penerimaan Bunga 25.379.576 - Pembayaran Kas kepada Karyawan - - Pemasok dan Operasional Lainnya (457.797.614) (1.482.894.339) Pembayaran Utang Akrual (2.865.000) - Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (3.260.391.231) (73.940.633)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (3.307.858.569) 9.901.989.028 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan Aset Tetap - - -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari Hutang Lain-lain 2.880.132.664 - Pembayaran Piutang Lain-lain - (12.530.940.155) Penerimaan Piutang Lain-lain - - Pembayaran Utang Lain-lain - 705.692.334 Penerimaan Piutang Pihak Berelasi - - Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 2.880.132.664 (11.825.247.821) PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK (427.725.905) (1.923.258.793) KAS DAN BANK, AWAL 9.034.349.770 13.902.906.513 KAS DAN BANK, AKHIR 8.606.623.865 11.979.647.720

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini

(10)

8

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Leo Investments Tbk didirikan dalam berdasarkan Akta No. 45 tanggal 25 Maret 1999 yang dibuat dihadapan Notaris Hasiholan Siagian, SH. Akta Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No C- 4724.HT.01.01.Th2000 tanggal 3 Maret 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 23 Pebruari 2001, Tambahan No. 1005. Perusahaan beroperasi komersial sejak tahun 1999.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir dengan Akta No. 65 tanggal 30 Juni 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Irma Bonita, SH mengenai perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I dan perubahan susunan pengurus Perusahaan.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang investasi.

Perusahaan berdomisili di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sugico Graha, Jl. Imam Bonjol No. 68 - 70, Jakarta Pusat.

Kegiatan utama Perusahaan saat ini adalah melakukan investasi saham pada beberapa Entitas Anak.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 5 Nopember 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam Surat Keputusannya No. S-2717/PM 2001 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat melalui pasar modal sebanyak 70.000.000 dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 150 per saham.

Pada tanggal 26 Nopember 2001, saham Perusahaan telah dicatat pada PT Bursa Efek Indonesia.

(11)

9

1. U M U M (Lanjutan)

Pada tanggal 27 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam Surat Keputusannya No. S-8046/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 985.000.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 104 per saham.

Pada tanggal 11 Juli 2012, saham-saham tersebut telah dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia.

c. Karyawan, Direksi, Komisaris dan Komite Audit

Berdasarkan Akta No. 65 tanggal 30 Juni 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Irma Bonita, SH, dan Akta No. 12 tanggal 6 September 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH, susunan pengurus Perusahaan sebagai berikut:

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Komisaris Independen : Yayah Diasmono *) Komisaris Utama/Independen : Meina

Komisaris Utama : Meina Komisaris : Letty Johan

Direktur Utama : Andrey Permana Direktur Utama : Andrey Permana

Direktur Independen : Dedet Yandrinal *) Direktur : Lindawaty

Direktur : Lindawaty : Saad Shaarawi

*) Telah mengundurkan diri pada tanggal 1 Oktober 2014

Berdasarkan Surat No. L.099/LINV/X/2014 tanggal 8 Oktober 2014, Perusahaan mengkonfirmasikan pengunduran diri Bapak Yayah Diasmono dan Bapak Dedet Yandrinal efektif tanggal 1 Oktober 2014.

Pada tanggal 1 April 2015 Perusahaan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan susunan pengurus Perusahaan dimana telah diputuskan:

Komisaris Utama : Meina

Komisaris Independen: Muhammad Jauzi Arif Direktur Utama : Andrey Permana Direktur Independen: Lindawaty

(12)

10

1. U M U M (Lanjutan)

Susunan Komite Audit sebagai berikut:

30 September 2015 31 Desember 2014

K e t u a : Muhammad Jauzi Arif - *)

A n g g o t a : Patrick Santosa - *)

: Angela Ningsih Angela Ningsih

*) Ketua Komite Audit (Yayah Diasmono) dan anggota Komite Audit (Hoemar Putranto) telah mengundurkan diri Sejak 1 Oktober 2014.

Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing sebanyak 3 karyawan per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.

Jumlah remunerasi (kompensasi) Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

30 September 31 Desember

2 0 1 5 2 0 1 4

Dewan Komisaris 27,387,912 54,775,824

Direksi 595,931,898 1,191,863,795

J u m l a h 623,319,810 1,246,639,619

(13)

11

1. U M U M (Lanjutan)

d. Entitas Anak

Perusahaan memiliki investasi dalam saham entitas anak sebagai berikut:

Tahun Operasi

30 Juni 31 Desember 30 Juni 31 Desember

Domisili Jenis Usaha 2 0 1 5 2 0 1 4 Komersial 2 0 1 5 2 0 1 4

% % Rp Juta Rp Juta

PT Leo Resources Jakarta Pertambangan dan

Perdagangan Batu Bara serta Integrated Project

Management 99.998 99.998 2008 89,366,594,796 89,366,594,796

PT Lion Nickel Jakarta Pertambangan 99.00 99.00 2007 66,887,143 66,887,143

Entitas Anak

Jumlah Aset Persentase Kepemilikan

d. Entitas Anak (Lanjutan)

PT Leo Resources (PT LR)

Berdasarkan Akta No 32 tanggal 17 Januari 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Raden Johanes Sarwono, SH, Perusahaan membeli 10.989 saham PT LR dengan harga Rp 549.450.000 sehingga persentase pemilikan perusahaan dalam PT LR sebesar 99,90%.

Berdasarkan Akta No 11 tanggal 6 November 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Laurens Gunawan, SH, M.K., PT LR meningkatkan modal dasar dari semula Rp 2.200.000.000 menjadi Rp 104.372.200.000 serta modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan dari semula Rp 550.000.000 menjadi Rp 26.093.600.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh perusahaan sebanyak 510.872 saham atau sebesar Rp 25.543.600.000 sehingga persentase pemilikan perusahaan dalam PT LR sebesar 99,998%.

PT Lion Nickel (PT LN)

Berdasarkan Akta No 45 tanggal 11 September 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Raden Johanes Sarwono, SH, Perusahaan membeli 5.445 saham PT LN dengan harga Rp 544.500.000 sehingga persentase pemilikan perusahaan dalam PT LN sebesar 99%.

(14)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim

Laporan Keuangan Konsolidasian Interim telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang mencakup Pernyataan Estándar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Laporan Keuangan Konsolidasian Interim tersebut disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain

sebagaimana dijelaskan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim.

Laporan Keuangan Konsolidasian Interim disusun menggunakan basis akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas Konsolidasian adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian adalah mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang Fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.

Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method).

b. Prinsip Konsolidasian

Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dengan pemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung.

Laporan Keuangan Konsolidasian disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.

(15)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

Saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.

Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:

 Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak Perusahaan;

 Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

 Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada;

 Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

 Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

 Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan

 Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim dan

(16)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

dalam ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

c. Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode Pembelian. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar

pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK)

(17)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

dari Perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis yang sebelumnya dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali di ekuitas, saat ini dalam tahun 2014, disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

e. P i u t a n g

Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan cadangan penurunan nilai piutang berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada setiap akhir tahun.

Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.

f. Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan Instrumen Keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

(18)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f.1. Aset Keuangan

Pengakuan Awal

Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pembelian atau penjualan aset keuangan diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan sebagai berikut:

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat

pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tahun berjalan.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagang-kan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan.

(19)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

f.1. Aset Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate method) dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.

Aset Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi.

(iii) Aset Keuangan Dimiliki hingga Jatuh Tempo (Held to Maturity/HTM)

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan.

(20)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

f.1. Aset Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)

Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Available for Sale/AFS)

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai

wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim dan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode Suku Bunga Efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokkan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

(21)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f.2. Liabilitas Keuangan

Pengakuan Awal

Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasi-kan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas

derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim.

(22)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

f.2. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan liabilitas keuangan yang diperdagangkan.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang lain-lain, beban masih harus dibayar dan utang pihak berelasi.

f.3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

(23)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f.4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Penyesuaian Risiko Kredit

Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

f.5. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

(24)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan

Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan adalah sebagai berikut:

a. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual (individual assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang evaluasi penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan individual assessment;

b. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara kolektif (collective assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang evaluasi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif atau kapan suatu aset keuangan penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan collective assessment.

Bukti objektif dari penurunan nilai piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan Entitas Anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

(25)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan)

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali untuk piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai piutang. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan cadangan penurunan nilai piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing (Individual Assessment) piutang pada akhir periode. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai piutang diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim dalam tahun yang bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke Ekuitas.

(26)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f.7. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing- masing liabilitas diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim.

(27)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f.8. Instrumen Keuangan Majemuk dan Ekuitas

Komponen-komponen dalam instrumen keuangan Majemuk harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas.

Nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan liabilitas. Komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen liabilitas yang ditetapkan secara terpisah.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perseroan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

g. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Mata uang pelaporan yang digunakan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Interim adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak. Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diukur menggunakan mata uang fungsional.

Transaksi dalam tahun berjalan dalam mata uang asing dibukukan ke dalam Rupiah atas dasar nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi terjadi.

Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim tahun berjalan.

Kurs konversi yang digunakan masing-masing sebesar USD 1 = Rp 14.650 dan USD 1 = Rp 12.440per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014

(28)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

h. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi merupakan seseorang atau entitas yang berhubungan dengan Perusahaan:

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tesebut:

i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;

ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(29)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

h. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim.

i. Aset Tetap Pemilikan Langsung dan Penyusutannya

Aset tetap disajikan dengan menggunakan model biaya (cost model) untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap sebagai berikut:

Perlengkapan Proyek 4 Tahun Mesin 8 Tahun Inventaris Kantor 4 Tahun Kendaraan Bermotor 4 - 8 Tahun

Biaya-biaya yang timbul setelah pengakuan awal aset tetap, seperti biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut dapat menambah manfaat ekonomis dimasa mendatang dari pengunaan aset tetap tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.

Apabila aset tetap dijual atau dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim dan keuntungan atau kerugian

(30)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Aset Tetap Pemilikan Langsung dan Penyusutannya (Lanjutan)

yang dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim periode berjalan.

j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Aset non-keuangan ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.

Pada setiap akhir periode pelaporan, aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat tagihan sesuai dengan persentase fisik pekerjaan.

Beban diakui atas dasar masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (Accrual Basis).

l. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk setiap entitas sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

(31)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

l. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam Laporan Keuangan Konsolidasian pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim. Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim tahun berjalan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.

Untuk setiap entitas yang dikonsolidasikan, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut.

m. Laba (Rugi) Per Saham

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.

n. Informasi Segmen

Informasi segmen disajikan sesuai dengan pengelompokkan segmen usaha untuk bentuk primer dan segmen geografis untuk bentuk sekunder. Segmen usaha disajikan menurut

(32)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

n. Informasi Segmen (Lanjutan)

pengelompokkan umum produk yang dihasilkan, sedangkan segmen geografis disajikan dalam wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dan diluar Jabotabek.

o. Imbalan Kerja

Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pasca kerja dihitung dengan menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit Aktuaria.

Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10%

dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode Garis Lurus.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING

Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Interim. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda dari jumlah estimasi yang dibuat.

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

(33)

31

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap (Lanjutan)

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis.

Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi

dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena faktor yang disebutkan diatas.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset. Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset selama periode berjalan.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan parameter yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan yang tidak dapat diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan nilai wajar dengan cara tersebut di atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.

(34)

32

4. KAS DAN BANK

Rinciannya sebagai berikut:

30 September 31 Desember

2 0 1 5 (Tidak Diaudit)

2 0 1 4 (Diaudit) K a s 750,000,000 - B a n k

R u p i a h

PT Bank CIMB Niaga Tbk 15,579,367 11,073,597,118

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7,808,090,318 359,722,175 Dolar Amerika Serikat

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32,954,180 32,545,155

Jumlah Bank 7,856,623,865 11,465,864,448

Jumlah Kas dan Bank 8,606,623,865 11,465,864,448

5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA

Akun ini merupakan piutang PT Leo Resources (Entitas Anak) kepada PT Jaya Mimika Lestari masing-masing sebesar Rp 26.700.542.100 per 30 September 2015 dan sebesar Rp 3.483.822.000 per 31 Desember 2014.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak menetapkan cadangan penurunan nilai piutang karena berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas piutang pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa piutang tesebut dapat tertagih seluruhnya.

6. PIUTANG LAIN-LAIN Rinciannya sebagai berikut:

30 September 31 Desember

2 0 1 5 (Tidak Diaudit)

2 0 1 4 (Diaudit)

PT Geo Drilling Indonesia 48,590,924,752 47,235,864,205

PT Satui Basin Gas 2,996,890,290 2,848,946,600

J u m l a h 51,587,815,042 50,084,810,805

(35)

33

6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)

Piutang kepada PT Geo Drilling Indonesia merupakan pinjaman yang diberikan oleh PT Leo Resources, Entitas Anak untuk mendukung kegiatan operasional proyek dan tambahan modal kerja PT Geo Drilling Indonesia sebagai subkontraktor Entitas Anak sebesar Rp 33.924.222.530 dan USD 1.000.000 atau ekuivalen Rp 13.086.000.000 per 30 September 2015. (Catatan 22b).

Pinjaman kepada PT Geo Drilling Indonesia sebesar Rp 1.580.702.222 per 30 September 2015 merupakan pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan dan tidak dikenakan bunga serta tanpa jaminan dan jangka waktu pembayaran yang tetap.

Piutang kepada PT Satui Basin Gas merupakan kelebihan pembayaran atas pelunasan pinjaman modal kerja untuk kegiatan integrated project management atas wilayah production sharing contract kotabu dari PT Satui Basin Gas terkait dengan kerjasama pekerjaan tersebut antara PT Leo Resources (Entitas Anak) dengan PT Jaya Mimika Lestari (lihat Catatan 22a).

7. PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN

Akun ini merupakan pengeluaran atas biaya proyek terkait pekerjaan Integrated Project Management atas wilayah production sharing contract kotabaru. Rinciannya sebagai berikut:

30 September 31 Desember 2 0 1 5

(Tidak Diaudit)

2 0 1 4 (Diaudit) Biaya Proyek yang Telah Dikeluarkan 28.891.528.687 28.891.528.687 Dibebankan Kedalam Beban Pokok Pendapatan (15.606.664.794) (4.119.671.461) Pekerjaan Dalam Pelaksanaan - Akhir Periode 13.284.863.893 24.771.857.226

(36)

34

8. P E R P A J A K A N

Rinciannya sebagai berikut:

Perusahaan dan Entitas Anak akan menyelesaikan seluruh liabilitas perpajakan lainnya, jika ada, pada saat jatuh tempo.

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghassilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim komersial dengan rugi fiskal sebagai berikut:

(37)

35

8. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

Pajak Tangguhan

Rinciannya sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan

(Dibebankan) (Dibebankan)

ke Laporan ke Laporan

1 Januari Laba Rugi 31 Desember Laba Rugi 30 September

2 0 1 4 Komprehensif 2 0 1 4 Komprehensif 2 0 1 5

Perusahaan

P e n y u s u t a n (343,750) - (343,750) - (343,750) Estimasi Imbalan Kerja 30,451,540 5,643,757 36,095,297 159,829,919 195,925,216 Jumlah Aset Pajak

Tangguhan - Perusahaan 30,107,790 5,643,757 35,751,547 20,646,565 195,581,466 Entitas Anak

P e n y u s u t a n (3,237,735) - (3,237,735) - (3,237,735) Jumlah Aset Pajak

Tangguhan - Bersih 26,870,055 5,643,757 32,513,812 20,646,565 192,343,731

(38)

36

8. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

Perusahaan dan Entitas Anak tidak membukukan rugi fiskal sebagai aset pajak tangguhan karena manajemen Perusahaan belum dapat menentukan

Manfaat dari rugi fiskal tersebut untuk tahun-tahun mendatang dalam periode fiskal yang diakui menurut Undang-undang Perpajakan.

9. PIUTANG PIHAK BERELASI

Akun ini merupakan pinjaman sementara Goodwill Investment Services Inc kepada Perusahaan masing-masing sebesar Rp 77.627.500 per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Piutang tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa jangka waktu pembayaran yang tetap.

10. ASET TETAP

Rinciannya sebagai berikut:

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan

M e s i n 2,557,228,071 - - 2,557,228,071 Inventaris Kantor 242,349,780 - - 242,349,780 K e n d a r a a n 274,300,000 - - 274,300,000 Perlengkapan Proyek 756,809,282 - - 756,809,282 J u m l a h 3,830,687,133 - - 3,830,687,133 Akumulasi Penyusutan

M e s i n 851,187,437 79,913,379 - 931,100,816 Inventaris Kantor 234,112,280 1,647,500 - 235,759,780 K e n d a r a a n 255,050,000 8,250,000 - 263,300,000 Perlengkapan Proyek 364,935,281 47,300,580 - 412,235,861 J u m l a h 1,705,284,998 137,111,459 - 1,842,396,457

Jumlah Tercatat 2,125,402,135 1,988,290,676

30 September 2015 (Tidak Diaudit)

(39)

37

10. ASET TETAP (Lanjutan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan

M e s i n 2,557,228,071 - - 2,557,228,071 Inventaris Kantor 242,349,780 - - 242,349,780 K e n d a r a a n 274,300,000 - - 274,300,000 Perlengkapan Proyek 756,809,282 - - 756,809,282 J u m l a h 3,830,687,133 - - 3,830,687,133 Akumulasi Penyusutan

M e s i n 531,533,928 319,653,509 - 851,187,437 Inventaris Kantor 227,522,280 6,590,000 - 234,112,280 K e n d a r a a n 222,050,000 33,000,000 - 255,050,000 Perlengkapan Proyek 175,732,960 189,202,321 - 364,935,281 J u m l a h 1,156,839,168 548,445,830 - 1,705,284,998

Jumlah Tercatat 2,673,847,965 2,125,402,135

31 Desember 2014 (Audit)

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 137.111.459 dan Rp 548.445.830

Berdasarkan penelahaan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap, sehingga tidak dilakukan penyisihan penurunan nilai aset tetap pemilikan langsung pada 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak belum mengasuransikan atas kepemilikan aset tetapnya karena menganggap risiko atas kemungkinan kerugian yang timbul tidak signifikan.

11. UTANG LAIN-LAIN

Rinciannya sebagai berikut:

30 September 31 Desember

2 0 1 5 (Tidak Diaudit)

2 0 1 4 (Diaudit) Jangka Pendek

PT Transasia Energy Resources 235.548.000 223.920.000

Jangka Panjang

PT Sugico Graha 686.680.291 566.680.291

J u m l a h 922.228.291 790.600.291

(40)

38

11. UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)

Utang kepada PT Sugico Graha merupakan utang atas persewaan ruangan kantor dan transaksi lainnya. Utang tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa jangka waktu pembayaran yang tetap.

12. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Perusahaan menghitung dan mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ”Ketenagakerjaan”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan tentang liabilitas imbalan kerja tersebut. Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh manajemen Perusahaan.

Asumsi-asumsi digunakan untuk menghitung estimasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian sebagai berikut:

Usia Pensiun : 55 tahun

Tingkat Kenaikan Gaji : 6% per tahun masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013

Tingkat Diskonto : 9% per tahun untuk periode 2015 dan 8,5% per tahun untuk tahun 2014 M e t o d e : Proyeksi Kredit Unit untuk menghitung manfaat sekarang dan beban

sekarang

Periode Laporan : 30 September 2015 dan 31 Desember 2014

Mutasi estimasi liabilitas imbalan kerja sebagai berikut:

30 September 31 Desember

2 0 1 5 (Tidak Diaudit)

2 0 1 4 (Diaudit)

Saldo Awal 144,381,187 121,806,158

Penambahan 15,448,732 22,575,029

Saldo Akhir 159,829,919 144,381,187

Beban imbalan kerja disajikan dalam akun Beban Umum dan Administrasi.

(41)

39

12. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)

Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai.

13. MODAL SAHAM

Susunan pemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut:

Jumlah Saham Jumlah

Goodwill Investment Services Inc. 1.040.410.750 75,45 26.010.268.750 Lain-lain (Saldo masing-masing

Kepemilikan Kurang dari 5 %) 338.589.250 24,55 8.464.731.250

J u m l a h 1.379.000.000 100,00 34.475.000.000

% Persentase

Pemegang Saham Kepemilikan

14. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut:

Agio Saham

Penawaran Umum Perdana 8.750.000.000

Penawaran Umum Terbatas I 77.815.000.000

Biaya Emisi Saham

Penawaran Umum Perdana (1.390.334.425)

Penawaran Umum Terbatas I (1.596.466.832)

J u m l a h 83.578.198.743

15. PENDAPATAN

Akun ini merupakan pendapatan atas Integrated Project Management kepada PT Jaya Mimika Lestari masing-masing sebesar Rp 21.291.597.000 dan Rp 5.966.989.500 untuk periode yang

(42)

40

15. PENDAPATAN (Lanjutan)

berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2015 (tidak diaudit) dan 2014 (tidak diaudit) (Catatan 22a).

16. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Akun ini merupakan beban pokok pendapatan atas Integrated Project Management kepada PT Jaya Mimika Lestari masing-masing sebesar Rp 11.585.583.333 dan Rp 4.119.671.461 untuk

periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2015 (tidak diaudit) dan 2014 (tidak diaudit) (Catatan 7 dan 22a).

17. BEBAN USAHA

Rinciannya sebagai berikut:

30 September 30 September

2 0 1 5 2 0 1 4

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Gaji, Upah dan Tunjangan 1.420.304.911 1.462.421.992

Jasa Profesional 261.701.883 204.300.000

P e n y u s u t a n 137.111.459 282.472.915

S e w a 122.960.000 243.333.333

Denda Keterlambatan 35.000.000 10.000.000

Iklan dan Promosi 76.819.500 46.033.600

Iuran 67.000.000 -

J a m s o s t e k 21.454.065 26.674.072

Dokumen dan Perijinan 17.958.000 53.810.751

Keperluan Kantor 950.000 3.034.500

Estimasi Imbalan Kerja - 44.923.019

Perbaikan dan Pemeliharaan 585.500 47.800.727

A s u r a n s i - 11.834.902

K o m u n i k a s i 1.201.325 7.271.444

Perjalanan Dinas - 1.349.000

Perjamuan dan Sumbangan 5.000.000 -

Lain-lain 19.469.135 318.499

J u m l a h 2.187.515.778 2.445.578.754

(43)

41

18. LABA/RUGI PER SAHAM Rinciannya sebagai berikut:

30 September 30 September

2 0 1 5 2 0 1 4

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit) Laba (Rugi) untuk Perhitungan Saham

Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada

Pemilik Entitas Induk 9.428.537.393 531.888.627

Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan

kepada Pemilik Entitas Induk 9.428.537.393 531.888.627

Jumlah Saham

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham (dalam Lembar) 1.379.000.000 1.379.000.000 Laba (Rugi) Perusahaan

Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar 6,84 0,39 Laba (Rugi) Komprehensif per Saham Dasar 6,84 0,39

19. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI

Sifat hubungan dengan pihak berelasi yaitu Goodwill Investment Services Inc. merupakan pemegang saham Perusahaan. Jenis transaksi yaitu pinjaman tanpa bunga, jaminan dan jangka waktu pembayaran yang tetap sebesar Rp 0 per 30 September 2015 dan Rp 77.627.500 (0,08%

dari jumlah aset) 31 Desember 2014.

Gambar

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan  dan Entitas Anak sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan yang menjadi pemenang pekedaan Konstruksi Pembangunan Flat 4 Lantai Type 36 seluas 1,685 M2 beserta Fasum Satuan Brimob Polda Sumut Tahun

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE Kota Medan.. Asli Dokumen Kualifikasi sesuai data isian kualifikasi dan fotokopinya sebanyak 1(satu)

KELOMPOK KERJA ULP BARANG/JASA PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEJAKSAAN RI PADA KEJAKSAAN NEGERI MEMPAWAH.. TAHUN

Menurut AL Slamet Riyadi (1986) kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar- dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya

memasarkan produk asuransi. Wakil Ketua AAUI Untuk Bidang Keagenan Bambang S Soekarno menambahkan bahwa salah satu poin penting yang diatur dalam Standar Praktik dan Kode

2. Tingkat pendidikan yang dimaksud yaitu jenjang pendidikan terakhir dari responden yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Tingkat pengetahuan yang dimaksud adalah

Tidak sekolah lagi B5R14 Jenis pendidikan t ert inggi yg pernah/ sedang

Kendala-Kendala Yang Muncul Dalam Menentukan Imbalan Lain Bagi Kurator Dalam Perkara Kepailitan Di Pengadilan Niaga Semarang ……… 72 BAB V Penutup