TUGAS AKHIR
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEGAWAI PADA PT BANK SUMUT PUSAT MEDAN
OLEH:
THERESIA BRIGITA TARIGAN
192102026
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Progam Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2022
ii
iii
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun tugas akhir ini berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Pada PT.
Bank Sumut Pusat Medan”. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak pihak yang memberikan bantuan, nasehat, masukan dan motivasi kepada penulis sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Fadli., SE., MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Firman Syarif, SE., MSi., Ak.CA., selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ibnu Austrindanney Sina Azhar, SE., MSi.Ak.CPA., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Munawarah SE.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, selalu meberikan saran serta petunjuk kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini selesai dapat dengan baik.
5. Seluruh dosen pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
6. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis,yaitu Bapak tercinta Andreas Tarigan dan Ibunda Saudur Kudadiri, serta kedua Adik tersayang Paulus Tarigan dan Ruben
ii
Tarigan yang selalu memberikan dukungan, saran, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.
7. Kepada teman teman angkatan 2019, khususnya kepada sahabat saya Annisa Husniati Siregar yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
8. Kepada sepupu yang selalu mendukung, memberi semangat dan mendoakan Ayu Hasibuan dan Angel Kudadiri Selama mengerjakan Tugas akhir.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca. Akhir penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam tugas akhir ini.
Medan, 30 Mei 2022 Penulis
Theresia Brigita Tarigan
192102026
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………....………I DAFTAR ISI………...………III DAFTAR GAMBAR………….………..V
BAB I PENDAHULUAN………..………...1
1.1 Latar Belakang………..1
1.2 Rumusan Masalah……….3
1.3 Tujuan Penelitian………..3
1.4 Manfaat Penelitian………3
1.5 Jadwal Kegiatan………4
1.6 Sistematika Penulisan ………..5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN………...7
2.1 Sejarah Singkat………..………...7
2.2 Visi dan Misi Perusahaan……….8
2.2.1 Visi PT. Bank Sumut………..8
2.2.2 Misi PT. Bank Sumut………..………..………..8
2.3 Stuktur Organisasi ………...……….……8
2.4 Job Description……….9
2.5 Jaringan Usaha Kegiatan……….………15
2.6 Kinerja Usaha Terkini……….16
2.7 Rencana Kegiatan……….…..…18
BAB III PEMBAHASAN……….….21
3.1 Kredit………..21
3.1.1 Pengertian Kredit……….…….21
3.1.2. Unsur-Unsur Kredit……….21
3.1.3 Syarat Kredit……….22
3.1.4 Jenis-Jenis Kredit ……….23
3.2 kredit Pegawai ………26
3.2.1 Pengertian Kredit Pegawai………26
3.2.2 Jenis-Jenis Kredit Pegawai……….………..27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………35
4.1 Kesimpulan……….35
4.2 Saran………...………36
DAFTAR PUSTAKA……….37
iv
DAFTAR TABEL
1.1 Jadwal Kegiatan………..……….4
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman era globalisasi dimana persaingan semakin tinggi untuk mendapatkan pekerjaan agar menghasilkan pendapatan tetapi tingkat lapangan kerja lebih sedikit dari pada tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat drastis meningkat. Masyarakat dituntut untuk bersaing secara global serta dituntut untuk menjadi kreatif untuk mendapatkan sebuah pendapatan pada saat ini usaha mikro adalah salah satu andalan untuk mengatasi masalah tersebut. Tetapi dengan kendala tidak adanya modal awal ataupun kurangnya modal awal untuk membangun sebuah usaha mikro. Disinilah salah satu fungsi bank sebagai penyalur dana kredit kepada masyarakat agar dapat memenuhi modal awal untuk membuat suatu usaha kecil serta mendukung kelangsungan kegiatan bisnis.
Kredit merupakan fasilitas keuangan yang memungkinkan badan usaha atau seseorang untuk meminjam uang dan menggembalikannya dalam jangka waktu yang sudah disepakati kedua belah pihak. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat 11 menyebutkan kredit merupakan penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam meminjam untuk melunasi utangnya dengan jangka waktu tertentu dan dengan pemberian bunga. Dalam pemberian kredit terdapat unsur esensial dari kredit adalah kepercayaan dari bank sebagai kreditur terhadap nasabah peminjam sebagai debitur. Kepercayaan tersebut timbul karena dipenuhinya segala ketentuan dan persyaratan untuk memperoleh kredit bank oleh debitur. Makna dari kepercayaan
2
tersebut adalah adanya keyakinan dari bank sebagai kreditur bahwa kredit yang diberikan akan sungguh-sungguh diterima kembali dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. Bank juga banyak menawarkan berbagai produk perbankan dana dan produk pinjaman jasa lainnya. Dalam produk pinjamannya bank mempunyai penyaluran kredit yang dapat dilihat dari tujuannya, jangka waktunya, jaminannya, orangnya dan tempat kediamannya (Viesthzal,dkk,2005).
PT. Bank Sumut Pusat Medan merupakan salah satu bank di Indonesia yang berperan dalam memberikan kredit. Salah satu jenis kredit yang ada pada PT. Bank Sumut Pusat Medan yaitu kredit konsumtif dalam bentuk kredit pegawai. Kredit pegawai yaitu kredit yang diperuntukkan kepada para pegawai PT. Bank Sumut Pusat Medan yang masih aktif dan merupakan pegawai tetap yang sudah memenuhi syarat di instansi tersebut.
Ada 4 (empat) jenis kredit pegawai pada PT. Bank Sumut Pusat Medan yaitu Kredit yang bertujuan untuk keperluan dan kebutuhan karyawan yang bersifat darurat disebut Kredit Serbaguna Insidental, kredit yang dipergunakan untuk membiayai kepemilikan rumah, mobil maupun sepeda motor disebut Kredit Kepemilikan Aset, kredit untuk membiayai pengadaan kendaraan dinas untuk fasilitas penunjang kerja disebut Kredit Penerima Fasilitas Kendaraan Dinas, kredit yang bertujuan untuk melunaskan kredit atau hutang yang menjadi kewajiban pegawai disebut Kredit Dalam Rangka Perekrutan Pegawai.
Maka sesuai dengan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membahas tentang “Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Pada PT. Bank Sumut Medan”.
3 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan penulis ingin membuat rumusan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana prosedur pemberian kredit pegawai pada PT. Bank Sumut Pusat Medan ?.
b. Apa saja syarat dan tujuan kredit pegawai pada PT. Bank Sumut Pusat Medan?.
1.3 Tujuan penelitian
Dalam melakukan penelitian ini juga terdapat tujuan penelitian.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan maka tujuan penelitian yang dilakukan peneliti pada PT. Bank Sumut Pusat Medan adalah:
a. Untuk mengetahui apa saja prosedur pemberian kredit pegawai PT. Bank Sumut Pusat Medan.
b. Untuk mengetahui syarat dan tujuan kredit pegawai PT. Bank Sumut Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini juga terdapat manfaat penelitian. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka manfaat penelitian yang dilakukan peneliti pada PT. Bank Sumut Pusat Medan adalah:
a. Manfaat bagi PT. Bank Sumut Pusat yaitu sebagai bahan pertimbangan dan masukkan perihal kredit pegawai .
4
b. Manfaat bagi peneliti yaitu menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi peneliti untuk dapat mengerti dan memahami tentang kredit pegawai PT.
Bank Sumut Pusat Medan.
1.5 Jadwal Kegiatan
Penelitian dilakukan pada PT. Bank Sumut Pusat Medan Jl. Iman Bonjol No. 18 Medan. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan pelaksanaan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengelolan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir.
Untuk lebih jelasnya jadwal survey/observasi ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.
Sumber : Penulis (2022)
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan Maret April Mei
III IV I II III IV I II III IV
1. Pengajuan Judul
2. Penunjukan Dosen Pembimbing 3. Permohonan Izin Riset
4. Pengumpulan Data 5. Penyusunan Tugas Akhir 6. Bimbingan Tugas Akhir 7. Penyelesaian Tugas akhir
5 1.6 Sistematika Penulisan
Pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini akan disajikan dalam 4 (empat) Bab, berikut adalah sistematika penulisannya
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal kegiatan, dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Adapun hal-hal yang dibahas dalam bab ini adalah mengenai tentang sejarah singkat,visi dan misi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Pembahasan yang disajikan peneliti adalah mengenai tentang prosedur kredit pegawai, syarat dan tujuan kredit pegawai.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran yang diberikan kepada PT. Bank Sumut Pusat Medan.
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. Bank Sumut Medan
PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Disingkat BPDSU didirikan di Medan pada tanggal 04 November dalam bentuk perusahaan daerah berdasarkan akta notaris Rusli Nomor 22 dengan sebutan BPDSU.
Pada tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dan sahamnya dimiliki oleh Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara. Sejalan dengan program Rekapitulasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus diubah dari Perseroan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT agar saham Pemerintah Pusat dapat masuk untuk mengembangkan dan di kemudian hari saham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut maka pada Tahun 1999, bentuk hokum BPDSU diubah kembali menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT.
Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, Jl.Imam Bonjol No.18 yang didirikan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 16 April 1999 dibuat dihadapan Alina Hanum, SH, Notaris di Medan yang telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia No. C-8224 HT.01.01.TH99
7
tanggal 05 Mei 1999. Universitas Sumatera Utara Modal Dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp.400 Miliar.
Laju pertumbuhan PT. Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dilihat dari kinerja dan prestasi yang diperoleh dari tahun ke tahun dan pembukaan jaringan kantor baru beberapa daerah Tingkat II di Sumatera Utara dan Jakarta, telah tercatat total aset PT Bank Sumut mencapai Rp 10,75 triliun pada tahun 2009 dan mencapai Rp 12,76 triliun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi bank profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalaknya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD regional champion 2014. Tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permohonan lain seperti penerbitan obligasi. Untuk itu, modal dasar PT. Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp 1 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2 triliun. Kemudian pada tahun 2011 total aset yang dimiliki Rp 18,95 triliun, pada tahun 2018 dengan total aset menjadi Rp 28,83 triliun, dan terus meningkat hingga pada tahun 2020 dengan total aset menjadi Rp 31,7 triliun.
2.2 Visi dan Misi PT. Bank Sumut 2.2.1 Visi PT. Bank Sumut
Menjadi Bank andalan dalam membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
2.2.2 Misi PT. Bank Sumut
Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip- prinsip compliance. Kata compliance disini berarti penuh
8
dengan keinginan, yaitu keinginan PT. Bank Sumut dalam mengelola dana secara professional.
9 2.3 Struktur Organisasi PT. Bank Sumut
Sumber : https://www.banksumut.co.id
10 2.4 Job Description
Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi PT. Bank Sumut, Jl. Imam Bonjol No. 18, Medan.
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS merupakan pemegang kekuasaan tinggi perseroan yang diadakan setiap tahunnya. Pada diadakan dengan tujuan atau goal yang ingin dicapai dengan berlandaskan pada perturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Rapat Umum Pemegang Saham adalah Organ atau bagian Perseroan yang memiliki kewenangan atas segala sesuatu yang tidak dimiliki oleh dewan komisaris atau dewan direksi dalam batas yang telah ditentukan oleh Undang- Undang dan/atau anggaran dasar. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 menjelaskan bahwa RUPS memiliki fungsi yang sangat penting bagi pemegang saham terutama ketika para pemegang saham menentukan kebijakan perusahaan.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasihat kepada direksi terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi. Dewan Komisaris Bank Sumut beranggotakan para profesional yang berpengalaman dalam industri keuangan/perbankan. Dewan Komisaris bank berkomitmen untuk melaksanakan praktik tata kelola perusahaan yang baik dan transparan serta menerapkan prinsip-prinsip etika dan moral secara bersungguh-sungguh. Dewan Komisaris juga melaksanakan keputusan
11
keputusan yang diambil dalam RUPS maupun tugas-tugas yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar, Peraturan OJK, Bank Indonesia serta peraturan- peraturan lainnya.
1. Komite diBawah Dewan Komisaris/Committees under Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa Komite Penunjang yang berada di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Semua komite tersebut, diketuai oleh Komisaris Independen, komite-komite di bawah Dewan Komisaris tersebut dibentuk sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4. Direksi/Board of Directors
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana dijelaskan di Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku. Bertanggung jawab secara kolektif Kolegial melakukan pengurusan bank untuk kepentingan dan tujuan bank serta mewakili bank di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugasnya selama satu tahun, Direksi mempertanggungjawabkan pengurusan bank dalam RUPS.
5. Komite di Bawah Direksi/Committees Under Board of Directors
Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, maka Direksi memiliki komite-komite di bawah Direksi yang bertugas
12
membantu Direksi untuk memberikan saran dan rekomendasi yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Direksi dibantu oleh 8 (delapan) Komite yang semuanya bertugas memberikan opini obyektif kepada direksi dan membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota komite ditunjuk oleh direksi dan dalam pelaksanaan rapat memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keahliannya. Adapun komite tersebut yaitu: Komita Manajemen Risiko, Komite ALCO, Komite Pembiayaan, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kepegawaian, Komite Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, Komite Pengusul Restrukturisasi Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan/Pembiayaan.
6. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris perusahaan di bawah direktur utama serta dipimpin oleh seorang pemimpin sekretaris perusahaan. Pimpinan sekretaris perusahaan dibantu oleh pejabat struktural setingkat bidang dan pejabat fungsional serta pegawai. Fungsi sekretaris perusahaan adalah merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol pengelolaan kesekretariatan perusahaan, hukum, dan komunikasi perusahaan dalam rangka menjaga hubungan dan meningkatkan image perusahaan di depan mata klien dan perusahaan lainnya, serta menjalin hubungan kerjasama yang baik bagi perusahaan.
7. Divisi Perencanaan
Divisi perencanaan berada di bawah direktur utama serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Pemimpin divisi perencanaan dibantu oleh pejabat struktural setingkat bidang dan pejabat fungsional serta pegawai. Fungsi divisi
13
perencanaan adalah mengarahkan dan mempersiapkan strategi dan perencanaan bisnis bank dalam rangka meningkatkan pengembangan jaringan dan kinerja bank.
8. Divisi Sumber Daya Manusia
Divisi sumber daya manusia berada di bawah direktur utama serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Divisi sumber daya manusia terdiri dari 2 (dua) bidang yaitu bidang tenaga kerja dan bidang pendidikan dan latihan. Fungsi divisi sumber daya manusia adalah mengarahkan, merencanakan, dan mengembangkan sistem manajemen sumber daya manusia untuk memastikan produktivitas dan pengembangan human asset value.
9. Divisi Pengawasan
Divisi pengawasan berada di bawah direktur utama serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, divisi pengawasan menempatkan staff sebagai control intern di kantor cabang koordinator dan kantor cabang konvensional maupun kantor cabang syariah. Fungsi divisi pengawasan adalah menyelamatkan dan mengamankan harta bank dan mengawasi dan membina seluruh unit kerja bank untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
10. Divisi Kepatuhan
Divisi kepatuhan berada di bawah direktur utama serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Fungsi divisi kepatuhan adalah mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan, mengelola risiko kepatuhan, memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan BI/OJK serta peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
14
memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat bank pada BI/OJK atau otoritas pengawasan lainnya.
11. Divisi Manajemen Risiko
Divisi manajemen risiko berada di bawah direktur kepatuhan serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Fungsi divisi manajemen risiko adalah mengarahkan dan merencanakan manajemen risiko bank dalam rangka pengendalian resiko yang efektif dan selera dengan ketentuan Bank Indonesia.
12. Divisi Akuntansi dan Pajak
Divisi akuntansi dan pajak di bawah direktur operasional serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Fungsi divisi akuntansi dan pajak adalah merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol aktivitas data keuangan dan perpajakan atas pencatatan dan pelaporan untuk memastikan kelancaran proses operasional unit kerja.
13. Divisi Operasional
Divisi operasional berada di bawah direktur operasional serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Fungsi divisi operasional adalah mengarahkan dan mengontrol proses monitoring, rekonsiliasi dan settlement dilakukan sesuai dengan SOP guna mendukung kelancaran proses operasional.
14. Divisi Teknologi Informasi
Divisi teknologi informasi berada di bawah direktur operasional serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Fungsi divisi teknologi informasi adalah membangun, mengarahkan dan mengontrol sistem teknologi informasi untuk menjamin kelancaran kegiatan bank.
15 15. Divisi Umum
Divisi umum berada di bawah direktur operasional serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Divisi umum terdiri dari 2 bidang, yaitu bidang logistik dan bidang rumah tangga. Fungsi divisi umum yaitu merencanakan, mengarahkan dan mengontrol pengelolaan infrastruktur, fasilitas kerja, dan logistik untuk memastikan kelancaran operasional seluruh unit kerja.
16. Divisi Kredit
Divisi kredit berada di bawah direktur bisnis dan syariah serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Divisi kredit terdiri dari 2 bidang yaitu bidang kredit dan bidang supervise kredit. Fungsi divisi kredit adalah mengevaluasi sasaran di bidang perkreditan, mereview skim kredit yang ada untuk meraih potensi pasar dan memperluas pangsa pasar kredit.
17. Divisi Penyelamatan Kredit
Divisi penyelamatan kredit berada di bawah direktur bisnis dan syariah serta dipimpin oleh seorang pempimpin divisi. Fungsi divisi penyelamatan kredit adalah mengarahkan dan mengontrol strategi dan sistem penyelesaian kredit bermasalah dalam rangka menurunkan kedit bermasalah.
18. Divisi Risiko Kredit
Devisi risiko kredit berada di bawah direktur bisnis dan syariah serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Pemimpin divisi risiko kredit dibantu oleh pejabat struktural setingkat bidang dan pejabat fungsional serta pegawai. Struktur dan profil jabatan pemimpin divisi risiko kredit beserta satuan kerja di bawahnya diatur dalam ketentuan bank tersendiri.
16 19. Divisi Treasury
Divisi treasury di bawah direktur pemasaran serta dipimpin oleh seorang pimpinan divisi. Divisi Treasury terdiri dari 3 bidang yaitu, bidang treasury, bidang international banking, dan bidang global market. Fungsi divisi treasury adalah mengelola sumber dana bank untuk mendapatkan hasil yang optimal, mengevaluasi sasaran di bidang sumber dana, mereview skim produk dan jasa, dan melaksanakan penerapan manajemen risiko dengan ketentuan yang berlaku.
20. Divisi Dana dan Jasa
Divisi dana dan jasa berada di bawah direktur pemasaran serta dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Fungsi divisi ini adalah mengkoordinir pertumbuhan produk kredit ritel yang sehat dan mengelola skim kredit untuk meraih potensi dan memperluas pangsa pasar kredit ritel Bank Sumut.
21. Dewan Pengawas Syariah
Dewan pengawas syariah dipilih dan diangkat oleh RUPS. Bertugas melakukan pengawasan secara khusus terkait bisnis dan usaha syariah sesuai dengan anggaran dasar serta member nasihat kepada direksi. Dewan Pengawas Syariah Nasional (DSN) pada Bank, sehubungan dengan Unit Usaha Syariah.
22. Unit Usaha Syariah
Unit usaha syariah dipimpin oleh seorang pemimpin divisi. Unit usaha syariah terdiri dari 4 (empat) bidang yaitu bidang pengembangan usaha iB, bidang dana dan jasa iB, bidang pembiayaan iB, dan bidang operasional iB.
17 2.5 Jaringan Usaha Kegiatan
a) In payment / kas mobil
Kas mobil digunakan untuk menerima / penyetoran pajak kendaraan.
Contoh : Kantor Samsat b) Kantor Kas
kantor kas hanya digunakan untuk menghimpun dana tetapi belum bias menyalurkan kredit. Untuk pengubahan status dari Kantor Kas menjadi Kantor Cabang Pembantu harus memenuhi syarat.
c) Kantor Cabang Pembantu
Kantor Cabang Pembantu tidak hanya menghimpun dana dari masyarakat tetapi juga sudah bisa menyalurkan kredit.
d) Kantor Cabang
Kantor Cabang bertugas Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kredit, tetapi dalam kondisi yang lebih besar dari Kantor Cabang Pembantu.
e) Kantor Pusat
Kantor Pusat bertugas untuk mengawasi manajemen Bank Sumut, baik yang berbentuk Kas Mobil (in payment), Kantor Kas, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang.
2.6 Kinerja Usaha Terkini
Tahun 2017, Bank Sumut kembali berhasil memecahkan rekor perolehan laba terbesar sepanjang sejarah Rp.650 miliar, meningkat 7,78% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp.585 miliar.
18
Bank Sumut juga berhasil mencatat pertumbuhan asset sebesar 10,55%
menjadi Rp.28,93 triliun, dari tahun sebelumnya sebesar Rp.26,17 triliun. Ekulitas Bank Sumut tahun 2017 tercatat sebesar Rp.2,99 triliun, tumbuh 10,13%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp.2,72 triliun.
Unit usaha syariah Bank Sumut pada tahun 2017 juga mencatat kinerja yang sangat baik, dengan membukukan peningkatan penyaluran pembiayaan sebesr 12,65% menjadi Rp.2,02 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp.1,79 triliun.
Dana syarkah temporer Bank Sumut juga mengalami pertumbuhan yang sangat baik, yaitu sebesar 22,84% menjadi Rp.1,97 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp.1,61 triliun.
Atas kinerja yang baik tersebut, tahun 2017 Bank Sumut memperoleh 17 penghargaan dari pihak independen, yaitu :
1. Bronze Winner Indonesia Inhouse Magazine Award (InMA) 2017 Kategori Perusahaan Daerah.
2. Bronze Winner PR Indonesia Award (PRIA) 2017 Kategori Program PR dan Media Internal
3. TOP BPN buku II 4. TOP CEO BUMN 5. TOP Pembina BUMN
6. The Best Bank Kategori Penyaluran Kredit UMKM terbesar 7. Digital Inovation Award
8. Infobank Awards 2017 untuk kategori “sangat bagus” atas kinerja keuangan Tahun 2015 kelomppok bank dengan asset >25 Triliun
19
9. Anugrah Perbankan Indonesia/ BPN Terbaik Peringkat I Kategori Buku 10. The best CEO Bank Indonesia
11. Pembina BPD Terbaik di Indonesia
12. The Best Communicator 2017 Kategori CEO BUMN 13. Top Public Service Bank Based On Technology 14. Top Leader of The Year 2017
15. Peringkat II Penghargaan Indonesia GCG Award 2017 dengan Predikat Platinum
16. Penghargaan Indonesia Best Banking Award 2017 Good Financial Performance, Category: Regional Develoment Bank
17. Penghargaan Indonesia Best Banking Award 2017 Top 5 Best consumer Choice Regional Develoment Bank
Bank Sumut meyakini bahwa SDM merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha Bank. Terlebih diindutri perbankan dimana pelayanan merupakan salah satu aspek terpenting. Untuk itu, Bank Sumut menjadikan upaya pengembangan SDM sebagai aspek strategis untuk meningkatkan daya saing.
Kebijakan Bank dalam pengelolaan dan pengembangan SDM adalah meningkatkan kompetensi individu sesuai dengan fungsi kerjanya. Untuk itu, bank telah menyusun Kamus Kompetensi sebagai acuan, agar diketahui gap competency setiap individu SDM serta melakukan upaya peningkatan kompetensi melalui pelatihan-pelatihan yang sesuai.
Guna terwujudnya SDM yang handal dan unggul sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, pada tahun 2017 Bank Sumut telah
20
menyelenggarakan sejumlah program pendidikan dan pelatihan dengan investasi sebesar Rp.21.145.356.240.
2.7 Rencana Kegiatan
Bank Sumut telah memiliki Rencana Bisnis Bank tahun 2017-2019 sebagai acuan pelaksana strategi dalam mengahadapi ebagai acuan pelaksana strategi dalam menghadapi tantangan bisnis kedepan yang tercermin dari proyeksi perkenomian dan prospek industri Perbankan. Manajemen Bank Sumut menyusun beberapa kebijakan yang diturunkan menjadi strategi bisnis sebagai preventif diantaranya :
1. Bank Sumut terus melakukan peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dengan peluncuran produk baru / diverifikasi selalu berorientasi pada pengembangan sektor rill.
2. Rencana pertumbuhan kredit / pembiayaan sebesar Rp. 1.757 miliar akan diprioritasan untuk sektor ekonomi produktif yang sesuai dengan potensi daerah dalam rangka meningkatkan porsi kredit produktif baik Kredit Investasi maupun Kredit Modal Kerja, lebih khusus mendukung usaha skala Mikro dan Kecil (UMK). Penghimpunan dana dari pihak ketiga diproyeksikan berasal dari tabungan, deposito serta giro masyarakat untuk mencapai komposisi dari dana pihak ketiga diluar dan Pemda minimal 70%.
3. Melakukan perbaikan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung bisnis Bank Sumut antara lain melalui penambahan jaringan unit kantor terus diupayakan di kecamatan yang berpotensi di Sumatera Utara, sehingga pelayanan terhadap masyarakat optimal.Jumlah ATM di Unit Kantor dan
21
Public Area juga ditambah dalam mendukung layanan yang berbasiskan teknologi.
4. Non Performing Loan (NPL) diproyeksikan tetap di bawah 5%, supervise dan penagihan atas kredit bermasalah akan terus ditingkatkan guna memperbaiki kualitas kredit yang secara langsung dapat berdampak pada peningkatan CAR.
5. Program standar layanan akan diselenggarakan kembali pada tahun 2017 dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
6. Melakukan kegiatan promosi dan spesial event serta memaksimalkan fungsi pemasaran di Unit Operasional sebagai salah satu program brand awareness.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat daya saing Bank Sumut di tengah persaingan yang ketat
7. Mempersiapkan SDM yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan secara berkesinambungan lewat kerjasama dengan lembaga-lembaga Pendidikan yang kredibel serta meningkatkan fungsi Unit Training Center Bank Sumut dalam pengembangan pendidikan pegawai.
8. Mendukung dan Berpartisipasi dalam Program Transformasi BPD yang digagas oleh OJK. Program ini mempunyai visi dan sasaran yaitu “Menjadi bank yang berdaya saing tinggi dan kuat serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan”. Bank Sumut akan menerapkan beberapa aspek sebagai wujud partisipasi dalam program tersebut antara lain:
22
a. Meningkatkan efektivitas atau kapabilitas Good Corporate Governance (GCG), risk management dan control serta tingkat kesehatan.
b. Mengembangkan dan mempromosikan produk yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat Sumatera Utara dan pengembangan sektor riil serta UMKM seperti Kredit Permaisuri, Kredit Mikro dan Tabungan Martabe.
c. Mengembangkan SDM melalui penyusunan career path, succession planning, talent management dan peningkatan Standar Layanan serta implementasi Manajemen Kinerja berbasis Balance Score Card.
d. Melakukan review terhadap kebijakan dan pedoman operasional (System and Operating Procedures) yang lengkap sesuai dengan perkembangan operasional bank.
e. Bersinergi dengan grup BPD dalam hal sistem informasi teknologi melalui BPD Net Online dengan mengembangkan layanan ONE BPD.
f. Penambahan Modal Disetor yang berasal dari tambahan modal para Pemegang Saham yaitu Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Sumatera Utara.
g. Menyusun rencana jangka panjang (Corporate Plan) dengan meninjau kembali visi dan misi Bank Sumut sehingga mampu
23
mendorong pertumbuhan perekonomian daerah yang selaras dengan program transformasi BPD.
24
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kredit
3.1.1 Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa yunani yaitu “credere” yang berarti kepercayaan dan bahasa latin “creditium” yang artinya kepercayaan dan kebenaran. Oleh karena itulah yang menjadi dasar dari kredit adalah kepercayaan. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan persetujuan antara kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihal lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga sebagai mana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan (Retno, 2008).
3.1.2 Unsur-Unsur Kredit
Berdasarkan pengertian kredit diatas, terdapat terdapat untuk unsur kredit sebagai berikut:
1. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (nasabah/debitur).
2. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak kreditur dengan pihak lainnya yang membayar dan menerima kredit kepada pemberi kredit. Janji bayar bias berupa lisan, tertulis (akad kredit) atau pun berupa instrument (instrument kredit).
3. Adanya barang, jasa, atau uang dari kredibut kepeda debitur.
25
4. Adanya pemberi kepercayaan kepada pemberi kredit yang didasarkan atas peringkat kredit penerima kredit.
5. Adanya unsur bunga sebagai konpensasi kepada pemberi kredit.
6. Adanya waktu sebagai jangka waktu dalam pengembalian kredit.
3.1.3 Syarat Kredit
Ketika bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah bank tentu saja memberikan mengharapkan uangnya kembali, oleh karna itu untuk memperkecil resiki uang tidak kembali dalam pemberian kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan itikad baik dan kemampuan membayar nasabah untuk melunasi pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri atas :
1. Karakter
Watak, sifat, kebiasaan debitur sangat berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur dapat menilai apakah calon debitur masuk kedalam daftar orang tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur dapat menilai biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya.
2. Kapitas
Kapitas adalah berhubungan dengan kemampuan seseorang debitur untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya kreditur dapat meneliti kemampuan debitur dalam bidang manajemen, keuangan, pemasaran, dan lain-lain.
26 3. Modal
Dengan melihat banyaknya modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya kreditur dapat menilai modal debitur, semakin banyak modal yang ditanamkan debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan usahanya.
4. Jaminan
Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman.
5. Kondisi ekonomi
Keadaan ekonomi disekitar tempat tinggal calon debitur harus diperhitungkan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi pada masa yang akan dating. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan adaalah masalah daya beli masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain sebagainya.
3.1.4 Jenis-Jenis Kredit
Jenis-jenis kredit secara umum terbagi dalam beberapa kelompok mulai dari menurut kegunaan, tujuan, jangka waktu, hingga jaminan atau agunannya. Berikut ini adalah penjelasan kredit secara umum.
27 Jenis kredit menurut suku bunganya
1. Kredit konvensional
Kredit konvensional adalah bentuk kredit yang sistem pinjamannya membebankan suku bunga pada pihak debitur, Peminjam\debitur wajib membayar suku bunga tersebut.
2. Kredit syariah
Kredit syariah tidak menerapkan sistem suku bunga kepada debiturnya. Kredit jenis ini menggunakan metode bagi hasil atau nisbah yang sesuai dengan akad. Sehingga, besaran cicilan per bulannya akan tetap sama dari awal hingga akhir masa kredit.
Jenis kredit menurut kegunaanya 1. Kredit usaha rakyat (KUR)
Kredit ini merupakan tipe pinjaman dari program pemerintah guna membantu UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) untuk memperoleh modal atau pembayaran bisnis.
2. Kredit investasi
Kredit investasi adalah jenis kredit produktif yang digunakan untuk kegiatan penanaman modal dan pemberian profit. Misalkan, investasi dengan pembangunan pabrik dan proyek baru. Biasanya tipe pinjaman ini memerlukan waktu lama agar dapat menghasilkan keuntungan.
28 3. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja biasanya dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan aktivitas produksi suatu perusahaan. Kredit ini merupakan bentuk bantuan dana dalam pembangunan mengembangkan bisnis.
Jenis kredit berdasarkan jangka waktunya 1. Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek merupakan dengan masa pengembalian maksimal satu tahun. Umumnya tipe jangka pendek ditunjukkan untuk modal kerja.
2. Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah memiliki masa pengembalian sekitar satu sampai tiga tahun dan biasanya juga ditunjukkan untuk keperluan modal kerja.
3. Kredit jangka panjang
Kredit jangka panjang menawarkan masa pengembalian berkisar antara tiga sampai lima tahun. Tipe kredit ini difungsikan sebagai investasi, misalnya untuk membiayai suatu proyek atau juga hal-hal bersifat konsumtif.
Jenis kredit berdasarkan tujuannya 1. Kredit produktif
Kredit produktif merupakan jenis pinjaman yang ditujukan untuk melakukan produksi, investasi, atau juga mengemban usaha. Kredit
29
produktif digunakan agar dapat menghasilkan suatu barang maupun jasa, seperti kredit pemilikan rumah (KPR).
2. Kredit konsumtif
Kredit konsumtif difungsikan untuk keperluan pribadi, seperti membeli perabotan yang bersifat konsumtif. Adapun jenis-jenis kredit konsumtif adalah kredit mobil, multiguna, dan lain-lainnya.
Jenis kredit menurut bentuknya 1. Kredit rekening koran
Kredit rekening koran merupakan tipe kredit yang memberikan hak kepada peminjam untuk menarik dana rekening korannya senilai ketetapan plafon dari bank. Adapun pembayarannya dilakukan ketika tanggal jatuh tempo beserta bunga kredit hariasn.
2. Installonment Loan
Installonment loan ialah bentuk pinjaman yang cicilan pokok dan bunganya dibayarkan secara teratur sesuai kesepakatan. Cicilan pokok akan terus meningkat, sementara nilai bunganya menurun, maka dari itu total cicilan menjadi konstan selama masa pinjaman.
3.2 Kredit Pegawai
3.2.1 Pengertian Kredit Pegawai
Salah satu usaha dari bank adalah memberi fasilitas kredit kepada nasabah maupun pegawai bank tersebut. Kredit pegawai merupakan salah satu jenis kredit yang diberikan kepada pegawai bank.
30
Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian pinjaman yang diperuntukkan bagi karyawaan yang masih aktif dan merupakan pegawai tetap disuatu perusahaan, instansi, lembaga, dan badan usaha tertentu yang telah memenuhi syarat. Dengan pelayanan dan proses pencairan kredit yang cepat dan jangka waktu pengembalian yang disesuaikan dengan kemampuan peminjam.
3.2.2 Jenis-jenis Kredit Pegawai pada PT. Bank Sumut
Pada Bank Sumut terdapat 4 (empat) jenis kredit pegawai yaitu kredit serbaguna insidental, kredit kepemilikan aset, kredit penerima fasilitas kendaraan dinas, dan kredit dalam rangka perekrutan pegawai. Kredit ini hanya diperuntukkan untuk pegawai tetap dan yang sudah memenuhi syarat untuk kredit pegawai, berikut ini adalah prosedur dan syarat-syarat ke 4 (empat) kredit pegawai tersebut
1. Kredit Serbaguna Insidentil
Kredit serbaguna insidentil adalah fasilitas kredit yang bertujuan untuk berbagai keperluan atau kebutuhan karyawan bank yang bersifat darurat .
Prosedur pemberian Kredit Serbaguna Insidental:
1. Dimana istri atau suami yang menandatangani perjanjian kredit/akad pembiayaan diatas materai dan dokumen kredit/pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan perkreditan/pembiayaan yang berlaku.
2. Kantor cabang melakukan penutupan pertanggungjawaban asuransi
31
3. Dimana istri atau suami yang menandatangani perjanjian kredit/akad pembiayaan diatas materai dan dokumen kredit/pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan perkreditan/pembiayaan yang berlaku.
4. Kantor cabang melakukan penutupan pertanggungjawaban asuransi
5. Realisasi kredit/pembiayaan dilaksanakan dengan pemindahbukuan kerekening peminjam.
Syarat-syarat kredit serba guna insidentil:
1. Memperoleh izin dari pemimpin unit kerja yang dituangkan dalam permohanan kredit.
2. Memiliki masa kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) bulan.
3. Penilain kinerja terakhir paling rendah Cukup Baik (CB) 4. Tidak sedang dalam masa penangguhan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Disiplin Pegawai yang berlaku.
5. Memiliki dan menyerahkan jaminan kredit/pembiayaan berupa gaji yang dituangkan dalam Surat Kuasa Memotong Gaji dan Penghasilan Lainnya yang ditandatangani Pegawai dan istri atau suami.
2. Kredit Kepemilikan Aset
Kredit kepemilikan aset adalah kredit yang bertujuan untuk membiayai kepemilikan rumah baik yang berlokasi didalam ataupun diluar
32
komplek perumahan, real estate, kawasan pertokoan dengan bukti kepemil ikan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atau Sertifikat Hak atas Satuan Rumah Susun (SHSRS), yang dijual oleh pengembang atau bukan pengembang. Juga untuk membiayai kepemi likan bermotor berupa mobil baru, mobil berkas dengan usia pemakaian paling tinggi 5 (lima) tahun pada saat kredit/pembiyaan diajukan, dan juga membiayai kepemilikan sepeda motor.
Prosedur Pemberian Kredit Kepemilikan Aset:
1) Pembelian Rumah
1. Peminjam dan pengembang atau penjual menandatangani akta jual beli notariil atas rumah yang dibiayai
2. Peminjam bersama istri atau suami menandatangani:
a) Perjanjiaan kredit/akad pembiayaan diatas materai.
b) Akta pengakuan hutang dan akta pengikatan agunan notariil.
c) Dokumen kredit/pembiyaan lainnya sesuai dengan ketentuan perkreditan/pembiayaan yang berlaku.
3. Notaris menerbitkan Cover Note yang menyatakan:
a) Peminjam bersama istri atau suami telah menandatangani akta pengakuan hutang dan akta pengikatan agunan.
33
b) Peminjam bersama istri atau suami dan pengembang atau penjual telah menandatangani seluruh dokumen akta jual beli atas rumah yang dibiayai.
c) Bukti kepemilikan rumah yang dibiayai segara dilakukan pemecahan apabila masih dalam bentuk 1(satu) bukti kepemilikan (sertifikat induk).
d) Bukti kepemilikan rumah yang dibiayai segera dialihkan atau dibaliknamakan menjadi atas nama peminjam, istri, atau suami dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal realisasi kredit/pembiayaan diserahkan bersama asli bukti kepemilikan dan sertifikat hak tanggungan kepada kantor cabang.
4. Kantor cabang melakukan penutupan pertanggungan asuransi.
5. Realisasi kredit dilaksanakan dengan pemindahbukuan ke rekening tabungan peminjam untuk selanjutnya dipindahkan ke rekening tabungan pengembang, penjual,atau bank lainnya untuk take over kredit.
2) Pembelian Kendaraan Bermotor
1. Peminjam bersama istri atau suami menandatangani:
a) Perjanjiaan kredit/akad pembiayaan diatas materai.
b) Akta pengakuan hutang dan akta pengikatan agunan notariil.
34
c) Dokumen kredit/pembiyaan lainnya sesuai dengan ketentuan perkreditan/pembiayaan yang berlaku.
2. Notaris menerbitkan Cover note yang menyatakan peminjam bersama istri atau suami telah menantangani akta pengakuan hutang dan pengikatan agunan, dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal ralisasi kredit/pembiayaan diserahkan bersama Sertifikat Jaminan Fidusia kepada Kantor Cabang.
3. Kantor Cabang melakukan penutupan pertanggungan Asuransi.
4. Realisasi kredit dilaksanakan dengan pemindahbukuan ke rekening tabungan Peminjam untuk selanjutnya dipindahkan ke rekening tabungan Dealer atau penjual.
5. Untuk pembelian kendaraan bermotor baru, setelah jangka waktu 5 (lima) hari sejak tanggal realisasi kredit/pembiyaan, peminjam harus menyertakan:
a) Surat pernyataan Dealer yang menyatakan apabila BPKP telah selesai diurus, diserahkan kepada kantor cabang paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal pembayaraan.
b) Kwitansi kosong bermaterai cukup yang telah ditandatangani oleh pemilik.
35
Syarat-syarat Kredit Kepemilikan Aset:
1. Memperoleh izin dari Pemimpin Unit Kerja yang dituangkan dalam Permohonan Kredit.
2. Memiliki masa kerja paling sedikit 60(enam puluh) bulan.
3. Penilain kinerja tahun terakhir paling rendah Cukup Baik (CB).
4. Tidak sedang dalam masa penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Disiplin Pegawai yang berlaku.
5. Memiliki dan menyerahkan jaminan kredit/pembiayaan berupa gaji yang dituangkan dalam Surat Kuasa Memotong Gaji dan Penghasilan Lainnya yang ditandatangani Pegawai dan istri atau suami serta agunan berupa aset yang dibiayai.
3. Kredit Penerima Fasilitas Kendaraan Dinas
Kredit penerimaan fasilitas kendaraan dinas adalah kredit yang bertujuan untuk membiayai pengadaan kendaraan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Fasilitas Penunjang Kerja yang Berlaku.
Prosedur Pemberian Kredit Penerima Fasilitas Kendaraan Dinas:
Prosedur pemberian kredit penerima fasilitas kendaraan dinas berpedoman pada prosedur realisasi kredit Kepemilikan Aset Kendaraan Bermotor yaitu
1) Peminjam bersama istri atau suami menandatangani:
a) Perjanjiaan kredit/akad pembiayaan diatas materai.
b) Akta pengakuan hutang dan akta pengikatan agunan notariil.
36
c) Dokumen kredit lainnya sesuai dengan ketentuan perkreditan yang berlaku.
2) Notaris menerbitkan Cover note yang menyatakan peminjam bersama istri atau suami telah menantangani akta pengakuan hutang dan pengikatan agunan, dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal ralisasi kredit diserahkan bersama Sertifikat Jaminan Fidusia kepada Kantor Cabang.
3) Kantor Cabang melakukan penutupan pertanggungan Asuransi.
4) Realisasi kredit dilaksanakan dengan pemindahbukuan ke rekening tabungan Peminjam untuk selanjutnya dipindahkan ke rekening tabungan Dealer atau penjual.
5) Untuk pembelian kendaraan bermotor baru, setelah jangka waktu 5 (lima) hari sejak tanggal realisasi kredit/pembiyaan, peminjam harus menyertakan:
a) Surat pernyataan Dealer yang menyatakan apabila BPKP telah selesai diurus, diserahkan kepada kantor cabang paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal pembayaraan.
b) Kwitansi kosong bermaterai cukup yang telah ditandatangani oleh pemilik.
37
Syarat-syarat kredit Penerima Fasilitas Kendaraan Dinas:
1. Merupakan pejabat yang berhak menerima uang pengganti fasilitas kerja untuk pengadaan kendaraan dinas sebagimana dimaksud dalam ketentuan Fasilitas Penunjang Kerja yang Berlaku.
2. Memiliki dan menyerahkan jaminan kredit berupa pendapatan uang pengganti fasilitas kerja yang dituangkan dalam Surat Kuasa Memotong Gaji dan Penghasilan Lainnya yang ditandatangani Pegawai dan istri dan suami serta Agunan berupa kendaraan bermotor yang dibiayai.
4. Kredit/Pembiayaan Dalam rangka Perekrutan Pegawai
Kredit/pembiayaan dalam rangka perekrutan pegawai adalah kredit yang bertujuan untuk melunaskan fasilitas kredit atau hutang lainnya yang menjadi kewajiban pegawai yang diterima melalui jalur khusus (professional hire) semingga dapat meninggalkan perusahaan tempat bekerja sebelumnya.
Prosedur pemberian kredit dalam rangka perekrutan pegawai:
Prosedur pemberian kredit/pembiayaan dalam rangka perekrutan pegawai adalah
1) Peminjam bersama istri atau suami menandatangani:
a) Perjanjian kredit/akad pembiyaan diatas materai.
b) Akta pengakuan hutang dan akta pengikatan agunan notarill.
38
c) Dokumen kredit/pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan perkreditan/pembiayaan yang berlaku.
2) Notaris-PPAT menerbitkan cover note yang menyatakan:
a) Peminjam bersama istri atau suami telah menandatangani akta pengakuan hutang dan akta pengikatan agunan.
b) Bukti kepemilikan agunan diserahkan bersama Sertifikat Hak Tanggungan kepada kantor cabang dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal realisasi kredit/pembiayaan.
3) Kantor cabang melakukan penutupan pertanggungan asuransi.
4) Realisasi kredit dilaksanakan dengan pemindahbukuan ke rekening tabungan peminjam untuk selanjutnya dipindahkan ke rekening kredit diperusahaan yang lama atau dibank lain.
Syarat-syarat pemberian kredit dalam rangka perekrutan pegawai:
1. Merupakan pegawai yang direkrut melalui jalur khusus (professional hire)
2. Memiliki dan menyerahkan jaminan kredit berupa gaji yang dituangkan dalam Surat Kuasa Memotong Gaji dan Penghasilan Lainnya yang ditandatangani pegawai dan istri atau suami serta agunan, dapat berupa agunan atas kredit yang ditakeover atau agunan lain apabila diperlukan.
39 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Bank Sumut Pusat dan rangkaian pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
1. PT. Bank Sumut Pusat melaksanakan kredit pegawai yang diperuntukkan kepada pegawai tetap dan yang sudah memenuhi syarat kredit pegawai yang bertujuan untuk membantu para pegawai dalam memenuhi kebutuhan seperti rumah atau bangunan, mobil, sepeda motor maupun kebutuhan darurat pegawai.
2. Alur proses pemberian kredit pegawai pada PT. Bank Sumut Pusat diawali dengan membuat perjanjian kredit atau akad kemudian notaris menerbitkan cover note yang menyatakan bahwa peminjam telah menandatangani akta pengakuan hutang kemudian kantor cabang melakukan penutupan pertanggungan asuransi lalu dilakukan realisasi pemberian kredit.
40
3. PT. Bank Sumut Pusat bertanggungjawab sepenuhnya terhadap prosedur dan syarat-syarat kredit pegawai yang telah ditetapkan dan prosedur tersebut terlihat berjalan dengan baik sesuai dengan yang telah ditetapkan.
b. Saran
Saran menurut penulis bersumber dari kesimpulan yang telah disampaikan sebelumnya. Saran ini mungkin berguna kepada istansi maupun pembaca dimasa mendatang yaitu tetap melakukan atau menjalankan proses penyaluran kredit agar nilai-nilai yang terkandung dalam proses penyaluran kredit tersebut dapat dilaksanakan dan tetap menjaga kinerja perkreditan agar selalu mendapat penilaian terbaik.
41
DAFTAR PUSTAKA
Fitriadi, Ferry. (2006). Pengertian Kredit, Unsur, Fungsi, dan Jenisnya.
https://www.kreditpedia.net/pengertian-kredit-unsur-fungsi-dan-jenis/.
(diakses tanggal 12 mei 2022, pukul 13.45).
Hall, James A, 2001. “Sistem Informasi Akuntansi”, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.
https://www.banksumut.co.id/ (diakses tanggal 20 mei Mei 2021, pukul 17.02 WIB).
Irfan Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2010. Manajemen Perkreditan. Bandung.
Alfabeta.
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. PT. Grafindo Persada: Jakarta
Warren, Cals S,. Reeve, James M., dan Fess, Philip E. 2005. Pengantar Akuntansi.
Buku satu. Edisi kedua puluh satu. Penerbit Salemba empat. Jakarta