1
ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN
DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR
SKRIPSI Oleh
AMIR HAMZAH NIM 105730416413
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Kata Pengantar
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas waktu dan kesempatan yang diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Proposal ini dibuat untuk dijadikan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian. Salam serta shalawat saya curahkan kepada Baginda Rasululllah SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini.
Materi yang termuat dalam proposal ini adalah “ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT UNTUK PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PDAM KOTA MAKASSAR Diharapkan seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan Akuntansi untuk dapat menjadikan skripsi ini sebagai suatu pedoman dan pembelajaran di masa yang akan datang.
Obsesi saya dalam membuat skripsi ini dalam bentuk ideal “sempurna”
sangatlah besar. Namun, saya sadar bahwa apa yang saya buat ini jauh dari hal tersebut, dimana masih terdapatnya berbagai kekurangan-kekurangan terutama kelengkapan materi. Oleh karena itu, sumbang saran dan kritikan dari seluruh pihak yang peduli akan hal ini sangat saya harapkan.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
demi hasil penelitian yang lebih baik. Orang-orang yang telah membantu saya Kedua OrangTua, Kakak dan semua keluarga yang telah merawat, membiayai dan memberikan dukungan penuh, cinta, doa dan semangat dalam menempuh pendidikan saya sampai sekarang ini. bagi saya seperti apapun ucapan terimahkasih yang saya sampaikan belum cukup untuk menggambarkan penghargaan saya dan bukan pula merupakan imbalan yang memadai bagi bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada saya. Untuk itu saya ucapkan banyak terimahkasih kepada :
1. Bapak selaku Dr. H. Abd. Rahman Rahim SE. MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE, M.Si. Ak.CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Edi Jusriadi SE,MM, dan Linda Arisanty Razak, SE, M.Si. Ak.CA, selaku Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dan memberikan bimbingan serta pengarahan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan dosen-dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar atas didikan, ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan pada penulis selama duduk dibangku kuliah.
6. Direktur dan seluruh karyawan PDAM Kota Makassar yang telah memberikan izin penelitian.
7. Sahabat dan teman-teman Akuntasi 3 (2013) serta guru-guru yang selalu memberi masukan, nasehat dan bnyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, karne tampa mereka saya tidak bisa seperti sekarang ini.
Penulis berharap semoga Allah swt. senantiasa membalas segala amal ibadah Bapak, Ibu, Saudara (i) serta memberikan petunjuknya pada kita semua.
Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
ABSTRAK ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
a. Latar Belakang ... 1
b. Perumusan Masalah ... 8
c. Tujuan Penelitian ... 8
d. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
a. Pengertian anggaran ... 10
b. Tujuan dan manfaat penyusunan anggaran ... 11
c. Manfaat Anggaran ... 11
d. Karakteristik anggaran ... 12
e. Fungsi anggaran ... 13
f. Keterbatasan anggaran ... 14
g. Jenis-jenis anggaran ... 15
h. Langakah-langkah Menyusun Anggaran... 18
i. Peneliti Terdahulu ... 20
j. Kerangka Fikir ... 23
k. Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
a. Jenis penelitian ... 26
b. Tempat dan waktu penelitian ... 26
c. Jenis dan Sumber Data ... 27
d. Teknik Pengumpulan Data ... 28
e. Metode Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 30
a. Visi Dan Misi PDAM Kota Makssar ... 33
b. Struktur Organisasi ... 34
c. Uraian Tugas Direksi ... 35
2. Penyajian Data ... 38
3. Analisis interpretasi ... 43
BAB V PENUTUP ... 47
1. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
a. Kesimpulan ... 47
b. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
2.1 Peneliti terdahulu ... 20
5.1 Anggaran penjualan air ... 39
5.2 Pendapatan non air ... 40
5.3 Biaya sumber air ... 41
5.4 Biaya pengelolaan air ... 41
5.5 Biaya transmisi dan distribusi ... 42
5.6 Biaya umum dan adminstrasi ... 43
DAFTAR GAMBAR
2.1 Gambar Kerangka Fikir ... 24
4.2 Gambar Struktur Organisasi ... 34
ABSTRAK
Amir Hamzah, 2019, Judul SKRIPSI : Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendaliian Manajemen Pada PDAM Kota Makassar Pembimbing I oleh Edi Jusriadi, dan Linda Arisanty Razak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis anggaran operasial sebagai alat sistem pengendalian manajemen pada PDAM Kota Makassar. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi atas data anggaran operasional PDAM, observasi, dan wawancara pada Pimpinan PDAM kota Makassar, dengan metode analisis data yaitu dengan membandingkan varians anggaran biaya dan pendapatan operasinal PDAM Kota Makassar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anggaran operasional yang telah dianggarkan oleh suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai sistem pengandalian manajemen untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan pada PDAM kota Makassar Kata kunci : Anggaran Biaya, Sistem Pengendalian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman yang sangat pesat, untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi ini, sehingga menuntut perusahaan untuk menjadi suatu unit ekonomi perlu memiliki program perencanaan yang terpadu untuk mencapai keberhasilannya. Dengan adanya rencana berarti ada suatu pegangan mengenai apa yang akan dilakukan nanti, sehingga jalannya perusahaan labih terarah manuju kesasaran perusahaan yang telah ditetapkan yang pada umumnya perusahaan sebagai lembaga ekonomi bertujuan mengejar keuntungan dan biasanya perusahaan mambutuhkan alat dan pengendalian yang baik.
Pengendalian manajemen dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai dan menyusun perencanaan kegiatan-kegiatan penganggaran perusahaan. Rencana tersebut sangat diperlukan sebagai alat pengkoordinasian untuk menunjang segala kegiatan penganggaran dalam perusahaan. Karena tanpa adanya sebuah rencana yang baik, akan sangat sulit terjadinya koordinasi kerjasama diantara masing-masing bagian dalam perusahaan, sehingga akan mengganggu kelancaran jalannya perusahaan.
Salah satu titik keberhasilan perusahaan ataupun organisasi adalah kemampuan pemimpin dalam mengelolah perusahaan yang di pimpinnya. Untuk mengelola perusahaan atau organisasi, pemimpin harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Dari keempat fungsi manajemen diatas, seorang pemimpin perlu
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang fundamental yaitu: perencanaan dan pengendalian, Perencanaan merupakan kegiatan manajemen dalam menyusun rencana-rencana mengenai tujuan yang ingin dicapai. Dimana didalam perencanaan ini dususun apakah, bagaimana, dan siapakah yang akan mencapai tujuan tersebut, Sedangkan pengawasan merupakan fungsi manajemen yang penting, karena menentukan apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang dilangsungkan pada suatu organisi/instansi. Penyimpangan- penyimpangan yang merugikan akan dapat ditekan sekecil mungkin jika pengawasan yang dilakukan pihak manajemen telah terlaksana dengan baik.
Pengawasan sangat diperlukan karena pada dasarnya manusia akan melakukan tindakan yang negatif bila dirinya tidak diawasi oleh pimpinan saat bekerja, seperti menunda waktu, bekerja dengan tidak sepenuh hati, melakukan kecurangan- kecurangan, sehingga akan berdampak pada pencapaian tujuan yang efisisen dan efektif.
Rencana-rencana yang akan dilakukan dibuat secara tertulis dalam suatu anggaran tersebuat memuat rencana mengenai apa yang ingin dicapai perusahaan secara angka ataupun kuantitatif. Dalam memahami anggaran tidak terlepas pada pemahaman, perencanaan dan pengawasan. Kedua unsur ini merupakan unsur penting dari anggaran dalam penerapannya sebagai alat manajemen dalam mencapai target. Anggaran meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selama waktu tertentu dan biasanya disusun untuk setahun sekali. Anggaran disusun dan disahkan di awal tahun dan dipergunakan disamping sabagai alat pengawasan. Anggaran adalah pernyataan tertulis yang mencerminkan rencana kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah digariskan oleh
pimpinan untuk seluruh perusahaan umumnya dan bagian-bagian perusahaan khususnya yang dibuat dalam periode tertentu.
Anggaran merupakan komponen penting dalam perencanaan perusahaan berkaitan dengan keuangan untuk masa depan yang memegang peranan penting dalam dunia usaha. Hal ini dikarenakan anggaran menyajikan informasi mengenai kegiatan operasional dalam suatu periode tertentu agar tujuan perusahaan perlu menyusun perencanaan anggaran secara menyeluruh tenteng kegiatan perusahaan untuk waktu yang akan datang dan dibuat berdasarkan data waktu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang.
Perencanaan dan pengendalian perusahaan adalah dua hal yang terpisahkan dikarenakan perencanaan melihat kemasa depan, yaitu dengan menentukan tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Sedangkan pengendalian melihat kebelakang, yaitu menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun. Kegiatan perusahaan yang tidak terencana dengan baik pelaksanaan menjadi tidak efektif dan efisien, dengan demikian diperlukan langkah-langkah dari pihak menejemen perusahaan untuk menyusun strategi operasi serta mengukur dan mengevaluasi pelaksanaan strategi tersebut, apakah mencapai asaran atau tidak.
Rencana operasi dapat dilaksanakan apabila tersedia alat bantu untuk melaksanakannya. Salah satunya adalah anggaran atau budget. Anggaran sebagai tools of managemen menrupakan suatu perencanaan pengendlian terpadu yang dilaksanakan dengan tujuan agar perencanaan dan pengendalian terpadu tersebut mempunyai daya guna dan hasil guna untuk mencapai produktifitas, efisiensi, dan profit margin yang tinggi bagi perusahaan. Sebagai
alat perencanaan, agar berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang harus diperoleh perusahaan..
Fungsi pengawasan erat hubungannya dengan anggaran. Dengan pelaporan dilakukan evaluasi terhadap anggaran apakah sudah sesuai, kemudian apabila ada perubahan atas rencana atau terjadinya penyimpangan, maka dilakukan feed back koreksi. Penetuan apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan, maka perlu dikatahui terlebih dahulu ukuran yang menjadi dasar hasil pelaksanaan yang diterapkan.
Budget atau penganggaran merupakan salah satu bentuk perancanaan
aktivitas perusahaan dimasa yang akan datang dengan tujuan keseimbangan perusahaan serta hasil usaha yang diharapkan.Setiap organisasi didalamnya terdiri dari kumpulan variabel untuk mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan perusahaan diperlukan suatu pengendalian, yaitu suatu proses yang terdiri atas tatanan organisasi, wewenang dan pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan. Perencanaan melihat kedepan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Pengendalian melihat kebelakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan membandingkannya dengan rencana yang telah disusun.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar merupakan milik pemerintah yang melayani kepentingan umum. Maka PDAM Kota Makassar harus ,meningkatkan efesiensi dan efektifitas fungsi manajemen yang ada dalam organisasinya. Anggaran oprasional dan realisasi PDAM Kota Makassar meliputi proyeksi laba rugi. Komponen utama dari anggaran operasional tersebut adalah pendapatan dan beban.
Angaran yang telah ditetapkan dilakukan suatu analisis varians ketika realisasinya diketahui. Analsis varians dilakukan dengan membandingkan anggaran deangan realisasinya. Dan analsis varians menurut PDAM Kota Makassar adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan.
Mengevaluasi penyebab penyimpangan, biasanya perusahaan harus dianalisis penyebabnya. Biasanya perusahaan harus menetapkan ukuran mana ysng mesti dilakukan investigasi dan mana yang tidak perlu dilakukan investigasi.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa penyimpangan tersebut masih dalam batas pengendalian manajemen. Batas pengendalian manajemen itu sendiri merupakan proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisi suatu perusahaan, terutama bagian pengendalian manajemen yang meneliti poin penting apa yang menjadi penyebab terbesar dalam masalah penyimpangan anggaran operasional perusahaan.
Anggaran perusahaan merupakan salah satu alat bantu bagi manajemen suatu perusahaan untuk merencanakan langkah-langkah financial penting serta menetukan kebijakan perusahaan dimasa depan dalam periode tertentu. Hal tersebut sejalan dengan anggaran PDAM Kota Makasssar yang merupakan salah satu aspek penting didalam merencanakan keputusan yang yang akan diambil oleh manajemen, sehingga apabila terjadi kekeliruan atau ketidaktepatan atau adanya selisih antara anggaran dapat berakibat buruk bagi perusahaan.
Ketika fase pengendalian manajemen masuk pada rana terknis pelaksanaan, maka menjadi penting kemudian untuk mamahami dinamika dalam penganggaran . Penyusunan anggaran merupakan faktor penting yang harus
dibahas secara matang dan penerapannya harus optimal. Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi sebelum tahun atau periode berjalan.
Menurut Feiby Et. All (2016) dalam penelitannya “Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Pada Koperasi Simpan Pinjam “Ayamen Mandiri” Kombi”. Menunjukkan bahwa penerapan struktur pengendalian wewenang tangggung jawab dalam struktur organisasi secara efektif dapat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pada Koperasi Simpan Pinjam
“Ayamen Mandiri” Kombi”.
Berdasarkan dalam proses menyusun anggaran, unit operasi harus lebih memperhatikan biayanya agar realisasi angaran tidak melebihi anggaran yang telah disusun, untuk mengevaluasi penyebab penyimpangan biasanya perusahaan harus menetapkan ukuran yang mesti dilakukan investigasi dan mana yang akan dilakukan investigasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa penyimpangan tersebut masih dalam batas pengendalian manajemen. Batas pengendalian itu sendiri merupakan proses mengukur dan mengevaluasi keineja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan, terutama bagian pengendalian manajemen yang meneliti poin penting apa yang menjadi penyebab terbesar dalam masalah penyimpangan dalam anggaran operasional perusahaan.
Menurut Henry Jaya (2014)dalam penelitiannya “Analisa Peranan Anggaran Biaya Operasinal Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Laba Pada PT Adhya Tirta Batam dan hasil menunjukkan bahwa anggaran biaya operasional pada PT. Adhya Tirta Batam telah sesuai dengan teori yang sudah ada dan anggaran biaya operasinal sudah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian laba, dan sudah diterapkan secara efektif.
Anggaran pada dasarnya merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran biasanya meliputi waktu satu tahun.Setiap organisasi didalamnya terdiri dari kumpulan variabel untuk mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan perusahaan diperlukan suatu pengendalian, yaitu suatu proses yang terdiri atas tatanan organisasi, wewenang dan pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan.
Perencanaan melihat kedepan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Pengendalian melihat kebelakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan membandingkannya dengan rencana yang telah disusun.
Anggaran perusahaan merupakan salah satu alat bantu bagi manajemen suatu perusahaan untuk merencanakan langkah-langkah financial penting serta menentukan kebijakan perusahaan dimasa depan dalam periode tertentu. Hal tersebut merupakan salah satu aspek penting didalam merencanakan keputusan yang yang akan diambil oleh manajemen, sehingga apabila terjadi kekeliruan atau ketidaktepatan atau adanya selisih antara anggaran dapa berakibat buruk bagi perusahaan.
Mengingat pentingnya suatu pengendalian dalam perusahaan salah satunya ialah pengendalian anggaran didalam perusahaan tersebut, maka penelitian ini mengambil judul tentang : “Analisis Anggaran Opersional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanuraian diatas maka perumusan masalah yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah sistem pengendalian manajemen dapat dijadikan sebagai alat untuk menganalisis anggaran operasional PDAM Kota Makassar ?
2. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran pada PDAM Kota Makassar ? 3. Bagaimana penyimpangan yang terjadi antara anggaran operasional dan
realisasinya pada PDAM Kota Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis anggaran operasional PDAM Kota Makassar
2. Untuk Mengetahui prosedur penyusunan anggaran pada PDAM Kota Makassar
3. Untuk Menganalisis penyimpangan yang terjadi antara anggaran operasional dan realisasinya pada PDAM Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peneliti
Sebagai wahana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian, sehingga dapat meningakatkan kinerja peneliti yang
berkaitan dengan penyusunan anggaran pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar
2. Perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang bermanfaat bagi PDAM Kota Makassar untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang mungkin terjadi dalam proses penyusunan anggaran yang telah dilakukan selama ini. Selain itu untuk mengadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan agar terjadi keseimbangan antara anggaran dengan realisasinya.Selanjutnya jika terjadi penyimpangan tersebut sehingga penyimpangan masih berada dalam batas pengendalian manajemen.
3. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitiannya tentang anggaran operasional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Anggaran
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan ( planning).
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang dinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Keberhasilan suatu kegiatan dalam pencapaian tujuan yang efisien dan efektif ditentukan oleh adanya perencanaan yang matang, organisasi yang tepat,serta pengelolaan yang baik.
Sebelum membahas anggaran secara mendalam,penulis terlebih dahulu mengemukakan pengertian anggaran itu sendiri. Menurut Ikhsan (2009:173), mremberikan pendapatnya mengenai anggaran:
“anggaran merupakan perencanaan manajerial untuk melakukan suatu tindakan dalam ungkapan-ungkapan keuangan. Anggaran merupakan istilah singkat dari perencanaan laba yang terpadu dan meliputi pilihan-pilihan manajemen dan tujuan-tujuan terhadap organisasi dan penyediaan dana sebagai salah satu acuan alam menjalankan opresaional sehari-hari”.
Sedangkan menurut Nafarin (2013:11), mendefinisan bahwa “anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu uang, tetapi dapat juga dinyatakan dlam satuan barang jasa
B. Tujuan Dan Manfaat Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memperbaiki tingkat aktifitas operasi dan keuangan perusahaan dimasa mendatang. Tujuan uatam penyusunan anggaran adalah menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
1. Tujuan Anggaran
Tujuan penyusunan anggaran menurut Nafarin ( 2013:19 ), diataraya :
a) Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
b) Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c) Untuk merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
d) Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum angaran b bertujuan untuk memberikan informasi kepada manajemen untuk pengambilan keputusan diperusahaan.
C. Manfaat Anggaran.
Manfaat penyusunan anggaran menurut Nafarin( 2013:19) adalah sebagai Berikut :
a) Segalakegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
b) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
c) Dapat memotivasi pegawai.
d) Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
e) Meghidari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
f) Sumber daya seperti tenaga kerja peralatan dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
D. Karakteristik Anggaran.
Untuk memperoleh konsep yang lebih jelas mengenai anggaran, berikut ini diuraikan karakteristik anggaran. Menurut Mulyadi(2009:490) anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut
a) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
b) Angaran umumnya mencakup waktu satu tahun.
c) Angaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
d) Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
e) Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.
f) Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
E. Fungsi Anggaran
Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen dalam melaksanakan
fungsinya sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya. Menurut Rudianto( 2009:6 ) fungsi anggaran diantaranya :
A. Fungsi Perencanaan.
Sebagai bagian dari fungsi perencanaan, anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan.
Anggaran memberikan sasaran, dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi didalam suatu periode waktu tertentu. Tanpa memiliki anggaran, perusahaantidak memiliki arah dan sasaran yang harus dicapai dalam dalam kurun waktu tertentu. Fungsi perencanaan anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait dengan lainnya yaitu :
a. Memberikan pendekatan yang terarah dan teritegrasi kepada seluruh anggota organisasi.
b. Mendapatkan suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan umum, yaitu pencapaian laba usaha.
c. Mendorong seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
d. Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling menguntungkan.
e. Mendorong pencapaian satandar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi.
B. Alat pengedalian.
Sebagai bagian dari fungsi pengendalian, anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktifitas setiap bagian organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai suatu standar atau tolak
ukur manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak.
Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajeman lebih baik dari anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang ditetapkan. Fungsi pengendalian, anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling tekait satu dengan yang lainnya, yaitu :
a) Berperan sebagai tolak ukur atau standar bagi kegiatan organisasi
b) Memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi secara sistematis setiap segi atau setiap aspek organisasi.
c) Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang dihadapi.
F. Katerbatasan Anggaran
Dalam menyususun anggaran terdapat beberapa hal yang membatasi penyusunan anggaran. Menurut Nafarin (2013:20) keterbatasan anggaran tersebut antaranya :
a) Anggaran dibuat erdasarkan taksiran dan anggapan sehinga mengandung umur ketidak pastian.
b) Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu manyusun anggaran secara lengkap dan akurat.
c) Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tadak akan efektif.
G. Jenis- Jenis Anggaran
Anggaran yang harus disusun suatu perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran. Semua aktifitas yang direncanakan suaru perusahaan didalam periode
mendatang harus disusun dalam suatu anggaran lengkap. Karena tanpa memiliki anggran lengkap, maka aktiviktas yang akan dilaksanakan tetap tidak memiliki anggaran tersebut tetap diupayakan untuk dilaksanakan, maka aktivitas tersebut dapat dinilai hasilnya.
Rudianto (2009:7), megemukakan bahwa walaupun anggaran yang harus disusun perusahaan terdiri berbagai jenis anggaran, tetapi pada dasarnya anggaran perusahaan dapat dikategorikan kedalam beberapa kelompok anggaranyaitu:
A. Anggaran Operasional
Anggaran operasina adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan pada periode tertentu, karena itu, anggaran operasional mencakup:
a) Anggaran pendapatan
Anggaran pendapatan merupakan merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran, kelompok kensumen, atau kelompok wiraniaga. Didalam kelompokanngaran ini biasanya terkandung pula lamaran tentang beberapa kondisi tertentu yang berada diluar kendali manajemen penjualan, misalanya keadaan ekonomi nasional dan dunia, perubahan harga jual pesaing, dsb, sehingga manajer pemasaran tidak dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran yang dianggarkan. Anggaran penjualan dirancang untuk mengukur efektifitas pemasaran.
b) Anggaran biaya
Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran biaya biasanya disusun berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan. Didalam kelompok anggaran ini, dibedakan menjadi anggaran biaya terukur dirancang untuk mengukur efisiensi dan manajer operasional mengukur memikul tanggung jawab penuh atas tercapainya sasaran yang dianggarkan. Sedangkan angaran biaya deskrisioner tidak dirancang untuk mengukur efisiensi dan penyusunan anggaran bertanggung jawab untuk membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan.
c) Anggaran laba.
Anggaran laba adalah anggaran besarnya laba yang ingin diperoeh perusahaan didalam suatu periode tertentu dimasa mendatang. Anggaran laba sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya.
B. Anggaran Keuangan.
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung aktifitas operasi perusahaan. Anggaran tidak berkaitan secara langsung dengan aktifitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk.
Anggarn ini merupakan pendukung upaya perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk perusahaan. Anggaran keuangan mencakup beberapa jenis anggaran, yaitu:
a) Anggaran investasi adalah rencana perusahaan untuk membeli barang- barang modal atau barang-barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk perusahaan dimasa mendatang dalam jangka panjang, seperti pembelian dan pembangunan gedung kantor, bangunan pabrik, pembelian mesin, penbelian tanah, dan sebgainya.
b) Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode tertentu beserta penjelasan tentang sumber sumber-sumber perusahaan dan pengeluaran kas tersebut.
c) Proyeksi neraca adalah keuangan yang diinginkan perusahaan dalam suatu periode tertentu dimasa mendatang. Berarti dalam proyeksi neraca tersebut mencakup jumlah harta ingin dimiliki perusahaan beserta kewajiban- kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan dimasa mendatang.
a. Anggran operasinal adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran operasinal antara lain terdiri dari :
a) Anggaran penjualan.
b) Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung,anggaran biaya overheadpabrik.
c) Anggaran beban usaha.
d) Anggaran laporan laba rugi.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran utuk menyusun anggaran neraca.
Anggaran keuangan, antara lain : a) Anggaran kas.
b) Anggara piutang.
c) Anggaran persediaan.
d) Anggaran utang.
e) Anggaran neraca
a. Menurut kemampuan, menyusun anggaran terdiri dari :
a) Anggaran kofrehensif merupakan rangkaian kegiatan dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran konfrehensif merupakan
perpaduan dari anggara operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap
b) Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap anggaran hanya menyusun bagian anggaran tetentu saja.
b. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
a) Anggaran apropriasi (Appropriation budget),adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan dan tidak boleh diunakan untuk tujuan lain.
b) Anggaran kinerja (Performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang dkeluarakan oleh masing- masing ektivitas untuk melampaui batas.
H. Langkah - Langkah Menyusun Anggaran
Penyusunan anggaran biasanya dilakasanakan oleh komite anggaran.
Komite angaran tersebut anggotanya terdiri atas manajer pelaksanaan fungsi- fungsi pokok perusahaan sesuai dengan prinsip keperansertaan. Anggaran tersebut meliputi manajer pemasaran, manejer produksi, manajer teknik, manajer pengawasan dan keuangan.
Menurut Nafarin (2013:9) proses penyusunan anggaran dibagi kedalam beberapa tahapan antara lain :
a. Penentuan Pedoman Anggaran
b. Anggaran yang dibuat pada tahun yang akan datang sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran.
c. Persiapan Anggaran
Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan (sales forecast).
Dalam tahap persiapan anggaran ini, biasanya dilakukan rapat atas bagian terkait saja.
d. Tahap Penentuan Anggaran
Pada tahap ini semua menejer dan direksi mengadakan rapat meliputi kegiatan :
a) Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran.
b) Mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran.
c) Pengesahan dan pendistribusian.
e. Pelaksanaan Anggaran.
Untuk kepentingan pengawasan, setiap manajer membuat laporan realisasi anaggaran, setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi.
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu.
No Penulis/
Tahun JudulPenelitian Metode dan variabel Hasil penelitian 1. Sunanto.
Jurnal Akuntan si Politekni k Sekayu (ACSY) (2016)
Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendalian Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin
Metode yang digunakan adalah metode Varian
Berdasarkan hasil
penelitian ini
penyimpangan anggaran operasional tahun 2011 sampai dengan 2013 diperoleh kesimpulan bahwa penyimpangan total pendapatan, total biaya langsung, dan total biaya tidak langsung
usaha anggaran
operasional pada PDAM Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin masih
dalam batasan
pengendalian keuangan
No Penulis/
Tahun
JudulPenelitian Metode dan variabel Hasil penelitian
2. Devita Mardian a Suprapti eJurnal Ilmu Administ rasi Bisnis(2 015)
Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen Pendapatan Dan Pengembangan Usaha. studi kasus CV.
Mustika Surya Elektronik Samarinda.
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui analisis presentase didapat hasil yakni 57% dengan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali manajemen
pendapatan dan
pengembangan usaha pada yaitu studi kasus CV. Mustika Surya Elektronik Samarinda cukup tercapai dalam realisasinya
4. Henry Jaya Jurnal Measurem ent(2014)
Analisa peranan anggaran biaya operasional sebagai alat perencanaan dan pengendalian laba PT.
Adhya Tirta Batam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anggaran terbuka bermain baik dan tidak efektif
sebagai sarana
perencanaan dan pengendalian yang menguntungkan dalam PT. Adhya Tirta Batam 5. Faidul
adzim Jurnal perspekt if (2017)
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan
Keputusan Anggaran
Baiya Pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar
Metode penelitian yang
digunakanakan metode analisis data
dam metode
deskriftif kualitatif.
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa sistem imformasi akuntansi dapat berperan secara efektif dan efisien dalam membantu manajemen menentukan anggaran biaya. Pengolahan data informasi akuntansi sesuai dengan prosedur akuntansi yang telah ditetapkan mengahasilkan laporan keuangan yang tepat waktu, andal d an relevan sehingga dapat menjadi tolak ukur dalam penyusunan anggaran baiaya.
No Penulis/
Tahun
Judul Penelitian Metode dan variabel Hasil penelitian
6.
Ramlah Basri jurnalEM BA (2013)
Analisis Penyusunan Anggaran Dan Laporan Realisasi Anggaran Pada BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analsis deskriftif Kualitatif.
Hasil penelitian dalam pembahasan KUA/PPAS deang TDAP tidak diikuti oleh semua bidang yang ada di PPM-PD Provinsi Sulawesi Utara. Proses penyusunan BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara telah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 Dan Tahun 2011.
7. Jefry Katili jurnal EMBA (2013)
Analisis Varians Operasional Dalam Pengukuran Efektivitas Pengendalian Biaya Operasional PT.
Asuransi Jiwasraya (Persero)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriftif Kualitatif
Hasil penelitian yaitu Pengendalian terhadap biaya operasional diperusahaan secara keseluruhan sudah baik, walaupun terjadi penyimpangan biaya, baik itu unfavorable dan favorable, tetapi perusahaan melakukan usaha perbaikan pada tahun berikutnya
8. Feiby Angelia Senduk, Hendrik Manoss oh, Dhullo Affandi.
Jurnal EMBA (2016)
Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Pada Koperasi Simpan Pinjam “Ayamen Mandiri” Kombi
Metode penelitan ini menggunakan metode deskriftif kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pengendalian manajemen pada KSP Ayamen Mandiri Kombi telah efektif. Hal ini dibuktikaan dengan penerapan struktur penendalian yang dibagi atas struktur organisasi, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab serta pusat pertangungjawaban yang telah mencakup seluruh dalam struktur organisasi
No Penulis/
Tahun
Judul Penelitian Metode dan variabel Hasil penelitian
9. Ni Desak Putu Ayu Lestari Jurnal Ilmu dan Riset Akuntan si (2014)
Perencanaan Dan Penganggaran Pada Badan Pengebangan Wilayah Surabaya- Madura (BPWS)
Metode penelitan ini menggunakan metode kualitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penyusunsan rencana kerja dan anggaran telah dilakukan sesuai dengan alul peroses yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2013
10.
Riny Chandra Jurnal Samudr a Ekonomi Dan Bisnis (2017)
Penerapan Sistem Pengendalian
Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Indojaya Agri Nusa
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif
Hasil penelitian secara umum PT. Indojaya Agri Nusa dalam mencapai laba sebagai salah satu ukuran kinerja pada perusahaan mengalami peningkatan sebesar 82,02%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kinerja operasional sebagai suatu ukuran prestasi kinerja bagi perusahaan telah mengalami pertumbuhan yang positif atau baik.
10 Eka
Nurmala Sari, Fitriani Saragih Jurnal Riset Akuntan si Dan Bisnis (2009)
Pengaruh Sistem Pengendalian
Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Hotel Berbintang Di Kota Medan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengendalian manajemen secara parsial berpegaruh positif terhadap kinerja hotel berbintang di Kota Medan.
I. Kerangka Fikir
Sebagai usaha milik pemerintah yang melayani kepentingan umum, maka PDAM Kota Makassar meningkatkan efisiensi dan efektifitas fungsi managemen yang ada didalam organisasinya.Salah satu fungsi dari managemen yaitu perecanaan yang tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena anggaran memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang.Terdapat beberapa bagian dalam organisasi PDAM Kota Makassar salah satunya adalah
bagian keuangan, didalamnya terdiri dari beberapa subbagian yang memiliki fungsi yang berbeda. Subbagian yang berfungsi sebagai perencanaan adalah subbagian anggaran.Penganggaran perusahaan terbagi dalam dua bidang, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan.Pada penelitian ini dibahas tentang anggaran operasional, yaitu anggaran yang digunakan untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Pada saat menyusun anggaran ditentukan terlebih dahulu factor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan yag kemudian akan menghasilkan suatu anggaran. Anggaran yang telah ditetapkan dilakukan suatu analisis varians ketika realisasinya telah diketahui.Lebih lengkapnya dijelaskan pada gambar 1 dibawah ini.
Gambar 2.2 Kerangka Fikir PDAM KOTA MAKASSAR
ANGGARAN
ANGGARAN OPERASIONAL ANGGARAN KEUANGAN
Faktor Faktor Pertimbangan Penyusunan Angggaran
Prosedur Penyusunan Anggaran
Realisasi Anggaran Anggaran yang Telah Diterapkan
Analisis Varians
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan pendekatan metode deskriptif kuantitatif. Analisis deskriftip kuantitatif yaitu suatu metode dengan terlebih dahulu menyusun data yang diperoleh, kemudian diinterprestasikan, dan dianalisis sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dalam memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga dapat memberikan gambaran yang objektif tentang objek dan masalah yang akan diteliti.
Analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis yang dapat diterangkan melalui keterangan, penjelasan-penjelasan, dan pembahasan- pembahasan secara teoritis dalam hubungan dengan perananan anggaran opersional sebagai alat pengendalian manajemen pada PDAM Kota Makassar, kemudian membandingkan hasil analisis tersebut dengan teoritisnya.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Upaya memperoleh data yang dibutuhkan dalam Penelitian ini maka penulis memilih di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar. Waktu penelitian untuk memperoleh data, maka penulis memperkirakan kurang lebih dua bulan, yaitu pada bulan Julisampai bulan Agustus 2018.
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Untuk menunjang kelengkapan dari penulis, maka penulis mencoba memperoleh jenis data yag terdiri atas :
a) Data kualitatif, yaitu data berupa keterangan-keterangan dan tidak diberikan dalam bentuk angaka-angka yang diperolah melalui wawancara secara langsung dengan staf personil PDAM Kota Makassar b) Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan laporan-
laporan seperti perkembangan jumlah karyawan dan jenis tenaga kerja.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan dan wawancara secara langsung dengan pemimpin perusahaan beserta staf PDAM Kota Makassar yang ada kaitannya dengan penulisan ini yang membutuhkan pengelolaan yang lebih lanjut.
b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan data lainnya yang ada, khususnya dengan masalah yang akan dibahas khususnya angaran operasional, prosedur seleksi dan lain-lain. Data sekunder yang penulis peroleh berupa data laporan realisasi dan anggaran operasional tahun 2015 sampai 2017 pada PDAM Kota Makassar.
D. Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data melalui penelitian pustaka (Library Research)dan penelitian lapangan (Field Research), guna memecahkan masalah yang timbul dalam pembahasan penelitian ini, sebagai berikut :
1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu penulis mengadakan penelitian dengan peninjauan pada bagian pustaka dengan membaca atau mempelajari buku-buku literatur lainnya yang erat hubungannya dengan penulisan penelitian ini dan dapat mendukung pokok pembahasan. Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung pokok pembahasan. Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulis.
2. Penelitian Lapangan, (fied research), adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penulisan penelitian ini dengan meninjau langsung objek penelitian. Untuk hal tersebut, maka penulis mengadakan :
a) Teknik observasi, dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengelolaan data mengenai kebijaksanaan seleksi yang diterapkan oleh perusahaan.
b) Teknik interview, yaitu dilakukan dengan jalan wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan, kepala bagian departemen/personalia, dan sejumlah personil yang berhubungan dengan penulisan penelitian ini.
c) Dokumentasi, yaitu dokumen yang menyangkut perusahaan, struktur organisasi, pembagian tugas, visi misi, dan komitmen terhadap penulis, serta motivasi/ faktor pendorong yang menjadikan pelopor bagi penulis.
E. Motode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians (selisih) anggaran. Analisis varians digunakan untuk mengetahui hasil
sesungguhnya rencana yang dianggarkan, yaitu dengan membandingkan biaya yang dianggarkan terhadap biaya aktual yang sama. Analisis varians anggaran dapat menunjukkan dimana terjadinya selisih antara hasil sesungguhnya dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga dapat diketahui penyebab dari penyimpangan yang terjadi, namun analisis varians tidak akan mempunyai arti kecuali jika varians-varians yang dilaporkan secara terpisah berdasarkanfakto- faktor penyebabnya dan unit organisasi yang bertangung jawab sehingga penyimpangan tersebut dapat diperbaiki.
Varians atau selisih anggaran adalah perbedaan antara suatu rencana atau target dan suatu hasil. Varians memberikan indikasi atau suatu peningkatan bahwa operasi tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan yang intinya adalah situasi ideal yang berhak dicapai. Biaya standar dibandingkan dengan biaya aktual melahirkan penyimpangan. Jika biaya standar lebih besar dari biaya aktual, maka melahirkan biaya menuntungkan dan sebaliknya jika biaya standar lebih kecil dari biaya aktual maka melahirkan biaya yang tidak menguntungkan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PDAM Kota Makassar
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar dalam keberadaannya sebagai perusahaan daerah memiliki peran ganda, pertama, sebagai salah satu sumber pendapatan bagi pemerintah Kota Makassar dan kedua institusi dan pelayanan atau penyedia jasa air bagi masyarakat. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar, terus menerus mengalami perkembangan melalui tahap dalam lintasan sejarah yang cukup panjang, yang berawal pada tahun 1924 dengan dibangunnya Instansi Pengelolaan Air (IPA) I Ratulangi oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan nama water leidjing Bedrif kapasitas produksi terpasang 50 ltr/dt. Air baku diambil dari sungai jeneberang yang terletak 7 km sebelah selatan pusat kota. Air dari sungai tersebut dipompa melalui saluran tertutup instalasi Ratulangi.
Tahun 1974 namanya berubah menjadi Dinas Air Minum Kota Madiang Ujung Pandang, seiring dengan usianya IPA Ratulangi berangsur-angsur mengalami perununan kapasitas produksi. Tahun 1976 perubahan situs PDAM dari Dinas Air Minum menjadi Perusahaan Air Minum Kodia Ujung Pandang sesuai dengan PerDa No.21/P/II/1976, dimana kapasitas terpasang PDAM turun menjadi 50 ltr/dt, disebabkan karena usia untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk kota makassar yang meningkat, maka pada tahun 1977 dibangun instalasi II Panaikang dengan kapasitas tahap pertama 500 ltr/dt sumber air baku ini diambil dari jauh 29,6 km dari Kota Makassar. Kemudian pada tahun 1985
melalui paket pembangunan Perumnas dibangun instalasi III Antang dengan kapasitas 40 ltr/dt, dari 2 (dua) instalasi pengelolaan air.
Tahun 1993 lewat paket bantuan hibah pemerintah pusat, dibangun IV kapasitas terpasang 200 ltr/dt dimaccini sombala dengan sumber air baku sungai jeneberang. Penambahan demi penambahan kapasitas produksi rupanya belum mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk pemukiman dengan industri, sehingga melalui proyek pengembangan system penyediaan air bersih Kota Madia Ujung Pandang pada tahun 2000 diangun instalasi V Somba Opu dengan kapasitas 1000 ltr/dt dikabupaten Gowa yang bersumber bakunya dari Bili-bili sejauh 16 km untuk memenuhi kebutuhan air bersih khususnya pada wilayah pelayanan IPA Antang dimana jumlah pelanggannya terus bertambah maka pada tahun 2003 PDAM Kota Makassar menembah kapasitas produksi IPA Antang dari 40 ltr/dt menjadi 90 ltr/dt, melalui pengembangan IPA Antang 3 (tiga) dengan demikian total kapasitas air bersih PDAM Kota Makassar sampai saat ini telah menjangkau 816.416 jiwa penduduk dari 1.160.011 jiwa total penduduk Kota Makassar atau 70.38% luas wilayah distribusi telah mencapai radius 12,37 ha. Ini berarti peleyanan air bersih PDAM Kota Makassar telah menjangkau 70,38. Luas wilayah distribusi telah mencapai radius 12,37 ha ini berarti pelayanan air bersih PDAM Kota Makassar telah menjangkau 70% dari luas wilayah Kota Makassar yang mempunyai luas 17.577. ha (175.77 km2) system distribusi air bersih dilakukan dengan pemompaan.
a. Tugas PDAM Kota Makassar dalam menjalankan usahanya mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai perusahaan milik Pemda adalah suatu alat kelengkapan otonomi daerah.
b) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diselenggarakan atas dasar ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila yang mengenal demokrasi ekonomi yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c) Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) sehari-hari dipimpin oleh suatu direksi dibawah pengawasan suatu badan usaha.
d) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah suatu penyelenggara pengelolaan air minum untuk kesejateraan yang mencakup aspek sosial kesehatan dan pelayanan.
b. Fungsi PDAM Kota Makassar dalam menjalankan usahanya mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Menyediakan kebutuhan air bersih pemukiman dan perumahan, pelabuhan, niaga industri, fasilitas umum, dan lain-lain
b) Mengembang fungsi sosial dan ekonomi dalam pelayanan operasi yang mengacu pada profil makteting.
c) Mengelola potensi air baku yang ada di Kota Makassar dengan rekayasa dan system rencang bangun teknologi air.
d) Peningkatan kemampuan dan profesionalsme sumber daya manusia berilmu, berakhlak, bertaqwa, dan berguna.
B. VISI DAN MISI PDAM KOTA MAKASSAR VISI :
Meujudkan menjadi salah satu perusahaan air minum terbaik, mandiri dan profesional berwawasan global
MISI :
1. Memberikan pelayanan air mimum sesuai standar kesehatan dengan tersedianya air baku yang optimal.
2. Menyediakan air minum yang berkualitas, kuatitias dan kontunuitas.
3. Memenuhi cakupan layanan air minum yang maksimal kepada masyarakat.
4. Menjadikan perusahaan yang profesional dengan sumber daya saing yang tinggi.
5. Memenuhi kenerja keuangan yang mandiri dengan produktifitas yang efisien dan efektif serta berdaya saing global.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Keputusan peraturan Wali Kota Makassar No. 18 tahun 2012 tentang susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar berbentuk garis lurus dan staf, dimana kekuasaan tertinggi pada pemegang saham adalah Wali Kota Makassar yang membawahi beberapa dewan komisaris (dekom) serta perusahaan ini dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu beberapa Direktur lainnya. Karena dengan dasar itu dapat diketahui dengan jelas wewenang dan tanggungjawab dari suatu jabatan.
Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar saat ini terdiri dari 4 (empat) direksi yang terdiri dari :
1. Direktur Utama
2. Direktur Umum 3. Direktur Keuangan 4. Direktur Teknik
D. Uraian Tugas Direksi
1. Direktur utama, mempunyai tugas
a) Penyusuna rencana kegiatan anggaran PDAM, koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM.
b) Pembinaan kepegawaian, pengurusan dan pengelolaan kekayaan PDAM serta penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
c) Penyusunan rencana strategis bisnis 5 (lima) tahunan yang disahkan oleh wali kota melalui usul dewan pengaas.
d) Penyusuanan RKAP yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana strategis kepada wali kota melalui dean pengawas.
e) Penanda tanganan bersama direktur utama dan direktur keuangan untuk persetujuan pembayaran atas dokumen tagihan dan atau pengeluaran perusahaan.
f) Penyusunan laporan triwulan dan laporan tahunan PDAM.
2. Direktur Umum, mempunyai Tugas :
a) Penyusunan rencana kegiatan, pengndalian dan pengaasan penyelenggara administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan PDAM.
b) Penyiapan bahan perumusan kebijksanaan teknis dalam pengelolaan urusan ketatausahaan umum dan rumah tangga PDAM.
c) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pelaksanaan pendayagunaan pegawai PDAM.
d) Penyiapan rumusan pelaksanaan kebijaksanaan dibidang pengelolaan data elektronik, kehumasan, hukum dan protokol serta pelayanan pengaduan pelanggan.
e) Penysunan perumusan kebijaksanaan teknis dalam pengelolaan meliputi pengadaan pencatatan inventarisasi, pengawasan dan pengendalian terhadap aset/barang milik Negara.
f) Pelaksanaan koordinasi dengan direktur lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
g) Penyusunan laporan kegiatan sesuai bidang tugas.
3. Direktur Keuangan, mempunyai tugas :
a) Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan dibidang keuangan.
b) Perencanaan dan pengendalian sumber-sumber pendapatan,serta mengatur penggunaak kekayaan perusahaan.
c) Penyusunan RKAP dan pendapatan besarnya modal kerja perusahaan, merumuskan kebijaksanaan mengenai penggunaan kkeuangan.
d) Penandatanganan bersama direktur keuangan dan direktur utama untuk persetrujuan pembayaran atas dokumen tagihan dan atau pengeluaran perusahaan,
e) Penyelenggaraan pembukaan dan pembuatan laporan keuangan.
f) Penilaian terhadap usulan untuk penetapan kebijakan pemebelian barang/jasa kebutuhan perusahaan sesuai perkembangan dan kemampuan.
g) Penyiapan rencana pembiayaan investasi dan tambahan modal perusahaan.
h) Penyiapan data/bahan penetapan dan penyesuaian tarif rekening air PDAM
i) Pelaksanaan koordinasi dengan direktur lainnya unruk kelancaran pelaksanaan tugas.
j) Penyusunan kegiatan sesuai bidang tugas.
4. Direktur Teknik, mempunyai tugas :
a) ;penyusunan rencana kegiatan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan administrasi bidanmg perencanaan teknik, produksi dan instalasi, pemeliharaan serta pengendalian air.
b) Pengkajian secara berkala terhadap Jusiness Plan dan Corporate Plan perusahaan dan perumusan strategi perusahaan serta kegiatan penelitian dan pengenbangan perusahaan.
c) Penyiapan dan rencana pengusulan pendidikan dan pelatihan tenaga teknik.
d) Pengkoordinasian dan pengendalian sumber air baku, instalasi/meter produksi dan sistem distribusi.
e) Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan kimia.
f) Perumusan dan penetapan kebijaksanaan mengenai peningkatan hasil produksi, distribusi dan operasional teknikn lainnya.
g) Pelaksanaan kuantitas, kualitas dan kuatiunitas (3K) pelayanan air kepada pelanggan.
h) Penyusunan rencana dan penyiapan data kehilangan air pada jaringan distribusi.
i) Pengendalian dan pengawasan kehilangan air pada jaringan distribusi.
j) Pelkasanaan koordinasi dengan direktur lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
k) Penyusunan laporan kegiatan sesuai bidang tugas 2. Penyajian Data
Penelitian dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar mengenai analisis anggaran operasional sebagai alat pengendalian manajemen diperusahaan. Penulis membandingkan analisis dan anggaran operasional tahun 2016 sampai 2017, dimana data-data terdiri dari pendapatan usaha dan biaya usaha yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Pendapatan terdiri dari pendapatan air dan pendapatan non air. Sedangkan biaya yang dilaksanakan terdiri dari biaya langsung usaha san biaya tidak langsung usaha. Pengendalian dalam penelitian ini berarti melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan anggaran dan melakukan tindakan perbaikan apabila diperlukan jika terjadi penyimpangan yang merugikan terkait dengan anggaran operasional pada Perusahaan Daerah Air Munum Kota Makassar.
Pendapatan usaha berdasarkan realisasi dan anggaran operasional tahun 2016 dan 2017 terdiri dari
Tabel 5.1
Realisasi dan Anggaran Penjualan Air
Tahun Anggaran Realisasi Selisih Anggaran %
(Rp) (Rp) (Rp)
2016 272.859.270.976,78
287.422.092.828,22
14.562.821.851,44
105.34%
2017 293.742.295.639,21
293.696.684.221,98
45.611.417,23 99.98%
Total 545.718.541.953,56
574.844.185.656,44
29.125.643.702,88
Sumber : Perusahan Daerah Air Minum Kota Makassar
Penjualan air diatas anggaran yang telah ditetapkan yaitu selisih Rp.
14.562.821.851,4 dengan presentase 105.34% hal ini terjadi karena ditahun 2016 penjualan air semakin bertambah karena penduduk Kota Makassar juga semakin bertambah. Sedangkan ditahun 2017 pendapatan penjualan air yang telah ditetapkan Rp.45.611.417,23 dengan presentase 99.98% hal ini terjadi dikarenakan penduduk Kota Makassar dari tahun 2016 sampai 2017 mengalami peningkatan sehingga pendapatan penjualan di tahun 2017 juga semakin bertambah.
Tabel 5.2 Pendapatan Non Air
Tahun Anggaran Realisasi Selisih Anggaran %
(Rp) (Rp) (Rp)
2016
14.333.608.000,00
17.316.319.110,87
2.982.711.110,87 120.81%
2017
21.602.934.000,00
11.438.128.239,96
(10.164.805.760,04) 52.95%
Total
35.936.542.000,00
28.754.447.350,83
13.147.516.870,91 Sumber : Perusahan Daerah Air Minum Kota Makassar
Pendapatan non air pada tahun 2016 yang terdiri dari sambungan baru, denda, penyambungan kembali, pengganti meter air dan non air lainnya dengan selisih Rp. 2.982.711.110,87 dengan presentase 120.81%. Sedangkan ditahun
2017 pendapatan non air dengan selisih Rp. 10.164.805.760,04 dengan presentase 52.95%. Hal ini terjadai dikarenakan pada sambungan yang baru melebihi diatas anggaran adanya pemasangan baru dengan melihat bertambahnya jumlah pelanggan setiap tahun. Pada pendapatan non air, denda juga terjadi diatas anggaran yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan kurang aktifnya tim penagihan untuk menagih rekening air dan pelanggan yang telat membayar tagihan rekening air.
a) Biaya Langsung Usaha.
Biaya langsung usaha dapat dilihat pada tabel biaya sumber air, biaya pengelolaan air, dan biaya transmisi distribusi.
Tabel 5.3 Biaya sumber air
Tahun Anggaran Realisasi Selisih Anggaran %
(Rp) (Rp) (Rp)
2016
6.848.763.851,72
3.469.628.787,80
3.379.135.063,92 50.66%
2017
4.576.506.697,22
3.622.740.102,76
956.766.594,46 79.11%
Total
11.425.270.548,94
7.092.368.890,56
4.335.901.658,38 Sumber : Perusahan Daerah Air Minum Kota Makassar
Biaya sumber air dapat dilihat pada tabel realisasi dan anggaran,biaya sumber terjadi diatas anggaran yg telah ditetapkan dengan selisih anggaran tahun 2016 Rp. 3,379,135,06392 dengan presentase 50.66% sedangkan pada tahun 2017 selisih anggaran Rp. 956,766,594.46 dengan presentase 79.11%. selesih yang dihasilkan dalam biaya sumber tidak melebihi jumlah yang dianggarkan. Hal ini dikarenakan biaya pegawai dan biaya pemeliharaan pada sumber air terealisasi dengan baik sehingga tdk melebih dari jumlah yang anggarkan