15 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan metode dan sistem yang akan diuntuk. Bagian landasan teori ini akan membahas definisi, cara kerja, dan semua teori pendukung lainnya yang terdapat pada tugas akhir ini.
2.1 Penelitian Terdahulu
Berikut ini merupakan beberapa penelitian sebelumnya yang akan menjadi acuan pada tugas akhir ini.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
2.2 Sistem
Sistem merupakan sekelompok komponen yang berperan bersama- sama untuk menggapai tujuan tertentu yang erat hubungannya satu sama lain [11].
No Penulis (Tahun)
Judul Kontribusi
1 Maulidia, Rudy Dwi Nyoto, dkk.
(2015)
Sistem Informasi KMS (Kartu Menuju Sehat) (Studi Kasus: UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat)
Menerapkan metode prototype dan mengasilkan proses seperti pencatatan data ibu, data anak, dan pemuntukan grafik pertumbuhan anak, status gizi berdasarkan umur
Kelemahan: Sistem masih berupa prototype,tidak adanya penambahan pemeriksaan imunisasi, pemberian vitamin, status berat badan menurut tinggi atau panjang badan, dan tinggi badan atau panjang badan menurut umur
2 Lukman Hakim dan Martin Saputra (2015)
Pengelolahan Data Terintegrasi Bidan Praktek Mandiri Berbasis E-KMS
Menerapkan proses
memonitoring data dan informasi balita serta laporan kondisi pasien atau bayi dari bidan untuk puskesmas
Kelemahan: sistem hanya di gunakan oleh bidan dan puskesmas, dan masih berupa prototype.
16 Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo menyatakan bahwa sesuatu sistem terdiri atas unsur– unsur atau komponen-komponen atau objek-objek yang berkaitan ataupun berhubungan satu sama yang lain sedemikian rupa sampai unsur–
unsur tersebut menggambarkan satu kesatuan pemprosesan ataupun pengolahan yang tertentu[12].
2.3 Sistem Informasi
Sistem informasi ialah gabungan teratur dari orang- orang, piranti keras, piranti lunak, jaringan komunikasi, serta sumber daya informasi yang mengumpulkan, mengganti, menyebarkan data dalam suatu organisasi[13]. Bagi Muhyuzir Sistem data merupakan informasi yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga jadi suatu satu kesatuan data yang saling terpaut serta saling mendukung sehingga manjadi sesuatu informasi yang berharga bari yang menerimanya. Dari penejelasan diatas bisa diuntuk kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan suatu informasi yang dikumpulkan dalam sebuah sistem yang didalamnya ada suatu resource (sumber daya) ataupun data- data didalamnya bisa terorganisir serta menjadi suatu informasi baru ataupun informasi yang bisa dipahami[14].
2.4 KMS (Kartu Menuju Sehat)
KMS (Kartu Menuju Sehat) merupakan lembar pencatatan pertumbuhan anak bersumber pada indeks antropometri berat badan menurut usia yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Dengan KMS resiko kelainan ataupun gangguan pertumbuhan tumbuh kembang bayi bisa dikenal lebih dini. Sehingga sebelum perkaranya lebih berat, bisa dicoba tindakan pencegahan secara lebih cepat. Guna dari KMS ialah untuk catatan pada pelayanan kesehatan anak sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak.
2.5 Standar Antropometri
Standar Antropometri Anak digunakan untuk memutuskan ataupun menilai status gizi anak. Penilaian status gizi Anak dicoba dengan menyamakan hasil pengukuran panjang/besar badan serta berat badan menggunakan Standar Antropometri Anak. Klasifikasi penilaian status gizi didasarkan pada standar pertumbuhan anak World Health Organization yang didasarkan pada status gizi
17 anak usia 0-5 tahun dan World Health Organization mengacu pada indikator antropometri anak usia 5-18 tahun 2007.
Usia yang digunakan dalam standar ini adalah usia yang dihitung dalam satu bulan penuh, jika usia anak 2 bulan 29 hari dihitung 2 bulan. Indeks Panjang Badan (PB) digunakan untuk mengukur posisi terlentang anak usia 0-24 bulan. Jika anak usia 0-24 bulan diukur dalam posisi berdiri, pengukuran akan bertambah 0,7 cm sampai pengukuran diperbaiki. Sementara itu, indeks tinggi badan (TB) digunakan untuk anak di atas 24 bulan yang diukur dengan postur berdiri. Jika seorang anak di atas 24 bulan diukur dalam posisi terlentang, pengukuran akan mengurangi 0,7 cm.
2.6 Elisitasi
Menurut tahapan dalam penelitian dimana bertujuan untuk melakukan penelitian kebutuhan suatu sistem. Maka pada analisa kebutuhan ini digunakan untuk menjabarkan kebutuhan dalam pengembangan sistem. Pada analisa kebutuhan ini akan dilakukan proses elisitasi kebutuhan dan eliminasi kebutuhan.
Pada proses eliminasi kebutuhan akan digunakan metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) dan metode TOE (Technical, Operational Economic).
Analisa kebutuhan ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan – kebutuhan yang dilibatkan dari proses interview, Setelah dilakukanya elisitasi tahap pertama maka akan dilakukannya elisitasi tahap kedua yaitu dengan mengeliminasi kebutuhan dari elisitasi tahap pertama pada saat melakukan wawancara [15].
2.7 Metode Incremental
Metode Incremental merupakan metode tahapan untuk pemuntukan sistem.
Metode ini dapat digunakan pada saat sumber daya tim pengembang terbatas.
Karena metode ini di bagi beberapa bagian yang lebih kecil sehingga setiap bagiannya terdapat feedback untuk memuntuk kebutuhan semakin jelas dan dapat meminimalisir adanya cacat atau bug [4].
18 Pada gambar di atas merupakan alur metode incremental. Dimana alur metode incremental ini memiliki 5 tahapan sebagai berikut:
2.7.1 Communication
Communication adalah tahapan awal yang dilakukan pada incremental model untuk menentukan kebutuhan atau analisis kebutuhan yang dilakukan oleh tim dengan cara bertemu konsumen dan stakeholder. Tahapan ini bertujuan untuk memahami sistem yang akan diuntuk serta mengumpulkan persyaratan yang membantu mendefinisikan fitur perangkat lunak dan fungsinya.
2.7.2 Planning
Pada tahap planning ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mendefinisikan rencana pengembangan sistem dengan menjelaskan tugas teknis yang akan dilakukan, resiko yang mungkin terjadi, sumber daya yang dibutuhkan, produk kerja yang akan diproduksi, dan jadwal kerja.
2.7.3 Modelling
Tahap modelling memiliki dua sub tahapan yaitu analisis dan desain antarmuka. Tahapan analisis bertujuan menganalisis fungsi kebutuhan sistem dan memahami kerja dari sistem yang akan diuntuk. Analisis pada penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu analisis alur sistem, analisis kebutuhan sistem, dan analisis aliran data. Pada analisis alur sistem diilustrasikan menggunakan flowchart.
Analisis kebutuhan sistem akan didefinisikan melalui kebutuhan fungsional setiap modul dengan tim pengembang lain. Analisis menggunakan Unified Model
Gambar 1. Metode Incremental
19 Language (UML) Serta pemuntukan use case diagram untuk mengilustrasikan aktivitas pengguna setiap modul.
2.7.4 Construction
Construction adalah tahapan melakukan pembangunan sistem ke dalam bahasa pemrograman PHP, sesuai dengan analisis dan desain increment. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian yang diperlukan untuk menemukan kesalahan dalam program. Pengujian ini bertujuan meyakinkan bahwa semua modul telah berfungsi dan bekerja dengan baik dan sesuai dengan analisis yang telah dilakukan.
2.7.5 Deployment
Deployment Setelah tahap Construction, dilakukan tahapan Deployment.
Tahapan ini merupakan tahapan pemasangan sistem yang telah dikembangkan kepada customer untuk mendapatkan umpan balik. Umpan balik pada tahap ini digunakan sebagai dasar untuk increment selanjutnya.
2.8 Framework
Framework adalah kerangka kerja yang berisi kumpulan fungsi dan komponen pemrograman yang bisa digunakan kembali sehingga dapat membantu dalam membentuk sebuah sistem. Kumpulan fungsi dan komponen yang tersedia pada framework dapat mengurangi banyak baris kode yang harus dibentuk dalam proses pengembangan perangkat lunak. Karena penggunaan yang berlebihan, kumpulan komponen dan fungsi diatur dengan rapi dan dikumpulkan dalam folder, membentuk kerangka kerja yang mudah digunakan [10].
Framework menyediakan konsistensi dan fleksibilitas serta memberikan fondasi awal yang kuat dalam proses pengembangan perangkat lunak. Selain itu, Framework dapat meningkatkan kecepatan dari pengembangan perangkat lunak
serta memberi rasa nyaman dalam mengembangkan perangkat lunak [11].
2.9 Laravel
Laravel merupakan framework yang dipergunakan untuk membuat web dengan memakai bahasa pemrograman PHP. Laravel sangat memudahkan programmer, sebab Laravel mempunyai sintak yang bersih serta mempunyai banyak library yang mudah digunakan sehingga mempercepat pembuatan web [5].
20 Keunggulan Laravel menurut Abdullah [10] dibanding dengan framework lain sebagai berikut:
• Laravel ialah framework PHP yang ekspresif, maksudnya sintaks pada Laravel memakai bahasa yang mudah dipahami sehingga programmer pemula pun mudah mengerti kegunaan sesuatu sintaks meski belum mempelajarinya.
• Laravel mempunyai dokumentasi yang lumayan lengkap, apalagi tiap versinya mempunyai dokumentasi tertentu mulai dari metode instalasi sampai pemakaian fitur- fiturnya.
• Laravel mempunyai banyak library pendukung.
• Laravel didukung library- library yang dapat diperoleh dengan mudah dari internet dengan memakai Composer. Composer sendiri ialah dependency management PHP yang menolong kita memperoleh library yang kita gunakan serta menginstalnya dari internet.
• Laravel mempunyai template extention sendiri yang diberi nama blade yang mempermudah kita menunjukkan informasi pada template HTML.
• Laravel mempunyai model pengembangan piranti lunak yang cepat, yang mempunyai arti bahwa Laravel berfokus pada pembelajaran kode yang mudah dan meminimalkan tahapan dalam pengembangan aplikasi dari mulai inisialisasi dini pemuntukan aplikasi sampai dengan dengan rilis aplikasi.