• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN ALAT-ALAT ELEKTRONIK SECARA JARAK JAUH MENGGUNAKAN ESP 8266 LAPORAN PROJEK AKHIR II MIKA AYU NING SARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN ALAT-ALAT ELEKTRONIK SECARA JARAK JAUH MENGGUNAKAN ESP 8266 LAPORAN PROJEK AKHIR II MIKA AYU NING SARI"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN ALAT-ALAT ELEKTRONIK SECARA JARAK JAUH MENGGUNAKAN ESP 8266

LAPORAN PROJEK AKHIR II

MIKA AYU NING SARI 162411001

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN ALAT-ALAT ELEKTRONIK SECARA JARAK JAUH MENGGUNAKAN ESP 8266

LAPORAN PROJEK AKHIR II

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

MIKA AYU NING SARI 162411001

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN ALAT-ALAT ELEKTRONIK SECARA JARAK JAUH MENGGUNAKAN ESP

8266

LAPORAN PROJECT AKHIR 2

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, keculai beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

Mika Ayu Ning Sari 162411001

(4)

PENGESAAN TUGAS AKHIR

Judul : Menghidupkan dan Mematikan Alat-alat Elektronik Secara Jarak Jauh Menggunakan ESP 8266

Kategori : Tugas Akhir II

Nama : Mika Ayu Ning Sari

Nomor Induk Mahasiswa : 162411001

Program Studi : Diploma Metrologi Dan Instrumenntasi Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam –

Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2019

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Dr. Diana Alemin. Barus, M.Sc Dr. Kerista Sebayang, MS NIP. 19660729 199203 2 002 NIP. 195806231986011001

(5)

MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN ALAT-ALAT ELEKTRONIK SECARA JARAK JAUH

ABSTRAK

Komponen dalam membangun rumah pintar salah satunya adalah penerapan sistem kendali perangkat elektronik secara jarak jauh, yang mana hal ini tentunya dapat mempermudah pemilik rumah dalam hal pengendalian perangkat elektronik rumahnya secara jarak jauh. Tujuan dari projek akhir 1 ini adalah membuat sistem kendali yang dirancang untuk mengontrol peralatan elektronik secara jarak jauh sehingga mengurangi pemborosan listrik dalam penggunaan peralatan elektronik yang ada di rumah, selain untuk kendali jarak jauh sistem ini juga dapat memberikan informasi status dari perangkat elektronik rumah tersebut. Pengujian secara software dilakukan dengan mengecek elemen-elemen yang ada pada perangkat lunak.

Sedangkan pengujian hardware dilakukan dengan mengecek arus listrik yang dialirkan ke perangkat elektronik. Dengan dibuatnya sistem kendali jarak jauh perangkat elektronik ini diharapkan dapat membantu dalam pengontrolan dan pengoperasian hidup matinya perangkat elektronik, serta dapat mengatur otomatisasi waktu hidup dan matinya perangkat secara jarak jauh melalui jaringan internet.

Kata Kunci : Modul esp8266, Alat Elektronik, Relay, Internet

(6)

TURN ON AND TURN OFF ELECTRONIC TOOLS DISTANCE AWAY

ABSTRACT

One of the components in building smart homes is the implementation of remote electronic control systems, which of course can facilitate homeowners in terms of controlling their electronic devices remotely. The purpose of this final 1 project is to create a control system designed to control electronic equipment remotely so as to reduce waste of electricity in the use of electronic equipment at home, in addition to remote control this system can also provide status information from the home electronic device. Software testing is done by checking the elements in the software.

While hardware testing is done by checking the electrical current that is flowing into electronic devices. By making a remote control system electronic devices are expected to be able to assist in the control and operation of the life of electronic devices, and can regulate the automation of life and death of devices remotely over the internet.

Keyword: Module ESP8266,Electronic tools,Relay,Internet.

(7)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya dan menganugerahkan kemudahan serta kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Projek Akhir 2 ini sesuai waktu yang telah ditetapkan yang merupakan salah satu syarat dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya untuk keluarga tercinta yang membantu saya untuk menyelesaikan segala sesuatunya dengan baik, terima kasih Papa Eko Dian Kesuma dan Mama Mila Nirwani atas kasih sayang dan kepercayaan yang telah kalian berikan kepada anak kalian ini, terima kasih buat dukungannya, doa dan motivasi yang diberikan dari awal mulai perkuliahan sampai penulisan Projek Akhir 2 ini serta buat Alm. Aliamsyah, pakde saya beserta seluruh keluarga yang telah membantu, mendukung dan memberikan waktu, bimbingan serta support terhadap pendidikan saya hingga bisa berkembang seperti sekarang.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Projek Akhir 2 ini dari doa, perhatian, bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Kerista Sebayang M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Projek Akhir 2 ini.

2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc, selaku Ketua Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara,

3. Bapak Junedi Ginting M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D3

(8)

Metrologi dan Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

4. Bang Fathurrahman yang telah membantu penulis menyelesaikan alat dengan baik.

5. Untuk Suci, Winanda, Willi, Gibran, dan Nurul teman seperjuangan sedari SMA hingga saat ini yang selalu memberi support dan semangat selama ini dan mendukung penuh saya dalam menyelesaikan Projek Akhir 2 ini.

6. Untuk Aman Setyawan Bangun terima kasih telah menjadi tempat keluh kesah dan selalu menjadi teman curhat atas kegalauan saya dalam menyelesaikan Projek Akhir 2, selalu mendukung dan memberi semangat dalam menyelesaikan Projek Akhir 2 ini.

7. Teman-teman kuliah terutama para teman seperjuangan saya di D3 Metrologi dan Instrumentasi khususnya Ara, Dora dan Zogi terima kasih atas ide, saran, dukungan, dan kerja samanya selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Projek Akhir 1 ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Semoga laporan ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2019

Hormat Saya,

MIKA AYU NING SARI

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Pernyataan Orisinalitas

Pengesahan Projek Akhir 2 i

Abstrak ii

Abstract iii

Penghargaan iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Bab 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan Penulisan 2

1.5 Manfaat Penulisan 3

1.6 Sistematika Penulisan 3

Bab 2. Tinjauan Pustaka

2.1 Relay 5

2.2 ESP-8266 8

2.3 Android 9

2.4 Router 10

2.5 Transistor BC547 12

2.6 Dioda 14

2.7 IC 7805 15

2.8 Wifi 16

(10)

Bab 3. Metode Penelitian

3.1 Gambaran Umum 17

3.2 Diagram Sistem Rangkaian 17

3.3 Flowchart Alat 19

3.4 Desain PCB dengan Software Eagle 6.5.0 19

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Pengujian Tegangan 21

4.2 Uji Coba Program Membaca Wifi Esp8266 nodemcu 21

Bab 5. Penutup

5.1 Kesimpulan 30

5.2 Saran 30

Daftar Pustaka 31

Lampiran

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Gambar Judul Halaman

2.1 Bagian Relay 6

2.2 Jenis Relay 7

2.3 Pin ESP8266 8

2.4 Transistor BC547 13

2.5 Dioda 15

2.6 IC 7805 16

3.1 Blok Diagram Sistem 17

3.2 Flowchart Alat 19

3.3 Rangkaian Keseluruhan Sistem 20

4.2.1 Hasil Pembacaan IP Address pada Wifi yang telah disiapkan

28

4.2.2 Alat keadaan Mati 29

4.2.3 Alat dalam keadaan stop kontak dan lampu menyala

29

4.2.4 Alat dalam keadaan lampu mati dan stop kontak menyala

29

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor

Gambar Judul Halaman

4.1 Pengujian Tegangan 21

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat memungkinkan praktisi untuk selalu terus melakukan pemikiran-pemikiran baru yang berguna antara lain untuk membantu pekerjaan manusia maupun menanggulangi permasalahan tertentu, ini ditunjukkan semakin majunya ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang saat ini ditandai dengan bermunculannya alat-alat yang menggunakan sistem digital dan otomatis.

Salah satu kemajuan yang bisa dirasakan adalah dibidang kendali, saat ini dengan adanya teknologi jaringan komputer Internet of Things (IoT) yang sudah tumbuh pesat tanpa hambatan jarak dan waktu dapat dipecahkan dengan solusi teknologi contohmya adalah perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan dari adanya koneksi internet ini bisa mengakses peralatan elektronik seperti lampu ruangan yang dapat dioperasikan dengan cara online melalui website.

Sehingga, dapat memudahkan pengguna memantau ataupun mengendalikan lampu kapanpun dan dimanapun dengan catatan di lokasi yang akan diterapkan teknologi kendali jarak jauh mempunyai jaringan internet yang memadai.

Elektronika adalah salah satu dari teknologi yang membantu kehidupan manusia agar menjadi lebih mudah. Salah satu bentuk sistem akses kontrol eletronik yang saat ini banyak di kembangkan adalah pada sistem kontrol secara jarak jauh, hal ini memungkinkan seseorang dapat mengontrol suatu beban secara On-Off pada jarak yang jauh, hal ini tentu sangat berguna untuk menunjang kehidupan masyarakat modern sekarang yang kebutuhan akan mobilitas yang sangat tinggi.

Pada tahapan ini permasalahan yang terjadi pada manusia adalah karena berkembangnya kebiasaan manusia meninggalkan rumah dengan keadaan lampu rumah mati. Ini memicu terjadinya pencurian di rumah - rumah kosong dengan berbagai modus. Keamanan disebuah perumahan elit memang rata - rata sudah dikendalikan oleh petugas keamanan yang pada umumnya disediakan oleh pemilik kompleks perumahan, namun petugas keamanan tidak sedianya setiap

(14)

2

saat berada di setiap rumah-rumah yang di jaga melainkan di post - post tertentu yang sudah ditentukan. Ini memberikan kesempatan para pencuri untuk dapat masuk kerumah - rumah kosong yang ditinggal penghuninya dengan memanfaatkan kelengahan petugas keamanan.

Dalam sistem ini indikator sistem akan dimunculkan secara real time. Pada saat ini ketika kita berpergian dan berada di luar ruangan kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di rumah. Oleh sebab itu dalam rangka penulisan Tugas Akhir ini dibuat pengontrolan lampu yang dapat memantau secara real time, yakni penulis membuat “MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN ALAT-ALAT ELEKTRONIK SECARA JARAK JAUH MENGGUNAKAN ESP 8266”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang harus dipecahkan adalah :

1. Bagaimana menghidupkan dan mematikan alat-alat elektronik secara jarak jauh.

2. Bagaimana membuat prinsip kerja ESP 8266?

3. Bagaimana cara menampilkan hasil menghidupkan dan mematikan alat-alat elektronika secara jarak jauh?

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini mengacu pada “Menghidupkan dan Mematikan Alat-alat Elektronika Secara Jarak Jauh” Dengan batasan – batasan sebagai berikut:

1. ESP 8266 sebagai penghubung data pembacaan sensor ke web.

1.4 Tujuan Penulisan

Pembuatan tugas akhir ini diharapkan dapat membangun dan mengembangkan pengontrolan menggunakan modul esp8266 agar bermanfaat bagi rakyat Indonesia khususnya dalam monitoring kondisi rumah., serta menyelesaikan pendidikan Diploma III Metrologi dan Instrumentasi.

(15)

3

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini antara lain :

1. Dapat membuat alat 8untuk menghidupkan dan mematikan alat-alat elektronik secara jarak jauh menggunakan modulesp8266.

2. Menambah wawasan dan pengalaman tentang pembahasan modul ESP 8266.

3. Sebagai persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya sekaligus telah menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari :

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang sensor

BAB III: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN

Berisikan tentang blok diagram berisikan microkontroler dan rancangan rangkaian.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam rangkaian yang ada, maka dalam bab ini aka dilakukan analisa dan pembahasan untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.

BAB V: PENUTUP

Berisikan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan kemungkinan pengembangan alat.

(16)

4

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembutan Projek Akhir II ini.

(17)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Relay

Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik. Fungsi relay saat diapliasikan dalam sebuah rangkaian elektronika diantara lain sebagai berikut :

1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan rendah.

2. Menjalankan logic function atau fungsi logika.

3. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.

4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan tegangan.

Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut.

Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar.

Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh daya atau energi listrik.

Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam sebuah sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan sebuah perangkat yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan perangakat pengendali yang mempunyai arus kecil. Relay dapat mengontrol output sirkuit untuk daya yang lebih tinggi, keselamatan akan meningkat, dan sebagai proteksi / pelindung sangat penting untuk menjaga kesalahan dalam sistem di isolasi dan menjaga peralatan agar tidak rusak. Dengan demikian relay dapat berfungsi sebagai pengaman.

(18)

6

Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

1. Common, merupakan bagian yang tersambung dengan Normally Close (dalam keadaan normal).

2. Koil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk menciptakan medan magnet.

3. Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.

Relay merupakan komponen listrik yang memiliki prinsip kerja magnet dengan induksi listrik. Relay terdiri atas bagian-bagian utama sebagai berikut.

1. Coil atau Kumparan, merupakan gulungan kawat yang mendapat arus listrik.

adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.

2. Contact atau Penghubung, adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.

Gambar 2.1 Bagian Relay Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)

Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan

(19)

7

menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :

Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay

Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :

Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 terminal, 2 terminal untuk Saklar dan 2 terminalnya lagi untuk Coil.

Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 terminal, 3 terminal untuk Saklar dan 2 terminalnya lagi untuk Coil.

Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 terminal, diantaranya 4 terminal yang terdiri dari 2 pasang terminal saklar sedangkan 2 terminal lainnya untuk coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 saklar yang dikendalikan oleh 1 coil.

Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki terminal sebanyak 8 terminal, diantaranya 6 terminal yang merupakan 2 pasang relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) coil. Sedangkan 2 terminal lainnya untuk coil.

Gambar 2.2 Jenis Relay

(20)

8

Selain golongan relay diatas, terdapat juga relay-relay yang pole dan throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.

2.2 ESP 8266

Esp 8266 adalah sebuah modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat tambahan mikrokontroller seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP. Modul ini membutuhkan daya sekitar 3.3V dengan memiliki tiga mode wifi yaitu Station, Access Point dan Both (keduanya). Modul ini juga dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah pin bergantung dengan jenis ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga modul ini bisa berdiri sendiri tanpa menggunakan mikrokontroller apapun karena sudah memiliki perlengkapan layaknya mikrokontroller. Firmware default yang digunakan oleh perangkat ini menggunakan AT Command, selain itu ada beberapa firmware SDK yang digunakan oleh perngkat ini berbasis opensource yang diantaranya adalah sebagai berikut:

- NodeMCU dengan menggunakan basic programming lua - MicroPython dengan menggunakan basic programming python - AT Command denan mengginakan perintah perintah AT command

Untuk pemrogramannya sendiri kita bisa menggunakan ESPlorer untuk firmware berbasis NodeMCU dan menggunakan putty sebagai terminal control untuk AT command. Selain itu kita bisa memprogram perangkat ini menggunakan Arduino IDE. Dengan menambahkan library ESP8266 pada board manager kita dapat dengan mudah memprogram dengan basic program Arduino.

Gambar 2.3 Pin ESP8266

(21)

9

Keterangan :

1. GPIO-0 – GPIO-3 : Input Output 2. VCC : Tegangan masuk 3.3 Vdc 3. GND : Ground

4. Reset 5. Chip Enable

Spesifikasi dari ESP-01 yaitu :

1. Besar RAM 96 kB, instruction RAM 64 kB 2. 32-bit RISC CPU

3. External QSPI flash – 512 KiB to 4 MiB 4. Tegangan kerja masukan 3.3 Vdc

5. Jaringan wifi pada 802.11 b/g/n

6. Pada mode 802.11b output power-nya +19.5dBm 7. Menggunakan sistem Wi-Fi Direct (P2P), soft-AP 8. Power down leakage current of 10uA

9. Wake up and transmit packets in < 2ms 10. Integrated TCP/IP protocol stack

11. Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3) 12. SDIO 1.1 / 2.0, SPI, UART

13. 10-bit ADC

14. Interface : SPI, I²C

15. STBC, 11 MIMO, 21 MIMO

16. A-MPDU & A-MSDU aggregation & 0.4ms guard interval

2.3 Android

Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.

Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah

(22)

10

Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Android terintegrasi dengan sistem smarthouse di rumah. Seperti remote control televisi, kita bisa menggunakan Android untuk mengendalikan semua perangkat elektronik di rumah dari jarak jauh. Bayangkan saja, kita bisa mematikan dan menyalakan lampu, televisi, hingga mengendalikan suhu alat pendingin udara (AC) meski tidak berada di rumah.

Android juga bisa dipakai untuk menjadwalkan perangkat elektronik. Misalnya, mengatur AC agar hanya menyala di jam-jam tertentu. Bisa memantau konsumsi listrik di rumah, baik secara keseluruhan maupun per bagian ruangan. Tidak itu saja, kita bisa memakai aplikasi ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik.

Caranya, manfaatkan sensor pendeteksi gerakan berdaya rendah sebagai pemicu pemadaman listrik di suatu ruangan jika tidak ada pergerakan di dalamnya.

2.4 Router

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh lapis OSI.Router memiliki fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan mempermudah manajemennya. Fungsi router untuk merutekan paket.

(23)

11

Fungsi lain dari router adalah sebagai penghubung 2 jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch, switch merupakan suatu jalan, sedangkan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi. AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server.

Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang

(24)

12

dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

2.5 Transistor BC547

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter). Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output kolektor. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.

Transistor komplementer adalah transistor-transistor yang saling berpasangan, masing-masingnya berbeda type satu sama lain akan tetapi mempunyai karakteristik yang sama atau identik meliputi besaran-besaran : VCE-max (tegangan kolektor- emitor maksimal), hFE (faktor penguatan arus), IC-max (arus kolektor maksimal), P- tot (daya total), casing fisik dan lain-lain. Transistor bipolar komplementer terdiri dari satu transistor NPN dan satu transistor PNP yang mempunyai karakteristik yang sama dalam hal yang telah disebutkan di atas. Contoh : Transistor 2N3055 (NPN) dan MJ2955 (PNP) adalah transistor komplementer yang berpasangan. Karakteristik

(25)

13

kedua transistor itu sama namun berbeda type, satu type NPN dan yang satunya lagi type PNP.

Transistor FET komplementer terdiri dari satu transistor type P dan satu transistor type N yang mempunyai karakteristik sama/identik. Contoh : Transitor IRF530 (MOSFET type P) dan IRF9530 (MOSFET type N) adalah transistor komplementer yang berpasangan. Karakteristik kedua transistor itu sama tetapi typenya yang berbeda. Transistor-transistor komplementer adakalanya memang sengaja dibuat untuk keperluan tertentu, misalnya untuk driver atau transistor power di dalam sirkit-sirkit penguat daya audio (audio po-amp) OTL atau OCL. Akan tetapi ada kalanya juga pasangan komplementer dari suatu transistor dibuat belakangan sebagai pelengkap jika transistor tersebut hendak difungsikan di dalam sirkit-sirkit yang memerlukan pasangan komplementer. Namun demikian tidak berarti bahwa semua transistor mempunyai pasangan atau ada komplementernya. Banyak juga transistor-transistor yang tidak mempunyai pasangan komplementernya. Transistor komplementer banyak diterapkan di berbagai rangkaian elektronik, di antaranya adalah :

- Sebagai transistor akhir dalam rangkaian diskrit penguat vertikal TV (pada rangkaian TV lama).

- Sebagai transistor penguat awal dalam rangkaian differrential input amplifier.

- Sebagai transistor driver dan transistor daya dalam rangkaian audio amplifier.

- Penerapan dalam rangkaian regulator tegangan simetrik dan lain-lain.

Gambar 2.4 Transistor BC547 2.6 Dioda

(26)

14

Dioda (Diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

Beberapa fungsi dioda antara lain sebagai penyearah arus listrik AC (arus bolak balik) yang terdapat pada rangkaian elektronik. Namun dioda memiliki fungsi yang lebih banyak, hal tersebut tergantung pada jenis dioda yang digunakan. Berikut beberapa fungsi dioda yang sering digunakan dalam pembuatan rangkaian untuk peralatan elektronika.

Dioda sebagai penyearah (rectifier)

Dioda sebagai penstabil arus dan tegangan listrik DC

Dioda sebagai sensor

Dioda sebagai indikator

Dioda terbagi menjadi beberapa jenis, pembagian itu berdasarkan fungsi serta karakteristik yang dimiliki oleh setiap jenis dioda. Dioda biasa umumnya digunakan untuk penyearah tegangan AC ke DC. Biasanya digunakan untuk supply tegangan rangkaian elektronika. Setiap dioda memiliki kutub anoda dan katoda. Dimana arus dan tegangan listrik positif hanya akan mengalir dari kaki anoda menuju kaki katoda.

Dioda semikonduktor hanya bisa melewati satu arus yang searah, pada saat dioda memperoleh arus akan maju satu arah (forward Bias). Karena di dalam dioda ada junction yaitu pertemuan konduktor antara tipe p dan tipe n. kondisi ini dapat dikatakan bahwa konduksi penghantar masih tergolong kecil. Sedangkan bila dioda diberi satu arah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir.

Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai Penyearah setengah

(27)

15

gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier) dll.

Gambar 2.5 Dioda

2.7 IC 7805

Voltage regulator IC adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan . IC 7805 adalah Regulator 5V Voltage yang membatasi output tegangan 5V dan menarik 5V diatur power supply . Muncul dengan ketentuan untuk menambahkan heatsink .Nilai maksimum untuk input ke regulator tegangan 35V . Hal ini dapat memberikan aliran tegangan stabil konstan 5V untuk input tegangan yang lebih tinggi sampai batas ambang 35V. Jika tegangan dekat 7.5V maka tidak menghasilkan panas dan karenanya tidak perlu untuk heatsink . Jika input tegangan lebih , maka kelebihan listrik dibebaskan sebagai panas dari 7805 .Ini mengatur output stabil 5V jika tegangan input adalah marah dari 7.2V ke 35V . Oleh karena itu untuk menghindari kehilangan daya mencoba mempertahankan input ke 7.2V .Dalam beberapa fluktuasi tegangan sirkuit fatal ( untuk misalnya Microcontroller ) , untuk situasi semacam itu untuk memastikan tegangan konstan IC 7805 Voltage Regulator digunakan . Untuk informasi lebih lanjut tentang spesifikasi dari 7805 Voltage Regulator silakan lihat lembar data di sini ( IC 7805 Voltage Regulator Data Sheet ) .IC 7805IC 7805 adalah serangkaian 78XX regulator tegangan . Ini standar , dari nama dua digit terakhir menunjukkan 05 jumlah tegangan yang mengatur . Oleh karena itu 7805 akan mengatur 5V dan 7806 akan mengatur 6V dan seterusnya .Skema yang diberikan di bawah ini menunjukkan bagaimana menggunakan IC 7805 , ada 3 pin di IC 7805 ,

(28)

16

pin 1 mengambil tegangan input dan pin 3 menghasilkan tegangan output. The GND dari kedua input dan out yang diberikan ke pin 2 .

Regulator IC untuk mengatur tegangan 5V>IC.Voltage Regulator adalah salah satu komponen listrik yang paling penting dan sering digunakan. Voltage Regulator bertanggung jawab untuk menjaga tegangan stabil di sistem elektronik. Fluktuasi tegangan dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan pada sistem elektronik, sehingga untuk mempertahankan tegangan konstan stabil diperlukan sesuai dengan kebutuhan tegangan dari system. Mari kita asumsikan kondisi ketika dioda pemancar cahaya sederhana dapat mengambil maks 3V ke max , apa yang terjadi jika tegangan input melebihi 3V?, tentu dioda akan terbakar habis. Hal ini juga sama dengan semua komponen elektronik seperti , yang dipimpin , kapasitor , dioda dll. Peningkatan sedikit tegangan dapat menyebabkan kegagalan seluruh sistem dengan merusak komponen lain juga .

Gambar 2.6 IC 7805 2.8 Wifi

Wifi atau Hotspot merupakan satu standar Wireless Networking tanpa kabel dengan komponen yang sesuai dan dapat terkoneksi ke jaringan. Wifi digunakan untuk berkomunikasi antar jaringan lokal tanpa kabel dan mempunyai sifat sharing atau digunakan bersama. Sederhananya, wifi bekerja dengan memafaatkan

gelombang radio. Berbagai data yang diminta atau dikirimkan pengguna melesat di udara menggunakan gelombang radio. Agar dapat menerjemahkan data atau dokumen yang dikirim melalui gelombang radio ini, sebuah komputer harus memiliki adaptor wireless sehingga terhubiung dengan wifi.

(29)

17

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Gambaran Umum

Sistem ini dibuat untuk dapat mematikan dan menghidupkan alat-alat elektronik secara jarak jauh dan membuat sistem kendali yang dirancang untuk mengontrol peralatan elektronik secara jarak jauh sehingga mengurangi pemborosan listrik dalam penggunaan peralatan elektronik yang ada di rumah, selain untuk kendali jarak jauh sistem ini juga dapat memberikan informasi status dari perangkat elektronik rumah tersebut. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan pendekatan Rapid Application Development, didalam pengembang- an metode ini menggunakan sumber daya yang ada dengan tujuan pengembangan perangkat lunak yang cepat dan singkat. Pengujian secara software dilakukan dengan mengecek elemen-elemen yang ada pada perangkat lunak. Sedangkan pengujian hardware dilakukan dengan mengecek arus listrik yang dialirkan ke perangkat elektronik. Dengan dibuatnya sistem kendali jarak jauh perangkat elektronik ini diharapkan dapat membantu dalam pengontrolan dan pengoperasian hidup matinya perangkat elektronik, serta dapat mengatur otomatisasi waktu hidup dan matinya perangkat secara jarak jauh melalui jaringan internet.

3.2 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Power Supply

ESP 8266 NodeMcu

Relay

Relay Router

PC/And roid

Lampu 1

Lampu 2

(30)

18

Keterangan Diagram Sistem:

1. Power Supply berfungsi untuk mengaliri arus listrik untuk komponen/

hardware pada komputer dengan arus DC (arus searah), arus listrik yang masuk kedalam power supply berupa arus AC (arus bolak-balik) kemudian dikonverter (diubah) menjadi arus DC (arus searah) baru kemudian disupply kedalam komponen-komponen elektronika yang ada dalam casing komputer seperti motherboard, kipas/ fan, cd room, harddisk dsb.

2. Esp8266 NodeMcu berfungsi sebagai mikrokontroller pada alat ini. Esp8266 dapat mengontrol sensor yang digunakan dan dapat terhubung ke jaringan wifi secara otomatis sehingga pengiriman data melalui web dapat berjalan dengan cepat.

3. Router berfungsi sebagai penghubung beberapa jaringan ke jaringan lain.

4. Relay berfungsi sebagai pengontrol tegangan tinggi rangkaian dengan sinyal bertegangan rendah

5. Android pada alat ini berfungsi sebagai penerima data nilai sensor yang telah diproses oleh mikrokontroller. Laman web dapat membuat penggunaan sumber tegangan lebih sedikit karena tidak memerlukan kabel hanya memerlukan jaringan wifi yang terhubung secara stabil.

(31)

19

3.3 Flowchart Alat

Gambar 3.2 Flowchart Alat

3.4 Desain PCB dengan Software Eagle 6.5.0

Untuk mendesain PCB dapat digunakan software EAGLE 6.5.0 yang dapat di- download di internet secara gratis. Cara menggunakan software ini terlebih dahulu yang dikerjakan adalah mendesain skematik rangkaian, setelah itu memindahkannya ke dalam bentuk board dan mendesain tata letak komponen sesuai keinginan tetapi harus sesuai jalur rangkaiannya agar rangkaian dapat berfungsi sesuai dengan skematiknya. Setelah itu didesain layout PCB nya, barulah siap di-print dan di- transfer ke PCB. Pada proses pentransferan layout ke PCB dapat digunakan kertas Transfer Paper.

Inisialisasi menghubungk

Menunggu Perintah

IF ada perintah

Jalankan Perintah

selesai start

(32)

20

Gambar 3.3 Rangkaian Keseluruhan Sistem

(33)

21

BAB IV

ANALISA DAN PENGUJIAN

4.1 Pengujian Tegangan

Pengujian tegangan baterai dan regulator tegangan. Pengujian tegangan pada keluaran adaptor dan keluaran regulator adalah sebagai berikut pada percobaan ini digunakan adaptor sebesar 12 volt

Tegangan masuk Tegangan Keluar

12 Volt 5 Volt

Tabel 4.1 Pengujian Tegangan

4.2 Uji Coba Program Membaca Wifi Esp8266 nodemcu // Load Wi-Fi library

#include <ESP8266WiFi.h>

// Replace with your network credentials

const char* ssid = "suka_suka"; // Input your wifi network name const char* password = "04061992"; // Input your wifi password

// Set web server port number to 80 WiFiServer server(80);

// Variable to store the HTTP request String header;

// Auxiliar variables to store the current output state String relay1State = "off";

String relay2State = "off";

String relay3State = "off";

String relay4State = "off";

(34)

22

// Assign output variables to GPIO pins const int relay1 = 5; // GPIO5 D1 const int relay2 = 16; // GPIO4 D2 const int relay3 = 1; // GPIO0 D3 const int relay4 = 2; // GPIO2 D4

void setup() {

Serial.begin(115200);

// Initialize the output variables as outputs pinMode(relay1, OUTPUT);

pinMode(relay2, OUTPUT);

pinMode(relay3, OUTPUT);

pinMode(relay4, OUTPUT);

// Set outputs to HIGH. relay active LOW digitalWrite(relay1, HIGH);

digitalWrite(relay2, HIGH);

digitalWrite(relay3, HIGH);

digitalWrite(relay4, HIGH);

// Connect to Wi-Fi network with SSID and password Serial.print("Connecting to ");

Serial.println(ssid);

WiFi.begin(ssid, password);

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) { delay(500);

Serial.print(".");

}

// Print local IP address and start web server Serial.println("");

Serial.println("WiFi connected.");

Serial.println("IP address: ");

Serial.println(WiFi.localIP());

(35)

23

server.begin();

}

void loop() {

WiFiClient client = server.available(); // Listen for incoming clients

if (client) { // If a new client connects,

Serial.println("New Client."); // print a message out in the serial port

String currentLine = ""; // make a String to hold incoming data from the client

while (client.connected()) { // loop while the client's connected if (client.available()) { // if there's bytes to read from the client, char c = client.read(); // read a byte, then

Serial.write(c); // print it out the serial monitor header += c;

if (c == '\n') { // if the byte is a newline character

// if the current line is blank, you got two newline characters in a row.

// that's the end of the client HTTP request, so send a response:

if (currentLine.length() == 0) {

// HTTP headers always start with a response code (e.g. HTTP/1.1 200 OK) // and a content-type so the client knows what's coming, then a blank line:

client.println("HTTP/1.1 200 OK");

client.println("Content-type:text/html");

client.println("Connection: close");

client.println();

// turns the GPIOs on and off

if (header.indexOf("GET /5/on") >= 0) {

Serial.println("GPIO 5 on");

relay1State = "on";

digitalWrite(relay1, LOW);

(36)

24

}

else if (header.indexOf("GET /5/off") >= 0) {

Serial.println("GPIO 5 off");

relay1State = "off";

digitalWrite(relay1, HIGH);

}

else if (header.indexOf("GET /4/on") >= 0) { Serial.println("GPIO 4 on");

relay2State = "on";

digitalWrite(relay2, LOW);

}

else if (header.indexOf("GET /4/off") >= 0) { Serial.println("GPIO 4 off");

relay2State = "off";

digitalWrite(relay2, HIGH);

}

else if (header.indexOf("GET /0/on") >= 0) {

Serial.println("GPIO 0 on");

relay3State = "on";

digitalWrite(relay3, LOW);

}

else if (header.indexOf("GET /0/off") >= 0) {

Serial.println("GPIO 0 off");

relay3State = "off";

digitalWrite(relay3, HIGH);

}

/* else if (header.indexOf("GET /2/on") >= 0) { Serial.println("GPIO 2 on");

relay4State = "on";

(37)

25

digitalWrite(relay4, LOW);

}

else if (header.indexOf("GET /2/off") >= 0) { Serial.println("GPIO 2 off");

relay4State = "off";

digitalWrite(relay4, HIGH);

}*/

// Display the HTML web page

client.println("<!DOCTYPE html><html>");

client.println("<head><meta name=\"viewport\" content=\"width=device- width, initial-scale=1\">");

client.println("<link rel=\"icon\" href=\"data:,\">");

// CSS to style the on/off buttons

// Feel free to change the background-color and font-size attributes to fit your preferences

client.println("<style>html { font-family: Helvetica; display: inline-block;

margin: 0px auto; text-align: center;}");

client.println(".button { background-color: #195B6A; border: none; color:

white; padding: 12px 24px;");

client.println("text-decoration: none; font-size: 20px; margin: 2px; cursor:

pointer;}");

client.println(".button2 {background-color: #77878A;}</style></head>");

// Web Page Heading

client.println("<body><h1>ESP8266 Kontrol Lampu</h1>");

client.println("<body><h1>Mikaa</h1>");

// Display current state, and ON/OFF buttons for GPIO 5 client.println("<p>Relay 1 - State " + relay1State + "</p>");

// If the relay1State is off, it displays the ON button if (relay1State == "off") {

(38)

26

client.println("<p><a href=\"/5/on\"><button class=\"button\">ON</button></a></p>");

} else {

client.println("<p><a href=\"/5/off\"><button class=\"button button2\">OFF</button></a></p>");

}

// Display current state, and ON/OFF buttons for GPIO 4 client.println("<p>Relay 2 - State " + relay2State + "</p>");

// If the relay2State is off, it displays the ON button if (relay2State == "off") {

client.println("<p><a href=\"/4/on\"><button class=\"button\">ON</button></a></p>");

} else {

client.println("<p><a href=\"/4/off\"><button class=\"button button2\">OFF</button></a></p>");

}

/* // Display current state, and ON/OFF buttons for GPIO 0 client.println("<p>Relay 3 - State " + relay3State + "</p>");

// If the relay1State is off, it displays the ON button if (relay3State == "off") {

client.println("<p><a href=\"/0/on\"><button class=\"button\">ON</button></a></p>");

} else {

client.println("<p><a href=\"/0/off\"><button class=\"button button2\">OFF</button></a></p>");

}

// Display current state, and ON/OFF buttons for GPIO 2 client.println("<p>Relay 4 - State " + relay4State + "</p>");

// If the relay2State is off, it displays the ON button

(39)

27

if (relay4State == "off") {

client.println("<p><a href=\"/2/on\"><button class=\"button\">ON</button></a></p>");

} else {

client.println("<p><a href=\"/2/off\"><button class=\"button button2\">OFF</button></a></p>");

}

*/

client.println("</body></html>");

// The HTTP response ends with another blank line client.println();

// Break out of the while loop break;

} else { // if you got a newline, then clear currentLine currentLine = "";

}

} else if (c != '\r') { // if you got anything else but a carriage return character, currentLine += c; // add it to the end of the currentLine

} } }

// Clear the header variable header = "";

// Close the connection client.stop();

Serial.println("Client disconnected.");

Serial.println("");

} }

(40)

28

Pada program diatas terdapat perintah const char*SSID, perintah tersebut adalah perintah untuk memasukkan nama wifi yang telah disiapkan, SSID (Service Set Identifier) adalah nama jaringan bersama diantara semua perangkat dalam jaringan wireless. Ssid adalah case – sensitive dan tidak boleh melebihi 32 karakter. Ssid harus identik untuk semua perangkat dalam jaringan wireless.

Gambar 4.2.1 Hasil Pembacaan IP Address pada Wifi yang telah disiapkan

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa ip address berhasil di dapatkan dari wifi yang telah disiapkan. Sampai tahap ini kita sudah dapat membaca data sensor yang akan dikirim ke web. Untuk mengakses pembacaan sensor nantinya maka IP Address yang akan kita gunakan adalah http://172.20.10.2/. IP Address ini tidak menjadi ketetapan untuk digunakan, kita dapat mengganti ssid dan password wifi sesuai dengan lokasi pembacaan sensor.

Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar, dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan simpangannya didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan menggunakan metode bypass dari kapasitor dari Vin untuk ditanahkan.

(41)

29

Gambar 4.2.2 Alat dalam keadaan mati

Gambar 4.2.3 Alat dalam keadaan stop kontak dan lampu menyala

Gambar 4.2.4 Alat dalam keadaan lampu mati dan stop kontak menyala

(42)

30

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sistrm kendali yang dirancang dapat menyalakan perangkat elektronik secara otomatis.

2. Sistem kendali perangkat elektronik bisa dipantau secara jarak jauh dengan mengakases sistem melalui internet dan user mengetahui kondisi perangkat dan mengetahui sistem pemantauan.

3. Mikrokontroller esp 8266 Node MCU cukup baik dalam proses pengiriman data pembacaan sensor ke dalam Web.

4. Berdasarkan dari hasil pengujian, alat dapat bekerja dengan baik untuk mengendalikan lampu dan cok sambung (alat-alat elektronik). Penggunaa jaringan 3G dan 4G sama-sama dapat dilakukan tetapi, dalam penggunaan jarigan 4G lebih disarankan karena waktu eksekusi yang lebih cepat dan jaringan yang lebih stabil.

5.2 Saran

1. Sebaiknya menyediakan power cadangan sebagai alternative jika terjadi power down sewaktu-waktu, dengan begitu alat ini akan tetap dapat dioperasikan.

2. Sebaiknya pada saat pengambilan data, wifi yang terhubung dengan mikrokontroller harus selalu diperhatikan apakah terhubung dengan baik untuk pengiriman nilai pembacaan di dalam web .

3. Sebaiknya mengembangkan agar alat ini dapat dioperasikan secara fleksibel, maksudnya tidak perlu tehubung ke internet yang sama (server yang sama).

(43)

31

DAFTAR PUSTAKA

Christiyono,Yuli. “Pengontrolan Lampu Melalui Internet Menggunakan Arduino”

Ejournal UNDIP, 2016.

Zikrillah,Engla. “IC 7805 Regulator Tegangan”, diakses dalam

https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan (Diakses pada tanggal 20 Januari 2019)

Anonim, “Pengertian Relay”, diakses dalam https://industri3601.wordpress.com/relay/

(Diakses pada tanggal 20 Januari 2019)

Rachman, Fathur Zaini. “Smart Home Berbasis IOT”, diakses dalam https:/ www.researchgate.net /Smart_Home_Berbasis_IOT (Diakses pada tangga; 20 Januari 2019)

Gambar

Gambar 2.1 Bagian Relay  Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
Gambar 2.2 Jenis Relay
Gambar 2.3 Pin ESP8266
Gambar 2.4 Transistor BC547  2.6 Dioda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,maka dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur keuangan di BAPELITBANG Kabupaten Minahasa

Disamping itu, bagi seorang penari, bergerak, dalam menciptakan desain ruang, akan menim- bulkan kesan tertentu, Misalnya penari dengan gerak yang serba

Pada dasarnya, prinsip kerja motor induksi 1-fasa sama dengan motor induksi 2-fasa yang tidak simetris karena pada kumparan statornya dibuat dua kumparan (yaitu kumparan bantu

bahwa sebagai upaya untuk mendukung kepesertaan Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Pemerintah Kabupaten Bone memandang

agar penyelenggaraan pemerintah dapat berjalan dengan baik dan lancar. e) Mengendalikan penyelenggaraan tugas pemerintah dilingkungan kabupaten untuk meningkatkan kualitas dan

Pertemuan 7 Krisnawan Fungsi Diferensial Partial Dif-Par Notasi Contoh 1 Contoh 2 Orde Tinggi Multi Contoh Latihan.. FUNGSI

Petugas harus melakukan login kembali untuk melanjutkan proses Registrasi. Petugas menggunakan informasi login yang dikirimkan melalui email. Pada login pertama account

Oleh karena itu sejak ditetapkannya Pembentukan Kotamadya Mataram sebagai Daerah Tingkat II maka wilayah Kabupaten Lombok Barat berkurang dari 12 wilayah Kecamatan