• Tidak ada hasil yang ditemukan

Read Ebook {PDF EPUB} Bintang by Tere Liye

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Read Ebook {PDF EPUB} Bintang by Tere Liye"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Read Ebook {PDF EPUB} Bintang by Tere Liye

(2)

Bintang by Tere Liye.

Bintang (Bumi #4)- Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar.

Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain.

Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar”-nya. Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya… Buku keempat dari serial

“BUMI”

Download gratis Bintang pdf oleh Tere Liye.

Untuk mendownload pdf Novel yang berjudul "Bintang" karya Tere Liye, silahkan klik tombol di bawah ini.

Baca online eBook Bintang karya Tere Liye.

Anda juga bisa membaca secara online ebook Bintang yang ditulis oleh Tere Liye. Jika ingin membaca secara online, silahkan klik tombol di bawah ini.

Terima kasih telah membaca Bintang. Untuk ebook, buku, novel, komik dan karya menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini.

Sinopsis dan Unsur Intrinsik Novel.

Hallo penggemar novel dari berbagai dunia dan usia! Dalam blog pertama saya in berisi tentang Sinopsis dan Unsur Intrinsik Novel. Happy reading!

Sinopsis dan Unsur Intrinsik Novel Bintang, Tere Liye.

Dapatkan link Facebook Twitter Pinterest Email Aplikasi Lainnya.

UNSUR INTRINSIK NOVEL BINTANG : 1. Tema : persahabatan dan petualangan 2. Latar.

Latar tempat : aula sekolah,kantin,ruang kelas,rumah Raib,rumah Seli,rumah Ali,Klan Bulan,klan Bintang Latar waktu : pagi,siang,sore,malam Latar suasana : santai, misterius, mengharukan, menegangkan, romantisme, persahabatan.

Tokoh kedua : Faarazaraaf,sekretaris dewan kota,kaar Tokoh ketiga : meer,av,ilo,vey,tog,ou,orang tua Raib,orang tua Seli,perwira tinggi 4.

Penokohan.

Bintang – Tere Liye.

Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar.

Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh – tokoh hebat. Penduduk klan lain. Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar”-nya. Ini ternyata bukan akhir dari petualangan, ini justru awal dari semuanya.

Ini itu seri keempat dari petualangan Rabi, Seli, dan Ali. Seri 2 ada disini seri 3 silahkan klik disini. Seri satunya belum aku review tapi udah aku baca februari tahun 2016 :D. Setelah bulan oktober 2016 seri ketiga diterbitkan, Juni ini seri keempatnya terbit. Hampir ketinggalan POnya alhamdulillah masih rezeki jadi bisa ikut PO dan tau lebih dulu dibanding yang lain haha. Karena aku anaknya gak sabaran langsung dibaca dan habis dalam waktu kurang lebih 6 jam. Okay itu cerita singkatnya ya langsung aja kita ke reviewnya.

Pertama dibuku ini aku ngerasa Tere Liye mendengarkan kritik aku di buku sebelumnya. Ntah mungkin baca apa gimana. Buku ini jauh jauh lebih bagus dari buku sebelumnya. Unpredictable . Aku suka. Ceritanya ngalir lebih bagus, lebih bikin gemeteran, dan bikin penasaran. Aku sebetulnya jumawa banget pas baca ini, ah alurnya pasti begini dan begitu. Tapi ternyata dicerita akhir sukses bikin aku terpana karena gak ketebak sama sekali. Aku suka banget penjelasan hal – hal ekstrim dibuku itu lebih realistis. Banyak kejutan lagi dengan adanya cerita – cerita aka dongeng masa lampau. Menurut aku pribadi buku ini layak dibaca banyak orang terutama anak – anak. Seperti biasa banyak petuah yang bisa kita petik, tentang persahabatan, kekuasaan, ketulusan, gak sombong, percaya akan kemampuan diri sendiri, dan tentang peduli terhadap orang lain. Nilai – nilai yang diangkat tuh so close with us . Setelah kejadian di Indonesia yang banyak banget memecah belah kita jadi kelompok – kelompok yang sensitif.

Kita lupa bahwa kita hidup itu gak sendirian. Bukan melulu tentang kita, tentang saya, apa yang saya dapatkan, rasa nyaman apa yang kamu kasih, dll. Tapi tentang gimana sih kita hidup rukun dengan perbedaan yang kita punya, dengan kelebihan dan kekurangan yang kita punya, dan tetep kita bisa memperjuangkan life goals kita masing – masing tanpa menyinggung ataupun menyakiti orang lain. Euphoria bertualang lebih kerasa banget.

Nervous nya dapet. Kalian akan terkejut karena banyak banget orang – orang baik yang selalu membantu. Aku juga excited karena dibuku ini

(3)

banyak ruangan yang lebih diceritakan, gak bosen bacanya. Selalu penasaran ruangan apalagi ya. Semua teknologinya dijelaskan terperinci lagi, lebih masuk akal. Ketidakadilan dalam cerita ini salah satunya karena banyak orang baik yang mulai tidak peduli terhadap hidup orang lain.

Teknologi yang diceritakan buku ini juga dapet dua jari jempol dari aku. Buat aku sama sekali tidak ada cacatnya, masuk diakal semua. Gak hanya alah cerita khayalan paling tapi buku ini bener – bener mengedukasi hal baru loh tentang spesies, tentang kejadian dialama, pokoknya bagus banget ilmu observasinya. Buku ini juga menyisakan banyak pertanyaan. Cerita tentang Miss Selena aku bener – bener menantinya loh.

Nah tadi itu kelebihannya sekarang kita kekurangannya yaaa. Di halaman 119 dikatakan kelompok rebel, kata rebel itu bukan bahasa indonesia jadi seharusnya ditulis dengan dicetak miring rebel . Begitu juga dengan penulisan Miss Selena seharusnya dicetak miring Miss karena itu sebuah panggilan. Pada halaman 183 disebutkan Portia adalah salah satu spesies laba – laba. Portia adalah nama genus berdasarkan kesepakatan ilmuwan biologi seharusnya ditulis dengan cetak miring. Portia memiliki nama umum sebagai jump spider . Menurut aku porsi tokoh – tokoh dicerita ini belum seimbang. Aku menunggu cerita tentang para pengawal yang menemani sahabat sejoli itu bertualang. Lanjut kekekurangan yang lain dalam kurikulum di Indonesia pelajaran topik sel dan jaringan itu terpisah. Selain itu sel dan jaringan dibagi menjadi dua ada sel hewan dan sel tumbuhan begitupun jaringan hewan dan jaringan tumbuhan. Materi yang disajikan saat Pak Gun menampilkan video itu terlalu dalam. Aku pikir itu materi kuliah semester 6 atau 7 tentang evolusi atau mata kuliah vertebrata. Too deep . Di halaman 337 Jalani kehidupanmu seperti air mengalir, Sebetulnya aku kurang suka dengan kata – kata air yang mengalir banyak arti dali kalimat tersebut. Bisa diartikan bahwa kita tidak melakukan apapun terhadap hidup kita. Oh ya dibuku ini juga menggunakan kata Penyihir kok mikirnya langsung Harry Potter ya? Jadi inget Slytherin, Gryffindor, Ravenclaw, dan Huffleff .

Discalimer : Karena aku suka sama bukunya dapet rate 9.0 dari 10 yeay.

PS kalian harus baca gak nyesel karena bagus banget ceritanya. Aku anntikan banget rincinya.

[Review Buku] BINTANG Karya Tere Liye.

“Hidup ini petualangan, Seli, hingga kita mengembuskan napas terakhir. Setiap detiknya berharga, apalagi setiap harinya. Setiap tempat yang kita datangi, setiap orang yang kita temui, kita tidak pernah tau siapa dan apa yang akan terjadi berikutnya. Tapi kita bisa melewatinya dengan selalu tulus, berusaha menjadi orang baik. Lewati petualangan itu bersama sahabat, saling percaya, saling membantu. Saat itu terjadi, dunia paralel menjadi terlalu sempit. Masih banyak tempat lain yang bisa dikunjungi. (halaman 284)

Judul buku : BINTANG Penulis : Tere Liye Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : Juni 2017 Jumlah Halaman : 392 Halaman.

Sinopsis: Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar. Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok

sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain. Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar” nya. Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya… Buku keempat dari serial “BUMI”

Bintang merupakan novel keempat dari serial Bumi. Yang pasti akan menjadi salah satu novel yang ditunggu-tunggu oleh penggemar kisah Raib, Seli, dan Ali. Jika kamu lupa atau belum tahu, novel pertamanya adalah BUMI, novel keduanya BULAN, dan novel ketiganya MATAHARI.

Setelah perjalanan ke Klan Bintang yang diceritakan di novel Matahari berakhir dengan sebuah ancaman yang menggegerkan dari Sekretaris Dewan Kota Zaramaraz, maka Raib, Seli, dan Ali memutuskan segera kembali ke Klan Bulan untuk menyampaikan pesan peringatan tersebut kepada Pemimpin Klan Bulan dan Klan Matahari. Setelah pesan peringatan tersebut tersampaikan, ketiga remaja tersebut kembali pulang ke Klan Bumi.

Sesampainya kembali di Klan Bumi, mereka berusaha sewajar mungkin dalam menjalani kehidupannya di Klan Bumi. Beberapa hari kemudian, Miss Selena memanggil mereka bertiga dan menjelaskan keputusan yang disepakati oleh Klan Bulan dan Klan Matahari. Keputusannya berupa misi perjalanan menuju Klan Bintang untuk mengetahui titik-titik penting yang terkait dengan ancaman dari Sekretaris Dewan Kota Zaramaraz.

Akhirnya, Raib, Seli, dan juga Ali akan kembali bertualang ke Klan Bintang dengan membawa misi yang bertujuan menyelamatkan kehidupan dunia paralel. Bintang, nama sebuah Klan dunia paralel yang disebut juga Klan Titik Terjauh, klan paling hebat paling menakjubkan diantara ke empat klan lainnya. Mengikuti itu, para pembaca berasumsi bahwa seri Bumi akan berakhir dengan empat buku. Nah, membaca kalimat itu tentu kamu tau apa yang sebenarnya terjadi kan?

Serial Bumi bisa saja tidak berakhir di Bintang. Selain itu, kisah di Matahari yang tiba-tiba mengganti ancaman terhadap dunia paralel yang sudah konstan di tulis selama dua buku terakhir. Jadi yah, satu buku lagi jelas tidak akan cukup untuk menyelesaikan kisah petualang Ra.

“Jika *Tere Liye* terus menulis novel dari petualangan yang kita lakukan, itu berarti mereka tidak hanya cukup hingga empat buku—buku Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Bisa jadi ada buku kelima, buku keenam, dan seterusnya.” (kata Ali, hmmm)

Nah, daripada itu, mari kita lihat Bintang. Latarnya tidak mengambil waktu lama dari Matahari, hanya satu bulan saja. Setelah mendengar rencana Dewan Kota Zaramaraz, Ra, Ali dan Seli langsung menghubungi Av dan pimpinan Klan Matahari, mengabarkan berita penting tentang ancaman hancurnya ketiga klan permukaan. Dua minggu berlalu, selama itu dilakukan rapat diantara elit Klan Bulan dan Klan Matahari, lalu diputuskan bahwa rencana paling aman saat ini adalah menemukan, dan mengamankan pasak bumi yang kan dihancurkan Dewan Kota Zaramaraz.

Siapa yang akan melakukan misi berbahaya ini? tentu saja Raib, Seli dan Ali. Mereka sudah pernah berpetualang di Klan Bintang dan meski hanya remaja kelas sebelas, mereka telah membuktikan kemampuan mereka sebagai petarung terbaik Klannya masing-masing. Tapi kali ini mereka tidak sendirian, Miss Selena dan sepuluh petarung terbaik dari Klan Bulan dan Matahari akan menemani mereka menemukan pasak itu. Hana bilang bahwa Raib lah yang akan menemukan pasak itu, dengan kemampuannya mendengarkan alam. Tapi Ra tetap saja pesimis. Ali bilang pasak bumi

(4)

adalah aliran magma, dan istilah meruntuhkan pasak bumi adalah meledakkan sebuah aliran magma yang tersumbat. Dengan ratusan dapur magma di Bumi, bagaimana mereka bisa menemukan pasak bumi yang akan diruntuhkan Klan Bintang?

Namun, Ra sepertinya lupa bahwa ia punya sahabat super-genius yang selalu berpikir tiga langkah ke depan. Ali berhasil mengecilkan kemungkinan aliran magma yang mereka cari, menyisakan hanya enam saja. Tapi itu tetap bukan perjalanan yang mudah. Kesempatan mereka untuk mengecek pasak-pasak itu adalah dengan menyusuri lorong-lorong kuno Klan Bintang. Dan itu artinya mereka juga harus memasuki ruangan-ruangan tak berpenghuni yang berbahaya, belum Pasukan Bintang yang terus memperbarui teknologi mereka untuk menangkap Ra dkk kapan saja. Petualang kedua Ra di Klan Bintang ini mengingatkan saya pada petualangnya di Klan Matahari di buku Bulan. Model ceritanya bisa dibilang punya stop-stop tertentu. Saya awalnya mengira, dengan model begini, pasti akan ketahuan bagaimana pasak itu akan ditemukan, tapi ternyata tidak juga. Aaahhh ceritanya susah ditebak nih.

Tugas Ra memeriksa pasak-pasak ini juga ternyata membuat perjalanan ke Klan Bintang ini berbeda dengan yang sebelumnya. Rungan-ruangan lain Klan itu jadi lebih tereksplor dan tentu saja membuat ceritanya jadi tidak membosankan. Bukan hanya keunikkan masing-masing ruangan, tapi juga bagaimana pendapat serta hubungan masyarakat ruangan itu dengan Dewan Kota. Yang semakin mempertajam kesan bahwa Klan Bintang, dengan seluruh teknologi yang amat mutakhirnya, ternyata juga punya cacat.

Berikut kalimat -kalimat favorit dalam buku Bintang:

“Selalu mendengarkan alam sekitar, Raib. Itu kemampuan yang selalu kamu miliki. Biarkan alam sekitar memberitahukan apa yang harus kamu lakukan, Nak. (Halaman 25) “Akan ada yang memberikan petunjuk awal. Jangan cemas Raib, jangan ragu-ragu. Kamu memiliki teman terbaik.

Dengan kecerdasannya Ali akan lampui setiap kali kalian bertemu lorong gelap. Setiap kali bertemu dinding tebal dan rintangan yang kokoh, dengan kekuatannya Seli akan menjadi tombak tajam yang menembusnya. Berangkatlah dengan yakin.” (Halaman 25-26) Ada banyak sekali kekuatan besar di dunia pararel, salah satunya yang amat besar adalah kekuatan persahabatan. Berangkatlah dengan yakin. Alam sekitar akan membantu kalian. (Halaman 27) Aku tahu, sudah sedikit sekali yang mau baca ensiklopedia. Mereka Bahkan tidak suka membaca apapun lagi.

(Halaman 40) “Dalam tim ini adalah tugasku berpikir dua-tiga langkah ke depan.” (Halaman 49) Tapi sesungguhnya, kalianlah petualang sekaligus petarung terbaik yang dimiliki dunia pararel. Saat kalian saling mengisi, saling membantu, entah se jauh apa perjalanan yang bisa kalian lakukan.”

(Halaman 53) “Kekuasaan yang terlalu lama cenderung membuat seseorang rusak. Itu bisa membuatmu mengkhianati teman-teman terbaik.

Membuatmu melakukan hal-hal yang buruk, jauh dari kehormatan seorang petarung” (Halaman 103) Mereka mendidikku sejak dini untuk belajar mandiri — tahu apa yang diinginkan, dilakukan, dan beratanggung jawab atas tindakanku.” (Halaman 108) Aku juga kembali membalik halaman buku yang kupegang sejak tadi. Buku dengan sampul lambang tiga klan : Klan Bulan, Klan Matahari dan Klan Bumi. Aku baru saja membuka Halaman yang menulis….bahwa pada suatu ketika saat petarung terbaik tiga klan berhasil menyatukan kekuatan mereka bisa membentuk formasi yang sangat jarang dilihat ribuan tahun terakhir, yang disebut dengan Makhluk Cahaya. Kombinasi tiga klan itu akan menghasilkan kekuatan tidak terbilang….. (halaman 136) Prinsip penting bagi seorang pengintai: Jika kita mengkhawatirkan setiap langkah yang dibuat, kita akhirnya tidak akan pernah berani melangkah.” (halaman 191) Zaad— Dia pernah bilang, dia cemas jika waktunya tiba, dia harus meninggalkan kami. Dia tidak bisa menemukan orang-orang yang benar-benar mempercayai buku-bukunya. Saat kalian datang, dia girang tak terkira. (Halaman 225) Zaad mewariskan seluruh buku dikamarnya kepada kalian, Raib, Seli dan Ali. (Halaman 226) “Hidup ini petualangan, Seli, hingga kita mengembuskan napas terakhir. Setiap detiknya berharga, apalagi setiap harinya. Setiap tempat yang kita datangi, setiap orang yang kita temui, kita tidak pernah tau siapa dan apa yang akan terjadi berikutnya. Tapi kita bisa melewatinya dengan selalu tulus, berusaha menjadi orang baik. Lewati petualangan itu bersama sahabat, saling percaya, saling membantu. Saat itu terjadi, dunia paralel menjadi terlalu sempit. Masih banyak tempat lain yang bisa dikunjungi. (halaman 284) “Tapi itulah masalah besar klan ini. Semua orang memutuskan tidak peduli, mengurus masalah masing-masing, dan berharap hidup bahagia. Semua orang membiarkan kejahatan merajalela, membiarkan sekelompok orang mengenakan topeng seolah baik, pahlawan, padahal sangat buruk” (halaman 275). Si biang kerok ini, aku tidak pernah bisa memahaminya. Dia bisa menjadi teman yang sangat menyebalkan, tapi beberapa menit kemudian bisa berubah menjadi teman yang sangat bersimpati, tersenyum tulus dengan wajah yang amat bersahabat. (Halaman 314) Berhentilah menyalahkan diri sendiri. Kita tidak akan sejauh ini tanpa kecerdasanmu. Jangan pernah menghukum diri sendiri hanya karena sebuah kesalahan. (Halaman 337) Tapi peduli amat dengan semua pendapat mereka. Peduli amat dengan harapan-harapan mereka. Kamu adalah kamu. Jalani kehidupan seperti air yang mengalir. Jadilah Raib yang dulu selalu riang. Lupakan sejenak soal kekuatan dan komentar orang lain. “Berhenti membela dirimu dengan memikirkan pendapat orang lain. ” (Halaman 337) “Aku hendak meminta maaf karena berkali-kali meremehkan kemampuanmu berbicara dengan alam, Ra.” “Jika kamu butuh sesuatu terkait dengan kemampuanmu itu, aku akan membantumu. Sungguh.” (Halaman 339) “Ali benar, Ra. Lakukan sesuatu. Aku selalu mempercayaimu.” Seli menambahkan. (Halaman 339)

“Formasi Makhluk Cahaya, Faar berseru. Hanya dengan itu kita bisa melubangi dinding keramik dengan aman.” “Jika petarung terbaik tiga klan berhasil menyatukan kekuatan, mereka bisa membentuk formasi yang jarang dilihat ribuan tahun terakhir, yang disebut dengan Makhluk Cahaya.”

(Halaman 375)

Sementara itu untuk perkembangan Ra, Ali dan Seli juga semakin membaik. Terutama hubungan Ra dan Ali. Sebetulnya sejak awal saya tidak terlalu mengharapkan adanya unsur romance dalam cerita serial Bumi. Maksudnya, tentu ekspektasi saya lebih kepada unsur fantasi dan actionnya, interaksi Ali dan Ra juga biasa saja sejak awal meski Mama Ra dan Seli sering menggoda mereka. Tapi sepertinya memang harus diakui, salah satu adegan di Matahari memang bikin baper, dan di Bintang, saya yakin banyak pembaca yang bakal ngecie-cie-in Raib.

Perihal Ali dengan kekuatannya juga mengalami lompatan di sini. Sesuatu yang tidak disangka-sangka itu disokong oleh kemisteriusan dan kehebatan Klan Bintang yang juga menjadi alibi untuk judul buku kelima seri ini. Oh, dan Miss Selena. Ikutnya kembali ia dalam petualangan memperkuat karakternya dan perlahan juga menguak masa lalunya (tidak benar-benar terungkap, tapi setidaknya pembaca bisa menebak-nebak).

Kata yang bisa mendeskripsikan Bintang: Kocak apalagi si Ali, seru, entah mengapa saya merasa Bintang cukup fresh . Karena agak berbeda dari

‘kebiasaan’nya Bang Tere Liye. Di novel Bintang, Bang Tere Liye nih banyak banget menyelipkan jokes-jokes, mulai dari yang garing banget sampai yang benaran lucu. Jokesnya juga related banget sama ‘zaman now’. Kelihatan banget Bang Tere Liye mencoba untuk menyusupkan gaya

‘zaman now’ yang lagi hits banget itu. Tapi tidak terlalu memaksakan kok, porsinya cukup pas. Meskipun banyak hal-hal lucunya, Bang Tere Liye

(5)

tetap bisa menjaga suasana tegang dan mencekamnya. Jadi imbang gitu suasananya. Dan seperti biasa, ada pesan hidup yang diselipkan sama Tere Liye di novel Bintang ini. Walaupun novel ini bergenre fantasi, Bang Tere Liye tetap menjaga konsistensinya untuk menyelipkan nilai-nilai

kehidupan yang bisa diambil hikmahnya oleh pembacanya. Kereeeeen.

Pokoknya saya sangat enjoy ketika membaca novel Bintang ini, sama sekali tidak terselip rasa bosan, seru dan menegangkan! Rasanya, buku Bintang ini benar-benar berhubungan dengan Matahari. Berbeda dengan Bumi dan Bulan yang terasa berdiri sendiri-sendiri. Dan dengan akhir yang bikin jantungan ini, jelas buku kelimanya, Komet juga tak akan mengambil latar waktu jauh-jauh dari Bintang. Sayang kita harus menunggu setahun lagi Secara keseluruhan saya suka sama novel Bintang Untuk sementara, karena bukunya baru keluar empat, saya belum bisa memutuskan mana yang paling favorit. So fa r, ke empatnya saya suka,cerita dunia petualangan Ra, Seli, dan Ali. Ketiga tokoh ini merupakan favorit saya dari buku serial bumi.

Hal yang membuat saya selalu tertarik dan tidak bosan membaca buku-buku karya Tere Liye, salah satunya Tere Liye menyajikan buku dengan banyak genre. Dari puluhan buku yang sudah ditulisanya, berikut ini buku-buku Tere Liye yang sudah saya baca dan review:

Novel Terbaru Tere Liye “Bintang” Beserta Cuplikan.

Ada yang kenal Tere Liye? Yah pasti tentu banyak, walaupun belum pernah baca novelnya paling tidak mungkin orang-orang Indonesia kususnya anak mudah sudah pernah mendengar namanya. Saya sendiri punya cukup banyak novel-novelnya, walaupun belum semuanya saya baca.

Sebenarnya, saya tidak terlalu suka jalan cerita yang gampang sekali tertebak. Dan pertama bahkan tidak terlalu suka cara penulisan Tere Liye dalam novel-novelnya yang kadang kurang mendetail, yang terkadang suka saja langsung menuliskan intinya. Ahh susah menjelaskannya. Intinya dulu pertama kali saya mencoba membaca salah satu novelnya Tere Liye, saya tidak merasa suka. Jalan cerita yang sederhana, gampang tertebak dan penulisan yang kurang mendalam.

Tapi tahun lalu, ketika patah hati benar-benar mengguncang hidup saya, kemudian di tambah sakit fisik yang membuat saya hanya bisa banyak istirahat, saya memulai membaca novel Rindu. Novel tebal tebal ini memberikan hal lain yang tidak saya temukan di novel lainya. Pertama sejarah, kedua banyaknya makna pelajaran yang terkandung di dalamnya. Kemudian mulai mengikuti fans page Tere Liye di facebook, suka sekali share kalimat-kalimat bijaknya. Lalu mulai coba beli novel Tere Liye untuk pertama kalinya, Negeri Para Bedebah. Sangat tidak mengecewakan karena ada banyak hal baru yang saya pelajari dari novel ini. Seperti Pelajaran Ekonomi, Perbankan, Hingga Politik. Jalan ceritanya memang tidak bisa dibilang “sangat hebat” tapi sudah cukup bagus, dan yang paling penting banyak hal baru yang saya pelajari terlebih masalah kebijakan dalam hidup.

Dari sini saya mulai tertarik membaca novel-novel Tere Liye yang lain. Bukan dari jalan ceritanya yang sangat membuat saya tertarik(sungguh kebanyakan novel atau film yang saya baca dan tonton, jalan cerita selalu jadi pokok yang paling penting yang saya lihat) berkat Tere Liye saya bisa melihat hal lain yang bisa di ambil dari novel atau film lebih dari sekedar jalan ceritanya yang menarik, yaitu pelajaran yang berharga. Dan Tere Liye memberikannya banyak sekali di dalam novel-novelnya.

Hingga saya menemukan novel yang bisa mengobati banyak sekali patah hati saya, “Sunset Bersama Rosie” Novel ini bisa dibilang novel yang sangat mengenaskan dari seorang yang jatuh cinta kepada seorang wanita sedari kecil dan harus merelakannya kepada sahabatnya sendiri. Dua puluh tahun yang hanya sebanding dua bulan ini sangat mengenaskan. Walaupun pada akhirnya, karakter utamanya memang tidak pernah benar- benar move on sih, hahahaha. Karena membaca cerita yang lebih mengenaskan, rasanya patah hati saya jauh sekali terobati saat itu.

Ehh sudahlah, terlalu panjang untuk awalan, padahal mau mengatakan kalau novel terbaru Tere Liye segera terbit loh. 27 Juni 2017 serentak di toko-toko buku di Indonesia. Novel berjudul ‘Bintang’ oleh Tere Liye.

Berikut cuplikan novelnya:

Kami pulang terlambat sekali setelah bertemu dengan Miss Selena di ruangan guru BP sekolah. Bertiga, menumpang angkutan umum berwarna kuning. Hanya kami isi angkot itu.

Ali terlihat bersungut-sungut, dia masih tidak terima Miss Selena melarang kami menggunakan Buku Kehidupan untuk membuka portal dunia paralel.

Pukul dua siang, di luar kendaraan terasa panas. Ali membuka jendela angkot lebar-lebar. Gerah. Jalanan macet, berisik suara klakson sesekali meningkahi suasana. Di perempatan depan, bertambah pula masalah kami. Dua orang laki-laki dewasa, mungkin usianya sekitar tiga puluh tahun, dengan pakaian semrawut, rambut berantakan, naik ke atas angkutan. Mereka sepertinya preman kota yang belakangan sering mengganggu penumpang kendaraan umum.

Seli berbisik, bilang apakah kami sebaiknya bergegas turun. Dua penumpang ini menatap kami tajam, mengancam. Belum sempat aku menyetujui pendapat Seli, dua preman itu telah beranjak duduk, membuat kami terpojok di bagian belakang angkot. Mengunci kami, tidak bisa kemana- mana. Salah-satu dari mereka berbisik kasar mengancam.

“Keluarkan uang kalian.”

Aku terdiam, menelan ludah. Seli pias, memegang lenganku. Ali justeru nyengir lebar, balik bertanya, “Eh, kalian serius mau memalak kami?”

Dua preman itu tentu saja serius. Mereka mengacungkan pisau ke arah kami. Sementara sopir angkot sepertinya tidak tahu apa yang terjadi di belakang, dia sibuk nyelip kesana-kemari di tengah macet.

(6)

“Serahkan uang kalian!” Preman itu mendesak.

Ali kali ini tertawa kecil, “Ini benar-benar menarik, setelah tadi menyebalkan di sekolah, sekarang sebuah kejutan. Maksudku, ada ribuan kendaraan umum di kota ini, kalian harus naik angkot ini, lantas menodong Raib dan Seli? Kalian apes sekali.”

Aku menyikut Ali, menyuruhnya diam. Si Biang Kerok ini selalu saja santai dalam banyak hal.

“Tapi ini benar loh, Ra. Mereka sial sekali. Bukan maksudku karena kita tidak bawa uang sama sekali. Melainkan mereka tidak tahu sedang menodong siapa.” Ali tetap tertawa.

Dua preman itu nampak marah melihat tawa Ali yang menyepelekan, mereka mengacungkan pisau lebih dekat. Hanya lima senti dari wajahku. Seli menjerit ngeri. “Tutup mulutmu, anak ingusan, serahkan uang atau aku lukai temanmu, hah!”

Splash. Aku tidak punya pilihan. Aku telah memegang lengan Seli dan Ali. Tubuh kami menghilang, untuk sesaat splash, kami bertiga telah muncul di belakang sebuah bangunan yang sepi. Aku memutuskan melakukan teknik teleportasi. Darurat. Kami memang dilarang menggunakan kekuatan kami sembarangan, tapi dengan dua pisau mengancam, menghindari keributan bisa dikecualikan.

“Ini tidak seru, Ra!” Ali langsung protes saat kami muncul, “Kamu harusnya mengirim pukulan salju berdentum ke dua preman tadi.”

Apanya yang tidak seru, aku melotot. Telat menghilang sedetik, bisa panjang urusan di angkot tadi. Pukulan berdentum. Itu ide buruk. Kami akan jadi tontonan satu kota.

“Dan kamu seharusnya menyambar mereka dengan petir, Seli! Bukan malah ketakutan.” Ali sekarang menoleh. Wajah Seli masih pias, berpegangan kepadaku.

Sementara di angkot, dua ratus meter dari lokasi kami sekarang, dua preman itu sedang sibuk meraba-raba kursi dan dinding angkot, tangan mereka menggapai-gapai udara kosong. Wajah mereka bingung. “Coy, kemana mereka?” Temannya bertanya gugup. “Aku tidak tahu. Tadi masih di sana kan, Coy?” “Tidak ada, mereka menghilang…. Jangan-jangan.” “Jangan-jangan apa?” Temannya menimpali. “Jangan-jangan mereka mahkluk jejadian.” Dua preman itu terdiam, saling tatap, lantas bergegas lompat turun dari angkot. Lari secepat mungkin.

Referensi

Dokumen terkait

Kompleksitas yang terlibat dalam beroperasi di Negara-negara berbeda dan mempekerjakan kategori karyawan yang berbeda kebangsaan adalah suatu variable kunci yang

SRI International telah mengembangkan program yang disebut VALS1 (value and life style 1) untuk mengukur gaya hdup ditinjau dari aspek nilai cultural yaitu (1) outer

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai hasil belajar basic bakery, nilai hasil pelaksanaan Prakerin dan pengaruh hasil belajar basic bakery

Dengan menganalisis aspek produk, diharapkan kita dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat, dapat memastikan produk itu benar-benar akan dapat memenuhi

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh waktu simpan terhadap kualitas soyghurt dengan penambahan susu bubuk krim atau skim yang ditinjau dari jumlah koloni

Tumor Efek direk dari tumor terhadap sistem imun melalui penglepasan Efek direk dari tumor terhadap sistem imun melalui penglepasan molekul imunoregulatori imunosupresif

Kemudian gas tersebut dikondensasikan menjadi cair, hasil kondensasi inilah berupa bahan bakar yang setara dengan solar dan bensin , didapatkan pula dari hasil eksperimen

Alhamdulillahhirobbil’aalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “ Hubungan