Senyawa Karbonil:
ALDEHIDA dan KETON
TIM KIMIA ORGANIK 2
FFS UHAMKA
Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Pesan Imam Syefei Rahimahullah untuk penuntut ilmu “Saudaraku, tidak akan
memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan
perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5)
bersahabat (belajar) dengan ustaz, (6)
membutuhkan waktu yang lama.
Tata Nama IUPAC untuk Keton
Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a diubah menjadi –on. Bila perlu digunakan nomor.
3
O
O
2-pentanon
sikloheksanon 2,4-pentanadion
CH 3 CCH 2 CCH 3
O O
CH 3 CCH 2 CH 2 CH 3
Nama Trivial
Aldehida: diberi nama menurut nama trivial asam
karboksilat induknya dengan mengubah imbuhan asam – oat atau asam - at menjadi akhiran –aldehida.
Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil
dinamai, kemudian ditambah kata keton. Kecuali: aseton.
Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan huruf Yunani.
4
Nama IUPAC vs. Nama Trivial
5
HCH CH 3 CH CH 3 CHCH
O O O
Br IUPAC:
Trivial: formaldehida asetaldehida -bromopropionaldehida
metanal etanal 2-bromopropanal
CH 3 CCH 3 CH 3 CCH 2 CH 3 (CH 3 ) 2 CHCC(CH 3 ) 3
O O O
IUPAC:
Trivial: aseton metil etil keton isopropil t-butil keton
propanon butanon 2,2,4-trimetil-3-pentanon
Sifat-sifat Aldehida dan Keton
Gugus karbonil:
satu atom C sp
2dan satu atom O yang dihubungkan dgn satu ikatan s dan satu ikatan p.
Ikatan-ikatan s pada bidang datar, ikatan p di atas dan di bawah bidang tsb.
Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik ke O.
O memiliki dua pasang elektron bebas.
Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p, kepolaran,
pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat dan kereaktifan.
6
Struktur elektronik gugus karbonil
7Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekul-molekul aldehida dan keton titik didih lebih tinggi daripada alkana yang setara.
Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya titik didih lebih rendah dibanding alkohol yang setara.
8
CH 3
CH 3 CHCH 3 CH 3 CCH 3
O OH
CH 3 CHCH 3
td. -12 o C td. 56 o C td. 82,5 o C
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan molekul lain Aldehida dan keton BM rendah larut dalam air.
Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi ion.
Contoh: NaI larut dalam aseton.
9
CH 3 CCH 3
O H O
H
Sifat fisika beberapa aldehida
Nama trivial Struktur
Titik Didih
( o C)
Kelarutan dlm air (g/100mL) formaldehida HCHO -21 Tak terbatas asetaldehida CH 3 CHO 20 Tak terbatas propionaldehida CH 3 CH 2 CHO 49 16
butiraldehida CH 3 CH 2 CH 2 CHO 76 7 benzaldehida C 6 H 5 CHO 178 sedikit
10
Sifat fisika beberapa keton
Nama trivial Struktur
Titik Didih
( o C)
Kelarutan dlm air (g/100mL) aseton CH 3 COCH 3 56 Tak terbatas metil etil keton CH 3 COCH 2 CH 3 80 26
asetofenon C 6 H 5 COCH 3 202 Tak larut benzofenon C 6 H 5 COC 6 H 5 306 Tak larut
11
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
kereaktifan
12
C
O Oksigen bersifat nukleofil,
bereaksi dengan asam dan elektrofil
Karbon bersifat elektrofil,
bereaksi dengan basa dan nukleofil
-
Formaldehida
Pengawet sampel biologis, pereaksi, penghilang bau untuk sumbu lampu/lilin.
Disimpan sebagai larutan dlm air (formalin), polimer (paraformaldehida) atau trimer (trioksan).
13
Formalin (HCHO + H
2O)
CH
2OCH
2OCH
2OCH
2O paraformaldehida
O
H
2C CH
2O H
2C
C O
H H
metanal (formaldehida) kalor
kalor
kalor
gas
Asetaldehida
Zat antara untuk sintesis asam asetat dan anhidrida asetat.
Disimpan sebagai trimer (paraldehida) atau tetramer (metaldehida).
14
CH O
CH O CH O
H
3C CH
3CH
3O CH
O CH O CH O CH H
3C
H
3C
CH
3CH
3C
O
H H
3C
etanal (asetaldehida)
kalor kalor
paraldehida
zat sedatif dan hipnotik t.d. 125
oC
t.d. 20
oC metaldehida umpan bekicot
t.l. 246
oC
Pembuatan aldehida
1. Oksidasi alkohol primer
15
CH
2OH PCC CHO
CH
2Cl
2Sitronelol Sitronelal (82%)
PCC = piridinium klorokromat N H CrO
3Cl Mekanisme:
O C
H H
CrO
3O C
H CrO
3C O
+ CrO
32-Reaksi
E2
Pembuatan aldehida
2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang mengandung hidrogen vinilik.
16
CH
3H H
3C
O
H O
1-Metilsikloheksena 6-Oksoheptanal
1. O
32. Zn, CH
3COOH
(86%)
C C C C
O O O
molozonida O
3CH
2Cl
2, -78
oC
O O C
O C
Zn
CH
3COOH/H
2O
C O
C O
+
ozonida
Mekanisme (Ingat kembali pelajaran tentang alkena)
Pembuatan aldehida
3. Reduksi turunan asam karboksilat tertentu.
17O
Y R
O
H R
+ Y
H
CH 3 (CH 2 ) 10 COCH 3 O
1. DIBAH, toluena, -78 o C
2. H 3 O + CH 3 (CH 2 ) 10 CH O
Metil dodekanoat Dodekanal (88%)
DIBAH = Diisobutilaluminium hidrida
Al H
(H 3 C) 2 HCH 2 C CH 2 CH(CH 3 ) 2
Pembuatan keton
1. Oksidasi alkohol sekunder.
Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO
3/aq.H
2SO
4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
18
(H
3C)
3C OH (H
3C)
3C O
PCC
CH
2Cl
24-ter-Butilsikloheksanol 4-ter-Butilsikloheksanon (90%)
Pembuatan keton
2. Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi.
19
O
CH
2CH
31. O
32. Zn/H
3O
+O
O CH
3+ CH
2O
(70%) R
R R
R
1. O
32. Zn/H
3O
+O R
R
O
R
R
+
Pembuatan keton
3. Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik dengan klorida asam menggunakan katalis AlCl
3.
20
+ CH
3CCl O
AlCl
3
CH
3O
Benzena Asetil
klorida Asetofenon (95%)
C O
Cl R
AlCl
3R C O R C O + AlCl
4R C O
+ H
R O
CH
3O
+ HCl Cl
Mekanisme: (ingat kembali pelajaran tentang senyawa aromatis)
Pembuatan keton
4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan katalis ion
merkuri.
21H 3 C(H 2 C) 3 C CH CH 3 (CH 2 ) 3 C O
CH 3 H 3 O +
Hg(OAc) 2
1-Heksuna 2-Heksanon (78%)
Mekanisme: (Ingat kembali kuliah tentang alkuna)
R C C H
Hg
2+SO
42-R C C
Hg
+SO
42-H OH
2R
C C
Hg
+SO
42-O H
H
H
R
C C
Hg
+SO
42-HO H
R
C C
H
HO H H
3O
+-H
+C
O
C
R H
H keton H
alkuna
kation vinil
Pembuatan keton
5. Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat tertentu.
22
O C
Y R
O C
R' R
R' -
+ Y -
+ CH 3 (CH 2 ) 4 CCl
O
(CH 3 ) 2 CuLi CH 3 (CH 2 ) 4 CCH 3 O
Heksanoil klorida Litium
dimetilkuprat 2-Heptanon (81%)
Reaksi ini akan dibahas pada Kimia Organik II
Oksidasi aldehida dan keton
23O C
H R
O C
OH R
Aldehida Keton
ada hidrogen
O C
R' R
tidak ada hidrogen
tidak reaktif kecuali pada kondisi sangat kuat
[O]
Pereaksi:
• HNO 3 panas
• KMnO 4
• Pereaksi Jones (CrO 3 dlm H 2 SO 4 /H 2 O) paling umum
• Pereaksi Tollens (Ag 2 O dlm NH 4 OH/H 2 O) anal. kualitatif
Mekanisme oksidasi aldehida
• Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol.
24Oksidasi keton
• Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.
• Keton bereaksi lambat dengan KMnO 4 dalam suasana basa panas
terjadi pemutusan ikatan.
C O
H
R C
O
OH R
OH H OH R
H 2 O CrO 3
H 3 O +
aldehida hidrat as. karboksilat
O
COOH COOH KMnO 4 , H 2 O,
NaOH 2. H 3 O + 1.
Sikloheksanon Asam heksanadioat (79%)
Reaksi Adisi Nukleofilik pada Aldehida dan Keton
Merupakan reaksi yang terpenting untuk aldehida dan keton.
25
Nukleofil
26Nukleofil bermuatan negatif
Nukleofil netral
Nu
Nu H
R 3 C RO N C
(ion hidroksida) (ion hidrida) (karbanion)
(ion alkoksida) (ion sianida)
HOH ROH H 3 N RNH 2
(air)
(alkohol) (amonia) (amina) HO
H
Dua variasi adisi nukleofilik pada aldehida
dan keton
27(1) Intermediat tetrahedral diprotonasi oleh air atau asam menghasilkan alkohol
(2) Atom oksigen karbonil dikeluarkan sebagai HO - atau H 2 O menghasilkan ikatan rangkap karbon-nukleofil
O R' R
Nu
O R' R Nu
OH R' R Nu HA
O R' R
NuH
2O
NuH
2R' R
Nu
R' R
+ H
2O
Kereaktifan relatif: aldehida > keton
28
(1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang
(2) Alasan elektronik: perbedaan kestabilan muatan positif parsial O
H R
O
R' R
-
-
Nu Nu
Adisi Nukleofolik H 2 O: Hidrasi
29
O R' R
OH R' OH R H
2O
suatu geminal diol
O
CH
3H
3C
OH H
3C OH
H
3C H
2O
Aseton hidrat (0,1%) Aseton (99,9%)
O H H
OH H OH H H
2O
Formaldehida hidrat (99,9%)
Formaldehida (0,1%)
Mekanisme hidrasi
30
O O
OH
OH OH H OH
OH OH
O OH
OH
H OH
2OH OH
O H
2O
H
H
H
2O
H
3O
+(1) Katalis basa
(2) Katalis asam
Adisi Nukleofolik HCN: Sianohidrin
31
O R' R
OH R' CN HCN R
suatu sianohidrin
• Dengan HCN murni reaksi sangat lambat
• Dengan penambahan sedikit basa atau ion sianida reaksi cepat
O H
C N
O
H
CN HO
H CN HCN
C N
Mandelonitril (88%)
Benzaldehida
Pentingnya pembentukan sianohidrin
Merupakan metode transformasi aldehida dan keton ke
berbagai gugus fungsi sambil memperpanjang rantai karbon dgn 1 atom C.
32
O
H CHCN
OH HCN
Mandelonitril Benzaldehida
CHCH
2NH
2OH
2-Amino-1-feniletanol
CHCOOH OH
Asam mandelat (90%) 1. LiAlH
4, THF
2. H
2O
H
3O
+,
Adisi Nukleofilik Pereaksi Grignard:
Pembentukan Alkohol
Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan karbon- magnesium sangat terpolarkan dengan kerapatan
elektron yang tinggi pada karbon
33
O O
R
OH R H 3 O +
R + MgX
+ MgX
HOMgX
Karbonil Intermediat
tetrahedral Alkohol
5. SINTESA ALKOHOL DGN GRIGNARD
34Adisi Nukleofilik Hidrida: Reduksi
Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH
4atau NaBH
4) berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H
-).
35
O R' R
O R' R H
OH R' H
R H 3 O +
H
H 2 O
Karbonil Intermediat
tetrahedral Alkohol
" "
(dari NaBH 4 )
Adisi Nukleofilik Amina:
Pembentukan Imina dan Enamina
Adisi amina primer menghasilkan imina;
adisi amina sekunder menghasilkan enamina.
36
C O
C H
C N
C H R
RNH
2H
2O C
N
C H R Keton / R
Aldehida
Imina Enamina
R
2NH
H
2O
Mekanisme Pembentukan Imina
37
O
O
NH
2R
OH
2NHR NH
2R
transfer
proton -H
2O R N H
OH
2N R H
3O
+aldehida/keton
OH
NHR
H
3O
+karbinolamina ion iminium
Kecepatan reaksi pembentukan imina
tergantung pH
pH tinggi (tidak ada asam):
karbinolamina tidak
terprotonasi imina tak terbentuk
pH rendah (terlalu asam):
amina terprotonasiadisi nukleofilik tak terjadi
38
Oksim
39
Semikarbazon
2,4-Dinitrofenilhidrazon
O NH
2OH N OH H
2O
Sikloheksanon hidroksilamina
Sikloheksanon oksim (tl. 90
C)
C O
H
Benzaldehida
H
2NNHCNH
2C N
H N H
C NH
2O O
Semikarbazida
Benzaldehida semikarbazon (tl. 222
oC)
C O
CH
3H
3C
NO
2NO N
H
2N
H NO
2NO N
N H
C
H C CH
Mekanisme Pembentukan Enamina
O
40NHR 2
N
R R
OH 2 OH
R 2 N
H + H
H
OH 2
R 2 N
H H
N
R R
H 3 O +
Adisi Nukleofilik Hidrazina:
Reaksi Wolff-Kishner
Merupakan metode sintesis yang penting untuk mengkonversi keton/aldehida alkana.
41
C O
CH
2CH
3Propiofenon
C
CH
2CH
3H H
H
2NNH
2KOH
N
2H
2O
Propilbenzena (82%)
C O
H
Siklopropanakarbaldehida
CH
3H
2NNH
2KOH N
2H
2O
Metilsiklopropana (72%)
Mekanisme Reaksi Wolff-Kishner
42
C O
R' R
H 2 O OH
C N
R' R
H 2 NNH 2
NH 2 C
N
R' R
N H
C N
R' R
N H
C N
R' R
N H
H
OH
C R'
R H
N N
H 2 O
C H
R'
R H
H 2 O
OH
Reduksi Clemmensen
Mengkonversi keton/aldehida ke alkana.
Mekanisme rumit dan belum sepenuhnya dipahami.
Digunakan bila substrat tidak tahan kondisi basa.
43
C
CH 2 CH 3 O
Zn(Hg) H 3 O +
C
CH 2 CH 3 H H
Propiofenon Propilbenzena (86%)
Adisi Nukleofilik Alkohol:
Pembentukan Asetal
Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi keton/aldehida secara lambat pada suasana netral.
Adisi berlangsung cepat pada suasana asam.
44
C O
2 R'OH
OR'
OR'
H
2O katalis
asam
Keton/aldehida Asetal
H
2O
(H
3C)C O (H
3C)C
O O
katalis asam
4-ters-Butilsikloheksanol (88%) 4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal (suatu asetal siklik)
HOCH
2CH
2OH
Mekanisme Reaksi Pembentukan
Asetal
45O OH
OR
H Cl OH OH
O
ROH H
R
H
2O H
3O
+Hemiasetal
H Cl
OH
2OR OR
ROH OR
O H
R H
2O
OR
OR Asetal
H
2O + +
H
3O
+Manfaat Penting Asetal
Asetal merupakan gugus pelindung yang penting untuk aldehida/keton.
46
CH
3CCH
2CH
2COCH
2CH
3O O H
2C CH
2O C
O
H
3C CH
2CH
2CHOCH
2CH
3HOCH
2CH
2OH O
katalis H
+Etil 4-oksopentanoat
CH
2H
2C
O C
O
H
3C CH
2CH
2CH
2OH 1. LiAlH
42. H
3O
+CH
3CCH
2CH
2COH O
tak dapat dilakukan secara langsung
5-Hidroksi-2-pentanon
HOCH
2CH
2OH
+ H
3O
+Adisi Nukleofilik Thiol:
Pembentukan Thioasetal
Serupa dengan pembentukan asetal.
Tioasetal penting karena dapat diubah menjadi alkana dengan desulfurisasi menggunakan Raney nikel.
47
H
3C
S S
H
3C
H H
+ NiS Raney Ni
H
3C
S S
H
3C O
HSCH
2CH
2SH
+ H
2O
4-Metilsikloheksanon Suatu tioasetal (96%)
HCl
Adisi Nukleofilik Fosfonium Ilida : Reaksi Wittig
Reaksi Wittig digunakan untuk membuat alkena mono-, di- dan trisubstitusi.
Ilida: molekul dengan muatan + dan – berdampingan.
Betaina: molekul dengan muatan + dan – tidak berdampingan.
48
C O R
R
(C 6 H 5 ) 3 P C R'
R'
C C R
R R'
R'
(C 6 H 5 ) 3 P O
+ +
aldehida/
keton fosfonium ilida alkena
trifenilfosfina
oksida
Mekanisme Reaksi Wittig
49
O
C + R 2 C P(C 6 H 5 ) 3 keton/
aldehida
ilida
C C
O P(C 6 H 5 ) 3
R R
C C
O P(C 6 H 5 ) 3
R R THF
betaina
R
R
(C 6 H 5 ) 3 P O +
alkena trifenilfosfina oksida
Pembuatan Ilida
50P H
3C Br P CH
3Br
P CH
2S
N2 BuLi
THF
Trifenilfosfina
Bromo- metana
Metiltrifenilfosfonium
bromida Metiltrifenilfosforana
Keunggulan Reaksi Wittig
51
CH
3CH
21-Metilsikloheksena Metilenasikloheksana +
+ CH
2Metilenasikloheksana O
Sikloheksanon
1. CH
2MgBr 2. POCl
3(C
6H
5)
3P CH
2THF (C
6H
5)
3P O
(84%)
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Reaksi-reaksi Aldehid dan Keton
Karbonil bersifat polar sehingga dapat diserang oleh Nukleofilik (Nu:
-) atau elektrofilik (E
+)
Reaksi Umum
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaktivitas aldehid / keton :
•Muatan (+) pada karbon karbonil
•Faktor stearik
Naiknya Reaktivitas
Reaksi Adisi
R
C
R O
Nu
R
C
R O
E
-
+
Contoh Reaksi Adisi
Adisi dg Air : Produk suatu gem-diol atau hidrat
Klorat Hidrat
• Kedokteran : sedatif
• Kedokteran hewan : Anestetik (kuda, sapi, babi)
• Minuman : + alkohol Mickey Finn
Adisi Alkohol
Aldehid hemiasetal asetal
keton hemiketal
• Dikatalis asam…….Why ? ex :
R - OH R - OH
R - OH R - OH ketal
Adisi HCN
Produk Sianohidrin
Zat antara sintetik yang berguna
Sintesis asam-asam amino
Contoh Mendelonitril (kelabang)
Adisi Grignard
Produk Alkohol
Alkohol primer
Alkohol tersier
Alkohol sekunder
Reaksi Adisi Eliminasi
Produk mengandung ikatan rangkap
Reaksi Amonia dan Amina Primer Produk Imina
dg amina primer produknya sering disebut “Basa Schiff”
Reaksi dg Amina Sekunder
Produk ion iminium Enamina (vinil amina)
Reaksi dg Fosfonium ilid (Reaksi Wittig) Produk suatu alkena
Fosfonium ilid Suatu alkena Trifenil fosfina oksida
Reaksi dg Hidrazina
• HONH
2(Hidroksilamina) RCH=NOH (suatu oksim)
• H
2N NH
2(Hidrazina) RCH=NNH
2(suatu Hidrazon)
Reduksi Aldehid dan Keton
H 2 katalis
atau NaBH 4 , H 2 O, H +
or
(suatu amina) (hidrokarbon) (suatu alkanol)
NH 2 NH 2 , H + , KOH atau Zn/Hg, HCl
NH 2 / R’NH 2
H 2 katalis
Hidrogenasi
Keton H
2katalitik Alkohol Sekunder Aldehid H
2katalitik Alkohol Primer
Jika suatu senyawa mengandung ikatan rangkap dan karbonil, maka :
C=C tereduksi, tetapi C=O tidak dilakukan pd P,T kamar
C=C tereduksi, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan penambahan P,T
C=C tidak, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan hidrida logam
Hidrida Logam
LiAlH 4 (LAH) dibuat dari 4LiH dan AlCl 3 LiAlH 4 + 3LiCl merupakan pereduksi kuat
NaBH4 4 dibuat dari 4NaH + B (OMe) 3 NaBH 4 + 3MeO - Na +
Merupakan pereduksi lembut
Reduksi Woff-Kishner dan Clemmensen
Untuk mereduksi aril keton dari Reaksi Friedel-Crafts
C=O CH 2
asetofenon etilbenzene
Woff-Kishner
Clemmensen
Aminasi Reduktif
Merupakan metode sintesis amina dengan suatu alkil sekunder Menggunakan amonia atau amina primer imina
benzaldehid imina benzilamin
Oksidasi Aldehid dan Keton
Keton tidak mudah dioksida
Aldehid mudah dioksida
Produk suatu karboksilat (prinsip sama dg oksidasi alkohol)
Reaktivitas Hidrogen Alfa
α terhadap C=O bersifat asam mudah lepas
-H +
Efek Reaktivitas Hα adalah : 1. Pembentukan enolat
2. Tautomeri
C C
H
H
HC
H
2C H H
2C C
bentuk keto bentuk enol
Adisi 1,4 Senyawa Karbonil Tak jenuh
H2C C
H CH
O
H2C C H
CH O
H2C C H
CH O
H2C C
H CH
O
H2C
H2
C CH
O
+ HCl
Cl
propenal kloropropanol
+ +
-
HC CH C CH3
O
CH3 H2O CH3CH CH2 C CH3 OH O
4-hidroksi-2-pentanon
3 penten-2-on
Adisi 1,4 Nukleofilik
H2C C C CH2 O
CH
H2C CHCOH
CN
CH3 H2C CN
C H
2C
CH
3O
Reaksi Wittig dalam Produksi b -
Karotena di Hoffmann-LaRoche (Swiss)
65CHO
Retinal
CHP(Ph)
3+
b-Karotena Reaksi Wittig
Retinilidenatrifenilfosforana
Reaksi Cannizzaro
Hanya berlaku untuk aldehida yang tidak memiliki atom H pada atom C di sebelah gugus –CHO (formaldehida dan turunan-turunan benzaldehida).
Keton tidak bereaksi.
66
CHO CO 2 H CH 2 OH
1. - OH, H 2 O + 2. H 3 O +
Benzaldehida Asam benzoat Benzil alkohol
Mekanisme Reaksi Cannizzaro
Substitusi asil nukleofilik pada turunan asam karboksilat (KO II):
67
C
2. H
3O
+H OH
O
C
OH
O H C
H O
1.
C
OH O
C
OH H H (teroksidasi)
(tereduksi) +
Intermediat tetrahedral
C O
Y R
+ Nu C
O
Nu R
+ O
C
R Nu Y
Adisi Konjugat pada Gugus Karbonil ,b - Takjenuh
Adisi konjugat (adisi 1,4):
68
Adisi langsung (adisi 1,2):
C O
C C
-
b
C O
C C C
O
C C pusat elektrofilik
C O
C
C Nu C
O
C C C
O C
C
Nu Nu
C O
C C
Nu H
H
3O
+2 1
3 4
intermediat ion enolat C
O
Nu
O C
Nu
H
3O
+OH C 1 Nu
2
Adisi Konjugat Amina
Bila digunakan satu ekivalen amina hanya terbentuk produk adisi 1,4.
69
CH
3CCH CH
2O
HN(CH
2CH
3)
2+
3-Buten-2-on Dietilamina
Etanol
CH
3CCH
2CH
2N(CH
2CH
3)
2O
4-N,N-Dietilamino-2-butanon (92%)
O O
NHCH
3CH
3NH
2+ Etanol
2-Sikloheksenon Metilamina 3-(N-Metilamino)sikloheksanon
Adisi Konjugat HCN
Metode Nagata (1966) rendemen lebih baik.
70
O C
C C
O C
C C
CN H
HCN
Aldehida/keton
O C
C H
H
3C C
CH
3CH
3O
C C
H
3C CN
H
3C CH
3H H
, toluena (C
2H
5)
2Al CN
1.
2. H
3O
+4-Metil-3-penten-2-on 2,2-Dimetil-4-oksopentananitril (88%)
O
H
, toluena (C
2H
5)
2Al CN
1.
2. H
3O
+O
H H CN
Adisi Konjugat Gugus Alkil:
Pereaksi Organotembaga
Sebagai “:R
-” pereaksi Gilman (litium diorganotembaga).
71
O C
C C
O C
C C R H
" R "
1.
2. H 3 O +
RX 2 Li RLi + Li + X - Pentana
2 RLi
CuI
Eter Li + (RCuR) + Li + I - Litium
diorganotembaga
Contoh Adisi Konjugat Gugus Alkil
72