Senyawa Karbonil:
ALDEHIDA dan KETON
TIM KIMIA ORGANIK 2
FFS UHAMKA
Tata Nama IUPAC untuk Keton
Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a diubah menjadi –on. Bila perlu digunakan nomor.
2 O O 2-pentanon sikloheksanon 2,4-pentanadion CH3CCH2CCH3 O O CH3CCH2CH2CH3
Nama Trivial
Aldehida: diberi nama menurut nama trivial asam
karboksilat induknya dengan mengubah imbuhan asam – oat atau asam
-
at menjadi akhiran –aldehida. Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil
dinamai, kemudian ditambah kata keton. Kecuali: aseton. Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan huruf Yunani.
Nama IUPAC
vs.
Nama Trivial
4 HCH CH3CH CH3CHCH O O O Br IUPAC:Trivial: formaldehida asetaldehida -bromopropionaldehida
metanal etanal 2-bromopropanal
CH3CCH3 CH3CCH2CH3 (CH3)2CHCC(CH3)3
O O O
IUPAC:
Trivial: aseton metil etil keton isopropil t-butil keton
Sifat-sifat Aldehida dan Keton
Gugus karbonil:
satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dgn satu
ikatan s dan satu ikatan p.
Ikatan-ikatan s pada bidang datar, ikatan p di atas dan di bawah bidang tsb.
Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik ke O. O memiliki dua pasang elektron bebas.
Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p, kepolaran,
pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat dan kereaktifan.
Konsekuensi kepolaran gugus
karbonil:
Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekul-molekul
aldehida dan keton titik didih lebih tinggi daripada alkana yang setara.
Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya titik didih lebih rendah dibanding alkohol yang setara.
7 CH3 CH3CHCH3 CH3CCH3 O OH CH3CHCH3 td. -12 oC td. 56 oC td. 82,5 oC
Konsekuensi kepolaran gugus
karbonil:
Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan molekul lain Aldehida dan keton BM rendah larut dalam air.
Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi ion. Contoh: NaI larut dalam aseton.
8
CH
3CCH
3O
H
O
Sifat fisika beberapa aldehida
Nama trivial
Struktur
Titik
Didih
(
oC)
Kelarutan
dlm air
(g/100mL)
formaldehida
HCHO
-21
Tak terbatas
asetaldehida
CH
3CHO
20
Tak terbatas
propionaldehida CH
3CH
2CHO
49
16
butiraldehida
CH
3CH
2CH
2CHO
76
7
benzaldehida
C
6H
5CHO
178
sedikit
Sifat fisika beberapa keton
Nama trivial
Struktur
Titik
Didih
(
oC)
Kelarutan
dlm air
(g/100mL)
aseton
CH
3COCH
356
Tak terbatas
metil etil keton CH
3COCH
2CH
380
26
asetofenon
C
6H
5COCH
3202
Tak larut
benzofenon
C
6H
5COC
6H
5306
Tak larut
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
kereaktifan
11
C
O
Oksigen bersifat nukleofil,
bereaksi dengan asam dan elektrofil
Karbon bersifat elektrofil,
bereaksi dengan basa dan nukleofil
Formaldehida
Pengawet sampel biologis, pereaksi, penghilang bau
untuk sumbu lampu/lilin.
Disimpan sebagai larutan dlm air (formalin), polimer
(paraformaldehida) atau trimer (trioksan).
12
Formalin (HCHO + H2O)
CH2OCH2OCH2OCH2O paraformaldehida O H2C O CH2 O H2 C C O H H metanal (formaldehida) kalor kalor kalor gas
Asetaldehida
Zat antara untuk sintesis asam asetat dan anhidrida asetat.
Disimpan sebagai trimer (paraldehida) atau tetramer
(metaldehida). 13 CH O CH O CH O H3C CH3 CH3 O CH O CH O CH O CH H3C H3C CH3 CH3 C O H H3C etanal (asetaldehida) kalor kalor paraldehida
zat sedatif dan hipnotik
t.d. 125 oC
t.d. 20 oC metaldehida
umpan bekicot
Pembuatan aldehida
1. Oksidasi alkohol primer
14
CH2OH CHO
PCC CH2Cl2
Sitronelol Sitronelal (82%)
PCC = piridinium klorokromat N H CrO3Cl Mekanisme: O C H H CrO3 O C H CrO3 C O + CrO3 2-Reaksi E2
Pembuatan aldehida
2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang mengandung hidrogen vinilik. 15 CH3 H H3C O H O 1-Metilsikloheksena 6-Oksoheptanal 1. O3 2. Zn, CH3COOH (86%) C C C C O O O molozonida O3 CH2Cl2, -78 oC O O C O C Zn CH3COOH/H2O C O C O + ozonida
Pembuatan aldehida
3. Reduksi turunan asam karboksilat tertentu. 16
O Y R O H R + Y H CH3(CH2)10COCH3 O 1. DIBAH, toluena, -78 oC 2. H3O+ CH3(CH2)10CH O
Metil dodekanoat Dodekanal (88%)
DIBAH = Diisobutilaluminium hidrida
Al
H
Pembuatan keton
1. Oksidasi alkohol sekunder.
Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
17
(H3C)3C OH (H3C)3C O
PCC CH2Cl2
Pembuatan keton
2. Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi.
18 O CH2 CH3 1. O3 2. Zn/H3O+ O O CH3 + CH2O (70%) R R R R 1. O3 2. Zn/H3O+ O R R O R R +
Pembuatan keton
3. Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin
aromatik dengan klorida asam menggunakan katalis AlCl3.
19 + CH3CCl O AlCl3 CH3 O
Benzena Asetilklorida Asetofenon (95%)
C O Cl R AlCl3 R C O R C O + AlCl4 R C O + H R O CH3 O + HCl Cl
Pembuatan keton
4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan katalis ion merkuri. 20 H3C(H2C)3C CH CH3(CH2)3C O CH3 H3O+ Hg(OAc)2 1-Heksuna 2-Heksanon (78%)
Mekanisme: (Ingat kembali kuliah tentang alkuna)
R C C H Hg2+SO4 2-R C C Hg+SO4 2-H OH2 R C C Hg+SO4 2-H O H H R C C Hg+SO4 2-H HO R C C H H HO H3O+ -H+ C O C R H H H keton alkuna kation vinil
Pembuatan keton
5. Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat tertentu. 21 O C Y R O C R' R R'- + Y -+ CH3(CH2)4CCl O (CH3)2CuLi CH3(CH2)4CCH3 O
Heksanoil klorida Litium
dimetilkuprat 2-Heptanon (81%)
Oksidasi aldehida dan keton
22 O C H R O C OH R Aldehida Keton ada hidrogen O C R' R tidak ada hidrogentidak reaktif kecuali pada kondisi sangat kuat
[O]
Pereaksi:
•
HNO
3panas
•
KMnO
4•
Pereaksi Jones (CrO
3dlm H
2SO
4/H
2O)
paling umum
Mekanisme oksidasi aldehida
23
•
Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol.
Oksidasi keton
•
Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.
•
Keton bereaksi lambat dengan KMnO
4dalam suasana basa panas
terjadi pemutusan ikatan.
C O H R C O OH R OH OH H R H2O CrO3 H3O+
aldehida hidrat as. karboksilat
O COOH COOH KMnO4, H2O, NaOH 2. H3O+ 1.
Reaksi Adisi Nukleofilik pada
Aldehida dan Keton
Merupakan reaksi yang terpenting untuk aldehida dan keton.
25
Nukleofil
Nukleofil bermuatan negatif
Nukleofil netral
Nu Nu H R3C RO N C (ion hidroksida) (ion hidrida) (karbanion) (ion alkoksida) (ion sianida) HOH ROH H3N RNH2 (air) (alkohol) (amonia) (amina) HO HDua variasi adisi nukleofilik pada aldehida
dan keton
26(1) Intermediat tetrahedral diprotonasi oleh air atau asam
menghasilkan alkohol
(2) Atom oksigen karbonil dikeluarkan sebagai HO
-atau H
2O
menghasilkan ikatan rangkap karbon-nukleofil
O R' R Nu O Nu R'R OH Nu R'R HA O R' R NuH2 O NuH2 R'R Nu R' R + H2O
Kereaktifan relatif: aldehida > keton
27
(1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang
(2) Alasan elektronik: perbedaan kestabilan muatan positif parsial
O
H
R
O
R'
R
-
-Nu NuAdisi Nukleofolik H
2
O: Hidrasi
28 O R' R OH OH R' R H2Osuatu geminal diol
O CH3 H3C OH OH H3C H3C H2O Aseton hidrat (0,1%) Aseton (99,9%) O H H OH OH H H H2O Formaldehida hidrat (99,9%) Formaldehida (0,1%)
Mekanisme hidrasi
29 O O OH OH OH H OH OH OH O OH OH H OH2 OH OH O H2O H H H2O H3O+(1) Katalis basa
(2) Katalis asam
Adisi Nukleofolik HCN: Sianohidrin
30 O R' R OH CN R' R HCN suatu sianohidrin•
Dengan HCN murni reaksi sangat lambat
•
Dengan penambahan sedikit basa atau ion sianida reaksi cepat
O H C N O H CN HO H CN HCN C N Mandelonitril (88%) Benzaldehida
Pentingnya pembentukan sianohidrin
Merupakan metode transformasi aldehida dan keton ke
berbagai gugus fungsi sambil memperpanjang rantai karbon dgn 1 atom C. 31 O H CHCN OH HCN Mandelonitril Benzaldehida CHCH2NH2 OH 2-Amino-1-feniletanol CHCOOH OH Asam mandelat (90%) 1. LiAlH4, THF 2. H2O H3O+,
Adisi Nukleofilik Pereaksi Grignard:
Pembentukan Alkohol
Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan
karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan kerapatan elektron yang tinggi pada karbon
32 O O R OH R H3O+ R +MgX +MgX HOMgX Karbonil Intermediat tetrahedral Alkohol
Adisi Nukleofilik Hidrida: Reduksi
Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH4 atau NaBH4) berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H-).
34 O R' R O H R' R OH H R'R H3O+ H H2O Karbonil Intermediat tetrahedral Alkohol " " (dari NaBH4)
Adisi Nukleofilik Amina:
Pembentukan Imina dan Enamina
Adisi amina primer menghasilkan imina;
adisi amina sekunder menghasilkan enamina.
35 C O C H C N C H R RNH2 H2O C N C H R R Keton / Aldehida Imina Enamina R2NH H2O
Mekanisme Pembentukan Imina
36 O O NH2R OH2 NHR NH2R transfer proton -H2O N R H OH2 N R H3O+ aldehida/keton OH NHR H3O+Kecepatan reaksi pembentukan
imina
tergantung pH
pH tinggi (tidak ada asam): karbinolamina tidak
terprotonasi imina tak terbentuk
pH rendah (terlalu asam): amina terprotonasiadisi nukleofilik tak terjadi
Oksim
38
Semikarbazon
2,4-Dinitrofenilhidrazon
O NH2OH N OH H2O
Sikloheksanon hidroksilamina Sikloheksanon oksim (tl. 90C)
C O H Benzaldehida H2NNHCNH2 C N H N H C NH2 O O Semikarbazida Benzaldehida semikarbazon (tl. 222oC) C O CH3 H3C NO2 NO2 N H2N H NO2 NO2 N N H C H3C CH3 Aseton
Mekanisme Pembentukan Enamina
39 O NHR2 N R R OH2 OH R2N H+ H H OH2 R2N H H N R R H3O+Adisi Nukleofilik Hidrazina:
Reaksi Wolff-Kishner
Merupakan metode sintesis yang penting untuk
mengkonversi keton/aldehida alkana.
40 C O CH2CH3 Propiofenon C CH2CH3 H H H2NNH2 KOH N2 H2O Propilbenzena (82%) C O H Siklopropanakarbaldehida CH3 H2NNH2 KOH N2 H2O Metilsiklopropana (72%)
Mekanisme Reaksi Wolff-Kishner
41 C O R' R H2O OH C N R' R H2NNH2 NH2 C N R' R N H C N R' R N H C N R' R N H H OH C R' R H N N H2O C H R' R H H2O OHReduksi Clemmensen
Mengkonversi keton/aldehida ke alkana.
Mekanisme rumit dan belum sepenuhnya dipahami. Digunakan bila substrat tidak tahan kondisi basa.
42 C CH2CH3 O Zn(Hg) H3O+ C CH2CH3 H H Propiofenon Propilbenzena (86%)
Adisi Nukleofilik Alkohol:
Pembentukan Asetal
Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi keton/aldehida secara lambat pada suasana netral.
Adisi berlangsung cepat pada suasana asam.
43 C O 2 R'OH OR' OR' H2O katalis asam Keton/aldehida Asetal H2O (H3C)C O (H3C)C O O katalis asam
4-ters-Butilsikloheksanol (88%) 4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal (suatu asetal siklik)
Mekanisme Reaksi Pembentukan
Asetal
44 O OH OR H Cl OH OH O ROH H R H2O H3O+ Hemiasetal H Cl OH2 OR OR ROH OR O H R H2O OR OR Asetal H2O + + H3O+Manfaat Penting Asetal
Asetal merupakan gugus pelindung yang penting untuk aldehida/keton. 45 CH3CCH2CH2COCH2CH3 O O H2C CH2 O C O H3C CH2CH2CHOCH2CH3 O HOCH2CH2OH katalis H+ Etil 4-oksopentanoat CH2 H2C O C O H3C CH2CH2CH2OH 1. LiAlH4 2. H3O+ CH3CCH2CH2COH O
tak dapat dilakukan secara langsung
5-Hidroksi-2-pentanon
HOCH2CH2OH
+ H3O
Adisi Nukleofilik Thiol:
Pembentukan Thioasetal
Serupa dengan pembentukan asetal.
Tioasetal penting karena dapat diubah menjadi alkana
dengan desulfurisasi menggunakan Raney nikel.
46 H3C S S H3C H H + NiS Raney Ni H3C S S H3C O HSCH2CH2SH + H2O
4-Metilsikloheksanon Suatu tioasetal (96%)
Adisi Nukleofilik Fosfonium Ilida :
Reaksi Wittig
Reaksi Wittig digunakan untuk membuat alkena mono-, di- dan trisubstitusi.
Ilida: molekul dengan muatan + dan – berdampingan. Betaina: molekul dengan muatan + dan – tidak
berdampingan. 47 C O R R (C6H5)3P C R' R' C C R R R' R' (C6H5)3P O + + aldehida/
keton fosfonium ilida alkena
trifenilfosfina oksida
Mekanisme Reaksi Wittig
48 O C + R2C P(C6H5)3 keton/ aldehida ilida C C O P(C6H5)3 R R C C O P(C6H5)3 R R THF betaina R R (C6H5)3P O +Pembuatan Ilida
49 P H3C Br P CH3 Br P CH2 SN2 BuLi THF Trifenilfosfina Bromo-metana Metiltrifenilfosfonium bromida MetiltrifenilfosforanaKeunggulan Reaksi Wittig
50 CH3 CH2 1-Metilsikloheksena Metilenasikloheksana + + CH2 Metilenasikloheksana O Sikloheksanon 1. CH2MgBr 2. POCl3 (C6H5)3P CH2 THF (C 6H5)3P O (84%)Reaksi-reaksi Aldehid dan Keton
Karbonil bersifat polar sehingga dapat diserang oleh Nukleofilik (Nu:-) atau elektrofilik (E+)
Reaksi Umum
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaktivitas aldehid / keton :
•
Muatan (+) pada karbon karbonil
•
Faktor stearik
Reaksi Adisi
R C R O Nu R C R O E
-
+Contoh Reaksi Adisi
Adisi dg Air
: Produk suatu
gem-diol
atau
hidrat
Klorat Hidrat
•
Kedokteran
: sedatif
•
Kedokteran hewan : Anestetik (kuda, sapi, babi)
•
Minuman
: + alkohol Mickey Finn
Adisi Alkohol
Aldehid
hemiasetal
asetal
keton
hemiketal
•
Dikatalis asam…….Why ?
ex :
R
-
OH R-
OH
Adisi HCN
Produk Sianohidrin
Zat antara sintetik yang berguna
Sintesis asam-asam amino
Adisi Grignard
Produk Alkohol
Alkohol primer
Alkohol tersier
Alkohol sekunder
Reaksi Adisi Eliminasi
Produk mengandung ikatan rangkap
Reaksi Amonia dan Amina Primer
Produk Imina
dg amina primer produknya sering disebut “Basa Schiff”
Reaksi dg Amina Sekunder
Reaksi dg Fosfonium ilid (Reaksi Wittig)
Produk suatu alkena
Fosfonium ilid Suatu alkena Trifenil fosfina oksida
Reaksi dg Hidrazina
• HONH2(Hidroksilamina) RCH=NOH (suatu oksim)
• H2N NH2 (Hidrazina) RCH=NNH
Reduksi Aldehid dan Keton
H
2katalis
atau NaBH
4, H
2O, H
+or
(suatu amina) (hidrokarbon) (suatu alkanol)NH
2NH
2, H
+, KOH
atau Zn/Hg, HCl
NH
2/ R
’
NH
2H
2katalis
Hidrogenasi
Keton
H2 katalitikAlkohol Sekunder
Aldehid
H2 katalitikAlkohol Primer
Jika suatu senyawa mengandung ikatan rangkap dan karbonil, maka :
C=C tereduksi, tetapi C=O tidak
dilakukan pd P,T kamar
C=C tereduksi, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan
penambahan P,T
C=C tidak, tetapi C=O tereduksi
dilakukan dengan
hidrida logam
Hidrida Logam
LiAlH
4(LAH) dibuat dari 4LiH dan AlCl
3LiAlH
4+ 3LiCl
merupakan pereduksi kuat
NaBH4
4dibuat dari 4NaH + B (OMe)
3NaBH
4+ 3MeO
-Na
+
Reduksi Woff-Kishner dan Clemmensen
Untuk mereduksi aril keton dari Reaksi Friedel-Crafts
C=O
CH
2
asetofenon etilbenzene
Woff-Kishner
Aminasi Reduktif
Merupakan metode sintesis amina dengan suatu alkil sekunder
Menggunakan amonia atau amina primer imina
benzaldehid imina benzilamin
Oksidasi Aldehid dan Keton
Keton tidak mudah dioksida
Aldehid mudah dioksida
Reaktivitas Hidrogen Alfa
α
terhadap C=O bersifat asam mudah lepas
-H
+Efek Reaktivitas H
α
adalah :
1. Pembentukan enolat
2. Tautomeri
C C H H HC H2C H H2C C
Adisi 1,4 Senyawa Karbonil Tak jenuh
H2C C H CH O H2C C H CH O H2C C H CH O H2C C H CH O H2C H2 C CH O + HCl Cl propenal kloropropanol
+
+
- HC CH CCH3 O CH3 H2O CH3CHCH2 C CH3 O OH 4-hidroksi-2-pentanon 3 penten-2-onAdisi 1,4 Nukleofilik
H2C C C CH2 O CH H2C CHC OH CN CH3 H2C CN C H2 C CH3 OReaksi Wittig dalam Produksi
b
-Karotena di Hoffmann-LaRoche (Swiss)
64 CHO Retinal CHP(Ph)3 + b-Karotena Reaksi Wittig Retinilidenatrifenilfosforana
Reaksi Cannizzaro
Hanya berlaku untuk aldehida yang tidak memiliki atom H
pada atom C di sebelah gugus –CHO (formaldehida dan turunan-turunan benzaldehida).
Keton tidak bereaksi.
65
CHO CO2H CH2OH
+ 1. -OH, H2O
2. H3O+
Mekanisme Reaksi Cannizzaro
Substitusi asil nukleofilik pada turunan asam karboksilat
(KO II):
66 C 2. H3O+ OH H O C OH O H H C O 1. C OH O C OH H H (teroksidasi) (tereduksi) + Intermediat tetrahedral C O Y R Nu + C O Nu R + O C Nu Y R YAdisi Konjugat pada Gugus Karbonil
,b
-Takjenuh
Adisi konjugat (adisi 1,4):
67
Adisi langsung (adisi 1,2):
C O C C - b C O C C C O C C pusat elektrofilik C O C Nu C C O C C C O C C Nu Nu C O C C Nu H H3O+ 1 2 3 4
intermediat ion enolat
C O Nu O C Nu H3O+ OH C Nu 1 2
Adisi Konjugat Amina
Bila digunakan satu ekivalen amina hanya terbentuk produk adisi 1,4. 68 CH3CCH CH2 O HN(CH2CH3)2 + 3-Buten-2-on Dietilamina Etanol CH3CCH2CH2N(CH2CH3)2 O 4-N,N-Dietilamino-2-butanon (92%) O O NHCH3 CH3NH2 + Etanol
Adisi Konjugat HCN
Metode Nagata (1966) rendemen lebih baik.
69 O C C C O C C C CN H HCN Aldehida/keton O C C H H3C C CH3 CH3 O C C H3C CN H3C CH3 H H , toluena (C2H5)2Al CN 1. 2. H3O+ 4-Metil-3-penten-2-on 2,2-Dimetil-4-oksopentananitril (88%) O H , toluena (C2H5)2Al CN 1. 2. H3O+ O CN H H
Adisi Konjugat Gugus Alkil:
Pereaksi Organotembaga
Sebagai “:R-” pereaksi Gilman (litium diorganotembaga).
70 O C C C O C C C R H " R " 1. 2. H3O+ RX 2 Li RLi + Li+X -Pentana 2 RLi CuI Eter Li + (RCuR) + Li+I -Litium diorganotembaga
Contoh Adisi Konjugat Gugus Alkil
71 CH3CCH CH2 O Li(CH3)2Cu, eter 3-Buten-2-on CH3CCH2CH2CH3 O 2-Pentanon (97%) O O 2-Sikloheksenon 3-Fenilsikloheksanon (70%) 1. 2. H3O+ Li(C6H5)2Cu, eter 1. 2. H3O+ O O O O O O Li(CH3)2Cu, eter 1. 2. H2O (89%) Rudyanto (2002)Adisi Nukleofilik dalam Makhluk Hidup
Bacillus subtilis: sintesis alanina
72
•
Pertahanan diri
Apheloria corrugata
(kelabang)
H NC OH Enzim H O + HCN Mandelonitril RACUN CH3CCOOH O + NH3 CH3CCOOH NH CH3CHCOOH NH2
Asam piruvat suatu imina Alanina
enzim pereduksi
Sejarah ditemukan obat
Penemuan antikoagulan Dikumarol(secara tidak
sengaja) diperoleh dari hewan sapi yang
memakan tanaman
Sweet Clover Hay,
apabila
mengalami pendarahan akan mati (penyakit
sweet clover) kemudian tanaman tersebut
diisolasi dan diidentifikasi dan didapatkan
struktur molekulnya yaitu DIKUMAROL
KUMARIN
Sejarah penemuan obat lanjutan
Dikumarol Kemudian dilakukan modifikasi menjadi WARFARIN yang mempunyai efektifitas yang lebih baik dibanding Dikumarol
WARFARIN DIKUMAROL
Sejarah penemuan obat lanjutan
Youyou Tu merupakan penemu artemisinin, obat yang secara signifikan mengurangi angka kematian akibat malaria
Tu menemukan artemisinin dari tanaman Artemisia annua, atau yang biasa dikenal sebagai tanaman apsintus di Indonesia
Penggunaan tanaman ini untuk mengobati demam sebenarnya sudah dilakukan di Tiongkok sejak 1.700 tahun yang lalu
Tiongkok yang pada tahun 1969 dipimpin oleh Mao Zedong sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi militer + ancaman malaria (Hainan).
Sejarah penemuan obat lanjutan
Tu kembali ke Academy of Traditional Chinese Medicine, Beijing tanaman apsintus pernah digunakan untuk mengobati demam
akibat malaria pada zaman Dinasti Jin.
Artemisin
Artemisin merupakan
sesquiterpen lactone
Sesquiterpene adalah
senyawa terpene
Sejarah penemuan obat lanjutan
Alexander Fleming adalah seorang dokter dan ahli bakteri asal
Skotlandia. Melalui riset dan percobaan, dia berhasil menemukan,
secara tidak sengaja jamur penghancur bakteri yang disebut penicillin pada 1928.
Staphylococcuszona beningenzyme (no)penisilin
Alexander Fleming dianugerahi hadiah Noble pada tahun 1945
Struktur Beta lactam
penisilin
Metabolit sekunder
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya
Contoh golongan metabolit sekunder antara lain : steroid,
info@uhamka.ac.
www.uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI
Ekstraksi dan isolasi
Maserasi pengekstrakan simplisia dengan adalah proses menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar.Perkolasi adalah estraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) umumnya dilakukan pada suhu kamar. Perkolasi merupakan proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator
Sokletasi adalah suatu metode atau proses pemisahan suatu
komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara
penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua
Pemurnian, dan karakterisasi
Rekristalisasi dengan cara menggunakan pelarut yang sesuai Rekristalisasi dengan cara sublimasi
Karakterisasi dengan menggunakan
a. UV (menentukan adanya ikatan rangkap berkonjugasi), b. Infra merah (menentukan gugus fungsi), c. C-NMR dan H-NMR
(menentukan posisi atom2 dalam struktur), d. spektrofotometri massa (menentukan massa molekul) titik leleh, dll
Uji bioktifitas
Berbagaimacam uji aktifitas yang dapat dilakukan terhadap ekstrak atau senyawa hasil isolasi seperti antibakteri, antioksidan,
antikanker, antiinflamasi dll
Berapa banyak biaya dibutuhkan
untuk isolasi?
Beberapa penelitian melaporkan rendemen yang kecil, dari 1 kg sample kering didapat sekitar 1 mg-50 mg Kristal murni
Untuk penentuan struktur molekul?UV, IR, NRM, dan MS? Jika 1 kg hanya dapat 50 gm berapa kg dibutuhkan untuk
memperoleh hasil yang banyak?
Jika obat tersebut dihasilkan dari mikroorganisme….seperti jamur, alga dsb, berapa dibutuhkan?kultur?
Karena keterbatasan sumber obat dari alam tersebut maka untuk mengatasi hal tsb dibutuhkan sintesis senyawa obat.
Pendekatan sintesis senyawa obat
Sintesa bisa dari hasil isolasi senyawa aktif (senyawa yang
mempunyai bioaktifitas) yaitu mencontoh/membuat struktur yang sama dengan senyawa alam tersebut
Sintesa bisa dilakukan dengan memodifikasi struktur senyawa aktif yang ada dan dilakukan uji bioaktifitasnya