• Tidak ada hasil yang ditemukan

Senyawa Karbonil: ALDEHIDA dan KETON TIM KIMIA ORGANIK 2 FFS UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Senyawa Karbonil: ALDEHIDA dan KETON TIM KIMIA ORGANIK 2 FFS UHAMKA"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

Senyawa Karbonil:

ALDEHIDA dan KETON

TIM KIMIA ORGANIK 2

FFS UHAMKA

(2)

Tata Nama IUPAC untuk Keton

 Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a diubah menjadi –on. Bila perlu digunakan nomor.

2 O O 2-pentanon sikloheksanon 2,4-pentanadion CH3CCH2CCH3 O O CH3CCH2CH2CH3

(3)

Nama Trivial

 Aldehida: diberi nama menurut nama trivial asam

karboksilat induknya dengan mengubah imbuhan asam oat atau asam

-

at menjadi akhiran aldehida.

 Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil

dinamai, kemudian ditambah kata keton. Kecuali: aseton.  Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan huruf Yunani.

(4)

Nama IUPAC

vs.

Nama Trivial

4 HCH CH3CH CH3CHCH O O O Br IUPAC:

Trivial: formaldehida asetaldehida -bromopropionaldehida

metanal etanal 2-bromopropanal

CH3CCH3 CH3CCH2CH3 (CH3)2CHCC(CH3)3

O O O

IUPAC:

Trivial: aseton metil etil keton isopropil t-butil keton

(5)

Sifat-sifat Aldehida dan Keton

Gugus karbonil:

 satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dgn satu

ikatan s dan satu ikatan p.

 Ikatan-ikatan s pada bidang datar, ikatan p di atas dan di bawah bidang tsb.

 Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik ke O.  O memiliki dua pasang elektron bebas.

 Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p, kepolaran,

pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat dan kereaktifan.

(6)
(7)

Konsekuensi kepolaran gugus

karbonil:

 Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekul-molekul

aldehida dan keton  titik didih lebih tinggi daripada alkana yang setara.

Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya  titik didih lebih rendah dibanding alkohol yang setara.

7 CH3 CH3CHCH3 CH3CCH3 O OH CH3CHCH3 td. -12 oC td. 56 oC td. 82,5 oC

(8)

Konsekuensi kepolaran gugus

karbonil:

 Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan molekul lain  Aldehida dan keton BM rendah larut dalam air.

 Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi ion. Contoh: NaI larut dalam aseton.

8

CH

3

CCH

3

O

H

O

(9)

Sifat fisika beberapa aldehida

Nama trivial

Struktur

Titik

Didih

(

o

C)

Kelarutan

dlm air

(g/100mL)

formaldehida

HCHO

-21

Tak terbatas

asetaldehida

CH

3

CHO

20

Tak terbatas

propionaldehida CH

3

CH

2

CHO

49

16

butiraldehida

CH

3

CH

2

CH

2

CHO

76

7

benzaldehida

C

6

H

5

CHO

178

sedikit

(10)

Sifat fisika beberapa keton

Nama trivial

Struktur

Titik

Didih

(

o

C)

Kelarutan

dlm air

(g/100mL)

aseton

CH

3

COCH

3

56

Tak terbatas

metil etil keton CH

3

COCH

2

CH

3

80

26

asetofenon

C

6

H

5

COCH

3

202

Tak larut

benzofenon

C

6

H

5

COC

6

H

5

306

Tak larut

(11)

Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:

kereaktifan

11

C

O

Oksigen bersifat nukleofil,

bereaksi dengan asam dan elektrofil

Karbon bersifat elektrofil,

bereaksi dengan basa dan nukleofil

(12)

Formaldehida

 Pengawet sampel biologis, pereaksi, penghilang bau

untuk sumbu lampu/lilin.

 Disimpan sebagai larutan dlm air (formalin), polimer

(paraformaldehida) atau trimer (trioksan).

12

Formalin (HCHO + H2O)

CH2OCH2OCH2OCH2O paraformaldehida O H2C O CH2 O H2 C C O H H metanal (formaldehida) kalor kalor kalor gas

(13)

Asetaldehida

 Zat antara untuk sintesis asam asetat dan anhidrida asetat.

 Disimpan sebagai trimer (paraldehida) atau tetramer

(metaldehida). 13 CH O CH O CH O H3C CH3 CH3 O CH O CH O CH O CH H3C H3C CH3 CH3 C O H H3C etanal (asetaldehida) kalor kalor paraldehida

zat sedatif dan hipnotik

t.d. 125 oC

t.d. 20 oC metaldehida

umpan bekicot

(14)

Pembuatan aldehida

1. Oksidasi alkohol primer

14

CH2OH CHO

PCC CH2Cl2

Sitronelol Sitronelal (82%)

PCC = piridinium klorokromat N H CrO3Cl Mekanisme: O C H H CrO3 O C H CrO3 C O + CrO3 2-Reaksi E2

(15)

Pembuatan aldehida

2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang mengandung hidrogen vinilik. 15 CH3 H H3C O H O 1-Metilsikloheksena 6-Oksoheptanal 1. O3 2. Zn, CH3COOH (86%) C C C C O O O molozonida O3 CH2Cl2, -78 oC O O C O C Zn CH3COOH/H2O C O C O + ozonida

(16)

Pembuatan aldehida

3. Reduksi turunan asam karboksilat tertentu. 16

O Y R O H R + Y H CH3(CH2)10COCH3 O 1. DIBAH, toluena, -78 oC 2. H3O+ CH3(CH2)10CH O

Metil dodekanoat Dodekanal (88%)

DIBAH = Diisobutilaluminium hidrida

Al

H

(17)

Pembuatan keton

1. Oksidasi alkohol sekunder.

Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.

17

(H3C)3C OH (H3C)3C O

PCC CH2Cl2

(18)

Pembuatan keton

2. Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi.

18 O CH2 CH3 1. O3 2. Zn/H3O+ O O CH3 + CH2O (70%) R R R R 1. O3 2. Zn/H3O+ O R R O R R +

(19)

Pembuatan keton

3. Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin

aromatik dengan klorida asam menggunakan katalis AlCl3.

19 + CH3CCl O AlCl3  CH3 O

Benzena Asetilklorida Asetofenon (95%)

C O Cl R AlCl3 R C O R C O + AlCl4 R C O + H R O CH3 O + HCl Cl

(20)

Pembuatan keton

4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan katalis ion merkuri. 20 H3C(H2C)3C CH CH3(CH2)3C O CH3 H3O+ Hg(OAc)2 1-Heksuna 2-Heksanon (78%)

Mekanisme: (Ingat kembali kuliah tentang alkuna)

R C C H Hg2+SO4 2-R C C Hg+SO4 2-H OH2 R C C Hg+SO4 2-H O H H R C C Hg+SO4 2-H HO R C C H H HO H3O+ -H+ C O C R H H H keton alkuna kation vinil

(21)

Pembuatan keton

5. Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat tertentu. 21 O C Y R O C R' R R'- + Y -+ CH3(CH2)4CCl O (CH3)2CuLi CH3(CH2)4CCH3 O

Heksanoil klorida Litium

dimetilkuprat 2-Heptanon (81%)

(22)

Oksidasi aldehida dan keton

22 O C H R O C OH R Aldehida Keton ada hidrogen O C R' R tidak ada hidrogen

tidak reaktif kecuali pada kondisi sangat kuat

[O]

Pereaksi:

HNO

3

panas

KMnO

4

Pereaksi Jones (CrO

3

dlm H

2

SO

4

/H

2

O)

paling umum

(23)

Mekanisme oksidasi aldehida

23

Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol.

Oksidasi keton

Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.

Keton bereaksi lambat dengan KMnO

4

dalam suasana basa panas

terjadi pemutusan ikatan.

C O H R C O OH R OH OH H R H2O CrO3 H3O+

aldehida hidrat as. karboksilat

O COOH COOH KMnO4, H2O, NaOH 2. H3O+ 1.

(24)

Reaksi Adisi Nukleofilik pada

Aldehida dan Keton

 Merupakan reaksi yang terpenting untuk aldehida dan keton.

(25)

25

Nukleofil

Nukleofil bermuatan negatif

Nukleofil netral

Nu Nu H R3C RO N C (ion hidroksida) (ion hidrida) (karbanion) (ion alkoksida) (ion sianida) HOH ROH H3N RNH2 (air) (alkohol) (amonia) (amina) HO H

(26)

Dua variasi adisi nukleofilik pada aldehida

dan keton

26

(1) Intermediat tetrahedral diprotonasi oleh air atau asam

menghasilkan alkohol

(2) Atom oksigen karbonil dikeluarkan sebagai HO

-

atau H

2

O

menghasilkan ikatan rangkap karbon-nukleofil

O R' R Nu O Nu R'R OH Nu R'R HA O R' R NuH2 O NuH2 R'R Nu R' R + H2O

(27)

Kereaktifan relatif: aldehida > keton

27

(1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang

(2) Alasan elektronik: perbedaan kestabilan muatan positif parsial

O

H

R

O

R'

R



-

-Nu Nu

(28)

Adisi Nukleofolik H

2

O: Hidrasi

28 O R' R OH OH R' R H2O

suatu geminal diol

O CH3 H3C OH OH H3C H3C H2O Aseton hidrat (0,1%) Aseton (99,9%) O H H OH OH H H H2O Formaldehida hidrat (99,9%) Formaldehida (0,1%)

(29)

Mekanisme hidrasi

29 O O OH OH OH H OH OH OH O OH OH H OH2 OH OH O H2O H H H2O H3O+

(1) Katalis basa

(2) Katalis asam

(30)

Adisi Nukleofolik HCN: Sianohidrin

30 O R' R OH CN R' R HCN suatu sianohidrin

Dengan HCN murni reaksi sangat lambat

Dengan penambahan sedikit basa atau ion sianida reaksi cepat

O H C N O H CN HO H CN HCN C N Mandelonitril (88%) Benzaldehida

(31)

Pentingnya pembentukan sianohidrin

 Merupakan metode transformasi aldehida dan keton ke

berbagai gugus fungsi sambil memperpanjang rantai karbon dgn 1 atom C. 31 O H CHCN OH HCN Mandelonitril Benzaldehida CHCH2NH2 OH 2-Amino-1-feniletanol CHCOOH OH Asam mandelat (90%) 1. LiAlH4, THF 2. H2O H3O+, 

(32)

Adisi Nukleofilik Pereaksi Grignard:

Pembentukan Alkohol

 Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan

karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan kerapatan elektron yang tinggi pada karbon

32 O O R OH R H3O+ R +MgX +MgX HOMgX Karbonil Intermediat tetrahedral Alkohol

(33)
(34)

Adisi Nukleofilik Hidrida: Reduksi

 Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH4 atau NaBH4) berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H-).

34 O R' R O H R' R OH H R'R H3O+ H H2O Karbonil Intermediat tetrahedral Alkohol " " (dari NaBH4)

(35)

Adisi Nukleofilik Amina:

Pembentukan Imina dan Enamina

 Adisi amina primer menghasilkan imina;

adisi amina sekunder menghasilkan enamina.

35 C O C H C N C H R RNH2 H2O C N C H R R Keton / Aldehida Imina Enamina R2NH H2O

(36)

Mekanisme Pembentukan Imina

36 O O NH2R OH2 NHR NH2R transfer proton -H2O N R H OH2 N R H3O+ aldehida/keton OH NHR H3O+

(37)

Kecepatan reaksi pembentukan

imina

tergantung pH

 pH tinggi (tidak ada asam): karbinolamina tidak

terprotonasi imina tak terbentuk

 pH rendah (terlalu asam): amina terprotonasiadisi nukleofilik tak terjadi

(38)

Oksim

38

Semikarbazon

2,4-Dinitrofenilhidrazon

O NH2OH N OH H2O

Sikloheksanon hidroksilamina Sikloheksanon oksim (tl. 90C)

C O H Benzaldehida H2NNHCNH2 C N H N H C NH2 O O Semikarbazida Benzaldehida semikarbazon (tl. 222oC) C O CH3 H3C NO2 NO2 N H2N H NO2 NO2 N N H C H3C CH3 Aseton

(39)

Mekanisme Pembentukan Enamina

39 O NHR2 N R R OH2 OH R2N H+ H H OH2 R2N H H N R R H3O+

(40)

Adisi Nukleofilik Hidrazina:

Reaksi Wolff-Kishner

 Merupakan metode sintesis yang penting untuk

mengkonversi keton/aldehida  alkana.

40 C O CH2CH3 Propiofenon C CH2CH3 H H H2NNH2 KOH N2 H2O Propilbenzena (82%) C O H Siklopropanakarbaldehida CH3 H2NNH2 KOH N2 H2O Metilsiklopropana (72%)

(41)

Mekanisme Reaksi Wolff-Kishner

41 C O R' R H2O OH C N R' R H2NNH2 NH2 C N R' R N H C N R' R N H C N R' R N H H OH C R' R H N N H2O C H R' R H H2O OH

(42)

Reduksi Clemmensen

 Mengkonversi keton/aldehida ke alkana.

 Mekanisme rumit dan belum sepenuhnya dipahami.  Digunakan bila substrat tidak tahan kondisi basa.

42 C CH2CH3 O Zn(Hg) H3O+ C CH2CH3 H H Propiofenon Propilbenzena (86%)

(43)

Adisi Nukleofilik Alkohol:

Pembentukan Asetal

 Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi keton/aldehida secara lambat pada suasana netral.

 Adisi berlangsung cepat pada suasana asam.

43 C O 2 R'OH OR' OR' H2O katalis asam Keton/aldehida Asetal H2O (H3C)C O (H3C)C O O katalis asam

4-ters-Butilsikloheksanol (88%) 4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal (suatu asetal siklik)

(44)

Mekanisme Reaksi Pembentukan

Asetal

44 O OH OR H Cl OH OH O ROH H R H2O H3O+ Hemiasetal H Cl OH2 OR OR ROH OR O H R H2O OR OR Asetal H2O + + H3O+

(45)

Manfaat Penting Asetal

 Asetal merupakan gugus pelindung yang penting untuk aldehida/keton. 45 CH3CCH2CH2COCH2CH3 O O H2C CH2 O C O H3C CH2CH2CHOCH2CH3 O HOCH2CH2OH katalis H+ Etil 4-oksopentanoat CH2 H2C O C O H3C CH2CH2CH2OH 1. LiAlH4 2. H3O+ CH3CCH2CH2COH O

tak dapat dilakukan secara langsung

5-Hidroksi-2-pentanon

HOCH2CH2OH

+ H3O

(46)

Adisi Nukleofilik Thiol:

Pembentukan Thioasetal

 Serupa dengan pembentukan asetal.

 Tioasetal penting karena dapat diubah menjadi alkana

dengan desulfurisasi menggunakan Raney nikel.

46 H3C S S H3C H H + NiS Raney Ni H3C S S H3C O HSCH2CH2SH + H2O

4-Metilsikloheksanon Suatu tioasetal (96%)

(47)

Adisi Nukleofilik Fosfonium Ilida :

Reaksi Wittig

 Reaksi Wittig digunakan untuk membuat alkena mono-, di- dan trisubstitusi.

 Ilida: molekul dengan muatan + dan – berdampingan.  Betaina: molekul dengan muatan + dan – tidak

berdampingan. 47 C O R R (C6H5)3P C R' R' C C R R R' R' (C6H5)3P O + + aldehida/

keton fosfonium ilida alkena

trifenilfosfina oksida

(48)

Mekanisme Reaksi Wittig

48 O C + R2C P(C6H5)3 keton/ aldehida ilida C C O P(C6H5)3 R R C C O P(C6H5)3 R R THF betaina R R (C6H5)3P O +

(49)

Pembuatan Ilida

49 P H3C Br P CH3 Br P CH2 SN2 BuLi THF Trifenilfosfina Bromo-metana Metiltrifenilfosfonium bromida Metiltrifenilfosforana

(50)

Keunggulan Reaksi Wittig

50 CH3 CH2 1-Metilsikloheksena Metilenasikloheksana + + CH2 Metilenasikloheksana O Sikloheksanon 1. CH2MgBr 2. POCl3 (C6H5)3P CH2 THF (C 6H5)3P O (84%)

(51)

Reaksi-reaksi Aldehid dan Keton

Karbonil bersifat polar sehingga dapat diserang oleh Nukleofilik (Nu:-) atau elektrofilik (E+)

Reaksi Umum

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaktivitas aldehid / keton :

Muatan (+) pada karbon karbonil

Faktor stearik

 Reaksi Adisi

R C R O Nu R C R O E

-

+

(52)

Contoh Reaksi Adisi

Adisi dg Air

: Produk suatu

gem-diol

atau

hidrat

Klorat Hidrat

Kedokteran

: sedatif

Kedokteran hewan : Anestetik (kuda, sapi, babi)

Minuman

: + alkohol Mickey Finn

Adisi Alkohol

Aldehid

hemiasetal

asetal

keton

hemiketal

Dikatalis asam…….Why ?

ex :

R

-

OH R

-

OH

(53)

Adisi HCN

Produk Sianohidrin

Zat antara sintetik yang berguna

Sintesis asam-asam amino

(54)

Adisi Grignard

Produk Alkohol

Alkohol primer

Alkohol tersier

Alkohol sekunder

(55)

Reaksi Adisi Eliminasi

Produk mengandung ikatan rangkap

 Reaksi Amonia dan Amina Primer

Produk Imina

dg amina primer produknya sering disebut “Basa Schiff”

 Reaksi dg Amina Sekunder

(56)

 Reaksi dg Fosfonium ilid (Reaksi Wittig)

Produk suatu alkena

Fosfonium ilid Suatu alkena Trifenil fosfina oksida

 Reaksi dg Hidrazina

HONH2(Hidroksilamina) RCH=NOH (suatu oksim)

H2N NH2 (Hidrazina) RCH=NNH

(57)

Reduksi Aldehid dan Keton

H

2

katalis

atau NaBH

4

, H

2

O, H

+

or

(suatu amina) (hidrokarbon) (suatu alkanol)

NH

2

NH

2

, H

+

, KOH

atau Zn/Hg, HCl

NH

2

/ R

NH

2

H

2

katalis

(58)

Hidrogenasi

Keton

H2 katalitik

Alkohol Sekunder

Aldehid

H2 katalitik

Alkohol Primer

Jika suatu senyawa mengandung ikatan rangkap dan karbonil, maka :

C=C tereduksi, tetapi C=O tidak

dilakukan pd P,T kamar

C=C tereduksi, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan

penambahan P,T

C=C tidak, tetapi C=O tereduksi

dilakukan dengan

hidrida logam

Hidrida Logam

LiAlH

4

(LAH) dibuat dari 4LiH dan AlCl

3

LiAlH

4

+ 3LiCl

merupakan pereduksi kuat

NaBH4

4

dibuat dari 4NaH + B (OMe)

3

NaBH

4

+ 3MeO

-

Na

+

(59)

Reduksi Woff-Kishner dan Clemmensen

Untuk mereduksi aril keton dari Reaksi Friedel-Crafts

C=O

CH

2

asetofenon etilbenzene

Woff-Kishner

(60)

Aminasi Reduktif

Merupakan metode sintesis amina dengan suatu alkil sekunder

Menggunakan amonia atau amina primer imina

benzaldehid imina benzilamin

Oksidasi Aldehid dan Keton

Keton tidak mudah dioksida

Aldehid mudah dioksida

(61)

Reaktivitas Hidrogen Alfa

α

terhadap C=O bersifat asam mudah lepas

-H

+

Efek Reaktivitas H

α

adalah :

1. Pembentukan enolat

2. Tautomeri

C C H H HC H2C H H2C C

(62)

Adisi 1,4 Senyawa Karbonil Tak jenuh

H2C C H CH O H2C C H CH O H2C C H CH O H2C C H CH O H2C H2 C CH O + HCl Cl propenal kloropropanol

+

+

- HC CH CCH3 O CH3 H2O CH3CHCH2 C CH3 O OH 4-hidroksi-2-pentanon 3 penten-2-on

(63)

Adisi 1,4 Nukleofilik

H2C C C CH2 O CH H2C CHC OH CN CH3 H2C CN C H2 C CH3 O

(64)

Reaksi Wittig dalam Produksi

b

-Karotena di Hoffmann-LaRoche (Swiss)

64 CHO Retinal CHP(Ph)3 + b-Karotena Reaksi Wittig Retinilidenatrifenilfosforana

(65)

Reaksi Cannizzaro

 Hanya berlaku untuk aldehida yang tidak memiliki atom H

pada atom C di sebelah gugus –CHO (formaldehida dan turunan-turunan benzaldehida).

 Keton tidak bereaksi.

65

CHO CO2H CH2OH

+ 1. -OH, H2O

2. H3O+

(66)

Mekanisme Reaksi Cannizzaro

Substitusi asil nukleofilik pada turunan asam karboksilat

(KO II):

66 C 2. H3O+ OH H O C OH O H H C O 1. C OH O C OH H H (teroksidasi) (tereduksi) + Intermediat tetrahedral C O Y R Nu + C O Nu R + O C Nu Y R Y

(67)

Adisi Konjugat pada Gugus Karbonil

,b

-Takjenuh

Adisi konjugat (adisi 1,4):

67

Adisi langsung (adisi 1,2):

C O C C  -  b C O C C C O C C pusat elektrofilik C O C Nu C C O C C C O C C Nu Nu C O C C Nu H H3O+ 1 2 3 4

intermediat ion enolat

C O Nu O C Nu H3O+ OH C Nu 1 2

(68)

Adisi Konjugat Amina

Bila digunakan satu ekivalen amina  hanya terbentuk produk adisi 1,4. 68 CH3CCH CH2 O HN(CH2CH3)2 + 3-Buten-2-on Dietilamina Etanol CH3CCH2CH2N(CH2CH3)2 O 4-N,N-Dietilamino-2-butanon (92%) O O NHCH3 CH3NH2 + Etanol

(69)

Adisi Konjugat HCN

Metode Nagata (1966)  rendemen lebih baik.

69 O C C C O C C C CN H HCN Aldehida/keton O C C H H3C C CH3 CH3 O C C H3C CN H3C CH3 H H , toluena (C2H5)2Al CN 1. 2. H3O+ 4-Metil-3-penten-2-on 2,2-Dimetil-4-oksopentananitril (88%) O H , toluena (C2H5)2Al CN 1. 2. H3O+ O CN H H

(70)

Adisi Konjugat Gugus Alkil:

Pereaksi Organotembaga

Sebagai “:R-” pereaksi Gilman (litium diorganotembaga).

70 O C C C O C C C R H " R " 1. 2. H3O+ RX 2 Li RLi + Li+X -Pentana 2 RLi CuI Eter Li + (RCuR) + Li+I -Litium diorganotembaga

(71)

Contoh Adisi Konjugat Gugus Alkil

71 CH3CCH CH2 O Li(CH3)2Cu, eter 3-Buten-2-on CH3CCH2CH2CH3 O 2-Pentanon (97%) O O 2-Sikloheksenon 3-Fenilsikloheksanon (70%) 1. 2. H3O+ Li(C6H5)2Cu, eter 1. 2. H3O+ O O O O O O Li(CH3)2Cu, eter 1. 2. H2O (89%) Rudyanto (2002)

(72)

Adisi Nukleofilik dalam Makhluk Hidup

Bacillus subtilis: sintesis alanina

72

Pertahanan diri

Apheloria corrugata

(kelabang)

H NC OH Enzim H O + HCN Mandelonitril RACUN CH3CCOOH O + NH3 CH3CCOOH NH CH3CHCOOH NH2

Asam piruvat suatu imina Alanina

enzim pereduksi

(73)

Sejarah ditemukan obat

Penemuan antikoagulan Dikumarol(secara tidak

sengaja) diperoleh dari hewan sapi yang

memakan tanaman

Sweet Clover Hay,

apabila

mengalami pendarahan akan mati (penyakit

sweet clover) kemudian tanaman tersebut

diisolasi dan diidentifikasi dan didapatkan

struktur molekulnya yaitu DIKUMAROL

KUMARIN

(74)

Sejarah penemuan obat lanjutan

 Dikumarol Kemudian dilakukan modifikasi menjadi WARFARIN yang mempunyai efektifitas yang lebih baik dibanding Dikumarol

WARFARIN DIKUMAROL

(75)

Sejarah penemuan obat lanjutan

 Youyou Tu merupakan penemu artemisinin, obat yang secara signifikan mengurangi angka kematian akibat malaria

 Tu menemukan artemisinin dari tanaman Artemisia annua, atau yang biasa dikenal sebagai tanaman apsintus di Indonesia

 Penggunaan tanaman ini untuk mengobati demam sebenarnya sudah dilakukan di Tiongkok sejak 1.700 tahun yang lalu

 Tiongkok yang pada tahun 1969 dipimpin oleh Mao Zedong sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi militer + ancaman malaria (Hainan).

(76)

Sejarah penemuan obat lanjutan

 Tu kembali ke Academy of Traditional Chinese Medicine, Beijing  tanaman apsintus pernah digunakan untuk mengobati demam

akibat malaria pada zaman Dinasti Jin.

Artemisin

Artemisin merupakan

sesquiterpen lactone

Sesquiterpene adalah

senyawa terpene

(77)

Sejarah penemuan obat lanjutan

 Alexander Fleming adalah seorang dokter dan ahli bakteri asal

Skotlandia. Melalui riset dan percobaan, dia berhasil menemukan,

secara tidak sengaja jamur penghancur bakteri yang disebut penicillin pada 1928.

 Staphylococcuszona beningenzyme (no)penisilin

 Alexander Fleming dianugerahi hadiah Noble pada tahun 1945

Struktur Beta lactam

penisilin

(78)

Metabolit sekunder

 Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya

 Contoh golongan metabolit sekunder antara lain : steroid,

(79)

info@uhamka.ac.

www.uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI

Ekstraksi dan isolasi

Maserasi pengekstrakan simplisia dengan adalah proses menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar.

Perkolasi adalah estraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) umumnya dilakukan pada suhu kamar. Perkolasi merupakan proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator

Sokletasi adalah suatu metode atau proses pemisahan suatu

komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara

penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua

(80)
(81)

Pemurnian, dan karakterisasi

 Rekristalisasi dengan cara menggunakan pelarut yang sesuai  Rekristalisasi dengan cara sublimasi

 Karakterisasi dengan menggunakan

 a. UV (menentukan adanya ikatan rangkap berkonjugasi), b. Infra merah (menentukan gugus fungsi), c. C-NMR dan H-NMR

(menentukan posisi atom2 dalam struktur), d. spektrofotometri massa (menentukan massa molekul) titik leleh, dll

(82)

Uji bioktifitas

 Berbagaimacam uji aktifitas yang dapat dilakukan terhadap ekstrak atau senyawa hasil isolasi seperti antibakteri, antioksidan,

antikanker, antiinflamasi dll

(83)

Berapa banyak biaya dibutuhkan

untuk isolasi?

 Beberapa penelitian melaporkan rendemen yang kecil, dari 1 kg sample kering didapat sekitar 1 mg-50 mg Kristal murni

 Untuk penentuan struktur molekul?UV, IR, NRM, dan MS?  Jika 1 kg hanya dapat 50 gm berapa kg dibutuhkan untuk

memperoleh hasil yang banyak?

 Jika obat tersebut dihasilkan dari mikroorganisme….seperti jamur, alga dsb, berapa dibutuhkan?kultur?

 Karena keterbatasan sumber obat dari alam tersebut maka untuk mengatasi hal tsb dibutuhkan sintesis senyawa obat.

(84)

Pendekatan sintesis senyawa obat

 Sintesa bisa dari hasil isolasi senyawa aktif (senyawa yang

mempunyai bioaktifitas) yaitu mencontoh/membuat struktur yang sama dengan senyawa alam tersebut

 Sintesa bisa dilakukan dengan memodifikasi struktur senyawa aktif yang ada dan dilakukan uji bioaktifitasnya

(85)

Referensi

Dokumen terkait

feedforward setiap neuron masukan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(5) Ketentuan kerahasiaan yang berkaitan dengan publikasi dapat berlaku bila Universitas Indonesia atau peneliti telah melakukan atau memberikan kerahasiaan kepada pihak

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara mendalam yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara melakukan dialog dengan bertatap muka.

Hasil pengukuran nilai pH pada 10 titik sampel air sumur disajikan pada Tabel 4 yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa sampel yang tidak memenuhi persyaratan baku

Pemberian bahan organik (pupuk kandang) pada tanah, selain dapat memperbaiki sifat tisika tanah antara lain : struktur, permeabilitas dan pori-pori, dan konsistensi, juga

Menurut Cragan & Shield (1998) Ianya adalah hubungan di antara konsep teoritikal yang membantu memberi (secara keseluruhan atau sebahagian) keterangan, penjelasan, penilaian atau

Berdasarkan hasil analisis data pada BAB IV, maka disimpulkan bahwa partisipasi guru terhadap manajemen akademik di SMP Negeri 2 Pulau jambu diperlihatkan melalui fungsi