• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Ilustrasi : dppkad.gorontalokab.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sumber Ilustrasi : dppkad.gorontalokab.go.id"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Tulisan Hukum – Subbagian Hukum 1 PENYELESAIAN GANTI RUGI BUKAN BENDAHARA DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PERATURAN BPK NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN

GANTI KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA

Sumber Ilustrasi : dppkad.gorontalokab.go.id

I. PENDAHULUAN

Untuk menghindari terjadinya kerugian negara/daerah akibat tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang, dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara diatur mengenai penyelesaian kerugian negara/daerah. Oleh karena itu, dalam Undang- Undang Perbendaharaan Negara ditegaskan bahwa setiap kerugian negara/daerah yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang harus segera diselesaikan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung merugikan keuangan negara, wajib mengganti kerugian negara tersebut.

Setiap pimpinan kementerian negara/lembaga/kepala satuan kerja perangkat daerah dapat segera melakukan tuntutan ganti rugi setelah mengetahui bahwa dalam kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan terjadi kerugian. Pengaturan lebih lanjut terhadap pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 62 ayat (3) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004. Dengan penyelesaian tersebut, kerugian negara/daerah dapat dipulihkan dari kerugian yang telah terjadi.

Pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara sesuai ketentuan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, dan sebagai peraturan pelaksanaannya BPK telah menerbitkan Peraturan BPK Nomor 3 Tahun 2007 tentang

(2)

Tulisan Hukum – Subbagian Hukum 2 Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara. Sedang pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap pegawai negeri bukan bendahara sesuai ketentuan Pasal 63 UU Nomor 1 Tahun 2004 ditetapkan oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota.

Namun sampai saat ini peraturan pelaksanaan dari ketentuan tersebut sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 belum diterbitkan. Penyelesain kerugian daerah saat ini masih menggunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah. Permendagri tesebut mengatur penyelesaian kerugian daerah baik yang disebabkan oleh bendahara (tuntutan perbendaharaan/TP) maupun oleh bukan bendahara (tuntutan ganti rugi/TGR). Permendagri tersebut merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah yang sudah tidak berlaku lagi.

II. PERMASALAHAN

Dengan ditetapkannya Peraturan BPK Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara dan belum ditetapkannya peraturan pelaksanaan (Peraturan Pemerintah) tentang tata cara tuntutan ganti kerugian negara/daerah terhadap bukan bendahara, terdapat permasalahan:

1. Apakah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 yang didalamnya mengatur tuntutan perbendaharaan masih berlaku?

2. Apakah penyelesaian ganti kerugian negara bukan bendahara dapat dilakukan mendasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997?

III. PEMBAHASAN

Sebelum diterbitkannya tiga paket undang-undang di bidang keuangan negara yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, pengaturan mengenai tuntutan ganti kerugian negara/daerah kepada bendahara dan pegawai negeri bukan bendahara telah diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai ketentuan antara lain: Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia/Indonesische Comptabiliteitswet (ICW), Staatsblad 1925 Nomor 448 sebagaimana telah beberapa kali diubah,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1968. ICW tersebut memuat tentang pertanggungjawaban tuntutan ganti rugi terhadap bendahara dan bukan bendahara. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 pada tanggal 14 Januari 2004, ICW dinyatakan tidak berlaku.

(3)

Tulisan Hukum – Subbagian Hukum 3 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1972 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Pasal 43 dan Pasal 51 mengatur mengenai pertanggungjawaban bendahara dan bukan bendahara apabila terjadi kerugian kepada daerah.

Namun peraturan tersebut dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi setelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975, pada BAB IV diatur mengenai pokok-pokok pelaksanaan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan Daerah. Sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997. Permendagri Nomor 5 Tahun 1997 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1997 mengatur tentang Tuntutan Perbendaharaan selanjutnya disingkat TP dan Tuntutan Ganti Rugi selanjutnya disingkat TGR.

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Dalam Ketentuan Penutup Pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 antara lain dinyatakan bahwa pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 157 dinyatakan bahwa pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Selanjutnya lahirlah tiga paket undang-undang di bidang keuangan negara yaitu Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 35 ayat (1) dan ayat (3) antara lain menyatakan bahwa setiap pejabat negara dan pegawai negeri bukan bendahara yang melangar hukum atau melalaikan kewajibannya baik langsung atau tidak langsung yang merugikan keuangan negara diwajibkan mengganti kerugian dimaksud, dan setiap bendahara bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan negara yang berada dalam pengurusannya. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 62 menyatakan bahwa pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Pasal 63 ayat (1) dan (2), menyatakan pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap pegawai negeri bukan bendahara ditetapkan oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota.

Tata cara tuntutan ganti kerugian negara/daerah diatur dengan peraturan pemerintah.

(4)

Tulisan Hukum – Subbagian Hukum 4 Pengaturan lebih lanjut tentang tata cara penyelesaian ganti kerugian negara terhadap bendahara diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Pasal 22 ayat (4) menyatakan bahwa tata cara penyelesaian ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara ditetapkan oleh BPK setelah berkonsultasi dengan pemerintah.

Atas ketentuan tersebut ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara. Dalam Ketentuan Penutup Pasal 44 Peraturan BPK Nomor 3 Tahun 2007 menyatakan bahwa semua peraturan pelaksanaan dari Indische Comptabiliteitswet (ICW) mengenai tata cara penyelesaian ganti kerugian negara terhadap

bendahara dinyatakan tidak berlaku.

Namun untuk pengaturan mengenai ganti kerugian negara/daerah yang dilakukan oleh bukan bendahara sampai saat ini belum ditetapkan oleh pemerintah, padahal ketentuan pelaksanaan sebagai tindak lanjut sesuai Pasal 63 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 seharusnya sudah selesai selambat-lambatnya 1 tahun sejak Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 diundangkan atau sejak 14 Januari tahun 2004. Sementara itu Peraturan Pemerintah yang mengaturnya (dhi. PP No. 5 Tahun 1975) sudah tidak berlaku lagi. Satu-satunya aturan yang masih ada meskipun kurang relevan adalah Permendagri Nomor 5 Tahun 1997 yang merupakan aturan pelaksanaan dari PP Nomor 5 Tahun 1975, dimana sebagian isi dari Permendagri Nomor 5 Tahun 1997 yang antara lain mengatur ganti kerugian yang dilakukan oleh bendahara telah diatur oleh Peraturan BPK Nomor 3 Tahun 2007.

IV. PENUTUP

Dari penjelasan tersebut di atas diketahui bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 sudah tidak relevan lagi.

Hal tersebut disebabkan:

a. Pengaturan mengenai penyelesaian ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara sudah diatur oleh Peraturan BPK Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara, sehingga Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1997 tidak dapat digunakan lagi.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1997 hanya dapat digunakan untuk penyelesaian ganti kerugian negara terhadap bukan bendahara untuk mengisi kekosongan hukum.

(5)

Tulisan Hukum – Subbagian Hukum 5 b. Peraturan perundangan yang menjadi dasar untuk pembentukan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 5 Tahun 1997 yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Namun demikian untuk mengisi kekosongan hukum Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 dapat digunakan untuk penyelesaian ganti kerugian negara terhadap bukan bendahara.

Daftar Peraturan Perundang-Undangan

Indonesische Comptabiliteitswet (ICW), Staatsblad 1925 Nomor 448.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1972 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan BPK Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah.

Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997.

Referensi

Dokumen terkait

Market global masih akan dibayangi oleh perekono- mian China yang dikhawatirkan juga akan merembet ke sejumlah negara lain dan semakin mengancam pertumbuhan ekonomi secara

Sesuai dengan amanat Pasal 23E Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 20

Terdapat 11 tabel pada database dalam aplikasi penentuan pemasok, yang terdiri dari: data negara, data pemasok, data jenis, data kategori, data bahan baku, data

Setiap kali user baru dibuat, secara default sistem akan membuatkan home direktori bagi user tersebut nama home direktori sama dengan nama usernya. Jika anda

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi-saksi Penggugat tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan nyata (p<O.01) yang negatif antara strategi penyeimbangan dengan kesejahteraan keluarga yang berarti bahwa semakin

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) huruf d meliputi kawasan

Hasil pemeriksaan 35 sampel ayam yang dikoleksi di Kabupaten Bogor ditemukan 10 sampel positif ILT dengan perubahan yang patognomonik berupa ditemukannya intranuclear inclusion