Hlm. 1 dari 9 hlm
P U T U S A N
Nomor 0891/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara:
PENGGUGAT ASLI umur 17 tahun, agama Islam, pendidikan MTs, pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Penggugat;
melawan
TERGUGAT ASLI umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan tidak diketahui, pekerjaan tukang bangunan, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara;
Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti-bukti;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat Gugatan bertanggal 20 Mei 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 0891/Pdt.G/2014/PA.Pas, tanggal 20 Mei 2014 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 21 Oktober 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXXXXXXXXX, tanggal 21 Oktober 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di di rumah orangtua Penggugat selama 2 hari, namun belum melakukan hubungan layaknya suami istri (qabla dukhul);
Hlm. 2 dari 9 hlm 3. Bahwa sejak awal kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak
pernah terjadi keharmonisan;
4. Bahwa ketidakharmonisan tersebut disebabkan pernikahan Penggugat hasil paksaan orang tua Penguggat, padahal Penggugat sudah berusaha menolak untuk dinikahkan dengan Tergugat, namun orang tua Penggugat tetap menikahkan Penggugat dengan Tergugat, sehingga selama 2 hari berumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri;
5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak akhir Oktober 2013 sampai sekarang berlangsung selama 7 bulan;
6. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat;
7. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat;
3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum;
SUBSIDER:
Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Tergugat tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah;
Hlm. 3 dari 9 hlm Bahwa Majelis Hakim menasihati Penggugat agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:
1. Surat:
- Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan -- Kabupaten Pasuruan Nomor : XXXXXXXXXXXX tanggal 21 Oktober 2013, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.;
II. Saksi-saksi:
1. SAKSI 1 , umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang bangunan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ayah Penggugat;
b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 2 hari namun belum melakukan sebagaimana layaknya suami isteri;
c. Bahwa sejak pernikahan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan karena pernikahan Penggugat hasil paksaan orang tua Penguggat, padahal Penggugat sudah berusaha menolak untuk dinikahkan dengan Tergugat, namun orang tua Penggugat tetap menikahkan Penggugat dengan Tergugat, sehingga selama 2 hari berumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak akhir Oktober 2013 sampai sekarang berlangsung selama 7 bulan;
Hlm. 4 dari 9 hlm e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat
namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;
2. SAKSI 2, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan proyek bangunan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat;
b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 2 hari namun belum melakukan sebagaimana layaknya suami isteri;
c. Bahwa sejak semula antara Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena pernikahan Penggugat hasil paksaan orang tua Penguggat, padahal Penggugat sudah berusaha menolak untuk dinikahkan dengan Tergugat, namun orang tua Penggugat tetap menikahkan Penggugat dengan Tergugat, sehingga selama 2 hari berumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri;
d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak akhir Oktober 2013 sampai sekarang berlangsung selama 7 bulan;
Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan;
Bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana terurai di atas;
Hlm. 5 dari 9 hlm Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Tergugat tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah menurut hukum, maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Tergugat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah terjadi keharmonisan disebabkan pernikahan Penggugat hasil paksaan orang tua Penguggat, padahal Penggugat sudah berusaha menolak untuk dinikahkan dengan Tergugat, namun orang tua Penggugat tetap menikahkan Penggugat dengan Tergugat, sehingga selama 2 hari berumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri; sehingga antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal selama 7 bulan dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga;
Menimbang, bahwa ketidakhadiran Tergugat di persidangan tersebut harus dinyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatan Penggugat tersebut beralasan dan tidak melawan hak, Penggugat mengajukan bukti-bukti sesuai dengan ketentuan Pasal 163 HIR;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan tentang pernikahannya dengan Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajukan bukti P yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Penggugat dengan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2, yang memberikan
Hlm. 6 dari 9 hlm keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi-saksi Penggugat tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah terjadi keharmonisan disebabkan pernikahan Penggugat hasil paksaan orang tua Penguggat, padahal Penggugat sudah berusaha menolak untuk dinikahkan dengan Tergugat, namun orang tua Penggugat tetap menikahkan Penggugat dengan Tergugat, sehingga selama 2 hari berumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri, akibatnya antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal hingga sekarang berlangsung selama 7 bulan;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55:
Artinya: ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.”
Hlm. 7 dari 9 hlm Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah
fiqhiyah yang berbunyi:
Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.”
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata gugatan Penggugat terbukti tidak melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat;
Hlm. 8 dari 9 hlm Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I
1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;
3. Menjatuhkan talak ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT ASLI) terhadap Penggugat (PENGGUGAT ASLI);
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.346.000,00 (tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Kamis tanggal 19 Juni 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Sya'ban 1435 Hijriyah, oleh Drs. H. ABDUL KHOLIK yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag, dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu AHMAD ARIFIN ARFAN, S.HI. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota, Ketua Majelis Hakim,
Hlm. 9 dari 9 hlm
Hakim Anggota,
Drs. MOH. HOSEN, S.H.
Panitera Pengganti,
AHMAD ARIFIN ARFAN, S.HI.
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Biaya Proses Rp 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp 255.000,00 4. Redaksi Rp 5.000,00 5. Biaya Meterai Rp 6.000,00 J u m l a h Rp 346.000,00