• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Audit internal merupakan salah satu program mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria 3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit internal secara periodik

Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas melakukan evaluasi kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal yang dilaksanakan secara periodik (3.1.4)

Pokok Pikiran:

• Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai sasaran- sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil temuan audit internal disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab manajemen mutu, Penanggung jawab Program/Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.

Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti.

(2)

Elemen Penilaian:

• Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.

Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang ditetapkan.

Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen mutu dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program dan kegiatan Puskesmas.

Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal.

Audit internal dalam standar akreditasi : 1. Difokuskan pada penilaian kinerja 2. Bertujuan untuk peningkatan kinerja 3. Dilakukan secara periodik

4. Dilaporkan kepada kepala PUSKESMAS 5. Diumpan balikkan pada auditess

6. Wajib ditindaklanjuti

7. Jika tidak dapat diselesaikan oleh PUSKESMAS dilakukan rujukan ke dinas kesehatan kabupaten/kota

Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah dari hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Puskesmas

Pengertian Audit

Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan (dapat dipertanggung jawabkan) melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang berujung pada penarikan kesimpulan) secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat

Audit merupakan instrumen bagai manajemen untuk membantu mencapai visi, misi dan tujuan organisasi

(3)

Beberapa pengertian yang digunakan dalam audit:

• Kriteria audit:

o Kumpulan kebijakan, prosedur atau persyaratan yang dipakai sebagai acuan o Kriteria audit digunakan sebagai acuan pembanding terhadap bukti audit

• Bukti audit:

o Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi

• Temuan audit:

o Hasil evaluasi bukti audit yang terkumpulkan terhadap kriteria audit o Temuan audit dapat menunjukkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan

kriteria audit, atau peluang perbaikan Jenis Audit

• Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi oleh auditor internal yang juga karyawan organisasi sendiri, untuk kepentingan internal organisasi sendiri.

o Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas apa yang dilakukan dan dilaporkannya sebagai termuan, dsebut juga sebagai: audit pihak pertama

o Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia

• Audit eksternal: audit yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi,

o Audit pihak kedua (oleh pelanggan: misalnya audit yang dilakukan oleh BPJS terhadap Faskes yang menjadi mitra kerja sama BPJS) dan

o Audit pihak ketiga (oleh institusi independen: survei akreditasi, audit Bawas) 10 Esensi dari audit:

1. Adalah proses interaktif antara auditor dan auditee (poihak yang diaudit) 2. Adalah kegiatan sistematis: direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan dan

dikendalikan secara efisien 3. Dilakukan dengan azas manfaat 4. Dilakukan secara objektif

(4)

5. Berpijak pada fakta dan kebenaran

6. Melibatkan proses penilaian/pengujian, evaluasi, analisis 7. Bermuara pada pengambilan keputusan

8. Dilaksanakan berdasar standar/kriteria tertentu 9. Merupakan kegiatan berulang

10. Menghasilkan laporan Tujuan Audit

Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data , hasil analisa, hasil penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan

Tujuan audit internal

Membantu menyelesaikan permasalahan organisasi, dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja organisasi.

Dasar penetapan tujuan audit internal:

1. Prioritas permasalahan yang dihadapi organisasi 2. Rencana pengembangan pelayanan

3. Persyaratan suatu sistem manajemen yang digunakan sebagai acuan 4. Persyaratan regulasi atau persyaratan kontrak

5. Evaluasi terhadap rekanan

6. Adanya potensi risiko kegiatan organisasi Dasar penetapan tujuan

audit internal Contoh tujuan audit internal Permasalahan prioritas

yang dihadapi organisasi

Menganalisis banyak terjadi complain pasien pada pelayanan farmasi

Rencana pengembangan pelayanan

Mengidentifikasi peluang inovasi pada pelayanan laboratorium Persyaratan suatu system

manajemen yang diacu

Mengetahui kesesuaian proses pelayanan laboratorium dengan standar pelayanan lab puskesmas Persyaratan regulasi atau

persyaratan kontrak

Mengetahui kesesuaian sumber daya farmasi dengan permenkes

(5)

No 75/2014

Evaluasi terhadap rekananMengevaluasi perjanjian kerjasama dengan laboratorium mitra

Potensi risiko kegiatan pelayanan

Mengidentifikasi potensi risiko pelayanan imunisasi

Aktivitas Audit

1. Memastikan (konfirmasi dan verifikasi) 2. Menilai (mengevaluasi dan mengukur)

3. Merekomendasi (memberikan saran/masukan)

Prosedur yang biasa dilakukan auditor 1. Telaah dokumen

2. Observasi

3. Meminta penjelasan dari auditee

4. Meminta peragaan dilakukan oleh auditee

5. Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria 6. Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi

7. Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas 8. Pemeriksaan silang (cross-check)

9. Mengakses catatan yang disimpan auditee 10. Mewawancarai auditee

11. Menyampaikan angket survey 12. Menganalisis data

(6)

Tahapan Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#16)

Tahapan Audit Internal

• Tahap I : penyusunan rencana audit: menentukan unit-unit kerja yang akan diaudit, tujuan audit, jadual audit, dan menyiapkan instrumen audit

• Tahap II: pengumpulan data dengan menggunakan instrumen audit yang disusun berdasar standar/kriteria tertentu

• Tahap III: analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah dan rencana tindak lanjut audit

• Tahap IV: pelaporan dan diseminsasi hasil audit

Menyusun rencana audit (audit plan)

Perencanaan audit internal terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut:

• Tujuan audit internal: contoh: melakukan penilaian kinerja dibandingkan strandar kinerja

• Lingkup audit: menjelaskan unit kerja yang akan diaudit

(7)

• Objek audit: apa saja yang perlu diaudit

• Alokasi waktu: berapa lama akan dilakukan

• Metoda audit: komunikasi internaksi secara langsung, metoda survei, dsb

• Persiapan audit: persiapan auditor, penetapan kriteria audit, penyusunan instrumen audit

• Laporan hasil audit: perhatikan format laporan

• Contoh Form : Rencana Audit

No

Unit/

sasaran audit

Auditor

Kegiatan/

proses yang diaudit

Standar/

kriteria yang digunakan

Tanggal audit I

Tanggal audit II

Pelaksanaan Audit

• Pengumpulan data pada pelaksanaan audit dilakukan dengan berbagai metoda:

o Mengamati proses pelaksanaan kegiatan

o Meminta penjelasan/mewawancarai pada auditee o Meminta peragaan oleh auditee

o Memeriksa dan menelaah dokumen

o Memeriksa dengan menggunakan daftar tilik o Mencari bukti-bukti

o Melakukan pemeriksaan silang o Mencari informasi dari sumber luar o Menganalisis data dan informasi o Menarik kesimpulan

o Memberikan rekomendasi

(8)

• Untuk bisa mengumpulkan data dengan baik, maka perlu disusun instrument pengumpulan data

Menyusun instrument audit Contoh Form Instrumen Audit No Standar/Kriteri

audit yang diacu

Daftar

pertanyaan/observasiFakta Temuan audit Rekomendasi Lampiran PMK

75/2015 ttg tenaga puskesmas (khususnya tenaga kefarmasian) Standar akreditasi Bab 8.2

SOP

penyimpanan B3 Analisis Data

• Membandingkan fakta yang diperoleh pada waktu proses pengumpulan data dibandingkan dengan kriteria audit yang digunakan

• Bila ditemukan kesenjangan (adanya gap antara fakta dengan kriteria), maka auditor bersama auditee melakukan analisis lebih lanjut untuk mengenal penyebab timbulnya kesenjangan, dan menyusun rencana perbaikan

Menyusun laporan audit

• Hasil audit harus dilaporkan kepada Kepala Puskesmas/FKTP dan kepada unit yang diaudit.

• Hasil audit juga dilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen:

o Hasil audit

o Tindak lanjut yang telah dilakukan o Kendala pada waktu perbaikan

(9)

Sistematika Laporan Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS

Sistematika Laporan Audit Internal : 1. Latar belakang

2. Tujuan audit 3. Lingkup audit 4. Objek audit

5. Standar/kriteria yang digunakan 6. Auditor

7. Proses audit

8. Hasil dan analisis hasil audit

9. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati bersama dengan auditee

(10)

Contoh Form Ringkasan Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut

Tindak Lanjut

• Unit yang diaudit wajib melakukan tindak lanjut terhadap temuan audit dalam bentuk upaya-upaya perbaikan

• Setelah memperoleh laporan hasil audit, auditee harus mempelajari laporan audit, sebagai dasar menyusun rencana perbaikan

• Rencana perbaikan disusun dengan batas waktu yang jelas

• Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan, auditor dapat melakukan monitoring

• Auditor internal wajib menyampaikan hasil-hasil audit pada saat pertemuan tinjauan manajemen

• Hasil perbaikan wajib dilaporkan kepada Kepala Puskesmas/FKTP dan disampaikan tembusan kepada auditor internal

RENCANA AUDIT INTERNAL PUSKESMAS

Referensi

Dokumen terkait

Pimpinan dan Penanggung jawab Manajemen Mutu secara periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal,

 epala Puskesmas dan Penanggung jawab U Puskesmas memastikan jadwal kegiatan, petugas pelaksana yang kompeten untuk melaksanakan, dan proses pelaksanaan kegiatan

Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan

 Supaya mutu dapat dikelola dengan baik maka perlu ditetapkan Penanggung jawab manajemen mutu (wakil manajemen mutu) yang bertugas untuk melakukan

Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas bertanggung

• Supaya mutu dapat dikelola dengan baik maka perlu ditetapkan Penanggung jawab manajemen mutu (wakil manajemen mutu) yang bertugas untuk melakukan koordinasi, monitoring,

Kepala Puskesmas Sematang Borang , penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas

Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin bahwa  pelaksana akan melaksanakan kegiatan sesuai