• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI MENGGUNAKAN METODE MAKE A

MATCH

Hidayah

Email : [email protected]

Absrtak

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Cooperative Learning tipe make a match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII SMPN 4 Simpang Empat Kab. Tanah Bumbu Tahun Pelajaran 2021/2022. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 4 Simpang Empat yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Dengan tehnik pengumpulan data Obsevasi, Evaluasi atau Tes, dan Dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan Lembar Observasi dan Soal Tes. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan model cooperative learning tipe make a match dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa, dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar dari siklus I, Persentasi ketuntasan mencapai 46,7 % yang hanya dicapai oleh 14 orang siswa dari 30 siwa dan setelah dilakukan tindakan pada siklus ke II Persentasi meningkat dengan ketercapaian hingga 100% dimana seluruh siswa telah mencapai ketuntasan secara klasikal dari hasil belajar PAI pada materi Beriman Kepada Kitab-kitab Allah swt.

Kata Kunci : Make a match, Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam.

Pendahuluan

Sepanjang hidup manusia, pendidikan selalu menjadi kebutuhan dasar yang paling penting dalam merubah kehidupan manusia kearah yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan tidak pernah terpisahkan dari kehidupan manusia. sejalan dengan perkembangan zaman, pendidikan merupakan salah satu penentu kemajuan suatu bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Guru hendaknya mengetahui, memahami, dan menguasai berbagai metode pembelajaran baik dari aspek kelebihan dan kekurang metode itu sendiri. Oleh karna itu guru yang menerapkan metode pembelajaran yang baik akan menjadikan siswa antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Di samping itu tugas guru bukan hanya sebagai pendidik yang berperan sebagai pengajar, tapi juga sebagai pendidik yang dapat menanamkan nilai dan norma.

(2)

Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh salah satu penggunaan metode variasi yang dapat mengaktifkan siswa dalam aktivitas belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dinamis untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria untuk menetapkan apakah pembelajaran itu berhasil atau tidak secara umum dapat dilihat dari dua segi yakni kriteria ditinjau dari sudut proses pembelajaran itu sendiri dan kriteria dari hasil atau produk belajar yang dicapai oleh siswa.

Di SMPN 4 Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu tahun pelajaran 2021/2022, kelas VIII A dari 30 siswa, hanya 10 siswa yang mencapai hasil belajar 75 ke atas, sedangkan 20 siswa memperoleh nilai di bawah 75, Jadi siswa yang memperoleh ketuntasan 33% sedangkan siswa yang belum tuntas ada 67%.

Hasil dari refleksi pada proses pembelajaran di kelas VIII A SMPN 4 Simpang Empat, menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas masih berlangsung satu arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Dari hasil belajar ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi Meyakini kitab-kitab Allah, masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut disebabkan karena guru belum menemukan metode yang tepat. Selama ini guru lebih sering menggunakan ceramah untuk sebagai metode mengajar, metode yang digunakan guru kurang bervariasi, guru sering menulis di papan tulis untuk memvisualisasikan materi yang diajarkan. Guru hanya memberikan informasi dan mengharapkan siswa untuk menghafal dan mengingatnya.

Berdasarkan fakta tersebut maka permasalahan yang dihadapi guru PAI adalah bagaimana guru menciptakan model pembelajaran yang variatif, menyenangkan, dan bermakna sehingga siswa dapat mandiri dan mencapai ketuntasan dalam belajar. Permasalahan inilah yang mendorong penulis untuk memodifikasi berbagai model dan teknik pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi, karakteristik siswa dan disesuaikan kemampuan guru.

Salah satu metode yang digunakan adalah metode Make A Match.

diharapkan dapat mengubah pola KBM secara keseluruhan yang akan memberi dampak positif terhadap perubahan perilaku siswa dalam belajar yang berdampak secara langsung pada peningkatan kemampuannya.

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1) Bagaimana penerapan metode Make A match pada mata pelajaran PAI materi beriman kepada kitab kitab Allah. 2) Apakah dengan menggunakan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswan pada mata pelajaran PAI materi Beriman kepada kitab-kitab Allah di kelas VIII A SPMN 4 Simpang Empat?

Tujuan peneltian ini Untuk mengetahui penerapan pembelajaran pada materi beriman kepada kitab-kitab Allah melalui metode make a match secara maksimal. Pemebelajaran melalui metode make a match dapat meningkatkan

(3)

hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi Beriman kepada kitab-kitab Allah di Kelas VIII A SMPN 4 Simpang Empat.

Penerapan metode make a match ini diharapakan dapat memberikan peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran PAI, Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, efektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

(Surawan, 2020: 167). Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegasi lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim (2007;39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi tertentu(Susanto, 2013:5).

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, karena belajar sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif mantap. Untuk mengetahui apakah hasil belajaryang dicapai telah seuai dengan tujuan yang dikehendakki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993:94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa.

Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan hanya ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka.

Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal. Apabila setelah proses belajar mengajar dikatakan ada hasilnya setelah belajar, maka dalam diri siswa merasakan paham mengenai materi yang telah diajarkan dan membuat siswa percaya diri serta adanya kepuasan. Jadi siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam diri siswa tersebut telah terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelum ia mengalami proses belajar. Sehingga siswa lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalahnya serta dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan.

Metode pembelajaran adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.28Metode Pembelajaran adalah carayang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran aktif yang menekankan aktivitas siswa bersama-sama secara berkelompok dan tidak individual.Siswa secara berkelompok mengembangkan kecakapan hidupnya, seperti menemukan dan memecahan masalah, pengambilankeputusan, berpikir

(4)

logis, berkomunikasi efektif, dan bekerjasama. Metode Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Tipe make a match ini adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan. Teknik belajar mengajar mencari pasangan (make a match), di kembangkan oleh Lorna Curran (1994).

“Teknik ini bisa di gunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang mencocokan kartunya di beri poin.

Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik.

Metode

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakasanakan di SMPN 4 Simpang Empat Jl. Transmigrasi Km 08 Desa Sarigadung Kec. Simpang Empat Kab. Tanah Bumbu Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2021/2022 semester ganjil.

Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VIII A SMPN 4 Simpang Empat yang berjumlah 30 Orang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 Siswa perempuan. Sedangkan objek penelitian yaitu pelaksanaan proses dan hasil belajar Pendidikan agama Islam pada materi Beriman kepada kitab-kitab Allah dengan penerapan metode make a match di SMPN 4 Simpang Empat.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut : a). Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b). Tindakan sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. c). Kelas, adalah sekelopok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Perencanaan penelitian ini diawali dengan identifikasi persoalan di kelas dan direncanakan alternatif penyelesaiannya. Skenario tindakan terdiri: a).

Perencanaan yaitu persiapan dalam rangka PTK seperti pembuatan RPP, penyusunan instrumen pengumpul data. b). Pelaksanaan tindakan, yaitu pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran, perbaikan tindakan pada pertemuan atau siklus berikutnya. c). Observasi dan interpretasi yaitu kegiatan

(5)

perekaman proses pembelajaran dan penafsiran data hasil observasi dalam pembelajaran tiap pertemuan. d). Analisis dan refleksi yaitu diskusi terhadap hasil pengamatan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.

Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri : Lembar observasi aktivitas siswa, Lembar observasi aktivitas guru, Item soal tes Analisis data dilakukan secara: Data aktivitas siswa dan aktivitas guru dianalisis secara kualitatif, Data tentang hasil siswa dianalisis secara kuantitatif, Pengambilan simpulan dilakukan dengan metode deduktif yang berdasarkan fakta-fakta khusus kepada hal yang umum.

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah, Aktivitas siswa dan aktivitas guru meningkat, apabila hasil observasi mencapai skor maksimal. Dan hasil belajar siswa meningkat, apabila minimal siswa memperoleh nilai mencapai kriteria ketuntusan minimal (KKM).

Data dan Sumber Data: Data kualitatif, Hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data kuantitatif , Nilai hasil pre-test dan post- test. Sumber data, Sumber data penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa.

Setelah data terkumpul, maka dilakukan teknik analisis data, peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran, catatan lapangan, dan respon siswa terhadap metode make a match setelah pembelajaran berakhir. Hasil belajar siswa dianalisis dengan melihat nilai posttest siswa yang sudah berada di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 dan menganalisis nilai pretest dan posttest untuk melihat peningkatan nilai siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.

Peneliti tindakan ini di awali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra siklus) dan dilanjutkan dengan siklus I. apabila hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria yang ditentukan, maka ditindak lanjuti dalam siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang telah di perbaiki sebelumnya. apabila penelitian pada siklus I atau siklus II telah mencapai hasil yang ditentukan maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VIII A SMPN 4 Simpang Empat rendahnya hasil belajar siswa matapelajaran PAI pada tahun 2019 / 2020 hanya sebanyak 50 % memenuhi kreteria ketuntasan minimal (KKM) sedangkan siswa yang memenuhi KKM setengah dari jumlah siswa, KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70.

Persiapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(6)

b. Mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yaitu video yang terkait dengan materi.

c. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa beserta rubriknya.

d. Menyiapkan bagaimana konsep dasar pembelajaran dan merumuskan solusi /langkah-langkah berbagai macam ide pendapat dalam pendefinisan masalah dan pertukaran pengetahuan serta pembelajaran mandiri terhadap peserta didik

e. Membuat alat evaluasi untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa baik dalam kegiatan kelompok maupun kegiatan individual.

f. Melakukan koordinasi dengan observer/kepala sekolah tentang jadwal pelaksanaan penelitian.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang dilaksnakan pada mata pelajaran PAI materi Beriman kepada kitab-kitab Allah menggunakan metode Make a Match dikelas VIII A SMPN 4 Simpang Empat.

Siklus I

Pelaksanaan kegitan belajar mengajar pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 di kelas VIII A jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersmaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa di beri soal tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

Melalui hasil pengamatan observer dalam proses pembelajaran, aktivitas peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar pada siklus I dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik belum maksimal dengan perolehan skor persentasi 58 % karena masih ada tahapan-tahapan kegiatan yang belum dilaksanakan dengan baik. Adapun data hasil penelitian pada siklus I dapat dilihat pada tabel:

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

No. Nama Nilai Kriteria Ketercapaian

KKM (70) 1 Ahmad Romi Ramadan 60 Rendah Belum Tercapai 2 Aldianto Mesaryo 70 Sedang Tercapai

3 Alekxa 70 Sedang Tercapai

4 Anisa windi hafsari 60 Rendah Belum Tercapai 5 Antoni alfarizi 60 Rendah Belum Tercapai 6 Auliatul Jannah 50 Rendah Belum Tercapai

7 Dandi Triantoro 80 Tinggi Tercapai

8 Dista ayu purnama 60 Rendah Belum Tercapai 9 Fitia okta ayu

Ramadhani

60 Rendah Belum Tercapai

10 Fricilia susan 70 Sedang Tercapai

(7)

11 Haikal Ma’ruf 70 Sedang Tercapai 12 Hesti widya Astuti 60 Rendah Belum Tercapai

13 Intan sahri 70 Sedang Tercapai

14 Jumadi 60 Rendah Belum Tercapai

15 M.Reyza adittya ramadhan

70 Sedang Tercapai

16 M.Rizki 80 Tinggi Tercapai

17 M.Aldyannor 50 Rendah Belum Tercapai

18 Muhammad farren surya

80 Tinggi Tercapai 19 Muhammad rafi azhari 50 Rendah Belum Tercapai 20 Muhammad rido ade

saputra

60 Rendah Belum Tercapai 21 Muhammad rizki

anwar

60 Rendah Belum Tercapai 22 Nayla zulaika

ramadhani

60 Rendah Belum Tercapai

23 Norhalimah 70 Sedang Tercapai

24 Noval danu prayoga 70 Sedang Tercapai

25 Noval setiawan 80 Tinggi Tercapai

26 Rabiatul adawiyah 60 Rendah Belum Tercapai

27 Rado andre 50 Rendah Belum Tercapai

28 Rendi irawan 80 Tinggi Tercapai

29 Rita 70 Sedang Tercapai

30 Sulistyowati 60 Rendah Belum Tercapai

Jumlah 1.950

Rata Rata 65

Ketuntasan Klasikal 46,7 %

No Interval Kelas F %

1 50 4 13,3

2 60 12 40,0

3 70 9 30,0

4 80 5 16,7

Jumlah 30 100

Ketuntasan individual 14 -

Ketuntasan Klasikal - 46,7

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan metode make a match diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah

(8)

65 dan ketuntasan belajar mencapai sebanyak 14 orang atau 46,7%, dan sebanyak 53,3% atau 16 siswa yang belum tuntas. Hasil pengamatan proses pembelajaran dan hasil tes pada siklus 1 maka dapat direfleksikan sebagai berikut :

1. Tahapan pembelajaran yang direncanakan pada pertemuan pertama belum bisa optimal dalam mengikuti langkah langkahnya

2. Berdasarkan temuan dimana hasil belajar keaktifan keberanian dan kesadaran dalam permainan mencari pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban masih belum maksimal, maka kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model make a macth maka perlu dilanjuitkan ke Siklus II 3. Perbaikan pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada siklus II

Siklus II

Pelaksanaan kegitan belajar mengajar pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021 di kelas VIII A jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersmaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa di beri soal tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

Melalui hasil pengamatan observer dalam proses pembelajaran, aktivitas peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar pada siklus II mengalami peningkatan, bahwa aktivitas peserta didik dapat maksimal karena tahapan-tahapan kegiatan dilaksanakan dengan baik.

Tabel 2. Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4 ket 1 Melakukan tes awal (pretest) 2 Mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan guru

3 Memperhatikan penjelasan guru tentang tahapan pembelajaran dengan

menggunakan metode make a match

4 Semangat dan antusias Mengikuti kegiatan belajar mengajar

5 Komunikasi dan kerjasama

6 Aktif dalam mengungkapkan pendapat 7 Aktif dalam mengajukan pertanyaan

8 Membuat kesimpulan bersama

9 Melakukan tes akhir (posttest)

(9)

JUMLAH SKOR 32

KATEGORI A

PERSENTASI 91,6%

Kategori Total Skor

Skor Maksimal = 9 x 4 = 36 26 – 30 = Baik ( B )

Skor Minimal = 9 x 1 = 9 21 – 25 = Cukup Baik ( C ) 31 – 36 = Sangat Baik ( A ) 9 – 20= Kurang Baik ( D )

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik dapat maksimal dengan perolehan skor persentasi 91,6 % karena tahapan-tahapan kegiatan dilaksanakan dengan baik.

Tabel 3. Lembar observasi aktivitas guru

NO ASPEK YANG DI NILAI SKOR

1 2 3 4 A PENDAHULUAN

1 Guru Memotivasi Siswa √

2 Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran √

3 Guru menyampaikan apersepsi yang sesuai dengan materi pembelajaran

B KEGIATAN INTI

1 Guru Menyampaikan acuan materi pembelajaran Guru meminta siswa menyimak dan membaca materi pembelajaran

2 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

√ 3 Guru Memberikan stimulasi / Rangsangan √ 4 Menjelaskan Langkah langkah pembelajaran metode

make a match

√ 5 Teknik menjelaskan / menyampaikan materi √ 6 Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode

make a match

7 Memberi bimbingan kepada kelompok √

8 Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran √ 9 Guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari

materi yang dipelajari

C PENUTUP

1 Guru memberikan Evaluasi √ √

2 Guru melakukan Refleksi pembelajaran √

(10)

3 Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran

JUMLAH SKOR 54

KATEGORI A

PERSENTASI 90 %

Kategori Total Skor

Skor Maksimal = 9 x 4 = 36 26 – 30 = Baik ( B )

Skor Minimal = 9 x 1 = 9 21 – 25 = Cukup Baik ( C ) 31 – 36 = Sangat Baik ( A ) 9 – 20= Kurang Baik ( D ) Hasil pengamatan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan memuaskan, karena tahapan-tahapan kegiatan mengajar dilaksanakan dengan baik, evisien waktu.

Tabel 4. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

No. Nama Nilai Kriteria Ketercapaian

KKM (70) 1 Ahmad Romi Ramadan 95 Sedang Tercapai

2 Aldianto Mesaryo 74 Sedang Tercapai

3 Alekxa 70 Tinggi Tercapai

4 Anisa windi hafsari 100 Sedang Tercapai

5 Antoni alfarizi 79 Sedang Tercapai

6 Auliatul Jannah 75 Sedang Tercapai

7 Dandi Triantoro 95 Tinggi Tercapai

8 Dista ayu purnama 95 Tinggi Tercapai

9 Fitia okta ayu Ramadhani 78 Sedang Tercapai

10 Fricilia susan 95 Tinggi Tercapai

11 Haikal Ma’ruf 85 Tinggi Tercapai

12 Hesti widya Astuti 70 Sedang Tercapai

13 Intan sahri 85 Tinggi Tercapai

14 Jumadi 72 Sedang Tercapai

15 M.Reyza adittya ramadhan

95 Tinggi Tercapai

16 M.Rizki 90 Tinggi Tercapai

17 M.Aldyannor 71 Sedang Tercapai

18 Muhammad farren surya 83 Tinggi Tercapai 19 Muhammad rafi azhari 75 Sedang Tercapai 20 Muhammad rido ade

saputra

70 Sedang Tercapai 21 Muhammad rizki anwar 79 Sedang Tercapai

(11)

22 Nayla zulaika ramadhani 79 Sedang Tercapai

23 Norhalimah 85 Tinggi Tercapai

24 Noval danu prayoga 98 Tinggi Tercapai

25 Noval setiawan 85 Tinggi Tercapai

26 Rabiatul adawiyah 70 Sedang Tercapai

27 Rado andre 95 Tinggi Tercapai

28 Rendi irawan 85 Tinggi Tercapai

29 Rita 80 Tinggi Tercapai

30 Sulistyowati 100 Tinggi Tercapai

Jumlah 2.508

Rata Rata 83,6

Ketuntasan Klasikal 100 %

No Interval Kelas F %

1 40-59 0 0

2 60-69 0 0

3 70-80 13 46,7

4 81-100 17 53,3

Jumlah 30 100

Ketuntasan individual 27 -

Ketuntasan Klasikal - 100 %

Melalui hasil pengamatan observer dalam proses pembelajaran, hasil belajar peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I. hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata 83,6 persentasi ketuntasan dalam pembelajaran sebanyak 30 siswa atau 100% yang mencapai ketuntasan belajar walaupun hasil nilai bervariasi.

Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dan hasil tes pada siklus II maka dapat direfleksikan sebagai berikut :

1) Tahapan pembelajaran yang direncanakan pada pertemuan pertama dan kedua berjalan dengan baik sebagian besar peserta didik optimal dalam mengikuti langkah langkahnya

2) Berdasarkan hasil belajar ketuntasan, keaktifan keberanian dan kesadaran dalam permainan mencari pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban dapat maksimal, maka kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model make a macth dianggap berhasil.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan metode make a match memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Ketuntasan belajar meningkat

(12)

dari siklus I dan siklus II yaitu masing-masing 46,7% dan 100 %. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Melalui metode pembelajaran make a match, siswa aktif baik secara fisik dan mental seperti bertanya dan mengungkapkan pendapat.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan dengan menggunakan metode make a match yang telah dilakukan di SMPN 4 Simpang Empat, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

1) Penerapan strategi pembelajaran make a match di SMPN 4 Simpang Empat telah berjalan dengan lancar hanya saja perlu ditingkatkan dan perlu membiasakan peserta didik dengan strategi pembelajaran tersebut.

2) Setelah dilakukan pengamatan melalui observasi guru dan siswa, peneliti menyimpulkan adanya perubahan pola sikap dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa berperan aktif dan antusias dalam proses pembelajaran, mampu bersikap disiplin, serta menjalin interaksi antar siswa.

3) Setelah metode make a match diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Beriman kepada kitab-kitab Allah swt.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, tentunya mendapat hambatan dan dukungan dalam pelaksanaanya sehingga penulis memberikan sumbangan pemikiran berupa saran saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetisi peserta didik SMPN 4 Simpang Empat khususnya diantaranya :

1. Bagi sekolah; Strategi pembelajaran make a match dapat membantu dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mengajar sehingga dapat menjadikan SMPN 4 Simpang Empat sebagai lembaga pendidikan yang lebih dinamis dan kreatif sesuai tuntutan dan perkembangan jaman.

2. Bagi Pendidik; Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan dan memperkaya keilmuan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.

3. Bagi peserta didik; Peserta didik hendaknya dapat mengaplikasikan dan mengaitkan hasil belajar dalam kehidupan sehari hari.

Daftar Pustaka

Fachruddin Saudagar, Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta:

Gaung Persada, 2011)

Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2009.

(13)

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2002.

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta, direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009

Saipul Annur, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana pengembangan Guru, Jurnal Ta’dib Vol. XIII. No. 1, Juni 2008

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2013.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka cipta, 2010.

Surawan. 2020. Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.

Yogyakarta : K-Media.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-progresif, Jakarta: Kencana Media Grup, 2012.

Undang-Undang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004),

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003)

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang memiliki tugas pokok dan fungsi membantu Bupati Lumajang dalam pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan di bidang Kelautan dan perikanan

Penelitian Santosa & Sulistyo (2007) menunjukkan musuh alami selalu terdapat pada lahan meskipun tanaman padi sudah tidak ada karena predator memangsa inang dan

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan pengarahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi

Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an al-Imam Ashim dalam usahanya mengembangkan ajaran agama islam di Makassar untuk meningkatkan mutu dan nilai keagamaan dalam

Kaum Muslimin yang menganut pola ini berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh Barat adalah sebagai hasil dari perkembangan

perancangan buku fotografi yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan Pengumpulan data - Observasi dan dokumentasi - Studi pustaka - Wawancara Analisis data

Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik tersebut

[r]