• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

48

3 BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

3.1 Gambaran Umum Kecamatan Natar

Pada sub bab ini akan memaparkan mengenai gambaran umum Kecamatan Natar berupa kondisi geografis, kependudukan, serta sosial ekonomi.

3.1.1 Kondisi Geografis

Secara geografis Kecamatan Natar merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan yang berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Lampung yaitu Bandar lampung, dengan membawahi 26 desa dan luas wilayah sebesar 213,77 Km2. Secara administratif Kecamatan Natar berbatasan langsung dengan beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Bandar Lampung 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Jati Agung

Berikut adalah daftar 26 desa yang termasuk dalam administratif Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Tabel III. 1 Wilayah Kecamatan Natar Berdasarkan Desa Tahun 2017

No Desa/Kelurahan Luas

(Km2)

1 Hajimena 7,50

2 Sidosari 2,97

3 Pemanggilan 1,18

4 Natar 16,15

5 Merak Batin 3,00

6 Krawang Sari 10,62

7 Muara Putih 16,85

8 Tanjung Sari 11,00

9 Negara Ratu 8,50

10 Rajosari 51,65

11 Bumisari 3,01

12 Candimas 10,28

13 Pancasila 10,86

14 Sukadamai 11,32

(2)

49

No Desa/Kelurahan Luas

(Km2)

15 Bandar Rejo 8,17

16 Purwosari 10,27

17 Rulung raya 10,07

18 Brantiraya 10,50

19 Haduyang 7,63

20 Banjarnegri 4,25

21 Mandah 9,05

22 Rulunghelok 12,60

23 Kali Sari 4,87

24 Wai Sari 6,4

25 Rulung Mulya 8,26

26 Rulung Sari 12,60

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2018.

Untuk letak wilayah desa Kecamatan Natar dapat dilihat pada peta administrasi Kecamatan Natar sebagai berikut.

Sumber: Peneliti, 2019

Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kecamatan Natar

(3)

50 3.1.2 Kependudukan

Berikut adalah data jumlah penduduk Kecamatan Natar pada lima tahun terakhir:

Tabel III. 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Natar 2013-2017

No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk (jiwa)

2013 2014 2015 2016 2017

1 Hajimena 17 238 17 515 17787 18 054 18 297

2 Sidosari 4 366 4 436 4505 4 573 4 634

3 Pemanggilan 8 569 8 706 8842 8 975 9 095

4 Natar 15 952 16 208 16460 16 707 16 931

5 Merak Batin 14 896 15 135 15370 15 600 15 810

6 Krawang Sari 4 062 4 127 4191 4 254 4 311

7 Muara Putih 5 462 5 550 5636 5 720 4 827

8 Tanjung Sari 9 298 9 447 9594 9 738 5 797

9 Negara Ratu 12 607 12 810 13008 13 203 9 869

10 Rajosari 4 209 4 277 4343 4 408 13 380

11 Bumisari 8 347 8 481 8613 8 742 4 467

12 Candimas 10 348 10 514 10678 10 838 8 860

13 Pancasila 2 821 2 866 2911 2 955 10 984

14 Sukadamai 6 757 6 866 6972 7 077 2 994

15 Bandar Rejo 3 296 3 349 3401 3 452 7 172

16 Purwosari 3 296 3 349 3401 3 452 3 498

17 Rulung raya 4 907 4 986 5063 5 139 3 498

18 Brantiraya 10 847 11 021 11192 11 360 5 208

19 Haduyang 6 330 6 431 6532 6 630 11 512

20 Banjarnegri 4 933 5 013 5090 5166 6 719

21 Mandah 4 548 4 621 4693 4 763 5 236

22 Rulunghelok 2 698 2 742 2784 2 826 2 864

23 Kali Sari 7 011 7 124 7234 7 342 7 441

24 Wai Sari 2 587 2 628 2669 2 709 2 745

25 Rulung Mulya 1 666 1 692 1719 1 745 1 768

26 Rulung Sari 3 570 3 628 3584 3 738 3 788

Total Jumlah Penduduk

(Jiwa) 165 787 183 522 186000 189 165 191 707 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2018.

Jumlah penduduk Kecamatan Natar pada rentang tahun 2013-2017 selalu mengalami peningkatan lebih dari 3 ribu jiwa tiap tahunnya. Hal ini menyebabkan jumlah penduduk di Kecamtan Natar yang semula 165.787 jiwa menjadi 191.707 jiwa atau meningkat sebesar 25,920 jiwa dalam kurun 5 tahun. Penduduk yang berdomisili di Kecamatan Natar, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang. Walaupun demikian, mayoritas penduduk di Kecamatan Natar adalah penduduk pendatang.

Sebagian kecil penduduk asli Lampung menyebar di hampir semua desa, akan tetapi dalam jumlah yang relatif kecil, beberapa diantaranya terdapat di Desa

(4)

51

Sumur, Ruguk, Karangsari, dan beberapa desa lain. Sementara penduduk pendatang sebagai mayoritas, sebagian besar berasal dari Pulau Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta). Selain itu ada juga yang berasal dari Bali, Sulawesi (Bugis), dan juga dari provinsi lain di Pulau Sumatera, seperti Sumatera Barat (Minang), Sumatera Utara (Batak), Sumatera Selatan (Semendo), dan lain-lain (BPS, 2018) .

3.1.3 Sosial dan Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Natar sangat dipengaruhi oleh perkembangan kota yang cukup signifikan mengingat letak geografis Kecamatan Natar yang bersebelahan langsung dengan Ibu Kota Provinsi Lampung Yaitu Kota Bandar Lampung. Sehingga fenomena yang kerap terjadi di wilayah perkotaan seperti heterogenitas pada pekerjaan, suku budaya dan status sosial terjadi di Kecamatan Natar. Selain itu juga karena wilayah Kecamatan Natar dilintasi jalur lintas sumatera serta bersinggungan langsung dengan Kota Bandar Lampung, letak wilayah yang strategis serta kemudahan akses menuju Kecamatan Natar menyebabkan kawasan ini dapat dikembangkan menjadi daerah perdagangan dan jasa sama halnya dengan wilayah perkotaan di Kota Bandar lampung. Selain itu, wilayah Kecamatan Natar juga merupakan kawasan perindustrian yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Natar.

3.2 Gambaran Umum Perumahan Assyifa 1 Natar

Perumahan Assyifa 1 berada di Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Merupakan perumahan bersubsidi yang disediakan dalam rangka penyelenggaraan KPR bersubsidi. Perumahan Assyifa 1 mulai dibangun sejak tahun 2016 oleh PT Adjie Bangun Properti saat ini memiliki 14 blok perumahan dengan unit rumah subsidi sebanyak 169 unit dan menjadi perumahan bersubsidi dengan unit rumah terbanyak di Kecamatan Natar dan kemungkinan akan terus berkembang.

(5)

52

Sumber: Peneliti, 2019

Gambar 3. 2 Peta Lokasi Tapak Perumahan Assyifa 1

Sumber: Google satellite, 2019

Gambar 3. 3 Lokasi Perumahan Assyifa 1

(6)

53 3.2.1 Sosial dan Kependudukan

Penduduk yang tinggal di Perumahan Assyifa 1 merupakan penduduk pendatang dari berbagai daerah selain itu juga karena Kecamatan Natar merupakan wilayah dengan keberagaman suku dan budaya sehingga heterogenitas ini juga terjadi di Perumahan Assyifa 1. Selain itu karena merupakan perumahan subsidi yang diperuntukkan kepada MBR oleh pemerintah sehingga mata pencaharian penduduk perumahan Assyifa 1 sebagian besar merupakan karyawan atau wiraswasta yang memiliki penghasilan sesuai dengan standar penghasilan MBR.

3.2.2 Fasilitas dan Utilitas Perumahan Assyifa 1

A. Fasilitas

Ketersediaan fasilitas umum di dalam kawasan Perumahan Assyifa 1 masih sangat terbatas, dimana fasilitas umum yang tersedia saat ini baru berupa fasilitas perdagangan dan jasa yang dilakukan sendiri oleh penduduk Perumahan Assyifa 1 dan fasilitas peribadatan yaitu mushola. Adapun fasilitas lain seperti fasilitas pendidikan, kesehatan ataupun fasilitas umum lainnya penduduk Perumahan Assyifa 1 harus keluar dari kawasan perumahan untuk mengakses fasilitas umum tersebut. Namun walaupun berada cukup dekat dengan daerah perkotaan tetapi akses di sekitar Perumahan Assyifa 1 terbilang cukup sulit ditambah dengan ketersediaan fasilitas umum yang belum menjangkau Perumahan Assyifa 1, sehingga masyarakat yang ingin mengakses fasilitas umum di luar kawasan perumahan harus menggunakan kendaraan pribadi karena akan sulit jika ingin dijangkau dengan berjalan kaki.

(7)

54

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2019

Gambar 3. 4 Fasilitas Peribadatan dan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Perumahan Assyifa 1

B. Utilitas

1. Jaringan Jalan

Jaringan jalan pada Perumahan Assyifa terbilang cukup sederhana, jalan lingkungan perumahan masih berupa tanah, pasir, atau bebatuan yang dipadatkan, sedangkan jalan lingkungan yang menghubungkan langsung antara perumahan dengan jalan protokol masih berupa tanah bebatuan sehingga cukup tidak nyaman saat digunakan, karena jalan yang bergelombang dan berlubang serta banyaknya batu yang berserakan dijalan.

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2020

Gambar 3. 5

Jalan Lingkungan perumahan I dan Jalan Lingkungan Perumahan II

(8)

55 2. Jaringan Air Bersih

Penyediaan Jaringan air bersih di Perumahan Assyifa 1 menggunakan sistem non-perpipaan, dimana setiap penduduk perumahan menggunakan sumur bor dengan kedalaman minimal 12m yang telah disediakan oleh pengembang di setiap rumah mereka untuk memenuhi kebutuhan air bersih harian pada masing- masing rumah.

3. Jaringan Listrik

Pada penyediaan jaringan listrik di Perumahan Assyifa 1 diketahui setiap unit rumah di Perumahan Assyifa 1 telah mendapatkan pelayanan listrik dari PLN dimana Jaringan listrik sudah menjangkau setiap rumah di Perumahan Assyifa 1 dengan besar tegangan sebesar 900W.

4. Jaringan Drainase

Jaringan drainase yang terdapat di Perumahan Assyifa disediakan pada setiap pinggiran jalan lingkungan perumahan, kondisinyapun dikatakan cukup baik tergantung dari pemanfaatan rumah tersebut, dimana rumah yang tidak dihuni biasanya memiliki drainase yang tidak bersih dan dipenuhi dedaunan di depan rumah tersebut, namun secara keseluruhan tidak mengganggu penyaluran aliran air hujan karena kondisi lahan tapak perumahan yang sedikit lereng dan kondisi drainase yang tidak sepenuhnya tersumbat menyebabkan air di lingkungan Perumahan Assyifa 1 mudah untuk mengalir.

Sumber: Dokumentasi peneliti, 2019

Gambar 3. 6 Saluran Drainase Perumahan Assyifa

(9)

56 5. Jaringan Persampahan

Pada penyediaan jaringan persampahan perumahan di Perumahan Assyifa 1.

Pemilik rumah masing-masing menyediakan tempat pengumpulan sampah rumah tangga mereka sendiri, dan petugas persampahan akan mengangkut sampah 1 sampai 2 kali seminggu.

Sumber: Dokumentasi peneliti, 2019

Gambar 3. 7 Tempat Pembuangan Sampah Rumah Tangga

Referensi

Dokumen terkait

Dari pekerjaan pokok masyarakat sekitar kawasan, 3% masyarakat bekerja sebagai petani, 21% sebagai wiraswasta termasuk masyarakat yang berada disekitar objek wisata yang

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dimana perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Aceh Utara

Berdasarkan data yang ditampilkan pada Gambar 1 terlihat bahwa kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep Kinematika paling baik adalah dalam menentukan kapan dua objek

• Utilitas, program yang dipakai secara langsung oleh pemakai untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian atau pengalokasian sumber daya

Pada gambar 2 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam dan semakin kuat jenis asam yang digunakan mengakibatkan kadar air gelatin dari tulang ikan

a) Pegawai Toko Oki Bike akan siap membantu menjawab pertanyaan dari pelanggan dan memberikan informasi tentang sepeda mana yang dibutuhkan pelanggan.. b) Produk

Pada bagian gambaran umum wilayah studi akan dijelaskan terlebih dahulu secara singkat mengenai gambaran umum Kota Bandar Lampung dan kemudian akan dijelaskan

DESA PURWOSARI KECAMATAN NATAR DESA PURWOSARI KECAMATAN NATAR. KABUPATEN LAMPUNG SELATAN KABUPATEN