16 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan untuk mendapat fakta. Data penelitian ini menggunakan angka dan analisisnya menggunakan statistik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto dan Subagyo, 2002). Penelitian ini dilakukan pada seluruh camat di lingkungan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali yang berjumlah 38 PNS.
Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi sebanyak 38 camat. Teknik pengambilan sampel diambil seluruhnya, namun karena ada beberapa kendala maka sampel yang diteliti sebanyak 30. Pendapat Arikunto (2006) jika subyek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua, jika jumlah subyek besar maka dapat diambil 20–25% atau tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti.
17 3.3 Pengukuran Konsep
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian adalah skala likert.
Tabel 3.1 Daftar indikator
Variabel Indikator
Kecerdasan Emosional
( Didi Asmadi, 2016 )
• Kemampuan merasakan perasaan dan tingkat emosi.
• Penilaian diri yang kuat untuk kelemahan dan kelebihan
• Kontrol diri untuk memikirkan sebelum bertindak
• Kemampuan untuk memahami situasi
• Kemampuan menghadapi suatu tantangan
• Tanggung jawab terhadap pekerjaan
• Kemampuan diri untuk mencegah sifat negatif
• Inovasi tentang gagasan baru
• Penyesuain diri terhadap organisasi
• Kemampuan mengetahui perasaan orang lain
• Kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain
• Komunikasi untuk menerima kritik
• Kepemimpinan untuk mengorganisasi kelompok
• Kemampuan untuk bekerja dengan tim Kecerdasan Spiritual
( Didi Asmadi, 2016 ) • Kemampuan untuk memahami tekanan mental
• Komitmen untuk menjalankan nilai kebenaran
• Pengembangan konsep tentang keberadaan
• Kemampuan untuk berkembang..
• Pengembangan nilai positif
• Kemampuan menemukan makna sehari-hari
• Kecenderungan memberikan kontribusi bagi orang lain
• Memiliki kemampuan mengontrol spritual
• Memilih jalan keluar dengan kesadaran spiritual Kecerdasan Budaya
( Sugito, 2013 )
• Pengetahuan budaya saat berinteraksi
• Penyesuaikan pengetahuan budaya saya saat berinteraksi
• Kesadaran pengetahuan lintas budaya
• Pengetahuan tentang system budaya lain
• Pengetahuan nilai budaya dan kepercayaan budaya lain
• Pengetahuan seni dan kerajinan budaya lain
18
• Aturan untuk mengekspresikan perilaku non-verbal
• Interaksi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda
• Sosialisasi dengan Budaya yang tidak kenal
• Penyesuaikan diri dengan budaya baru
• Perilaku saat interaksi lintas budaya
• Penyesuaikan dengan situasi lintas budaya yang berbeda
Kepemimpinan Trasformasional (Murry Harmawan, 2012 )
• Kemampuan memberikan contoh
• Kemampuan menggerakkan untuk pencapaian misi
• Kepercayaan pemimpin terhadap karyawan
• Memberikan peluang untuk pengalaman sukses
• Kemampuan memotivasi
• Komunikasi mengenai harapan karyawan
• Motivasi karyawan berfikir inovatif
• Kemampuan menyelesaikan masalah
• Inovasi pendekatan terhadap karyawan
• Memberikan pelayanan
• Perhatian terhadap sarana dan prasarana pendukung Kinerja Pegawai
( Didi Asmadi, 2016 ) • Ketelitian terhadap pekerjaan
• Kemampuan sesuai minat kerja
• Kemampuan mengerjakan suatu pekerjaan
• Kesesuaian hasil kerja
• Target kerja penuh perhitungan
• Waktu yang diberikan sesuai dengan kemampuan karyawan
• Menyelesaikan pekerjaan sesuai prioritas
• Kemampuan penyesuaian diri terhadap keputusan baru
• Tanggung jawab terhadap pekerjaan
• Hubungan Kerja
Skala ini bernilai antara 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
1 Sangat Tidak Setuju (STS) , dengan skor 1 2 Tidak Setuju (TS) , dengan skor 2
3 Kurang Setuju (KS) , dengan skor 3
19 4 Setuju (S) , dengan skor 4
5 Sangat Setuju (SS) , dengan skor 5
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Hasil pengumpulan data primer dari responden berupa kuesioner terstruktur, selanjutnya dilakukan penentuan atau skor dari alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert. Skala adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada struktur intensitas pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan tingkat kinerja karyawan yang dinilai dengan angka. Skor akhir diperoleh dengan menjumlahkan angka untuk tiap responden, sedangkan selanjutnya dapat digolongkan ke dalam beberapa kriteria:
1) Untuk jawaban sangat setuju mendapat nilai 5 2) Untuk jawaban setuju mendapat nilai 4 3) Untuk jawaban netral mendapat nilai 3 4) Untuk jawaban tidak setuju mendapat nilai 2
5) Untuk jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1
3.5 Teknik analisis data 3.5.1 Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah perhitungan yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner
20
(Arikunto, 2010: 142). Uji validitas menggunakan analisis Product Moment Pearson Correlation, melalui program SPSS dengan menggunakan tingkat signifikan 5%. Butir pernyataan dinyatakan valid jika pada tingkat signifikan 5% masing-masing butir menghasilkan p value < 0,05.
Sebaliknya butir pernyataan dinyatakan tidak valid jika pada tingkat signifikan 5% masing-masing butir menghasilkan p value ≥ 0,05 (Ghozali, 2006: 132).
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas adalah perhitungan untuk menguji tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten (Arikunto, 2010: 219). Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach Alpha. “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60” (Nunnally dalam Ghozali, 2006: 42).
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
Agar penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan informasi maka diharapkan koefisien-koefisien yang diperoleh menjadi penafsir terbaik dan tidak biasa. Hal tersebut hanya dapat terjadi bila dalam pengujian tidak melanggar asumsi klasik yang terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Uji
21
normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan program SPSS. Kriteria keputusan apabila p value > 0,05, maka sebaran data terdistribusi normal. Sebaliknya, jika p value < 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal (Ghozali, 2006: 165).
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2006: 139). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel indogen dengan menggunakan program SPSS. Kriteria keputusan apabila p value > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas sebaliknya apa bila p value < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006: 109).
c. Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011: 110). Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Runs Test menggunakan program SPSS. Ketentuan mengambil keputusan yang tepat dengan uji Runs Test adalah:
22 Ho : residual (Res_1) random Ha : residual (Res_1) tidak random
Bila p value < 0,05 berarti data terkena autokorelasi sedangkan bila p value > 0,05 maka data bebas autokorelasi (Ghozali, 2006: 119).
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel independen (terikat) dengan satu atau lebih variabel dependen (bebas) digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dipilih. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b1X1.Y1 + b2X2.Y1+ b3X3.Y1 (Sugiyono, 2010: 275)
Keterangan :
Y2 = Kinerja pegawai
Y1 = Kepemimpinan Trasformasional a = Konstanta
X1 = Kecerdasan emosional X2 = Kecerdasan spritual X3 = Kecerdasan Budaya b1,2,3 = Koefisien regresi
3.5.4 Pengujian Hipotesis a. Uji t
Uji ini digunakan untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel independen (motivasi kerja, kepuasan
23
kerja, dan disiplin kerja) terhadap variabel dependen (kinerja pegawai). Langkahnya adalah:
1) Menentukan Hipotesis
Ho: βi = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel independen (motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja) variabel dependen (kinerja pegawai).
Ha: βI≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan variabel independen (motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja), variabel dependen (kinerja pegawai).
2) Menentukan level of significance, yaitu α=0,05 atau 5
%.
3) Menentukan kriteria pengujian yaitu:
Jika p-value ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak signifikan.
Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti signifikan.
4) Menentukan Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa p- value dengan 0,05 maka dapat ditentukan apakah Ho
diterima atau ditolak. Apabila p value ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.
24 b. Uji F (Uji Ketepatan Model)
Uji F digunakan untuk menguji ketepatan model dalam memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tepat tidaknya model yang digunakan dapat diketahui dari p-value. Apabila p-value 0,05 maka variabel motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja dapat dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian. Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
1) Menyusun formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
Ho: β1 = β2 = β3 = 0; artinya variabel yang dipilih tidak tepat untuk memprediksi pengaruh motivasi kerja (X1), kepuasan kerja (X2) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai pada pegawai RRI Surakarta pada bagian tata usaha.
Ha : βi ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0; artinya variabel yang dipilih tepat untuk memprediksi pengaruh motivasi kerja (X1), kepuasan kerja (X2) dan disiplin kerja (X3) terhadap kinerja pegawai pada pegawai RRI Surakarta pada bagian tata usaha.
2) Menentukan level of significance yaitu α=0,05 atau 5 %.
3) Kriteria pengujian
Jika p-value ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
25
Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak.
4) Menentukan kesimpulan
Hasil ini membandingkan antara p-value dengan level of significance ((α) = 0,05) maka dapat ditentukan apakah Ho diterima atau ditolak.
c. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 berkisar antara nol sampai satu, semakin mendekati angka satu dapat dikatakan model tersebut semakin baik. Formulasi R2 adalah: (Sulaiman, 2012)
total regresi 2
2
kuadrat Jumlah
kuadrat Jumlah
/k Y)
* Σ(Y
/k ) Y
*
R Σ(Y =
−
= −
Keterangan:
Y = nilai pengamatan
Y* = nilai Y yang ditaksir dengan model regresi Y = nilai rata-rata pengamatan
k = jumlah variabel independen
Nilai R2 mempunyai interval mulai dari 0 sampai 1 (0 < R2 <
1). Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik model regresi tersebut. Semakin mendekati 0 maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabilitas dari variabel independen.