• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENOVASI GEDUNG ADMINISTRASI MENJADI RUANG PERAWATAN ISOLASI COVID 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENOVASI GEDUNG ADMINISTRASI MENJADI RUANG PERAWATAN ISOLASI COVID 19"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

POLICY PAPER

RENOVASI GEDUNG ADMINISTRASI MENJADI

RUANG PERAWATAN ISOLASI COVID 19

Sub Bagian Rumah Tangga

RSUD Pro Dr Margono Soekarjo

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Didalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat maka dibutuhkan ruang perawatan untuk penyakit khusus.

RSUD Prof Dr Margono Soekarjo telah memiliki ruang perawatan isolasi untuk pasien SARS, Flu Burung.

Kapasitas ruang perawatan isolasi sebanyak 5 ruang perawatan dengan kapasitas 10 tempat tidur.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 303/3 Tahun 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease (Covid-19) di Provinsi Jawa Tengah.

Sudah hampir sebulan sejak Indonesia melaporkan adanya kasus pertama pasien virus corona pada 2 Maret 2020 ini, hingga Selasa (31/3/2020) tercatat telah ada 1.528 pasien positif virus corona. Sementara itu dari jumlah tersebut, 81 pasien telah dinyatakan sembuh dan 136 pasien meninggal dunia. Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam upaya mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19. Sementara itu, berikut perkembangan kasus virus corona di Indonesia selama sebulan ini:

 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo untuk pertama kalinya mengumumkan dua pasien positif virus corona. Dua pasien itu adalah ibu dan anak yang diduga tertular dari warga negara Jepang.

 6 Maret 2020, Indonesia mengumumkan dua pasien positif virus corona sehingga jumlahnya menjadi 4 pasien.

 8 Maret 2020, Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Ahmad Yurianto menyampaikan dua kasus baru sehingga dalam sepekan telah ada 6 pasaien positif.

 10 Maret 2020, terdapat 13 pasien baru virus corona sehingga total menjadi 19 pasien. 11 Maret 2020, dilaporkan 8 kasus positif virus corona baru, jumlah total 27 pasien.

 12 Maret 2020, dengan laporan 7 pasien positif jumlah total menjadi 34 orang. Dilaporkan pula 2 pasien sembuh dan satu pasien meninggal.

 13 Maret 2020, ada lonjakan 35 pasien baru positif sehingga jumlahnya menjadi 69 pasien.

Sementara 3 pasien sembuh dan 3 meninggal.

 14 Maret 2020, dikonfirmasi 27 pasien positif virus corona menjadikan jumlah akumulasi menjadi 96 pasien di minggu kedua Maret 2020. Dilaporkan pula 3 pasien sembuh dan satu pasien meninggal.

(3)

 15 Maret 2020 terdapat 21 kasus baru virus corona sehingga total menjadi 117 kasus positif.

16 Maret 2020 diumumkan 17 pasien baru positif virus corona menjadikan total 134 pasien.

 17 Maret 2020, ada 38 kasus infeksi baru sehingga total menjadi 172 kasus positif dan satu pasien kembali dinyatakan sembuh.

 18 Maret 2020 terjadi lonjakan dengan 55 pasien baru menjadikan pasien virus corona 227 kasus. Selain itu, pasien sembuh sebanyak 3 orang dan meninggal 14 orang.

 19 Maret 2020, kasus baru virus corona dilaporkan 82 kasus, sehingga akumulasi 309 kasus.

Pasien sembuh 4 orang dan meninggal 7 orang.

 20 Maret 2020, dilaporkan 60 kasus baru infeksi menjadikan total 396 kasus positif. Dua pasien sembuh dan 7 meninggal.

 21 Maret 2020, ada penambahan 81 kasus infeksi baru sehingga menjadikan jumlah kasus positif semuanya 450 kasus. Sementara pasien sembuh bertambah 3 orang sehingga total 20 orang, dan pasien meninggal semuanya 38 orang.

 22 Maret 2020, kasus baru yang dilaporkan 60, sehingga akumulasi 514 kasus positif.

Tambahan pasien sembuh 9 orang dan meninggal 10 orang.

 23 Maret 2020, total jumlah kasus menjadi 579 setelah adanya 65 kasus baru. Sementara pasien sembuh dan meninggal masing-masing satu orang.

 24 Maret 2020, untuk pertama kalinya jumlah kasus baru melebihi 100 yaitu 107 kasus baru.

Menjadikan total 686 kasus positif. Sedangkan pasien meninggal 6 orang sehingga total pasien meninggal 55 orang.

 25 Maret 2020, adanya 104 kasus positif baru menjadikan total infeksi 790 kasus. Pasien sembuh satu orang dan meninggal 3 orang. 26 Maret 2020, kasus baru harian 103 kasus sehingga terakumulasi menjadi 893 kasus. Sedangkan pasien sembuh 4 orang dan meninggal dunia 20 orang.

 27 Maret 2020, dengan adanya 153 kasus baru maka jumlah pasien positif di Indonesia menjadi sebanyak 1.046 kasus. Adapun pasien sembuh bertambah 11 orang dan meninggal 9 orang.

 28 Maret 2020, total kasus positif Covid-19 sebanyak 1.155 kasus dengan adanya 109 kasus baru. Selain itu, 13 pasien dilaporkan sembuh dan 15 meninggal.

 29 Maret 2020, tambahan 130 kasus baru maka total yang telah terinfeksi sebanyak 1.285 kasus. Sementara 5 pasien sembuh dan 12 meninggal.

 30 Maret 2020, dilaporkan 129 kasus infeksi baru sehingga total infeksi positif corona 1.414 kasus. Tambahan pasien sembuh 11 orang dan meninggal 8 orang.

 31 Maret 2020, di akhir bulan dengan 114 kasus baru maka ada 1.528 kasus positif yang dikonfirmasi. Sementara dengan tambahan 6 pasien maka total pasien sembuh 81 orang.

(4)

Sedangkan dengan 14 kasus meninggal, maka total pasien meninggal karena corona dalam sebulan 136 kasus.

Perkiraan kasus

Dikutip dari Harian Kompas (31/3/2020), peneliti biostatistik di Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Iqbal Elyazar memperkirakan ada 71.000 orang terkena virus corona di Indonesia akhir April 2020. Hal itu setelah Iqbal memakai waktu penggandaan kasus di Indonesia selama lima hari atau dengan model Italia. Sementara menurut data Our World in Data, waktu penggandaan virus corona di Indonesia rata-rata 2 hari atau jumlah kasus berlipat dua tiap dua hari.

Sedangkan Pusat Pemodelan Matematika Penyakit Infeksi (CMMID) di London menyebut, hanya 2 persen dari infeksi Covid-19 di Indonesia dilaporkan. "Hitungan kami, Covid-19 bersirkulasi domestik di Indonesia sejak awal Februari 2020,” kata ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Iwan Aran. Menurut kajian Iwan bersama ahli epidemiologi dan biostatistik UI lain, Pandu Riono, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril, Indonesia diperkirakan telah memiliki 3.500 kasus virus corona di awal Maret 2020.

Angka kematian

Menurut proyeksi Iwan dan tim, jika tanpa intervensi dan langkah progresif pemerintah, pasien Covid-19 di Indonesia yang butuh layanan rumah sakit 2,5 juta orang pertengahan Mei 2020.

Sementara dengan intervensi seperti yang dilakukan saat ini, yakni pembatasan sosial dengan cakupan rendah, bisa terjadi 1,8 juta orang harus dirawat. Adapun intervensi moderat melalui tes massal dengan cakupan rendah dan pembatasan sosial, ada 1,2 juta pasien butuh dirawat.

Sedangkan apabila dengan intervensi tertinggi, karantina wilayah dan tes massal, diprediksi ada 600.000 orang butuh perawatan. Berdasarkan layanan medis, tanpa intervensi, angka kematian mencapai 240.244 orang, intervensi rendah 144.266 orang, intervensi moderat 47.984 orang, dan intervensi tertinggi 11.898 orang.

(5)

BAB II. RUMUSAN PERMASALAHAN

Kasus terkonfirmasi virus corona Covid-19 di wilayah Jawa Tengah capai 15 kasus per Selasa (24/3/2020) pukul 07.00 WIB. Dikutip dari Pusat Data Covid-19 Jateng, dari 25 kasus yang positif corona, sebanyak 3 orang meninggal dan 12 pasien lainnya masih di rawat. Dari 12 kasus dirawat Covid-19 di RS Dr. Moewardi Solo (4 pasien), RS Dr. Kariadi Semarang (4 pasien), RS Tidar Magelang (1 pasien), Rumah Sakit Wongso Negoro Semarang (1 pasien). Selanjutnya RSUD Kraton Pekalongan (1 pasien) dan RS Margono Purwokerto (1 pasien). Sedangkan 3 kasus kematian di Jawa Tengah terdapat di RS Dr. Moewardi Solo (2 orang) dan RS Dr. Kariadi Semarang (1 orang). Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jawa Tengah masih 230 orang yang sedang dirawat. PDP tersebar di Brebes, Tegal, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Kudus hingga Grobokan.

Penyakit Covid 19 termasuk di dalam Penyakit Infeksi Emerging, Covid 19 tidak hanya karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada manusia dalam jumlah besar saat ini menyebar, tapi karena penyakit ini juga membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar dalam dunia yang telah saling berhubungan saat ini. Karena itu memperkuat kesiapsiagaan, surveilans, penilaian resiko, komunikasi resiko, fasilitas laboratorium dan kapasitas ruang perawatan isolasi untuk pasien ini perlu mendapat perhatian. Untuk itu perlu dilakukan kebijakan untuk mengantisipasi kebutuhan penambahan ruang isolasi yang dapat menampung lonjakan pasien Covid 19 di daerah sekitar yang akan dirujuk ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo.

(6)

BAB III RUMUSAN KEBIJAKAN

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 303/3 Tahun 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease (Covid-19) di Provinsi Jawa Tengah, serta Keputusan Direktur RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto nomor 445/03071/III/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) maka perlu dipersiapkan ruangan yang akan dialih fungsikan menjadi ruang perawatan isolasi khusus pasien penderita Covid-19. Adapun ruangan yang akan dilakukan perubahan berdasarkan tingkat kebutuhan akan ruang perawatan isolasi Covid 19, meliputi :

No Awal Berubah Kapasitas

Tempat Tidur 1 Ruang Perawatan Edelweis Ruang Perawatan isolasi Covid 19 16 2 Ruang Perawatan Anggrek Ruang Perawatan isolasi Covid 19 8 3 Ruang Bagian Pendidikan & Diklat Ruang Perawatan isolasi Covid 19 22 4 Ruang Unit layanan Pengadaan Ruang Perawatan isolasi Covid 19 20

(7)

BAB IV KESIMPULAN

Dari hasil kebijakan alih fungsi ruangan menjadi ruang perawatan Isolasi Covid- 19, maka didapatkan kesimpulan:

1. Penambahan kapasitas tempat tidur yang lebih banyak guna menampung lonjakan Pasien Covid- 19.

2. Adapun kapasitas tempat tidur ruang isolasi covid-19, yang awalnya 10 tempat tidur dilakukan penambahan 66 tempat tidur sehingga Total kapasitas tempat tidur ruang isolasi secara keseluruhan yaitu 76 tempat tidur.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Bupati Banyumas telah menetapkan masa tanggap darurat bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sejak tanggal 18 Maret 2020 sampai dengan 29 Mei 2020 yang

Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah Jawa Dan Balii. Surat Edaran

Corona Virus Disease 2019 (Covid-l9) telah dinyatakan oleh World Healtlt Organization (WHO) sebagai pandemi dan Indonesia telah menyatakan Corona Virus Disease 2019

Hasil pembahasan dari jurnal ini menunjukkan bahwa dasar hukum yang menjadi legitimasi wabah penyakit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan sebagai

Keputusan ini menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional,

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Bencana Non- alam Penyebaran COVID-19 Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional.. Peraturan

Menindaklanjuti Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Keputusan Presiden Nomor 12

Surat Edaran No.15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease COVID-19.. Jakarta: kementrian pendidikan dan