• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Perubahan bunyi bahasa Indonesia dalam tuturan mahasiswa asing peserta pembelajaran bahasa Indonesia penutur asing (BIPA) di Unit Pelaksana Teknis Bahasa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Perubahan bunyi bahasa Indonesia adalah bunyi bahasa yang condong berubah karena faktor lingkungan.

Perubahan bunyi berdampak pada dua kemungkinan, yaitu apabila perubahan bunyi tidak menyebabkan perbedaan makna, maka bunyi tersebut merupakan alofon dan varian bunyi dari fonem yang sama. Tetapi, jika perubahan bunyi menyebabkan perubahan makna kata maka bunyi tersebut adalah alofon dari fonem yang berbeda, dapat disumpulkan perubahan bunyi tersebut merupakan perubahan fonemis. Perubahan bunyi yang didiskripsikan dalam penelitian ini, yaitu asimilasi, disimilasi, modifikasi vokal, netralisasi, zeroisasi, diftongisasi, monoftongisasi, dan anaptiksis.

Penelitian ini akan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bunyi bahasa Indonesia dalam tuturan mahasiswa asing peserta pembelajaran bahasa Indonesia penutur asing (BIPA) di Unit Pelaksana Teknis Bahasa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan bunyi tersebut adalah pengaruh dari bahasa pertama atau bahasa ibu serta lingkungan sekitar pemelajar BIPA. Selain itu bahasa kedua atau bahasa nasional juga menjadi salah satu faktor penyebab perubahan bunyi bahasa Indonesia.

1. Perubahan Bunyi Bahasa Indonesia

Temuan penelitian ini, yaitu perubahan bunyi bahasa Indonesia dalam tuturan mahasiswa asing peserta pembelajaran bahasa Indonesia penutur asing (BIPA) di UPT Bahasa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Perubahan bunyi yang ditemukan dalam penelitian ini berupa asimilasi, disimilasi, modifikasi vokal, netralisasi, zeroisasi, diftongisasi, monoftongisasi, dan anaptiksis.

commit to user commit to user

(2)

a. Asimilasi

Asimilasi adalah perubahan dua bunyi yang benar-benar berbeda menjadi sama atau tidak sama. Bunyi tersebut dapat berubah karena penutur dalam menggunakan bahasa Indonesia pada saat diucapkan dengan berurutan jadi dapat berpengaruh atau dipengaruhi.

PMA : Menggambarkan apa?

PBT1 : Peristiwa yang selaku

PMA : Menggambarkan objek. Objek itu apa? Sesuatu ya, menggambarkan sesuatu, menggambarkan seseorang, menggambarkan suatu tempat atau menggambarkan peristiwa. Menggambarkan? Apa itu mengambarkan?

PBR : Describe

PMA : Diskripsi, tujuannya untuk apa diskripsi ini mas PBR?

PBR : Menjelaskan (CLHO 01/04)

Kata deskripsi dibaca describe termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia jenis asimilasi. Kata tersebut mengalami perubahan bunyi dalam pengucapakan pemelajar asing karena kata describe diucapkan di’skrῑb atau diucapkan dalam fonetik bahasa Inggris.

PBB : Beberapa lampu

PBR : Nam belas (melihat lampu)

PMA : Ada enam belas lampu betul, betul ada enam belas?

PBR : Kan four four lamp.

PMA : Ya ini empat, ya sana tiga jadi dua belas ya, lanjut mas PBT1.

PBT1 : Ya

PMA : Ada lagi yang dapat di deskripsikan dalam ruangan ini PBT1 : Ado PBR duduk (MT tertawa) (CLHO 01/31)

Kata lamp termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia jenis asimilasi. Kata tersebut mengalami perubahan bunyi dalam pengucapakan pemelajar asing karena kata lampu diucapkan lamp atau diucapkan dalam fonetik bahasa Inggris.

PBT2 : Cara membuat bingkai poto dari kardus bekas, yaitu langkah yang pertama dengan mengukur kardus dengan penggaris. Ukuran nanti dapat di ukur sesuai dengan poto commit to user commit to user

(3)

yang kan dipajang tok berikunya ambil kardus gi ukur sesuai dengan inginan. Kardus ini nantinya akan digunakan sebagai penopang frame aga tak jatuh langkah brikutnya ialah dengan memotong dua lemba kardus disesuaikan dengan potongan kardus yang pertama. Anda perlu membuak sekat pada tengah kardus guna tok memekai potongan kardus kecil yang lain.

PMA : Selanjutnya kelompok mas PBT atau mas PBS yang maju!

(CLHO 04/68)

Kata frame termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia jenis asimilasi. Kata tersebut mengalami perubahan bunyi dalam pengucapakan pemelajar asing karena kata frame diucapkan fram atau diucapkan dalam fonetik bahasa Inggris.

b. Disimilasi

Disimilasi adalah dua bunyi yang sama dan mirip yang berubah menjadi bunyi tidak sama atau berbeda. Disimilasi dibagi menjadi tiga fonologi, diakronis, dan morfologi. Tetapi dalam penelitian ini, analisis berfokus pada kajian disimilasi secara fonologi.

PMA : Mas PBS dulu ya?

PBS : (maju ke depan membaca hasil pekerjaannya) slamat pagi teman semua. Saya akan mencritakan tentang olang baik dari PBT Timur, namanya PBT. Dia mahasiswa es dua jurusannya teknik mesin. Thingginya thinggi sekali seratus lima puluh senti mete. Berat badannya delapan therty. Dia pakai celana warna biru terus baju berwarna merah. Jem tengan dan sepatu warna hitam. Dia duduk antara dua orang Sudan dan Burundi. Dia tinggal di aslama UNS gedung C lantai tiga.

Sekalang diwa belajar BIPA di UPT bahasa.

PMA : Oke sudah cukup, benar mas PBT? Ada yang perlu direvisi?

PBT : Ya , betul sekali (CLHO 01/59)

Perubahan bunyi pada kata belajar termasuk dalam salah satu perubahan bunyi bahasa Indonesia. Termasuk dalam jenis disimilasi yaitu dua bunyi yang sama dan mirip yang berubah menjadi bunyi tidak sama atau berbeda.

Perubahan bunyi tersebut terjadi karena adanya penggabungan prefiks (ber) dan kata dasar (ajar). Seharusnya ketika tidak ada perubahan bunyi menjadi commit to user commit to user

(4)

berajar, karena adanya dua bunyi (r) maka didisimililasi untuk (r) yang pertama menjadi (l) hasil akhirnya menjadi belajar.

PMA : Yak itu, tuliskan isinya apa, kurang lebih isinya tentang masalah sampah di Indonesia, penyebabnya apa, kemudian cara mengatasi, kurang lebih isinya tiga itu. Silahkan kalian tulis dikertas yang kemarin kalian kerjakan itu sebagai ujian praktek

PBT3 : (Setelah beberapa menit) menulis tentang itu?

PMA : Pendapat kalian mengenai video itu dan cara mengatasinya.

Kalian boleh mengembangkan dengan pikiran kalian sendiri, pengalaman kalian sendiri, tetapi intinya jangan keluar dari video tadi. (CLHO 03/176)

Kata menulis termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia. Kata tersebut termasuk dalam jenis disimilasi yaitu Termasuk dalam jenis disimilasi yaitu dua bunyi yang sama dan mirip yang berubah menjadi bunyi tidak sama atau berbeda. Kata bahasa Indonesia menulis berasal dari penggabungan prefiks men (mǝn) dan bentuk dasar tulis (tulis). mestinya, kalau tidak ada perubahan menjadi mentulis. Tetapi, karena ada dua bunyi (n) dan (t) maka (t) didisimilasikan atau luluh sehingga menjadi menulis.

c. Modifikasi Vokal

Modivikasi vokal adalah bunyi vokal (a, i, u, e, o) berubah yang disebabkan bunyi huruf lain yang menyertainya. Perubahan bunyi ini tergolong unik sehingga disendirikan, tetapi perubuhan bunyi ini dapat diklasifikasikan ke dalam perubahan bunyi jenis asimilasi karena hampir sama.

PMA : Sudah to, pelan-pelan ada penekanan, ada jeda, dan artikulasi yang tepat misalnya kemiskinan, jadi tidak dibaca terus, ada penekanan-penekanan, ada jeda, ada intonasi yang tepat, Nah seperti itu. Coba kalimat pertama mas PBT dibaca!

PBT : Khemiskinan adalah tingkats penghasilan masyalakat yang rendah sehinga tak sa memenuhi kebutuhan pokok sehari- hari makans, tempat tinggal, pendidikan, dan lainnya.

PMA : Ditambah lagi PBT3 (CLHO 03/01, CLHO 03/02, CLHO 03/04) commit to user commit to user

(5)

Kata khemiskinan termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya kemiskinan. Kata tingkats termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya tingkat. Kata makans termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya makan. Ketiga kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi modifikasi vokal karena bunyi vokal berubah akibat perubahan bunyi lain yang mengikutinya.

PMA : Sudah, terima kasih mas PBS. Yuk mas PBT!

PBT : (membaca hasil pekerjaannya didepan kelas) selamats pagi semua. Hari ini saya mencritakan teman saya berasal dari negara yang indah di PBB Thimur. Kelualganya tinggal di kota Pinama negara Burundi tetapi dia tinggal di Indonesia.

Indonesia dia akan belajar di Univesitas sebelas malets Sekarang dia belajar bahasa Indonesia untuks delepan bolan/

Setelah belajar bahasa Indonesia dia belajar) S dua progam study ekonomi dan pembagunan. Dia suka bemain sepak bola dan futsal hahahaha trima kasih

PMA : Betul mas PBB?

PBB : Ya (CLHO 01/63, CLHO 01/70)

Kata selamats dan untuks, termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi modivikasi vokal karena bunyi vokal berubah akibat perubahan bunyi lain yang menyertainya. Hal tersebut terjadi karena ada penambahan bunyi huruf (s) yang mengikuti setelah kata sehingga merubah bunyi kata yang sesungguhnya.

PBTL : Mas soal nomor tiga ini, kita diminta membuat atau melanjutkan?

PMA : Membuat sesuai dengan kalimat tersebut, jadi kalimat tersebut masuk ke dalam teks argumentasi yang kalian buat.

PBTL : (terdiam) (CLHO 02/04)

Kata nomor temasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia karena bunyi vokal huruf (O) pada suku kata pertama pada kata kelompok dua dipengaruhi oleh bunyi bunyi vokal pada suku kata yang mengikutinya, karena vokal pada suku kata kedua adalah huruf (O), maka pada suku kata pertama disesuaikan menjadi (O). Perubahan bunyi ini termasuk dalam alofon satu

commit to user commit to user

(6)

fonem, yaitu fonem /O/. Maka perubahan ini masuk dalam jenis modifikasi vokal.

PMA : Bahasa Indonesia bagi penutur asing

PBB : Mas PBT1 tingga sama istrinya di jalan cerda PMA : Taman Cerdas

PBB : Mas PBT1 orang kuats, kuliat warna kulitnya (tengok kanan kiri) (CLHO 01/82)

Kata kuats termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi modivikasi vokal karena bunyi vokal berubah akibat perubahan bunyi lain yang menyertainya. Hal tersebut terjadi karena ada penambahan bunyi huruf (s) yang mengikuti setelah kata sehingga merubah bunyi kata yang sesungguhnya.

MPBI : (Menggambar alat musik karawitan di papan tulis) PMA : Jangan menulis mas, mereka biar belajar

PBT1 : Tanye apo la? (menunjuk PBR) PBT : Kamu suka makans apa?

MPBI : Sate (CLHO 01/127)

Kata makans termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi modivikasi vokal karena bunyi vokal berubah akibat perubahan bunyi lain yang menyertainya. Hal tersebut terjadi karena ada penambahan bunyi huruf (s) yang mengikuti setelah kata sehingga merubah bunyi kata yang sesungguhnya.

PBR : Why

PBT : Tidakz (geleng-geleng kepala) (MT tertawa)

PMA : PBB nunjuk siapa? PBB mau menjuk siapa ya pertama?

PBB : PBT2 (CLHO 03/74)

Kata tidaks termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi modivikasi vokal karena bunyi vokal berubah akibat perubahan bunyi lain yang menyertainya. Hal tersebut terjadi karena ada penambahan bunyi huruf (s) yang mengikuti setelah kata sehingga merubah bunyi kata yang sesungguhnya. commit to user commit to user

(7)

d. Netralisasi

Netralisasi adalah perubahan bunyi fonetis yang dipengaruhi lingkungan sekitar. Perubahan bunyi bahasa Indonesia pada kasus ini dipengaruhi bahasa lain seperti bahasa. Jadi bahasa Indonesia akan sedikit berubah seperti bahasa lingkungan penututur asli.

PMA : Wah saya tidak bawa.

PBT1 : Apo yang pertame?

PBT : Pertama kamu, terus kau pilih la.

PMA : Yo pilih mas PBS pilih nomor satu siapa? Kamu pilih yang kamu tunjuk siapa?

PBS : PBT3 (CLHO 03/67)

Kata apo termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya apa. Kata tersebut termasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi yaitu perubahan bunyi fonetis akibat pengaruh lingkungan. Hal tersebut tejadi karena pada bahasa Melayu Dialek Potani huruf vokal (a) yang terletak diakhir kata dibaca (o).

PMA : Ada lagi yang dapat di deskripsikan dalam ruangan ini PBT1 : Ado PBR duduk (MT tertawa)

PBR : Kita di sini dari paghi sampe mhalam PMA : Lagi mas PBT1 (CLHO 01/33)

Kata ado termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya ada. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi yaitu perubahan bunyi fonetis akibat pengaruh lingkungan. Hal tersebut tejadi karena pada bahasa Melayu Dialek Potani huruf vokal (a) yang terletak diakhir kata dibaca (o).

PMA : Oke yo mas PBT1

PBT1 : Pagi semua saya nampil ke depan untok mendisripsi seorang putri berasal dari Ruanda yang bernama PBR. PBR adalah seorang yang putri Ruanda yang terpetak di sebelah PBB Timur. Dia berumur dua poloh sembilan taon. Benar nya? Warno kulitnya hitam berambot panjang dan pekat.

Berat badannya enam poloh tujoh kilo gram dan tingginya seratus enam puloh lima. Dia adalah seorang yang ramah, commit to user commit to user

(8)

rajin, suke datang awal dalam kelas ni. Dia tinggal di kos putri dekat dengan asrama mahasiswa UNS. Dia suka menonton film korea dan suke menyanyi lagu baru Indonesia. Dia mengembil progrem setudi ilmu lingkungan.

Sudah makasih. (CLHO 01/95)

Kata warno termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya warna. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi yaitu perubahan bunyi fonetis akibat pengaruh lingkungan. Hal tersebut tejadi karena pada bahasa Melayu Dialek Potani huruf vokal (a) yang terletak diakhir kata dibaca (o).

PMA : Ya ada tiga ace, ada lagi?

PBT1 : Ada sepuloh orang didalemnya

PMA : Benar ada sepuluh? Satu dua tiga empat delapan, ada delapan orang didalamnya. Yak, sekarang saya minta kalian menuliskan, menulis dulu, menggambarkan orang, yang kalian gambarkan orang yang ada disini, pilih satu orang yang ingin kalian tulis diskripsinya setelah itu disampaikan didepan ya?

PBT : Oke (CLHO 01/40)

Kata sepuloh termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya sepuluh. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi yaitu perubahan bunyi fonetis akibat pengaruh lingkungan. Hal tersebut tejadi karena pada bahasa Melayu Dialek Potani huruf vokal (a) yang terletak paling diakhir kata dibaca (o).

PBT1 : Kak rumah sama siapo?

MPBI : Sama ibu bapak PBR : Kapan kamu senang?

MPBI : Ketika lebaran kumpul sama keluarga (CLHO 01/129) Kata siapo termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya siapa. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi yaitu perubahan bunyi fonetis akibat pengaruh lingkungan. Hal tersebut tejadi karena pada bahasa Melayu Dialek Potani huruf vokal (a) yang terletak diakhir kata dibaca (o).

commit to user commit to user

(9)

PMA : Terakhir PBR

PBR : Slamat pagi semua. Saya PBR dari negara Ruanda. Saya didepan akan mencritakan teman saya klas ini mas PBTL.

Mas PBTL adalah seolang dali benua Asia dali negala timo leste. Dia berumur tiga puluh taun (112) dan tingginya PBTL mencapai seratus enam puluh dua dan beratnya lima puluh dua kilo gram. PBTL di Indonesia tinggal di kos dekat taman cerdas dan dia sekalang berada di UPT bahasa. Sementara itu dia mengambil program.

PBTL : Administrasi negara (CLHO 01/109, CLHO 01/110, CLHO 01/113)

Kata dali termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya dari. Kata negala termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya negara. Kata sekalang termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya sekarang. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi yaitu perubahan bunyi fonetis akibat pengaruh lingkungan. Hal tersebut tejadi karena pada bahasa negara Ruanda tidak adanya huruf (r) sehingga berubah menjadi (l).

e. Zeroisasi

Zeroisasi adalah hilangan bunyi fonemis dengan bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur. Hilangnya bunyi tersebut terjadi pada percakapan bahasa-bahasa yang ada di dunia, salah satunya bahasa Indonesia, dalam intinya tidak mengganggu tujuan dan proses komunikasi.

PMA : Mas PBS dulu ya?

PBS : (maju ke depan membaca hasil pekerjaannya) slamat pagi teman semua. Saya akan mencritakan tentang olang baik dari PBB Timur, namanya PBT. Dia mahasiswa es dua jurusannya teknik mesin. Thingginya thinggi sekali seratus lima puluh senti mete. Berat badannya delapan therty. Dia pakai celana warna biru terus baju berwarna merah. Jem tengan dan sepatu warna hitam. Dia duduk antara dua orang Sudan dan Burundi.

Dia tinggal di aslama UNS gedung C lantai tiga. Sekalang diwa belajar BIPA di UPT bahasa.

PMA : Oke sudah cukup, benar mas PBT? Ada yang perlu direvisi?

PBT : Ya (60), betul sekali (CLHO 01/47, CLHO 01/48) commit to user commit to user

(10)

Kata slamat termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya selamat. Kata mencritakan termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya menceritakan. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi karena hilangan bunyi fonemis dengan bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

PMA : Oke yo mas PBT1

PBT1 : Pagi semua saya nampil ke depan untok mendisripsi seorang putri berasal dari Ruanda yang bernama PBR. PBR adalah seorang yang putri Ruanda yang terpetak di sebelah PBB Timur. Dia berumur dua poloh sembilan taon. Benar nya?

Warno kulitnya hitam berambot panjang dan pekat. Berat badannya enam poloh tujoh kilo gram dan tingginya seratus enam puloh lima. Dia adalah seorang yang ramah, rajin, suke datang awal dalam kelas ni. Dia tinggal di kos putri dekat dengan asrama mahasiswa UNS. Dia suka menonton film korea dan suke menyanyi lagu baru Indonesia. Dia mengembil progrem setudi ilmu lingkungan. Sudah makasih.

PMA : Terakhir PBR (CLHO 01/104)

Kata makasih termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya terima kasih. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi karena hilangan bunyi fonemis dengan bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

PBS : Soal no satu ini gimana?

PMA : Soal nomor satu, tuliskan struktur teks ekplanasi berikut! Jadi kalian tulis struktur teks eksplanasi kemudian tulis kalimat yang merupakan struktur tersebut, paham?

PBS : Ya (CLHO 02/01, CLHO 02/02, CLHO 02/03)

Kata no termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya nomor. Kata gimana termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya bagaimana. Kata ya termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya iya. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi karena hilangan bunyi fonemis dengan bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

commit to user commit to user

(11)

PBT1 : Tak boleh membaca dolo, tak bisa lihat-lihat dulu

PMA : Sesekali boleh membaca, lihat sekali baca sesekali lihat kamera. PBR belum membaca, mau membaca? Haha PBR mau memcoba

PBR : Not try

PMA : Ingin mencoba dulu atau langsung direkam. (CLHO 03/57, CLHO 03/58)

Kata tak termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya tidak. Kata tersebut termasuk dalam jenis zeroisasi yaitu hilangan bunyi fonemis yang bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

PBT1 : Janganlah no satu PMA : Ya mas PBT1 ya PBT1 : Tak sa

PBB : Kamu malu (CLHO 03/62, CLHO 03/63, CLHO 03/64) Kata no termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya nomor. Kata tak termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya tidak. Kata sa termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya bisa. Kata tersebut termasuk dalam jenis zeroisasi yaitu hilangan bunyi fonemis yang bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

PMA : Kamu tunjuk siapa?

PBT : Zaya saja tidak pa-pa

PMA : Kamu mau yang pertama, kamu mau pertama PBT : Zaya tidak mau (CLHO 03/71)

Kata pa-pa termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya apa-apa. Kata tersebut termasuk dalam jenis zeroisasi yaitu hilangan bunyi fonemis yang bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

IiPBT1 : Hal itu harus didukung dengan perilaku masyaakat yang tak menghamburkan uang, menghindari gengsi, menabung dan membantu ore di sekitarnya. Indonesia bisa terbebas dari kemiskinan apabila masyarakatnya dapat dan mau commit to user commit to user

(12)

menerima serto bersyukur terhadap apo yang dimiliki.

PMA : Oke terakhir (CLHO 03/164, CLHO 03/165)

Kata tak termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya tidak. Kata ore termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya orang. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi karena hilangan bunyi fonemis dengan bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

PMA : Satu paragraf saja

PBT1 : Tu paragaraf ja, kira-kira tiga paragraf

PMA : Boleh, satu paragraf tentang masalahnya, dua penyebabnya, tiga solusinya kalau mau lengkap jadi teks ekplanasi. Tetapi kalau mau satu paragraf boleh. (CLHO 03/178, CLHO 03/179)

Kata tu termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya itu. Kata ja termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya saja. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi karena hilangan bunyi fonemis dengan bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

PBR : Tulis Korea

PMA : Coba kamu tulis nama saya di sini pake tulisan Korea PBR : (tertawa bersama PBT3)

PMA : Masih ada tutorial PBT1 : Ndak (

PMA : Cukup ya sampai jumpa minggu depan, selamat siang.

(CLHO 04/96)

Kata ndak termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya tidak. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi netralisasi karena hilangan bunyi fonemis dengan bertujuan untuk penghematam atau ekonomisme pengucapan ketika bertutur.

commit to user commit to user

(13)

f. Diftongisasi

Diftongisasi adalah bunyi vokal yang tunggal (monoftong) berubah menjadi 2 (dua) bunyi vokal atau vokal yang rangkap (diftong) diucapkan secara berurutan. Vokal tunggal yang berbubah menjadi vokal rangkap diucap dalam satu penyaringan sehingga bunyi tetap dalam satu silaba.

PMA : Sumber?

PBR : (diam)

PMA : Tapikan sebagai contoh saja itu, kita memilih topikmya nasi goreng. Nanti di kembangkan lagi. Seumpama kita. Berarti kita mencari informasinya itu sesuai dengan topik, topik apa yang kita pilih. Seumpama topik yang kita pilih mengenai bersepeda (MT menjawab prosedur berkendara) ya prosedur berkendara. Berarti kan informasi yang kita cari mengenai berkendara. Jadi nanti pengumpulan sumber informasinya mengenai atau sesuai dengan topik yang kita pilih. Ada yang bingung? Tadi kan contohnya nasi goreng berarti sumber yang kita cari

PBR : (memotong penjelasan PMA toupik itu toupik masak nasi goreng?

PMA : Ya

PBR : Itu toupik?

PMA : Ya (CLHO 04/06, CLHO 04/07, CLHO 04/08)

Kata taupik termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya topik. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi diftongisasi karena perubahan bunyi vokal tunggal (monoftong) menjadi dua bunyi vokal atau vokal rangkap (diftong) secara berurutan. Perubahan ini terjadi pada bunyi vokal tunggal (o) ke vokal rangkap (au).

g. Monoftongisasi

Monoftongisasi adalah perubahan dua bunyi vokal atau vokal rangkap (diftong) menjadi vokal tunggal (monoftong). Peristiwa penunggalan vokal banyak terjadi dalam bahasa Indonesia sebagai sikap pemudahan pengucapan terhadap bunyi-bunyi diftong.

PMA : Taman Cerdas

PBT : Mas PBT1 orang kuats, kuliat warna kulitnya (tengok kanan kiri) commit to user commit to user

(14)

PMA : Warna apa itu?

PBT : Sawo, Suwo matang. Rambutnya, warna rambut hitam memanjang. Tingginya kira-kira seratus enam pulu (84) meter. Dia sanga ramah dan bertiga bahasa Thailad, Melayu dan Indonesia. Mas PBT1 menyuka semua main mainan menggenakan kaki sepelti sepak bola futsal.

Kalau ingin ketemu dengan mas PBT1 di UPT bahasa lantai dua bagian kanan. Kalo kuliah ada di siang

PMA : Oke yo mas PBT1 (CLHO 01/89)

Kata kalo termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya ucapkan kalau. Kata tersebut termasuk dalam jenis monoftangisasi yaitu perubahan dua bunyi vokal atau vokal rangkap (diftong) mejadi vokal tunggal (monoftong).

PBT1 : Tanye apo la? (menunjuk PBR) PBT : Kamu suka makans apa?

MPBI : Sate

PBT1 : Mak kamu jualan sate?

MPBI : Tidak, tapi saya suka sate (CLHO 01/130)

Kata sate termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya diucapkan satai. Kata tersebut termasuk dalam jenis monoftangisasi yaitu perubahan dua bunyi vokal atau vokal rangkap (diftong) mejadi vokal tunggal (monoftong).

h. Anaptiksis

Anaptiksis adalah perubahan bunyi dengan jalan menambahkan bunyi vokal tertentu diantara dua bunyi konsonan untuk memperlancar ucapan. Bunyi yang ditambahkan adalah bunyi vokal lemah. Penambahan bunyi vokal lemah biasanya terdapat dala kluster.

PMA : Oke sudah, selanjutnya!

PBT3 : (Berjalan menuju tempat rekaman) Kemiskinan adalah tingkat penghasilan masyarakat yang lendah sehingga tidak bisa memenuhi kebotuhan pokok sehari-hari makan, tempat tinggal, pendidikan, dan lainnya. Umumnya masyarakat miskin biasa tinggal di gubok, kolong jembatan, atau bantaran kali. Masalah kemiskinan commit to user commit to user

(15)

disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ketebatasan kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bangkerut, musibah, perbudakan, dan masalah sosial lainnya, dan pelilaku konsumtif, gengsi, serta pengelualan uang tidak sesuai dengan pemasukan.

PMA : Oke selanjutnya, PBT tunjuk dulu setelah ini siapa!

PBT : PBR (berjalan menuju rekaman) (CLHO 03/93)

Kata bangkerut termasuk dalam perubahan bunyi bahasa Indonesia yang seharusnya bangkrut. Kata tersebut terrmasuk dalam jenis perubahan bunyi anaptiksis karena perubahan bunyi dengan jalan menambah bunyi vokal tertentu di antara dua konsonan untuk memperlancar ucapan. Akibat penambahan (ǝ) tersebut, berdampak pada penambahan jumlah silaba.

Konsonan pertama dari kluster yang disisipi (ǝ) menjadi silaba baru dengan ǝ puncak silaba pada (ǝ). Jadi (kru) menjadi (ke+ru).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bunyi bahasa Indonesia.

Perubahan bunyi bahasa Indonesia yang digunakan dalam tuturan mahasiswa asing peserta pembelajaran bahasa Indonesia penutur asing (BIPA) di UPT Bahasa dipengaruhi oleh bahasa pertama atau bahasa ibu serta lingkungan sekitar pemelajar BIPA. Selain itu bahasa kedua atau bahasa nasional juga menjadi salah satu faktor penyebab perubahan bunyi bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengajar BIPA dan pemelajar BIPA faktor yang mempengaruhi perubahan bunyi bahasa Indonesia yaitu faktor bahasa pertama atau bahasa ibu.

“Ya, mungkin dipengaruhi bahasa asal daerah mereka mas MPBI.”

Wawancara ini dilakukan kepada pengajar BIPA yang memiliki pendapat bahasa asal daerah penutur pemelajar BIPA yang mempengaruhi perubahan bunyi bahasa Indonesia.

“Jadi sebenarnya hal yang paling sulit dipahami mahasiswa KNB ini, tidak hanya MR semua mahasiswa KNB kelas ini adalah Imbuhan.

Bahasa pertama mereka tidak ada imbuhan jadi ketika belajar bahasa commit to user commit to user

(16)

Indonesia. Imbuhan dalam bahasa Indonesia teralalu banyak sehingga membuat mereka kebingungan dalam menggunakan imbuhan bahasa Indonesia. Padahal MR ini tidak kesulitan dihal lain tetapi ketika masuk imbuhan MR langsung bingung. Kalau perubahan bunyi bahasa Indonesia ketika mengucapakan kata berimbuhan iya seperti (ter) makan MR mengucapkan (tel) makan, (ber)sama MR mengucapkan (bel) sama.”

Pengajar BIPA memberikan interprestasi bahwa perubahan bunyi bahasa Indonesia yang sering digunakan pemelajar BIPA kelas KNB (Kemitraan Negara Berkembang) adalah pengurangan dan menmbahan bunyi. Hal tersebut dipengaruhi bahasa pertama mereka yang tidak ada imbuhan. Pemelajar menggunakan media memutar audio agar mereka semua dapat menirukan suara audio dan meminimalkan kesalahan dalam pengucapan kata-kata bahasa Indonesia. Pemelajar BIPA juga menyarankan kepada semua M untuk sering berinteraksi dengan orang Indonesia dan sering menonton televisi agar pengucapan bahasa Indonesia mereka lancar.

Faktor lain yang mempengaruhi perubahan bunyi bahasa Indonesia yang digunakan dalam tuturan mahasiswa asing peserta pembelajaran bahasa Indonesia penutur asing (BIPA) adalah identitas bahasa pemelajar BIPA yang disebut eka suku.

“Bahasa yang saya gunakan di Thailand ada dua, ini di daerah saya.

Yang pertama bahasa Tai, ini bahasa negara Thailand. Yang kedua bahasa bahasa Melayu Dialek Potani. Kedua bahasa ini dipengerahui eka suku kalau di Thailand. Bahasa Tai tidak ada imbuhan. Kita lebih sering menyingkat kata karena bahasa kita di dipengaruhi eka suku. Mungkin itu yang membuat saya sedikit susah memahami penggunaan imbuhan MPBI.”

commit to user commit to user

(17)

Perubahan bunyi bahasa Indonesia yang dominan digunakan pemelajar BIPA adalah perubahan bunyi bahasa Indonesia jenis zeroisasi yaitu penghilangan fonemis sebagai upaya untuk penghematan atau ekonomis percakapan. Pemelajar BIPA menganggap kesulitan belajar bahasa Indonesia terletak pada imbuhan.

Selain itu perubahan bunyi bahasa Indonesia yang sering digunakan lainnya adalah jenis perubahan bunyi netralisasi yaitu perubahan bunyi fonetis akibat pengaruh lingkungan. Hal tersebut bisa terjadi karena bahasa yang digunakan sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia dan cara pengucapan bahasa Thailand dipengaruhi eka suku yaitu penyingkatan kata.

B. Pembahasan

Perubahan bunyi bahasa Indonesia yang diucapkan pemelajar BIPA di UPT Bahasa Universitas Sebelas Maret Surakarta dilakukan tanpa sengaja dalam pembelajaran BIPA. Perubahan bunyi bahasa Indonesia dilakukan pemelajar BIPA secara lisan. Pemelajar BIPA mengucapakan perubahan bunyi bahasa Indonesia dipengaruhi bahasa pertama atau bahasa negara mereka masing-masing.

Berdasarkan hasil penelitian di atas perubahan bunyi yang diucapkan oleh pemelajar BIPA di UPT Bahasa Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah perubahan bunyi bahasa Indonesia. Perubahan bunyi bahasa Indonesia yang diucapkan pemelajar BIPA terdapat 8 (delapan), yaitu (a) asimilasi, (b) disimilasi, (c) modifikasi vokal, (d) netralisasi, (e) zeroisasi, (f) diftongisasi, (g) monoftongisasi, dan (h) anaptiksis. Temuan ini sesuai dengan teori Muslich (2009: 118) mengungkapkan bahwa perubahan bunyi berupa asimilasi, disimilasi, modifikasi vokal, netralisasi, zeroisasi, metatesis, diftongisasi, monoftongisasi, dan anaptiksis.

Penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan Taembo (2016: 1) dengan memfokuskan pada variasi fonologis dari enam fonem dalam bahasa Indonesia yaitu /f/, /v/, /h/, /z/, /k/, dan /u/. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) etnik Lombok lebih dominan dalam menimbulkan variasi pelafalan fonem /f/, /v/, dan /h/ dibandingkan dengan etnik Muna dan Medan yang cenderung mempertahankan ketiga bunyi asli fonem commit to user commit to user

(18)

tersebut, (2) etnik Lombok dan Medan lebih dominan dalam menimbulkan varasi pelafalan fonem /k/ dan /u/ dibandingkan dengan etnik Muna, (3) etnik Lombok dan Muna lebih dominan menimbulkan variasi pelafalan fonem /z/ dibandingkan dengan etnik Medan, (4) laki-laki lebih dominan menimbulkan variasi fonem- fonem dibandingkan perempuan, dan (5) posisi fonem , yaitu diawal, tengah, dan akhir kata sangat mempengaruhi variasi pelafalan fonem.

Perubahan bunyi bahasa Indonesia yang diucapkan oleh pemelajar BIPA di UPT Bahasa Indonesia Universiatas Sebelas Maret bervariatif. Berdasarkan hasil penelitian di atas perubahan bunyi bahasa Indonsia yang paling dominan digunakan oleh pemelajar BIPA adalah perubahan bunyi bahasa Indonesia jenis netralisasi (178) dibandingkan jenis perubahan bunyi bahasa Indonesia asimilasi (14), disimilasi (5), modivikasi vokal (64), zeroisasi (139), Diftongisasi (3), monoftongisasi (3), dan anaptisis (2). Berikut ini adalah gamabar diagram penggunaan perubahan bunyi bahasa Indonesia yang diucapkan oleh pemelajar BIPA:

Gambar 4.1 Histogram Penggunaan Perubahan Bunyi Bahasa Indonesia

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

PERUBAHAN BUNYI BAHASA INDONESIA

Perubahan Bunyi

Frekuensi

commit to user commit to user

(19)

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Anjarsari, Suwandi, dan Mulyono (2013: 1-13). Tujuan dari penelitian ini: (1) menjelaskan kesalahan tulisan-tulisan bahasa Indonesia mahasiswa asing di UNS, (2) kesalahan yang paling sering terjadi, dan (3) penyebab munculnya kesalahan.

Simpulan penelitian ini, yaitu: Pertama, unsur- unsur linguistik yang mengalami kesalahan bahasa yang dominan dalam teks yang ditulis siswa dibagi menjadi 4 (empat) kesalahan, yaitu (1) kesalahan, semantik, morfologi, ejaan, dan sintaksis, (2) kesalahan yang paling dominan terjadi dalam karangan mahasiswa luar negeri adalah kesalahan ejaan, (3) kesalahan bahasa yang dominan terjadi di dalam karangan mahasiswa asing yang disebabkan oleh faktor dalam diri individu: (a) rendahnya motivasi belajar, (b) potensi atau bakat bahasa, (c) karakteristik berbahasa, dan faktor luar: (d) pembelajaran yang tidak maksimal, (e) waktu belajar bahasa yang kurang.

Perubahan bunyi bahasa Indonesia yang diucapkan pemelajar BIPA di dalam kelas tidak lepas dari faktor diri individu. Motivasi belajar menjadi salah satu faktor perubahan bunyi bahasa Indonesia. Selain itu, faktor luar seperti lingkungan pemelajar BIPA juga menjadi faktor munculnya perubahan bunyi dalam tuturan mahasiswa asing tersebut. Hal itu dikarenakan adanya masalah berkomuikasi yang muncul dalam pembelajaran, sehingga pemelajar berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan mengucapakan perubahan bunyi bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian di atas pemelajar yang paling banyak mengucapkan perubahan bunyi bahasa Indonesia adalah pemelajar BIPA yang aktif di dalam kelas ketika proses pembelajaran. PBT1 dan PBS memiliki frekuensi tertinggi dalam mengucapkan perubahan bunyi bahasa Indonesia.

Sedangkan PBT memiliki frekuensi terendah dalam mengucapakan perubahan bunyi bahasa Indonesia dikarenakan PBT terlebih dahulu belajar bahasa Indonesia di waktu sekolah dasar sehingga PBT jarang mengucapakan perubahan bunyi bahasa Indonesia. Berikut ini merupakan frekunsi penggunaan perubahan bunyi bahasa Indonesia pemelajar BIPA:

commit to user commit to user

(20)

Gambar 4.2 Histogram Pengunaan Perubahan Bunyi Bahasa Indonesia Pemelajar BIPA

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bunyi bahasa Indonesia pemelajar BIPA di UPT Bahasa UNS adalah bahasa pertama atau bahasa ibu, bahasa nasional, lingkungan sekitar pemelajar BIPA, dan eka suku. Beberapa hal tersebut merupkan faktor yang mempengaruhi pemelajar BIPA melakukan perubahan bunyi bahasa Indonesia.

Bahasa ibu merupakan hal yang paling utama dalam mahasiswa pemelajar BIPA melakukan perubahan bunyi bahasa Indonesia. Pemelajar BIPA memiliki bahasa ibu berbeda dengan bahasa Indonesia sehingga pemelajar BIPA kesulitan untuk mengucapakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah bahasa Indonsia. Bahasa nasional pemelajar BIPA juga mempengaruhi pemelajar BIPA dalam mengucapakan perubahan bunyi bahasa Indonesia. Lingkungan sekitar pemelajar BIPA menjadi salah satu faktor Psikologi karena mempengaruhi cara

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

PBS PBB PBA PBR PBT PBT1 PBT2 PBT3

Pemelajar BIPA

Frekuensi

PERUBAHAN BUNYI BAHASA INDONESIA PEMELAJAR BIPA

commit to user commit to user

(21)

belajar seseorang dalam belajar bahasa. Selain itu, cara pengucapan bahasa pemelajar BIPA yaitu eka suku, juga menjadi salah satu faktor penghambat pemelajar BIPA dalam mengucapakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sehingga pemelajar BIPA melakukan perubahan bunyi bahasa Indonsia dengan cara menyingkat karena terpengaruh cara pengucapakan bahasa pemelajar BIPA.

commit to user commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Begitu pula pada analisis data yang ke dua menunjukkan bahwa insentif berpengaruh positif dan negatif terhadap kualitas kerja karyawan yang ditunjukkan dengan

Penelitian terkait faktor ekonomi makro dan kinerja pasar modal asing yang mempengaruhi IHSG telah banyak dilakukan tetapi masih terdapat perbedaan hasil penelitian

Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa distribusi laju korosi-erosi yang terjadi pada dinding dalam elbow section bersesuaian dengan distribusi laju aliran fluida

Rendahnya publikasi ilmiah para dosen di perguruan tinggi di Indonesia diduga disebabkan oleh rendahnya kemampuan atau mungkin juga rendahnya dorongan para dosen untuk

Tanpa mengurangi arti Paragraf 1 Pasal ini, ketika Pihak memiliki bukti yang cukup bahwa suatu kapal yang akan masuk ke pelabuhan terlibat dalam IUU Fishing

Dalam struktur program kelompok ICP (International Class Room) yang meliputi jurusan Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan IPS, jurusan Syari‟ah yang

(1) Djika bangunan jang telah diperiksa itu dengan perbaikan perbaikan termaksud dalam pasaal 45 ajat [2] sub b, masih dapat dibuat baik untuk dipergunakan sebgai

Oh goddess who lives in the prosperous Thiru Kadavur, Which is full of Vedic chants said by Lord Vishnu and Lord Brahma, Oh goddess who holds the holy wheel, Whose names are famous,