46 A. Jenis dan Desain Penelitian
Pendekatan Penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya (Arikunto, 2010: 22).
Selain itu penelitian ini juga dapat dikategorikan sebagai penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Karenanya dalam penelitian ini pengukuran terhadap gejala yang diamatinya menjadi sangat penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (angket) yang akan diberikan kepada siswa yang akan diteliti yang kemudian akan menghasilkan data kuantitatif ( Prasetyo, 2005: 184).
Beranjak dari sebuah permasalahan, rumusan masalah dan tujuan penelitian,maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data yang pokok (Efendi, 1995:3).
Jenis penelitian survey ini digunakan untuk menggambarkan populasi yang sedang di teliti. Sedangkan desain penelitianya adalah menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang paling berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa sebenarnya mengenai objek penelitian.
Menurut Prasetyo (2005: 49) metode penelitian survei merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.
Kuesioner merupaka lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku. Dalam pelaksanaan survei ini kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti.
Penelitian jenis ini meruPpakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/ sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Menurut Neuman (2003) menyebutkan bahwa kuesioner ini berisikan daftar pertanyaan yang mengukur variabelnya yang ada, atau juga pengalaman atai opini dari responden.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lokasi yang digunakan sebagai penelitian pengaruh kultur sekolah berbasis pesantren di MTs Ash Shiddiqiyyah. Sekolah ini terletak di jalan Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin Kel/ Desa Kaliwadas Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap mulai dari tanggal 17 Januari sampai 30 Maret 2017.
Berikut penulis mendeskripsikan kondisi objektif di MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Cirebon.
a. Profil Sekolah
MTs. Ash Shiddiqiyyah terletak di Kel. Kaliwadas, kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1992 ini berada di lingkungan Pondok Pesantern Tarbiyatul Banin dan berada dalam naungan Yayasan An-Nasher. MTs. Ash Shiddiqiyyah dipimpin oleh Bapak H. Lukman Hakim, S.Ag., M.Si . Guru tetap yang mengajar ada 28 orang dan pegawai tetap ada 4 orang. Jumlah rombel ada 13 dengan rincian 5 kelas untuk VII, 4 kelas untuk dan VIII dan 4 kelas
untuk kelas IX. Sekolah menengah pertama berstatus swasta dan sudah diakui sehingga dapat menyelenggarakan Ujian Negara di sekolah tersebut. Pada saat ini dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama Rasmita Hadi Susanto, S.AP.
Mayoritas siswa dan siswi yang berada di MTs Ash Shiddiqiyyah adalah didominasi oleh kalangan santri. Karena MTs Ash Shiddiqiyyah ini berada di lingkungan pesantren, maka siswa MTs Ash Shiddiqiyyah sebagian besar menginap di pondok pesantren sekaligus menjadi santri di pondok pesantren Tarbiyatul Banin yang sama-sama berada di bawah naungan yayasan An Nasheer, dan sebagian lainya merupakan penduduk yang berdomisili di daerah sekitar wilayah yang berdekatan dengan pondok pesantren Tarbiyatul Banin.
Program unggulan yang ada di sekolah ini adalah Program Bahasa/Muhadasah. dilakukan setiap hari selasa, rabu, kamis, sabtu dan minggu pada jam pertama yakni dari jam 07.00 - 07.40 WIB Pembelajaran muhadasah dilakukan di luar kelas maupun di dalam kelas dengan bimbingan guru maupun ustadz yang ada di pesantren.
b. Identitas sekolah
Nama madrasah : MTs. Ash Shiddiqiyyah
Alamat madrasah : JL. PP. Tarbiyatul Banin Kel. Kaliwadas Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon
Kode Pos 45611
Status Madrasah : Swasta
NSM : 121232090038
NPSN : 20244548
Jenjang Akreditasi : A Tahun berdiri : 1992
Nama Kepala Madrasah : Rasmita Hadi Susanto,S.AP
SK Kepala Madrasah
1) Nomor : 06/A/AN NASHER/VII/2015
2) Tanggal : 12 Juli 2015
Penyelenggara : Yayasan An Nasheer Status Tanah : Hak Milik
C. Populasi dan Sempel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006: 130).
Menurut pendapat Bailey (1994: 84) dalam bukunya Bambang Prasetyo populasi adalah keseluruhan gejala/ satuan yang ingin diteliti. Sementara sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A, B, C dan D MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Kabupaten Cirebon yang berjumalah 124 Siswa. Untuk lebih jelasnya mengenai data populasi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel .1
Data Populasi Siswa Kelas VIII MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Kabupaten Cirebon
No. Kelas L P Jumlah
1 VIII-A - 30 30
2 VIII-B 30 - 30
3 VIII-C 33 - 33
4 VIII-D - 31 31
Jumlah Total 63 61 124
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2006: 131).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 134) yaitu untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.
Dalam penelitian ini penarikan sampel sebesar 25% dari jumlah populasi. Diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: 25% x 124 siswa = 31.
Dengan demikian maka sampel yang peneliti ambil dari jumlah populasi dengan jumlah siswa terbanyak dari populasi yaitu sebanyak 33 siswa dari kelas VIII C MTs Ash Shiddiqiyyah.
Berdasarkan ketentuan di atas, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik random (acak) atau yang sering disebut dengan istilah sampel random sampling. Menurut Edi Riadi (2014:18) bahwa “Sample Random Sampling” adalah pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada”.
D. Variabel Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yaitu “Pengaruh Kultur Sekolah Berbasis Pesantren Terhadap Kepribadian Siswa di MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Kabupaten Cirebon”. Penulis menetapkan dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Variabel X sebagai variabel independent dan Y sebagai variabel dependent. Untuk variabel X yaitu “Kultur Sekolah Berbasis Pesantren”
sedangkan variabel Y yaitu “Kepribadian Siswa”.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi menurut Arikunto (2010: 199) “Meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara teliti. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan bersifat kuantitatif yakni dengan mencatat jumlah peristiwa-peristiwa penting tingkah laku tertentu.
Pada penelitian ini, observasi dilakukan sebagai pendukung dari data utama dan merupakan pelengkap dari hasil tes yang telah diberikan kepada seluruh responden.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa observasi adalah melaksanakan pengamatan kepada objek yang akan diselidiki dengan sistematis. Metode ini digunakan sebagai penunjang untuk mengamati dan mengadakan pencatatan tentang jumlah siswa dan guru, mengamati tentang keadaan kultur/ budaya di sekolah dan mengamati kepribadian siswa. Adapun yang menjadi sasaran dari metode ini adalah kepala sekolah, wakasek kesiswaan, guru BK, staf TU dan siswa.
b. Interview
Metode Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif (S. Margono, 2007:
165).
Dari kutipan tersebut maka Metode Interview merupakan suatu metode yang dilakukan penelitian untuk mengumpulkan suatu keterangan, fakta atau data melalui tanya jawab langsung atau berhadap muka dengan orang yang dibutuhkan, metode ini di tujukan kepada kepada sekolah, guru BK dan Siswa untuk mengetahui keadaan dari kebiasaan yang menjadi ciri khas yang dimiliki sekolah ini dan kepribadian yang dimiliki oleh siswanya.
c. Kuesioner
Kuesioner adalah proses pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden agar dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Jenis kuesioner yang dipakai di dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung dan tak langsung . Kuesioner langsung yaitu daftar pertanyaan yang diajukan kepada seseorang untuk meminta keterangan kepada dirinya sendiri, sedangkan Kuesioner tak langsung adalah daftar pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang untuk meminta keterangan untuk orang lain (sutrisno hadi, 2002: 156).
Kuesioner ini ditujukan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kultur sekoah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa yang menjadi objek penelitian.
d. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:201) bahwa “dokumentasi dari kata
“dokumen” yang artinya barang-barang tertulis”. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- benda tertulis, seperti catatan-catatan dan literatur yang terkait dengan teori atau kepustakaan.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan data skunder yang akan digunakan
sebagai landasan perbandingan antara teori dengan prakteknya di lapangan.
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan catatan sejarah singkat MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Kabupaten Cirebon, keadaan maupun kebiasaan yang menjadi ciri khas dari sekolah berbasis pesantren, keadaan sikap dan tingkah laku yang dimiliki siswa dan beberapa kepribadian lainnya yang dapat dicatat dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap data mendetail.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan adanya data yang benar, cermat dan akurat. Karenanya keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung pada kebenarann dan ketetapan data. Kebenaran dan ketetapan data yang diperoleh bergantung pada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) serta sumber data. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket, berdasarkan meode inilah diharapkan akan mencapai alat ukur penelitian dengan mendekati kebenaran yang diharapkan serta menghasilkan instrumen penelitian yang baik. Diantaranya yaitu dengan mempersiapkan kisi-kisi Instrumen.
Kisi-kisi adalah sebuah tabel uang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil. Metode yang digunakan dan instrumen yang disusun ( Arikunto, 2002: 138).
Manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun.
b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir.
c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi, peneliti belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya.
d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta jalan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil.
e. Dengan adanya kisi kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen.
f. Validitas dan reabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan variabel dan aspek-aspek yang diukur, seperti yang tercantum dalam kisi-kisi angket penelitian;
2) Membuat item-item pernyataan berdasarkan kisi-kisi angket penelitian untuk masing-masing variabel;
3) Menyusun daftar alat ukur;
Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah angket dengan menggunakan Model Likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban, yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang- Kadang (KD), Tidak Pernah (TP). Dalam menjawab pertanyaan angket responden hanya tinggal memberi tanda silang atau lingkaran pada kemungkinan jawaban yang paling sesuai dengan kepribadianya.
Tabel. 2
Skor Jawaban Skala Likert
Pertanyaan Pilihan
SL SR KD TP
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi penelitian dalam mengumpulkan data, kualitas instrumen akan menetukan kualitas data yang terkumpul. Hal lain yang diperlu diungkap dalam instrumen adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing masing butir pertanyaan, untuk alat dan bahan, disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteritik bahan yang dipakai (Sugiyono, 2008: 147).
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang primer yaitu data yang berasal langsung dari objek penelitian dengan menggunakan angket yang diberikan kepada responden untuk memperoleh informan setuju atau tidaknya terhadap pengaruh kultur sekolah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa kelas VIII MTs Ash Shiddiqiyyah.
Adapun langkah langkah yang penulis tempuh untuk menuju instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
b. Penyusunan kisi-kisi
c. Penyusunan soal-soal instrumen d. Konsultasi dengan dosen pembimbing e. Uji coba instrumen
f. Penggunaan instrumen penelitian.
Sebagaimana telah diungkapkan diatas, instrumen yang digunakan adalah angket yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terbuka yang alternatif jawabanya telah dijawab oleh para peserta didik terdiri dari 20 soal yang terdiri dari indikator pelaksanaan, pengaruh kultur sekolah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa. Dalam penelitian ini skor yang digunakan terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu:
a. Selalu : 4 b. Sering : 3 c. Kadang- kadang : 2 d. Tidak Pernah : 1
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu yang menentukan tingkat-tingkat kevaliditian atau kesohihan suatu instrumen. Sesuatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas menurut (Ridwan, 2004: 98) adalah sebagai berikut:
a. Mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus person product moment, yaitu:
𝑟 xy= 𝑛 ∑𝑥𝑦 −(Ʃ𝑥)(Ʃ𝑦)
√(𝑁 ∑ 𝑥2 −(∑ 𝑥)2 )(𝑁 ∑ 𝑦2 −(∑ 𝑦)2 )
Keterangan :
rxy :Tingkat Reabilitas n : Banyaknya Responden x : Skor Variabel
y : Skor total
b. Hasil korelasi ( r hitung ) di uji dengan uji signifikasi dengan menggunakan rumus sbb:
𝑡hitung==𝑟√𝑛 − 2
√1 − 𝑟2
Keterangan:
T hitung = Nilai hitung
r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah responden
t tabel diperoleh dari tabel t padaterhadap kesalahan ∝ = 5% dalam derajat bebas.
db = n-2
kaidah pengujian:
Jika r hitung ≥ r tabel, berarti valid Jika r hitung <r tabel, beratri tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya sebagai berikut:
Tabel. 3
Klasifikasi koefisien kolerasi
Koefisien Korelasi Keterangan
0,800 – 1,000 Tinggi
0,600 – 0,800 Cukup
0,400 – 0, 600 Agak Rendah
0,200 – 0, 400 Rendah
0,000 – 0, 200 Sangat Rendah ( tidak Berkorelasi) (Arikunto, 1996: 258)
Adapun cara menguji validitas dengan menggunakan SPSS 21 adalah sebagai berikut:
1) Klik Analyze.
2) Klik Correlate- Bivariate.
3) Pindahkan data yang akan diuji ke kotak Variables.
4) Centang pada kolom Person.
5) Ok.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur menunjukan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (sugiyono, 2008:173). Dalam arti yang lebih luas reabilitas alat ukur menunjukan kepada sejauh mana perbedaan- perbedaan skor perolehan itu mencerminkan perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya.
Penelitian ini menggunakan metode alpha untuk melakukan estimasi reabilitas. Teknik untuk meengetahui reabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r 11= [ k
𝑘−1]1- [∑ 𝑠𝑖
𝑠𝑖 ] keterangan:
r11 = Koefesien reabilitas
Ʃ Si = Jumlah varian skor tiap tiap item St = Varian total
K = Jumlah item
Sedangkan rumus untuk mencari varians adalah sebagai berikut:
𝑆𝑡= ∑ 𝑥𝑡2− (∑ 𝑥𝑡)2
𝑁
N Keterangan:
St = Varians Total
Ʃ 𝑋𝑡2 = Jumlah Kuadrat item X Total
(Ʃ𝑋𝑡)2 = Jumlah item X total dikuadratkan
N = Jumlah Responden
Kesimpulan: karena 𝑟11=3.713 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,16, maka semua data yang dianalisis dengan metode alpha adalah reliable.
Adapun cara menguji reliabilitas dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
1) Klik Analyze – Scale – Reliability Statistic.
2) Pindahkan item yang akan diuji ( hanya item valid yang boleh dilanjutkan ke kotak items ).
3) Klik Statistik – Descriptive For ( Scale, Item, Scala if item deleted), continue.
4) Ok. ( Sunjoyo: 2012)
G. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul peneliti lakukan analisis melalui pendekatan kuantitatif, yaitu dengan mengemukakan fakta berupa angka-angka dengan memberikan pemaparan terhadap data setelah dilakukan tabulasi dan menentukan prosentase dari data yang peneliti peroleh di lapangan. Adapun untuk mengetahui besarnya pengaruh kultur sekolah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa peneliti menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1. Uji Prosentase Data
Uji prosentase yang digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif, yang penulis lakukan menggunakan angket siswa, kemudian dilakukan analisis data yang diterangkan dalam bentuk prosentase dan disajikan dengan table.Adapun untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut:
P = 𝐹
𝑁x 100%
Keterangan :
P = Hasil prosentase
F = Frekuensi alternatif jawaban angket N = Jumlah responden
100% = Bilangan konstanta (Arikunto 2006: 224 )
2. Nilai Rata-Rata
Analisis lembar jawaban angket maupun hasil test peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai rata − rata = Jumlah skor Jumlah total skor
Keterangan skala penilaian :
1 (0% - 20%) : Tidak Baik 2 (21% - 40%) : Kurang Baik 3 (41% - 60%) : Cukup Baik 4 (61% - 80%) : Baik 5 (81% - 100%) : Baik Sekali
Interpretasi rata-rata :
100% : Seluruhnya
90% - 99% : Hampir Seluruhnya 60% - 89% : Sebagian Besar
51% - 59% : Lebih Dari Setengahnya
50% : Setengahnya
40% - 49% : Hampir Setengahnya 10% - 39% : Sebagian Kecil 1% - 9% : Sedikit Sekali (Arikunto: 2006)
3. Uji Normalitas
Adapun cara menguji normalitas menggunakan SPSS 21 dengan menggunakan kolmogrof smirnov adalah sebagai berikut :
1) Klik Analyze – Regression – Linier.
2) Pindahkan item X ke kotak Independent dan item Y pada kotak Depeendent.
3) Klik Save, Uncheklist Mahalanobis Distances, checklist residuals unstandarized, lalu klik continue.
4) Klik Ok hasil RES_1 keluar pada input data.
5) Klik Analyze – Nonparametric Tests – Lagacy Dialogs – 1 Sample K- S
6) Klik Unstandardized residuals pindahkan ke kotak test variabel list.
7) Ok
4. Uji Homogenitas
Winarsunu (2007: 99) menyatakan bahwa dalam setiap penghitungan statistik yang menggunakan ANOVA harus disertai landasan bahwa harga-harga varian dalam kelompok bersifat homogen atau relatif sejenis.
Rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas varian adalah:
F= varian terbesar varian terkecil
Dalam menguji homogenitas dapat juga menggunakan bantuan SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Klik Analyze - Compare Means - one- Way ANOVA
b. Masukan variabel pada kolom dependent list dan kolom factor.
c. Pilih kolom option dan ceklis Homogenety of variance tests.
d. Lalu klik continue dan OK
Kriteria uji homogenitas:
Jika P. Sig < 0,05 maka data tidak homogen Jika P. Sig > 0,05 maka data homogen
5. Uji Korelasi
Uji korelasi dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara Pengeruh Kultur Sekolah Berbasis Pesantren ( variabel X ) dengan Kepribadian Siswa ( variabel Y ) dan menjawab “ Pengaruh Kultur Sekolah Berbasis Pesantren Terhadap Kepribadian Siswa di MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Kabupaten Cirebon.
Adapun rumus yang digunakan adalah product moment, yaitu :
𝑟𝑥𝑦= 𝑁 ∑𝑥𝑦 −(Ʃ𝑥)(Ʃ𝑦)
√ {𝑁 ∑ 𝑥2 −(∑ 𝑥)2 } {𝑁 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2} Keterangan :
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment N = Number of Cases
Ʃxy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y Ʃx = Jumlah seluruh skor X
Ʃy = Jumlah seluruh skor Y ( Suharsimi arikunto, 2006: 193 )
Setelah diadakan perhitungan korelasi, selanjutnya diadakan penelitian besar kecilnya tingkat korelasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel. 4
Kriteria r Product Moment Besarnya “r” product
moment (rxy)
Interpretasi
0,00 – 0,20 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi tersebut diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)
0,20 – 0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40 – 0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70 – 0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90 – 1,00 Anatara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
(Arikunto, 2006: 180)
Adapun cara menguji regresi dengan SPSS adalah sebagai berikut:
1) Klik Analyze – Correlation – Bivariate
2) Klik variabel pindahkan pada kotak Variables, pada Correlation coefficient klik Pearson.
3) Ok. ( Sunjoyo: 2012)
6. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) dilabaskukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukan pada apakah perubahan variabel bebas (kultur sekolah berbasis pesantren) akan diikuti oleh variabel terikat (kepribadian siswa) pada proporsi yang sama.
Pengujian ini dengan melihat R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1.
Selanjutnya nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel-variabel independent dalam menjelaskan varisi variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependent.
Adapun rumus koefisien determinasi adalah : Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi
7. Uji Hipotesis
Setelah didapat harga rxy, pengujian koefisien korelasi product moment ini menggunakan uji t untuk memberikan kesimpulan apakah signifikan dengan rumus :
𝑡 =r √n − 2
√1 − 𝑟2 Keterangan :
t = Banyaknya sampel
r = Koefisien Korelasi product moment
n = Jumlah responden (Subana, dkk, 2000: 137)
Kaidah pengujian :
a) Jika t hitung ≥ t tabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh kultur sekolah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa.
b) Jika t hitung <t tabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh kultur sekolah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa.
t tabel (𝛼, dk ) dimana 𝛼 = 0,05 dan dk = n-2
8. Uji Regresi
Persamaan garis regresi sederhana menurut Sugiyono (2009, 188) dirumuskan sbb:
Y’= a + bX
Dimana untuk menentukan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
𝑎 =(∑ 𝑌i) (∑ 𝑋𝑖2) − (∑ 𝑋i)(∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖) n(∑ 𝑋𝑖2) − (∑ 𝑋𝑖)2
𝑏 =𝑛 (∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖) − (∑ 𝑋i)(∑ 𝑌𝑖) n(∑ 𝑋𝑖2) − (∑ 𝑋𝑖)2 keterangan :
Y’ = (dibaca Y aksen) subjek variabel yang diproyeksikan a = nilai konstata harga Y jika X= 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang meneunjukan nilai peningjkatan(+) atau nilai penurunan (- ) variabel independent
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan nilai peningkatan (+) atau nilai peneurunan (-) variabel dependen.
ƩYi = Jumlah seluruh skor Y ƩXi = Jumlah seluruh skor X ƩX2 = Jumlah kuadrat skor X ƩY2 = Jumlah kuadrat skor Y ƩXY = Jumlah perkalian X dan Y n = Jumlah data
Untuk pengujian regresi sederhana dapat dilakukan juga menggunakan aplikasi SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Klik analyze > regression > linear;
2) Masukan variabel X ke dalam independent list dan variabel Y kedalam dependent list ;
3) Pada kolom method pastikan terpilih enter;
4) Pilih statistics klik pada estimates dan model fit;
5) Pilih casewise diagnostics all cases pada kolom residuals;
6) Pilih continue;
7) Ok.
(Sunjoyo: 2012)
Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan bahwa hipotesisnya adalah :
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kultur sekolah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa di MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Kabupaten Cirebon
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kultur sekolah berbasis pesantren terhadap kepribadian siswa di MTs Ash Shiddiqiyyah Sumber Kabupaten Cirebon
Adapun kaidah keputusanya adalah sebagai berikut:
Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak