74
Analisis Sistem Informasi Antrian Online RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Menggunakan Technology Acceptance Model
Ginaya
1, Syamsurijal
2, Mustari S. Lamada
31Universitas Negeri Makassar, [email protected]
2Universitas Negeri Makassar, [email protected]
3Universitas Negeri Makassar, [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemudahan penggunaan (perceived ease of use), kegunaan (perceived usefulness), sikap (attitude toward using technology), serta menganalisis pengaruh kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan kegunaan (perceived usefulness) pada sikap (attitude toward using technology) terkait penggunaan Antrian Online RSWS. Populasi penelitian ini adalah pasien rawat jalan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penetapan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh sampel sebanyak 86 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuesioner. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik analisis data statistik deskriptif dan analisis data statistik inferensial.
Kata Kunci: Analisis sistem informasi, Antrian Online RSWS, Technology Acceptance Model (TAM).
1. PENDAHULUAN
Najamuddin, dkk. (2021) menyatakan bahwa perkembangan teknologi informasi terbilang cukup pesat seiring dengan keperluan masyarakat. Selain perkembangan jenis peralatan teknologi dan aplikasi perangkat lunak, perkembangan ini juga berdasarkan pada semakin bertambahnya pengguna teknologi informasi.
Nuryanto (2012) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan akurat sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
Najamuddin, dkk. (2021) menyatakan bahwa perkembangan teknologi informasi telah memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi,
seperti e-government, e-commerce, e-education, e- medicine, e-laboratory, dan lainnya yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar merupakan salah satu rumah sakit rujukan nasional yang mengikuti perkembangan teknologi informasi yang ada pada saat ini, dengan membangun beberapa sistem informasi guna untuk memudahkan dalam mengumpulkan, memproses, serta melakukan penyimpanan sebuah informasi. Salah satu sistem informasi yang ada di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah Antrian Online RSWS yang merupakan aplikasi untuk melakukan pendaftaran antrian secara elektronik.
Sistem informasi Antrian Online RSWS dibuat pada bulan Maret 2021 dan dirilis pada tanggal 25 April 2021 di Play Store dan dapat juga diakses melalui website RSWS (Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo) dengan link https://regonline.rsupwahidin.com/. Antrian Online RSWS bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk melakukan registrasi pendaftaran sehingga pasien tidak perlu berlama-lama mengantri di loket pendaftaran dan mengurangi penyebaran Covid-19 karena Antrian Online RSWS membatasi jumlah pasien yang akan mengantri di loket pendaftaran sehingga dapat mengatasi penumpukan pasien di loket pendaftaran (Wawancara dengan M. Tamar, 24 September 2021).
Antrian Online RSWS ini diperuntukan bagi pasien rawat jalan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Hasbi (2012) menyatakan bahwa pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan media yang disediakan bagi pasien tidak dalam bentuk rawat inap.
Antrian Online RSWS memiliki 3 fitur, yaitu: (1) pos antrian, merupakan fitur untuk mendaftar antrian online, (2) tiket antrian, merupakan fitur untuk menampilkan tiket antrian apabila pasien telah menyelesaikan pendaftaran antrian online, dan (3) info antrian berjalan, merupakan fitur untuk melihat nomor antrian yang sudah berjalan pada setiap pos antrian.
75 Librado (2017) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang dalam mencapai tujuan organisasi. Pemanfaatan ini dapat dilakukan secara efektif jika anggota organisasi memiliki kemampuan dan keahlian dalam menggunakan teknologi itu dengan baik. Dengan demikian, diperlukan usaha- usaha untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan Antrian Online RSWS, dengan menggunakan salah satu model untuk penerimaan teknologi yaitu Technology Acceptance Model (TAM).
Technology Acceptance Model merupakan pengembangan dari model Theory of Reasoned Action (TRA). Hartono (2007) menyatakan bahwa Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem informasi yang akan digunakan oleh pemakai (user) (Yani, dkk., 2018). Iqbal dan Arisman (2018) menyatakan bahwa TAM memiliki 5 konstruk utama, yaitu: (1) kemudahan penggunaan (perceived ease of use), (2) kegunaan (perceived usefulness), (3) sikap (attitude toward using technology), (4) perilaku (behavioral intention to use), dan (5) penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use). Davis et.al (1989) mengemukakan tujuan utama TAM adalah memberikan penjelasan tentang penentuan penerimaan komputer secara umum serta memberikan penjelasan tentang perilaku atau sikap pengguna dalam suatu populasi (Sayekti dan Pulasna, 2016).
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Sistem Informasi Antrian Online RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar menggunakan Technology Acceptance Model”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai sikap user terhadap penggunaan sistem informasi Antrian Online RSWS dan menjadi bahan evaluasi untuk mengoptimalkan sistem informasi Antrian Online RSWS agar sistem tersebut akan terus digunakan karena pengguna memiliki keinginan untuk terus menggunakannya.
2. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut Jaya (2020) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan- temuan baru yang dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur secara statistik atau cara lainnya dari suatu kuantifikasi (pengukuran).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 27 Maret 2022 – 27 Juni 2022. Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang menggunakan sistem Antrian Online RSWS.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada sistem Antrian Online RSWS jumlah kunjungan pasien rawat jalan setiap harinya adalah 639 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan batas kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 86 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling).
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu variabel kemudahan penggunaan (perceived ease of use) (X1) dan variabel kegunaan (perceived usefulness) (X2) serta satu variabel dependen yaitu variabel sikap (attitude toward using technology) (Y). Adapun cara mengukur masing-masing variabel yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) Indikator kemudahan penggunaan (X1) yang digunakan diambil dari cara mengukur kemudahan penggunaan yang dikemukakan oleh Davis (1989) dan Chau (1996), yaitu: (1) mudah dipelajari, (2) mudah dikendalikan, (3) jelas dan mudah dimengerti, (4) mudah diingat, (5) mudah menjadi terampil/mahir, (6) fleksibel, dan (7) mudah digunakan (Sudarmaji, 2020, Iqbal &
Arisman, 2018, dan Adhiputra, 2015).
2. Kegunaan (Perceived Usefulness)
Indikator kegunaan (X2) yang digunakan diambil dari cara mengukur kegunaan yang dikemukakan oleh Davis (1989) dan Yahyapour (2008), yaitu: (1) mempercepat pekerjaan, (2) mempermudah pekerjaan, (3) bermanfaat, dan (4) menjadikan kerja lebih efektif (Sudarmaji, 2020 dan Adhiputra, 2015).
3. Sikap (Attitude toward Using Technology)
Indikator sikap (Y) yang digunakan diambil dari cara mengukur sikap yang dikemukakan oleh Davis (1989), Kusuma dan Susilowati (2007), dan Yahyapour (2008), yaitu: (1) senang, (2) nyaman, (3) bosan, (4) tidak suka, (5) ide yang bagus, (6) perlu digunakan, dan (7) menghimbau perusahaan atau organisasi untuk menggunakan teknologi (Iqbal dan Arisman, 2018 dan Adhiputra, 2015).
E. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan Kepala Sub Instalasi SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) mengenai sistem Antrian Online RSWS, sedangkan data
76 sekunder diperoleh melalui jurnal, buku, dan RSB (Rencana Strategi Bisnis) RSWS tahun 2021 – 2024.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuesioner.
1. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen digital yaitu sistem Antrian Online RSWS untuk mengetahui informasi mengenai fitur sistem Antrian Online RSWS dan jumlah pasien rawat jalan yang menggunakan sistem Antrian Online RSWS.
2. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini dirancang untuk mengukur sikap user terhadap penggunaan sistem Antrian Online RSWS yang ada di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang memuat beberapa pernyataan atau pertanyaan yang memiliki beberapa pilihan jawaban yang kemudian dipilih oleh responden.
F. Pemeriksaan Keabsahan Data 1. Uji Validitas
Riyanto dan Aglis (2020) menyatakan bahwa uji validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Angket dapat dinyatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel, sedangkan angket dianggap tidak valid apabila nilai rhitung < rtabel.
TABEL 1.UJI VALIDITAS ANGKET KEMUDAHAN PENGGUNAAN
(PERCEIVED EASE OF USE) Variabel
Independen
Nomor Butir Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
Kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
1 0,717 0,210 Valid
2 0,711 0,210 Valid
3 0,710 0,210 Valid
4 0,667 0,210 Valid
5 0,762 0,210 Valid
6 0,574 0,210 Valid
7 0,713 0,210 Valid
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rhitung > rtabel, sehingga seluruh butir pernyataan pada angket kemudahan penggunaan dinyatakan valid.
TABEL 2.UJI VALIDITAS ANGKET KEGUNAAN (PERCEIVED
USEFULNESS) Variabel
Independen
Nomor Butir Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
Kegunaan (perceived
1 0,864 0,210 Valid
2 0,895 0,210 Valid
usefulness) 3 0,802 0,210 Valid
4 0,883 0,210 Valid
5 0,846 0,210 Valid
6 0,843 0,210 Valid
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022) Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rhitung > rtabel, sehingga seluruh butir pernyataan pada angket kegunaan dinyatakan valid.
TABEL 3.UJI VALIDITAS ANGKET SIKAP (ATTITUDE TOWARD
USING TECHNOLOGY) Variabel
Dependen
Nomor Butir Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
Sikap (attitude
toward using technology)
1 0,604 0,210 Valid
2 0,764 0,210 Valid
3 0,656 0,210 Valid
4 0,707 0,210 Valid
5 0,550 0,210 Valid
6 0,620 0,210 Valid
7 0,530 0,210 Valid
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rhitung > rtabel, sehingga seluruh butir pernyataan pada angket sikap dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Ghozali (2016) menyatakan bahwa pengujian reliabilitas dapat mengacu pada nilai Cronbach’s Alpha (α). Angket dapat dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha (α) > 0,7, sedangkan angket dianggap tidak reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha (α) < 0,7 (Riyanto dan Aglis, 2020).
Uji reliabilitas instrumen kemudahan penggunaan (perceived ease of use), kegunaan (perceived usefulness), dan sikap (attitude toward using technology) dapat dilihat pada Tabel 4.
TABEL 4.UJI RELIABILITAS INSTRUMEN
Variabel Cronbach’s Alpha
Nilai
Standar Keterangan Kemudahan
Penggunaan (X1) 0,816 0,7 Reliabel Kegunaan (X2) 0,927 0,7 Reliabel
Sikap (Y) 0,736 0,7 Reliabel
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0,7, sehingga seluruh variabel instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis data statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data berdasarkan kuesioner yang telah
77 dijawab oleh responden dalam penelitian pada masing- masing indikator dari variabel kemudahan penggunaan, kegunaan, dan sikap terhadap penggunaan sistem Antrian Online RSWS.
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Secara umum analisis data statistik inferensial terbagi menjadi 2, yaitu statistik parametrik dan statistik non-parametrik. Dalam penelitian ini digunakan uji statistik parametrik dengan jenis regresi. Salah satu syarat sebelum data dianalisis menggunakan model regresi yaitu data harus diuji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Bila persyaratan uji asumsi klasik telah memenuhi, maka sudah dapat dilakukan analisis menggunakan model regresi. Jenis analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Deskripsi data yang disajikan pada penelitian ini berupa data hasil instrumen dari variabel independen yaitu kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan kegunaan (perceived usefulness) serta variabel dependen yaitu sikap (attitude toward using technology).
Deskripsi data ini menyajikan informasi seluruh variabel penelitian yang meliputi data nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, dan distribusi frekuensi.
a. Kemudahan penggunaan (perceived ease of use) Data variabel kemudahan penggunaan diperoleh dari data primer berupa angket dengan butir pernyataan sebanyak 7 dan jumlah responden sebanyak 86 orang.
Setelah dilakukan olah data maka diperoleh nilai minimum yaitu 22, nilai maksimum yaitu 35, rata-rata (mean) yaitu 30,59, median yaitu 30,50, modus yaitu 28, dan standar deviasi yaitu 2,940.
TABEL 5.DISTRIBUSI FREKUENSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN
No. Kelas Interval Frekuensi (Orang) Persentase
1. 22 – 23 1 1,2%
2. 24 – 25 1 1,2%
3. 26 – 27 6 7,0%
4. 28 – 29 29 33,7%
5. 30 – 31 17 19,8%
6. 32 – 33 13 15,1%
7. 34 – 35 19 22,1%
Jumlah 86 100%
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pada Tabel 5 diketahui bahwa frekuensi terbesar untuk skor variabel kemudahan penggunaan berada pada kelas interval 28 – 29 yaitu sebanyak 29 responden (33,7%) dan frekuensi terkecil untuk skor variabel kemudahan penggunaan berada pada kelas interval 22 – 25 yaitu sebanyak 1 responden (1,2%).
TABEL 6.DISTRIBUSI KECENDERUNGAN KEMUDAHAN
PENGGUNAAN
No. Interval Kategori Persentase Kategori 1. X ≥ 29,2 57,0% Sangat baik 2. 23,7 ≤ X < 29,2 41,9% Baik 3. 18,2 ≤ X < 23,7 1,2% Cukup baik 4. 12,7 ≤ X < 18,2 0 Kurang baik 5. X < 12,7 0 Tidak baik
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa distribusi kecenderungan kemudahan penggunaan dari sistem Antrian Online RSWS berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 57%.
b. Kegunaan (perceived usefulness)
Data variabel kegunaan diperoleh dari data primer berupa angket dengan butir pernyataan sebanyak 6 dan jumlah responden sebanyak 86 orang. Setelah dilakukan olah data maka diperoleh nilai minimum yaitu 6, nilai maksimum yaitu 30, rata-rata (mean) yaitu 25,27, median yaitu 26,00, modus yaitu 26, dan standar deviasi yaitu 4,241.
TABEL 7.DISTRIBUSI FREKUENSI KEGUNAAN
No. Kelas Interval Frekuensi (Orang) Persentase
1. 6 – 9 1 1,2%
2. 10 – 13 2 2,3%
3. 14 – 17 0 0%
4. 18 – 21 6 7,0%
5. 22 – 25 29 33,7%
6. 26 – 29 34 39,5%
7. 30 – 33 14 16,3%
Jumlah 86 100%
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pada Tabel 7 diketahui bahwa frekuensi terbesar untuk skor variabel kegunaan berada pada kelas interval 26 – 29 yaitu sebanyak 34 responden (39,5%) dan frekuensi terkecil untuk skor variabel kegunaan berada pada kelas interval 14 – 17 yaitu sebanyak 0 responden (0%).
TABEL 8.DISTRIBUSI KECENDERUNGAN KEGUNAAN
No. Interval Kategori Persentase Kategori 1. X ≥ 25,2 88,4% Sangat baik 2. 20,4 ≤ X < 25,2 9,3% Baik 3. 15,6 ≤ X < 20,4 2,3% Cukup baik
78 4. 10,8 ≤ X < 15,6 0 Kurang baik 5. X < 10,8 0 Tidak baik
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022) Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa distribusi kecenderungan kegunaan dari sistem Antrian Online RSWS berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 88,4%.
c. Sikap (attitude toward using technology)
Data variabel sikap diperoleh dari data primer berupa angket dengan butir pernyataan sebanyak 7 dan jumlah responden sebanyak 86 orang. Setelah dilakukan olah data maka diperoleh nilai minimum yaitu 19, nilai maksimum yaitu 35, rata-rata (mean) yaitu 29,05, median yaitu 29,00, modus yaitu 28, dan standar deviasi yaitu 3,646.
TABEL 9.DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP
No. Kelas Interval Frekuensi (Orang) Persentase
1. 19 – 21 4 4,7%
2. 22 – 24 4 4,7%
3. 25 – 27 16 18,6%
4. 28 – 30 37 43,0%
5. 31 – 33 13 15,1%
6. 34 – 36 12 14,0%
7. 37 – 39 0 0%
Jumlah 86 100%
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pada Tabel 9 diketahui bahwa frekuensi terbesar untuk skor variabel sikap berada pada kelas interval 28 – 30 yaitu sebanyak 37 responden (43%) dan frekuensi terkecil untuk skor variabel sikap berada pada kelas interval 37 – 39 yaitu sebanyak 0 responden (0%).
TABEL 10.DISTRIBUSI KECENDERUNGAN SIKAP
No. Interval Kategori Persentase Kategori 1. X ≥ 29,2 43,0% Sangat baik 2. 23,7 ≤ X < 29,2 50,0% Baik 3. 18,2 ≤ X < 23,7 7,0% Cukup baik 4. 12,7 ≤ X < 18,2 0 Kurang baik 5. X < 12,7 0 Tidak baik
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa distribusi kecenderungan sikap pengguna dari sistem Antrian Online RSWS berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 50%.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat dan menilai kelayakan atas model regresi yang akan digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Uji normalitas
Dasar pengambilan keputusan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yaitu jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal, sedangkan jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) <
0,05 maka distribusi data tidak normal. Model regresi yang baik adalah jika data terdistribusi secara normal.
TABEL 11.UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 86
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.24001816 Most Extreme Differences Absolute .095
Positive .045
Negative -.095
Test Statistic .095
Asymp. Sig. (2-tailed) .051c
a. Test distribution is Normal.
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 11 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,051 di mana nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal.
b. Uji linearitas
Dasar pengambilan keputusan uji linearitas yaitu jika nilai Sig. Deviation from Linearity > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan jika nilai Sig. Deviation from Linearity < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel independen dengan variabel dependen. Model regresi yang baik adalah jika data bersifat linear.
TABEL 12.UJI LINEARITAS KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN
KEGUNAAN DENGAN SIKAP
ANOVA Table
F Sig.
Sikap (Y) * Kemudahan Penggunaan (X1)
Between Groups
(Combined) 1.570 .126 Linearity 11.729 .001 Deviation from
Linearity
.554 .846
Sikap (Y) * Kegunaan (X2)
Between Groups
(Combined) 3.054 .001 Linearity 19.341 .000 Deviation from
Linearity
1.801 .060
Within Groups Total
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil uji linearitas pada Tabel 12 diketahui bahwa nilai Sig. Deviation from Linearity
79 variabel independen kemudahan penggunaan dan variabel dependen sikap sebesar 0,846 dan nilai Sig.
Deviation from Linearity variabel independen kegunaan dan variabel dependen sikap sebesar 0,060 di mana nilai Sig. Deviation from Linearity > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel independen kemudahan penggunaan dan kegunaan dengan variabel dependen sikap.
c. Uji multikolinearitas
Dasar pengambilan keputusan uji multikolinearitas yaitu jika nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas, sedangkan jika nilai Tolerance < 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
TABEL 13.UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
Kemudahan Penggunaan (X1)
.815 1.228
Kegunaan (X2) .815 1.228
a. Dependent Variable: Sikap (Y)
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada Tabel 13 diketahui bahwa nilai Tolerance untuk variabel independen kemudahan penggunaan dan kegunaan sebesar 0,815 di mana nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF untuk variabel independen kemudahan penggunaan dan kegunaan sebesar 1,228 di mana nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi di antara variabel independen dalam model regresi.
d. Uji heteroskedastisitas
Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas menggunakan uji Spearman’s Rho yaitu jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas, sedangkan jika nilai Sig. (2- tailed) < 0,05 maka terjadi gejala heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
TABEL 14.UJI HETEROSKEDASTISITAS
Correlations
Unstandardized Residual Spearman's
rho
Kemudahan Penggunaan
Correlation Coefficient
.057
(X1) Sig. (2-tailed) .605
N 86
Kegunaan (X2)
Correlation Coefficient
.095
Sig. (2-tailed) .382
N 86
Unstandardiz ed Residual
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed) .
N 86
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 14 diketahui bahwa nilai signifikansi variabel independen kemudahan penggunaan sebesar 0,605 dan nilai signifikansi variabel independen kegunaan sebesar 0,382 di mana nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan metode statistik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa variabel independen dengan sebuah variabel dependen. Adapun model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2… . + 𝑒 (1) Keterangan:
Y : Sikap
X1 : Kemudahan penggunaan X2 : Kegunaan
b1 : Koefisien regresi kemudahan penggunaan b2 : Koefisien regresi kegunaan
α : Nilai konstanta e : Error atau kesalahan
TABEL 15.UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error
3.763
1 (Constant) 13.741
Kemudahan Penggunaan (X1)
.275 .134
Kegunaan (X2) .272 .093
a. Dependent Variable: Sikap (Y)
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda yang ada pada Tabel 15 diketahui hasil perhitungan sebagai berikut:
𝑌̂ = 13,741 + 0,275 𝑋1+ 0,272 𝑋2 (2) Berdasarkan regresi linear berganda pada Persamaan (2) maka dapat diuraikan sebagai berikut:
80 a. Nilai konstanta sikap terhadap penggunaan teknologi
(Y) sebesar 13,741 yang menyatakan jika variabel X1
dan X2 sama dengan nol yaitu kemudahan penggunaan dan kegunaan maka sikap adalah sebesar 13,741.
b. Koefisien X1 sebesar 0,275 yang berarti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel X1 (kemudahan penggunaan) sebesar 1% maka sikap terhadap penggunaan teknologi meningkat sebesar 0,275 (27,5%), sedangkan bila setiap terjadi penurunan variabel X1 (kemudahan penggunaan) sebesar 1%
maka sikap terhadap penggunaan teknologi menurun sebesar 0,275 (27,5%).
c. Koefisien X2 sebesar 0,272 yang berarti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel X2 (kegunaan) sebesar 1% maka sikap terhadap penggunaan teknologi meningkat sebesar 0,272 (27,2%), sedangkan bila setiap terjadi penurunan variabel X2 (kegunaan) sebesar 1% maka sikap terhadap penggunaan teknologi menurun sebesar 0,272 (27,2%).
4. Uji Hipotesis a. Uji t
Dasar pengambilan keputusan untuk uji t yaitu jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ernitawati, dkk., 2020).
TABEL 16.UJI T
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 3.652 .000
Kemudahan Penggunaan (X1) 2.055 .043
Kegunaan (X2) 2.930 .004
a. Dependent Variable: Sikap (Y)
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan uji t pada Tabel 16 diketahui bahwa variabel independen kemudahan penggunaan dan kegunaan memiliki nilai Sig. < 0,05 di mana variabel kemudahan penggunaan memperoleh nilai thitung sebesar 2,055 dan nilai Sig. sebesar 0,043 sedangkan variabel kegunaan memperoleh nilai thitung sebesar 2,930 dan nilai Sig. sebesar 0,004, sehingga variabel kemudahan penggunaan dan kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen sikap terkait penggunaan sistem Antrian Online RSWS.
b. Uji F
Dasar pengambilan keputusan untuk uji F yaitu jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ernitawati, dkk., 2020).
TABEL 17.UJI F ANOVAa
Model F Sig.
1 Regression 11.046 .000b
Residual Total
a. Dependent Variable: Sikap (Y) b. Predictors: (Constant), Kegunaan (X2), Kemudahan Penggunaan (X1)
(Sumber: Data primer yang telah diolah, 2022)
Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 17 diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 11,046 dan nilai Sig. sebesar 0,000 di mana nilai Sig. < 0,05, sehingga variabel independen kemudahan penggunaan dan kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen sikap terkait penggunaan Antrian Online RSWS.
B. Pembahasan
1. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) Dengan Sikap Terhadap Penggunaan Teknologi (Attitude toward Using Technology)
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada uji t menunjukkan bahwa variabel kemudahan penggunaan (perceived ease of use) memiliki nilai thitung sebesar 2,055 dan nilai signifikansi sebesar 0,043 di mana nilai signifikansi < 0,05, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini yaitu kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif dan signifikan pada sikap (attitude toward using technology) terkait penggunaan Antrian Online RSWS diterima. Secara parsial kemudahan penggunaan berpengaruh sebesar 7,9% terhadap sikap pengguna terhadap penggunaan teknologi Antrian Online RSWS.
2. Pengaruh Kegunaan (Perceived Usefulness) Dengan Sikap Terhadap Penggunaan Teknologi (Attitude toward Using Technology)
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada uji t menunjukkan bahwa variabel kegunaan (perceived usefulness) memiliki nilai thitung sebesar 2,930 dan nilai signifikansi sebesar 0,004 di mana nilai signifikansi <
0,05, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif dan signifikan pada sikap (attitude toward using technology) terkait penggunaan Antrian Online RSWS diterima.
81 Secara parsial kegunaan berpengaruh sebesar 13,1%
terhadap sikap pengguna terhadap penggunaan teknologi Antrian Online RSWS.
3. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) dan Kegunaan (Perceived Usefulness) Dengan Sikap Terhadap Penggunaan Teknologi (Attitude toward Using Technology)
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,046 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 di mana nilai signifikansi <
0,05, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif dan signifikan pada sikap (attitude toward using technology) terkait penggunaan Antrian Online RSWS diterima.
Secara simultan kemudahan penggunaan dan kegunaan berpengaruh sebesar 21% dengan sikap terhadap penggunaan teknologi Antrian Online RSWS.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemudahan penggunaan (perceived ease of use) pada sistem Antrian Online RSWS berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 57%.
2. Kegunaan (perceived usefulness) pada sistem Antrian Online RSWS berada pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 88,4%.
3. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using technology) pada sistem Antrian Online RSWS berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 50%.
4. Kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif dan signifikan pada sikap (attitude toward using technology) terkait penggunaan Antrian Online RSWS.
5. Kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif dan signifikan pada sikap (attitude toward using technology) terkait penggunaan Antrian Online RSWS.
6. Kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif dan signifikan pada sikap (attitude toward using technology) terkait penggunaan Antrian Online RSWS.
DAFTARPUSTAKA
[1] Najamuddin, S., Mustari, L., & Syamsurijal,
“Pengembangan sistem informasi pendaftaran online Sekolah Putri Darul Istiqomah (SPIDI)
Maros”, Jurnal Media TIK, vol. 4, pp. 97-104, September 2021.
[2] Nuryanto, H., Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka (Persero), 2012.
[3] Tamar, M. 2021, September. Wawancara pribadi.
[4] Hasbi, F.H., “Analisis hubungan persepsi pasien tentang mutu pelayanan dengan pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan Puskesmas Pancol Kota Semarang tahun 2012”, Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 1, pp. 37-47, 2012.
[5] Librado, D., “Analisis penerimaan mahasiswa terhadap Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) dengan metode Technology Acceptance Model (TAM)”, Jurnal SAINTEKOM, vol. 7, pp. 112-125, September 2017.
[6] Yani, E., Ade, F.L., Hilda, A., & Ari, P., “Pengaruh internet banking terhadap minat nasabah dalam bertransaksi dengan Technology Acceptance Model”, Jurnal Informatika, vol. 5, pp. 34-42, April 2018.
[7] Iqbal, J., & Arisman, “Metode pembelajaran e- learning menggunakan Technology Acceptance Modelling (TAM) untuk pembelajaran akuntansi”, Jurnal InFestasi, vol. 14, pp. 116-165, Desember 2018.
[8] Sayekti, F., & Pulasna, P., “Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) dalam pengujian model penerimaan sistem informasi keuangan daerah”, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, vol. 9, pp.
196-209, Desember 2016.
[9] Jaya, I.M.L.M., Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan, dan Riset Nyata.
Yogyakarta: ANAK HEBAT INDONESIA, 2020.
[10] Sudarmaji, I., “Pengaruh faktor kepribadian dalam penerapan teknologi informasi pada unit vertical direktorat jenderal perbendaharaan di Pontianak dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)”, Equator Journal of Management and Entrepreneurship, vol. 8, pp. 1-29, 2020.
[11] Adhiputra, M.W., “Aplikasi Technology Acceptance Model terhadap pengguna layanan internet banking”, Jurnal Bisnis dan Komunikasi, vol. 2, pp. 52-63, Februari 2015.
[12] Riyanto, S., & Aglis, S.H., Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen. Sleman:
Deepublish Publisher, 2020.
[13] Ernitawati, Y., Nurul, I., & Andi, Y., “Pengaruh literasi keuangan dan pelatihan pasar modal terhadap pengambilan keputusan investasi”, Jurnal Proaksi, vol. 7, pp. 66-81, November 2020.