• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERSEPSI PENERAPAN LAYANAN INFORMASI MAHASISWA (STUDENTSITE) MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) STUDI KASUS UNIVERSITAS GUNADARMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERSEPSI PENERAPAN LAYANAN INFORMASI MAHASISWA (STUDENTSITE) MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) STUDI KASUS UNIVERSITAS GUNADARMA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERSEPSI PENERAPAN LAYANAN INFORMASI MAHASISWA (STUDENTSITE) MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

STUDI KASUS UNIVERSITAS GUNADARMA

Widya khafa Nofa

[email protected]

Jurusan Sistem Informasi Bisnis Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Adanya sistem informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari oleh setiap perguruan tinggi baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS).

Sistem pelayanan mahasiswa tersebut dapat menjadi parameter bagi manajemen dalam hal kualitas pemenuhan kebutuhan bagi mahasiswa. Untuk itu, keoptimalan dari sistem yang diterapkan pada suatu universitas sangat diperlukan dan menjadi hal yang penting yang harus diperhatikan. Untuk mengetahui tingkat keoptimalan suatu sistem yang telah diterapkan, maka perlu dilakukannya analisis terhadap sistem tersebut. Menggunakan metode analisis yaitu Technology Acceptance Model (TAM ) dan olah data SPSS 16.0, berdasarkan analisis yang dilakukan pada penelitian ini diketahui bahwa secara simultan persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan sangat berpengaruh terhadap persepsi penggunaan layanan studentsite, namun secara parsial persepsi kegunaan tidak berpengaruh terhadap persepsi penggunaan layanan studentsite sesungguhnya.

Kata Kunci : Persepsi, Studentsite, Layanan Informasi Mahasiswa, Model TAM

PENDAHULUAN

Studentsite adalah fasilitas berbasis web yang diperuntukkan bagi semua mahasiswa

Universitas Gunadarma yang masih aktif yang bisa diakses melalui situs

studentsite.gunadarma.ac.id. Dengan fasilitas ini mahasiswa Universitas Gunadarma dapat

berkolaborasi dan saling mendapatkan informasi antar civitas akademika. Studentsite Universitas

Gunadarma ini digunakan sebagai locker mahasiswa yang hanya bisa diakses oleh mahasiswa

(2)

aktif Universitas Gunadarma yang telah mempunyai user name dan password. Studentsite ini menyediakan fasilitas di antaranya fasilitas informasi kampus, pengetahuan, rangkuman nilai, jadwal kuliah, jadwal ujian, tugas (portofolio) dan lain-lain. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi pada penggunaan studentsite ini, khususnya secara teknis, yaitu koneksi internet yang sering mengalami gangguan, sehingga sistem ini tidak dapat diakses. Kecepatan dalam pengaksesan studentsite ini juga terkadang menjadi masalah, sering kali mahasiswa mengeluh terhadap pengaksesannya yang cukup lamban dan kerap kali mahasiswa tidak bisa login ke lockernya masing-masing. Kendala lain juga yang sering dihadapi adalah tidak semua orang khususnya mahasiswa Universitas Gunadarma yang menggunakan sistem tersebut mahir teknologi sehingga penggunaan semua fiturnya dirasa kurang optimal.

Oleh sebab itu, keoptimalan dari sistem yang diterapkan sangat diperlukan dan menjadi hal yang penting yang harus diperhatikan, maka perlu dilakukannya analisis terhadap sistem tersebut menggunakan metode analisis Technology Acceptance Model (TAM). Metode Technology Acceptance Model (TAM) ini pertama sekali dikenalkan oleh Davis pada tahun 1989. Teori ini dibangun dari Teori Reasoned Action dari Fishben dan Ajzen tahun 1975 (Ghazizadeh, 2011). TAM adalah salah satu model yang digunakan dalam penelitian untuk menjelaskan teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (SI) dalam penerimaan dan penggunaanya. Analisis dilakukan untuk menguji tingkat persepsi berdasarkan kegunaan sistem (perceived usefulness) terhadap kondisi nyata penggunaan sistem informasi (actual system usage) pada sistem pelayanan informasi mahasiswa (studensite) di Universitas Gunadarma dan menguji tingkat persepsi berdasarkan kemudahan pengguna sistem (perceived ease of use) terhadap kondisi nyata penggunaan sistem informasi (actual system usage) pada sistem pelayanan informasi mahasiswa (studentsite) pada Universitas Gunadarma serta menguji tingkat persepsi berdasarkan kegunaan sistem (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan pengguna sistem (perceived ease of use) secara bersama-sama terhadap kondisi nyata (actual system usage).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Universitas Gunadarma dengan populasi seluruh mahasiswa

Universitas Gunadarma dan sampel sebanyak 50 mahasiswa Universitas Gunadarma dari total

(3)

populasi penelitian. Peneliti menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yaitu mahasiswa universitas gunadarma yang terpilih sebagai sampel.

Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang akan menjadi objek penelitian yaitu variabel persepsi kegunaan pelayanan informasi (Perceived Usefulness) sebagai variabel (X1) , variabel persepsi kemudahan pelayanan informasi (Perceived Ease of Use) sebagai variabel (X2) , dan variabel persepsi kondisi nyata pengguna pelayanan informasi (Actual System Usage) sebagai variabel (Y). Ketiga variabel ini dinilai dengan skala Likert 1 sampai 5, dimana angka 1 menunjukkan respon paling negatif dan angka 5 menunjukkan respon paling positif.

Untuk mengukur dan menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, penulis menggunakan Regresi Linier yaitu, pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis komputer statistik SPSS 16.0 guna memproses data dari responden yang memberikan penilaian dari kuesioner yang sudah diisi. Selanjutnya dilakukan regresi linier berganda didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Nilai korelasi berganda (R-Squares) merupakan nilai korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R-Square berkisar antara 1 sampai 0, jika mendekati 1 maka hubungan semakin kuat. Sebaliknya jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.

Nilai R-Square menunjukkan koefisien determinasi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Uji Signifikasi F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini menggunakan pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi dan pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dengan ketentuan : signifikansi ≥ 0,05 maka H

0

diterima dan signifikansi < 0,05 maka H

0

ditolak. Uji Signifikasi t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui secara individual pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan uji t P < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Setelah diketahui nilat t-hitung maka untuk menginterpretasikan hasilnya maka berlaku ketentuan sebagai berikut : Jika t-hitung > t-Tabel maka H0 ditolak (ada hubungan yang signifikan) dan Jika t-hitung < t-Tabel maka diterima (tidak ada hubungan yang signifikan).

HASIL PEMBAHASAN

(4)

Pada penelitian ini penulis telah menyebar kuesioner yang terdiri dari 35 pertanyaan yang mewakili 3 variabel yang diteliti, dan dari 35 pertanyaan tersebut dibagi menjadi 3 intrumen penelitian yang diadopsi dari model Technology Acceptance Model (TAM). Ada 3 persepsi penelitian yang membentuk kuesioner diantaranya :

1. Persepsi Kegunaan Sistem (Perceived Usefulness) sebanyak 14 pertanyaan.

Gambar 1. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Kegunaan Sistem (Perceived Usefulness)

2. Persepsi Kemudahan Pengguna (Perceived Ease of Use) sebanyak 8 pertanyaan

Gambar 2. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use)

(5)

3. Persepsi Kondisi Nyata Pengguna Sistem (Actual Sistem Usage) sebanyak 13 pertanyaan

Gambar 3. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Penggunaan Sistem Sesungguhnya (Actual System Usage)

Setelah ini dilakukan analisis statistik persepsi penerapan layanan informasi mahasiswa (studentsite). Dengan melakukan uji validitas, pendekatan yang digunakan untuk menguji validitas dengan program SPSS 16.0 yaitu dengan melakukan analisis faktor. Alat uji yang digunakan untuk melakukan analisis factor dengan program SPSS.20 adalah Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Instrumen kuesioner dinyatakan valid jika memiliki nilai KMO MSA ≥ 0,5 dan factor loading ≥ 0,7, akan tetapi nilai faktor loading 0,5 – 0,6 masih dapat diterima (Hair, dkk, 2010).

Tabel 2. Nilai KMO MSA dari Hasil Uji Validitas

Variabel Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency

G ,656

M ,557

H ,713

Dari tabel diatas dilihat bahwa nilai KMO MSA dari variabel G (persepsi kegunaan),

variabel M (persepsi kemudahan) dan variabel H (persepsi penggunaan sistem sesungguhnya)

(6)

bernilai lebih besar atau sama dengan 0,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan variabel penggunaan sistem sesungguhnya adalah valid.

Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk menunjukkan akurasi, ketepatan dan konsistensi kuesioner dalam mengukur variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengujian reliabilitas dilakukan hanya pada indikator-indikator yang telah malalui pengujian validitas dan dinyatakan valid. Uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu variabel dinyatakn realibel jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0,70 walaupun nilai 0,60 – 0,70 masih dapat diterima (Hair, dkk, 2010).

Tabel 4. Output Hasil Uji Reabilitas Variabel Dependen dan Independen

Item Cronbach's Alpha Valid

Variabel Independent

Kegunaan sistem 0.752 valid

Kemudahan sistem 0.967 valid

Variabel Dependen

Penggunaan sistem sesungguhnya 0.889 valid

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa output reability statistic menjelaskan hasil dari analisis reabilitas dengan teknik Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha untuk variabel kegunaan, kemudahan dan penggunaan sistem sesungguhnya adalah diatas 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator penelitian adalah valid dan realibel.

Analisis regresi berganda pada dasarnya merupakan suatu studi untuk mengetahui

pengarus satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Pada bagian ini dilakukan

analisis regresi linier berganda untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat penggunaan sistem sesungguhnya yang ditinjau dari persepsi kegunaan

dan persepsi kemudahan. Pengujian ini dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 16.0,

sebelum melakukan analisis regresi linier tersebut, langkah pertama adalah melakukan uji

(7)

koefisien determinasi (R-Squares) untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Tabel 5. Model Summary

Nilai koefisien determinasi (R-Square) merupakan nilai korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu penggunaan sistem studentsite sesungguhnya. Nilai R berkisar antara 1 sampai 0, jika mendekati angka 1 maka hubungan semakin kuat dan sebaliknya jika angkanya mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R-Square) = 0,896 yang artinya mendekati angka 1. Hal ini menjelaskan bahwa korelasi antara variabel bebas yaitu kegunaan sistem dan kemudahan sistem terhadap penggunaan sistem sesungguhnya bagi pengguna memiliki hubungan yang kuat sebesar 89,6%

dan sisanya 10,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji F (anova) untuk mengetahui salah satu hipotesis diterima apakah H0 atau H1. Jika nilai F P < 0,05 maka semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yang berarti bahwa hipotesis nol ditolak.

Tabel 6. Hasil Uji Signifikansi F

Pada pengujian hipotesis ini tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,050 yang menjelaskan

bahwa hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi kegunaan dan

(8)

persepsi kemudahan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap persepsi penggunaan sistem sesungguhnya.

Langkah berikutnya adalah uji signifikansi t yang bertujuan untuk mengetahui secara individual pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan uji t P < 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikansi terhadap variabel terikat.

Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi t

Dari hasil analisis yang terdapat pada tabel 4.17 diatas dapat dilihat bahwa model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah :

Y = 13,332 + 0,777kemudahan sistem + 0,214kegunaan sistem

Berdasarkan hasil uji signifikansi t dapat diketahui untuk variabel kegunaan sistem diperoleh nilai signifikansi 0,053 > 0,05 maka disimpulkan bahwa variabel kegunaan sistem tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan layanan studentsite sesungguhnya bagi pengguna. Selanjutnya untuk variabel kemudahan sistem layanan studentsite diperoleh nilai signifikansi 0, 000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kemudahan sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan layanan studentsite sesungguhnya bagi pengguna.

KESIMPULAN

Dari hasil pengujian yang dilakukan maka diketahui bahwa hubungan variabel persepsi

kegunaan sistem (perceived usefulness) terhadap kondisi nyata penggunaan sistem informasi

(actual system usage) pada sistem pelayanan informasi mahasiswa (studentsite) di Universitas

(9)

Gunadarma adalah tidak signifikan jika dilihat dari angka probabilitas (sig) sebesar 0,053 yang lebih besar dari 0,05 yang artinya secara parsial untuk variabel kegunaan ini tidak berpengaruh terhadap mahasiswa dalam menggunakan layanan informasi studentsite sesungguhnya.

Hubungan variabel persepsi kemudahan pengguna sistem (perceived ease of use) terhadap kondisi nyata penggunaan sistem informasi (actual system usage) pada sistem pelayanan informasi mahasiswa (studentsite) di Universitas Gunadarma adalah berpengaruh signifikan jika dilihat dari angka probabilitas (sig) sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya secara parsial variabel kemudahan ini mempengaruhi mahasiswa dalam menggunakan layanan informasi studentsite sesungguhnya. Hubungan variabel persepsi kegunaan sistem (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan pengguna sistem (perceived ease of use) secara bersama- sama terhadap kondisi nyata (actual system usage) didapat nilai koefisien determinasi 0,896 yang artinya mendekati angka 1, dengan demikian secara simultan kedua variabel bebas tersebut mempunyai hubungan yang kuat sebesar 89,6% dan sisanya 10,4% (100-89,6) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Fred D., 2005, “Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use”, http://wings.buffalo.edu/mgmt/courses/mgtsand/success/davis.html.

Hair, J.F.Jr., R.E. Anderson, R.L. Tatham, dan W.C. Black. 1998, ”Multivariate Data Analysis” New Yersey: Prentice Hall, Inc.

Ghazizadeh Mahtab, Lee John D, Boyle Linda Ng, 2012, Extending the Technology Acceptance Model to assess automation.

Jogianto,HM.2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi

Gambar

Gambar 1. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Kegunaan Sistem (Perceived Usefulness)
Gambar 3. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Penggunaan Sistem Sesungguhnya  (Actual System Usage)
Tabel 4. Output Hasil Uji Reabilitas Variabel Dependen dan Independen
Tabel 6. Hasil Uji Signifikansi F
+2

Referensi

Dokumen terkait

• minimal 1 artikel di jurnal internasional yang terindeks pada database bereputasi; atau • minimal 1 buku hasil penelitian ber ISBN; atau • minimal 3 artikel di prosiding

Kinerja kader dapat dilihat dari strata Posyandu yang telah dicapai, untuk meningkatkan kinerja kader maka kemampuan kader harus terus dikembangkan..Tujuan penelitian

Asam Positif Yang Mengalami Drop Out Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Medan Tahun 2004-2008.. Skripsi

Keuntungan kedelai yang ditanam di lahan sawah setelah padi adalah tidak perlu pengolahan tanah, cukup dengan memotong pendek jerami, selain itu juga menghemat pupuk terutama

Pola aktivitas enzim protease dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang segar pada berbagai kondisi kombinasi perlakuan tingkat aerasi dan

Materi penelitian adalah hasil pencitraan MRI yang diperoleh dari hubungan variasi flip agle, pembobotan T 2 spin echo terhadap kualitas pencitraan Brain , yang dilakukan

Dalam sistem rujukan yang ideal, pasien mengunjungi layanan kesehatan tingkat pertama, yang dimulai dari puskesmas dan jaringannya atau layanan kesehatan tingkat pertama

126 259 620 0 100 200 300 400 500 600 700 Bali DKI Jakarta Sumatera Selatan DI Yogyakarta Jawa Barat Bengkulu Sulawesi Selatan Kepulauan Riau Jawa Tengah Kalimantan Timur