1
Analisis Pemanfaatan Aplikasi Traveloka Menggunakan
Technology Acceptance Model
(TAM) dan
Usability
Pada
Pengguna Aplikasi Traveloka di UKSW
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Oleh :
Anindita Anakbi Pawitri NIM : 682010090
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga 2016
8
Analisis Pemanfaatan Aplikasi Traveloka Menggunakan
Technology Acceptance Model
(TAM) dan
Usability
Pada
Pengguna Aplikasi Traveloka di UKSW
1)Anindita AnakBi Pawitri , 2) Johan J.C. Tambotoh Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro No.52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 1) 682010090@student.uksw.edu, 2 )johan.tambotoh@staff.uksw.edu
ABSTRAK
Perkembangan teknologi internet tidak hanya sebagai media mengakses informasi melainkan juga sebagai media memenuhi kebutuhan manusia di bidang pelayanan jasa e- commerce seperti pada situs Traveloka. Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability digunakan untuk mengetahui persepsi pengguna situs Traveloka di lingkup UKSW terhadap manfaat dan penggunaan situs dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Metode TAM melibatkan tiga variabel yaitu perceived ease of use (PEU), perceived usefulness (PU) and attitude toward using (ATU). penelitian ini juga menggunakan Structural Equation Model (SEM) untuk melakukan analisis dengan menggunakan software SPSS versi 17 dan AMOS. Hasil analisa menunjukkan bahwa user merima implementasi Traveloka baik, PEU dan PU mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna untuk Traveloka, sementara ATU tidak begitu mempengaruhi tingkat penerimaan Traveloka. Selain itu, pengaruh variabel usability juga kurang signifikan dari hasil penelitian ini.
Key words: Traveloka , Usability, Technology Acceptance Model (TAM ), Structural Equation Model (SEM).
ABSTRACT
Technology development of internet nowadays does not only carry an extensive range of information resources, but also provides e-commerce services, like what Traveloka website has done. Technology Acceptance Model (TAM) and Usability are used to identify Traveloka users’ perception in Satya Wacana Christian University toward the site usefulness and ease of use with descriptive quantitative approach. TAM method consists of three variable which are perceived ease of use (PEU), perceived usefulness (PU) and attitude toward using (ATU). This study administers Structural Equation Model (SEM) in analysing collected data using SPSS version 17 and AMOS software. This study shows that users accept Traveloka implementation well. It also indicates that PEU and PU affect level of Traveloka user acceptance. However, ATU gains small influence of its acceptance and usability variable shows insignificant impact in this study. Key words: Traveloka , Usability, Technology Acceptance Model (TAM ), Structural Equation Model (SEM).
9 1. Pendahuluan
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) merupakan satu hal awal perkembangan kemajuan secara global. Hal ini mendasari terciptanya peluang inovasi baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi terutama internet. Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan internet tidak hanya sebatas akses memperoleh informasi tetapi juga berkembang hingga bidang e-commerce.
E-commerce menawarkan berbagai macam pelayanan dengan tujuan untuk
mempermudah user dalam proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi secara elektronik. Salah satu situs e-commerce yang sedang berkembang saat ini adalah situs Traveloka.
Traveloka sebagai situs yang menawarkan fasilitas pendukung layanan dalam bentuk web dan mobile yang memiliki banyak manfaat dan fungsi bagi user. Selain itu, berbagai upaya pengembangan pelayanan terus dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan user, dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan pada situs Traveloka untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan user
terhadap situs tersebut. Sehingga situs tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Beberapa model teori banyak yang telah dikembangkan untuk menganalisis dan memahami faktor – faktor minat pemanfaatan teknologi yang salah satunya adalah teori yang diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1989, yaitu
Technology Acceptance Model (TAM) [1]. Penelitian ini, menggunakan
pengambungan antara teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability.
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah konsep yang
dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku user terhadap sistem teknologi informasi baru [2]. Dalam adopsi sistem informasi, menyoroti dua hal dalam menentukan sikap dan arah penggunaan sistem informasi (SI), yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap penggunaan (perceived ease of use) yang diyakini menjadi dasar dalam menentukan penerimaan dan penggunaan bermacam-macam TI [1]. Selain
Technology Acceptance Model (TAM), pendekatan lain yang digunakan adalah
Usability untuk mengetahui apakah pengguna merasakan efektifitas, efisiensi dan
kepuasan penggunaan terhadap situs Traveloka. Berdasarkan dengan latar belakang yang telah ditentukan diatas maka pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability ini dapat menjadi analisis atas pemanfaatan situs Traveloka, Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar eksplorasi penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh berbagai faktor eksternal atas pemanfaatan situs Traveloka.
2. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian tentang pemanfaatan TI dilakukan dengan menggunakan
Technology Acceptance Model (TAM). Sebuah penelitian dilakukan oleh Trie
Handayani melakukan analisis penerimaan Sistem Informasi Akademik Berbasis
Web di STTNAS Yogyakarta dengan mengunakan Technology Acceptance Model
(TAM) dan Usability. Penelitian ini menunjukkan bahwa indikator penggunaan dan manfaat dari sistem informasi akademik sangat relevan dengan kebutuhan
10
penggunanya [3]. Penelitian ini mengamati persepsi user terkait pemanfaatan situs Traveloka. Pada dasarnya, penelitian ini mengadopsi dari penelitian terdahulu. Penelitian ini lebih fokus terhadap pemanfaatan salah satu situs e-commerce, Traveloka dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.
Traveloka adalah salah satu situs e-commerce yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan reservasi hotel dengan cakupan wilayah yang cukup luas. Traveloka menawarkan berbagai fitur untuk memudahkan user dengan berbagai macam pilihan dilihat dari harga dan tawaran berbagai maskapai dan hotel. User dapat mengakses Traveloka melalui situs web dan juga aplikasi mobile.
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah model yang
dikembangkan untuk menganalisis dan memahami faktor‐faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan TI. Dalam adopsi Sistem Informasi (SI) ada dua hal yang perlu disoroti dalam hal menentukan sikap dan arah penggunaan sistem informasi, yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat perceived usefulness (PU) dan persepsi pengguna terhadap penggunaan perceived ease of use (PEU). Seperti terlihat pada gambar 1, dua persepsi dari Technology Acceptance Model
(TAM) berpengaruh pada sikap dan perilaku pengguna dalam menggunakan teknologi yang berdampak pada penggunaan teknologi dalam kondisi nyata. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi konstruk Technology Acceptance
Model (TAM) dapat berupa fitur dari sistem informasi yang diadopsi ataupun
karakteristik pengguna dan sistem informasi[1].
Gambar 1 Technology Acceptance Model (TAM) [1]
Perceived usefulness (PU) diartikan sebagai tingkat di mana seseorang
percaya bahwa menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya, dan
perceived ease of use (PEU) diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya
bahwa menggunakan sistem tersebut tidak diperlukan usaha apapun (free of
11
(PU) yang dapat diartikan bahwa jika seseorang merasa sistem tersebut mudah
digunakan maka sistem tersebut berguna bagi mereka [1].
Menurut JeffAxup Usability adalah sebuah ukuran sebuah karakteristik yang mendeskripsikan seberapa efektif seorang pengguna dalam berinteraksi dengan suatu produk. Usability juga merupakan ukuran seberapa mudah suatu produk bisa dipelajari dengan cepat dan seberapa mudah suatu produk bisa digunakan [4]. Sedangkan usability menurut Dumas et.al digunakan untuk mengukur tingkat pengalaman pengguna ketika berinteraksi dengan produk system [5]. Secara umum, usability mengacu kepada bagaimana pengguna bisa memperlajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya, dan seberapa puas mereka terhadap penggunaannya. Definisi yang pertama menekankan "penggunaan yang mudah" tentang suatu sistem dan tindakan yang harus dengan mudah dilakukan. Definisi yang kedua adalah menarik sebab menambahkan gagasan di mana usabilitas tidak didefinisikan dalam konsep umum, tetapi dikhususkan untuk konteks dan para pemakai individu. Lebih dari itu, tidak hanya terbatas kepada "penggunaan yang mudah", tetapi menjelaskan bahwa tujuan di mana suatu produk digunakan harus dicapai dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan. Definisi yang ketiga menekankan usabilitas itu pada ukuran suatu kondisi ketika pengguna berinteraksi dengan sistem, seberapa puas mereka terhadap penggunaannya.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Penelitian dimulai dengan observasi lapangan sebagai tahapan awal dengan tujuan untuk memetakan cakupan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dilihat dari data penelitian yang berupa angka dan metode analisis dengan menggunakan statistik. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan kuisioner likert-scale yang terdiri dari beberapa pertanyaan kepada key informant, sehingga dapat memperoleh penjelasan yang lebih spesifik sesuai dengan pengalaman dan apa yang dirasakan selama ini. Hal ini dilakukan peneliti supaya terhindar dari bias asumsi yang biasa dibuatoleh para peneliti.
12
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Teknik sampling untuk menentukan jumlah responden yang diperlukan menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sempel dengan pertimbangan tertentu [6]. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang. Responden merupakan user Traveloka akademisi maupun non akademisi di lingkup Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Lingkup UKSW dipilih dengan alasan bahwa sebagian besar mahasiswa UKSW berasal dari berbagai daerah di luar kota Salatiga, bahkan luar pulau Jawa. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa mahasiswa terbiasa menggunakan perjalanan ke luar ataupun menuju Salatiga.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 & AMOS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
13
Gambar 3 Model Struktural Antar Konstruks [3]
Meninjau dari gambar model struktural antar konstruk di atas, penelitian ini memiliki hipotesis:
H1 : Persepsi kemudahan penggunaan (PEU) akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan (PU) .
H2 : Persepsi kemudahan penggunaan (PEU) akan berpengaruh terhadap sikap & perilaku pengguna (ATU) .
H3 : Persepsi kegunaan (PU) akan berpengaruh terhadap sikap & perilaku pengguna (ATU).
H4 : Persepsi kemudahan penggunaan (PEU) akan berpengaruh terhada pemanfaatan / Penggunaan (Usability).
H5 : Persepsi kegunaan (PU) akan berpengaruh terhadap pemanfaatan / penggunaan (USA).
H6 : Sikap & perilaku pengguna (ATU) akan berpengaruh terhadap pemanfaatan / penggunaan (USA).
4. Hasil dan Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif variabel-variabel penelitian ini ditampilkan untuk mengkaji, mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pemanfaatan aplikasi Traveloka menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability.
Tabel 1 Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis_Kelamin Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 50 50.0 50.0 50.0 Perempuan 50 50.0 50.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
14
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini dari 100 responden terdiri dari laki-laki sebanyak 50 orang (50,0%) dan perempuan sebanyak 50 orang (50,0%).
Tabel 2 Deskripsi Responden Menurut Usia Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 17-22Tahun 48 48.0 48.0 48.0 23-27Tahun 49 49.0 49.0 97.0 28-32Tahun 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini dari 100 responden memiliki usia yang bervariasi di antaranya adalah 17-22 Tahun sebanyak 48 responden atau (48%), 23-27 Tahun sebanyak 49 responden atau (49%) dan 28-32 Tahun sebanyak 3responden atau (3%)
Tabel 3 Deskripsi Responden Menurut Pendidikan Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMA 66 66.0 66.0 66.0 D3 15 15.0 15.0 81.0 S1 19 19.0 19.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa Berdasarkan Pendidikan yaitu SMA sebanyak 66 responden atau (66%),D3 sebanyak 15 responden atau (15%),dan S1sebanyak 19responden atau (19%).
Tabel 4 Deskripsi Responden Menurut Media Media Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Web 17 17.0 17.0 17.0 Mobile 26 26.0 26.0 43.0 Web&Mobi le 57 57.0 57.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
15
Tabel 4 diketahui bahwa dalam dari 100 responden user yang menggunakan media dengan menggunakan web sebanyak 17 responden atau (17%), Mobile sebanyak 26 responden atau (26%) dan Web&Mobile sebanyak 57 responden (57%).
Tabel 5 Deskripsi Responden Menurut Waktu Penggunaan Waktu_Penggunaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 5 Menit 14 14.0 14.0 14.0 10 Menit 53 53.0 53.0 67.0 15 Menit 27 27.0 27.0 94.0 20 Menit 6 6.0 6.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa berdasarkan waktu penggunaan yaitu 5 menit sebanyak 14 responden atau (14%), 10 menit sebanyak 53 responden atau (53%), 15 menit sebanyak 27 responden atau (27%), dan 20 menit sebanyak 6 responden atau (6%).
Analisis Data
Pengembangan Model Teoritis: Pengembangan sebuah teori yang berjustifikasi ilmiah merupakan syarat utama menggunakan pemodelan SEM. Konstruk dan dimensi yang akan diteliti dari model teoritis diuraikan sebagai berikut :
Perceived Ease Of Use : Mudah digunakan (X1), Menyediakan panduan (X2), Praktis (X3), Controllable (X4), Mudah diingat (X5), Mudah dimengerti (X6).
Perceived Usefulness : Menyelesaikan pemesanan transaksi Traveloka (X7), Mengecek jadwal transaksi Traveloka (X8), Menghemat waktu (X9), Menyelesaikan pemesaan transaksi Traveloka dengan cepat (X10), Penting bagi pengguna (X11), Menjadikan pemesaan transaksi Traveloka lebih mudah (X12).
Attitude Toward Using : Model otorisasi (X13), mudah menerima model penyandian (X14), Menerima hak akses (X15), Interface (X16).
Usability: Accesibility (X17), Ease of Use (X18), Download Speed (X19),
Error (X20), Navigation (X21), Keamanan data (X22).
Diagram Alur pada diagram alur penelitian ini menjelaskan tentang empat variabel yaitu perceived ease of use (PEU), perceived usefulness (PU), attitude
toward using (ATU) dan usability semuanya adalah variabel latent atau konstruk
yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (unobserved). Dari persamaan struktural ini yang merupakan variabel exogen (independent) yaitu
perceived ease of use (PEU). Variabel perceived usefulness (PU), attitude toward
using (ATU) dan usability merupakan variabel endogen (dependent) karena
16
diukur oleh indikator-indikator atau variable manifest (pertanyaan dalam bentuk skala likert). Misalkan variable perceived usefulness (PU) diukur oleh 6 indikator X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 dengan kesalahan pengukuran (error) masing masing e1, e2, e3, e4, e5, dan e6.
Persamaan Struktural : Persamaan structural (SEM) yang dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk.
Pemilihan Matriks Input dan Estimasi Model : SEM menggunakan input data yang hanya menggunakan matriks varians atau kovarians atau matrik korelasi untuk keseluruhan estimasi yang dilakukan. Model estimasi standard AMOS adalah menggunakan estimasi maksimum likelihood (ML).
Identifikasi Model : Pada hasil output AMOS dapat dijelaskan jumlah sample n = 100, jumlah data kovarian dapat dihitung dengan menggunakan rumus p(p+1)/2 dimana p adalah jumlah variabel observed.
Uji Kesesuaian
Uji Kesesuaian (Goodness of Fit) : Menguji goodness of fit merupakan tujuan utama dalam persamaan struktural yaitu ingin mengetahui sampai seberapa jauh model yang dihipotesakan “fit” atau cocok dengan sampel data. Hasil uji kesesuaian seperti terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Uji Kesesuaian Goodenss of fit
indeks
Cut of value Hasil Model Keterangan
X2 Chi Square Statistics
Diharapkan kecil 127,206 Fit
Significance Probability ≥ 0,05 1,000 Fit CMIN/DF ≤ 2,00 0,627 Fit GFI ≥ 0,90 0,902 Fit AGFI ≥ 0,90 0,878 Marginal TLI ≥ 0,95 1,369 Fit CFI ≥ 0,95 1,000 Fit RMSEA ≤ 0,08 0,000 Fit
Interpretasi dan Modifikasi Model
Pengujian terhadap nilai residual mengindikasikan bahwa secara signifikan model yang sudah dimodifikasi tersebut dapat diterima dan Uji normalitas dilakukan terhadap data yang digunakan dalam analisis model awal secara keseluruhan, dengan menggunakan AMOS versi 7.0. Hasil uji normalitas dapat dilihat dari nilai minimum, maksimum, skewness, kurtosis, critical ratio untuk masing-masing variabel dan total nilai multivariate. Nilai multivariate pada uji
17
normalitas data sebesar 4,842. Nilai tersebut diatas 2,58 (critical ratio pada tingkat signifikansi 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa data yang digunakan secara multivariate mempunyai sebaran yang normal.
Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis)
(1) Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Perceived Ease Of Use merupakan analisis faktor konfirmatori variabel perceived ease of use yang dapat dilihat bahwa setiap dimensi-dimensi dari masing-masing dimensi memiliki nilai loading faktor (koefisien λ) atau regression weight atau standardized estimate yang signifikan dengan nilai critical ratio atau C.R. > 2,58. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa terdapat nilai convergent validity di bawah 0,5 untuk variabel X1, X2, X5 & X6. Dengan demikian Variabel X1, X2, X5 & X6 akan dieliminasi.
(2) Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Perceived Usefulness adalah Model pengukuran untuk analisis konfirmatori variabel endogen yaitu perceived
usefulness. Pada output AMOS menunjukkan bahwa analisis faktor konfirmatori
variabel perceived usefulness dapat dilihat setiap dimensi-dimensi dari masing-masing dimensi memiliki nilai loading faktor (koefisien λ) atau regression weight
atau standardized estimate yang signifikan dengan nilai critical ratio atau C.R. > 2,58. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa terdapat nilai convergent validity di bawah 0,5 untuk variabel X9, X10, X12. Dengan demikian Variabel X9, X10, X12 akan dieliminasi.
(3) Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Attitude Toward Using merupakan analisis faktor konfirmatori variabel Attitude TowardUsing yang dapat dilihat bahwa setiap dimensi-dimensi dari masing-masing dimensi memiliki nilai loading faktor (koefisien λ) atau regression weight atau standardized estimate yang signifikan dengan nilai critical ratio atau C.R. > 2,58. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa terdapat nilai convergent validity di bawah 0,5 untuk variabel X14, X16 dengan demikian Variabel X14, X16, akan dieliminasi.
(4) Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Usability merupakan analisis faktor konfirmatori variabel Usability yang dapat dilihat bahwa setiap dimensi-dimensi dari masing-masing dimensi memiliki nilai loading faktor (koefisien λ) atau
regression weight atau standardized estimate yang signifikan dengan nilai critical ratio atau C.R. > 2,58. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa terdapat nilai convergent validity di bawah 0,5 untuk variabel X17, X22 dengan demikian Variabel X17, X22 akan dieliminasi.
Hasil Estimasi
Hasil Estimasi selanjutnya adalah melakukan estimasi model full struktural yang hanya memasukkan indikator yang telah diuji konstruknya. Hasil output AMOS menunjukkan model telah memenuhi kriteria model fit maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan struktural adalah fit. Hasil analisis model persamaan struktural seperti yang terlihat pada Gambar 3.
18
Gambar 3 Hasil Model Struktural
Pengujian Validitas Konvergen
Convergent Validity (Pengujian Validitas Konvergen) adalah pengujian
indikator-indikator suatu konstruk laten yang harus konvergen/share (berbagi) dengan proporsi varian yang tinggi. Penilaian convergent validity dilihat dari nilai factor loading. Tabel 7 menunjukkan nilai factor loading masing-masing konstruk.
Tabel 7 Standardized Factor Loading Konstruk dalam Full Model Estimate ATU <--- PEU ,755 ATU <--- PU -,157 USA <--- ATU ,758 USA <--- PEU -,780 USA <--- PU ,468 X4 <--- PEU ,573
19 Estimate X3 <--- PEU ,807 X11 <--- PU ,541 X8 <--- PU ,574 X7 <--- PU ,554 X13 <--- ATU ,278 X15 <--- ATU ,809 X18 <--- USA ,825 X19 <--- USA ,518 X20 <--- USA ,690 X21 <--- USA ,728 Pengujian Reliability
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator–indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum [7]. Pengujian composite (construct) reliability dari hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai composite (construct) reliability masing-masing konstruk yaitu:
1. PEU = 0,65 2. PU = 0,57 3. ATU = 0,5 4. USA = 0,79
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa reliabilitas semua konstruk di bawah nilai
cut-off yaitu 0,70. Dalam penelitian eksploratori, reliabilitas yang sedang antara 0,5 sampai 0,6 sudah cukup untuk menjustifikasi sebuah hasil penelitian [8]. Hal ini menunjukkan bahwa semua konstruk yang ada dalam full model adalah reliabel.
Pengujian Variance Extracted
Variance Extracted memperlihatkan jumlah varians dari indikator yang diekstraksi oleh variabel bentukan yang dikembangkan. Nilai variance extracted
yang tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator telah mewakili secara baik variabel bentukan yang dikembangkan [7]. Dari perhitungan variance extracted
masing-masing konstruk yaitu: 1. PEU = 0,5
20 3. ATU = 0,5
4. USA = 0,5
Berdasarkan hasil di atas dapat dilihat bahwa variance extracted semua konstruk di atas nilai cut-off yaitu sebesar 0,5. Hal ini berarti bahwa semua indikator telah mewakili variabel yang ada dalam full model.
Pengujian Hipotesis
Sebuah hubungan dapat dinyatakan signifikan dan diterima jika hasil dari nilai
convergent dibawah 0,5 maka akan dieliminasi atau ditolak.
Tabel 8 Uji Hipotesis
Hasil dari uji hipotesis dapat dilihat bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan adalah PEU terhadap PU diterima , PEU terhadap ATU diterima , PEU terhadap USA diterima , ATU terhadap USA diterima. Modifikasi model terkait penerimaan situs Traveloka melihat hubungan variabel memiliki pengaruh signifikan. Model baru dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4 Model Akhir
Model akhir pada gambar 4 dapat dijelaskan bahwa PEU akan berpengaruh terhadap PU, PEU akan berpengaruh terhadap ATU, PEU akan berpengaruh USA, ATU akan berpengaruh terhadap USA. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
21
penerimaan terhadap layanan Traveloka dipengaruhi : Persepsi manfaat, yaitu Traveloka sebagai situs dalam proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi secara elektronik dimana user dapat membeli tanpa harus datang ke biro perjalanan atau hotel sehingga dapat menghemat waktu. Kemudahan penggunaan, artinya user dalam hal ini adalah user yang sudah pernah menggunakan Traveloka menganggap Traveloka sebagai sebuah situs yang mudah digunakan dalam proses pemesanan tiket atau hotel secara online. Sikap user dipengaruhi oleh persepsi kemudahan yang diberikan pada situs Traveloka. Manfaat yang ditawarkan dari situs Traveloka efektif digunakan oleh user.
5. Simpulan
Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability dapat dijadikan model
penelitian untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Traveloka. Beberapa faktor yang berpengaruh kuat terhadap pemanfaatan Traveloka diantaranya tingkat kesesuaian kebutuhan pengguna, minat pengguna, kebiasaan pengguna dalam menggunakan komputer, lingkungan kerja, infrastruktur, pengenalan dan pelatihan serta pengalaman pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan situs Traveloka pada variabel/konstrak usability adalah seluruh indikator kecuali indikator X17 & X22 (error) karena semua indikator berpengaruh signifikan kecuali X17 & X22 yang tidak berpengaruh signifikan, sehingga untuk variabel usability yang tidak mempengaruhi tingkat penerimaan Traveloka adalah indikator error.Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Traveloka pada variabel /konstruk TAM adalah
Perceived Ease Of Use indikator : X3 (Praktis), X4 (controllable) dan indikator
Perceived Usefulness : X7 (menyelesaikan pemesanan transaksi Traveloka), X8
(Mengecek jadwal transaksi Traveloka), X11 (Penting bagi pengguna). Sedangkan indikator Attitude Toward Using : X13 (Model otorisasi), X15 (Menerima hak akses).
Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerimaan situs layanan Traveloka baik. Menurut user Traveloka merupakan situs e-commerce pemesanan tiket dan hotel yang bermanfaat, namun user beranggapan bahwa kemudahan yang ditawarkan Travelokalah yang membuat user menggunakan situs layanan ini.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi perkembangkan teknologi informasi. Para peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan teknik analisis yang berbeda seperti kualitatif dan menggunakan pendekatan TAM 2 atau TAM 3 untuk mengetahui secara lebih lengkap faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan Traveloka serta menambah jumlah sampel dalam cakupan yang leih luas.
22 5. Daftar Pustaka
[1] Davis, F.D. 1986. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology._MS Quarterly, Vol. 13. No. 3: 319-320.
[2] Venkatesh, V.; Moris, M.G.; Davis, G.B.; &Davis, F.D. 2003. User
Acceptance of Information Technology: Toward Unified Views. MIS
Quarterly,Volume 27.
[3] Handayani, T. 2013, Analisis Penerimaan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Mengunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Studi Kasus pada STTNAS Yogyakarta.SEMINAR NASIONAL ke 8
Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi.
[4] JeffAxup., 2004, Usability Professionals Association, About Usability, Available: http://www.upassoc.org, diakses pada bulan Agustus 2015
[5] Dumas, Redish,.,et al.,(1999), Apractical guide to Usability Testing, John Wiley & Sons.
[6] Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta cv.
[7] Ghozali, Imam., 2008, Model Persamaan: Konsep dan Aplikasi dengan
program AMOS 16, Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
[8] Ferdinand, A. (2005), Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis
Magister Dan Disertasi Doktor, Edisi 3, Semarang: Badan Penerbit