• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLP 1 PKN RESUME MODUL 11

N/A
N/A
master lokman

Academic year: 2022

Membagikan "KLP 1 PKN RESUME MODUL 11"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME

PDGK4201 MODUL 11

KARAKTERISTIK WARGA NEGARA INDONESIA DALAM KONTEKS INDIVIDU YANG BERBHINNEKA TUNGGAL IKA

Nama Anggota Kelompok : Abdul Wahid 857733348 Christina Rety 857734095 Danis Zulisyanto 857738963 Noor Lukmanul Hakim 857736003 UPBJJ : Semarang

KEGIATAN BELAJAR 1

A. WARGA NEGARA YANG CERDAS 1. Konsep warga negara

Warga negara dalam Bahasa Inggris disebut Citizen, dalam bahasa Yunani Civics (asal katanya Civicus) yang berarti penduduk sipil (Citizen). Citizen melaksanakan kegiatan demokrasi secara langsung dalam suatu negara kota atau Polis (suatu organisasi yang berperan dalam memberikan kehidupan yang lebih baik).

Menurut Aristoteles, warga negara adalah orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam ke bagian dalam kegiatan hidup bernegara, giatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa yaitu orang yang bisa berperan sebagai berperan sebagai orang yang diperintah, dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah. Warga negara dibagi ke dalam dua golongan yaitu (1) yang menguasai atau yang memerintah dan (2) yang dikuasai atau yang diperintah.

2. Karakteristik Warga Negara Yang Cerdas

a. Kemampuan memperoleh dan menggunakan informasi.

Apabila setiap warga negara mampu mencari informasi serta menggunakan informasi tersebut maka akan banyak memperoleh kemanfaatan, diantaranya :

• Memperluas wawasan pemikirannya.

• Mengetahui perkembangan informasi yang terjadi.

• Meningkatkan keterampilan mengambil keputusan (desicion making) atas masalah-masalah yang dihadapi.

• Mendorong keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

(2)

b. Menjaga dan membina ketertiban

Contoh sikap dan perbuatan yang mesti dilakukan oleh setiap warga negara dalam upaya membina ketertiban, sebagai berikut :

• Menggunakan hak yang dimiliki sesuai dengan kaidah-kaidah normatif yang berlaku.

• Menghargai hak dan kewajiban serta kepentingan orang lain.

• Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain seperti pendapat, ide, pikiran.

c. Membuat keputusan

Warga negara yang cerdas (civic intelligence) adalah yang mampu mengambil keputusan dimana tidak didasari sikap emosional, melainkan sikap dan tindakan rasional, logis dan sistematis.

d. Kemampuan berkomunikasi

Perwujudan komunikasi efektif yang harus dikembangkan warga negara yang cerdas, antara lain :

• Menyampaikan ide-ide kritis kepada pemerintah.

• Ikut serta mengkomunikasikan berbagai program pemerintah.

• Menggunakan atau memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang benar dalam menyampaikan berbagai tuntutan.

• Mengembangkan etika komunikasi.

e. Kerja sama

Sikap prososial yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh warga negara yang cerdas direfleksikan dalam sikap-sikap diantaran cerdas direfleksikan dalam sikap-sikap diantaranya (Sumantri, 1999), yaitu :

• Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi at ribadi atau golongan au golongan.

• Saling menolong atau membantu.

• Menjunjung hak asasi manusia yang berakar pada moral.

• Bersikap demokratis yang sehat dan berakar agama.

• Berperilaku saling memberi.

• Berperilaku saling meminjam dengan jujur.

(3)

Dalam kaitan ini, setiap individu harus memperhatikan kaidah atau norma yang berlaku berlaku dalam masyarakat masyarakat agar tidak terjadi interpersonal conflict (pertentangan melibatkan individu satu dengan lainnya sebagai anggota masyarakat).

3. Dimensi-Dimensi Kecerdasan Warga Negara

Warga negara yang cerdas (civic intelligence) sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Warga negara yang cerdas sebagaimana hendak diwujudkan melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) tidak semata-mata memenuhi kualifikasi cerdas secara intelektual (Intellectual Quotion) melainkan cerdas secara emosional (Emotional Intelligence) , cerdas spiritual (Spiritual intelligence), cerdas secara moral (Moral intelligence). Oleh karena itu penting untuk diusahakan bagaimana memadukan dimensi-dimensi kecerdasan tersebut.

Setiap warga negara mempunyai potensi dasar mental yang dapat dikembangkan menurut Nursit Sumaatmadja (1998), meliputi :

a. Minat (sense of interest)

b. Dorongan ingin tahu (sense of curiosity)

c. Dorongan ingin membuktikan kenyataan (sense of reality) d. Dorongan ingin menyelidiki (sense of inquiry)

e. Dorongan ingin menemukan sendiri (sense of discovery)

(4)

KEGIATAN BELAJAR 2

B. WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF 1. Pengertian Partisipasi

Partisipasi lazim dimaknai sebagai keterlibatan atau keikutsertaan warga negara dalam berbagai kegiatan kehidupan bangsa dan negara.

2. Partisipasi Politik

Berdasarkan beberapa pengertian, dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik adalah keterlibatan warga negara dalam kehidupan sistem politik, yang mana disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing warga negara. Contoh perwujudan atau manifestasi partisipasi politik :

a. Mengkritisi secara arif terhadap kebijakan pemerintah b. Aktif dalam partai politik

c. Aktif dalam kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) d. Diskusi Politik

3. Partisipasi Sosial

Partisipasi sosial warga negara erat hubungannya dengan kegiatan atau aktivitas warga negara sebagai anggota masyarakat untuk terlibat atau ikut serta dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.Sebagai anggota masyarakat yang saling membutuhkan satu sama lainnya merupakan suatu kebutuhan yang tak dapat dihindari untuk memiliki dan melaksanakan partisipasi sosial tersebut yang diwujudkan dengan cara :

a. Membantu anggota masyarakat yang membutuhkan

b. Turut serta membantu jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi c. Tidak menjadi beban masyarakat

d. Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti

e. Turut menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban f. Menjaga persatuan, kesatuan, dan keutuhan masyarakat 4. Partisipasi Dalam Bidang Ekonomi

Contoh partisipasi dalam bidang ekonomi yang dapat dilakukan masyarakat antara lain : a. Membayar pajak

b. Hemat dan cermat dalam menggunakan anggaran belanja c. Mensosialisasikan gerakan menabung

d. Menyisihkan sebagian harta

e. Bagi pejabat publik tidak menggunakan fasilitas negara

(5)

g. Mengembangkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) 5. Partisipasi Dalam Bidang Budaya

Beberapa contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan partisipasi dalam bidang budaya, yaitu :

a. Menghilangkan etnosentrisme dan chauvinisme b. Mencintai budaya lokal dan nasional

c. Melakukan berbagai inovasi kreaatif untuk menyokong pengembangan budaya daerah.

(6)

KEGIATAN BELAJAR 3

C. WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB 1. Pengertian Tanggungjawab

Pengertian tanggung jawab menurut :

a. Ridwan Halim (1998), tanggung jawab sebagai suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu merupakan hak maupun kewajiban ataupun kekuasaan.

b. Purbacaraka (1998), tanggung jawab lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan kemampuan tip orang untuk menggunakan hak dan melaksanakan kewajibannya.

2. Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Perwujudan tanggung jawab warga negara terhadap Tuhan YME dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan Nya kepada kita semua.

b. Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan dan kkepercayaan masing- masing.

c. Melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganNya d. Menuntut ilmu dan menggunakannya dalam kebaikan/

e. Menjalin silatur rahim (persaudaraan) demi terwujudnya masyarakat yang aman,tentram,damai dan sejahtera.

3. Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Masyarakat

Sebagai anggota masyarakat setiap individu mempunyai tanggung jawab, antara lain dapat dilakukan dengan sikap sebagai berikut :

a. Memeliharkan ketertiban dan keamanan hidup bermasyarakat.

b. Menjaga dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan masyarakat.

c. Meningkatkan rasa solidaritas sosial dengan sesama.

d. Menghapus bentuk-bentuk tindakan diskriminatif dalam kehidupan di masyarakat.

4. Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Lingkungan Contoh sikap atau perilaku sebagai berikut :

Memelihara kebersihan lingkungan,seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan, mengingat keterbatasan sumber daya alam yang ada, menggunakan teknologi yang ramah lingkungan,agar kebersihan dan keasrian lingkungan tetap terjaga dengan baik.

(7)

Bentuk-bentuk sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan perwujudan tanggung jawab terhadap negara dan bangsa,yaitu sebagai berikut :

a. Memahami dan mengamalkan ideologi nasional kita ,yaitu pancasila dalam kehidupan sehari-hari

b. Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional sebagai bangsa dan negara yang merdeka,berdaulat,berperadapan dan bermartabat c. Menjaga persatuan bangsa dengan menghindari sikap perilaku yang diskriminatif.

d. Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga negara Indonesia

e. Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbina rasa kebangsaan,paham kebangsaan,dan semangat kebangsaan pada setiap diri warga negara.

(8)

KEGIATAN BELAJAR 3

D. Warga Negara Yang Religius dan Penuh Toleransi 1. Manusia Sebagai Makhluk Religius

Manusia adalah homo religius artinya makhluk yang beragama, makhluk yang mempunyai keyakinan akan kekuasaan Tuhan YME yang menguasai alam jagad raya beserta seluruh makhluk hadup lainya di dunia.

2. Pengertian Warga Negara Religius

Warga negara religius adalah warga negara yang senantiasa memahami serta mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran agama yang dipeluk dan di yakininya dalam konteks kehidupan sehari-hari.

3. Pentingnya Suatu Toleransi

Warga negara relidius adalah warga negara yang senantiasa memahami serta mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran agama yang dipeluk dan diyakininya dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan harus senantiasa tercermin dalam sikap maupun perilaku yang di tampilkan oleh setiap warga negara,baik dalam hal :

a. Berhubungan dengan Tuhan

b. Berhubungan dengan sesama warga negara c. Berhubungan dengan lingkungannya

d. Berhubungan dengan pemerintah negaranya

Pentingnya warga negara yang religius dan penuh toleran untuk di wujudkan, mengingat fakta sosial bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang beraneka ragam (plural society).

4. Pentingnya Suatu Toleransi

Toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip atau pendirian orang, tanpa mengorbankan prinsip dan pendirian sendiri.

Secara umum toleransi dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Toleransi agama adalah toleransi yang menyangkut keyakinan, yang berhubungan dengan aqidah.

b. Toleransi sosial adalah toleransi yang menyangkut hubungan sosial masyarakat.

Perwujudan sikap toleran tersebut antara lain dapat di manifestsikan sebagai berikut : a. Bergaul atau berinteraksi dengan sesama warga masyarakat dengan tidak menonjolkan

(9)

b. Tidak melakukan tindakan yang memprovokasi, seperti mengadu domba, rasa kedaerahan (primordialisme) yang sempit maupun etnosentrisme, pelecehan ajaran agama tertentu.

c. Tidak mencampuradukkan ajaran-ajaran agama yang satu dengan yang lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor risiko lama menangani KLB dari petugas Puskesmas selama waktu bekerja menangani program kegiatan KLB terbukti berhubungan dengan keterlambatan petugas dalam

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Green Marketing pada Keputusan Pembelian dan implikasinya terhadap Loyalitas Pelanggan produk ramah lingkungan

Pada bab ketiga akan dijelaskan tentang desain permodelan generator fluks aksial rotor ganda stator tunggal tanpa inti dengan variasi jarak antar permanen magnet

- Percaya dan yakin sepenuhnya, bahwa Jihad fi sabilillah adalah satu-satunya cara, laku, usaha dan ‘amal memperjuangkan Keluhuran Agama Islam, Kedau-latan Negara Islam

” 13 Untuk memperoleh data yang valid, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini yaitu: observasi, interview. (wawancara)

Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. terkhusus kepada Raihan Firdaus, Vina Zavira, Dede Taufik H serta

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, karena tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan stuktur, fungsi, dan makna, penelitian folklor

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Margaretha dan Zai 2013 bahwa rasio Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset ROA yang