• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELF DIRECTED LEARNING IPA TERPADU KELAS VIII SMPTK SCHOOL OF EAGLES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SELF DIRECTED LEARNING IPA TERPADU KELAS VIII SMPTK SCHOOL OF EAGLES"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SELF DIRECTED LEARNING IPA TERPADU KELAS VIII SMPTK SCHOOL OF EAGLES

BAB 7 SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi dan membandingkan organ- organ penyusun sistem peredaran darah;

2. Membedakan macam sistem peredaran darah;

3. Mengidentifikasi struktur dan fungsi darah;

4. Menjelaskan proses pembekuan darah;

5. Menjelaskan macam golongan darah;

6. Menjelaskan tentang limfa, limpa, dan tonsil;

7. Mengidentifikasi kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia.

Perhatikan lalu lintas di jalan raya, kamu akan melihat alat-alat transportasi; mobil dan motor dengan pengendaranya. Didalam tubuh manusia juga terdapat sistem transportasi sebagaimana yang terlihat di jalan raya. Pembuluh darah berperan sebagai jalan raya, sel- sel darah adalah mobil dan motor, makanan, oksigen, karbondioksida, air dan hormon merupakan pengendaranya, sedangkan jantung berperan sebagai terminal.

Dari pernyataan di atas dapat kita pahami bahwa sistem peredaran (transportasi) darah manusia terdiri atas komponen pembuluh darah, darah (sel-sel dan keping darah), dan jantung.

A. Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah Manusia 1. Jantung

Jantung adalah organ sistem peredaran darah yang bertugas memompa darah dan mengalirkan darah dalam pembuluh darah. Jantung terletak pada rongga dada di antara kedua paru-paru, di atas diafragma dengan posisi condong ke kiri Jantung manusia terdiri atas 3 lapisan:

 Epikardium, adalah lapisan terluar jantung yang tersusun atas perikardium.

 Miokardium, tersusun atas otot jantung yang bertanggung jawab atas gerak jantung.

 Endokardium, adalah lapisan tipis bagian dalam jantung yang berhubungan langsung dengan darah.

Jantung dilapisi oleh perikardium yang mengandung cairan perikardia. Perikardium berfungsi untuk melindungi jantung agar tidak terluka karena bergesekan ketika berdetak.

Jantung manusia terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi/atrium dan dua bilik/ventrikel

a. Serambi kanan (atrium dekster), menerima darah kotor dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior.

b. Bilik kanan (ventrikel dekster), memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.

c. Serambi kiri (atrium sinister), menerima darah dari paru-paru melalui vena pulmonalis.

d. Bilik kiri (ventrikel sinister), memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta.

Dinding bilik lebih tebal daripada dinding atrium karena bertugas memompa darah. Dinding bilik kiri adalah dinding jantung paling tebal karena memompa darah ke seluruh tubuh.

Katup jantung berfungsi untuk menjaga agar darah tidak bercampur dan tidak kembali lagi ke ruang sebelumnya. Katup jantung terdiri dari:

DU 22

(2)

a. Katup atrioventrikular trikuspid, katup ini terdiri dari 3 daun katup dan berada di antara serambi dan bilik kanan.

b. Katup semilunar pulmonal, katup ini terbuka bila bilik kanan berkontraksi dan berlanjut ke arteri pulmonalis.

c. Katup atrioventrikular bikuspid, katup ini terdiri dari 2 daun katup dan berada di antara serambi dan bilik kiri.

d. Katup semilunar aorta, katup ini terbuka bila bilik kiri berkontraksi dan berlanjut ke aorta.

Jantung memilki pembuluh terusan (bagian ini menghubungkan jantung dengan pembuluh darah), antara lain:

1. Vena kava superior, mengalir darah kaya CO2 dari tubuh bagian atas ke serambi kanan.

2. Vena kava inferior, mengalir darah kaya CO2

dari tubuh bagian bawah ke serambi kanan.

3. Arteri pulmonalis kanan, mengalir darah kaya CO2 dari bilik kanan ke paru-paru kanan.

4. Arteri pulmonalis kiri, mengalir darah kaya CO2 dari bilik kanan ke paru-paru kiri.

5. Vena pulmonalis kanan, mengalir darah kaya O2 dari paru-paru kanan ke serambi kiri.

6. Vena pulmonalis kiri, mengalir darah kaya O2 dari paru-paru kiri ke serambi kiri.

7. Aorta, yaitu arteri terbesar, mengalir darah kaya O2 dari bilik kiri ke seluruh tubuh melalui tiga percabangan:

a. Arteri brakiosefalus, bercabang dua menjadi karotid dekster dan subklavian dekster, mengarah ke tangan kanan, kepala dan leher.

b. Arteri karotid sinister, mengarah ke kepala dan leher.

c. Arteri subklavian sinister, mengarah ke tangan kiri, dada dan bahu.

Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah ketika berdenyut. Jantung berdenyut (kontraksi dan relaksasi) sebanyak 60-80 kali per menit selama kita hidup.

Kontraksi (menguncup) menyebabkan jantung memompa darah ke seluruh tubuh dari bilik kiri, keadaan ini disebut sistole. Tekanan sistolik pada manusia normal adalah 120 mmHg atau 110 mmHg.

Relaksasi (mengembang) menyebabkan darah dari seluruh tubuh masuk (kembali) ke jantung dari serambi kanan, keadaan ini disebut diasistole.

Tekanan diastolik yang normal adalah 80 mmHg atau 70 mmHg. Dengan demikian kita mengetahui bahwa tekanan darah manusia normal adalah 120/80 mmHg atau 110/70 mmHg.

Jantung berkerja melalui 3 tahapan berikut:

a. Serambi mengembang sehingga darah masuk ke dalam serambi;

b. Serambi menguncup sehingga darah masuk ke bilik;

c. Bilik menguncup sehingga darah keluar dari jantung.

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke berbagai tempat di tumbuh, dan kembali ke jantung.

Ada 3 jenis pembuluh darah pada manusia:

a. Arteri (Pembuluh Nadi), yaitu pembuluh darah yang mengantarkan darah keluar dari jantung.

Arteri terbesar disebut aorta.

b. Vena (Pembuluh Balik), yaitu pembuluh darah yang mengantarkan darah menuju jantung.

Vena terbesar disebut vena kava

Berikut ini adalah struktur dari arteri dan vena:

(Arteri) (Vena)

Bagian-bagian dinding pembuluh darah:

1) Tunika intima, adalah jaringan endotelium.

2) Tunika media, adalah jaringan otot polos. Pada vena, tunika media lebih tipis, dan pada kapiler tidak ditemukan.

3) Tunika ekstema/adventitia, adalah jaringan ikat yang kuat dan elastis.

4) Lamina basalis, adalah pelindung kapiler.

c. Pembuluh Kapiler, yaitu pembuluh darah tipis dan berpori yang berfungsi untuk difusi zat-zat

(3)

yang akan diangkut darah. Arteri yang terhubung dengan kapiler disebut arteriol, dan vena yang terhubung dengan kapiler disebut venula.

Perhatikan tabel berikut ini untuk memahami dengan jelas perbedaan antara Arteri dengan Vena:

Pembeda Arteri Vena

Dinding pembuluh Tebal,

kuat,elastis Tipis, kaku

Arah Aliran

Keluar dari

jantung Menuju jantung Kecuali pulmonalis

Letak

Kebanyakan lebih jauh dari permukaan kulit

Kebanyakan dekat permukaan kulit Jika Terluka Darah akan

memancar Darah akan menetes

Denyut Terasa Tidak terasa

Katup Satu (pangkal

aorta) Banyak

Kandungan darah Kaya O2 Kaya CO2

Kecuali pulmonalis

3. Darah

Darah adalah jaringan ikat yang terspesialisasi sebagai tempat sel-sel darah dengan matriks cair (plasma darah) dalam bentuk koloid.

Fungsi utama darah:

a. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh;

b. Mengangkut sari-sari makanan;

c. Mengangkut sisa-sisa metabolisme;

d. Mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi tubuh;

e. Mengatur pH dan suhu tubuh;

f. Melawan penyakit.

Darah tersusun atas komponen yang cair 55%) dan padat (45%). Komponen cair darah adalah plasma darah.

Plasma darah terdiri atas:

a. Air (sekitar 90%)

b. Protein plasma darah, berupa:

 Albumin, sebagai osmoregulator .

 Globulin, sebagai penghasil antibodi.

 Fibrinogen, sebagai pembeku darah.

c. Antibodi, yaitu zat yang dihasilkan globulin.

d. Zat makanan dan mineral, seperti glukosa.

e. Sisa metabolisme, seperti CO2. Fungsi plasma darah:

a. Mengatur tekanan osmotik darah.

b. Mengangkut sari-sari makanan.

c. Mengangkut sisa metabolisme.

d. Mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi tubuh.

Komponen Padat Darah terdiri atas sel-sel darah dan keping darah.

a. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit (sel darah merah) adalah sel darah yang berbentuk kepingan bikonkaf tidak berinti dengan diameter 8 μm dan tebal 2 μm, dan mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah.

Hemoglobin (Hb) adalah protein pigmen merah darah yang tersusun atas zat protein berupa globin dan zat non-protein berupa hemin yang mengandung zat besi (Fe). Fungsi hemoglobin adalah mengangkut O2 dan mengangkut CO2.

Kadar eritrosit dalam darah ditentukan oleh:

a. Usia, orang dewasa memiliki eritrosit lebih banyak dari anak-anak.

b. Jenis kelamin, pria memiliki eritrosit lebih banyak dari wanita.

c. Lingkungan, orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki lebih banyak eritrosit dari orang yang tinggal di dataran rendah.

Sel darah merah dibentuk di sumsum tulang belakang. Proses pembentukan sel darah merah disebut Eritropoiesis, dan dibantu oleh hormon eritropoietin.

Masa hidup sel darah merah adalah 120 hari, setelah itu sel darah merah akan mati/rusak dan dirombak di organ hati.

b. Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit (sel darah putih) adalah sel darah yang bentuknya dapat berubah-ubah dengan ukuran 10-12 μm, memiliki inti, tidak mengandung warna (bening), dapat bergerak secara ameboid dan dapat melakukan diapedesis (menembus kapiler darah).

(4)

Terjadi Luka

Trombosit pecah

Enzim Trombokinase

Ca2+ dan vitamin K

Protrombin Trombin

Fibrinogen Benang Fibrin

Luka Tertutup

Fungsi leukosit adalah melindungi tubuh dari benda asing dan melawan penyakit (antibodi). Leukosit dibentuk di sumsum tulang belakang dan jaringan limfa, dan berusia sekitar 12 hari.

Berdasarkan ada tidaknya granula plasma, leukosit terdiri dari:

 Leukosit granulosit, yaitu leukosit yang plasmanya bergranula, yaitu neutrofil, eosinofil dan basofil.

 Leukosit agranulosit, yaitu leukosit yang plasmanya tidak bergranula, yaitu monosit, limfosit B, dan limfosit T.

c. Keping Darah (Trombosit)

Trombosit (keping darah) adalah sel darah yang berbentuk kepingan tidak berinti berukuran 2-3 μm. Trombosit

adalah komponen yang berperan dalam proses pembekuan darah pada saat terjadinya luka.

Trombosit terbentuk

dari megakariosit yang berasal dari sumsum tulang yang kemudian masuk ke kapiler darah, dan berusia 5-9 hari. Trombosit yang sudah tua kemudian akan difagositosis (dimakan/dirombak) oleh makrofag jaringan limfa.

Mekanisme pembekuan darah saat terjadinya luka adalah sebagai berikut:

1) Saat pembuluh darah terluka, atau terpotong maka darah akan keluar;

2) Trombosit yang keluar bersama darah akan bersentuhan dengan permukaan luka yang kasar sehingga pecah dan mengeluarkan enzim yang disebut trombokinase (tromboplastin);

3) Enzim ini akan mengubah protrombin (senyawa globulin yang larut dalam darah) menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium (Ca2+) dan vitamin K;

4) Trombin yang terbentuk kemudian akan mengubah fibrinogen (protein plasma yang dihasilkan hati) menjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka hingga menghalangi keluarnya darah dan menghentikan pendarahan.

Penggolongan Darah

Golongan darah adalah suatu hasil pengklasifikasian darah dari suatu jenis individu berdasarkan ada/tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran eritrosit.

Sistem penggolongan darah yang berlaku pada saat ini adalah penggolongan darah sistem ABO. Sistem ini ditemukan/dibuat oleh Karl Landsteiner (1868-1943) yang merupan seorang dokter kelahiran Wina, Austria.

Penggolongan darah sistem ABO dipengaruhi oleh faktor antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin) darah.

Penggolongan darah sangatlah penting pada proses transfusi darah (proses penyaluran darahdari seseorang ke orang lain). Orang yang memberikan darahnya disebut donor dan orang yang menerima darah disebut resipien. Apabila terdapat ketidakcocokan golongan darah antara donor dan resipien maka akan terjadi aglutinasi (penggumpalan darah) didalam tubuh resipien yang akan membahayakan kelangsungan hidupnya.

(5)

Perhatikan tabel kemungkinan transfusi darah berikut ini:

Skema Transfusi

Golongan Darah Pendonor

A B AB O

Golongan Darah Resipien

A ● × × ●

B × ● × ●

AB ● ● ● ×

O × × × ●

Keterangan:

= Tidak terjadi penggumpalan

× = Terjadi penggumpalan

B. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah ganda (karena mengalir melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran) dan peredaran darah tertutup (karena darah mengalir di dalam pembuluh darah).

Peredaran manusia terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

1. Sistem Peredaran Darah Kecil/Pulmonalis

Peredaran darah kecil/ Peredaran darah pulmonalis adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru, lalu ke jantung kembali (melalui pembuluh darah arteri pulmonalis dan vena pulmonalis).

Mekanismenya adalah sebagai berikut:

a. Darah yang kaya akan CO2 dari seluruh tubuh masuk kembali ke jantung melalui serambi kanan, selanjutnya darah akan mengalir ke bilik kanan melalui katup trikuspid.

b. Jantung berkontraksi dan darah dari bilik kanan dipompa melewati katup pulmonalis melalui arteri pulmonalis dan menuju paru-paru.

c. Di paru-paru terjadi proses pertukaran gas sehingga darah melepas gas CO2 dan mengikat gas O2 tepatnya didalam kapiler alveolus.

d. Darah yang kaya O2 akan mengalir melalui vena pulmonalis masuk ke serambi kiri.

e.

2. Peredaran Darah Besar/Sistemik

Peredaran darah besar/Peredaran darah sistemik adalah adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh, lalu ke jantung kembali.

Mekanismenya adalah sebagai berikut:

a. Darah yang kaya O2 dari serambi kiri mengalir ke bilik kiri melalui katup bikuspid/mitral.

b. Jantung berkontraksi sehingga darah dipompa dari bilik kiri melewati katup aorta dan masuk ke pembuluh arteri.

c. Darah mengalir sepanjang pembuluh arteri, proses pertukaran gas O2 dengan CO2 terjadi di pembuluh kapiler yang terdapat di berbagai bagian organ-organ tubuh.

d. Darah yang kaya O2 dan masuk ke dalam kapiler melalui arteriola, setelah darah melepas O2 dan mengikat CO2 darah akan keluar dari venula dan masuk kedalam pembuluh vena.

e. Darah yang kaya CO2 tadi akan mengalir pada pembuluh vena (vena cava) dan kembali ke jantung melalui serambi kanan.

C. Limfa, Kura (Limpa), dan Tonsil

Limfa, Kura (Limpa), dan Tonsil adalah beberapa dari sekian banyak alat/ organ pertahanan/ perlindungan diri yang ada dalam tubuh kita.

Pembuluh limfatik dimulai dari kapiler limfatik, lalu membentuk pembuluh limfatik yang lebih besar, dan berkumpul di pembuluh limfa dada. Pembagian pembuluh limfatik:

1. Pembuluh limfa kanan, terdiri dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan.

Pembuluh ini bermuara di vena subklavian dekster.

2. Pembuluh limfa kiri/dada, terdiri dari kepala, leher, dada, lengan kiri, dan daerah setelah rusuk.

Pembuluh ini bermuara di vena subklavian sinister.

(6)

Organ-organ limfatik terdiri dari:

1. Organ limfatik primer, yaitu:

a. Sumsum tulang, menghasilkan limfosit.

Apabila limfosit menetap di sumsum tulang, maka limfosit berkembang menjadi limfosit B.

b. Timus, tempat pematangan limfosit dari sumsum tulang. Limfosit akan berkembang menjadi limfosit T.

2. Organ limfatik sekunder terdiri dari:

a. Nodus limfa, titik di sepanjang pembuluh limfa yang mengandung limfosit dan makrofag, fungsinya sebagai penghancur benda asing.

b. Limpa/spleen, fungsinya membuang antigen dalam darah dan menghancurkan eritrosit yang sudah tua.

c. Tonsil, fungsinya memerangi infeksi pada saluran pernapasan atas dan faring. Tonsil yang ada di langit-langit mulut adalah tonsil yang paling sering terinfeksi bentuk infeksinya dinamakan amandel.

D. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah

Beberapa kelainan./penyakit pada sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut:

1. Anemia, kekurangan eritrosit karena pendarahan atau lambatnya produksi eritrosit.

2. Anemia sickle-cell, anemia karena eritrosit mengandung hemoglobin abnormal dan berbentuk bulan sabit.

3. Talasemia, anemia karena faktor hereditas.

4. Hemofilia, darah sukar membeku karena faktor hereditas, karena mengalami defisiensi faktor VIII anti-hemofilia.

5. Leukimia, kanker darah dimana leukosit bertambah banyak secara tidak terkendali.

6. Leukopenia, sedikitnya jumlah leukosit.

7. Trombositopenia, sedikitnya jumlah trombosit.

8. Agranulositosis, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit.

9. Eritroblastosis fetalis, rusaknya eritrosit bayi karena darah bayi menolak darah ibu akibat perbedaan Rhesus ibu (Rh+) dan bayi (Rh-).

10. Abrasi, inflamasi pembuluh darah yang menyisakan luka dan plak.

11. Arteriosklerosis, penyempitan pembuluh darah karena plak atau pengendapan kapur.

12. Artherosklerosis, penyempitan pembuluh darah karena penimbunan lemak berlebihan.

13. Embolus, tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

14. Trombus, tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.

15. Hemorage, pendarahan yang menyebabkan kematian karena tubuh kehabisan darah.

16. Varises, pelebaran pembuluh darah vena, biasanya terletak di tubuh bagian bawah.

17. Ambeien/hemoroid, varises di daerah anus.

18. Gagal jantung, akibat pecahnya pembuluh kapiler yang akan menuju jantung.

19. Angina pektoris, akibat arteriosklerosis pada arteri koronaria.

20. Jantung koroner, akibat artherosklerosi pada arteri koronaria.

21. Hipertensi, tekanan darah >150/100 mmHg, dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.

22. Hipotensi, tekanan darah <70/80 mmHg dan dapat menyebabkan tubuh mudah lemas.

23. Takhikardia, denyut jantung melebihi normal.

24. Bradikardia, denyut jantung kurang dari normal.

(7)

Self Directed Learning IPA TERPADU KELAS VIII

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TEOLOGI KRISTEN SCHOOL OF EAGLES

(Asmy Susanti Laiboys,S.Pd)

BAB 8 SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Bernapas merupakan proses menghirup udara (inhalasi/inspirasi) dan menghembuskan udara (ekshalasi/ekspirasi) yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru.

A. Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia

Sistem pernapasan manusia tersusun atas hidung, faring (tenggorokan), laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus, dan paru-paru.

Secara struktural (susunan), sistem pernapasan manusia terdiri atas dua bagian utama; (1) Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan faring; (2) Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.

Secara fungsional (fungsi) sistem pernapasan terdiri atas dua bagian utama; (1) Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran yang saling terhubung baik di luar maupun di dalam paru-paru, meliputi hidung,

faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus. Fungsi dari bagian penghubung yaitu untuk menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara serta menyalurkan udara menuju paru-paru; (2) Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam pertukaran zat yaitu alveolus.

B. Organ-organ Pernapasan

Organ-organ pernapasan manusia adalah sebagai berikut:

1. Hidung (Rongga Hidung)

Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk bernapas.

Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun dari tulang Tahukah Kamu?

Sistem Pernapasan disebut juga Sistem Respirasi. Namun terdapat perbedaan mendasar pada kedua istilah tersebut.

Pernapasan berarti menghirup udara bersih (oksigen) dan mengeluarkan udara kotor (karbondioksida), sedangkan Respirasi berkaitan dengan rangkaian proses biokimia yang terjadi akibat menghirup oksigen tadi yang mana akhirnya akan menghasilkan karbondioksida.

(8)

rawan, tulang, otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan. Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh. Bulu dan lendir (mucus) di dalam rongga hidung berfungsi untuk menangkap debu, spora jamur, dan zat asing udara.

2. Faring (Tenggorokan)

Tenggorokan atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.

3. Laring (Pangkal Tenggorokan)

Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglotis yang memisahkan saluran makanan dengan saluran udara.

4. Trakea (Batang Tenggorokan)

Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari leher ke bagian dada.

Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru.

Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat di depan kerongkongan.

5. Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea.

Organ ini memiliki 2 percabangan menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus, percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir di alveolus atau gelembung udara.

Bronkus dan bronkiolus berfungsi sebagai jalur udara dari trakea menuju paru-paru.

6. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan percabangan bronkus yang terdapat dalam paru-paru. Jumlah cabang pada bronkiolus sesuai dengan jumlah lobus (gelambir) pada paru-paru.

(9)

Pembagiannya adalah pada paru-paru sebelah kanan terdapat 3 lobus dan paru-paru kiri terdapat 2 lobus.

7. Paru-paru

Organ yang terakhir adalah paru-paru. Paru- paru terletak di dalam rongga dada dan terdiri dari 3 gelambir pada paru-paru kanan dan 2 gelambir pada paru-paru kiri.

Dalam paru-paru inilah terjadi pertukaran udara kotor yang mengandung karbon dioksida (CO2) dengan udara bersih yang mengandung oksigen (O2). Pertukaran udara ini tepatnya terjadi dalam gelembung paru-paru (alveolus) yang bersentuhan dengan bronkiolus.

C. Mekanisme Pernapasan

Proses Pernapasan pada manusia dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar. pernapasan secara sadar terjadi jika kita melakukan pengaturan perngaturan saat bernapas seperti latihan menarik napas panjang kemudian menahannya lalu mengeluarkannya.

Pernapasan secara tidak sadar yaitu, pernapasan yang dilakukan secara otomatis dan dikendalikan oleh saraf di otak sepertu pernapasan yang terjadi pada saat tidur.

Berdasarkan cara melakukan inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (menghembuskan udara), manusia dapat melakukan dua mekainsme pernapasan yaitu, pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan Dada

Disebut juga pernapasan tulang rusuk,

Proses inspirasi: pada saat bernapas rongga dada membesar dan paru paru mengembang menyebabkan tekanan udara rongga paru paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar sehingga, udara dari luar masuk ke dalam paru paru.

Proses ekspirasi: pada saat bernapas, rongga dada menyempit dan paru paru mengecil menyebabkan ekanan udara dalam rongga paru paru menjadi lebuh tinggi dari tekanan udara luar, sehingga udara keluar dari paru-paru.

2. Pernapasan Perut

Disebut juga pernapasn diafragma

Prose inspirasi: pada saat pernapasan perut diafragma mendatar dan paru-paru mengembang tekanan udara yang rendah dalam paru-paru menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.

Proses ekspirasi: pada saat pernaasan perut ,diafragma melengkung ke atas dan paru-paru mengecil tekanan dalam paru paru naik ,sehingga udara keluar dari paru paru.

(10)

D. Frekuensi Pernapasan

Secara ringkas, proses pernapasan manusia dimulai dari menghirup oksigen, melakukan pertukaran dengan karbon dioksida di paru-paru, lalu dikeluarkan bersama dengan uap air lewat rongga hidung. Walaupun prosesnya sama di tiap manusia, rupanya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi pernapasan pada manusia. Beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan atau penurunan ritme pernapasan adalah usia, aktivitas, jenis kelamin, suhu tubuh, serta posisi tubuh.

1. Usia: jika kita perhatikan, bayi memiliki frekuensi pernapasan yang lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena bayi masih berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak untuk mendukung tumbuh kembangnya.

2. Aktivitas: semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan semakin meningkat. Gunanya adalah untuk memasok energi

yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.

3. Jenis Kelamin: jenis kelaminpun memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan pada manusia. Laki-laki biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Hal

ini dikarenakan volume paru-paru wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki.

4. Suhu Tubuh: ketika seseorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun, otak akan mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasannya. Dengan begitu, tubuh akan mempercepat pembakaran agar tetap hangat.

5. Posisi Tubuh: kika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring.

Hal ini terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap seimbang, sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.

E. Volume Pernapasan

Setiap orang memiliki volume udara yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran paru-paru, cara bernapas, dan kekuatan orang dalam bernapas. Untuk orang dewasa, volume paru-paru rata-rata 5-6 liter. Volume paru-paru terdiri atas volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, dan volume sisa. Untuk lebih mengetahui, mari cermati uraian berikut ini.

1. Volume tidal (VT)

Volume tidal merupakan volume udara yang dapat diinspirasikan maupun diekspirasikan. Setiap pernapasan normal volume tidal + 500 ml.

2. Volume cadangan inspirasi (VCI)

Volume cadangan inspirasi merupakan volume tambahan udara yang dapat diekspirasikan setelah volume tidal normal. Jumlah volume cadangan inspirasi + 3000 ml

3. Volume cadangan ekspirasi (VCE)

Volume cadangan ekspirasi merupakan volume udara yang dapat diekspirasikan setelah ekspirasi

(11)

tidak normal. Jumlah volume cadangan ekspirasi + 1100 ml.

4. Volume sisa (Volume Residu)

Volume sisa merupakan volume yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi dengan kuat. Volume udara sisa + 1200 ml.

F. Gangguan pada Sistem Pernapasan

Terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya agangguan pada sistem pernapasan.

Beberapa gangguan yang sering dijumpai adalah:

1. Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

2. Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.

3. Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.

4. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.

Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman.

Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

5. Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).

6. Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.

7. Kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.

Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.

(12)

Self Directed Learning IPA TERPADU KELAS VIII

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TEOLOGI KRISTEN SCHOOL OF EAGLES

(Asmy Susanti Laiboys,S.Pd)

BAB 9 SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Sistem ekskresi merupakan suatu sistem yang mengatur mekanisme pengeluaran zat-zat sisa metabolisme tubuh, zat- zat sisa ini biasanya bersifat racun dan dapat membahayakan organ-organ tubuh.

A. Struktur dan Fungsi Sistem Ekresi pada Manusia Untuk mempelajari fungsi sistem ekskresi, kita dapat mempelajarinya melalui setiap organ yang terlibat:

1. Ginjal

Ginjal adalah organ yang terletak didekat pinggul dan beperan utama dalam melakukan penyaringan darah dari berbagai zat non-darah dan mengeluarkan zat tersebut melalui urin. Urin dibentuk didalam ginjal melalui proses berikut:

a. Filtrasi/Penyaringan (didalam Glomerulus)

Darah yang mengalir sepanjang tubuh kita menyerap berbagai zat, diantaranya ada yang berbahaya dan perlu dikeluarkan dari tubuh. Zat tersebut adalah urea dan ion- ion anorganik; Na, Ca, Cl, dan K. Pada filtrasi ini beberapa zat tidak disaring dan akan diproses lebih lanjut. Proses ini menghasilkan urin primer.

b. Reabsorbsi/Penyerapan Kembali

Setelah difiltrasi, darah yang masih memiliki beberapa kandungan zat tadi akan di proses dalam tubulus

peroksimal, hasil reabsorbsi ini adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh seperti protein, glukosa, air, dan ion-ion organik. Proses ini menghasilakn urin sekunder.

c. Augmentasi

Pada proses ini masih ada sedikit penyerapan kembali zat kedalam tubuh, diantaranya ion natrium, klor, dan urea. Proses ini terjadi dalam tubulus distal dan saluran pengumpul, dan menghasilkan urin yang sesungguhnya. Urin kemudian dikeluarkan melalui ureter, kandung kemih, dan akhirnya uretra.

2. Kulit

Fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi adalah untuk mengeluarkan kotoran, racun, dan senyawa mineral berlebih melalui keringat, agar kita terhindar dari zat-zat yg dapat meracuni tubuh. Keringat biasanya keluar ketika kita melakukan aktivitas, seperti berolahraga atau berjemur di bawah sinar matahari.

a. Lapisan Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang tersusun dari sel-sel epitel yang mengalami keratinisasi (pendewasaan). Lapisan ini memiliki beberapa lapisan kulit, antara lain stratum korneum yang merupakan lapisan kulit mati dan selalu

(13)

mengelupas, serta lapisan stratum granulosum yang mengandung pigmen melanin. Di bawah stratum granulosum terdapat lapisan stratum germinativum yang terus membentuk sel-sel baru ke arah luar menggantikan sel kulit yang terkelupas. Oh ya, lapisan epidermis tidak memiliki pembuluh darah maupun serabut saraf.

b. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)

Lapisan dermis terdapat di bawah lapisan epidermis. Pada lapisan ini terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, saraf, kelenjar minyak (glandula sebasea), dan kelenjar keringat (glandula sudorifera). Kelenjar keringat memiliki pangkal yang menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf. Serabut saraf ini akan meningkatkan kerja kelenjar keringat, sehingga merangsang produksi keringat. Lalu kelenjar keringat akan menyerap air, ion- ion, NaCl, dan urea dari dalam darah, kemudian dikeluarkan melalui pori-pori kulit.

Serabut saraf dapat meningkatkan kerja kelenjar keringat karena mendapatkan rangsangan dari hipotalamus, yaitu bagian dari otak yang berfungsi sebagai pengendali suhu tubuh. Dan saraf yang menerima rangsangan ini adalah saraf simpatik.

Secara garis besar, kelenjar keringat pada kulit dibagi menjadi dua, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin mengeluarkan garam, asam, urea, dan amonia yang merupakan kotoran hasil metabolisme nitrogen dalam tubuh. Sementara itu, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang mengandung protein berlemak.

Nah, ketika kamu sedang beraktivitas di cuaca panas

atau berolahraga, tubuh kamu pasti mengeluarkan keringat, kan? Hal itu bertujuan agar suhu tubuh tetap dingin karena akibat adanya pembakaran. Jadi, tubuh akan mengeluarkan keringat untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh dengan lingkungan.

3. Paru-paru

Sebelumnya kita sudah banyak mempelajari tentang paru-paru dalam sistem pernapasan. Nah, selain

berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi, lho.

Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Ketika kamu bernapas melalui hidung atau mulut, terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.

Oksigen yang masuk melalui hidung pergi menuju trakea melewati tenggorokan. Di trakea, udara akan dibagi-bagi ke dalam saluran-saluran udara yang disebut saluran bronkus dan langsung memasuki paru-paru.

Nah, di paru-paru ini, udara akan terbagi lagi ke dalam bronkiolus menuju ke alveolus (kantung udara).

Alveolus adalah tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Dalam alveolus, oksigen akan diserap oleh pembuluh darah lalu disalurkan ke jantung. Kemudian, organ jantung akan memompa oksigen didalam darah untuk seluruh sel-sel tubuh. Proses penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh itulah yang akan menghasilkan karbon dioksida. Lalu, karbon dioksida tersebut akan diserap oleh darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh melalui hembusan napas bersama uap air.

4. Hati

Sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi, hati berfungsi untuk merombak sel-sel darah merah yang sudah tua/rusak. Di dalam hati, hemoglobin pada sel darah merah yang sudah rusak akan diuraikan menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin. Nah, hemoglobin itu sendiri merupakan protein yang mengandung zat besi pada sel darah merah.

(14)

Zat besi akan disimpan di dalam hati atau dialirkan menuju sumsum tulang belakang, sedangkan globin digunakan untuk membentuk sel darah merah baru dan metabolisme protein. Sementara itu, senyawa hemin akan diubah menjadi zat warna pada empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin.

Selain itu, hati juga berfungsi untuk menghasilkan empedu secara terus-menerus.

Empedu merupakan cairan berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Empedu ini berperan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh serta melindungi tubuh dari bakteri. Zat-zat yang tidak baik bagi tubuh akan diserap oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat ini, dikeluarkan bersama dengan urin atau feses.

Fungsi hati lainnya dalam sistem ekskresi adalah untuk menguraikan gas amonia yang berbahaya dalam tubuh menjadi zat yang lebih aman, yaitu urea.

Amonia tersebut dihasilkan dari proses metabolisme asam amino. Urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

B. Gangguan pada Sistem Ekskresi

Beberapa gangguan dan penyakit yang terjadi dalam sistem ekskresi adalah:

1. Penyakit pada ginjal

a. Diabetes Melitus (kencing manis); Penyakit ini ditandai oleh adanya kandungan gula yang tinggi dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon insuli.

b. Diabetes insipidus; merupakan penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine yang

berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH).

c. Batu Ginjal; penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat, atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam kandung kemih.

d. Gagal ginjal; suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme di dalam darah.

e. Albuminuria; adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul albumin dan protein laindalam urine.

f. Hematuria dan nefritis ; penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine.

2. Penyakit pada hatI

a. Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan sertamerusak sel-sel hati.

b. Sirosis; penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.

3. Penyakit pada paru-paru

a. TBC yaitusuatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium tuberkulosis

b. Asma atau sesak napas yaitu kelainan karena penyumbatan saluran pernapasan

c. Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh kebiasaan merokok.

d. Empisema, yaitu penyakit pembengkakan paru- paru karena pembuluh darah dalam paru-paru terisi udara.

4. Penyakit pada kulit

a. Kanker kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet

b. Psioriasis yaitu penyakit dengan gejala antara lain kulit kemerahan dan bersisik

c. Skabies yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil

(15)

d. Jerawat, yaitu gangguan umum yang bersifatkronis pada kelenjar minyak

e. Eksim yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan dan bersisik.

C. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi 1. Konsumsi Air Putih yang Cukup

Air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh, terutama untuk organ sistem ekskresi seperti kulit dan ginjal. Minum air putih yang cukup dapat mencegah tubuh agar tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Hal ini penting banget loh karena bila tubuh mengalami dehidrasi, tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.

Kandungan air yang optimal dalam tubuh berfungsi untuk mengatur suhu tubuh agar tetap stabil, melindungi organ dan jaringan dalam tubuh, membantu kerja sistem pencernaan, membawa oksigen dan nutrisi dalam darah untuk disalurkan ke sel-sel tubuh lain, menjaga kulit agar tetap lembab dan sehat, serta membantu kerja ginjal untuk membersihkan racun yang ada pada tubuh.

2. Mengatur Pola Makan

Selain minum air putih yang cukup, makan juga harus diatur, nih. Kamu pasti pernah dengar istilah

“makanan 4 sehat 5 sempurna”, kan. Yap, istilah itu telah dijadikan ukuran kecukupan gizi yang ideal bagi tubuh kita. Alasannya karena “makanan 4 sehat 5 sempurna” mengandung zat gizi yang lengkap, mencakup karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.

Jangan sampai kebutuhan vitamin dan serat harian kamu kurang, ya. Dengan mengatur pola makan yang benar, tubuh akan menjadi lebih berenergi karena sistem metabolisme yang meningkat. Selain itu, kita juga akan membantu menjaga kesehatan hati dan ginjal

dengan mengurangi makan makanan yang tidak baik untuk tubuh.

3. Istirahat yang Cukup

Upaya selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk menjaga organ sistem ekskresi agar tetap sehat adalah istirahat yang cukup. Saat kamu tidur, kulit juga ikut beristirahat, lho. Jadi, kualitas tidur yang baik akan membuat kulit menjadi sehat dan tidak kering. Tidur yang cukup ternyata juga penting untuk masa pertumbuhanmu. Kenapa? Saat tidur, tubuh akan melepaskan hormon yang membantu masa pertumbuhan tulang, memperbaiki sel dan jaringan, serta meningkatkan massa otot. Tapi ingat! tidurnya yang cukup ya, jangan berlebihan.

4. Rajin Berolahraga

Sebenarnya, olahraga itu nggak perlu yang berat- berat, kok. Cukup jalan kaki aja dari rumahmu ke sekolah. Itu juga udah membantu menjaga kesehatan ginjal dan paru-paru kamu. Lakukan olahraga ringan setiap hari agar menjaga kesehatan tubuh secara umum, bukan hanya pada sistem ekskresi

5. Tidak Merokok dan Minum Alkohol

Terakhir adalah tidak merokok dan minum alkohol.

Kamu pasti udah tau kan bahaya rokok dan alkohol.

Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru karena mengandung nikotin, tar, karbon monoksida, dan zat berbahaya lainnya. Sementara itu, alkohol dapat membuat kerusakan pada hati karena harus bekerja jauh lebih keras untuk menetralisir racun yang terkandung dalam alkohol.

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu telah menjadi kepedulian yang sangat besar bagi industri buah-buahan agar secar penuh manusia dapat mempengaruhi perubahan laju pematangan dengan cara

Jawab: Tujuan perusahaan kami dalam program pemasarannya adalah untuk meningkatkan penjualan dari produk kami dengan penjualan tahun lalu.. Bagaimana anda (PT.

Besar harapan penulis bahwa penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para penegak hukum dalam hal ini hakim untuk dapat memutus sengketa atau permaslahan

Jika tingkat kemiskinan dianalisis per desa di masing-masing tingkat kecamatan, maka terdapat 2 kecamatan yang memiliki tingkat kemiskinan dengan klasifikasi parah

Sehubungan dengan diadakannya Kejuaraan Taekwondo antar Perguruan Tinggi se – Indonesia, “Presiden Cup XII” tahun 2008, kami selaku panitia pelaksana kejuaraan

Berikut ini adalah nama - nama industri kimia , produk yang diproduksi , alamat dan no telp. perusahaan industri kimia yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi yang mau

1. Kampung Douwbo dan Syurdori adalah bagian dari Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori berdasrkan aspirasi murni dari masyarakat dan telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum

Batam (Lembaran Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 1 Tahun 1999 999 Nomor Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia