• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN NASIONAL"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

KUMPULAN ABSTRAK JURNAL

KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN

NASIONAL

TEMA PSIKOLOGI 2020

PENYUSUN: CONNY RATNITA SITOMPUL PENYUNTING: RENDA KHRIS ARDHI ARTHA

(2)

KECERDASAN ADVERSITAS DITINJAU DARI PENGATASAN MASALAH BERBASIS PERMASALAHAN DAN EMOSI PADA

ORANGTUA TUNGGAL WANITA Kenes Pranandari

ABSTRAK

Fenomena orangtua tunggal bukan hanya terjadi di Indonesia sebagai negara berkembang, tetapi juga terjadi di berbagai negara maju. Bahkan di banyak negara maju dan industri, single parent merupakan gejala yang biasa. Karena kematian pasangan atau perceraian itu, individu menjadi satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Oleh karena itu ia harus menjalankan semua tugas yang dulu ia lakukan bersama pasangannya, seperti mengurus rumah dan memenuhi seluruh kebutuhan keluarga. Keadaan seperti ini menyebabkan orangtua tunggal dikenai banyak tuntutan (stresor) dalam kehidupan sehari-hari. Beban ini menjadi lebih berat bagi orangtua tunggal wanita karena di Indonesia sendiri, umumnya orang menganggap negatif status wanita sebagai orangtua tunggal. Untuk itu, diperlukan strategi untuk mengatasi situasi sulit tersebut, disamping itu, diperlukan juga ketangguhan tersendiri bagi orangtua tunggal wanita agar dapat melalui kesulitan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan adversity quotient ditinjau dari problem-focused coping dan emotion-focused coping pada orangtua tunggal wanita. Penelitian ini melibatkan 67 orangtua tunggal wanita. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji U Mann-Whitney diketahui bahwa nilai Z = -3,349 (p < 0.05).

Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan tingkat Adversity Quotient yang signifikan antara orangtua tunggal wanita dengan strategi problem-focused coping dan orangtua tunggal wanita dengan strategi emotion-focused coping.

Kata kunci: adversity quotient, problem-focused coping dan emotion-focused coping

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

(3)

EFEKTIFITAS INTERVENSI PERUBAHAN STRATEGI PT.FINNET INDONESIA

Wirdatul Aini

ABSTRAK

Perubahan strategi sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang ingin memperkuat dan memperbaiki budaya organisasi. PT.Finnet telah melakukan evaluasi budaya organisasi dengan menggunakan salah satu alat ukur budaya organisasi yaitu Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dimana budaya dari pretest menunjukkan budaya saat ini berada pada budaya kelompok dan budaya yang diharapkan berada pada budaya pasar. PT. Finnet ingin meningkatkan budaya pasar agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Maka dari itu dilakukan intervensi perubahan strategi untuk meningkatkan budaya organisasi ke arah pasar. Dengan menjalankan intervensi perubahan strategi selama delapan bulan dilakukan kembali pengukuran budaya organisasi dengan menggunakan alat ukur yang sama maka hasil posttest menunjukkan ada pergerakkan budaya menuju budaya pasar dengan pergerakkan sekitar 0,1-0,55 poin..

Kata kunci: Budaya Organisasi, Intervensi Perubahan Strategi

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 10 Nomor 1 (2017).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1636

(4)

MOTIVASI PEREMPUAN BERKONTRASEPSI Inge Wattimena

ABSTRAK

Keberhasilan penggunaan kontrasepsi perempuan di Indonesia tidak terlepas dari kekuatan motivasi untuk menggunakan. Tujuan studi ini adalah untuk meneliti secara kuantitatif peran kasih pada keluarga dan kebersamaan antar perempuan pada motivasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua faktor berperan positif yang sangat signifikan pada motivasi, dengan peran kasih lebih besar daripada peran kebersamaan. Kasih kepada keluarga adalah hal yang menjadi fokus perempuan berkontrasepsi. Hasil ini dapat diaplikasikan pada Promosi Keluarga Berencana.

Kata kunci: Motivasi, Kasih, Kebersamaan, Kontrasepsi.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 4 Nomor 1 (2010).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/378

(5)

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

Intan C. Mariska

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma. Populasi Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma yang berusia 18 sampai 25 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 105 mahasiswa. Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode Purposive sampling. Pengambilan data melalui kuesioner dengan skala kecerdasan spiritual dari Zohar dan Marshall, dan skala kontrol diri dari Averill. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) = 0,754 dengan nilai signifikansi 0,000 (p ≤ 0,01), artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma. Artinya, semakin tinggi kecerdasan spiritual maka semakin tinggi kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma.

Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan spiritual maka semakin rendah kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma.

Kata kunci: Kecerdasan Spiritual, Kontrol Diri, Mahasiswa

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 10 Nomor 2 (2017).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1779

(6)

PENGETAHUAN KOMPUTER DAN EFIKASI DIRI PENGGUNAAN KOMPUTER PADA MAHASISWA

Fitrianingsih dan Quroyzhin Kartika Rini

ABSTRAK

Sejak perkembangan teknologi komputer dan informasi yang sangat pesat, penggunaan komputer dalam pengerjaan tugas adalah hal biasa ditemui, khususnya pada mahasiswa. Namun demikian, tidak semua mahasiswa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sama dalam mengembangkan keyakinan pengerjaan tugas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pengetahuan komputer terhadap efikasi diri penggunaan komputer pada mahasiswa. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 86 mahasiswa komputer yang terdiri dari 56 mahasiswa laki-laki dan 30 mahasiswa perempuan, usia 19 sampai 24 tahun dan indeks kumulatif prestasi mahasiswa mulai dari 2.1 sampai di atas 3.5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat kontribusi antara pengetahuan akan komputer dengan efikasi diri penggunaan komputer sebesar 42.2%. Hal ini berarti pengetahuan akan komputer memiliki peran yang penting bagi efikasi diri penggunaan komputer, sehingga penting bagi mahasiswa untuk mempelajari komputer sejak mulai menjadi mahasiswa.

Kata kunci: Efikasi diri penggunaan komputer, Pengetahuan komputer, Mahasiswa

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 5 Nomor 2 (2011).

(7)

PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITMEN KEORGANISASIAN PADA PEGAWAI BMKG

Riska Anggraini dan Winny Puspasari Thamrin

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh quality of work life terhadap komitmen keorganisasian pada pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sampel penelitiannya adalah pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebanyak 105 pegawai dengan kriteria Pegawai Negeri Sipil (PNS) BMKG, telah bekerja di BMKG minimal 2 tahun dan berusia antara 21 sampai dengan 56 tahun, dengan teknik pengambilan data yaitu purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan penyebaran kuesioner mengenai quality of work life yang berjumlah 35 aitem berdasarkan Walton’s Model menurut Walton (1975) dan skala komitmen keorganisasian berjumlah 30 item berdasarkan Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) menurut Steers dan Porter (1987). Berdasarkan pada analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik regresi sederhana diperoleh R2 sebesar 0.545 (p < .01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal diterima, artinya quality of work life berpengaruh secara sangat signifikan terhadap komitmen keorganisasian pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa quality of work life memberikan sumbangan sebesar 54.5% terhadap komitmen keorganisasian, sedangkan sisanya sebesar 45.5% merupakan sumbangan dari variabel lain yang merupakan faktor di luar penelitian.

Kata kunci: Komitmen Keorganisasian, Pegawai, Quality of Work Life.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 12 Nomor 1 (2019).

Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2019.v12i1.1917

(8)

IKLIM ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT

Delon Y.N. Runtu dan M.M. Nilam Widyarini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi iklim organisasi dan stres kerja terhadap kepuasan kerja. Subjek penelitian adalah perawat bagian rawat inap rumah sakit X di Jakarta Timur yang berjumlah 150 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket yang langsung diisi oleh responden. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik regresi ganda, iklim organisasi memberikan sumbangan sebesar 8.5% (0.085) terhadap kepuasan kerja. Untuk variabel stres kerja menyumbangkan 7.2% (0.072) terhadap kepuasan kerja. Sedangkan iklim organisasi dan stres kerja secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 14.7% (0.147) terhadap kepuasan kerja.

Kata kunci: Iklim organisasi, Stres kerja, Kepuasan kerja, Perawat

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 2 Nomor 2 (2009).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/411

(9)

KOMITMEN ORGANISASI DAN KESIAPAN UNTUK BERUBAH PADA KARYAWAN MEDIA CETAK

Naufal Radiansyah Dwi Pranatha dan Ursa Majorsy

ABSTRAK

Terjadinya perubahan perilaku masyarakat terhadap konsumsi media informasi menuntut industri percetakan untuk melakukan perubahan organisasi sebagai bentuk penyesuaian dengan keadaan saat ini. Kesiapan untuk berubah karyawan adalah variabel penting dalam menyukseskan perubahan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan komitmen organisasional karyawan dengan kesiapan untuk berubah pada karyawan media cetak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif terhadap 139 karyawan divisi Newspaper Printing dengan masa kerja minimal dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen organisasional karyawan dengan kesiapan untuk berubah dengan korelasi sebesar r

= 0.631 (p < .01).

Kata kunci: Kesiapan Untuk Berubah, Komitmen Organisasional, Karyawan Percetakan

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 11 Nomor 1 (2018).

Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i1.2071

(10)

EFEKTIVITAS TERAPI KOGNITIF PERILAKUAN TERHADAP PASIEN YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN MEDIS ANTI ANSIETAS

Zera Mendoza dan Sofia Retnowati

ABSTRAK

Pemakaian pengobatan medis anti ansietas dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan risiko ketergantungan pada pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi kognitif perilakuan pada program penurunan dosis anti ansietas secara bertahap serta untuk menurunkan gejala ansietas. Subjek penelitian adalah dua orang pasien yang mendapatkan pengobatan anti ansietas.

Tritmen yang diberikan adalah terapi kognitif perilakuan sebanyak 8 sesi dengan rentang waktu masing-masing sesi antara 4 sampai 5 hari. Desain penelitian adalah eksperimen N kecil dengan disain AB. Dosis (frekuensi dan jumlah) pemakaian pengobatan medis diukur menggunakan lembar monitoring pemakaian obat setiap hari dan gejala ansietas diukur menggunakan Beck Anxiety Inventory (BAI). Hasil penelitian terapi kognitif perilakuan dapat mengurangi dosis (frekuensi dan jumlah) pemakaian pengobatan medis anti ansietas, menurunkan gejala ansietas.

Kata kunci: Terapi kognitif perilakuan, Anti ansietas, Tahapan anti ansietas

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 5 Nomor 1 (2011).

(11)

STRES KERJA PADA TUNA NETRA YANG BEKERJA SEBAGAI KARYAWAN PERUSAHAAN BERBASIS PROFIT DI JAKARTA

Asrini Mahdia

ABSTRAK

Saat ini sudah banyak perusahaan profit di Jakarta yang mencanangkan program inklusif yaitu dengan mempekerjakan karyawan tuna netra di bidang yang biasanya mempekerjakan karyawan berfisik normal. Biasanya perusahaan akan memilih divisi customer relation yang sejauh ini deskripsi pekerjaannya masih terjangkau oleh aksesibilitas para tuna netra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stres kerja yang dialami karyawan tuna netra yang bekerja di lingkungan inklusif perusahaan profit yang cenderung memiliki atmosfir kompetitif yang tinggi dan didesain secara fisik kurang terakses oleh karyawan disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek mengalami kecenderungan stres kerja akibat masih adanya kendala dalam hubungan antar relasi karyawan, dan dampak kepada iklim kerja oleh karena negatifnya hubungan antar relasi karyawan. Namun subjek secara keseluruhan mampu mencoping diri secara psikis sehingga hal tersebut tidak terlalu mengganggu proses kerja subjek.

Kata kunci: Stres kerja, Tuna netra, Karyawan, Perusahaan berbasis profit

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 7 Nomor 2 (2014).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1124

(12)

KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA Bayu Wicaksono dan Hendro Prabowo

ABSTRAK

Sepak bola adalah permainan yang sangat lekat dengan masyarakat Indonesia dan digemari oleh berbagai kalangan. Banyaknya tim sepak bola yang ada di setiap wilayah Indonesia menimbulkan antusias penduduk setiap wilayah untuk mendukung tim sepak bola dari wilayahnya sendiri. Hal ini pula yang melatar belakangi adanya tim pendukung sepak bola Persija, atau yang lebih dikenal dengan The Jakmania. Persija adalah tim sepak bola dari DKI Jakarta. Mengacu pada antusiasme pendukung sepak bola The Jakmania, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kohesivitas dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kohesivitas pada The Jakmania. Hasil penelitian menunjukkan adanya kohesivitas individu dalam kelompok kecil The Jakmania. Kohesivitas terlihat dari aktifitas kelompok dalam komunitas, aktifitas kelompok kecil, proses pengambilan keputusan, identitas kelompok, kohesivitas kelompok di luar lapangan dan di lapangan.

Kata kunci: kohesivitas, The Jakmania, pendukung

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 3 Nomor 2 (2010).

(13)

NILAI MOTIVASIONAL PADA WIRAUSAHAWAN Muhammad Rudi Arifayusa dan MM. Nilam Widyarini

ABSTRAK

Di Indonesia, pilihan menjadi wirausahawan masih sangat diperlukan, namun tidaklah mudah menjadi wirausahawan. Untuk sukses diperlukan karakteristik mental yang tangguh. Di samping itu, nilai-nilai kehidupan juga penting.

Berdasarkan pengenalan akan nilai-nilai yang dikukuhi individu ataupun kelompoknya dapat diketahui faktor-faktor positif apa yang ada dalam diri individu atau kelompok untuk dapat mendukung pengembangan perilaku kewirausahaan.

Nilai-nilai tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai latar belakang individu, seperti etnis, jenis kelamin, usia dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran nilai motivasional pada wirausahawan dengan latar belakang etnis, jenis kelamin, usia dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif- kuantitatif, yaitu menggambarkan sifat-sifat, keadaan dan gejala suatu individu atau kelompok tertentu berdasarkan data statistik diskriptif. Subjek penelitian ini adalah wirausahawan yang berdagang di wilayah Pusat Grosir Pasar Tanah Abang Jakarta.

Alat ukur nilai-nilai motivasional yang digunakan merupakan adaptasi dan pengembangan dari Skala nilai-nilai motivasional dari Schwartz, berbentuk skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum gambaran hierarki nilai motivasional pada subjek berturut-turut, dari yang tertinggi hingga yang paling rendah adalah conformity, achievement, security, benevolence dan universalism, dan hedonism. Penelitian ini juga mendiskripsikan nilai-nilai motivasional berdasarkan etnis, jenis kelamin, pendidikan, dan usia.

Kata kunci: Wirausahawan, Nilai Motivasional, Etnis

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 8 Nomor 1 (2015).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1292

(14)

TEMA-TEMA SUBKEPRIBADIAN DALAM PSIKOTERAPI TRANSPERSONAL

Hendro Prabowo

ABSTRAK

Menurut Rainwater (dalam Brown, 2000) subkepribadian mengorganisasikan dirinya di antara suatu kebutuhan di dalam jiwa (psyche). Menurut Rainwater kekuatan masing-masing menghasilkan keadaan yang merupakan kebutuhan awal yang muncul dan diyakini bahwa setiap orang adalah suatu campuran keberagaman dari subkepribadian individual. Rueffler (dalam Brown, 2000) memahami suatu subkepribadian menjadi suatu struktur dinamis adalah suatu yang saling berhubungan secara kompleks berkaitan dengan energi, pikiran, dan perilaku, pada suatu peristiwa tertentu, bergabung menjadi seperangkat pola yang berbeda. Suatu subkepribadian memiliki cirinya sendiri, kebutuhan untuk menjadi eksis dan pemenuhan kebutuhan dari kemauan, keinginan, dan kebutuhan pribadi. Jenis-jenis subkepribadian yang dapat eksis di dalam diri setiap orang dapat memiliki keragaman, yang dalam literatur Barat di antaranya adalah "inner child," "inner mother," "inner father," "biarawan," "korban," "mistik," "si penakut," dan lain-lain.

Penelitian ini adalah hasil kajian empiris dalam mengidentifikasikan subkepribadian dalam sesi terapi. Beberapa jenis subkepribadian yang ditemukan ternyata berbeda dengan subkepribadian yang ada dalam literatur Barat.

Kata kunci: psikoterapi transpersonal, subkepribadian

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 2 Nomor 1 (2008).

(15)

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DAN KEBAHAGIAAN PADA REMAJA YANG MENGALAMI PUTUS CINTA

Dini Amalia Ulfah

ABSTRAK

Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mulai mengenal lawan jenis dan jatuh cinta. Berbicara mengenai jatuh cinta pasti juga akan berbicara mengenai putus cinta. Menurut data statistic ditemukan factor utama yang menjadi alasan remaja bunuh diri adalah masalah percintaan. Oleh karena itu para remaja perlu memiliki kematangan emosi yang baik sebelum memutuskan untuk berpacaran karena dengan kematangan emosi yang baik remaja akan mampu mengendalikan segala bentuk emosi negatif yang muncul setelah berpisah dari mantan pacar dan mengedepankan emosi positif yang mampu memicu timbulnya kebahagiaan.

Populasi dalam penelitian ini merupakan remaja dengan kategori usia 17-21 tahun yang pernah putus cinta maksimal 2 tahun yang lalu dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dengan koefesien sebesar 0.721 dan P= 0,000 (p<0,05).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan dengan arah hubungan positif antara kematangan emosi dan kebahagiaan pada remaja yang mengalami putus cinta, bahwa semakin tinggi kematangan emosi maka akan semakin tinggi pula kebahagiaan dan semakin rendah kematangan emosi maka akan semakin rendah kebahagiaan pada remaja yang mengalami putuscinta.

Kata kunci: Kematangan Emosi, Kebahagiaan, Remaja, Putus Cinta

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 9 Nomor 1 (2016).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1547

(16)

KEPUASAN KERJA, SEMANGAT KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA STAF PENGAJAR UNIVERSITAS

GUNADARMA Ursa Majorsy

ABSTRAK

Keberadaan staf pengajar atau dosen memberikan pengaruh yang besar dalam pencapaian tujuan perguruan tinggi. Agar tujuan perguruan tinggi dapat tercapai dengan baik maka diperlukan komitmen organisasional yang tinggi dari tiap elemen yang terkait terutama staf pengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kepuasan kerja dan semangat kerja (sebagai variabel bebas) terhadap komitmen organisasional (sebagai variabel terikat) pada staf pengajar Universitas Gunadarma.

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 65 staf pengajar Universitas Gunadarma untuk mengukur kepuasan kerja, semangat kerja dan komitmen organisasional. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda (multiple regression). Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari kepuasan kerja dan semangat kerja terhadap komitmen organisasional. Artinya, semakin tinggi kepuasan kerja dan semangat kerja yang dimiliki oleh staf pengajar maka semakin tinggi pula komitmen organisasional yang diperlihatkannya.

Kata kunci: komitmen organisasional, kepuasan kerja, semangat kerja, staf pengajar

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 1 Nomor 1 (2007).

(17)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA

KARYAWAN PADA BANK BCA Dwi Gita Verasari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja terhadap kepuasaan kerja karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Bank BCA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan sampel cluster sampling.

Jumlah sampel sebanyak 65 karyawan yang bekerja di Bank BCA. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi berganda yang menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan Bank BCA.

Kata kunci: Kepuasaan Kerja, Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 10 Nomor 1 (2017).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1631

(18)

DAMPAK PSIKOLOGIS PADA WANITA YANG MENGALAMI Intaglia Harsanti

ABSTRAK

Abortus spontan seringkali terjadi pada wanita yang sedang mengandung dan membawa dampak psikologis yang mendalam seperti trauma, depresi, hingga kecenderungan perilaku bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat dampak psikologis pada wanita yang mengalami abortus spontan. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang wanita berusia 26 tahun yang pernah mengalami abortus spontan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak psikologis pasca abortus spontan yang dialami subjek adalah munculnya perasaan kecewa, sedih, bersalah, serta krisis kepercayaan diri. Dampak negatif yang lebih jauh bisa teratasi karena dukungan sosial dari keluarga subjek.

Kata kunci: Dampak psikologis, Abortus spontan, Wanita mengandung

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 4 Nomor 1 (2010).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/373

(19)

EFEKTIVITAS INTERVENSI PELATIHAN GOAL SETTING PADA WARGA BINAAN SOSIAL (WBS) DI PANTI SOSIAL BINA KARYA

(PSBK) PANGUDI LUHUR BEKASI Zeni Afrilya dan Nilam Widyarini

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan intervensi untuk menetapkan tujuan (goal setting) warga binaan sosial setelah keluar dari Panti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang digunakan adalah jenis one group pre-test post-test design. Subjek penelitian terdiri dari tiga orang. Subjek pertama AI, jenis kelamin laki-laki usia 31 tahun. Subjek kedua W, jenis kelamin laki-laki usia 27 tahun. Subjek ketiga IS, jenis kelamin laki-laki usia 23 tahun. Pada penelitian ini, subjek penelitian diberikan intervensi dengan memberikan pelatihan penetapan tujuan (goal setting) yang dilakukan dalam empat kali pertemuan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari ketiga subjek menunjukan terdapat perbedaan hasil yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Hal ini mengindikasikan bahwa intervensi goal setting yang diberikan secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan warga binaan sosial dalam merencanakan tujuan yang spesifik, measurable, attainable, realistis, serta mampu menetapkan waktu (timely) dalam pencapaian tujuan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang sangat signifikan pada tingkat kemampuan goal setting warga binaan sosial di Panti Sosial Bina Karya sesudah mengikuti pelatihan goal setting.

Kata kunci: Pelatihan, goal setting, warga binaan sosial

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 8 Nomor 2 (2015).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1647

(20)

PERAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

Siti Cahyati dan Nurul Qomariyah

ABSTRAK

Tenaga kefarmasian mempunyai peranan penting karena terkait langsung dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya pelayanan kefarmasian. Agar pelayanan kefarmasian dapat mencapai kinerja yang optimal maka perlu adanya kepuasan kerja dan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja adalah work engagement karena ketika individu terlibat dengan pekerjaan, individu akan merasa antusias terhadap pekerjaan, berkomitmen dan termotivasi dengan pekerjaan sehingga dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji kontribusi work engagement terhadap kepuasan kerja pada karyawan pelayanan kefarmasian dengan menggunakan uji regresi sederhana. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 69 responden dengan mengunakan teknik sampling purposive. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh antara work engagement terhadap kepuasan kerja pada pelayanan kefarmasian. Hasil menunjukkan bahwa diperoleh nilai F sebesar 10.055 dengan taraf signifikan 0.002 (p < .01) dan nilai R Square sebesar 0.130. Hasil ini menunjukkan bahwa work engagement mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 13%, di mana sisanya sebesar 87% merupakan faktor lain yang mempengaruhi variabel di luar penelitian.

Kata kunci: Kepuasan Kerja, Pelayanan Kefarmasian, Work Engagement.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 12 Nomor 1 (2019).

(21)

HARGA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA YANG OBESITAS

Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiel

tubuh yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat dapat berpengaruh pada harga diri dan prestasi belajar mereka. Harga diri dan prestasi belajar saling berhubungan, dimana harga diri mempengaruhi prestasi belajar dan prestasi belajar mempengaruhi harga diri. Remaja yang menderita obesitas sering diasosiasikan dengan memiliki harga diri yang rendah. Lebih lanjut, obesitas juga berpengaruh pada prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan harga diri dan prestasi belajar tersebut pada remaja obesitas. Subyek berjumlah 31 orang, terdiri dari 18 laki-laki dan 13 perempuan, berusia antara 14 tahun hingga 18 tahun. Seluruh subyek merupakan siswa SMA dari 3 sekolah di Jakarta. Skala harga diri disusun berdasarkan Coopersmith Self-Esteem Inventory (1967) dan prestasi belajar dilihat berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian. Korelasi Pearson menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dengan prestasi belajar pada remaja yang obesitas. Hasil ini dapat disebabkan adanya faktor lain yang terkait dengan harga diri dan prestasi belajar serta kemampuan lain yang dimiliki subyek.

Kata kunci: Obesitas, Remaja, Harga diri, Prestasi belajar.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 3 Nomor 1 (2009).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/406

(22)

ADVERSITY QUOTIENT DAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA SMA

Adelina Ayu Andyani dan Rini Indryawati

ABSTRAK

Prestasi akademik siswa tidak terlepas dari usahanya dalam menghadapi setiap hambatan atau masalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan adversity quotient dan prestasi akademik pada siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampling purposif, yaitu teknik penentuan sampel dengan karakteristik dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa SMA sebanyak 160 orang. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment pearson dan diperoleh angka koefisien korelasi sebesar r = 0.608 dengan taraf signifikan sebesar 0.000 (p < 0.05).

Hasil tersebut menunjukan bahwa ada hubungan positif antara adversity quotient dan prestasi akademik pada siswa SMA.

Kata kunci: Adversity Quotient, Prestasi Akademik, Siswa SMA

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 11 Nomor 2 (2018).

Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i2.2258

(23)

KEBERMAKNAAN HIDUP, KONSEP DIRI DAN MOTIVASI PADA ABDI DALEM DI KERATON YOGYAKARTA

Andik Matulessy

ABSTRAK

Penelitian kualitatif ini mengkaji tentang kebermaknaan hidup, konsep diri dan motivasi abdi dalem yang bekerja di Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Terdapat lima orang abdi dalem sebagai subjek penelitian yang berusia minimal 40 tahun, laki-laki dan sudah menjadi abdi dalem minimal 15 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menemukan berbagai fenomena menarik tentang abdi dalem antara lain seperti (1) kebermaknaan hidup yang dimiliki oleh abdi dalem tidak tersirat dalam bentuk hidup bersenang-senang dan bahagia secara jasmani, melainkan kehidupan yang sehat, sederhana, dan menerima kondisi diri apa adanya termasuk dalam keadaan penderitaan, kesusahan, suram dan penuh dengan sedih dan rasa sakit, (2) konsep diri yang positif lebih banyak dipengaruhi perasaan kekaguman pada pribadi Sultan sebagai orang yang diabdi, memungkinkan individu untuk mengadopsi perilaku tertentu dari Sultan menjadi bentuk perilaku hidupnya setiap hari, dan (3) motivasi utama seorang abdi dalem adalah cita-cita dan ketertarikan (kecintaan, kekaguman, kebanggaan, kepatuhan) terhadap Sultan. Selain itu adanya pandangan bahwa dengan cara menjalani hidup sebagai abdi dalem, individu berharap dapat mencapai kebahagiaan hidup, ketenteraman batin, ketenangan jiwa, serta memperoleh berkah berlimpah dan rejeki bagi diri dan keluarganya..

Kata kunci: Kebermaknaan hidup, Konsep diri, Motivasi, Abdi dalem

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 5 Nomor 1 (2011).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/656

(24)

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS MUNCULNYA KEKERASAN DALAM DEMONSTRASI MAHASISWA

Zainal Abidin

ABSTRAK

Maraknya aksi-aksi demonstrasi anarkis dewasa ini mengundang sejumlah pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mendorong mereka melakukan aksi-aksi tersebut. Sejumlah jawaban yang bersifat hipotetis pernah dikemukakan oleh sejumlah ahli di media massa nasional. Mereka berpendapat bahwa ada motif politik dari sejumlah pimpinan partai yang mendanai dan mendorong sejumlah mahasiswa untuk melakukan demonstrasi-demonstrasi melalui kekerasan;

keinginan para demonstran mencari popularitas karena media massa meliput aksi- aksi mereka dan ditayangkan di televisi nasional maupun daerah; dan lain-lain.

Namun, jawaban psikologi sosial mengenai masalah ini belum diajukan oleh para psikolog sosial. Alasannya barangkali karena belum diketahui baik secara empirik, hipotetis, maupun teoritis mengenai motif-motif psikososial apa saja yang mendorong para demonstran melakukan demonstrasi seperti itu. Penelitian ini merupakan kajian psikologi sosial untuk mendalami secara kualitatif penelitian yang pernah dilakukan tahun 2010 tentang demonstrasi anarkis di Jakarta dan Makassar (Abidin, Purboningsih, dan Ninin, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik motif psikologis, dukungan eksternal, maupun kondisi situasional pada saat berlangsungnya demonstrasi dapat menimbulkan kekerasan dalam demonstrasi. Berdasarkan pada hasil penelitian itu peneliti kembali mengkajinya melalui metode kualitatif di 2 universitas di Jakarta pada tahun 2010-2011. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi praktis kepada para pengambil kebijakan (rektorat, pemerintah dan aparat penegak hukum) dalam menangani anarkisme mahasiswa pada saaat melakukan demonstrasi. Penelitian ini pun diharapkan dapat memberi kontribusi teoritis untuk pengembangan penelitian dan teori mengenai kekerasan dan gerakan mahasiswa di Indonesia.

Kata kunci: kekerasan, demonstrasi anarkis, motif-motif psikososial, metode kualitatif

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

(25)

KEKUATAN KARAKTER DAN KEBAHAGIAAN PADA SUKU JAWA Herlani Wijayanti dan Fivi Nurwianti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan karakter dan kebahagiaan pada suku Jawa, khususnya tentang bagaimana sumbangan kekuatan karakter terhadap kebahagiaan. Kekuatan karakter tergolong menjadi 24, yaitu:

kreativitas, keingintahuan, keterbukaan pemikiran, kecintaan belajar, persfektif, kecerdasan, kegigihan, integritas, vitalitas, kasih, kebaikan, kecerdasan bermasyarakat, kependudukan, keadilan, kepemimpinan, pengampunan, kerendahan hati, kebijaksanaan, pengaturan diri, pengagum keindahan, berterima kasih, harapan, humor, dan keagamaan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang Jawa berusia 18-55 tahun yang berdomisili di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan karakter dan kebahagiaan pada suku Jawa. Tingkat kebahagiaan orang Jawa, mayoritas berada pada tingkat tinggi. Kekuatan karakter secara bersamaan memberikan sumbangan yang signifikan terhadap kebahagiaan sebesar 48.6%, sedangkan 7 kekuatan yang paling menyumbang terhadap kebahagiaan, yaitu kegigihan, kreativitas, perspektif, keadilan, vitalitas, keingintahuan, dan pengampunan. Lima kekuatan karakter yang paling menonjol adalah berterima kasih, kebaikan, kependudukan, keadilan, dan integritas.

Kata kunci: kebahagiaan, kekuatan karakter, suku Jawa

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 3 Nomor 2 (2010).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/227

(26)

HUBUNGAN KOHESVITAS DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PRIA DEWASA AWAL ANGGOTA KLUB MOBIL

Intaglia Harsanti dan Idhar Maulana

ABSTRAK

Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Banyak cara dilakukan individu untuk meningkatkan kepercayaan diri salah satunya dengan bergabung dalam klub mobil. Ketika individu tergabung dalam kelompok, maka rasa memiliki dan menjadi bagian dalam suatu komunitas tersebut menambah kepercayaan diri. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan kohesivitas dengan kepercayaan diri pada pria dewasa awal anggota klub mobil. Sampel penelitian ini berjumlah 80 orang. Berdasarkan hasil uji hipotesis, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,358 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terbukti, bahwa ada hubungan positif signifikan antara kohesivitas dengan kepercayaan diri pada pria dewasa awal anggota klub mobil.

Kata kunci: Kohesivitas, kepercayaan diri, pria dewasa awal, klub mobil

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 8 Nomor 1 (2015).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1287

(27)

KONFLIK PERKAWINAN DAN MODEL PENYELESAIAN KONFLIK PADA PASANGAN SUAMI ISTRI

Eva Meizara Puspita Dewi1 dan Basti Basti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan intensitas konflik perkawinan pada pasangan suami istri yang tinggal bersama dan yang tinggal terpisah dan cara penyelesaian konfliknya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan dilengkapi dengan data kualitatif. Jumlah keseluruhan sampel 74 istri, 47 orang yang tinggal bersama suami dan 37 orang yang tinggal terpisah dengan suami. Teknik sampling yang digunakan adalah purposif accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji-t dan analisa diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan intensitas konflik perkawinan pada istri yang tinggal bersama dan yang tinggal terpisah dengan suami. Model penyelesaian konflik yang banyak digunakan oleh para istri baik yang tinggal bersama suami maupun yang tinggal terpisah lebih banyak yang mengarah konstruktif dalam penyelesaian konflik perkawinan. Ditemukan persepsi berkebalikan. Menurut istri yang tinggal bersama suami, intensitas konflik perkawinan akan lebih tinggi jika istri tinggal bersama suami. Sebaliknya, menurut istri yang tinggal tidak bersama dengan suaminya, intensitas konflik akan lebih tinggi jika istri tidak tinggal bersama suaminya.

Kata kunci: intensitas, konflik perkawinan, pasangan, suami istri.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 2 Nomor 1 (2008).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/243

(28)

BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASIONAL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Klara Innata Arishanti

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan terhadap 75 karyawan PT. X, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasional (variabel bebas) terhadap kepuasan kerja (variabel terikat). Analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan perhitungan, diketahui pula bahwa rerata skor empirik dari tiap skala yang dibagikan pada subjek menunjukkan bahwa subjek memiliki skor diatas rata-rata pada tiap variabel yang diteliti. Baik budaya organisasi, komitmen organisasional maupun kepuasan kerja dikategorikan cukup tinggi.

Kata kunci: budaya organisasi, komitmen organisasional, kepuasan kerja.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 1 Nomor 1 (2007).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/279

(29)

PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN PEMAAFAN TERHADAP KEPUASAN PENIKAHAN

Meta Damariyanti

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kesejahteraan psikologis dan pemaafan terhadap kepuasan pernikahan. Sampel penelitian ini adalah suami dan istri berjumlah 80 responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik regresi sederhana dan berganda. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh kesejahteraan psikologis terhadap kepuasan pernikahan, terdapat pengaruh pemaafan terhadap kepuasan pernikahan dan secara bersama-sama pemaafan dan kesejahteraan psikologis memengaruhi kepuasan pernikahan.

Kata kunci: pemaafan, kesejahteraan psikologis, kepuasan pernikahan

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 8 Nomor 2 (2015).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1642

(30)

PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA PENDERITA LEUKEMIA Ulfa Rizkiana dan Retnaningsih

ABSTRAK

Leukemia merupakan jenis kanker darah yang paling banyak dijumpai pada usia di bawah 15 tahun. Dengan adanya penyakit seperti leukemia pada remaja maka akan mempengaruhi semua aktivitas dan kepribadian pada remaja penderita leukemia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dari penerimaan diri remaja penderita leukemia dan faktor-faktor yang berperan dalam penerimaan diri pada remaja penderita leukemia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berupa studi kasus dengan satu subjek yaitu penderita leukemia jenis ALL stadium satu selama satu tahun. Subjek saat penelitian dilakukan berusia 14 tahun. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian mampu menerima dirinya dengan baik. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya pemahaman tentang diri sendiri dan mengenali apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya serta adanya harapan yang realistis terhadap keadaan diri dan tidak merasa rendah diri dengan adanya penyakit yang dialami subjek.

Selain itu subjek memiliki keluarga yang sangat mendukung harapan subjek dan teman-teman serta lingkungan yang bersikap baik sehingga subjek mempunyai penerimaan diri yang baik sebagai remaja penderita leukemia.

Kata kunci: Penerimaan diri, Leukemia, Remaja.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 2 Nomor 2 (2009).

(31)

PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PENDERITA TALASEMIA Khalish Nadhilah Thirafi

ABSTRAK

Psychological well-being adalah suatu kondisi di mana individu memiliki perasaan puas, bahagia, dapat menerima segala aspek baik positif dan negatif dalam dirinya.

Psychological well-being dapat dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Talasemia adalah kelainan bawaan yang dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu.

Selain memerlukan transfusi darah, pasien juga memerlukan pemberian obat yang dapat mengeluarkan zat besi yang berlebih akibat transfusi. Baik transfusi darah maupun pemberian obat tersebut merupakan keadaan yang tidak nyaman bagi penderita, sehingga dapat menyebabkan psychological well-being yang pada umumnya rendah. Penelitian ini menggunakan subjek seorang wanita penderita talasemia beta mayor yang berusia 42 tahun dan memerlukan transfusi darah secara rutin. Dilakukan penelitian psychological well-being dengan metode penelitian kualitatif menggunakan studi kasus intrinstik. Penelitian kualitatif dilakukan berdasarkan observasi dan wawancara baik terhadap subjek maupun significant other. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa walaupun mengidap talasemia yang cukup berat, subjek tetap mempunyai psychological well-being yang tinggi.

Hal ini dibuktikkan dengan kemampuan subjek yang mempunyai prestasi selama masa pendidikan SMA dan universitas selain itu subjek mampu bekerja dan nyaman dengan lingkungan kerja. Di bidang sosial subjek mempunyai aktivitas di organisasi Yayasan Talasemia dengan memberikan dukungan positif bagi penderita talasemia lainnya. Kesimpulannya tidak semua penderita talasemia yang berat menunjukkan psychological well-being yang rendah. Subjek justru memperlihatkan psychological well-being yang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan keluarga, maupun lingkungan kerja. Contoh kasus ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan psychological well-being penderita talasemia lainnya.

Kata kunci: Psychological Well-Being, Talasemia Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 9 Nomor 2 (2016).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1558

(32)

MENONJOLNYA KATEGORISASI AGAMA DALAM KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA

Rayini Dahesihsari, Juliana Murniati dan Hoshael Waluyo Erlan

ABSTRAK

Perbedaan agama sebagai salah satu sumber konflik di dalam masyarakat Indonesia melatarbelakangi tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah agama merupakan kategori yang nyata di dalam interaksi sosial masyarakat yang majemuk. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif, meliputi survei dan wawancara. Dua ratus tiga mahasiswa berasal dari tiga universitas secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini. Dua universitas mewakili latar belakang agama yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, sedangkan sebuah universitas bersifat netral.

Hasil survei diolah dengan statistik deskriptif, sedangkan hasil wawancara diolah dengan metode analisa tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategorisasi berbasis agama memang cukup menonjol pada responden penelitian dan digunakan sebagai dasar mereka dalam memberikan dukungan kepada kelompoknya.

Menonjolnya kategorisasi agama tersebut ternyata tidak terkait dengan afiliasi universitas tempat responden berasal. Keterlibatan responden dalam aktivitas keagamaan serta pengalaman interaksi mereka dengan kelompok agama yang berbeda ternyata lebih berperan terhadap penonjolan kategorisasi agama tersebut.

Responden yang kaya dalam pengalaman kontak dengan kelompok agama lain umumnya memiliki pandangan yang lebih inklusif dan akomodatif terhadap masyarakat di luar kelompok mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontak yang intensif dengan orang dari kelompok agama yang berbeda akan dapat mengurangi bias negatif dan stereotipe terhadap kelompok agama lain, yang selanjutnya akan membantu terciptanya hubungan yang lebih harmonis antar kelompok agama yang berbeda.

Kata kunci: Kemajemukan, Kategorisasi sosial, Perbedaan agama, Identitas sosial

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

(33)

GAMBARAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP NEGERI YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Ameliyah

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi siswa SMP Negeri yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan skala ukur motivasi berprestasi. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu gabungan siswa kelas VIII dan IX dengan jumlah 143 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu motivasi berprestasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler masuk ke dalam kategori tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, tingkatan kelas, nilai raport, kegiatan ekstrakurikuler, hobi dan lama menjadi anggota, diperoleh mean ampirik motivasi berprestasi tinggi. Berdasarkan usia, diperoleh mean empirik motivasi berprestasi kategori tinggi pada usia 13 tahun dan 14 tahun sedangkan mean empirik kategori sedang pada usia 15 tahun. Berdasarkan peringkat kelas, diperoleh mean empirik motivasi berprestasi tinggi pada siswa dengan peringkat 1-30 dan mean empirik motivasi berprestasi kategori sedang pada siswa dengan peringkat 31-36.

Kata kunci: Kegiatan Ekstrakurikuler, Motivasi Berprestasi

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 10 Nomor 2 (2017).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1785

(34)

KECERDASAN SPIRITUAL PADA PERWIRA TINGGI TNI YANG AKAN MENGHADAPI MASA PENSIUN

Budi Wahyu Satria dan M. Fakhrurrozi

ABSTRAK

Masa pensiun bagi sebagian individu merupakan salah satu hal yang ditakuti oleh sebagian orang karena berkurangnya berbagai segi kemampuan dan aktivitas yang biasa dimiliki oleh individu tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kecerdasan spiritual pada perwira TNI yang memasuki masa pension. Penelitian ini menggunakan wawancara bersifat terbuka dan terstuktur, dalam penelitian ini peneliti juga mengunakan observasi berstruktur dan non-partisipan. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang PATI TNI AL yang berusia 55 tahun dan akan memasuki masa pensiun serta berada dalam tahapan perkembangan yakni periode dewasa madya. Hasil penelitian ini antara lain memperlihatkan bahwa kecerdasan spiritual yang tampak pada subjek adalah sikap ramah tamah, kedekatan, keingintahuan, kreativitas, penguasaan diri, dan religinya. Karena subjek memiliki minat untuk bersosialisasi membuat subjek menjadi orang yang tetap mampu membuka diri dan beradaptasi untuk lingkungan baru termasuk orang-orangnya dan aktivitasnya. Selain itu dihasilkan pula faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu subjek sejak dulu memang selalu ingin melakukan hal- hal yang baik dalam kehidupannya, dan ini tidak berubah meskipun subjek sekarang telah pensiun.

Kata kunci: Kecerdasan spiritual, Pensiun, Perwira TNI

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 3 Nomor 1 (2009).

(35)

REGULASI EMOSI DAN RESILIENSI PADA MAHASISWA MERANTAU YANG TINGGAL DI TEMPAT KOS

Ghifari Rizky Pahlevi dan Henny Regina Salve

ABSTRAK

Pada saat ini terdapat fenomena mahasiswi yang merantau untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan ketika merantau kecenderungan mahasiswi banyak yang tinggal di tempat kost karena bagi mahasiswi tinggal di kostan merupakan alternatif terbaik untuk mendapat tempat tinggal selama masa studinya. Merantau merupakan suatu istilah yang digunakan masyarakat untuk menyebut seseorang yang pergi dari kampung halamannya untuk menetap serta bekerja atau mencari pendidikan dan pulang ketika ada hari besar atau kepentingan saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara regulasi emosi dan resiliensi pada mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Adapun pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner dalam mengukur skala regulasi emosi dan resiliensi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 120 responden dengan pengambilan sampel terhadap subjek menggunakan teknik sampling purposive. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson (2-tailed), diketahui nilai signifikansi sebesar 0,773 (p <

0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara regulasi emosi dan resiliensi pada mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost. Hal tersebut menunjukkan bahwa regulasi emosi tidak termasuk ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi resiliensi mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost.

Kata kunci: Regulasi Emosi, Resiliensi, Mahasiswi, Merantau, Tempat Kost

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 11 Nomor 2 (2018).

Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i2.2263

(36)

FAKTOR PSIKOSOSIAL LINGKUNGAN KERJA (STUDI KASUS) PADA KARYAWAN PABRIK SSP PT. X

Aliva Kemala

ABSTRAK

Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang melakukan pekerjaan.

Banyak faktor bahaya di lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan faktor psikososial karyawan. Faktor bahaya tersebut bersumber dari kegiatan dimana proses produksi berlangsung. Lingkungan dan kondisi kerja yang tidak sehat merupakan beban tambahan kerja bagi karyawan. Bahaya faktor psikososial di tempat kerja dapat berhubungan dengan lingkungan sosial kerja, yang berpotensi menyebabkan gangguan pada psikologi dan fisik-fisiologis karyawan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor psikososial dari kondisi lingkungan kerja pabrik SSP PT. X. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif.

Subjek informan berjumlah 2 orang karyawan yang bekerja pada pabrik SSP PT.

X. Teknink pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi dan wawancara. Hasil yang didapat diketahui kondisi lingkungan kerja pada pabrik SSP PT. X memiliki faktor psikososial. Sehingga mempengaruhi emosi karyawan antara lain, nada suara menjadi tinggi dan keras seperti berteriak atau marah-marah terhadap orang lain, mudah merasa jengkel atau merasakan perasaan tidak senang dan sulit tidur lelap. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan kerja yang bising, suhu yang panas serta berdebu sehingga dapat menimbulkan faktor psikososial bagi karyawan.

Kata kunci: Faktor Psikososial Lingkungan Kerja, Karyawan

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 11 Nomor 1 (2018).

(37)

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Reni Diah Kusumawati, Syntha Noviyana dan Rr. Dharma Tintri Edi Raras

ABSTRAK

Tempat pertama dalam proses pembelajaran dan pendidikan seorang anak adalah keluarga, dimana pola asuh orang tua dapat mendorong motivasi belajar dan minat belajar anak terhadap prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh motivasi belajar, minat belajar, dan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan dalam Indek Prestasi Kumulatif (IPK). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Strata Satu Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma, dengan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 217 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan motivasi belajar, minat belajar, dan pola asuh orang tua berpengaruh terhadap IPK mahasiswa..

Kata kunci: Motivasi belajar, Minat belajar, Pola asuh orang tua, IPK

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 5 Nomor 2 (2012).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/672

(38)

EFEKTIVITAS TERAPI PERILAKU EMOSI RASIONAL DALAM MENGURANGI KEYAKINAN TIDAK RASIONAL DAN TEKANAN

Hally Weliangan

ABSTRAK

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sering terjadi dalam kehidupan perkawinan, dan yang menjadi korban pada umumnya adalah ibu rumah tangga.

KDRT dapat menimbulkan berbagai gangguan fisik maupun psikologis seperti sakit akibat tekanan. Salah satu pendekatan dalam mengelola tekanan, adalah Terapi Perilaku Emosi Rasional (TPER). Penelitian yang mengunakan TPER, dalam mengurangi keyakinan tidak rasional, telah banyak dilakukan dan menunjukkan hasil yang positif, Namun penelitian mengenai efektivitas TPER dalam mengurangi tekanan pada wanita yang mengalami KDRT tampak masih jarang dilakukan.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripiskan KDRT, tekanan, keyakinan tidak rasional, efektifitas terapi perilaku emosi rasional dalam menurunkan keyakinan tidak rasional. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan tidak rasional subjek cenderung berkurang. Subjek menyadari bahwa pikiran negatifnya berpengaruh pada emosi dan perilaku dan selanjutnya berusaha menantang pikiran negatif dengan berbicara sendiri. Hal ini terlihat pada pengaruhnya terhadap menurunnya gejala tekanan fisik, kognitif, emosi, dan hubungan interpersonal cenderung membaik. Ditemukan juga bahwa terapi TPER mengindikasikan dapat menurunkan intensitas KDRT..

Kata kunci: TPER, Keyakinan tidak rasional, Tekanan, KDRT

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 2 Nomor 2 (2009).

(39)

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN PERILAKU MENYONTEK (CHEATING) PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS X Siti Shara

ABSTRAK

Semakin hari persaingan antar individu dengan individu lainnya semakin ketat sehingga penting bagi seorang individu itu memiliki kualitas dan kuantitas agar bisa bersaing dengan individu lainnya. Oleh karena itu, pendidikan yang baik sangat penting agar setelah lulus mampu bersaing di era globalisasi. Namun hal ini mendorong sebagian oknum mahasiswa untuk menggunakan cara tidak bertanggung jawab demi mengejar prestasi di dunia pendidikan, seperti dengan mencontek. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara self efficacy dengan perilaku menyontek (cheating) pada mahasiswa fakultas psikologi universitas X. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self-efficacy dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku menyontek (cheating). Sampel penelitian berjumlah 100 responden, yakni mahasiswa laki-laki dan perempuan fakultas psikologi universitas X dengan usia 18-23 tahun. Teknik sampling dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson yang digunakan untuk menguji hubungan self efficacy dan perilaku menyontek. Berdasarkan hasil uji korelasi didapatkan nilai koefisien sebesar -0,198 dengan hasil signifikansi 0,024 (p <

0,5).Hal ini menunjukan ada hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dan perilaku menyontek pada mahasiswa fakultas psikologi universitas X.

Kata kunci: Self efficacy, perilaku menyontek (cheating)

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 9 Nomor 1 (2016).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1542

(40)

HUBUNGAN SUBJECTIVE WELL BEING DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL ARYADUTA

JAKARTA

Anggi Effry Liqwiyanti dan Joseph Jangkung

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara subjective well being dan organizational citizenship behavior pada karyawan hotel Aryaduta Jakarta. Dalam hal ini, subjective well being diukur berdasarkan tiga komponen, yaitu: positive affect, negative affect dan life satisfaction. Sedangkan organizational citizenship behavior diukur berdasarkan lima dimensi, yaitu altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy dan civic virtue. Partisipan penelitian ini sebanyak 100 karyawan hotel Aryaduta Jakarta. Pengambilan data dilakukan dengan pemberian angket yang meliputi skala organizational citizenship behavior, PANAS dan SWLS. Berdasarkan hasil analisis diketahui ada hubungan positif yang sangat signifikan antara positive affect dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r= 0,423 dan nilai p= 0,000 , terdapat hubungan negatif antara negative affect dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r= -0,168 dan nilai p=

0,048, serta ada hubungan positif yang sangat signifikan antara life satisfaction dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r= 0,266 dan nilai p=

0,004. Selain itu, didapat juga hasil bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara subjective well being dan organizational citizenship behavior pada karyawan hotel Aryaduta Jakarta dengan nilai r= 0,345 dan nilai p= 0,000.

Kata kunci: Subjective well being, organizational citizenship behavior, karyawan hotel Aryaduta Jakarta.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 9 Nomor 2 (2016).

(41)

MEANINGFUL WORK DAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA RELAWAN

Ira Norma Prabawati

ABSTRAK

Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan serta banyaknya pula masalah yang terjadi di negara Indonesia membuat masyarakatnya sadar bahwa mereka harus ikut turun tangan dalam memperbaiki masalah-masalah yang ada. Dari beberapa masyarakat tersebut ada yang ikut andil dan rela untuk tidak dibayar asalkan ada perubahan. Orang yang turut andil dan rela tidak dibayar tenaganya, waktunya, pikiran, bahkan rela mengeluarkan ide untuk perubahan ke arah yang baik dapat disebut relawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh meaningful work dan work engagement terhadap komitmen organisasi pada relawan. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan kueisioner dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah para relawan yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan lingkungan dengan karakteristik sudah bergabung dengan organisasi selama minimal 1 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara inividual dan simultan meaningful work dan work engagement terhadap komitmen organisasi sebesar 48,8%..

Kata kunci: Meaningful work, Work engagement, Komitmen Organisasi, Relawan Organisasi Non Profit

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 10 Nomor 1 (2017).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1637

(42)

KEPERCAYAAN DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL PENDERITA BINGE EATING

Labibah E. Rukmana

ABSTRAK

Pada umumnya setiap wanita terus menerus mengevaluasi diri sendiri dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Individu yang memiliki berat badan berlebih dapat menyebabkan individu merasa rendah diri dalam hal bersosialisasi dengan orang lain di lingkungan sekitar individu tersebut. Oleh karena itu individu khususnya wanita, menganggap penampilan merupakan suatu hal yang sangat penting. Wanita yang memiliki kelebihan berat badan salah satunya dapat disebabkan oleh pola makan yang berlebihan. Jika pola makan yang berlebihan tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan gangguan pola makan dan sebagian besar penderita gangguan makan adalah wanita. Binge-eating disorder merupakan perilaku makan berlebihan tanpa usaha mengeluarkan kembali apa yang sudah dikonsumsi. Episode makan berlebihan yang berulang, seperti binge eating terjadi dengan cepat, makan hingga perut terasa terlalu penuh, makan dalam jumlah besar walaupun tidak merasa lapar, makan sendirian karena merasa malu dengan jumlah makanan yang dikonsumsinya, depresi, merasa bersalah selepas makan dan mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kepercayaan diri dan faktor-faktor yang menyebabkan kepercayaan diri yang ada pada wanita dalam usia dewasa awal penderita binge eating. Penelitian ini menggunakan salah satu bentuk metode kualitatif yaitu studi kasus, yang menggunakan wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang wanita yang merupakan penderita binge eating dan satu significant other.

Hasilnya menunjukkan bahwa subjek merasa kurang memiliki kepercayaan diri dan subjek memiliki rasa minder karena subjek menderita binge eating.

Kata kunci: Kepercayaan Diri, Penderita Binge Eating, dan Wanita Dewasa Awal

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

(43)

GAMBARAN AGRESIVITAS APARAT KEPOLISIAN YANG MENANGANI DEMONSTRASI

Agus Sapari dan Ni Made Taganing Kurniati

ABSTRAK

Sudah lama era reformasi berlangsung di Indonesia, yang ditandai dengan adanya keterbukaan dan kebebasan dalam segala hal, termasuk penyampaian pendapat di depan umum. Dalam pelaksanaannya demostrasi dapat dilakukan secara tertib dan damai tetapi dapat pula demonstrasi berkembang menjadi gerakan yang cenderung agresif dan anarkis bahkan terkesan brutal. Ketika berlangsungnya aksi demonstrasi tidak jarang terjadi tindakan pemaksaan, penembakan, pemukulan dan bahkan sampai pada pengerusakan fasilitas umum, yang dilakukan oleh polisi maupun mahasiswa. Di mata masyarakat, kekerasan yang dilakukan polisi dalam aksi demonstrasi terbilang ironis karena keberadaan polisi pada dasarnya adalah untuk melindungi rakyat. Peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran agresivitas aparat kepolisian pada saat mengamankan aksi demonstrasi dan mengapa terjadi tindakan agresif oleh aparat kepolisian terhadap para demonstran. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah aparat kepolisian yang pernah melakukan tindakan agresif terhadap para demonstran pada saat mengamankan demonstrasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan menggunakan alat tes psikologi yaitu EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) dan DAP (Draw A Person) Test, dalam penelitian ini tidak dimungkinkan untuk dilakukan observasi.

Hasil penelitian menunjukan aparat kepolisian melakukan tindakan agresi terhadap para demonstran sebagai tindakan balasan terhadap tindakan agresi para demonstran sebelumnya seperti memaki, melempar atau memukul.

Kata kunci: agresivitas, aparat kepolisian, demontrasi

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 1 Nomor 2 (2008).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/288

(44)

ANIMASI 2D DAN 3D DALAM PEMBELAJARAN SISTEM MEKANISME

Dian Kemala Putri dan Jean- Michel Boucheix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari animasi 2D dan 3D serta memahami persepsidan penerimaan subjek dalam memahami sistem mekanisme kompleks dengan menggunakan eye tracking. Sistem mekanisme yang digunakan adalah sistem mekanisme piano. Di dalampenelitian ini, pergerakan mata direkam dengan menggunakan eye tracking selama ditampilkannya animasi 2D dan 3D. Terdapat tiga tingkat indikator dalam system yaitu konfigurasi, lokal kinematik, dan fungsional mental model. Analisis data berdasarkan eye tracking menunjukkan bahwa subjek terlihat lebih fokus pada animasi 3D dibandingkandengan animasi 2D.

Kata kunci: Animasi, Eye tracking, Konfigurasi, Lokal kinematik, Mental model

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 4 Nomor 1 (2010).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/379

(45)

TERAPI PERILAKU UNTUK FOBIA LIFT Nanik dan Vensi Anita Ria Gunawinata

ABSTRAK

Penelitian ini ingin melihat peran terapi perilaku dalam mengatasi kecemasan penderita fobia lift. Pendekatan terapi yang digunakan multi-modal behavior therapy, meliputi bibliotherapy, terapi kognitif behavioral, relaksasi, dan desensitisasi sistematis. Subjek penelitian (N=1) adalah penderita fobia lift sejak remaja. Teknik pengambilan data atas subjek penelitian ini menggunakan incendental dan purposive sampling. Desain penelitian ini tergolong quasi experiment dengan single case subject design. Pengumpulan data dilakukan dengan multi-assessment, meliputi observasi dan wawancara, angket kecemasan dan angket proses kognitif pada sebelum, selama, dan sesudah terapi diberikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi perilaku dapat diandalkan perannya dalam mengatasi kecemasan penderita fobia lift.

Kata kunci: Fobia lift, Biblioterapi, Terapi kognitif perilaku, Relaksasi, Desensitisasi sistematis

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 5 Nomor 2 (2011).

Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/396

(46)

STRES IBU TUNGGAL YANG MEMILIKI ANAK AUTIS Astri Nur Kusumastuti

ABSTRAK

Tujuan penelitian untuk mengkaji gambaran stres ibu tunggal yang memiliki anak autis dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stres pada ibu tunggal yang memiliki anak autis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus. Sumber data yang merupakan subjek penelitian adalah ibu tunggal yang memiliki anak autis, berjumlah satu orang. Teknik pengambilan data menggunakan observasi non partisipan dan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran ibu tunggal yang memiliki anak autis dapat mengakibatkan stres pada orangtua tunggal karena beban tanggung jawab dalam merawat anak yang biasanya dipegang oleh pasangan suami istri harus ditanggung seorang diri oleh orangtua tunggal yaitu ibu. Faktor-faktor yang menyebabkan stres ibu tunggal juga dapat disebabkan oleh kondisi anak yang memiliki kebutuhan khusus, kebutuhan ekonomi serta adanya rasa malu dengan kondisi diri.

Kata kunci: Stres, Ibu tunggal, Anak autis.

Nama Jurnal : Jurnal Psikologi

Volume : Volume 7 Nomor 2 (2016).

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ciri-ciri usaha mikro adalah jenis barang/ komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti; tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat

Keluaran Tersedianya Jasa sopir 1 orang/ 12ob Hasil Meningkatnya layanan jasa pendukung

Dari hasil penelitian tersebut dapat dibuktikan bahwa penerapan metode Inside Outside Circle dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains kelas V

Penerapan metode pembelajaran berbasis masalah pada mata kuliah sistem informasi obat dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi terkait pelayanan

melalui RAMSI Australia berusaha untuk dapat diakui dan diterima sebagai regional powers di kawasan Pasifik Selatan, yang mana dari segi ekonomi dan militer Australia

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kasih sayang, dan perlindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum / Skripsi yang berjudul :

dengan dihadiri Peerta Pelelangan Umum sebagaimana dalam daftar hadir pesefta rapat pembukaan penawaran:. Adapun hasil rapat adalah sebagai berikut

seharusnya Harga Penawaran dan Harga Terkoreksi untuk Pelelangan Sederhana PENGADAAN MEUBILAIR GURU SMA DAN SMK berdasarkan Hasil Evaluasi Pokja Pengadaan Barang dan Jasa