• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA TAHUN 2016"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2016

BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2017

(2)
(3)

i KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Tahun 2016.

Laporan Kinerja (LAKIN) ini disusun sebagai pertanggungjawaban akuntabilitas organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Balai selama kurun waktu tahun 2016.

Laporan kinerja Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika ini disusun berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2016 yang menggambarkan keadaan kinerja kegiatan dan akuntabilitas keuangan disertai dengan hambatan dan kendala serta upaya perbaikannya. Tujuannya adalah untuk menyampaikan hasil kinerja Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika secara obyektif, agar lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggungjawab dan akuntabel. Sebagai lembaga penelitian yang hendak menuju ke lembaga riset berkelas dunia, Balitbu Tropika selalu berusaha untuk melakukan perbaikan program pada berbagai aspek terkait penelitian.

Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada seluruh pejabat eselon IV, tim program, tim penyusun LAKIN, dan semua pihak yang telah membantu penyusunan LAKIN 2016 ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan menjadi bahan rujukan dalam pelaksanaan jalannya organisasi dan kegiatan penelitian tanaman buah tropika yang akan datang.

Solok, Maret 2017 Kepala Balai

Dr. Ir. Mizu Istianto NIP. 19661230 199303 1 003

(4)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

IKHTISAR EKSEKUTIF ... vi

BAB. I PENDAHULUAN... 1

BAB. II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 7

2.1. Rencana Strategis ... 7

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 ... 12

2.3. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 ... 13

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 15

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja ... 15

3.2 Analisis Capaian Kinerja ... 16

3.3 Keberhasilan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun Sebelumnya ... 33

3.4 Prestasi Lainnya di Luar Perjanjian Kinerja (PK) ... 33

3.5 Akuntabilitas Keuangan ... 34

BAB IV. PENUTUP ... 39

LAMPIRAN ... 40

(5)

iii DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Rekapitulasi Pegawai Balitbu Tropika menurut Golongan,

Pendidikan Akhir, dan Jenis Kelamin Tahun 2016 ... 3 Tabel 2. Komposisi Jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional

Tertentu Balitbu Tropika Tahun 2016 ... 4 Tabel 3. Matrik Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Penelitian

Tanaman Buah Tropika Tahun 2016 ... 12 Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Balitbu Tropika Tahun

2016 ... 15 Tabel 5. Perkembangan Komposisi Pagu Anggaran Tahun 2016 ... 34 Tabel 6. Pagu Anggaran Balitbu Tropika yang Blokir Tahun 2016 ... 35 Tabel 7. Rekapitulasi Serapan Anggaran DIPA Balitbu Tropika TA.

2016 ... 35 Tabel 8. Realisasi Keuangan Balitbu Tropika hingga Akhir Desember

Tahun 2016 ... 36 Tabel 9. Capaian Realisasi Keuangan Kegiatan Penelitian

(RPTP/RDHP) Balitbu Tropika TA. 2016 ... 36 Tabel 10. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan PNBP Balitbu Tropika TA.

2016 ... 37

(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Keragaan Calon VUB durian Sambeng ... 17 Gambar 2. Keragaan Calon VUB Mangga Gadung 21 ... 18 Gambar 3. Keragaan buah Calon VUB Pepaya Dapina Agrihorti ... 19 Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase VUB Buah Tropika Tahun

2012 - 2016 ... 20 Gambar 5. Beberapa Koleksi Plasma Nutfah Balitbu Tropika yang

telah Dikarakter pada Tahun 2016 ... 22 Gambar 6. Grafik Perbandingan Persentase Sumber Daya Genetik

Tahun 2012 - 2016 ... 23 Gambar 7. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Benih Sumber

Buah Tropika Tahun 2012 - 2016 ... 25 Gambar 8. Penerapan Teknologi Pengendalian Kutu Putih pada

Mangga Arumanis 143 di Situbondo ... 26 Gambar 9. Eksplan Tunas Salak yang telah berinisiasi pada media

IP2 ... 27 Gambar 10. Pertanaman Buah Naha Jenis/Klon H. Costaricensis 01

(Tahan/Toleran) Umur 4 Tahun ... 28 Gambar 11. Grafik Perbandingan Teknologi Tanaman Buah Tropika

Tahun 2012 - 2016 ... 29

(7)

v DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Buah

Tropika ... 41

Lampiran 2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Target 2015-2019 ... 42

Lampiran 3. Rencana Kinerja Tahunan 2016 ... 43

Lampiran 4. Penetapan Kinerja Tahunan 2016 ... 44

Lampiran 5. SK. Pelepasan Varietas TA. 2016 ... 45

Lampiran 6. Berita Acara Serah Terima Teknologi Buah Tropika kepada Kepala Balai TA. 2016 ... 50

Lampiran 7. Piagam Penghargaan ... 45

(8)

vi

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) adalah salah satu UPT Badan Litbang Pertanian di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Secara fungsional Balitbu Tropika melaksanakan penelitian dalam bidang (1) genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman buah, (2) morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman buah, (3) eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman buah tropika, (4) komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman buah, (5) penanganan hasil tanaman buah tropika, serta (6) kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program penelitian yang dilaksanakan oleh Balitbu Tropika pada tahun 2016 mencakup bidang pemuliaan, plasma nutfah, perbenihan, budidaya, dan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan).

Balitbu Tropika memiliki visi : “Menjadi lembaga penelitian buah tropika terpercaya untuk menghasilkan inovasi teknologi mendukung terwujudnya pertanian bioindustri berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal”.

Untuk mencapai visi tersebut Balitbu Tropika memiliki misi sebagai berikut :

1. Membuat terobosan menghasilkan teknologi inovasi mendukung terwujudnya pertanian bioindustri yang memberikan manfaat ekonomi bagi pelaku agribisnis serta keamanan lingkungan dan konsumen. Teknologi tersebut meliputi varietas unggul baru, manajemen perbenihan, budidaya ramah lingkungan, manajemen pemupukan dan pengairan, penanganan pascapanen primer, serta pemasaran;

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas diseminasi inovasi teknologi dengan menjadikan kebun percobaan sebagai pusat diseminasi teknologi;

3. Memanfaatkan secara optimal serta meningkatkan kapasitas sumberdaya penelitian untuk mewujudkan Balitbu Tropika sebaga lembaga terpercaya penghasil teknologi inovasi buah tropika;

(9)

vii 4. Mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka

penguasaan iptek, perluasan jaringan pemasaran serta peningkatan peran Balitbu Tropika dalam pengembangan agribisnis buah dan pembangunan pertanian;

5. Menerapkan sistem manajemen mutu dalam pengelolaaan kerja organisasi.

Program utama Balitbu Tropika pada tahun 2016 dijabarkan ke dalam 9 kegiatan. Realisasi sampai akhir tahun 2016 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 138% dengan kategori sangat berhasil. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2015 (112%) pencapaian ini mengalami peningkatan karena VUB yang dihasilkan melebihi target yang ditetapkan sebesar 300%. Berikut penjabaran pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Balitbu Tropika Tahun 2016.

Indikator kinerja 1: Tersedianya inovasi Varietas Unggul Baru (VUB) dikategorikan sangat berhasil (300%). Dari 1 VUB yang ditargetkan, telah dihasilkan 3 VUB, yang terdiri dari VUB durian Sambeng dengan SK pelepasan varietas No: 118/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016, VUB mangga Gadung 21 dengan SK pelepasan varietas No:121/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016, dan VUB pepaya Dapina Agrihorti, yang saat ini telah memperoleh tanda daftar dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP).

Indikator kinerja 2: Tersedianya sumber daya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi termasuk dalam kategori sangat berhasil (100%). Jumlah sumberdaya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi sebanyak 70 aksesi sesuai dengan yang ditargetkan.

Indikator kinerja 3: Tersedianya benih sumber buah tropika yang dilaksanakan di Balitbu Tropika telah melebihi target yang diharapkan (6.504 batang) dan termasuk dalam kategori sangat berhasil (108%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Produksi benih sumber varietas unggul buah tropika mendukung perbenihan di wilayah pengembangan.

Indikator kinerja 4: Tersedianya teknologi buah tropika berbasis pertanian bioindustri, termasuk dalam kategori sangat berhasil (150%). Teknologi yang berhasil diperoleh adalah komponen teknologi induksi tunas mikro salak, teknologi pengendalian hama kutu putih pada mangga dan teknologi

(10)

viii

Pengendalian penyakit utama tanaman buah naga melalui penggunaan tanaman toleran.

Indikator kinerja 5: Telah terealisasi 1 kegiatan teknologi buah tropika yang teradopsi, dan dikategorikan sangat berhasil (100%). Kegiatan ini merupakan kerjasama pengembangan pisang dengan CV. Kiniko Kabupaten Tanah Datar.

Indikator kinerja 6: Telah terbit 9 Karya Tulis Ilmiah (KTI) baik di jurnal nasional maupun internasional. Capaian ini dikategorikan sangat berhasil (112%).

Indikator kinerja 7: Telah tersedianya 1 MoU/naskah kerjasama penelitian dan pengembangan buah tropika yang merupakan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.

Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika mengelola anggaran APBN sebesar Rp. 25.433.555.950,- yang diterbitkan melalui DIPA pada tanggal 7 Desember 2015. Dalam perjalanannya, angaran tersebut mengalami pemotongan karena adanya kebijakan pemerintah untuk mendukung swasembada 7 komoditas nasional. Sampai dengan akhir tahun 2016 total anggaran Balitbu Tropika menjadi Rp. 23.505.254.000,-. Realisasi anggaran sampai akhir Desember 2016 sebesar Rp. 22.940.908.466.,- (97,60%).

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Buah diketahui sebagai sumber vitamin dan mineral yang tidak tergantikan. Permintaan dan kebutuhan akan buah terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kesadaran pentingnya gizi, tingkat kesejahteraan masyarakat serta berkembangnya industri berbahan baku buah.

Dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas buah, peran teknologi sangat penting dan diperlukan. Untuk mendukung hal tersebut maka harus dilakukan kegiatan penelitian yang diarahkan guna menghasilkan inovasi teknologi buah tropika.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberi perhatian penting guna mengangkat citra serta nilai ekonomi buah tropika agar dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi dan devisa. Kementerian Pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32/Permentan/OT.140/3/2013, tanggal 11 Maret 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, dimana struktur organisasi Balitbu Tropika terdiri dari: Kepala, Sub bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknis, Seksi Jasa Penelitian dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa Balitbu Tropika adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang Pertanian yang ditunjuk untuk melaksanakan penelitian dan mendiseminasikan hasil penelitiannya dalam rangka meningkatkan citra dan nilai tambah buah tropika sebagai sumber pertumbuhan ekonomi serta sumber devisa negara yang pada gilirannya akan mensejahterakan masyarakat pada umumnya serta petani buah khususnya.

Teknologi produksi tanaman buah yang berorientasi terhadap mutu dan nilai tambah buah, diharapkan dapat menjadi daya tarik petani dalam mengusahakan dan mengembangkan tanaman buah tropika bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

1.2. Kedudukan, Stuktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi A. Kedudukan

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika berkedudukan di Jl. Raya Solok- Aripan KM 8 Solok, Sumatera Barat, merupakan Unit Pelaksana Teknis setingkat

(12)

2

unit Eselon IIIA di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Selain mengelola 2 buah Kebun Percobaan (KP) di Sumatera Barat, Balitbu Tropika juga mengelola kebun percobaan di Jawa Barat, tepatnya KP. Subang di Jl Garuda V Wera Kabupaten Subang serta 3 buah kebun percobaan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yaitu KP. Cukurgondang , KP. Kraton, dan KP. Pandean.

B. Stuktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian 32/Permentan/OT.140/3/2013, tanggal 11 Maret 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika terdiri dari: Kepala Balai, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknis, Seksi Jasa Penelitian dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika dapat dilihat pada Lampiran 1.

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Balitbu Tropika mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian tanaman buah tropika. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balitbu Tropika menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan Balitbu Tropika.

2. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan serta pelayanan sarana teknis penelitian tanaman buah tropika;

3. Penyiapan bahan kerjasama, informasi, dan dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman buah tropika;

4. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan dan perbenihan tanaman buah tropika;

5. Pelaksanaan penelitian eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan

(13)

3 pemanfaatan plasma nutfah tanaman buah tropika;

6. Pelaksanaan penelitian agronomi, morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman buah tropika;

7. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman buah tropika;

8. Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman buah tropika;

1.3. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan subjek utama dalam mewujudkan visi dan misi Balai sebagai lembaga penelitian unggul. Sebagai institusi penelitian, Balitbu Tropika membutuhkan tenaga fungsional peneliti, teknisi litkayasa, dan personil penunjang lainnya yang handal, solid, dan inovatif.

Hingga akhir tahun 2016, SDM pendukung kegiatan di Balitbu Tropika sebanyak 149 orang (Tabel 1).

Tabel 1. Rekapitulasi Pegawai Balitbu Tropika menurut Golongan, Pendidikan Akhir, dan Jenis Kelamin Tahun 2016

No Golongan

Pendidikan Akhir dan Jenis Kelamin

Jumlah

S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD

L P L P L P L P L P L P L P

1 Gol I 3 2 1 6

2 Gol II 1 33 3 37

3 Gol III 4 1 3 10 21 13 4 3 22 6 87

4 Gol IV 1 1 5 4 5 3 19

Jumlah 5 2 8 14 26 16 5 3 55 9 3 2 1 149

Di Balitbu Tropika terdapat 4 jabatan fungsional yang terdiri dari: 37 orang peneliti, 22 orang teknisi litkayasa, 1 orang arsiparis, dan 1 orang pustakawan (Tabel 2).

(14)

4

Tabel 2. Komposisi Jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum Balitbu Tropika Tahun 2016

No Jabatan Jumlah

(orang) A Fungsional Peneliti

1 Peneliti Utama -

2 Peneliti Madya 14

3 Peneliti Muda 16

4 Peneliti Pertama 3

5 Calon Peneliti -

5 Peneliti Non Klasifikasi 4

Jumlah 37 B Litkayasa

1 Teknisi Litkayasa Penyelia 4

2 Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 2

3 Teknisi Litkayasa Pelaksana 7

4 Teknisi Litkayasa Pemula 5

5 Teknisi Litkayasa Non Klasifikasi 4

Jumlah 22 C Arsiparis Pelaksana Lanjutan 1

D Pustakawan Pelaksana 1

E Fungsional umum dan pejabat struktural 88

Jumlah (A+B+C+D+E) 149

1.4. Sumber Daya Fasilitas

Sumber daya fasilitas yang memadai merupakan sarana dalam mencapai visi dan misi Balai. Sesuai dengan mandatnya sebagai institusi penelitian, Balitbu Tropika memiliki berbagai fasilitas, selain gedung dan peralatan perkantoran, Balitbu Tropika juga mengelola laboratorium dan Kebun Percobaan (KP) sebagai penunjang kegiatan penelitian.

(15)

5 Hingga tahun 2016, di Balitbu Tropika terdapat 5 laboratorium, yaitu laboratorium uji mutu, laboratorium pemuliaan dan kultur jaringan, laboratorium kimia dan pasca panen, laboratorium hama dan penyakit serta laboratorium produksi massal. Secara administratif (sesuai SK Permentan No.

32/Permentan/OT.140/3/2013), Balitbu Tropika mengelola 6 KP, yaitu KP. Aripan dan KP. Sumani (di Solok, Sumatera Barat), KP. Subang (di Subang, Jawa Barat), KP. Cukurgondang, KP. Kraton dan KP. Pandean (di Pasuruan, Jawa Timur).

1.5. Lingkungan Strategis

Dinamika perubahan lingkungan strategi baik nasional maupun internasional mempengaruhi kebijakan dan strategi Balitbu Tropika. Lingkungan strategi internasional yang perlu mendapat perhatian antara lain Asean Free Trade Area (AFTA) dan Common Effective Preferential Tariff (CEPT) bagi negara anggota ASEAN, perjanjian (1) perubahan iklim global, yang memberikan dampak nyata terhadap perubahan fenologi dan produksi tanaman hortikultura, dinamika serangan penyakit dan populasi hama, serta kendala kerusakan karena bencana alam. Selain berdampak negatif, perubahan iklim merubah periode panen tanaman tahunan hortikultura (buah) sehingga menyebabkan periode ketersedian/suplai buah menjadi lebih lama, dan berdampak pada terbukanya peluang untuk menghasilkan buah di luar musim; (2) berlakunya pasar bebas yang mengakibatkan persaingan pasar buah semakin tinggi sehingga jaminan mutu dan kontinuitas ketersediaan produk semakin dibutuhkan. Periode pelaksanaan pasar bebas ini sudah semakin dekat sehingga perlu mendapat perhatian utama karena kesiapan Indonesia dalam memasuki area ini dinilai masih belum maksimal. Daya saing Indonesia terutama dibidang infrastruktur dan teknologi inovasi termasuk dalam kelompok rendah baik di tingkat ASEAN maupun dunia. Rendahnya daya saing terutama di bidang infrastruktur dan teknologi inovasi, (3) persyaratan kualitas/mutu produk pertanian yang harus dipenuhi untuk dapat diterima oleh konsumen internasional, antara lain penerapan Good Agricultural Practices (GAP) yang harus disertai dengan dokumen sertifikasi, terkendalinya cemaran bahan kimia sintetik berbahaya

(16)

6

dalam produk hortikultura, dan terjaganya produk hortikultura dari ikutan serangga atau mikroorganisme berbahaya, (4) Tumbuh-kembangnya negara- negara produsen baru dengan program penelitian dan pengembangan masing- masing yang dapat menjadi negara pesaing, (5) Permintaan layanan yang profesional mengharuskan semua institusi memenuhi standard kualitas kinerja dan layanan berbasis SMM (Sistem Manajemen Mutu).

Selain isu-isu internasional, isu dalam negeri yang juga perlu diperhatikan terkait dengan penyusunan langkah strategi kebijakan hortikultura adalah: (1) Berkurangnya 200.000 ha lahan pertanian di Jawa akibat konversi ke sektor non pertanian, yang mengakibatkan berkurangnya luas areal pertanaman pertanian termasuk hortikultura, (2) Berkurangnya kualitas lahan pertanian subur, (3) Belum optimalnya pemanfaatan lahan sub optimal, yang memiliki luas sekitar 91,9 juta hektar, akibat belum tersedianya infrastruktur, teknologi, dan aksesibilitas yang optimal, (4) Pergeseran paradigma pembangunan dari sentralistis ke desentralistis, yang memerlukan pendekatan khusus sehingga program pertanian hortikultura dapat berjalan dan diterima oleh pengguna di daerah, (5) Jumlah penduduk Indonesia, diprediksi sekitar 255.000.000 jiwa antara tahun 2015-2019, dan peningkatan kesadaran penduduk yang akan menyebabkan konsumsi produk hortikultura meningkat, (6) Manajemen rantai suplai produk hortikultura yang belum optimal sehingga menghambat suplai produk dan berbiaya mahal, (7) Koordinasi dan keterpaduan program kerja antar lembaga terkait dibidang hortikultura yang belum berjalan baik.

(17)

7 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis

Rencana Strategis (Renstra) Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika dilaksanakan dengan mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Pertanian Jangka Panjang 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2015-2019; Renstra Kementerian tahun 2015-2019; Renstra Badan Litbang tahun 2015-2019, Renstra Puslitbanghorti tahun 2015-2019 dan Renstra Balitbu Tropika tahun 2015-2019 (Lampiran 2).

A. Visi

Untuk mencapai kondisi ideal pada masa mendatang, Balitbu Tropika mengharapkan agar komoditas buah asli Indonesia dapat menjadi pilihan utama bagi konsumen domestik dan mancanegara serta menjadi andalan utama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama petani. Untuk itu visi Balitbu Tropika adalah “Menjadi lembaga penelitian buah tropika terpercaya untuk menghasilkan inovasi teknologi mendukung terwujudnya pertanian bioindustri berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal”.

B. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Balitbu Tropika mencanangkan 5 misi utama, yaitu:

1. Membuat terobosan menghasilkan teknologi inovasi mendukung terwujudnya pertanian bioindustri yang memberikan manfaat ekonomi bagi pelaku agribisnis serta keamanan lingkungan dan konsumen. Teknologi tersebut meliputi varietas unggul baru, manajemen perbenihan, budidaya ramah lingkungan, manajemen pemupukan dan pengairan, penanganan pascapanen primer, serta pemasaran;

(18)

8

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas diseminasi inovasi teknologi dengan menjadikan kebun percobaan sebagai pusat diseminasi teknologi;

3. Memanfaatkan secara optimal serta meningkatkan kapasitas sumberdaya penelitian untuk mewujudkan Balitbu Tropika sebaga lembaga terpercaya penghasil teknologi inovasi buah tropika;

4. Mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka penguasaan iptek, perluasan jaringan pemasaran serta peningkatan peran Balitbu Tropika dalam pengembangan agribisnis buah dan pembangunan pertanian;

5. Menerapkan sistem manajemen mutu dalam pengelolaaan kerja organisasi.

C. Tujuan dan Strategi

Tujuan yang akan dicapai adalah mewujudkan pencapaian misi secara bertahap yaitu :

1) Mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya genetik tanaman buah;

2) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi yang efektif, efisien dan memiliki nilai tambah komersial;

3) Meningkatkan penyediaan dan pendayagunaan sarana penelitian serta profesionalisme sumber daya manusia;

4) Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan tanaman buah;

5) Menghasilkan model agribisnis inovatif dan rekomendasi kebijakan pembangunan agribisnis tanaman buah; dan

6) Meningkatkan publisitas kelembagaan melalui media massa.

Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai luaran (output) kegiatan penelitian dan pengembangan buah tropika dalam kurun waktu 2015 – 2019 adalah :

a. Optimalisasi sumberdaya penelitian dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian (scientific recognition), dan menghasilkan produk buah tropika berwawasan lingkungan, aman dan sehat

(19)

9 serta dihasilkan dalam waktu yang singkat, efisien dan berdampak luas (impact recognition) melalui kegiatan diseminasi yang intensif;

b. Meningkatkan perakitan dan penyediaan varietas/galur unggul, benih, bibit, dan inovasi sistem perbenihan berdaya saing serta memperkuat Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS);

c. Memanfaatkan teknologi yang bersifat high technology untuk analisis genom dan ekspresi gen dalam mempercepat penciptaan varietas unggul baru hortikultura;

d. Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional terutama untuk mewujudkan industri hortikultura yang tangguh;

e. Meningkatkan promosi dan diseminasi hasil penelitian melalui berbagai spektrum kepada seluruh stakeholders nasional melalui jejaring PPP (Public- Private–Partnership) maupun internasional untuk mempercepat proses pencapaian sasaran pembangunan hortikultura (impact recognition) pengakuan ilmiah internasional (scientific recognition) dan perolehan sumber-sumber pendanaan penelitian lainnya diluar APBN (eksternal fundings);

f. Memberdayakan kebun percobaan sebagai tempat dilakukan penelitian, uji coba teknologi inovasi, produksi benih, kebun produksi serta salah satu media diseminasi teknologi inovasi;

g. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapabilitas sumber daya penelitian melalui perbaikan system rekrutmen dan pelatihan SDM, penambahan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan institusi litbang hortikultura dalam mewujudkan sistem bioindustri hortikultura berkelanjutan.

D. Arah Kebijakan

Mengacu pada Visi dari Badan Litbang Pertanian dan Puslitbanghorti, arah kebijakan pengembangan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan

(20)

10

dilaksanakan di berbagai bidang, yaitu :

1. Mengelola dan memanfaatkan SDG tanaman buah untuk perakitan VUB, 2. Memfokuskan penyediaan VUB, benih bermutu, dan teknologi inovatif

berbasis HKI dengan memanfaatkan SDG lokal untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri, substitusi impor, bahan baku industri, meningkatkan devisa dan mengantisipasi dampak perubahan iklim,

3. Mengkonsolidasikan hasil-hasil penelitian dan memformulasikannya dalam bentuk rakitan teknologi untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang,

4. Mendorong peningkatan adopsi melalui diseminasi dan rekomendasi pengembangan inovasi tanaman buah untuk peningkatan kesejahteraan pelaku usaha,

5. Memberdayakan secara optimal kompetensi SDM dan ketersediaan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan penyediaan invensi dan pengembangan inovasi sesuai kebutuhan,

6. Mempercepat peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian melalui perencanaan dan implementasi pengembangan institusi yang berkelanjutan,

7. Memperluas jaringan IPTEK hortikultura, membangun kemitraan, dan meningkatkan interaksi dengan pemangku kepentingan, terutama untuk menyelenggarakan kerjasama penelitian,

8. Memanfaatkan dan memperkuat pengembangan teknologi informasi, baik untuk mendukung penelitian, merakit teknologi inovasi maupun diseminasi teknologi.

E. Program dan Kegiatan

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, pada tahun 2016 telah dilaksanakan 6 kegiatan penelitian dan 3 kegiatan diseminasi sebagai berikut:

1. Perbaikan varietas tanaman buah tropika melalui pemuliaan konvensional, terdiri dari 6 kegiatan, yaitu: a). Evaluasi mangga berdasarkan karakter

(21)

11 morfologi dan kimia; b). Evaluasi hasil seleksi indigenous dan hasil persilangan durian; c). Uji observasi dua calon VUB hibrida pepaya; d). Uji observasi 2 calon VUB nenas; e). Uji stabilitas empat aksesi semangka Balitbu Tropika; f). Evaluasi calon varietas unggul baru pisang.

2. Karakterisasi dan konservasi sumber daya genetik tanaman buah tropika, terdiri dari 2 kegiatan, yaitu: a). Karakterisasi, evaluasi, dokumentasi, dan pemeliharaan sumber daya genetik tanaman buah tropika; b). On farm conservation 5 kultivar pisang lokal Indonesia di lahan petani.

3. Teknologi budidaya efisien dan ramah lingkungan dalam pengembangan mangga komersial di lahan sub optimal, terdiri dari 3 kegiatan, yaitu: a).

Teknologi efisien air untuk produksi mangga; b). Teknologi pemupukan yang efisien untuk produksi mangga melalui aplikasi pupuk majemuk dengan P berpartikel mikron; c). Aplikasi teknologi ramah lingkungan untuk mengendalikan hama penyakit utama mangga.

4. Peningkatan kualitas dan minimalisasi kontaminasi logam berat pada buah manggis dalam mendukung bioindustri, terdiri dari 2 kegiatan, yaitu: a).

Seleksi jenis amelioran yang berpotensi untuk meminimalkan akumulasi logam berat pada tanaman manggis; b). Respon pemberian pupuk kalsium berukuran mikron terhadap serapan Ca pada tanaman manggis.

5. Perbaikan produktivitas dan kualitas buah naga, terdiri dari 3 kegiatan, yaitu: a). Pengendalian penyakit utama tanaman buah naga melalui modifikasi teknik budidaya, varietas toleran dan penggunaan pestisida ramah lingkungan; b). Pemupukan hara makro (Ca, Mg) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah naga.

6. Teknologi perbanyakan salak secara in vitro, terdiri dari 2 kegiatan, yaitu: a).

Teknik induksi tunas salak secara in vitro; b). Pengaruh frekuensi subkultur terhadap keragaan morfologi dan molekuler beberapa kultivar pisang hasil perbanyakan secara in vitro.

7. Produksi benih sumber varietas unggul buah tropika mendukung perbenihan di wilayah pengembangan.

8. Diseminasi multi chanel teknologi inovatif buah tropika.

9. Pendampingan UPSUS, TTP dan TSP komoditas utama Kementan.

(22)

12

F. Indikator Kinerja Utama

Berdasarkan Renstra Balitbu Tropika tahun 2015-2019, Balitbu Tropika mempunyai 3 sasaran strategis dan 7 indikator kinerja dengan capaian pada tahun 2016 yang dituangkan pada Tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Matrik Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Tahun 2016

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan

1 Jumlah VUB Buah Tropika 1 VUB 2 Jumlah Sumberdaya Genetik

Tanaman Buah Tropika yang Terkonservasi dan

Terkarakterisasi

70 aksesi

3 Jumlah Benih Sumber Buah Tropika

6.000 batang

2 Tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi nano, bioinformatika (IT) dan bio- prosesing untuk mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan

4 Jumlah Teknologi Buah Tropika

berbasis pertanian bioindustri 2 teknologi

3 Tersedianya jejaring kerja nasional dan internasional yang kuat untuk mendukung terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka

5 Jumlah teknologi buah tropika yang teradopsi

1 Kegiatan

6 Jumlah KTI yang terbit di jurnal

nasional/international 8 KTI 7 Jumlah MoU/naskah kerjasama

penelitian dan pengembangan buah tropika

1 MoU

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016

Berdasarkan program dan dukungan sumber daya manusia dan anggaran, Balitbu Tropika telah membuat Rencana Kinerja Tahunan tahun 2016 sebagai berikut : (1) tersedianya 1 VUB buah tropika, (2) tersedianya 80 aksesi sumberdaya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi, (3) tersedianya 6.000 batang benih sumber, (4) tersedianya 2 teknologi hortikultura berbasis pertanian bioindustri, (5) Terlaksananya 1 kegiatan teknologi yang diadopsi, (6) terbitnya 8 Karya Tulis Ilmiah (KTI) baik di jurnal nasional maupun internasional, dan (7) terlaksananya kerjasama penelitian dan pengembangan dengan penandatanganan 1 naskah kesepahaman/

Memorandum of Understanding (MoU). Rencana Kinerja Tahunan (RKT) telah ditandatangani pada Bulan Desember 2015 (Lampiran 3).

(23)

13 2.3. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

Dengan turunnya DIPA TA. 2016, selanjutnya disusun Perjanjian Kinerja Tahunan (PKT) TA. 2016. PKT yang ditetapkan pada Bulan Januari 2016 tersebut adalah: (1) menghasilkan 1 VUB buah tropika, (2) menghasilkan 70 aksesi sumberdaya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi, (3) menghasilkan 6.000 batang benih sumber buah tropika, (4) menghasilkan 2 teknologi buah tropika berbasis pertanian bioindustri, (5) teradopsinya 1 teknologi buah tropika, (6) terbitnya 8 KTI di jurnal nasional/internasional, (7) menghasilkan 1 MoU/naskah kerjasama penelitian dan pengembangan buah tropika (Lampiran 4).

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut, Balitbu Tropika melakukan berbagai program dan kegiatan. Adapun program tersebut adalah sebagai berikut:

1. VUB buah Tropika

Pencapaian sasaran VUB buah tropika dilaksanakan melalui kegiatan perbaikan varietas tanaman buah tropika melalui pemuliaan konvensional.

2. Sumberdaya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi

Pencapaian sasaran 70 aksesi sumber daya genetik tanaman buah tropika yang terkarakterisasi dilaksanakan melalui kegiatan karakterisasi, evaluasi, dan konservasi sumber daya genetik tanaman buah tropika.

3. Benih sumber buah tropika

Pencapaian sasaran 6.000 batang benih sumber buah tropika diperoleh dari kegiatan produksi benih sumber varietas unggul buah tropika mendukung perbenihan di wilayah pengembangan.

4. Teknologi budidaya produksi tanaman buah tropika

Pencapaian sasaran 2 teknologi buah tropika berbasis pertanian bioindustri dilaksanakan melalui kegiatan teknologi budidaya efisien dan ramah lingkungan dalam pengembangan mangga komersial di lahan sub optimal dan teknologi perbanyakan salak dan pisang secara in vitro serta teknologi dari kegiatan perbaikan produktivitas dan kualitas buah naga.

(24)

14

5. Diseminasi Inovasi tanaman buah tropika

Pencapaian sasaran diseminasi inovasi tanaman buah tropika, dalam bentuk teradopsinya teknologi buah tropika, KTI yang terbit di jurnal nasional dan internasional, dan kerjasama penelitian dan pengembangan buah tropika.

(25)

15 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Indikator keberhasilan kinerja Balitbu Tropika dinilai berdasarkan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target), sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah dilakukan. Pengukuran kinerja ditetapkan dengan 4 (empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil :

≥ 100 persen; (2) berhasil : 80 – <100 persen; (3) cukup berhasil : 60 – <80 persen; dan kurang berhasil : <60 persen.

Realisasi sampai akhir tahun 2016 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 138% dengan kategori sangat berhasil (Tabel 4).

Balitbu Tropika telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan kinerja, dengan 3 sasaran dan 7 indikator kinerja. Target dan capaian indikator kinerja pada tahun 2016 diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 4 . Capaian Indikator Kinerja Balitbu Tropika Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

Capaian Tersedianya varietas unggul

baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian bioindustri berkelanjutan

Jumlah VUB Buah Tropika 1 VUB 3 VUB 300 Jumlah Sumberdaya Genetik

Tanaman Buah Tropika yang Terkonservasi dan

Terkarakterisasi

70 aksesi 70 aksesi 100

Jumlah Benih Sumber Buah Tropika

6.000 batang

6.504 batang

108

Tersedianya Teknologi Produksi Hortikultura yang berbasis teknologi nano, bioinformatika (IT) dan bio-prosesing untuk mendukung system pertanian bioindustri berkelanjutan

Jumlah Teknologi Buah Tropika berbasis pertanian bioindustri

2 teknologi

3 teknologi

150

Tersedianya jejaring kerja nasional dan internasional yang kuat untuk mendukung terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka

Jumlah teknologi buah tropika yang teradopsi

1 Kegiatan

1 Kegiatan

100 Jumlah KTI yang terbit di

jurnal nasional /international 8 KTI 9 KTI 112 Jumlah MoU/naskah

kerjasama penelitian dan pengembangan buah tropika

1 MoU 1 MoU 100

Total 138

(26)

16

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja merupakan salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan sektor lembaga/institusi dalam melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan. Analisis kinerja perlu dilakukan secara menyeluruh mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta perkiraan dampak terhadap pengembangan agribisnis buah.

Berdasarkan Renstra 2015 – 2019, Balitbu Tropika mempunyai 3 (tiga) sasaran dan 7 (tujuh) indikator sasaran dengan target dan capaian untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Utama 1 : Tersedianya VUB Buah Tropika

Untuk mencapai sasaran pertama, pencapaian target indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah VUB Buah Tropika 1 VUB 3 VUB 300

Dalam dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) Balitbu Tropika tahun 2015-2019 dan Penetapan Kinerja (PK) tahun 2016 telah ditargetkan bahwa jumlah VUB yang akan diperoleh pada tahun 2016 adalah 1 VUB yang berasal dari komoditas pepaya. Namun demikian dalam perjalanannya telah berhasil diperoleh 3 VUB, yaitu 1 VUB pepaya, 1 VUB mangga dan 1 VUB durian.

Tercapainya 3 VUB dari 1 VUB yang ditargetkan ini dikategorikan sebagai sangat berhasil (300%). Kegiatan untuk mendapatkan VUB ini dilaksanakan melalui penelitian „Perbaikan Varietas Tanaman Buah Tropika melalui Pemuliaan Konvensional‟, yang semula menargetkan luaran untuk mendapatkan 1 VUB, namun dalam perjalanannya pada tahun 2016 juga berhasil diproses dan didapatkan tambahan 2 VUB dari komoditas mangga dan durian. Adanya tambahan 2 VUB disebabkan :

(27)

17 1. Durian Sambeng dievaluasi pada tahun 2015 dan 2016. Saat berbuah terjadi

pada awal tahun sehingga pada tahun 2016 sudah dapat dibuat naskah pendaftarannya dan dengan kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah Banjarnegara, proses pendaftaran berjalan dengan lancar.

2. Mangga Gadung 21 dievaluasi pada tahun 2014 dan 2015. Evaluasi pada tahun 2015 berjalan dengan baik karena musim berbuahnya tepat waktu sehingga pada tahun 2016 dapat dilakukan pendaftaran.

Perakitan VUB pepaya dan durian mulai dilakukan sejak tahun 2015, sedangkan perakitan VUB mangga merupakan lanjutan dari kegiatan tahun 2014.

Selanjutnya pada tahun 2016 dilakukan proses pendaftaran 3 calon VUB tersebut dan telah diperoleh SK pelepasan varietasnya. Informasi ke 3 VUB tersebut, diuraikan sebagai berikut:

a. VUB durian Sambeng

SK pelepasan varietas dengan No. 118/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016, ditetapkan pada tanggal 8 Desember 2016 (Lampiran 5).

Keunggulan dari durian Sambeng adalah rasa daging buah manis sampai sangat manis dengan kadar gula 25,2 - 42º Brix dan tekstur daging buah halus sedikit berserat, sedangkan penciri utama durian ini adalah buah berbentuk oval-obovoid, warna daging buah kuning, ketebalan daging buah sedang-tebal (1,01 -2,5 cm). Keragaan VUB durian Sambeng (Gambar 1).

Gambar 1. Keragaan VUB durian Sambeng

(28)

18

b. VUB Mangga Gadung 21

SK pelepasan varietas dengan no. 121/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016, ditetapkan pada tanggal 8 Desember 2016 (Lampiran 5).

Keunggulan mangga Gadung 21 adalah ukuran buah besar (panjang buah 11,46 - 14,68 cm, lebar buah 7,64 - 9,63 cm), daging buah tebal (2,20 - 2,68 cm), kuantitas serat pada daging buah rendah, kadar pati cukup tinggi (10,27 %) dan kadar air rendah (75-77 %) sehingga buah masak pohon bisa dimakan memakai sendok, rasa daging buah manis (TSS 15-21ºBrix).

Sedangkan penciri utama mangga ini adalah bentuk buah jorong, warna kulit buah pangkal hijau kekuningan, ujung hijau, pangkal buah lebih bulat dibandingkan dengan Arumanis 143 (Gambar 2).

Gambar 2. Keragaan VUB Mangga Gadung 21

c. VUB pepaya Dapina Agrihorti

Sampai akhir tahun 2016 telah di proses usulan pelepasan calon VUB Pepaya Dapina Agrihorti. Saat ini, Sampai akhir Desember 2016, naskah perbaikan telah dikirim kembali ke TP2V dan pada bulan Januari 2017 telah di upload di web. Jika tidak ada sanggahan maka diperkirakan SK akan keluar pada bulan Pebruari 2017 dan telah diterima tanda daftar varietas tanaman dari Pusat

(29)

19 Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP), dengan nomor: 450/PVHP/2016 (Lampiran 5).

Pepaya ini merupakan hibrida F1 persilangan tetua BT-1 x Dampit 05.

Kegiatan perakitan varietas mulai pada tahun 2000. Evaluasi dan uji daya hasil dilakukan di Sumatera Barat dan Jawa Barat mulai tahun 2010 - 2013.

Tahun 2015 sampai dengan 2016 dilakukan uji keunggulan dan kebenaran, kemudian ditetapkan bahwa calon varietas Dapina Agrihorti cocok sebagai varietas unggul baru.

Keunggulan pepaya Dapina Agrihorti yaitu mempunyai karakter ukuran buah besar (1500-2500 g), daging buah tebal (2,5 - 3,5 cm), rasa manis (TSS : 11-13°Brix), warna daging buah merah oranye, dan produksi buah per tanaman mencapai 60-100 ton/ha/tahun. Selain itu pepaya ini juga mempunyai keunggulan pada umur simpan mencapai 8-10 hari.

Gambar 3. Keragaan buah Calon VUB Pepaya Dapina Agrihorti

Perbandingan capaian sasaran lima tahun terakhir terhadap indikator jumlah VUB dapat dilihat dari table dan grafik berikut:

(30)

20

Indikator Kinerja Realisasi (%)

2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah VUB Buah Tropika yang

diminati konsumen

50 80 70 100 300

Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase VUB Buah Tropika Tahun 2012 - 2016

Pada tahun 2016 terlihat bahwa capaian VUB mencapai 300%. VUB yang diperoleh adalah durian Sambeng, mangga Gadung 21, dan pepaya Dapina Agrihorti. Hal ini dikarenakan calon VUB durian Sambeng dan mangga Gadung 21 telah dilaksanakan evaluasinya sebelum tahun 2016 dan baru diperoleh SK pelepasan varietasnya pada tahun 2016.

Untuk tahun 2015, capaian VUB mencapai 100%. VUB yang diperoleh tahun 2015 adalah durian Tambago Sungai Tarab dengan SK No:

015/KPTS/SR.120/D.2.7/2/2016. Sedangkan pada tahun 2012 - 2014, VUB yang ditargetkan belum mencapai 100%. Pada tahun 2012 ditargetkan 2 VUB. Dari target 2 VUB ini belum diperoleh VUB, namun telah diperoleh 6 aksesi durian dan 8 aksesi manggis yang masih dalam proses evaluasi lebih lanjut. Pada tahun 2013 ditargetkan mendapatkan 2 VUB, namun diperoleh 2 calon VUB yaitu durian Kalumpang Sijunjung dan mangga Agri Gardina-45. Dalam proses lebih lanjut, durian Kalumpang Sijunjung ternyata tidak bisa dikategorikan sebagai pencapaian target IKU Balitbu Tropika tahun 2013, karena institusi Balitbu

(31)

21 Tropika ternyata tidak dicantumkan sebagai pengusul VUB. Sedangkan mangga Agri Gardina45 masih dalam proses pendaftaran dan SK pelepasan varietasnya baru diperoleh pada tahun 2014 dengan SK.No. 025/Kpts/SR.120/D.2.7/3/2014.

Pada tahun 2014 ditargetkan mendapatkan 4 VUB. Dari 4 target tersebut telah diperoleh 2 VUB yaitu 1 VUB pepaya Agri Solinda dengan SK.No.

038/Kpts/SR.120/D.2.7/5/2014 dan 1 VUB jambu biji merah Piraweh Ampalu (status 2014 sedang menunggu SK). Selanjutnya SK pelepasan varietas jambu biji merah Piraweh Ampalu diperoleh pada tahun 2015 dengan SK No.

007/Kpts/SR.120/D.2.7/ 1/2015. Sedangkan SK pelepasan varietas 2 VUB lainnya juga diperoleh pada tahun 2015. VUB tersebut terdiri dari pepaya Carvita Agrihorti dengan SK. No. 030/Kpts/SR.120/D.2.7/3/ 2015 dan semangka Serif Saga Agrihorti dengan SK No.126/Kpts/SR.120/ D.2.7/9/2015.

Indikator Kinerja Utama 2 : Tersedianya Sumberdaya Genetik

Untuk mencapai sasaran ke dua, pencapaian target indikator kinerja dapat digambarkan pada tabel berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah sumberdaya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi

70 Aksesi 70 Aksesi 100

Terhadap indikator sasaran tersedianya sumber daya genetik tanaman buah tropika termasuk dalam kategori sangat berhasil (100%). Sumberdaya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi telah diperoleh 70 aksesi yang terdiri dari 10 komoditas buah tropika, yaitu durian, nangka, jambu air, jambu biji, mulwo, mangga, alpukat, salak, buah naga, dan belimbing. Semua sumberdaya genetik yang diperoleh telah dimasukkan ke program SIPPin (Sistem Informasi Pengelolaan Plasmanutfah intranet). Pada komoditas mangga, sebagian besar aksesi yang dikarakter terbatas pada bagian daunnya saja, karena tanaman belum berproduksi. Keragaan koleksi sumber daya genetik disajikan pada Gambar 5.

(32)

22

Gambar 5. Beberapa Koleksi Plasma Nutfah Balitbu Tropika yang telah Dikarakter pada Tahun 2016

Perbandingan capaian sasaran lima tahun terakhir terhadap indikator jumlah SDG tanaman buah tropika dapat dilihat pada tabel berikut:

Indikator Kinerja

Realisasi (%)

2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah Sumber Daya Genetik

Tanaman Buah Tropika yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi

109 100 107 116 100

Durian 231 A Jambu Biji KM-1A

Buah Naga Alpukat SBG 704

(33)

23 Gambar 6. Grafik Perbandingan Persentase Sumber Daya Genetik Tahun 2012 - 2016

Pada tahun 2015 realisasi sumber daya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi merupakan capaian yang tertinggi dibandingkan dengan tahun lainnya, yaitu 116 aksesi (116%) yang terdiri dari 13 komoditas. Sedangkan pada tahun 2016, dari target 70 aksesi telah diperoleh 70 aksesi (100%). Dari kurun waktu lima tahun tersebut pencapaian indikator kinerja sumber daya genetik telah mencapai target yang telah ditetapkan.

Indikator Kinerja Utama 3 : Tersedianya Benih Sumber

Untuk mencapai sasaran ketiga sampai akhir Desember 2016, pencapaian target indikator kinerja dapat digambarkan pada tabel berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Benih Sumber Buah Tropika 6.000 batang 6.504 batang 108

Produksi benih sumber buah tropika yang dilaksanakan di Balitbu Tropika telah mencapai target yang diharapkan dan termasuk dalam kategori sangat berhasil (108%). Sasaran ini dicapai melalui kegiatan produksi benih sumber beberapa varietas unggul buah mendukung perbenihan di wilayah pengembangan.

(34)

24

Dari kegiatan produksi benih sumber telah dihasilkan 6.504 batang benih sumber yang terdiri atas 846 batang manggis, 1.485 batang mangga, 2.076 batang durian, 1.600 batang alpukat, dan 497 batang sirsak ratu.

Keberhasilan pencapaian target ini dikarenakan telah diterapkannya teknik produksi benih sumber yang mengacu pada DOKSISTU SMM UPBS yang menerapkan 4 jenis dokumen (panduan mutu, prosedur kerja, instruksi kerja dan formulir/catatan), serta meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kondisi lingkungan yang mendukung produksi benih. Pada kegiatan produksi benih sumber varietas unggul buah tropika telah berhasil dilaksanakan registrasi blok duplikat pohon induk, penanaman blok duplikat pohon induk durian, manggis, alpukat, dan sirsak ratu. Keberhasilan pencapaian target juga didukung oleh koordinasi dengan pihak-pihak terkait (Dinas Pertanian, BPSB) yang telah memperlancar dalam proses administrasi dan pelabelan benih.

Pada tahun 2016 secara bertahap UPBS Balitbu Tropika mampu melayani permintaan konsumen dengan mendistribusikan benih sumber secara tepat jenis, tepat waktu, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat tempat serta berupaya melakukan transparansi keuangan sehingga memenuhi prinsip accountable dengan cara melakukan penyetoran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) secara tepat waktu sesuai aturan yang berlaku.

Pada tahun 2016 UPBS Balitbu Tropika telah berhasil mendistribusikan benih sejumlah 5.784 batang terdiri atas 6 komoditas, dengan perincian: 955 batang alpukat, 2.574 batang durian, 799 batang mangga, 1.147 batang manggis, 299 batang sirsak, dan 10 batang pisang.

Perbandingan capaian sasaran jumlah benih sumber selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Indikator Kinerja Realisasi (%)

2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah Benih Sumber Buah Tropika 108 102 100 119 108

(35)

25 Gambar 7. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Benih Sumber Buah Tropika

Tahun 2012-2016

Pada tahun 2015 benih sumber yang dihasilkan melebihi target yang dijanjikan yaitu 6.000 batang menjadi 7.187 batang (119%). Walaupun benih sumber yang dihasilkan tahun 2012, 2013, dan 2016 tidak sebanyak capaian tahun 2015, namun tetap melebihi target yang direncanakan. Sedangkan pada tahun 2014, benih sumber yang dihasilkan sama dengan yang ditargetkan.

Indikator Kinerja Utama 4 : Tersedianya Teknologi Buah Tropika Berbasis Pertanian Bioindustri

Untuk mencapai sasaran ke-4, pencapaian target indikator kinerja tersedianya teknologi buah tropika dapat digambarkan pada tabel berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Teknologi Buah Tropika Berbasis Pertanian Bioindustri

2 Teknologi

3 Teknologi

150

Dua teknologi yang ditetapkan dalam sasaran ke empat ini, termasuk dalam kategori sangat berhasil (150%), karena dari 2 teknologi yang ditargetkan dapat diperoleh 3 teknologi dan telah dicatat dalam berita acara serah terima

(36)

26

dari peneliti kepada Kepala Balai Balitbu Tropika (Lampiran 6). Selain teknologi yang ditargetkan, telah diperoleh satu teknologi pengendalian penyakit utama tanaman buah naga melalui penggunaan tanaman toleran yang merupakan keluaran akhir dari kegiatan perbaikan produktivitas dan kualitas buah naga (tahun 2016).

Ke tiga teknologi tersebut, yaitu:

a. Teknologi pengendalian hama kutu putih pada mangga

Teknologi ini diaplikasikan untuk mengendalikan hama kutu putih yang menyerang tanaman mangga secara aman.

Deskripsi teknologi ini adalah sebagai berikut: bahan yang digunakan adalah pestisida berbahan aktif imidakloprid dengan interval pemberian setiap dua (2) minggu sekali apabila populasi tinggi atau berdasarkan pengamatan dan aplikasi dihentikan dua minggu sebelum dilakukan panen buah. Aplikasi dilakukan secara spray (semprotan) ke seluruh bagian tanaman dan dapat dikombinasikan dengan pestisida nabati.

Keunggulan teknologi

Pengendalian hama kutu putih dengan cara ini tidak meninggalkan residu pada buah atau residu yang ditinggalkan di bawah batas maksimum yang diijinkan dan tidak berdampak buruk terhadap serangga berguna (predator hama).

Gambar 8.Penerapan Teknologi Pengendalian Kutu Putih pada Mangga Arumanis 143 di Situbondo

(37)

27 b. Teknologi induksi tunas mikro salak

Teknologi ini merupakan komponen teknologi untuk mendapatkan komposisi media inisiasi tunas mikro salak. Eksplan yang digunakan adalah tunas anakan salak yang berasal dari kebun, setelah itu disterilisasi dan dikurangi pelepah daunnya 2-3 helai, dikecilkan sehingga berukuran 3 cm, kemudian ditanam pada media MS0 plus 2 cc/l streptomycin selama 1 minggu untuk menyeleksi eksplan yang mantap (segar dan bebas kontaminan). Eksplan yang terseleksi kemudian di subkultur ke media IP5 (8 mg/l 2-iP + 0.25 mg/l NAA), diinkubasi dalam gelap tanpa cahaya selama 2-3 minggu.

Selanjutnya, disubkultur ke media IP2 (4 mg/l 2-iP + 0.25 mg/l NAA) diinkubasi selama 2-4 minggu dalam ruangan bercahaya 8 jam/hari. Setelah itu disubkultur pada media yang sama selama 3-4 minggu, maka akan diperoleh eksplan tunas salak yang berinisiasi (Gambar 8).

Keunggulan dari media 4 ppm 2-iP + 0.25 mg/l NAA adalah dapat meningkatkan jumlah eksplan tunas yang berinisiasi tumbuh sebesar 54,18% dibandingkan dengan media lainnya.

Gambar 9. Eksplan Tunas Salak yang telah berinisiasi pada media IP2

c. Teknologi pengendalian penyakit utama tanaman buah naga melalui penggunaan tanaman toleran

Diskripsi teknologinya adalah sebagai berikut: tanaman buah naga yang digunakan adalah jenis/klon Hylocereus costaricensis 01 (buah naga jenis super merah), yang diseleksi dari pertanaman buah naga di nagari Ulakan

(38)

28

Kec Tapakis, Kab. Padang Pariaman pada tahun 2013. Tanaman ini telah teruji ketahanannya berdasarkan evaluasi di lahan endemis penyakit selama 3 tahun (2013-2016). Teknik budidaya yang diterapkan sesuai panduan umum budidaya tanaman buah naga (benih sehat, pemupukan, pengairan, sanitasi lahan dan pengendalian hama).

Keunggulan Teknologi:

Pengendalian penyakit dengan menggunakan/menanam varietas yang tahan/toleran merupakan teknik pengendalian yang sangat efesian (tanpa biaya pestisida dan biaya tenaga kerja) dan ramah lingkungan (tidak menggunakan pestisida sehingga tidak ada cemaran lingkungan).

Kelemahan Teknologi :

Tanaman buah naga H. Costaricensis 01 tahan/toleran penyakit utama ini penyerbukannya memerlukan bantuan tenaga manusia. Diperlukan kegiatan pemuliaan untuk memperbaiki sifat tersebut.

Gambar 10. Pertanaman Buah Naga Jenis/Klon H. Costaricensis 01 (Tahan/Toleran) Umur 4 Tahun

Perbandingan capaian sasaran dalam kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel berikut:

(39)

29

Indikator Kinerja Realisasi (%)

2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah Teknologi Budidaya Produksi

Tanaman Buah Tropika Ramah Lingkungan

100 85 120 100 150

Gambar 11. Grafik Perbandingan Teknologi Tanaman Buah Tropika Tahun 2012 - 2016

Jumlah teknologi budidaya produksi tanaman buah tropika pada tahun 2014 dan 2016 melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan, pada tahun 2014 merupakan tahun akhir periode RENSTRA 2010-2014, dengan demikian telah diperoleh paket teknologi dari suatu penelitian. Sedangkan pada tahun 2016 dari 2 teknologi yang ditargetkan telah dicapai 3 teknologi yang berasal dari kegiatan mangga, kultur jaringan salak dan dari kegiatan buah naga.

Hal ini disebabkan karena teknologi efisien air untuk produksi mangga belum menunjukkan hasil yang maksimal sehingga diganti dengan teknologi pengendalian hama kutu putih pada mangga yang pada tahun 2016 ini sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain itu di tahun 2016 juga dihasilkan 1 teknologi dari buah naga yang merupakan hasil evaluasi yang telah dilakukan sejak tahun 2013-2016. Pada tahun 2012 dan 2015, teknologi yang diperoleh sama dengan yang ditargetkan. Sedangkan pada tahun 2013 , tidak mencapai 100%. Hal ini disebabkan, teknologi yang menjadi target pada tahun tersebut

(40)

30

belum mendapatkan hasil yang maksimal.

Indikator Kinerja Utama 5: Teradopsinya Teknologi Buah Tropika

Teknologi buah tropika yang teradopsi terdiri dari 1 kegiatan dan termasuk dalam kategori sangat berhasil (100%). Untuk mencapai sasaran ke lima, pencapaian target indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Teknologi Buah Tropika yang teradopsi

1 Kegiatan 1 Kegiatan 100

Teknologi buah tropika yang diadopsi merupakan hasil kerjasama antara Balitbu Tropika dengan CV. Kiniko yang berlokasi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dalam bentuk pengembangan tanaman pisang. Pisang yang dikembangkan adalah pisang varietas Ayam (varietas pisang lokal yang hampir punah) dan pisang varietas Raja Kinalun (VUB yang dilepas Balitbu Tropika tahun 2009). Kerjasama ini merupakan lanjutan kegiatan sejak tahun 2015 dimana inovasi teknologi Balitbu Tropika berupa VUB pisang digunakan dan dikembangkan oleh stake holder untuk industri produk olahan pisang.

Adopsi inovasi teknologi berikutnya adalah telah dilaksanakannya pengembangan salak Sari Intan di Bintan Kepulauan Riau. Setelah VUB salak Sari Intan resmi didaftarkan pada tahun 2009 dan 2010, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Bintan telah menindaklanjuti dengan membuat blok fondasi sebagai sumber bahan perbanyakan benih. Blok fondasi salak Sari Intan ini berada di Balai Benih Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.

Sampai tahun 2015, jumlah rumpun yang telah tertanam di blok fondasi sebanyak 254 rumpun terdiri atas 54 rumpun Sari Intan 48, 100 rumpun Sari Intan 295, dan 100 rumpun Sari Intan 541.

Pengembangan salak Sari Intan bertujuan antara lain agar VUB ini bisa berkembang di masyarakat dalam skala luas dan memberikan dampak positif

(41)

31 terhadap ekonomi masyarakat. Inisiasi pengembangan salak Sari Intan di Bintan dimulai dengan penanaman salak di desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebung (kelompok tani Jaya Patih) dan kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan (kelompok tani Maju Jaya). Setiap kelompok tani menanam 100 rumpun salak Sari Intan. Pada tahun 2016 telah dilakukan perluasan penanaman salak Sari Intan sebanyak 1.000 tanaman di Kabupaten Bintan, yang terdiri dari 300 tanaman di Kecamatan Toapaya dan 700 tanaman di Kecamatan Teluk Sebung. Jumlah total tanaman salak Sari Intan yang sudah tersebar dan tertanam ke petani sampai akhir tahun 2016 sebanyak 1.200 tanaman.

Indikator Kinerja Utama 6 : KTI yang Terbit di Jurnal Nasional/Internasional

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berhasil diterbitkan di jurnal Nasional dan Internasional pada tahun 2016 sebanyak 9 KTI terdiri dari:

1) Michael W, Shaw, Christy J. Emmanuel, Deni Emilda, Razak B. Terhem, Aminath Shafia, Dimitra Tsamaidi, Mark Emblow and Jan A.L. van Kan.

Analysis of Cryptic, Systemic Botrytis Infections in Symptomless Hosts.

Frontiers in Plant Science Volume 7, Article 625, May 2016. DOI:

10.3389/fpls.2016.00625. (Internasional)

2) Sutanto,A., H.S. edison, Riska, F. Nasution, C. Hermanto, J. Cizkova, E.

Hribova, J. Dolezel, N. Roux, J-P. Horry, J.W. Daniells and E.De Langhe.

2016. Collecting Banana Diversity in Eastern Indonesia. Acta Hortic.

1114:19-25.DOI 10.17660/Actahortic 2016.1114.3. (Internasional) 3) Panca Jarot Santoso, Andisa Granitia, Ni Luh Putu Indriyani, dan Adi

Pancoro. Analisis Lokus dan Keragaman Sumber Daya Genetik Durian (Durio sp.) Berdasarkan Marka Mikrosatelit [Loci Analysis and Diversity of Durian (Durio sp.) Germplasm Based on Microsatellite Markers]. J. Hort.

Vol. 26 No. 1, Juni 2016 : 9-20. (Nasional)

4) Adi Pancoro, Tri Annisa Septiyani, NLP Indriyani, dan PJ Santoso. Analisis Progeni F1 Hasil Persilangan Intra- dan Inter-Spesies Durian (Durio sp.) menggunakan Marka Mikrosatelit (Analysis of F1 Progenies of Intra- and Inter-Species Crossing of Durian (Durio sp.) using Microsatellite

Markers). J. Hort. Vol. 26 No. 2, Desember 2016. (Nasional) 5) Muryati. Effect of Neem (Azadirachta indica) Leaves Extracts on

Bactrocera carambolae Drew and Hancock (Diptera: Tephritidae)

(42)

32

Oviposition on Mango (Mangifera indica). Jordan Journal of Agricultural Sciences, volume 12, No. 1 2016. (Internasional)

6) Tasliah, Karsinah, dan Joko Prasetiyono. 2016. Keragaman sebelas klon mangga komersial Indonesia. Jurnal Hortikultura Vol. 26 No. 1: 31-40.

(Nasional)

7) Yosi Zendra Joni, Riry Prihatini, Darda Efendi, Ika Roostika. Effect of different sources of plant growth regulator on the induction and development of mangosteen somatic embryos. Indonesian Journal of Agricultural Sciences Vol. 17 No.1 tahun 2016. (Nasional)

8) Riry Prihatini and Norihan Mohamad Saleh. Sensitivity of pigmentasi content of banana and orchid tissue culture exposed to extremely low frequency electromagnetic field Indonesia. Indonesian Journal of Agricultura Science vol.17 no. 1 tahun 2016. (Nasional).

9) Riry Prihatini, Farihul Ihsan, NLP Indriyani. Genomic profiling of F1 hybrids of durian (Durio zibethinus) revealed by RAPD-PCR. Journal of Horticultural Research 2016 vol.24 (2):69-76. (Internasional)

Indikator Kinerja Utama 6 :

Mou/Naskah Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Buah Tropika

Kerjasama penelitian dan pengembangan yang ditargetkan pada tahun 2016 telah terealisasi sebesar 100% (sangat berhasil) yaitu terlaksananya penandatanganan 1 naskah MoU. Kerjasama tersebut adalah antara Balitbu Tropika dengan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, tentang kerjasama Penelitian dan Pengkajian Bidang Hortikultura. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk meningkatkan potensi sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir guna mendukung keberhasilan pembangunan kabupaten tersebut maupun dalam menerapkan teknologi yang telah dihasilkan oleh Balitbu Tropika.

Selain itu, juga terlaksana penandatanganan MoU dengan universitas dan sekolah yang bertujuan untuk kunjungan lapang, Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan magang mahasiswa/siswa, yaitu:

1. Kerjasama Balitbu tropika dengan Fakultas Pertanian Universitas Mahaputra Muhammad Yamin, dalam bentuk kerjasama riset, penerapan hasil-hasil penelitian dan pemanfaatan sarana dan sumberdaya. Tujuan dari kerjasama

(43)

33 ini adalah untuk melaksanakan secara sinergi riset dasar mahasiswa dan dosen, penerapan hasil-hasil penelitian dalam bentuk pengabdian masyarakat, dan pemanfaatan sarana dan sumber daya dalam bentuk praktikum mahasiswa

2. Kerjasama Balitbu Tropika dengan Universitas Jambi (UNJA), dalam bentuk penelitian dan peningkatan sumber daya manusia.

3. Kerjasama Balitbu Tropika dengan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, dalam bentuk kerjasama riset, diseminasi hasil penelitian dan pengembangan sumberdaya manusia.

4. Kerjasama Balitbu Tropika dengan SMKN 1 Koto Baru Darmasraya Sumatera Barat, dalam bentuk kerjasama pengembangan pendidikan menengah kejuruan dalam teknologi inovatif tanaman buah tropika.

5. Kerjasama Balitbu Tropika dengan SMK1 Logas Tanah Darat-Riau, dalam bentuk pendidikan dan pelatihan Praktek Kerja Industri (Prakerin).

6. Kerjasama Balitbu Tropika dengan SMKN 1 Lubuk Dalam Siak-Riau, dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia.

7. Kerjasama Balitbu Tropika dengan SMKN 4 Dumai Riau, dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia.

8. Kerjasama Balitbu Tropika dengan Faperta Universitas Islam Indragiri, dalam bentuk kerjasama riset, penerapan hasil-hasil penelitian dan pemanfaatan sarana dan sumber daya.

3.3. Keberhasilan Penjanjian Kinerja (PK) Tahun Sebelumnya

Keberhasilan perjanjian kinerja sebelum tahun 2016 adalah telah diperoleh SK pelepasan VUB durian Tambago Sungai Tarab pada tanggal 18 Februari 2016 dengan Nomor: 015/KPTS/SR.120/D.2.7/2/2016, yang merupakan keluaran tahun 2015.

3.4 Prestasi Lainnya di Luar Penjanjian Kinerja (PK)

Selama kurun waktu tahun 2016, Balitbu Tropika memperoleh 2 piagam penghargaan peringkat 1 Satuan Kerja terbaik berupa kategori penyerapan anggaran dan kategori laporan pertanggung jawaban bendahara dan rekonsiliasi laporan keuangan tahun 2016 Lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Solok (Lampiran 6).

Gambar

Tabel  1.  Rekapitulasi  Pegawai  Balitbu  Tropika  menurut  Golongan,  Pendidikan  Akhir, dan Jenis Kelamin Tahun 2016
Tabel  2.  Komposisi  Jabatan  Fungsional  Tertentu  dan  Fungsional  Umum  Balitbu  Tropika Tahun 2016  No  Jabatan  Jumlah  (orang)  A  Fungsional Peneliti  1  Peneliti Utama  -  2  Peneliti Madya  14  3  Peneliti Muda  16  4  Peneliti Pertama  3  5  Cal
Tabel  3.  Matrik  Indikator  Kinerja  Utama  (IKU)  Balai  Penelitian  Tanaman  Buah  Tropika Tahun 2016
Gambar 1. Keragaan VUB durian Sambeng
+7

Referensi

Dokumen terkait

Baca petikan di bawah dengan teliti dan kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya menggunakan ayat anda sendiri.. Hatta maka hari pun petanglah lalu ia tidur dua

AMIN PRASETYO AJI. Pengaruh Kebiasaan Membaca Siswa dan Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD Se Gugus Kartini

Jadi, masyarakat bahari/maritim dipahami sebagai kesatuan-kesatuan hidup manusia berupa kelompok-kelompok kerja (termasuk satuan-satuan tugas), komunitas sekampung atau

Prosedur pengendalian dokumen , prosedur pengendalian rekaman - Sudahkan dokumen dikendalikan Nomor dokumen, nomor format, dokumen ditanda tangani, daftar induk. dokumen,

“Standarisasi Koreksi Data Satelit Multiwaktu dan Multisensor (Landsat TM/ETM + dan Spot-4)” yang merupakan artikel ketiga ditulis oleh Bambang Trisakti dan Gagat Nugroho,

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul : “Proses Pelapisan Permukaan Spesimen Dari Bahan ABS Yang Dibentuk Melalui Rapid Tooling” yang dibuat

Dengan demikian, pada area yang memiliki konsentrasi lebih dari 5 ppm, maka setiap pekerja yang akan berada di daerah tersebut lebih dari 8 jam diharuskan menggunakan alat

Media internal dalam suatu institusi atau perusahaan mempunyai peran yang amat penting sebagai salah satu sarana untuk mengkomunikasikan hal – hal yang berkaitan dengan institusi