KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III
(Studi Deskriptif terhadap Siswa SD Kelas III tahun ajaran 2014-2015 disalah satu Sekolah Dasar Negeri yang terletak di Jl. Karangtineung Kec. Sukajadi-Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Dede Gunawan
1106048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III
(Studi Deskriptif terhadap Siswa SD Kelas III tahun ajaran 2014-2015 disalah satu Sekolah Dasar Negeri yang terletak di Jl. Karangtineung Kec. Sukajadi-Bandung)
Oleh
Dede Gunawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Guru Sekolah Dasar
©Dede Gunawan 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak
LEMBAR PENGESAHAN
KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III
(Studi Deskriptif terhadap Siswa SD Kelas III tahun ajaran 2014-2015 disalah satu Sekolah Dasar Negeri yang terletak di Jl. Karangtineung Kec. Sukajadi-Bandung)
Bandung, Juni 2015
Oleh
Dede Gunawan 1106048
Disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing
Dr. Y. Suyitno. M.Pd NIP. 195009081981011001
Mengetahui, Ketua Prodi PGSD
KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III
Oleh
Dede Gunawan 1106048
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III. Penelitian dilaksanakan disalah satu SD Negeri yang bertempat di Jl. Karangtineung Sukajadi-Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa SD kelas III dengan sampel 33 orang siswa. Secara umum tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui kontribusi pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III. Kemudian, tujuan khusus penelitian ini yaitu mendeskripsikan hal-hal sebagai yaitu mengetahui pola asuh orang tua yang dirasakan siswa SD kelas III, mengetahui prestasi belajar siswa SD kelas III, dan mengetahui hubungan pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III. Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket/kuisioner dan observasi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh yang dirasakan siswa SD kelas III yang diberikan orang tua adalah pola asuh permisif (permissive parenting) dengan persentase 45.45%, prestasi belajar yang diperoleh siswa berada pada kategori sangat baik dengan presentase 17.58%, dan kontribusi pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa memperoleh persentase 21.22% yang dapat diartikan pada klasifikasi kurang kuat. Kontribusi pola asuh orang tua memang memegang peranan penting dalam perkembangan prestasi belajar anaknya di sekolah. Apabila pengasuhan yang diberikan orang tua sudah baik, maka prestasi hasil belajar di sekolah akan berkembang baik. Tetapi dilihat kembali dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa pola asuh yang diberikan orang tua yang kurang baik tidak terlalu berpengaruh pada prestasi belajar siswa dan siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang baik dan memuaskan. Disarankan untuk orang tua tidak sepantasnya memberikan pengasuhan yang otoriter atau acuh tak acuh, berilah pengasuhan pada anak secara demokratis. Anak adalah anugerah sangat berharga yang telah dititipkan dari yang maha kuasa, seharusnya orang tua menjaga, merawat, dan mendidik dengan penuh kasih sayang. Orang tua adalah cerminan bagi anak-anaknya. Keberhasilan seorang anak akan sangat berpengaruh pada pola asuh yang diberikan orang tuanya. Karena orang tua adalah kunci dari keberhasilan anak-anaknya.
THE CONTRIBUTION OF PARENT EDUCATE PATTERN IN FAMILY TO STUDY RESULT PERFORMANCE ELEMENTARY STUDENT IIIth
GRADE
By
Dede Gunawan 1106048
ABSTRACT
Research tittle is about parent educate pattern to study result performance elementary student in IIIth grade. This research held in one of elementary school which located at Jl. Karangtineung Sukajadi Bandung. This Research subject is elementary students in IIIth grade with 33 student as a sample. In general the objective on this research is to find out contribution of parent educate pattern in family to study result performance elementary student in IIIth grade. Afterwards the special objective of this research to describe any things that find out parents educate pattern that feel by elementary students grade IIIth , find out study result performance elementary student in IIIth grade, and to find out the relation parent educate pattern in family to study result performance elementary student in IIIth grade. This research used descriptive study. This data obtain by using instrument research such as questionnaire and documentation observation. The result of this research showed that permissive parenting educate pattern with percentage 45.45%, study result performance get by elementary student be in very good category with percentage 17.58%, and the relation parent educate pattern to study result performance gain 21.22% that can defined as less powerful category. The contribution of parent educate pattern take a important control in study result performance development to student in school. When parent has already give a very good nurture, then study result performance in school will develop very good. But return back to the research result that showed educate pattern that give by parent less powerful not influential to student performance and student can gain a good and satisfy study result performance. Suggestion to parent not able give a authoritative and not care nurture, give democratic nurture to child. Child is a valuable gift that entrusted by God, parent should take care, and educate with full of love. Parent is a reflection to their childs. Children success will influential to educate sytem that give by parent, because parent is children key of success.
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ……… i
ABSTRAK ………. ii
KATA PENGANTAR ……….. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……….. v
DAFTAR ISI ……… vii
DAFTAR TABEL ………...., ix
DAFTAR GRAFIK ……….... x
DAFTAR GAMBAR ……… xi
DAFTAR LAMPIRAN………. xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ……….. 6
C. Tujuan Penelitian ………. 6
D. Manfaat Penelitian ………... 7
E. Struktur Organisasi Penelitian ………... 8
BAB II KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR A. Pola Asuh ………... 9
B. Prestasi Belajar ……….. 23
C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ………... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……….. 31
B. Desain Penelitian ………... 31
C. Pendekatan Penelitian ……….... 32
D. Populasi dan Sampel ……….. 32
E. Definisi Operasional ……….. 33
F. Instrumen Penelitian ……….. 33
G. Prosedur Penelitian ……… 45
H. Teknik Analisis Data ………. 45
B. Pembahasan Penelitian ……….. 55
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ……….... 62
B. Rekomendasi ………. 63
DAFTAR PUSTAKA ………. 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN………. 66
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada jaman sekarang ini manusia dituntut untuk tidak hanya cerdas dalam
intelektual, tapi dituntut juga untuk berkarakter, sebab karakter sebagai
kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak dalam menjalankan
kehidupannya sehari-hari. Adapun terbentuknya suatu karakter tidak semudah
membalikan telapak tangan, harus memerlukan proses yang relatif lama dan terus
menerus dilakukan. Karakter seseorang dikembangkan melalui pendidikan
karakter. Pendidikan karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah
lingkungan keluarga. Di dalam lingkungan keluarga, seseorang anak akan
mempelajari dasar-dasar perilaku yang penting bagi kehidupannya kemudian.
Model perilaku orang tua secara langsung maupun tidak langsung akan
dipelajari dan ditiru oleh anak. Orang tua sebagai lingkungan terdekat yang selalu
mengitarinya dan sekaligus menjadi figur idola anak yang paling dekat. Bila anak
melihat kebiasaan baik dari orang tuanya maka dengan cepat anak mencontohnya.
Demikian sebaliknya, bila orang tua berperilaku buruk maka akan ditiru oleh
anak-anaknya. Dalam Pandangan Hurlock (dalam Tridhonanto, 2014, hlm. 3)
menyatakan bahwa:
‘perlakuan orang tua terhadap anak akan mempengaruhi sikap anak dan perilakunya. Sikap orang tua sangat menentukan hubungan keluarga sebab sekali hubungan terbentuk, ini cenderung bertahan. Hendaknya orang tua juga bisa memahami anak dengan baik dan mengenali sikap dan bakatnya yang unik, mengembangkan dan membina kepribadiannya, tanpa memaksa menjadi orang lain. Di dalam berkomunikasi pada anak sebaiknya tidak mengancam dan menghakimi tetapi dengan perkataan yang mengasihi atau memberi motivasi supaya anak mencapai keberhasilan dalam membentuk karakter anak. Adapun salah satu upaya yang dilakukan untuk membentuk karakter yang baik yakni dengan pendampingan orang tua yang berbentuk pola asuh’.
Pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi orang tua dan anak, di
mana orang tua yang memberikan dorongan bagi anak dengan mengubah tingkah
anak bisa mandiri, tumbuh serta berkembang secara sehat dan optimal, memiliki
rasa percaya diri, memiliki sifat rasa ingin tahu, bersahabat, dan berorientasi untuk
sukses.
Selain itu, orang tua perlu memahami syarat-syarat pola asuh yang efektif.
Pola asuh harus sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan
anak. Misalnya, penerapan pola asuh untuk anak balita tentunya berbeda dari pola
asuh untuk anak diusia sekolah. Alasannya karena kemampuan berfikir balita
masih sederhana. Maka pola asuh harus disertai dengan komunikasi yang tidak
bertele-tele dan bahasa yang mudah dimengerti.
Pola asuh haruslah disesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Hal ini
perlu dilakukan, sebab kebutuhan dan kemampuan anak yang berbeda-beda.
Ketika anak berusia satu tahun sudah mampu mendengarkan alunan musik, lalu ia
mencoba untuk menari dan bernyanyi, maka anak perlu diarahkan dan difasilitiasi.
Orang tua yang kompak dalam memberikan pengasuhan untuk anaknya akan
selalu sama, baik dalam pemberian pengasuhan, pendidikan, maupun niai-nilai
moral yang luhur untuk membentuk karakter anak-anaknya. Dalam hal ini, kedua
orang tua sebaiknya berkompromi atau berdiskusi dalam menetapkan nilai-nilai
yang boleh dan tidak dilakukan, membagi tugas dengan porsi yang seimbang,
serta perhatian dan kepedulian yang harus diberikan untuk anaknya.
Penerapan pola asuh juga membutuhkan sikap-sikap positif dari orang tuanya,
sehingga mereka bisa menjadi panutan bagi anaknya seperti, memberikan
pembelajaran moral-moral yang luhur, sikap-sikap kebajikan, dan nilai-nilai
kebaikan yang disertai dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh anak. Orang
tua seharusnya meluangkan waktu untuk berbincang-bincang bersama dengan
anak. Selain anak mendengarkan apa yang dikatakan orang tua, orang tua juga
harus menjadi pendengar yang baik untuk anaknya dan jangan sekali-sekali
meremehkan pendapat anak. Dalam setiap perbincangan, orang tua dapat
memberikan saran, masukan atau pelurusan pendapat anak yang keliru sehingga
anak lebih terarah.
Penerapan disiplin juga sangan perlu dilakukan untuk pengasuhan anak.
Sebisa mungkin orang tua menerapkan kedisiplinan untuk anak, dimulai dari
3
berangkat sekolah, membuat jadwal harian, dsb. Penerapan disiplin yang
diterapkan orang tua haruslah fleksibel agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi anak.
Kekonsistenan orang tua sangat dibutuhkan dalam pengasuhan anaknya. Sikap
konsisten inilah yang menjadi kebiasaan dalam pola asuh orang tua. Misalnya,
anak tidak boleh minum air dingin kalau sedang batuk, namun jika sehat itu boleh
dilakukan. Atas kejadian tersebut hendaknya anak belajar untuk konsisten
terhadap sesuatu, dan hal tersebut juga berlaku bagi orang tua untuk konsisten
serta jangan sampai apa yang sudah diperintahkan orang tua malah orang tualah
yang melanggarnya.
Berbicara perilaku manusia maka akan berbicara juga tentang ilmu psikologi.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia. Dalam
hal ini, perilaku manusia termasuk kedalam golongan ilmu psikologi umum yang
membicarakan perilaku manusia dalam orientasinya ke arah teoritis.
Menurut Skinner ahli psikologi (dalam Murti, 2008, hlm. 29) mengatakan bahwa ‘perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar’. Perilaku dalam teori Skinner sering disebut teori S-O-R (Stimulus-Organisme-Respon). Sedangkan menurut Bandura (Graeff &
Judith,1996, Murti, 2008, hlm.30) mengatakan bahwa ‘lingkungan merupakan tempat seseorang membentuk dan mempengaruhi perilakunya’. Menurutnya dalam teori pembelajaran soial, lingkungan memang membentuk perilak, namun
perilaku juga membentuk lingkungan. Ia menyebut konsep ini sebagai
determinisme resiprokal yang di mana terjadi antara hubungan/interaksi antara
lingkungan, perilaku dan proses psikologi seseorang.
Dari pengertian tersebut bila dihubungkan dengan pola asuh orang tua
terhadap perilaku anak sangat erat kaitannya. Di mana perilaku anak akan
berpengaruh sesuai dengan pola asuh orang tua yang diberikan kepadanya.
Lingkungan keluarga yaitu lingkungan yang di mana perilaku anak mulai
terbentuk, bila pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya tidak baik di
dalam lingkungan keluarga, maka perilaku anak-anak menjadi tidak baik.
Sebaliknya, bila pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya baik di
Menurut Djamarah (1994). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan dan diciptakan baik secara individu maupun kelompok.
(http://www.lintasjari.com. 2013). Sedangkan menurut W.S. Winkel (1996) bahwa ‘prestasi adalah bukti usaha yang tercapai’ (http://definisipengertian.com. 2012).
Prestasi tidak mungkin dicapai atau dihasilkan oleh seseorang selama ia tidak
melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh atau dengan perjuangan yang gigih.
Dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah membalikan
telapak tangan, tetapi harus penuh perjuangan dan berbagai rintangan dan
hambatan yang harus dihadapi untuk mencapainya.
Gagne (dalam Damyati & Mudjiono, 1999. Hlm. 10) mengemukakan bahwa ‘belajar adalah seperangkat proses kognitif yang merubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengelohan tentang informasi menjadi kapabilitas baru’. Sedangkan menurut Sardiman (1999, hlm. 22-23) “belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa-raga, psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitf, afektif, dan psikomotor”.
Setelah menelusuri definisi dari prestasi dan belajar, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu
aktivitas. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku dalam diri individu. Dengan kata lain,” prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar” (Ngalim & Purwanto,
1988, hlm. 85).
Bukan hanya perilaku yang dapat berpengaruh dari pola asuh orang tua yang
diberikan terhadap anak, pada prestasi belajar yang dicapai anak di dalam sekolah
pun juga berdampak penting pola asuh orang tua yang diterapkan dalam keluarga.
Dalam kenyataannya pola asuh orang tua menjadi aksi yang berpengaruh penting
bagi perubahan perilaku anak menjadi individu yang berkarakter (baik dikeluarga
maupun dilingkungan masyarakat) dan prestasi belajar anak di sekolah. Orang tua
adalah figus yang utama dalam mendidik anak-anaknya untuk membentuk tingkah
5
anak-anaknya, maka karakter yang diharapkan orang tua akan sesuai dengan
pendidikan yang diberikan olehnya.
Namun demikian, tidak sedikit dari orang tua yang tidak mengerti atau tidak
tahu bagaimana mengasuh anak-anaknya dengan pola asuh yang dapat
membentuk karakter anaknya menjadi lebih baik. Dari pengasuhan orang tua yang
tidak mengerti bagaimana mengasuh anak-anaknya itulah, anak akan mengalami
perubahan perilaku dan anak menjadi terhambat dalam mencapai impiannya.
Salah satu contonya adalah anak mendapatkan prestasi belajar yang rendah dalam
pembelajaran di sekolah. Ada juga orang tua yang sering sekali memaksakan
kehendaknya pada anak, adapun dasarnya kadang hanya karena ketidak sabaran
saat mendampingi anak, sehingga yang terjadi adalah sifat otoriter yang muncul
dalam diri orang tua. sikap itu sebaiknya dibuang jauh-jauh.
Seperti yang telah ditemukan oleh peneliti pada siswa SD kelas III di salah
satu SD yang berada di Kec. Sukajadi-Bandung. Pada umumnya anak diusia
Sekolah Dasar (6-12 tahun) adalah masa anak mulai melawan orang tuanya, anak
menjadi suka berargumentasi dan tidak suka melakukan pekerjaan rumah. Bukan
hanya di rumah, di sekolah pun anak cenderung lebih melawan guru dengan
argumen-argumen yang tidak layak untuk dikeluarkan dari mulut seusianya dan
malas untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah.
Siswa SD kelas III adalah siswa yang bisa dikatakan sebagai masa-masa
peralihan dari kelas rendah ke kelas tinggi, tingkat emosional dan rasa ingin tahu
yang cenderung negatif serta mulai tertarik dengan masalah-masalah yang
dianggap sensitif (seks dan sebagainya) yang sudah membayangi pikiran siswa,
sehingga perlu diberikan informasi secara benar tentang masalah tersebut.
Dalam hal ini sangat berpengaruh pada pengasuhan orang tua di keluarga
seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa pola asuh yang diberikan orang
tua erat kaitannya dengan perilaku anak. Di mana perilaku anak akan
berpengaruh sesuai dengan pola asuh orang tua yang diberikan kepadanya.
Lingkungan keluarga yaitu lingkungan yang di mana perilaku anak mulai
terbentuk, bila pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya tidak baik di
Sebaliknya, bila pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya baik di
dalam lingkungan keluarga, maka perilaku anak akan menjadi baik pula.
Bukan hanya itu, perilaku anak yang tidak baik akan berdampak pada prestasi
hasil belajarnya di sekolah. Apabila pengasuhan orang tua yang kurang baik akan
sangat berdampak buruk bagi anaknya di sekolah. Masalah yang sering ditemukan
pada kondisi ini umumnya pada prestasi hasil belajar anak yang kurang baik
ataupun mengalami penurunan.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini yaitu kembali lagi dari
kesadaran orang tua memberikan pola asuh yang layak untuk anak-anaknya.
Orang tua harus menempatkan diri sesuai dengan tanggung jawab yang
dipegangnya seperti, meluangkan waktu, memperhatikan pendapat anak,
membiarkan anak menang, tetap tenang, memberikan pujian pada anak, dsb. Anak
juga bukanlah beban dalam kehidupan, tetapi anak adalah karunia yang diberikan
oleh tuhan untuk senantiasa diberi kasih dan sayang, kebutuhan, pendidikan, dsb.
Sehingga anak merasa senang, bahagia, berkarakter, dan dapat mewujudkan
impiannya pada kesuksesan. Menjadi orang tua yang baik adalah impian setiap
anak, sebaliknya anak yang baik adalah impian setiap orang tua.
Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti kontribusi
pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III disalah satu SD
Negeri yang bertempat di Jl. Karangtineung Sukajadi-Bandung.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan umum masalah penelitian ini adalah mengetahui “bagaimana kontribusi pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III ?”
Kemudian, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka secara
khusus dibuat tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pola asuh orang tua yang dirasakan siswa SD kelas III?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa SD kelas III?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, secara khusus tujuan penelitian ini
yaitu mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:
7
2. Mengetahui prestasi belajar siswa SD kelas III
Selanjutnya tujuan daripada penelitian ini adalah mendeskripsikan secara
umum tentang “kontribusi pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III”.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan secara
deskriptis mengenai kontribusi pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap
prestasi belajar siswa SD kelas III dan manfaat-manfaat lain dari pola asuh orang
tua di dalam keluarga.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa
Penelitian yang dihasilkan dapat hak pengasuhan yang layak dari orang
tuanya dan mempengaruhi prestasi belajar yang lebih baik di sekolahnya.
b. Orang tua
Penelitian yang dihasilkan dapat mempengaruhi dan memberikan
pencerahan bagi orang tua untuk mengasuh anak-anaknya dengan baik dalam
keluarga, sehingga anak-anak yang menjadi kebanggaan orang tua bisa
berprestasi dan menggampai cita-cita yang sukses dimasa depannya.
c. Guru
Penelitian yang dihasilkan dapat memberikan pengaruh bagi kelangsungan
proses kegiatan belajar (KMB) di sekolah khususnya pada siswa yang diajar
oleh guru di kelas. Guru bisa lebih mengenal karakteristik siswanya di kelas
bila mengetahui dan mengerti tentang pola asuh yang diberikan orang tuanya.
Sehingga guru bisa membimbing siswanya untuk selalu belajar dengan baik.
Karena guru juga bisa disebut orang tua untuk murid-muridnya.
d. Peneliti
Penelitian yang dihasilkan dapat berguna untuk peneliti karena peneliti
bisa lebih mendalami tentang pengetahuan-pengetahuan tentang pola asuh
orang tua serta pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan dengan
e. LPTK
Penelitian yang dihasilkan dapat berguna menjadi referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan bahasan pada
penelitian ini.
E. Struktur Organisasi Penelitian
Pada penelitian ini struktur organisasi pembahahasan penelitian disajikan
secara terstuktur sesuai dengan bahasan-bahasan penelitian.
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
penelitian.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam kajian pustaka mencakup kajian teori dari pola asuh orang tua, dan
prestasi belajar serta teori-teori yang berhubungan dengan bahasan penelitian.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian mencakup desain penelitian, partisipan, populasi dan
sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data yang
berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam hasil dan pembahasan mencakup hasil-hasil yang didapat dari
penemuan penelitian dan akan mengungkap data-data yang sudah terkumpul dari
hasil pengumpulan data penelitian dan selanjutnya akan dibahas secara deskriptif
sesuai dengan metode yang telah ditentukan.
5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam simpulan dan rekomendasi mencakup beberapa simpulan penting dari
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Menurut Nazir. M (1988, hlm. 63-65) menyatakan bahwa,
“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas pada peristiwa masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki”.
Metode deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu untuk
menggambarkan tentang variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Dimana pada
penelitian ini hasil yang didapatkan akan dideskripsikan mengenai kontribusi pola
asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III tahun ajaran 2014-2015 di
SD Negeri yang bertempat di Jl. Karangtineung Kec. Sukajadi-Bandung, yang akan
dibuat secara deskriptif, sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
hubungan antarfenomena yang diteliti.
B. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian ini digambarkan pada bagan sebagai berikut:
C. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
metode gabungan (mix method) yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Penggunaan pendekatan kuantitatif dikarenakan data-data serta sumber data dijaring
melalui proses kuantifikasi dengan menggunakan angket/kuisioner yang
dikembangkan sesuai standar dan memenuhi validitas dan reliabilitasnya. Pendekatan
kualitatif digunakan karena pada proses pengumpulan data menggunakan pedoman
observasi dokumen.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah SD Negeri yang bertempat di Jl.
Karangtineung Kec. Sukajadi Kota Bandung, tahun ajaran 2014-2015.
2. Sampel
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive
sampling. “Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang dikehendaki” (Sugiono, 2011, hlm.
118-127). Dimana sampel yang dibutuhkan akan ditentukan oleh peneliti sesuai
dengan permasalahan yang dikaji.
Ketika peneliti mempertimbangkan populasi yang diteliti dari semua kelas yang
ada dalam populasi tersebut, ternyata ada satu kelas yang mempunyai karakteristik
yang berbeda dari kelas lain yaitu siswa kelas III, dimana karakteristik yang
diperlihatkan oleh siswa kelas III ini masih berpikir secara abstrak (dalam artian cara
berpikirnya masih tidak bisa diperkirakan dan diduga sebelumnya dengan
melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab orang dewasa). Pada
usia-usia ini (6-12 tahun), anak mulai melawan/menentang orang tua, suka
berargumen, tidak suka mengerjakan pekerjaan rumah, dan banyak menolak perintah
dari orang tuannya. pada kondisi sekarang ini, siswa kelas III juga mengalami
masa-masa transisi dari kelas rendah ke kelas tinggi, sehingga siswa SD kelas III akan
mengalami di mana masa-masa yang akan dijalaninya menjadi sangat berbeda dari
33
Maka dari itu, sampel yang diambil tidak secara keseluruhan dari populasi SD
Negeri di Jl. Karangtineung Kec. Sukajadi-Bandung, melainkan sampel yang diambil
hanya satu kelas yaitu kelas III yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 16 siswa
laki-laki dan 17 siswa perempuan.
E. Definisi Operasional
Untuk menegaskan penelitian yang akan dilaksanakan dengan judul “kontribusi pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III”,
maka diambilah beberapa definisi yang berkaitan dengan variabel-variabel sebagai
kajian penting dalam penelitian ini. Sehingga pada penelitian yang akan dilaksanakan
tidak ada kekeliruan dan akan lebih terarah dalam proses pelaksanaannya.
Ada beberapa definisi yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pola Asuh
Pola asuh pada penelitian ini dimaksudkan sebagai menjaga, pembimbingan, dan
memimpin anak yang dilakukan oleh orang tua di dalam keluarga dengan
menggunakan jenis-jenis/bentuk-bentuk pengasuhan yang telah ditetapkan (pola asuh
otoriter, permisif, dan demokratis).
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar pada penelitian ini dimaksudkan sebagai hasil yang telah dicapai
oleh siswa dalam aspek kognitif pembelajaran yang ditunjukan dengan nilai rata-rata
raport pada semester satu siswa SD kelas III yang diberikan oleh guru.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada rumusan
masalah yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang terjadi
pada penelitian ini.
1. Instrumen yang digunakan
Ada dua instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu angket/kuisioner
yang telah dikembangkan tentang pola asuh orang tua, dan pedoman observasi
a. Angket/kuisioner
Angket/kuisioner adalah instrumen yang berisi serangkaian pertanyaan yang
akan dijawab oleh responden mengenai kondisi kehidupan, keyakinan, atau sikap
mereka. Angket/kuisioner untuk menghimpun data dengan cara mengajukan
pertanyaan yang disusun dengan sistematis, kemudian disebarkan kepada
responden dengan cara tertentu. Instrumen penelitian ini dipergunakan untuk
menetapkan jawaban-jawaban atas sejumlah pertanyaan melalui formulir yang
akan diisi oleh responden sendiri. Isi angket berupa sekelompok pertanyaan yang
tertulis (tercetak) dengan sistem tertentu yang perlu dijawab dengan tertulis pula
(betapapun singkat dan sederhananya), sehingga hubungan antara peneliti dan
respondennya menjadi tidak langsung. Teknik angket/kuisioner seringkali sangat
tepat sebagai suatu instrumen metode penelitian untuk mendapatkan data yang
cukup luas yang dihimpun dari populasi yang besar, heterogen, dan tempatnya
sporadik. Adapun bentuk angket/kuisioner dalam penelitian ini menggunakan
jenis angket tertutup, dimana para responden memberikan jawaban pernyataannya
dengan memberikan tanda checklist (√ ) pada setiap pernyataan.
b. Pedoman Observasi Dokumen
Instrumen yang digunakan dalam pedoman observasi dokumen ini, bertujuan
untuk mengetahui dokumen-dokumen yang berhubungan dengan prestasi belajar
siswa SD kelas III dari aspek kognitif.
2. Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data
a. Alat Ukur
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket/kuisioner,
yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penggunaan daftar pertanyaan
yang telah disusun dan disebar kepada responden agar diperoleh data yang
dibutuhkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
angket/kuisioner hasil kontruksi peneliti untuk mengungkap pola asuh orang tua
yang dirasa siswa. Sedangkan untuk mengungkapkan prestasi hasil belajar siswa
teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi data untuk mengumpulkan
35
1) Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data
a) Instrumen Pola Asuh Orang Tua
Instrumen pola asuh orang tua yang digunakan dalam penelitian ini
didasarkan pada bentuk-bentuk pola asuh orang tua yang dikemukakan oleh
Stewart dan Koch yang menekankan bahwa pola asuh orang tua dibagi ke
dalam tiga bentuk, yaitu pola asuh orang tua otoriter (authoritarian
parenting), permisif/acuh tak acuh (permissive parenting), dan demokratis
(authoritative parenting). Pengembangan kisi-kisi dan pengembangan butir
soal pola asuh orang tua dijabarkan dalam kisi-kisi yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pola Asuh Orang Tua
Memberikan hukuman yang tidak tetap
37,38 39,40 4
Sedikit tuntutan atau harapan 41,42,43 44,45 5
Kurang hangat 46,47 48 3
Mempertimbangkan keinginan anak 72,73,74 3
Memberikan solusi untuk masalah
b) Instrumen Prestasi Belajar Siswa
Pada instrumen prestasi belajar siswa ini menggunakan pedoman
observasi dokumen yang berhubungan dengan nilai kognitif atau
Data-37
data yang dibutuhkan peneliti yang berpedoman pada observasi dokumen ini
bersumber dari guru/wali kelas. Pengembangan kisi-kisi untuk
mengungkapkan prestasi hasil belajar siswa dapat dilihal pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Prestasi Belajar Siswa
Aspek Indikator
Prestasi
Belajar
Siswa SD
Kelas III
1. Daftar Nama dan Raport Siswa SD kelas III semester 1
2. Nilai per-mata pelajaran dan nilai rata-rata yang diperoleh
masing-masing siswa SD kelas III semester 1
2) Penyusunan Item atau Butir Pernyataan
Penyusunan item atau butir pernyataan instrumen didasarkan pada kisi-kisi
alat pengumpulan data pola asuh orang tua. Dalam penyusunan item atau butir
pernyataan ini dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan format instrumen yang
dibutuhkan pada penelitian ini.
b. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen ini hanya digunakan pada instrumen berbentuk
angket/kuisioner yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dan tidak digunakan
pada instrumen yang berbentuk observasi dokumen yang berkaitan dengan
prestasi belajar. Adapun uji coba instrumen pada pola asuh orang tua yaitu
sebagai berikut:
1) Uji Validitas Instrumen
Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, Arikunto (dalam
Riduwan.M.B.A, 2011, hlm. 97) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
validitas adalah ‘suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur’. Sedangkan, menurut Sugiono (dalam Riduwan.M.B.A, 2011,
ukur yang digunakan untuk menandakan data itu valid sehingga valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang harus diukur’. Dari
pengertian di atas dapat diartikan bahwa valid itu mengukur apa yang hendak
diukur (ketepatan).
Cara yang digunakan untuk uji validitas instrumen ini menggunakan bantuan
dari program IBM SPSS Statistics v20. Pengambilan keputusan valid atau tidak
valid item pernyataan dari hasil yang didapat melalui program IBM SPSS
Statistics v20 didasarkan pada uji hipotesa Korelasi Product Moment (r) dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Jika �ℎ � positif, dan �ℎ � >� � ,maka item pernyataan valid b. Jika �ℎ � negatif, dan �ℎ � <� � ,maka item pernyataan tidak valid
Untuk lebih jelasnya tentang uji validitas, berikut adalah hasil penghitungan
rekapitulasi uji validitas pola asuh orang tua:
Tabel 3.3
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua
No.56 0.436 >0.344 Valid
Berdasarkan tabel 3.4 diperoleh bahwa dari 87 item pernyataan instrumen
pola asuh orang tua hanya mendapatkan item pernyataan valid sebanyak 38 item
41
Setelah dilakukan uji coba pada angket, maka terdapat perubahan pada
kisi-kisi instrumen pola asuh orang tua, perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel
3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.4
Pengasuhan Demokratis (Authoritative
Parenting)
Memberikan pendapat pada tingkah laku anak
61,62,63 3
Bangga dan memberikan dukungan 65,66 2
Peraturan jelas 68,69,70 3
Mempertimbangkan keinginan anak 72,73 2
Hangat 80 78 2
Adanya kebersamaan 87 84,85,86 4
Jumlah 13 25 38
2) Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah diuji validitas setiap item dari pernyataan-pernyataan instrumen,
selanjutnya alat pengumpul data diuji tingkat reliabilitasnya. Reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap
baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesius mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya dan
dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama
(konsisten).
Dalam uji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan bantuan Program IBM
SPSS Statistics v20 dengan menggunakan statistika Cronbach’s Alpha yang
didasarkan pada nilai korelasi Gutman Split-Half Coefficient dengan
mengategorikan korelasi sangat kuat, kuat, cukup kuat, rendah, sangat rendah.
Untuk lebih jelasnya, kategori pada korelasi Gutman Split-Half Coefficient dapat
dilihat pada tabel 3.5, sebagai berikut:
Tabel 3.5
Indeks Koefisien Korelasi Realibilitas Instrumen
43
Pengambilan keputusan pada reliabilitas instrumen yaitu apabila
menghasilkan koefisien korelasi rendah dan sangat rendah, maka instrumen
belum bisa dikatakan realibilitas atau tidak bisa teruji keterandalannya. Dan
apabila pada instrumen menghasilkan koefisien korelasi kuat dan sangat kuat,
maka instrumen bisa dikatakan realibitas atau telah teruji keterandalannya.
Hasil dari penghitungan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics v20,
maka hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6
Reliabilitas dengan Bantuan IBM SPSS Statistics v20
Reliability Statistics
Berdasakan hasil diatas bahwa nilai korelasi Gutman Split-Half Coefficient
berada pada angka 0.625 yang berarti masuk pada kategori kuat. Bila
dibandingkan dengan � � (0.344) maka �ℎ � lebih besar dari � � yaitu 0.625>0.344. Dengan demikian bahwa instrumen pola asuh orang tua dinyatakan
c. Verifikasi Data
Penyeleksian data dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan pengisian
yang dilakukan oleh siswa dan dokumen-dokumen yang berkaitan tentang
prestasi belajar siswa SD kelas III spade semester satu. Ketika semua data yang
dibutuhkan sudah terkumpul dari banyaknya siswa yang berjumlah 33 siswa,
maka data yang akan diolah tersebut memenuhi syarat untuk diolah.
d. Penyekoran
Setiap instrumen baik instrumen yang mengungkap pola asuh orang tua
maupun prestasi hasil belajar siswa mempunyai sistem penyekoran. Instrumen
yang mengungkap pola asuh orang tua menggunakan model skala Likert, yaitu:
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak
Sesuai (STS). Sedangkan instrumen prestasi hasil belajar menggunakan
penyekoran nilai rata-rata dari keseluruhan nilai mata pelajaran yang didapatkan
siswa, kemudian dari keseluruhan siswa akan dikelompokan pada prestasi yang
didapatkannya sesuai dengan nilai rata-rata yang diperolehnya. Adapun
pengelompokan prestasi hasil belajar siswa yaitu: Tinggi (T), Sedang (S), dan
Rendah (R).
Cara penyekoran untuk setiap butir pernyataan dari jawaban responden/siswa
mengikuti pola seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7 Pola Penyekoran
Skala Likert
Kriteria
Pola Skala Penyekoran
SS S R TS STS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Sedangkan pada prestasi belajar siswa pola pengelompokan dapat dilihat pada
45
Tabel 3.8
Kategori Prestasi Belajar Siswa
Skala Nilai Kategori
0 - 60.0 Rendah
60.1 – 80,0 Baik
80.1 – 100 Sangat Baik
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap I : pada tahap ini penelitian masih dalam proses perencanaan, penyusunan
proposal penelitian, dan perijinan-perijinan pelaksanaan penelitian ke Bidang
Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia dan
sekolah yang akan menjadi subjek penelitian.
2. Tahap II : pada tahap ini peneliti sudah mempersiapkan instrumen-instrumen
penelitian, menyebarkan instrumen-instrumen penelitian, dan mengumpulkan
data-data dilapangan.
3. Tahap III : pada tahap ini, data yang sudah terkumpul akan diolah dan akan dibuat
laporan hasil penelitian secara utuh, serta akan dipertanggung jawabkan hasil
penelitian tersebut pada sidang yang akan dilakukan selanjutnya.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini, dibagi ke beberapa gambaran-gambaran umum
yang akan dianalisis. Adapun gambaran-gambaran umumnya sebagai berikut:
1. Gambaran Umum Pola Asuh Orang Tua yang Dirasakan Siswa SD Kelas III
Pola asuh yang dirasakan oleh siswa ditentukan dengan cara mencari rata-rata
terbesar dari setiap pernyataan ketiga pola asuh orang tua tersebut.
2. Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa SD Kelas III
Untuk mengetahui gambaran umum pada prestasi belajar siswa kelas III SD
digunakan statistik yang sudah sering digunakan untuk mencari rata-rata (Mean) dari
keseluruhan nilai yang diperoleh siswa dalam satu semester. Adapun rumus statistik
untuk mencari rata-rata (Mean) pada keseluruhan nilai yang diperoleh siswa kelas
�
=
∑ �
(Sudijono.A, 2011, hlm. 81)
Keterangan :
� : Rata-rata yang dicari
∑ � : Jumlah dari skor (nilai-nilai) yang ada : Banyaknya skor (nilai-nilai) itu sendiri
3. Kontribusi Pola Asuh Orang Tua di dalam Keluarga terhadap Prestasi Belajar
Siswa SD Kelas III
Analisis data untuk mengungkap gambaran mengenai kontribusi pola asuh orang
tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas III SD yaitu dengan
menggunakan Statistik Nonparametrik. “Statistik Nonparametrik biasa dipakai dalam
analisis dua statistik yang tidak menuntut persyaratan-persyaratan yang sangat ketat
sebagaimana pada statistik parametrik” (Setyosari.P, 2012, hlm. 246).
Hasil pengumpulan data dilapangan akan diolah dengan Statistik Nonparametrik
jenis Chi-Kuadrat (� ). Adapun rumus Statistik Nonparametrik jenis Chi-Kuadrat
(� ) yang digunakan adalah:
� = ∑ ∑( −� )
�
= �
=
�
⁄
(Setyosari.P, 2012, hlm. 250)
Keterangan:
� : Chi-Kuadrat
∑ ∑ : Jumlah yang dihasilkan dari variabel
47
Untuk mencari kuat atau tidaknya kontribusi pola asuh orang tua terhadap prestasi
belajar siswa SD kelas III yaitu menggunakan koefisien kontingensi C, dengan rumus
sebagai berikut:
� = √� +�
Keterangan:
� = koefisien kontingensi C
� = chi-kuadrat yang diperoleh
= jumlah frekuensi
Supaya koefisien kontingensi C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai
kontribusi pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD
kelas III, perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi C maksimum dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
� � = √ −
Keterangan:
� � = koefisien kontingensi C maksimum
= Banyaknya baris dan kolom
Untuk pengambilan keputusan pada kontribusi pola asuh orang tua di dalam
keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III, maka dicarilah koefisien
kontingensi C pada koefisien kontingensi C maksimum, dengan rumus sebagai
berikut:
�
� �× %
Apabila sudah memperoleh dari nilai hasil kontribusi pola asuh orang tua di
kontribusi tersebut kemudian dicocokan pada klasifikasi koefisien kontingensi kurang
kuat, kuat, dan sangat kuat yang dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3.9
Klasifikasi Koefisien Kontingensi
No Skala Klasifikasi Klasifikasi
1 0% - 30% Kurang Kuat
2 31% - 70% Kuat
3 71% -100% Sangat Kuat
Jika hasil penghitungan pada penghitungan koefisien kontingensi C dan C
maksimum memperoleh hasil pada skala koefisien 0% - 30%, maka kontribusi
diantara keduanya dapat dinyatakan kurang kuat, jika memperoleh hasil pada skala
koefisien 31% - 70%, maka kontribusi diantara keduanya dapat dinyatakan kuat, dan
jika memperoleh hasil pada skala koefisien 71% - 100%, maka kontribusi diantara
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya dipaparkan, terdapat
beberapa simpulan pada kontribusi pola asuh orang tua di dalam keluarga
terhadap prestasi belajar siswa SD kelas III, diantaranya:
1. Pola asuh orang tua yang dirasakan siswa SD kelas III di SD Negeri yang
terletak di Jln. Karangtineung Kec. Sukajadi-Bandung beragam-ragam.
Namun jika dilihat dari frekuensi dan persentasenya mayoritas siswa SD
kelas III berada pada pola asuh permisif (permissive parenting). Pola asuh
permisif (permissive parenting) pada umumnya pola perlakuan yang diterima
siswa dari orang tua yang acuh tak acuh, dan pada pola asuh permisif
(permissive parenting) yang diberikan oleh orang tuanya bersifat acceptance
tinggi namun kontrol yang rendah, kebebasan kepada anak untuk dorongan
atau keinginannya, dan orang tua tidak menggunakan hukuman-hukuman
yang konsisten.
2. Prestasi belajar siswa SD kelas III yang didapat dari hasil raport semester I
dalam aspek kognitif juga beragam. Namun jika dilihat dari frekuensi dan
persentasenya mayoritas siswa SD kelas III berada pada kategori prestasi
belajar yang sangat baik. Pada umumnya prestasi belajar baik dan sangat baik
pada siswa SD kelas III dilihat dari rata-rata keseluruhan nilai mata pelajaran
di semester satu yang diberikan oleh guru.
3. Pola asuh orang tua di dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa SD
kelas III memperoleh 21.22%. Bila dikaitkan dengan klasifikasi koefisien
kontingensi, maka kontribusi pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar
siswa SD kelas III dapat dinyatakan kurang kuat. Kontribusi pola asuh orang
tua memegang peranan penting dalam perkembangan prestasi belajar anaknya
di sekolah. Apabila pengasuhan yang diberikan orang tua sudah baik, maka
hasil penelitian yang menunjukan bahwa pola asuh yang diberikan orang tua
yang kurang baik tidak terlalu berpengaruh pada prestasi siswa dan siswa
dapat memperoleh prestasi hasil belajar yang baik dan memuaskan. Ini
dikarenakan anak pada usia-usia sekolah dasar masih belum memahami
betapa pentingnya pengaruh pola asuh orang tua untuk memberikan motivasi
belajarnya di sekolah.
B. Rekomendasi
1. Siswa
Untuk siswa yang merasakan pola asuh yang tidak sesuai dengan
kehidupannya haruslah berani untuk menegur atau memberi tahu orang tuanya
agar lebih diperhatikan dan dipedulikan selayaknya anak. Walaupun usia
memang belum sepantasnya untuk memberikan perlawanan kepada orang tua,
tapi berani adalah salah satu dari banyaknya cara untuk memperbaiki kehidupan
dimasa depan. Karena keluarga kalian sangat mempengaruhi keberhasilan kalian
dimasa yang akan datang.
2. Orang Tua
Orang tua tidak sepantasnya memberikan pengasuhan yang otoriter atau acuh
tak acuh, berilah pengasuhan pada anak secara demokratis. Anak adalah anugerah
sangat berharga yang telah dititipkan dari yang maha kuasa, seharusnya orang tua
menjaga, merawat, dan mendidik dengan penuh kasih sayang. Orang tua adalah
cerminan bagi anak-anaknya. Keberhasilan seorang anak akan sangat
berpengaruh pada pola asuh yang diberikan orang tuanya. Karena orang tua
adalah kunci dari keberhasilan anak-anaknya.
3. Guru
Guru sebagai orang tua di sekolah harus lebih memperhatikan anak didiknya
dengan baik. Walaupun anak didik di sekolah bukanlah anak kandung dari
seorang guru, anggaplah anak didik seperti halnya anak kandung sendiri. Karena
sudah menjadi tanggung jawab seorang guru memberikan pendidikan dan
bimbingan sehingga anak-anak didiknya menjadi anak yang berprestasi dan
berhasil untuk bekal dimasa depannya nanti.
64
Untuk peneliti, eksplorasi dan gali kembali hal-hal yang berkaitan pada
penelitian ini. Karena begitu penting isi dari penelitian yang dihasilkan. Amalkan
pembelajaran yang telah didapat dari penelitian yang dihasilkan, karena
DAFTAR PUSTAKA
Admin Blog. (2012. April). Pengertian Prestasi Menurut Para Ahli. [Online]. Diaksis dari http://definisipengertian.com.
Anwar. (2013, 8 Juni). Pengertian Prestasi Belajar Definisi Menurut Para Ahli.[Online]. Diakses dari http://www.lintasjari.com.
Apriliani. E. (2012). Kontribusi Pola Asuh Orang tua Terhadap Stabilitas Emosi Siswa serta Implikasinya pada Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. (Skripsi). PPB FIP UPI Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Damyanti & Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Devamelodika (2012, 24 Desember). Teori Prestasi Belajar untuk Skripsi Pendidikan Lengkap dengan Daftar Pustaka. [Online]. Diakses dari http://devamelodica.com/
Djamarah. (1994). Prestasi Belajara dan Kompetensi Guru. Surabaya. Usaha Nasional.
Murti. I.R.. (2008). Hubungan Antara Literatur. (Skripsi). FKM UI. Universitas Indonesia. Depok.
Nazir. M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Ngalim & Purwanto. (1988). Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Karya.
Pasaribu. I.L & Simanjuntak. B. (1983). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung. Tersito.
Riduwan.M.B.A. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung. Alfabeta.
Rindiani. (2011). Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Daur Air dan Peristiwa Alam. (Skripsi). PGSD Pedagogik FIP UPI. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sardiman. (1994). Interaksi dan Motivasi Mengajar. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Setyosari.P. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
65
Sudijono.A. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Rajawali Pers.
Sudjana. (1975). Metoda Statistika. Bandung. Tarsito.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sumarno. (2002). Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset.
Surya. M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung. Pustaka Bani Quraisy.
Syah. M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.
Tridhonanto. A. (2014). Pengembangan Pola Asuh Demokratis. Jakarta. PT Alex Media Komputindo.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI Press.