• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN

PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

oleh

Amelia Herlina

1302554

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ii Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

iii Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN

PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Oleh Amelia Herlina

S.Pd Universitas Bengkulu, 2012

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung

© Amelia Herlina 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(4)

iv Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

HALAMAN PENGESAHAN TESIS

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN

PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Oleh

Amelia Herlina

NIM. 1302554

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing,

Dr. Muslim, M.Pd. NIP. 19640606199031003

Mengetahui,

(5)

v Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr.Phil. Ari Widodo, M.Ed

(6)

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed Tema Tekanan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep

Siswa SMP

Amelia Herlina

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini tentang penerapan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed yang memadukan materi pelajaran biologi, fisika dan kimia SMP kelas VIII dengan tema tekanan. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada tema tekanan. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain non-equivalent pretest and posttest control group. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII pada salah satu SMP Negeri di Bandung. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dan satu lagi kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan berpikir kritis, tes penguasaan konsep dan angket tanggapan siswa. Hasil perolehan rata-rata N-gain keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 0,65 dengan kategori sedang sedangkan kelas kontrol sebesar 0,36 dengan kategori sedang. Tes uji beda rata-rata N-gain sebesar 0,000 lebih kecil dari � = 0,05. Rata-rata N-gain penguasaan konsep kelas eksperimen sebesar 0,61 dengan kategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,48 dengan kategori sedang. Hasil tes uji beda rata-rata N-gain penguasaan konsep sebesar 0,046 lebih kecil dari � = 0,05. Dengan demikian peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada tema tekanan setelah pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed meningkat secara signifikan. Hampir seluruh siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.

(7)

xii Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Integrated Science Learning Webbed Type on The Theme of Pressure to Increase Critical Thinking Skills and Content Knowledge of Junior High

School Students

Amelia Herlina

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: [email protected]

Abstract

Integrated science learning webbed type aims to know the increase critical thinking ability and content knowledge of students on the theme of pressure. Research method was quasy experimental with non-equivalent pretest and posttest control group design. The population was the whole of VIII grade in the one school. The sample were two classes for experiment class that used integrated science learning webbed type and control class used conventional learning that integrated science learning fragmented type. Sampling using purposive sampling technique. The instruments were critical thinking test, content knowledge test and student perception questionnaire. The result analysis of N-gain acquired average of N-gain critical thinking skills in experiment class is 0.65 with medium category and control class is 0.36 with medium category. Discrimination index of critical thinking skills is 0.000 less than 0.05. Average N-gain of content knowledge for experiment class is 0.61 with medium category and control class is 0.48 with medium category. Discrimination index of content knowledge is 0.046 less that 0.05. So, critical thinking skills and content knowledge of junior high school students after implementation of integrated science learning webbed type on the theme of pressure increased significantly. Almost all of students gave positive perception to integrated science learning webbed type on the theme of pressure. Keywords: Integrated Science Learning Webbed Type, Problem Based Learning,

(8)

xiii Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

(9)

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iii

DAFTAR ISI ... iv

C. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 15

D. Keterampilan Berpikir Kritis ... 20

E. Penguasaan Konsep ... 24

F. Hubungan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed, Model Pembelajaran PBL, Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep ... 27

G. Penelitian yang Relevan ... 28

H. Kajian Materi Tema Tekanan ... 29

I. Hipotesis Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN... 44

A. Desain Penelitian ... 44

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

(10)

v Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 97

A. Simpulan ... 97

B. Implikasi ... 97

C. Rekomendasi ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(11)

vi Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Lingkup Materi IPA SMP/MTs (Permendikbud nomor 64 tahun 2013

Tentang Standar Isi ... 11

2.2 Keterkaitan antara langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar Dan Maknanya ... 12

2.3 Peran Guru, Siswa dan Masalah dalam Model Pembelajaran PBL ... 16

2.4 Sintaks Model Pembelajaran PBL ... 17

2.5 Aspek dan Kemampuan Keterampilan Berpikir Kritis ... 22

2.6 Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis ... 23

2.7 Dimensi Taksonomi Bloom Revisi ... 25

2.8 Dimensi Proses Kognitif Menurut Anderson ... 26

2.9 Matriks Tujuan Pembelajaran ... 27

2.10 Hubungan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed, Model Pembelajaran PBL, Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep ... 27

2.11 KD Kelas VIII yang Terkait Tema Tekanan ... 30

2.12 Kompetensi Dasar dan Indikator Keterpaduan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed Tema Tekanan... 31

3.1 Non-Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design ... 44

3.2 Jenis Instrumen Penelitian ... 47

3.3 Pemberian Skor Pilihan Ganda Beralasan ... 49

3.4 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sebelum Validasi ... 49

3.5 Tingkat Daya Pembeda ... 52

3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis ... 53

3.7 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Setelah Validasi dan Uji Coba ... 54

3.8 Rekapitulasi Soal Tiap Jenjang Kognitif Penguasaan Konsep Sebelum Validasi ... 55

3.9 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep ... 56

3.10 Rekapitulasi Sebaran Soal Tipa Tingkatan Kognitif Penguasaan Konsep Setelah Validasi dan Uji Coba ... 57

3.11 Kategori Perolehan Nilai Indeks Gain ... 61

3.12 Kriteria Persentase Tanggapan ... 66

4.1 Uji Normalitas Pretes Keterampilan Berpikir Kritis ... 68

4.2 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes Keterampilan Berpikir Kritis... 68

4.3 Hasil Uji Beda Rata-Rata Data Pretes Keterampilan Berpikir Kritis ... 70

4.4 Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis ... 70

4.5 Hasil Uji Homogenitas Varians Data N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis ... 70

4.6 Hasil Uji Beda Rata-rata N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 71

(12)

vii Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penguasaan Konsep ... 74

Tabel Halaman

4.9 Uji Normalitas N-Gain Penguasaan Konsep ... 75 4.10 Hasil Uji Homogenitas Varians Data N-Gain Penguasaan Konsep ... 75 4.11 Hasil Uji Beda Rata-rata N-Gain Penguasaan Konsep

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 76 4.12 Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa

terhadap Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed

(13)

viii Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed ... 13

2.2 Aspek Berpikir Kritis ... 22

2.3 Integrasi Tipe Webbed pada Tema Tekanan... 31

2.4 Osmosis pada Sel Tubuh ... 36

3.1 Alur Penelitian ... 58

3.2 Bagan Alur Analisis Data Uji Beda Rata-Rata ... 64

4.1 Diagram Perbandingan Persentase Nilai Rata-Rata Pretes, Postes dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 67

4.2 Diagram Persentase Rata-Rata Nilai N-Gain pada Setiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 72

4.3 Diagram Perbandingan Persentase Nilai Rata-Rata Pretes, Postes dan N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 73

4.4 Diagram Persentase Rata-Rata Nilai N-Gain pada Setiap Tingkatan Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 77

(14)

ix Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A Perangkat Pembelajaran... 104

A.1 Silabus Pembelajaran ... 105

A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 109

A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 140

Lampiran B Instrumen Penelitian... ... 156

B.1 Kisi-kisi Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 157

B.2 Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep ... 169

B.3 Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ... 184

B.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 187

B.5 Kisi-kisi Soal Pretes – Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... 190

B.6 Kisi-kisi Soal Pretes – PostesPenguasaan Konsep ... 198

B.7 Lembar Soal dan Lembar Jawaban Pretes – Postes ... 208

B.8 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli terhadap Instrumen ... 216

Lampiran C Hasil Uji Coba Instrumen... ... 218

C.1 Hasil Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 219

C.2 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 221

C.3 Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep ... 222

C.4 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Tes Penguasaan Konsep ... 225

Lampiran D Hasil Penelitian ... 226

D.1 Rekapitulasi Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 227

D.2 Rekapitulasi Postes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 228

D.3 Rekapitulasi Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 229

D.4 Rekapitulasi Postes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol .. 230

D.5 Rekapitulasi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 231

D.6 Rekapitulasi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol . 232 D.7 Rekapitulasi N-Gain Untuk Setiap Tingkatan Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 233

D.8 Rekapitulasi N-Gain Untuk Setiap Tingkatan Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 237

D.9 Rekapitulasi Pretes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 241

D.10 Rekapitulasi Postes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 243

D.11 Rekapitulasi Pretes Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 245

D.12 Rekapitulasi Postes Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 247

D.13 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen... 249

D.14 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 250

(15)

x Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konsep Kelas Kontrol ... 253

Lampiran Halaman D.17 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep Pada Setiap Konsep Kelas Eksperimen ... 255

D.18 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep pada Setiap Konsep Kelas Kontrol ... 257

D.19 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed pada Tema Tekanan ... 259

D.20 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed ... 260 22 D.21 Rekapitulasi Hasil Uji Pendahuluan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ... 261

D.22 Rekapitulasi Hasil Uji pendahuluan penguasaan Konsep Siswa .... 262

Lampiran E Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 263

E.1 Uji Normalitas Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 264

E.2 Uji Normalitas Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 265

E.3 Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 266

E.4 Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 268

E.5 Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 269

E.6 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 270

E.7 Uji Normalitas Pretes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 272

E.8 Uji Normalitas Pretes Penguasaan Konsep Kelas Kontrol... 273

E.9 Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Pretes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 274

E.10 Uji Normalitas N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 275

E.11 Uji Normalitas N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 276

E.12 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 277

Lampiran F Dokumen Penelitian ... 279

F.1 Komentar Umum Hasil Judgment Instrumen... 280

F.2 SK Pembimbing ... 282

F.3 Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian... 284

F.4 Foto Kegiatan Penelitian ... 285

(16)

1

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang

sangat potensial membangun keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

Pembelajaran IPA bukan hanya merupakan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip saja tapi juga merupakan suatu

bentuk proses penemuan yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada

pengalaman langsung secara ilmiah. Pembelajaran IPA yang bermanfaat berarti

terdapat konten keseharian atau konteks yang berguna untuk pembelajaran

pendewasaan dan pembelajaran jangka panjang (Astrom, 2006).

Pada saat ini pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu belum sepenuhnya

terlaksana. Meski sudah menjadi IPA terpadu tapi pada kenyataannya masih

diajarkan secara terpisah dengan tema yang berbeda. Guru yang mengajar

pelajaran IPA terpadu di SMP memiliki latar belakang pendidikan yang beragam

seperti pendidikan kimia, pendidikan biologi dan pendidikan fisika berpotensi

membuat guru bias dalam memberikan pembelajaran.

Dalam praktiknya pelaksanaan IPA terpadu masih mengalami banyak

kendala. Beberapa alasan yang sering diungkapkan berkaitan dengan

terkendalanya pelaksanaan IPA terpadu di SMP adalah keterbatasan alokasi waktu

persiapan pembelajaran, sarana dan prasarana, lingkungan belajar, dan jumlah

siswa tiap kelas yang terlalu banyak. Pada jenjang SMP memungkinkan adanya

kerja sama antara guru (team teaching) yang berlatar belakang pendidikan kimia,

biologi dan fisika untuk bekerja sama mengembangkan pembelajaran IPA

terpadu, tetapi kenyataannya di lapangan sulit untuk melakukan team teaching

(Khalid et al., 2011).

Selain pembelajaran IPA terpadu yang masih menemukan banyak kendala

di lapangan, pembelajaran IPA terpadu juga masih berorientasi pada tes atau

ujian. Kondisi siswa yang hanya ditekankan pada kemampuan menghapal akan

berdampak pada lemahnya penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari.

(17)

2

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melainkan saling melengkapi dalam pembelajaran. Pemahaman konsep yang baik

dari beberapa sudut pandang akan membuat siswa lebih bijak dalam menyikapi

atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka. Guru sebaiknya bisa

membuat pembelajaran IPA terpadu menjadi pelajaran yang menarik dan

menyenangkan bagi siswa. Jika siswa memiliki ketertarikan dan menyukai

pelajaran IPA terpadu maka siswa akan memiliki daya ingat jangka panjang

mengenai pelajaran tersebut (Bulunuz & Jarrett, 2010).

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu akan lebih optimal

jika guru dalam merencanakan pembelajaran mempertimbangkan kondisi dan

potensi siswa serta kemampuan sumber daya pendukung lainnya. Kondisi dan

potensi siswa tersebut meliputi minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan siswa.

Adapun kemampuan sumber daya pendukung meliputi kemampuan guru,

ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, serta kepedulian stakeholders

sekolah. Kurikulum pembelajaran IPA terpadu seharusnya dibekali petunjuk bagi

guru tanpa membatasi kebebasan dan kekreatifitasan guru dalam mendesain

pembelajaran. Kebebasan guru dalam mendesain kurikulum pembelajaran

berkemungkinan akan membangun rasa penasaran, ketertarikan dan memancing

rasa ingin tahu siswa (Bulunuz & Jarrett, 2010).

Pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu hendaknya menumbuhkan

(18)

3

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk kerja. Pendidikan yang sesuai dengan masa depan akan terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran yang dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, dari satu arah menuju interaktif, dari pasif menuju aktif menyelidiki, dari maya/ abstrak menjadi konteks dunia nyata, dari pembelajaran pribadi menjadi pembelajaran berbasis tim, dari hubungan satu arah menjadi kooperatif, dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak, dari pemikiran faktual menjadi kritis, dari penyampaian pengetahuan menjadi pertukaran pengetahuan (Kemendikbud, 2014, hlm. 4-5).

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui keadaan yang terjadi

dilapangan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran

IPA mengenai keterampilan berpikir kritis siswa. Melalui wawancara diketahui

bahwa guru tidak memiliki data tentang tingkat keterampilan berpikir kritis siswa,

oleh karena itu peneliti melakukan uji coba lapangan. Berdasarkan uji coba

lapangan yang pernah dilakukan di SMP Negeri tempat dilakukannya penelitian

menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa masih perlu ditingkatkan.

Uji coba ini dilakukan oleh peneliti dengan cara membuat tes keterampilan

berpikir kritis yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda beralasan yang diujikan pada

siswa di salah satu kelas VIII. Dari hasil uji coba ini diperoleh hasil bahwa

keterampilan berpikir kritis siswa masih perlu ditingkatkan. Keterampilan berpikir

kritis siswa perlu dikembangkan sejak dini agar siswa mampu menghadapi

tantangan masa depan (Thompson, 2011).

Tidak hanya keterampilan berpikir kritis yang perlu diperhatikan, tetapi

juga penguasaan konsep siswa karena kedua hal ini sama-sama penting (Burris &

Garton, 2007). Untuk mengetahui kondisi pengusaan konsep siswa di sekolah

tempat penelitian maka peneliti juga mengadakan wawancara kepada guru dan uji

coba lapangan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa secara umum

penguasaan konsep siswa sudah cukup baik tetapi tidak pada semua materi

(19)

4

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi seperti tekanan. Peneliti memberikan tes penguasaan konsep siswa

sebanyak 20 soal dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini diberikan secara bersamaan

dengan tes keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas yang sama. Berdasarkan

hasil uji coba ini maka bisa dilihat bahwa penguasaan konsep siswa masih perlu

ditingkatkan. Sehingga untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan

pengusaan konsep siswa maka perlu dilakukan pengintegrasian pada pembelajaran

IPA. Dengan mengintegrasikan materi pelajaran IPA dari biologi, fisika dan kimia

diharapkan siswa mampu melihat keterkaitan antara konsep dengan fenomena

yang terjadi di dunia nyata dan memancing siswa untuk berpikir kritis. IPA

dikembangkan sebagai pembelajaran terpadu yaitu pendidikan berorientasi

aplikatif, pengembangan keterampilan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin

tahu, dan pengemabngan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap

lingkungan sosial dan alam (Kemendikbud, 2014, hlm. 9).

Kompetensi Dasar (KD) pada kelas VIII semester II SMP yang bisa

diintegrasikan dengan tema tekanan cukup banyak mencakup biologi, fisika dan

kimia, sehingga siswa bisa melihat bagaimana keterpaduannya. Untuk

memadukan materi peneliti tertarik menggunakan pembelajaran terpadu tipe

webbed karena keterpaduan ini mampu membangun keterampilan berpikir kritis

dengan melihat konsep, topik dan ide secara luas yang dihubungkan dengan tema

tertentu sehingga diharapkan mampu memecahkan masalah yang mereka hadapi

dengan berpikir luas dan melihat dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Pembelajaran terpadu tipe webbed bersifat tematik, menggunakan tema yang

selaras dengan konsep, topik dan ide (Fogarty, 1991, hlm. 54). Pembelajaran

tematik merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung pada

siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (Daryanto,

2014).

Pembelajaran IPA terpadu tipe webbed ini diharapkan dapat memperkuat

konsep siswa dalam memahami pelajaran. Selain itu, pembelajaran terpadu tipe

webbed tergolong mudah diterapkan untuk guru yang belum bisa, belum terbiasa

(20)

5

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi guru untuk memadukan pembelajaran IPA

dengan tema yang beragam sesuai dengan kebutuhan pembelajaran kedepannya.

Selain pengintegrasian kurikulum pembelajaran, pendekatan dalam

penyampaian pembelajaran juga perlu diperhatikan (Becker & Park, 2011).

Sebagai seorang profesional, guru memerlukan keterampilan praktis agar mampu

menjembatani antara individu dan kelompok untuk membangun pengetahuan

bersama-sama. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa integrasi

kurikulum pembelajaran IPA berbasis aktivitas terhadap prestasi menunjukkan

peningkatan yang signifikan (Turpin & Cage, 2004). Pembelajaran yang

mengharuskan siswa bekerja sama dalam kelompok pada IPA terpadu

mempengaruhi hasil belajar dan sikap siswa. Diperoleh perbedaan yang

signifikan, hasil belajar dan sikap siswa lebih baik pada kelompok yang belajar

bersama dalam kelompok dibandingkan dengan kelas kontrol yang belajar dengan

cara tradisional (Ajaja, 2010). Oleh karena itu, dalam penyampaian materi IPA

terpadu tipe webbed tema tekanan ini peneliti menggunakan model pembelajaran

problem based learning (PBL) yang merupakan model pembelajaran berpusat

pada siswa dalam menyelesaikan masalah. Melalui model pembelajaran PBL

siswa dituntun untuk menghubungkan antara fenomena dengan konsep yang

dipelajari. Model pembelajaran PBL dirasa sangat mendukung perkembangan

keterampilan berpikir kritis siswa dan cocok digunakan untuk penyampaian

pembelajaran IPA terpadu tipe webbed tema tekanan.

Jika ditinjau dari kebaharuan penelitian ini berdasarkan jurnal yang

tersedia secara online, maka jurnal penelitian mengenai pembelajaran IPA terpadu

tipe webbed masih sangat susah diperoleh meskipun pembelajaran terpadu tipe

webbed ini sudah lama ditemukan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan,

maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai mengintegrasikan

pembelajaran IPA yaitu “Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed Tema Tekanan

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa

SMP”.

(21)

6

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang maka identifikasi masalah penelitian ini

adalah:

1. Perlunya pendidikan yang menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.

2. Perlunya pendidikan yang membantu siswa memahami pelajaran IPA terpadu secara utuh.

3. Belum terbiasanya siswa belajar dengan melihat pembelajaran IPA secara luas dan terpadu karena materi pelajaran yang masih terpisah-pisah dan latar belakang pendidikan guru IPA yang masih dominan spesifik disiplin ilmu biologi, fisika dan kimia, bukan lulusan pendidikan IPA sehingga dalam pembelajaran masih berfokus pada satu disiplin ilmu.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis

dan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran IPA terpadu tipe webbed

pada tema tekanan?”. Agar penelitian lebih terarah maka rumusan masalah

dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setelah diterapkan

pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada tema tekanan dibandingkan dengan

pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented?

2. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep siswa setelah diterapkan

pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada tema tekanan dibandingkan dengan

pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe

webbed pada tema tekanan?

D. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

(22)

7

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Keterpaduan diambil dari KI 3 (KD 3.6 dan 3.8) dan KI 4 (KD 4.8) pada mata pelajaran IPA SMP kelas VIII. Pada KD 3.6 hanya dibahas mengenai pernapasan dan peredaran darah manusia.

3. Berdasarkan Fogarty (1991) untuk memadukan pembelajaran ada 10 tipe, tapi dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe webbed.

4. Pengukuran hanya akan dilakukan pada keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep sebagai dampak penerapan pembelajaran terpadu tipe webbed. 5. Peningkatan penguasaan konsep yang diukur adalah ranah kognitif berdasarkan klasifikasi hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom revisi yang mencakup

dimensi pengetahuan faktual dan konseptual (Anderson, 2001) yang diuji dengan

soal pilihan ganda. Tipe soal yang akan diuji adalah soal jenjang C1 (mengingat),

C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi).

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui penerapan

pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed pada tema tekanan.

2. Meningkatkan penguasaan konsep siswa melalui penerapan pembelajaran IPA

Terpadu tipe webbed pada tema tekanan.

3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu

tipe webbed tema tekanan.

F. Manfaat Penelitian

Data hasil penelitian ini diharapkan menjadi bukti tentang penerapan

pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada tema tekanan yang dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa SMP

yang nantinya dapat memperkaya referensi mengenai hasil penelitian yang sejenis

dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan seperti peneliti,

(23)

8

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Struktur Organisasi Tesis

Penulisan tesis ini terdiri dari lima Bab yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Bab I: Pendahuluan

Struktur bab pendahuluan pada tesis ini terdiri dari latar belakang

penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan struktur organisasi tesis.

2. Bab II: Kajian Pustaka

Kajian pustaka pada tesis ini berisikan konsep dan teori mengenai

pembelajaran terpadu tipe webbed, model pembelajaran problem based

learning (PBL), keterampilan berpikir kritis, penguasaan konsep dan kajian

materi tema tekanan. Pada bab ini juga dituliskan penelitian terdahulu yang

relevan.

3. Bab III: Metode Penelitian

Bagian ini merupakan bagian yang bersifat prosedural mulai dari

desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen yang digunakan, tahapan

pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data

yang dijalankan.

4. Bab IV: Temuan dan Pembahasan

Bab ini menyampaikan dua hal utama, yaitu temuan penelitian

berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan

bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan

pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang

telah dirumuskan sebelumnya.

5. Bab V: Simpulan dan Saran

Bab ini berisi simpulan dan saran yang menyajikan pemaknaan peneliti

terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting

(24)

9

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

(25)

44

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Desain yang digunakan adalah non-equivalent pretest and posttest control group. Desain penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol (Creswell, 2013). Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented. Desain penelitian disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Non-Equivalent Pretest and Posttest Control Group Design

Kelas Pretes Perlakuan Postes

Kelas Eksperimen sesudah perlakuan pembelajaran sebagai pretes dan postes.

X = Pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.

B. Lokasi, Populasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMP Negeri di Bandung pada semester

dua tahun ajaran 2014/2015.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII yang terdiri dari 11

kelas di salah satu SMP Negeri di Bandung pada semester dua tahun ajaran

2014/2015. Peneliti memilih populasi siswa ini dengan alasan, karena merupakan

kelompok siswa yang dirasa siap untuk menerima perlakuan penelitian ini baik dari segi waktu dan materi yang tersedia.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian

(26)

45

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung efektif dan efisien terutama pada karakteristik sampel, alokasi waktu,

materi, lingkungan belajar dan perizinan penelitian. Berdasarkan hasil observasi

awal di sekolah, penempatan siswa pada setiap kelas menggunakan program

sehingga karakteristik siswa pada seluruh kelas dianggap sama.

Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas. Pemilihan kedua kelas ini

karena siswa pada kedua kelas dianggap memiliki kesempatan yang sama dari

keseluruhan populasi untuk dipilih menjadi sampel baik dari sisi karakteristik

maupun prestasi. Prestasi siswa kedua kelas tidak jauh berbeda berdasarkan nilai

raport pelajaran IPA semester I pada aspek pengetahuan, keterampilan maupun

sikap. Rata-rata pencapaian siswa pada aspek pengetahuan untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 87 dan 86,92, untuk aspek

keterampilan rata-rata pencapaian siswa pada kedua kelas adalah 88,05 dan 87,35

dan untuk aspek sikap rata-rata pencapaian siswa pada kedua kelas yaitu 82,28

dan 82,48. Dari kedua kelas sampel yang dipilih, satu kelas dijadikan sebagai

kelas eksperimen yaitu diberikan model pembelajaran IPA tipe webbed dan satu

lagi kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented.

C. Variabel Penelitian i. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA terpadu tipe

webbed pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran IPA

terpadu tipe fragmented.

ii. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan

penguasaan konsep siswa.

iii. Variabel Kontrol

Variabel kontrol yang perlu dikendalikan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Guru mata pelajaran

Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan oleh peneliti dan

pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan oleh guru pengampu mata

(27)

46

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kelas kontrol berdiskusi tentang apa yang akan mereka lakukan

dimasing-masing kelas, sehingga dimasing-masing-dimasing-masing guru bisa menyesuaikan dan

menyeimbangkan diri.

b. Materi pelajaran

Materi yang diajarkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah materi

yang sama. Pada kelas eksperimen materi yang berhubungan dengan tema

tekanan diintegrasikan dengan pembelajaran terpadu tipe webbed dan kelas

kontrol materinya diintegrasikan dengan pembelajaran terpadu tipe

fragmented. Guru pada kelas kontrol mengajarkan materi tekanan ini dimulai

dari tekanan pada biologi, kimia, kemudian fisika tanpa menghubungkan

keterkaitan materi antara ketiga disiplin ilmu ini.

c. Alokasi waktu

Alokasi waktu yang digunakan untuk kedua kelas sama banyak yaitu 10 jam

dalam 4 kali pertemuan.

d. Karakteristik kelas

Siswa pada kelas dianggap memiliki karakteristik yang sama untuk dipilih

menjadi sampel baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, keterampilan

dan sikap.

e. Lingkungan belajar

Kelas eksperimen dan kelas kotrol juga memiliki lingkungan belajar yang

sama karena pembelajaran dilakukan di laboratorium dari pertemuan pertama

sampai pertemuan keempat.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan istilah yang

digunakan, maka perlu penjelasan lebih lanjut mengenai istilah dalam penelitian

ini agar lebih efektif dan operasional. Istilah-istilah tersebut yaitu:

(28)

47

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tekanan kemudian dibuat KD keterpaduannya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Keterlaksanaan pembelajaran terpadu tipe webbed diukur menggunakan lembar observasi.

2. Keterampilan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir siswa secara logis dan sistematis untuk memecahkan masalah. Keterampilan berpikir kritis yang diteliti dalam penelitian ini meliputi delapan aspek yaitu 1) mempertanyakan permasalahan (question at issue), 2) tujuan (purpose), 3) informasi (information), 4) konsep (concepts), 5) asumsi

(assumptions), 6) sudut pandang (points of view), 7) interpretasi dan inferensi

(interpretation and inference), 8) implikasi dan konsekuensi (implications and

consequences). Pengukuran keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan tes pilihan ganda beralasan.

3. Penguasaan konsep dalam penelitian ini merupakan kemampuan siswa dalam

menguasai materi pembelajaran. Penguasaan konsep diuji dengan menggunakan

tes penguasaan konsep ranah kognitif berdasarkan revisi taksonomi Bloom yang

mencakup jenjang jenjang C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis),

C5 (mengevaluasi). Pengukuran penguasaan konsep dilakukan melalui tes dalam

bentuk pilihan ganda.

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data diperoleh melalui tes berpikir kritis (pretes dan postes)

dan tes penguasaan konsep (pretes dan postes), dimana kedua tes ini diberikan

dalam bentuk lembaran soal yang sama agar tidak membingungkan siswa.

Instrumen dalam penelitain ini dirancang untuk menganalisis pengaruh

pembelajaran IPA terpadu pada tema tekanan terhadap keterampilan berpikir kritis

dan penguasaan konsep siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

disajikan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Jenis Instrumen Penelitian

No Jenis Instrumen Sumber Data Waktu

1 Tes keterampilan berpikir kritis Siswa Awal dan akhir kegiatan pembelajaran

2 Tes penguasaan konsep Siswa Awal dan akhir kegiatan

(29)

48

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Angket tanggapan siswa Siswa Akhir kegiatan pembelajaran

1. Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Tes digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada

tema tekanan. Untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis siswa

digunakan instrumen berupa 10 soal pilihan ganda beralasan. Tes ini dilakukan

sebanyak dua kali, yaitu di awal (pretes) dan akhir (postes) pembelajaran. Pretes

digunakan untuk melihat kondisi awal siswa. Dari hasil tes ini akan dihitung gain

yang dinormalisasi (N-Gain) yang digunakan untuk melihat peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa pada tema tekanan melalui penerapan

pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes adalah

sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian untuk tes keterampilan berpikir

kritis pada tema tekanan.

b. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi.

c. Melakukan validasi dari instrumen yang telah dibuat dengan meminta

pertimbangan ahli (judgement expert).

d. Melakukan uji coba instrumen tes keterampilan berpikir kritis.

e. Hasil uji coba akan dianalisis untuk mengukur reliabilitas tes, daya

pembeda, serta tingkat kemudahan tes.

Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, instrumen

diuji coba dan dianalisis kelayakanannya melalui uji validitas, reliabilitas, daya

pembeda, dan tingkat kesukaran.

a. Uji Validitas

Instrumen yang baik harus memiliki kesahihan atau validitas yang baik.

(30)

49

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

validitas konstruksi butir soal untuk memastikan bahwa instrumen yang dibuat telah sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur pada penelitian. Penilaian para

ahli dalam penelitian ini dilakukan oleh 3 orang ahli dalam bidang biologi, fisika

dan kimia.

Instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan meliputi 8 aspek keterampilan berpikir kritis yang diadaptasi dari fungsi berpikir kritis Inch

et al. (2006), yaitu 1) mempertanyakan permasalahan (question at issue), 2) tujuan

(purpose), 3) informasi (information), 4) konsep (concepts), 5) asumsi

(assumptions), 6) sudut pandang (points of view), 7) interpretasi dan inferensi

(interpretation and inference), 8) implikasi dan konsekuensi (implications and

consequences). Jumlah soal keterampilan berpikir kritis yang dinilai oleh ahli

sebanyak 20 soal pilihan ganda beralasan. Peneliti memilih menggunakan soal pilihan ganda beralasan karena dapat menunjukkan apakah siswa benar-benar memahami permasalah dan terampil secara kritis menggunakan konsep IPA serta jenis soal ini mampu mencakup materi lebih banyak dan mendalam dalam satu butir soal. Pemberian skor pilihan ganda beralasan dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Pemberian Skor Pilihan Ganda Berasalan

Jawaban Alasan Skor

Benar Benar 2

Benar Salah 1

Salah Benar 0

Salah Salah 0

Rekapitulasi sebaran soal per aspek keterampilan berpikir kritis sebelum divalidasi dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Rekapitulasi Soal Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sebelum Validasi

Aspek Berpikir Kritis Distribusi Nomor Soal

Informasi (informations) 13, 14, 15 3

Konsep (concepts) 3, 12, 20 3

Interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and

inference) 4, 6, 16 3

Implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences) 1, 8 2

Sudut pandang (Point of view) 7, 10 2

(31)

50

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian para ahli untuk seluruh soal keterampilan berpikir kritis meliputi aspek-aspek kesesuaian tes dengan indikator soal, redaksi soal, fungsi berpikir kritis Inch et al. (2006), dan kesesuaian kunci jawaban pada setiap soal. Secara umum, kesimpulan dari hasil penilaian para ahli menyatakan bahwa soal-soal yang disusun telah layak digunakan sebagai instrumen keterampilan berpikir kritis. Hanya ada beberapa redaksi soal dan pilihan jawaban yang perlu diperbaiki, karena instrumen ini berupa tes pilihan ganda beralasan sehingga jawaban yang disediakan pada pilihan ganda harus disesuaikan dengan uraian alasan dari jawaban soal tersebut. Selain itu, perbaikan juga dilakukan pada uraian alasan yang semestinya ringkas, padat, dan tepat. Kisi-kisi soal tes keterampilan berpikir kritis sebelum validasi dapat dilihat pada Lampiran B.1. Sedangkan komentar umum hasil judgement instrumen dapat dilihat pada Lampiran F.1.

Validasi empiris dilakukan setelah penilaian oleh ahli dilakukan dengan menguji coba soal pilihan ganda beralasan terhadap siswa yang telah menempuh mata pelajaran IPA kelas VIII dalam kurikulum 2013. Uji coba dilakukan pada siswa kelas delapan di lokasi penelitian. Analisis yang digunakan pada hasil uji coba yaitu validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Peneliti menggunakan aplikasi Anates 4.0 untuk mempermudah analisis, namun dijelaskan pula penggunaan rumus analisis secara manual.

Untuk menghitung validitas instrumen penguasaan konsep dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus Pearson korelasi product moment.

=

√{�∑ − ∑�∑ − ∑}{�∑ − ∑} .... (3.1)

(Garrett & Woodworth, 1979)

Keterangan:

r = koefisioen korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

(32)

51

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x = skor item

y = skor total

Dengan menggunakan rumus korelasi product moment dapat r dapat

dihitung dan hasilnya dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka

kedua skor berkorelasi signifikan sehingga dapat dikatakan data valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas soal merupakan tingkat ketetapan soal yakni sejauh mana soal

dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tetap yaitu relatif tidak berubah

walaupun diujikan pada situasi yang berbeda-beda. Untuk menghitung reliabilitas

instrumen penguasaan konsep dapat dilakukan dengan menggunakan rumus split

half method.

=

. / . /

+ / . / .... (3.2)

(Fraenkel & Wallen, 2012, hlm. 156)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

/ . / = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara belahan instrumen,

korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Penafsiran koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

tabel product moment setelah mengubah koefisien determinasi menjadi korelasi

dengan mengakarkannya. Koefisien korelasi yang digunakan untuk menentukan

reliabilitas dihitung dan ditafsirkan sebagai indeks korelasi sehingga batas

koefisien reliabilitas adalah korelasi berdasarkan hasil konfirmasi dengan tabel

korelasi product moment pada jumlah sampel dan tingkat kesalahan tertentu. Pada

hakikatnya indeks reliabilitas merupakan korelasi tes dengan tes itu sendiri (r11)

untuk melihat apakah tes memberikan hasil pengukuran yang stabil dan konsisten.

Karena indeks reliabilitas merupakan korelasi hitung maka batas kriteria

(33)

52

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengukuran berkorelasi signifikan. Signifikan korelasi menunjukkan adanya

konsistensi sehingga data telah dapat dikatakan reliabel.

c. Uji Daya Beda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir

soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan

siswa yang belum atau masih kurang menguasai kompetensi berdasarkan

kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal,

semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang menguasai

dengan siswa yang kurang menguasai kompetensi. Untuk menghitung daya

pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut.

DP = �

� = PA-PB ... (3.3)

(Kusaeri & Suprananto, 2012, hlm. 175) Keterangan:

DP = daya pembeda

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kategori tingkat daya pembeda menurut Kusaeri dan Suprananto (2012)

dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Tingkat Daya Pembeda

Tingkat daya pembeda Kategori 0,40 – 1,00 Sangat memuaskan 0,30 – 0,39 Memuaskan 0,20 – 0,29 Tidak memuaskan 0,00 – 0,19 Sangat tidak memuaskan

(Kusaeri & Suprananto,2012, hlm. 177)

d. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar

(34)

53

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes

hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.

�� =� +�+ .... (3.4)

(Boopathiraj & Chellamani, 2013)

Keterangan:

DL = tingkat kesukaran soal

Ru = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar

Rl = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar

Nu = jumlah siswa kelompok atas

Nl = jumlah siswa kelompok bawah

Tingkat kesukaran soal merupakan persentase siswa yang menjawab benar,

disebut juga p-value dengan range dari 0% -100%. Semakin tinggi persentasenya

maka semakin mudah soal tersebut. P-value dengan nilai diatas 0,90 berarti soal

yang sangat mudah dan mungkin merupakan soal yang tidak layak untuk

dijadikan soal tes. P-value dibawah 0,20 mengindikasikan bahwa soal sulit dan

harus dipelajari lagi apakah ada bahasa yang membingungkan atau konten

memerlukan pembaharuan (Boopathiraj & Chellmani, 2013).

e. Penentuan Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Uji coba tes instrumen penguasaan konsep ini dilakukan sebanyak satu kali. Perhitungan reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal hasil uji coba instrumen tes keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada Lampiran C.1 dan C.2. Rekapitulasi hasil uji coba tes keterampilan berpikir kritis disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis

No.

Indeks Kategori Indeks Kategori

(35)

54

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 - 0,06 Sangat tidak memuaskan 0,69 Sedang Direvisi Tidak digunakan

Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen keterampilan berpikir kritis yang dilakukan, maka dipilih 10 butir soal dari 20 butir soal instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang telah diujicobakan. Pemilihan 10 butir soal ini disesuaikan dengan indikator pembelajaran pada tema tekanan. Dilihat dari daya pembeda dari 10 soal yang dipilih maka terdapat 5 soal dengan kategori sangat memuaskan, 3 soal dengan kategori memuaskan, 1 soal dengan kategori tidak memuaskan dan 1 soal yang dengan kategori tidak memuaskan. Ditinjau dari tingkat kesukaran dari 10 soal yang digunakan terdapat 1 butir soal dengan kategori sukar, 7 soal dengan kategori sedang dan 2 soal dengan kategori mudah. Untuk memenuhi indikator pembelajaran peneliti menggunakan satu soal memiliki daya pembeda dengan kategori sangat tidak memuaskan dan tingkat kesukaran soal dengan kategori sukar yang sudah direvisi.

Reliabilitas instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang diperoleh dengan dengan bantuan piranti pengolah data Anates V4 menghasilkan nilai sebesar 0,80. Hal ini menandakan bahwa instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan memiliki reliabilitas yang tinggi. Rekapitulasi sebaran soal per indikator keterampilan berpikir kritis yang digunakan pada penelitian diperlihatkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Setelah Validasi dan Uji Coba

Aspek Berpikir Kritis Distribusi Nomor Soal

Jumlah Soal

Tujuan (purpose) 3 1

Asumsi (assumptions) 8, 9 2

(36)

55

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konsep (concepts) 10 1

Interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and

inference) 7 1

Implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences) 1 1

Sudut pandang (Point of view) 4 1

Pertanyaan pada isu (Question at issue) 2 1

Jumlah 10

2. Tes Penguasaan Konsep

Tes digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa pada tema

tekanan. Untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa digunakan

instrumen berupa 15 soal pilihan ganda. Sejalan dengan tes keterampilan

berpikir kritis tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal (pretes) dan

akhir (postes) pembelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam

penyusunan instrumen tes penguasaan konsep sama dengan langkah yang

dilakukan pada keterampilan berpikir kritis dari membuat kisi-kisi instrumen

sampai menganalisis hasil uji coba. Sebelum digunakan untuk mengambil data

dalam penelitian, instrumen tes penguasaan konsep juga diuji coba dan

dianalisis kelayakanannya melalui uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan

tingkat kesukaran soal.

a. Uji Validitas

Penguasaan konsep yang diukur adalah ranah kognitif berdasarkan klasifikasi hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom revisi yang mencakup

dimensi pengetahuan faktual dan konseptual (Anderson, 2001). Tipe soal yang

akan diuji adalah soal jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan),

C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi). Jumlah soal penguasaan konsep yang

dinilai oleh ahli sebanyak 30 soal pilihan ganda. Jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan jawaban salah akan diberi skor 0. Rekapitulasi sebaran soal per tingkatan kognitif sebelum divalidasi dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Soal Tiap Jenjang Kognitif Penguasaan Konsep Sebelum Validasi

Tingkatan Penguasaan Konsep

Distribusi Nomor Soal Jumlah Soal Mengingat (C1) 5, 6, 11, 13, 15, 22, 23,

26, 30

(37)

56

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Memahami (C2) 1, 2, 7, 8, 9, 10, 17, 18,

Secara umum, kesimpulan dari hasil penilaian para ahli menyatakan bahwa soal-soal penguasaan konsep yang disusun telah layak digunakan sebagai instrumen dengan perbaikan pada kalimat, bentuk soal, angka dan gambar yang digunakan. Kisi-kisi soal tes keterampilan berpikir kritis sebelum validasi dapat dilihat pada Lampiran B.3.

b. Penentuan Instrumen Tes Penguasaan Konsep

Uji coba tes instrumen penguasaan konsep ini dilakukan sebanyak satu kali. Perhitungan reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal hasil uji coba instrumen tes penguasaan konsep dapat dilihat pada Lampiran C.3 dan C.4. Rekapitulasi hasil uji coba tes penguasaan konsep disajikan pada Tabel 3.9.

Berdasarkan analisis hasil uji coba instrumen penguasaan konsep yang dilakukan dari 30 soal dipilih 15 soal yang akan digunakan. Soal yang digunakan dilihat dari daya pembeda terdapat 13 soal dengan kategori sangat memuaskan, 1 soal dengan kategori memuaskan dan 1 soal dengan kategori tidak memuaskan. Jika ditinjau dari tingkat kesukaran soal terdapat 2 soal dengan kategori sangat mudah, 2 soal dengan kategori mudah, 9 soal dengan kategori sedang, 1 soal dengan kategori sukar dan 1 soal dengan kategori sangat sukar. Reliabilitas instrumen tes penguasaan konsep sebesar 0,67. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen yang dilakukan, maka dipilih 15 butir soal yang disesuaikan dengan indikator dari 30 butir soal instrumen tes penguasaan yang telah diujicobakan.

Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep

No.

Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan Keputusan Indeks Kategori Indeks Tafsiran

1 - 0,11 Sangat tidak memuaskan 0,97 Sangat mudah Direvisi Tidak digunakan 2 - 0,33 Memuaskan 0,86 Sangat sukar Diterima Tidak digunakan

3 1 0,56 Sangat memuaskan 0,23 Sukar Diterima Digunakan

(38)

57

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 - 0,00 Sangat tidak memuaskan 0,77 Mudah Direvisi Tidak digunakan 8 - -0,11 Sangat tidak memuaskan 0,06 Sangat sukar Direvisi Tidak digunakan 9 4 0,56 Sangat memuaskan 0,37 Sedang Diterima Digunakan 15 - 0,11 Sangat tidak memuaskan 0,09 Sangat sukar Direvisi Tidak digunakan

16 - 0,33 Memuaskan 0,49 Sedang Direvisi Tidak digunakan

17 8 0,78 Sangat memuaskan 0,40 Sedang Diterima Digunakan 18 - 0,22 Tidak memuaskan 0,49 Sedang Direvisi Tidak digunakan 19 - 0,22 Tidak memuaskan 0,29 Sukar Direvisi Tidak digunakan 20 - 0,22 Tidak memuaskan 0,46 Sedang Direvisi Tidak digunakan 21 10 0,33 Sangat memuaskan 0,89 Sangat mudah Diterima Digunakan 22 9 0,22 Tidak memuaskan 0,83 Mudah Direvisi Digunakan 23 11 0,33 Sangat memuaskan 0,89 Sangat mudah Diterima Digunakan 24 - 0,00 Sangat tidak memuaskan 0,69 Sedang Direvisi Tidak digunakan 25 12 0,56 Sangat memuaskan 0,34 Sedang Diterima Digunakan 26 - 0,44 Sangat memuaskan 0,60 Sedang Direvisi Tidak digunakan

27 13 0,33 Memuaskan 0,54 Sedang Direvisi Digunakan

28 14 0,44 Sangat memuaskan 0,74 Mudah Diterima Digunakan 29 15 0,44 Sangat memuaskan 0,31 Sedang Diterima Digunakan 30 - 0,22 Tidak memuaskan 0,89 Sangat mudah Direvisi Tidak digunakan

Rekapitulasi sebaran soal per tingkatan kognitif penguasaan konsep yang digunakan pada penelitian diperlihatkan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Tingkatan Kognitif Penguasaan Konsep Setelah Validasi dan Uji Coba

Tingkatan Kognitif Distribusi Nomor Soal

3. Angket Tanggapan Siswa

Angket tanggapan siswa digunakan untuk memperoleh tanggapan siswa

tentang penerapan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed yang dilaksanakan pada

tema tekanan. Angket berupa pertanyaan-pertanyaan yang terdiri dari tiga

tanggapan terhadap pembelajaran setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran

IPA terpadu tipe webbed. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup artinya

jawaban dari setiap pertanyaan sudah disiapkan sehingga responden tinggal

(39)

58

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan penelitian, tahap

pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. Alur penelitian ini dapat dilihat

pada Gambar 3.1.

1. Tahap Persiapan penelitian

Tahap persiapan penelitian meliputi:

a) Melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah pendidikan dan

menentukan tujuan penelitian. Studi lapangan juga berfungsi untuk mengetahui

kondisi lapangan dengan mewawancarai guru pengampu mata pelajaran IPA

untuk mendapatkan gambaran kondisi siswa pada kelas VIII, melihat rata-rata

hasil belajar IPA dan mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran yang

biasanya dilakukan oleh guru. Peneliti juga melakukan uji pendahuluan untuk

mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis dan pengusaan konsep siswa,

hasilnya diketahui bahwa keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep

(40)

59

Amelia Herlina, 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian

b) Melakukan studi literatur untuk memperoleh landasan teoritis yang sesuai tentang

pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.

c) Melakukan studi kurikulum 2013 terhadap pelajaran IPA SMP kelas VIII untuk

menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar yang bisa dipadukan dengan

tipe webbed.

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Pembuatan instrumen

LKS dan Kuisioner

RPP Instrumen Soal

Penilaian para ahli

Validasi instrumen

Analisis dan revisi instrumen

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Pretes Pretes

Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed

Pelaksanaan pembelajaran konvensional

Postes Postes

Pembahasan temuan penelitian

Kesimpulan Analisis data Analisis Berpikir Kritis dan

Gambar

Tabel 2.1
Gambar  Halaman  2.1 Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed ................................................
Tabel 3.4 Rekapitulasi Soal Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis  Sebelum Validasi
Tabel 3.5 Tingkat Daya Pembeda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa SMP melalui pembelajaran terpadu tipe integrated konsep perubahan,

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TIPE WEBBED BERBASIS IQRA TEMA LINGKUNGAN PANTAI UNTUKi. MEMBERDAYAKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA SMP/MTs KELAS VII

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TIPE WEBBED DAN SHARED PADA TEMA PEMANFAATAN SAMPAH DENGAN PENDEKAKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP

PEMBELAJARAN TERPADU TIPE INTEGRATED KONSEP PERUBAHAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil pengembangan Perangkat Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Webbed Berorientasi Inkuiri Terbimbing Dengan Tema Rainbow Cake menunjukkan bahwa kelayakan perangkat pembelajaran

SMP dapat disimpulkan bahwa (1) Perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe webbed tema “Tercemarkah Airku” yang berupa silabus, RPP, buku siswa, LKS, dan lembar penilaian mendapat

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dengan tema pemanasan global ditujukan untuk mengetahui: (1) kelayakan perangkat yang dikembangkan,

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dengan tema pemanasan global ditujukan untuk mengetahui: (1) kelayakan perangkat yang dikembangkan,