• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR ALGORITMA DAN PEMROGRANAN DI AMIK PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR ALGORITMA DAN PEMROGRANAN DI AMIK PEMATANGSIANTAR."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 4

No. I

April

2011

ISSN 1979 - 6684

Pelindung

Rektor Universitas Negeri Medan Prof.Dr. Ibnu Hajar ,

M.Si'

Direktur

Progrem Pascasarjana Prof. Dr. Belferik Manullang

Pemimpin Redaksi/?enanggung Jawab

Ketua Progtam Studi Teknologi Pendidikan Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd.

Wakil

Pemimpin Redaksi/Wakil Penanggung Jawab

Sekretaris Redaksi Dr. R. Mursid, M.Pd.

Redaksi/Dewan Penyunting

Prof. Dr.

Adwi

Suparman, M.Sc ( Uni. Terbuka ) Dr. Dr. Yusuf Hadimiarso ( UNJ

)

Prof. Dr. M. Badiran,M'Pd. ( Unimed

)

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. ( Unimed )

Prof. Dr. JohanesSyafri,M.Pd. ( Uni'Bengkulu ) Prof. Dr.Abdul Hamid K,M'Pd.( Unimed )

Prof. Dr. Suparno, M.Pd.(

[INP)

Penyunting Pelaksana Prof.Dr. Busmin Guming, M.Pd. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd.

Prof. Dr. Muktar Kasim, M.Pd. Dr. Kaisar Panjaitan, M.Pd.

Disain Sampul

Drs. Gamal Kartono, M.Si.

Administrasi/Sirkulasi

Fahraini, SE.

Dilarang menggadakan,menyalin atau menerbitkan ulang artikel atau bagian-bagian

Artikel

dalam

jumal

ini tanpa seizin redaksi

Alamat

Redaksi

Program Studi Teknologi Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

(2)

KATAPENGANTAR

Jumal reknologi

Pendidikan edisi ke 4

kali ini

memuat beberapa tulisan. Pembahasan dimulai dengan

hasil

penelitian

Didik

Santoso tentang Keterampilan Berbioara Bahasa Inggris,

Pendekatan Pembelajaran (Pembelajaran Akseleratif

&

Tradisional), dan gaya belajar. Tujuan

penelitian

ini

adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran dan gaya belajar terhadap keterampilan berbicara bahasa

Inggris.

Penelitian tersebut dilaksanakan

di

Jurusan

Pendidikan g41n5a Inggris, Fakultas

Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan

IJIN

Syarif

Hidayafallah

Jakarta dengan menggunakan metode eksperimen desain faktorial 2 x 2.

R.

Mursid

melakukan Penelitian

Model

Pembelajaran, Kemitraan, Berbasis Kompetensi,

vocational

Skill,

Berorientasi Produksi.

Modol

pembelajaran berbasis kompetensi melalui

vocational

stil/

berorientasi

produksi,

merupakan

orientasi

baru

dalam pendidikan

pada pembelajaran yang menjadikan lembaga pendidikan sebagai lembaga kecakapan hidup, yang bertujuan mencapai kompetensi, dengan proses pembelajaran yang autentik dan kontekstual

yang dapat

menghasilkan

produk

bemilai

yang

bermakna

bagi

mahasiswa,

dan

memberi

layanan pendidikan

berbasis

luas. Prinsip

pembelajaran

dilakukan

melalui

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Kajian

Sahat Siagian

tentang Perencanaan, Evaluasi, Pembelajaran, Aneka Sumber Belajar. Perencanaan pembelajaran aneka sumber

perlu

dilakukan

disebabkan:

(l)

dengan belajar berbasis aneka sumber, pebelajar dapat melakukan kegiatan belajar sesuai dengan gaya beJajar

yang

dimilikinya,

misalnya dengan

jalan

mendengarkan rekaman audio, siaran

radio,

dan melihat TV, video dan computer assisted instruction (CIA), dan lain-lain

Dengan demikian persepsi bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan

hal

yang

kompleks

dan

berinteraksi.

Kajian

Keysar Panjaitan

menawarkan Sistem

Komunikasi

Massa

dalam

Pendidikan Implementasinya

dalam Pendidikan/KBM.

Juaksa

Manurung

menawarkan Desain Ruang Bvelajar Aneka Sumber yang Bermakna. Kemampuan

Pribadi dan Peningkatan Motivasi berprestasi ditawarkan oleh Yasaratada

Wau

.

Kemudian ditambah dengan

2

tulisan yang

masing-masing

mengkaji

tentang

Penefapan

Teknologi

Media

Pendidikan dalam

Proses Pembelajaran

oleh

Dwi

Diar

Estellita,

dan Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan

Berfikir

Kritis

oleh Mely Novasari

Harahap

SELAMATMEMBACA

(3)

DAFTAR

ISI

Halaman

1.

The effect of lnstructional

Approaches and leaming

Sflyes on English

Speaking Skills

Oleh : Didik Santoso

2.

lplementasi Model Pembetajaran Kemitraan Berbasis Kompetensi

Melalui VocatiAnal Skiil

Eerorientasi

produksi

Oleh :

R.

Mursid...

3.

Perencanaan dan Evaluasi

pembelaiaran

Berbasis

Andra Sumber

Oleh

:

Sahat

Siagian...

4,

Sistem Komunikasi Massa

dalam pendidikan

lmplementasinya

dalam

Pendidikan

/

KBM

Oeh

: Keysar Paniahitan...

5.

Desain Ruang

Belajar

Aneka

Sumber

yang

Bermakna

dan Menyenangkan

Oleh

:

Juaksa Manurung.

..

..

6.

KemampuanPribadidanFeningkatanMotivasiberprestasi

KepalaaaSekolah

Oleh

::

Yasarahda

UUau...

7.

Penerapan

Teknologi Media

Pendidikan dalam

proses pembelajaran

Oleh : Dr*i Diar Este$ita

8.

Pengaruh Strategi Pembelajaran

dan

kemampuan Berfikir kritis

Terhadap

Hasil

tselajarAlgoritrna

dan pemrograman

di

AMIK

Pematang Siantar

Oteh : Mely Novasari

Harahap

't7

29

42

47

(4)

PENGARU}I SIRATEGI PEMBEIA}ARAN DAII KEMAMPUA}* BERPIKIR XRITISTERHADAP

HASIL BETAIAR ATGORITMA

DAN PEMROGMMAN DI AMIK PEMATANGSIANTAR

oleh :

METY }IOVASAA} HARAHAP

Abstrok

?€nelitian

ini

bertujuan

untuk

:

{1)

Perbedaan

hasil

b€l4ar

Algoritma

dan Pemrog.aman antara mahasiswa yang diaiar den8an StrateBi Pembelajaran Algo-.Heuristik dan

hasil belajar

mahasiswa

yang

diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori, (2) Perbedaan

hasil

belajar Algoritma. dan Pemrograman antara rnahasitwa yang rnemillki kemampuan berpikir kritis tingBi denBan hasit belajar mahasls\Na yang memitiki kemampuan

berpikir

kritis rendah. (3) lnteraksi

antara strategi

pembelajaran

dengan

kemampuan berpikir kritis.

Populasi penelitian berjumlah 135 orang yang

berasal

dari empat kelas. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan qustef Rondom Sompling.

lumlah

sampel Penelitian untuk starategi pembelaiaran Algo-Heuristik sebanyak 34 orang dan strategi Pembelajaran Ekspositori sebanyak 36 orang. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, lnstrumen penelitian hasil belajar Al8oritma dan Pemrograman men8gunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan

4

pilihan jawaban berjumlah 30 butir dan memiliki reliabilitas 0,78. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. tlipotesis penetitian diuii dengan menggunakan anava dua ialur. Hasit penguiian hipotesis menuniukkan bahwa: (1! Terdapat pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belaiar Algoritma dan Pemrograman. Kelompok mahasiswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Algo-Heuristik memperoleh hasil belajar Algoritma

dan

Pemrograman yang

lebih

tinggi daripada kelompok mahasisrva yang diaiar dengan menggunakan strategi pembelajaran

Ekpositori.,

(2)

Terdapat pengaruh perbedaan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil

betaiar Algoritma

dan

Pemrograman- Kelompok mahasiswa yang memitiki kemampuan berpikir kritis tinggi memperoleh hasil belajar Algoritma dan Pemrograman yang lebih tin88i

jika

dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis

rendah.,

(3)

Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran

dan

kemampuan berpikir terhadap hasil belajar Algodtma dan Pemrograman mahasiswa.. Dalam hal ini mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tin8gi akan lebih baik hasil belaiarnya bila diaiar dengan

strategi pembelaiaran Algo-Heuristik daripada dengan strategi pembelaiaran Ekspositori namun bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah akan lebih baik hasil belajarnya bila diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori daripada dengan strategi pembelajaran Algo-Heuristik.

Kata Kunci: strategi pembelajaran, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar

(5)

PEND.AIULUAN

Pada

tingkat

Perdosenan Tinggi

tingkat Diploma

III,

Algoritma

dan Pemrograman dipandang

penting

untuk diajarkan sebagai mata

kuliah

tersendiri

denpn

beberapa pertimbangan. pertama.

selain

mernberikan

bekal

ilmu

kepada

peserta

didih

mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman

dimaksudkan

sebagai

wahana untuk rnenurnbuhh:l kernannpuan

berpikir yang berguna untuk memecahkan

masalah

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Kedua,

rrarla

kulialr

Algoritma

dan Pemrograman perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta

didik

dengan pengetahuan, pemahaman, analisis, kreativitas untuk mengembangkan kemampuan

berpikir

dan

menganalisa

masalah-Algoritma

dan

pemrograman

adala}

salah

satu mata kuliah

yang

tcrmasuk dalam kelompok mata . kuliah keahlian yang bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai

berikut:

(l)

ager urhasiswa dapat mengenal konsep,

mengidentifikasi,

menggunakan

dan menerapkan Teori .Dasar Algoritma dan

Pemrograman

,Q)

agar

nrahasiswa -mengembangkan

dan

mengencralisasi

sebuah

Algoritma

ke

dalam

bahasa pemrograman Pascalr(3) agar mahasiswa

dapat

merarcang

program

dengan memanfastkan pendeklarasian variable,

konstanta

dan

penggunaan

fungsi

dan

prosedur dalam Bahasa Pemrograman,

(4)

mempersiapkan

mahasiswa untuk

dapat

memanipulasi

data-data

yang

disaiikas ke dalam

brha,sa

Pemrogrtman PascaL

Berkaitan

dengan

proses pembelaj aran Algoritma dan pemrogramarL

dosen munpunyai tugas yaitu sangat berat

grma mengatasi persoalan

hasil

belajar mahasiswA karena dosen

memiliki

peran pentiug dalan proses pernbelajaran. po-an

tersebut antara

lain

mentransformasikan

penge*ahuaq ketemrrpilsa;

dm

nilai-nilai kepada p€seda

didik

Akademi

Manqlemur Informatika

dan

Komputer

yalrlrg

ad

di

Pe,nata,,gsiantat t:dak tedepas dari masdah

kualitas

pernbelajaran. Institusi-institusi pendidikan

ini

juga menghadapi persoalan rendalmya

hasil

belajar khususnya pada mata kuliah Algoritora dan Pemmgraman.

Kenyataan

di

lapangan menrmjukkan bahwa hasil 'oelajar mata lorliah Algoritrna dan Pemrograman masih belum memenuhi harpan yang diharapkan.

Apabila

ilikaidran

dengan

pembelajaratr

Algoritma

dan

Pemrograman, dikatakan bahawa hasil

belajar

Algoritma dan

pemrograman

ditandai

dengan

adanya pembahan

tingkah

laku

pada

diri

mahasiswa

setdah

mengikuti scranglo.lan kegiaian yang

terstruktur

dan terencana dengan

tujuan

pencapaian

sejumlah

bidang

ilmu

konputen

Ketereapairn

kompetensi

tersebut meliputi

aspek

kognitif dan psikomotoritc

Jika. penbel4iaran

ittr

diPandang

sebagai satu sistenq maka faktor yang turut

mempengaruhi

kmlitas

pembelajaran

tersebut

iarus

teryenuhj. Seperti lzng dikemukakan oleh Reigeluth (1983) batrwa

hasil belajar berhubungan dengan interaksi antara strategi pembelaiaran dan kondisi pembelajaran, yang

di

dalamnya termasuk karakteristik mahasiswa. Selanjutnya

Dick,

Carey &

Carey (2005)

juga

mengungkapk'an

hal

yang

sarna dengan

menyatakan

bahwa dosen

hendaknya mampu

untuk

mengenal dan mengetahui karakteristik nrahasiswa.

Menwut Romizowrmdeh; (1981)

Strategi pembelajaran merupakan suatu

pendekatan

yang

dibedakan menjadi dua

strategi

dasar

)aitr

:

Ekspositori

dan

Inqutry,

Kedua

strategi

ini

dipandang

sebagai dua ujrmg yang sejalan dalam suahr kontinum straregi, hal

ini

berkaitan dengan

pendekatan

induktif

di

mana strategi

ini

(6)

dimulai

dengan

penyajian

informasi mengenai

prinsip dan

kaidah kemudian

diihrti

dengan tes penguasaan , penerapan,

.dalam bentuk contoh dan penerapan pada situasi tertentr

Stategi

pembelaiaran

atau

strategi instruksional menurut Suparman

Q0V2)

merupakan

cara

sistenatik nengkomunikasikan

isi

materi

pelajaran

untuk

mencapai

tujuan pembelajaran tert€ntu.

Lebih

rinci

Suparman membagi

strategi

pembekjaran

dalarn

beberapa

komponen

yartut

(a)

urutan

kegiatan

Instruksional

,

yaitu

urutan

kegiatan pengajar dalam moryampaikan isi pelajaran

kepada

malusisw4

(b)

metode

Instnrksional,

yaitu cara

pengqiar mengorganisasikan

materi

pelajaran dan

mahasiswa

aCar

tetiadi

ptoses

belqiar

secara

efektif

dan

efisien,

(c)

media

Instrulsional,

yaitu peralatan dan bahan

instruksional yang digunakan pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan instruksional,

(d)

waktu yang digunakan oreh pengajar

dan

mahasiswa

dalam

menyelesaikan

setiap

langkah

dalam

kegiatan Instruksional.

Dengan

demikiarr Strategi

instnrksional merupakan perpaduan dari

urutan kegiatan,

cara

pengorgani sasian

materi pelajaran dan mahasisw4 peralatan

dan bahan

Dengan Shategi

pembelajaran

Algo-Heuristik

yang

dikemukakan oleh

Landa

ini

diperoleh

hasil

pembelajaran berupa:

(a)

pengetahuan (lmowledge), (b) ketrampilan-ketrarnpilan

(rendahills)

dan

(c)

kemampuan-kemampnam (abilities).

Hasil keluaran

ini

saling berinteaksi satu sama lain

dalam

proses pdnbentukan: (1)

ketrampilan

merupakan

penggambaran

pengetahum

tertentu,

(2)

pengetahuaa

merupakan

prasyamt

dari

ketrampilan, akan

tetapi

pengetahuan

itu

sendiri tidak

sama

dengan ketrampilan,

(3)

setiap ketrampilan merupakan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan,

(4)

ketrampilaa

akan

memanif€stasikal

dirinya

dalam tindakan-tindakan atas penge{ahuan dan

atau objekny4

(5)

pengetahuan adalah

penting

tetapi bukan

merupakan

persyamtan yaltg cukup

untuk

pengembangan ketrampilan,

(6)

unuk

rnengembanglan ketramlflano

kita

harus

mengajarkan operasinya terhadap objek, image dan korxep

,

selain

mengajarkan image dan konsep

itu

sendiri.

Di

dalam

Strategi

pembelajaran

Algo-Heuristik

diuraikan

:(1)

tugs- tugas

kompleks

kedalam

tugas-tugas dasar/sederhana

(elementary),(2)

sasaran

utamayang

masih

bersifat

ambiguous

kedalam

poilaku

yang

dapat diamati dan dapat

ditelaall

(ambiguous

objectives

into observable and mambiguously assessqble

behavionrs), (3) proses

kognitif

kompleks yang tidak dapat

diamti

kcdolarn langkz&r

langkah yang sederhana (elemmtary), (4) operasi

kognitif

yang tidak dapat diamati

kedalam

operasi

yang

relatif

lebih

sederhana untuk

dilaksanakan oleh mahasiswa.

Salah satu karakteristik mahasiswa

yang berpengaruh terhadap

hasil

belaial adalah kemampuan

bopikir.

Oleh karena

itu

kemampuan

berpikir

mahasiswa ini

perlu meqiadi salah satu kajian dosen dalam

merancang

program

pembelajaran. Perlunya mengkaji kemamplan berpikit

ini

adalah karena kemampuan

berpikir

ini merupakan cerminan

dari

perilaL:u yang

retalif

tetap dalam

diri

seseorang dalam menerima, memikirkiur dan memecahkan

masalah maupun

dalam

PenYamPaian

informasi.

Ini

berafii bahwa kemampuan

berpikii

berhubtnryan

erat

deng:m bagainana sebuah informasi diproses dan selanjutnya disimpan dalam memori yang akan menjadi lolgat:l:. jangka pendek atar ingafan jangka panjang. Dengan kata

lain

kemampuan berpikir

akan

merrderendahripsikan

bagaimarm mahasiswa memberi perhaian, menerima

menangkap,

menYeleki

dan
(7)

m€ogorganisasik&

suatu

idormasi

dari luar

diiaya.

Berpikir

moupakan proses yang melibatlcan operasi mental seperti induksi,

deduksi kladfkasi dan penalaraa (Arends

,2008)

Arends

(2008)

menjelarendalian mengenai berpikir

kitis

sebagai

berikr*

:

(i)

tidak .slgoritmih alur

ri&&aa

tidak

dapat

ditEtapkn

sebelumnya,

(2)

cenderung

keanh

ymg kompleks

,

schingga

keseluruhan

alumya

tidak dapat diamati

dari

satu

sudut

pandang

(3)

seringkali menghasilkan

banyak

solusi,

rnasing-masing dengan keuntungan dan kerugian

hmya

dengan

solusi

tunggal,

(4)

melibatkan

pengaturan

lentang

proses

berpikir,

(5)

melibntkan perimbangan dan

id$prsrdsi

,

(Q

merupalcan sebuah kerja keras ada pergerakan

mental

yang besar saat melakr*an babagai jenis alas ao dan pertimbangan yang dibutuhlen.

sSejak

merencandcan kegiatan

pembelajarar; dosen sudah memikirkan perilakunya terfiadap mahasiswa sehingga dapat menarik perhatian

ar"

meeimbulkan 'motivasi mdhaSiswa" Hal ,fuii tampak dari

p€nggunaan

metode secara

bervariasi,

penggunaan

media

sesuai fujuan belajar,

memilih. bahan

qiar

sesuai

mina, mahasiswa, memberikan

nilai

guna dari perkuliahm yang sedang dipelajari. Dalam

.kegiatan

proses

belajar

mengajar

rnhasiswa dituntut

untuk

selalu

aktif

memproses dan

mengolah perolehan

tetqianya-

U$uk

dalat

mcrnproees dan

mengolah

paolehan

belajamya

secara

€fektif

mahasiswa

dituntut

untuk aktif

secara

fisirendah,

inteleltual

dan

emosional,

sedangkan

dosen

mernberi kesempdan belajar

kepada

mahasiswa,

memberikan

pel"ang

dilaksanakannya

implikasi

prinsip keaktifm pembelajaran

secara optimal.

Enlis

mudelinisikar:

berplkir

kritis

sebagai

berplkir reflektif

'.:r,--beralasan

dan

difokurendahan

,

.

.

petretapan

apa yang

dipireyai

al:... yang

dilakukan Berpikir kritis

berela$i

dengan

lima

idea

kunci

yaitu:

praktis,

rcllcktit

masuk

aka!

kepercayaan, dan

aksi.

Selain

kelima kata kunci

di

atas,

berpikir

kritis juga

memiliki

empat

komponen

yritu:

kejelasan

(clarity),

dasar

(bases),inferensi

(infercnce),

dan

interaksi

(interadion).

Dalam

melakanakan

berpikir

kitis,

terlibar disposisi berpikir yang dicirikan dengan:

bertarrya

secra

jelas dan

beralasarl

berusaha memahami dengan

bailq mengE'unakan

sumber

yang

terp€l.eay4

mempertimhagkan

sitEsi

secara

keseluruhan, berusaha tetap mengacu dan

rcle'iran

ke

mmalah

pokoke

m€Dcad

berbagai altemati{ b€rsikap terbuka, berani

mengambil

posisi,

bertindak

c€pat,

bersikap atau berpandangan bahwa sesuatu

adalah

bagial

dari

keseluruhan yang

kompleks,

memanfaatkan

cara

berpikii orang l:.in yang kritis, dan bo:ikap sensisif terhadap perasaa orang lain; Selain aspek t€rsebut, alalam berpikh

kitis

juga temuat

sejumlah

kemampuan

yaitu:

memfokurendahan

diri

pada pertanyaaq

menganalisis

dan

mengklarifikasi

pertanyaan,

jawaban,

dan argumen,

mempertimbangkm

sumber

JEB

terpercaya, mengamati danmenganalisis

deduksi,

menginduksi danmenganalisis

induksi,

merumurendahan eksplanaori,

kesimpulan

dan

hipotesis,

menarik pertimbangan

yang

bemilai, menetapkan

suatu

aki,

dan berinteraksi dengan orang Iain (8aron dan Sternberg, 1987). Senada

dangan

Ennis,

Schafersman

(1991)

berpikir

kitis

adalah

berpikir

secara

nalar,

reflekti{

bertariggung

jawab

dan

mahir

]ang

difokurendaftan

untuk

menentukan

apa yang

diyakini

dan

dilalnrkan.

Mahasis*a

tidalc

dapat mengembangkan kemampuan berpikimla

dengan baik

tanpa

berlatih
(8)

menggrmakann).?

dalanr

kont*s

berbagai

bidelg

studi.

Berdasarkan pengamalan selama

ini, L'husus pada mata kuliah Algoritrna dan

Pemrograman,

dosen

masih

cenderung menerapkan shategi-strategi pembelajaran

yarrg

berpusat pada dosen, dosen masih sangat rnendornimsi. Ketertarikan doser menggunakan strategi

ini

adalah karena pembelajaran dapat dilaksanakan secara

tefstruktur dan membautu dosen mergelola dan mentransfer beragam informasi dengan

efisien.

Sehingga

peran ilosen

adalah

sebagai

pengelola

materi

kulhh

dan

menyajikan

informasi melalui

ceramah,

membaca,

dan

penyediaan

tugas

pada mahasiswa dalam memadukan apa

ymg

telah

dipelajari, sedangkan peran utama mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran

adalah menguasai gdgasan dan informasi.

Sehubungan

dengan

rendahnya

prestasi

belajar

mahasisw4

muncul

kerisauan

bahwa stralegi

pembelajaran

yang

bersifat

presentasional

yang

diterapkan selasra.ini kurang sesuai dengan

karakteristik mahasiswa

dalam

hal

ini

kemampuan

berpikir

karena

dalam penerapafliya peran dosen masih sangat

dominan

dalam

hal

mempresentasikan materi kuliah baik rnelalui ceramah manpun demonstrasi sehingga

peran

mahasiswa

untuk

mengembangkan

didnya

secara

mandiri belirm optimal.

Untuk

mengatasi

berbagai

permasalahan yang dihadapi dalam rangka

upaya

meningkatkan

hasil

belajar

mahasiswa

maka perlu

dikemba:rgkan

strategi

pembelajaran

yang

benar,benar

tepat

dengan

rnengedepanken peran

mahasiswa

yang

lebih

optimal

agar

memiliki

peluang

untuk

mengekpresikan kemampuan

diri

bukan

hanya

sekedar

mengikuti

alur

pembelajaran

yang

telah

terstruktur sedemikian

rupa

yang mengakibatkan mahasiswa menjadi kurang berkembang dan percaya diri.

Dalam upaya' menirghatkan" hasil

pembelajaran khususnya

mata

kuliah Algoritma dan Pemrogaman, para praktisi pendidikan telah banyak memperkenal.lon

berbagai

strateg

pembela4arut Dari

beberapa

strategi

pembelajaran yang

dikernukakan

pakar

pendidikan, dapat

dilihat

bahwa pemilihan

dan

penerapan

strategi

yang

digunakan

mengalami

perges€ran

dari

yang

mengutamakan pemberian informasi (pemberian konsep konsep) rnenr{u strategi pembelajara-n yang mengutanakan keterarnpilan-keterampilan

berpikir yang digunakan untuk memperoleh

dan menggunakao konsep.koasep.

Adanya

pergesenm

pemilihan strategi pembelajaEn

ini

otomatis peftin dosen

di

kelas

beruba[

yaitu dari peran

yang

hanya

sebagai penyampai bahan

kutiatr ke pemu sebagai fasilitator atau dafl "teacher centered' ke "student centered'. Pegeseran penekanan

peraa

dosen-siwa

dalam

proses

pembelajaran

ini

tidak terlepas dari tanggrmg jawab dosen yang

harus

memperhatikan

aspek-aspek

pendidikan,

yaitu di

antarannya meningkatkan perkembangan kepribadian

mahasiswa secara kesel uruhan,

Shategi

Pembelajaran

Algo-Heuristik merupakan salah

satu

strategi

pembelajaran

yang

berorientasi

pada

"student centered". Menurut Ianda (1976)

ada tiga jenis rumusm

Algo-Ilemistik

dan

dapat

meningkatkan

efisiensi

dalam Pembelajaran,

yaitu

:

(1)

prerendahdpsi bagi pelaksan4 mengindikasikan aW yang

akan

dilaksanakan

untuk

tujuan

melaksanakan

pada

tingkat

penguasan

tertentu,

(2)

prerendahripsi

bagi matiasiswa mengindikasikan apa yang akan

dilakukan

untuk

mempelajari

cara

berprestasi

dalam

tingkat

penguasaan

tert€ntu,

(3)

prerendahripsi

untuk

guru/instrukar mengindilcsilen apa yatrrg

akan dilaksanakan untuk mengembangkan

proses

Atgo.Heuristik

di

kalangan mahasiswa atau
(9)

Dengsd

St

at€gi

pembel4iaran

Algol{elristik

yang

dike,mukakan ole}r

Landa

ini

diperoleh

hasil

pembelajaran

banpa:

(a)

pengerahuan (howledge), (b) kehampilaD-ketranlpilm

(rendahill$

dan

(Q

kenrampuan-kemampuam (abilities). Hasil keluarao

id

saling, b€dnteaksi satu

yma

lain dalam proses pembentukac

(l)

ketrarnpilan

merupalon

penggamUaran

pengetahuan

tertentrl

(2)

pengetaluan merupakan

Fasyarat

dari

ketrampilarL akan

tetapi

pengetahuan itu sendfui tialak

sama

dengan

ket-ampilan,

(3)

saiap ketrarnpilaa moupat<ac kernanpum rntui< rnenerapkan pengetahuarl

(4)

ketrampilar

akan

memanifestasikan

dirinya

dalam tindakanaindakan atas pengetahuan .dan

atau

objeknya,

(.5)

pergetahuan adalah

penting

tetapi

bukan

merupakan

p€rsyarata&

yang

cukup

rmtulc

pengembangan ketrampilaq

(6)

untuk mengembangkiur ketrampilan,

kita

harus

mengajarkan operasinya terhadap objek, image dan konsep

,

selain

mengajarkan image dan konsep

itu sendiri.

Di

dalam

Strategi

pembelqiaran

Algo-Heuristik

diuraikan

:(1)

rugas-

tugas

kompleks

kedalam

tugas-tugas dasr/sedsrtrana

(elementary),(2)

sasarau

utama yang

masih

bersifat

-ambiguous

keilalam

penlaku

yang

dagat dramart dan dapat

ditelaah.

(ombiguous

objeaives

into obsewable orul unamblguotxly assessable

behaviours), (3) proses

kognitif

kompleks yang tidak dapat diarnati kedalam langkah langkah yang sederhana (etenentary)l (4) operasi

kognitif

yang tidak dapd diamdi

kedalam

opemsi

yarg

relatif

lebih

sederhana untuk

dilaksanakan oleh

mahasisua-Menrnut

Suciati

dan

Wardani

(1994), Pendekatan bel4iar .?lgoritrnik,, menuntut mahasiswa

berpikir

sistematis,

'ah.F demi tahap,

linier menuju ke suatu

target

t€{tennL s€dangk$

psldekatan

"Heuristik" menuntut mahasis*a. berpikir

divergen, menyebar

ke

beberapa target

sekaligtrs, Pmses

belajar

akm

berjalan dengan

baik

jika

materi pelajaran yang hendak dipelajari atau masalah yang aka-dipecahkan (dalam isrilah reori Sibemelik

ldrluh

Sistem Infonnasi

ymg

akan

dipelajari)

dikeahui

ciri-cirinya.

Materi

pelajaxan tertentu akan lehih tepat disajikan

dalan

urutan

yang

terafir,

linier, sekuensial, sedangkan

materi

pelqiaran

Iainnya

akan

lebih

tepat

tita

disaj;t<an

dalam

bentuk

'terbuka.,

dan

memberi

kebebasan

kepada

mahasiswa urtuk

berimajinasi dan berpikir.

Penggunaan

istilah

Hewistik

dalam pernecahan masalah berbeda dengan

Algoritma

Penggunaan

Algotitma

dap .

menjamin diperoleh

solusi

yang

tepat selama digunakan dengan

tepat

dengan

algonbma yang tepat pula- Aleoritma adalah

suatu

kemampuan

kfiusus

sementara

Heurhtik

rnerupakan pendekalan secara

umum dalam

pemecahan

masalah.

Heuristik menyajikan suaht ,,road map,,

al,t

'blae

plint"

ag$ pmses pemaahan masalah dapat menghasilkan solusi yang

benar.

tleuristik

adalah langkah-langkah

dalam menyelesaikan s€suatu

ta[pa

ada

keharusan

untuk

dilakukan

secara

berunrtan

Menurut

Schoenfeld

(1980),

bahwa

i{euristik

dapat disebut sebag; stral€gi umum yang tidak betkaitar dengan

subjek

materi yang

membantu pemecah

masalah dalam usaha untuk mendekati dan memahami masalah

serta

menggunakan kemampuannya

untuk

menemukan sohsi dari masalah.

Menurut Sagala (2009) Shategi

Hajar

rnengajar Heuristik'

adalah

merzmesng pembelajaran

dari

berbagai

aspek dari

pembentukan

sistim

instruksional mengarah pada pengakfifan peserta

didik

mencari

dan menemukan

sendiri

fakta,

prinsip

dan konsep yang

nrcreka butulrkan, Pe*lekatan gei.risti[.

adalah--_

pendekatan pengajaran

yang menyaJrkan

sejur

ah

data

dan

siswa
(10)

difirirta

unt*

membuat

kesimPulrt

m€

ggunakan

dda

l€rscbut

implementasinya

dalam

pengajaran menggunakan : (a) metode penanuan

yalni

didasarka, pada

al,gryan

bahwa materi suatu bid"ng studi tidak saling lepas tetapi

ada }aitan antara mat€d-rnai€ii itu dac\ (b)

metod€ inkuiri yakni metode di mana siswa

bebas

memilih

atau menyusun objek yang

dipelaiarinya

mulai

dari

menentukan masala[ mengunpulkan data, analisis data

hingga

paila kesimpulannya

yaitu

siswa menemukan

sendiri,

sedangkan menurut

Rusyan

(1993)

prinsiP

P€ndekatan

Heuristik adalatr:(a) aktifitas Pesata

tlidiL

menjadi

fokts

perhatian

utama

dalam belajar, (b) berpikir logis adalah .cara yang pating

utanu

dalam menernukaa sesuatu,

(c) proses mengetahui dari s€suatu yang sudah dikcta&ui

menuju

ktpada

yang

belum

diketahui

adalah jalan pelajaran yang patiirg rasional, (d) pengalaman yang penuh tujuan adalah tonggak

dari

usaha

pembelajaran peserta didikke arah belEar berbuat,

bekeia

dan

berusaha,

dan

(4)

pertunbangan

mental

seseorang

bcrlaagpung selarna- ia'berpitir rlar belajar mardiri.

Sejak

merencanalcn kegiatan

pembelajalaa dosen sudah memikirkan perilakunya terhadap malnsiswa sehingga dapat menarik perhatian dan menimbulkan motivasi mahasiswa"

Hal ini

tampak dari penggunaan

metode

secam

bervariasi, penggunaan

media

sesuai tujuan belajar,

memilih bshan

ajar

sesuai

minat mahasiswq memberikan

nilai

guna dari

perkulialnr yang sedang dipelajari. Dalam

kegiataa

proses

belaja

metrgEja mahasiswa

dituntut

untnk

selalu

aktif

memproses dan

mengolah Perolehan bete{amya

Untuk

dapat menpmses daa

mengolal

perolehan

belajanya

secara

efe*lif

mahasiswa

dituntut

unhrk

aktif

secara

fisik,

intelekbal

dau

cmssional, sedangkan

dosen memberi

kesempatan belqiar

kepada

rnahasiswq mernberikan

peluang dil*sanakamya iatplikasi prinsip keaktifan p*rbelqiaran secara optimd.

Strategi pembelqiran

Algo-Heuristik

dikenrbangkan untuk membanhr

mahasiswa

dalam

mengembangkan

kemampuan

berpikir,

memecahkan

masalah dan

kernamPuan

intelektual.Strategi

pembelajaran

AIgo-Heuristik

yang merupakan bagian dari teori belajar pengolahan infornasi termasuk

dalrn linghp

teori

kognitif

yang

mengemukakan

bahwa

belajar

adalah

proses internal yarlg

tidak

dapat diamafi

secara langsung dan meruPakan perubahan kernampuan

yang

terikat

pada

situasi tertentu. Namun memori

kerja

manusia

mempunyai kapasitas

yang

terbatas.

Menurut Gagne untuk mengurangi muatan

memori

kerja

benn:k pengptahran yang dipelajari dapar berupa: proposisi, produksi,

dan mental images.

Dari

uxaian

di

atas, maka daPat

disimpulkan bahwa Strategi pembelaj aran

Algo-HeuriJtik merupakan

teknik

untuk

mengamb'rl

suatq

Pemikiran

dan rnenyampai'rannya pada bentuk pemikiran

yang lain dan menjadikan proses itu bersifat

otomatis, proses

pemikiran

itu

adalah

kognitif.

dan psikomotorik. Proses

Algo-Heuristik

secara langkah

demi

langkah memberikan suatu penielasan setelah satu

langkah dikuasai. Hal itu harus diterapkan bersama dengan semua langkahJangkah

y{tE

telah ada

sebelumnYa dalam

algoritmik.

Teori belajar

Pemrosesan

infornmi

nrendercndahipoika,n ttrdakan

belajat merupakan proses

intemal

yang

mencakup beberapa tahapan.

Tahapan-tahapan

ini

dapat

dimudahkan dengan menggunakan metode Pembelajamn yang mengilarti urutan Grtentu sebagai peristiwa

pembelajaran (the events

of

instruaion), yang memprerendahripsikan kondisi belajar
(11)

dijelarendahan Pengorganisasian

sebagai

:1)

pembelajaran

intern*l

dan

eksternal

utama

rtrthrk kap.abilitas apapun.

Dalam

mengorganisasitan pembelajaran

perlu

dipertimbaagkan ada

tidaknya

prasyarat

belajar

untuk

suafu

kapabilitas, apakah

mahasiswa

tetah

memiliki prasyarat belajar yang diperlukan:

Ada

prasyarat belajar

utat4

yang hanrs

dikuasai mahasiswa,

dat

da

prasyarat belajar pendukung ymg dapat nremudahlon

bel4iar.

Pengorganisasian pembel4iaran

untuk

kapabilitas

belajar

dapat

ketrampil*n

yang

dipelajari. Diperlukan

latihaa-lxihan

rntlai

dri

mangala*kan bagian-bagian ketrampilan secara terpisal pisah kemudian melatihkannya

te

dalanr

k*atuanketampilat

Dari

uraian

di

atas, maka dapal

diambil

kesimpulan

bahwa keunggulan strategi pembelajaran yang

tnrpijak

pada teod pemrosesan informasi aatara lain : (a) cara berpikir yang berorientasi pada proses

lebih menonjol

{b)

penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis, (c) kapabilitas belajar dapat disajikan lebih. lengkap, {0)

adanya kekrarahan seluruh kegiatan belqiar

kepada

tujuan yang

ingin

dicapai, (e) adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhny4

(fl

kontrol

beldar

(content control,

pace

control,

display

control, dan

conscious cognition

control)

memangkinkan

bel4iar

sesuai

dengan

irana

masing-masing individu (prinsip perbedaan individual terlayani), (g)

.balikan

inforrnatif

memberikan

rmbu-rarnbu yang

j€las

t€ntang

tingkat

unjuk

kaja

yang

telah

dicapai

dibanCingkan

dengan unlukke{a yang dihampkan.

METODE

PENELITIAN

Penelitian

ini

dilaksanakan di

Akadeni

Manajemen

Informatika

Komputer

(AMIK)

Tunas

Bangsa dan

Akademi

Manajemen

Informatika Xompurtr (AMI]<) Pa6ina Nuanram Kota

Pematangsiantar

Program

studi

Manajemen

lnformatika

Penelitian

ini

dilaksanakau pada semester ganjil Tahun

Akademik 20ll/2012.

Waktu

penelitian

dilakukan selama + 2 bulan

yaitu

Bulan

Juli

sarrpai

Agustus

2011.

perlakuan penelitian berlangsung

selama

7 (tujuh) kali.

?opulasi

penelitian

ini

adalah

selutuh mahasiswa Ketas

Xt

IPA

regulet Madrasah Aliyah Negeri yang ada

di

kota

ketrampilan intelektual.

Menurut

Gagne

(1985),

pras.yarat

belajar

rrtama

dan

keterkaitan

satu

dengan

lainnya

digambarkan

dalam

hierarkhi

belajar.

Reigeluth (1983)

membedakal struktur

belajar

sebagai ketranrpilan

yang

lebih

tinCCi

letaknya.

di tus,

sedfrngkan

ketrampilan tingkat yang lebih rendah ada

di

2)

Pengorganisasian

pernbel4iaran

inforrnasi

v€rbal-Kemampuan

ini

menghendaki mahasiswa

untuk

dapat mengintegrasikan. talca-talta ke dalam kerangka yang bennakna baginya"

3)

Pengorganisasian

pembelqiamn ranah straregi kognitif.

Kemampuan ini

banyak

memedukan

prasyarat ketrampilan intelektual, maka

perlu

memasuldon

ketrarnpilan-ketrampilan imelektual dan infonnasi

cara-cara

memecahkan

masalab,

4) Pengorganisasian

pembelaiaran

ramh

sikap.

Kenrampr.ran

sikap

rrernerlukan

prasyarat sejumlah

infonnasi

tenbng

pilihar

pilikr

tineta.ymg

tspd

rd&

situasi tertetrtu, juga strategi kognitif yang

dapat

m€mbantu mernecahkan

konllik-konflik

nilai

pada tahap

piliharA5)

Pengorganisasian

penrbelajaran

ranah

ketrampilan

motorik.

Untuk

menguasai

ketrampilan motorik perlu dimulai dengan mengajarkan kaidah mengenai urutan yang harus diikuti dalam melakukan unjuk kerja

(12)

M€dsr

pade

t*nxr, ai*,an

20101201!.

Teknik

pengaobilrr sampel

dalam

penelitian

id

tlilalorkan

melalui pengambilan .sampel .secara t$,o-stage random sampling.

Populasi

dalam

penelitian

ini

adalah

maftasiswa-mahasiswi Akademi Manajemen Informail<a Komputer (A.lVffi) Tunas Batrgsa yaitu sebanyak 2 (dua) kelas

dan

mahasiswrmahasiswi

Akademi Manajemen Infomratik Komput€r

(AMIK)

Parbina Nusantara

Kota

Pematangsiantar sebanyah

4du4

kelac.

"-mgran-

studi-Manajemen tnformatikaSehelum dibedkarl perlakuarL terlebih dahulu diberikan pretes

kepada

keempat

kelas

tersebut untuk memberikan keyakinan bahwa keempat

kel* t:rs***

se*rifiki

kcrnmryrrl

*x,al

yang

sarna t€rhadap pengl]asaan rnateri yang akan diajmkan

Sebelum dilakukau ekPoimerL kedua

kelas terlebih dahulu dibed

tes

untuk

mengtahui

ke.mampuan berpikir

kirtis

mahasiswa Kernaftpuan berpikir

kritis

dikatsgorikan

ards

kemampuan

berpikir

laitis

tinggi

dan

kemampuan berpikir

kitis

rtndah.

Metode penelitian yang digunakan

dalarn p€n€litim

ini

addah

q1$si

eksperimen.

Disain

penelitian

yaJlg

digunakan

yaitu disain

fzktoiai

2x2. Adapun disain penelitian

ini

dapat dilihat padaTabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. DiMin

Fakoiazx2

K€r€rangatr:

A

:

Stategi pembelajaran

B

:

Kemampuan berpikir

kitis

A1

= Strategi pembelajaran Algo-Helnistik

A,

=

Sffiegi

pembelajarut Ekspositori

Kenampuan Berpikir Kritis

(B)

Sir*egi

Pembel4iaran

(A)

SPAH

(A,)

SPE

(Ar)

Kritis tinggi (81) ArBr AzBr Kritis rendah

(B'

ArBz A"Bz [image:12.540.34.463.35.651.2]
(13)

: Kcmpua'lqgkilkitis

tinggi

'= K€rnaryusn berpikir

ki[:s

rendah

=

Hcil

belqir

AlgoritE a

de

Pemrograman mahasisva Yaag

memiliki&mampan

bopikir tinggi diajar deogan

strateg

pembeldse.

Alg0*

Heuristik

:

Hasil belajar Algodtma dan

Pemrograman maha<iswa

yag

merailikikemmpum.

berpikir rendah dkjar dengan

ed*egi.penbelejran AIgo-Heuristik

:

Hsil.

bclqkr"Algsihm

dar..

Pemrograman mahasiswa yarq memiliki kenurnprxn

bupikir tinggi yang diqiar

dmgm $ratryi pembdaj*ao

Elapositori

:

Hasil belqiar

Argorihs&n

Parograman mahasiswa

yang merniliki karnmpao..

berpikir rendah diqia dengan

sgadf€iE&/p'f/it'ri

(14)

Teknik

PengrulrPnlan

drta

Yang

digunakan. unhrk mengffrpltlka*

fua

hasil bJajar Algoritna dan Pemrograman adalah

teknik tes. Tes yang digualcan

nemiliki

koefisjen reliabilifas tes

:

0,78. Bet tttk tes

adalah pilihan berganda

(nultiple

choise)

dengan 4 alternatifjawaban. S,etiap jawabal

yang benar diberi rendahor

I

(satu), dan jawaban yang salah diberi rendahor 0 (nol).

Selanjutriya

untuk

menghasifilasikan kemampuan berpikir malmsiswa, digunakan tes kemampuan berpikir kritis diadopsi

ihti

tes kemampuan berpikir

hitis

oleh Ennis (19S5)

Tte

Comell C(ass Paasoning Test'

Form

X

yxtg

tetaliri

ahri

tiga pilihan jawaban yaitu :

Ya

Tidak dan Mungkh, di

mana

soal

Jawaban

mahasiswa Yang benar

diberi

rendahor

I

(sau)

dan yang

salah

diberi rendahor

0

(nol). Tes )ung digunakan

memiliki koefrsiel

reliabilitas

tes = 0,82

Teknik

analisis

data

Yang

disunakan

adalah

tek

ik

slstistik

dJrendahriptif

dm

infer€osial. Tel$ik

stalistik derendahrffif

digunakan untuk menderendaluipsikan datq aotara laia: f,ilai

rata-rata, median, simpurgan

baku

dan

kecenderungan

data

Teknik

sutistik

inferensial

diSunakan

untuk

menguji

hipotesis penelitiarL dimana

teknik in?erensial

yang

akan digunakan adalah

teknik

analisis varians Anava

dua

lalur

(desain

faktorial

2

x

2)

dagan

lar.af signifikansi o = 0,05.

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAEASAN

1.

Pcngaruh

S&rtcgi

Pcmbelaiarar

Algo-Heuristik

dar

EksPositori

Terhadap

Hasil

Belajar

Algoritma

dan Pemrogroman Mahasiswa Berdasarkan peftitungan diperoleh bahu,a harga

nilai

F

**"r

:

7'54.

Untuk

nilai

persentil distribusi F dengan

dk

1r,r1

W& 6

:

0,05 adalah

F

s,s5 (r, g9

:

3,99'

Hasil ini menunjukkan batrwa F

6*

:

?,54

>

F

r*a :

3;99,'sehingga memberikan

kepuhsan menolak

Ho

Pada

taraf signifrkansi

a =

0,05.

I\{aka

hipotesis

penelitiaa

yabe

lrlleayatakart "Kelompok

mahasiswa

yang diajar

dengan menggunakan strategi pembelaiaran

Atgo-Hdutistik akan memperoleh

hasil

belajar

Algoritma dan Pemrograman

yang

lebih tinggi daripada kelompok mahasiswa

yalg

diajar

de,ngan menggunakan strategl

panbelajaran

EksPositotf

teruji

kebenarannya-BerdasatkBn

Penelilian

Yaog

dilahkan,

bahwa

untuk hasil

belajar

Algoritma

dan

Pemrograman mahasiswa yang diqiar dengan menggunakan strategi pembelajaran Algo-Heuristik memperoleh rendahot rala-rata sebesar 23,04 sedangkan

untuk

mahasiswa

lang

diajar

dengan

strategi

Elspositori

hanya

memperoleh rcndahor rata-rata 20,54.

l.tbih

baiknYa

hasil

belajar

Algoritm:a

daa

Pemrogamur rnahasiswa

yurg

dtfal. dengan menggunakan strategi 'pemtetaiaran

elgo-Heuistlk bisa

dipaltrni

iebal

slrategi pembelaj aran Algo-Heuristik dikembangkan berdasarkon

teori

belajar konstrulrivisme yang nrenyatakan bahwa belqjar adalah suatu proses yang membual penrbelajar secara

aktif

mengftolrstruksi

pengetahuannya

melalui

irderaksinya dengan lingkungan belajar yang dirancang

oleh

fasilii:ator

pembelajaran. Proses

pembelajarannya menggunakan pendekaan

iang sistemik untuk memecahkan masalah

en

menghadapi rtanlangan

yang

nanti diperlukan dalam

karier

dan

kehidupan s"t ari-t

ari.

Sa*egi

Pernbelais:an seperti

ini

berhubrurgan

dengan

kemampuan

mahasiswa unhrk memecahkan masalah dan menelonkan padaproduktivitas berpikir.

Berteda dengan

strategi

pembelajaran El$positori dimana bentuk

kegiatan

instruksional

dengas
(15)

**.ggoo$T

dosen sebagai sdu.satunya sumber bolajar

dan

sekali.gus berlind.;k sebagai penyaji

isi

kuliah. pada dasarnya shategi pembel4iaran ini bul@dah strategi

panbdajuaa yaog

J<onve,nsiol

al

k$elra

diawali

dengan penyajian dengan tujuan menolong para mahasiswa untuk mengingar kembali informasi yang berhubungan

din

dapat

digunakan

dalam

membantu menanamkan pengetahuan

baru

serta

memperkuat shriktur -kognitif mahasisw4

pengetahuan mereka tentang kuliBh tertentu

{-

b.suiro*"

mengelola, memperjelas,

dan

memelihara pengetahuan tersebut dengan baik. Namrm

@a

sMegi

ini dosen

masih menjadi figur yang paling dominan dalarn proses transfer

ilmu

pengetahuan.

Proses pembel4iaran nya enderung ruacher

centered yditn terlihat bahwa mabasiswa mengikuti

lola

yang ditrtaqkan oleh doeen

secara

cermat-_

Hasil inj sesuai dengan pernyataan

Ariani (2003)

png

mengungkapkan bahwa

strategi

pembelajaran

Atgo-Heuristik

memiliki kelebihan adara

lain

adalah:

(l)

Mahasiswa dilibatkan pada kegiatan belajar

sehtngga

pengetahuannla

benar-benar diserapnya dengan

bai\

(2)

Mahasiswa

dilatih

mtuk

dapat bekedasama dengan mahasiswa lain,

dtu

(3) Mahasism dalat

rnonperoleJr pengetahuan

dari

be$agai sumber.

Selain

itu dakn

stntugi pembelajaran Algo-Heuristik, mahasiswa

Juga

tertantang

unhrk

belajar

dengan

menernukan

sendiri

pengetahuamya

sehingga

dapat diaplikasiian

untuk memecahkan su:itu masalah. Algoritma

dan

- Pemrograman

sejak

perkem'bangan

awahya.

memuat

konsep_i(oflsep dan

aturan-aturan

yang

t€rlebih

dahulu

ditemukan

melalui

semngkaian penemuan

dan

pembuktian.

Dlsfujtdh

peran heuristik

dalam

Algoritma

dan

Pemrograman,

yaitu

untrik menuntun

seseorang

dalam

menemukan

konsep-konsep

dan

atuan-aturan

dalam

Algoritma

dan

pemrograman.

Di

sallphg

itu;

heBristik

membftntu

ses€ora{}g

uflt

filemecahkail rt:.,] menemukan soluasi dari suatu mas:tr,l:.

ploses

mencad solusi irr,,

mahasiswa

kembali

atilatih

ur,:-ul;

melakukan

penyelidihn

terha;"lari

femungt<lur

penerapan konseptonsel,

ffiu.

Dalarn

menjalani

pruses ini, mahasiswa dib€rikan kebebasan mancari

mdiri

sumterstmter

:fuforrnasi yrang

dib$rhtm

dan

oelakuha penfli*ka;

dan pengujian secara mandiri yang pa.,.r

askqy*

meraagsaag {tahasiswa uffuk

aktif dan berlreasi. Hal

ini

sesrai dengan

rylf"E1

Piag*

seperti

dikutip

Dahar (1988)

-bahwa secara

garis

besar primip konstruttivisme

yang

diambil

aaaih:

(f)

p€ngetahuan dibangrm

oleh

mahasislrra sendiri, baik seara pe$ooal

oal$m

s@ara

:o{al;-

(2)

pengeahuan tidak diiindaekar

{ari aoyn

t9

mahasiswa, kecuali hanya

dengan keakifan mahasiswa sendiri untuk

bernalar;

(3)

mahasiswa ahif

mengkonrtr.uhi s@ara

t€rus

menerus, se.hingga terjadi pemahaman konsep ilmiahj

(4) dosen sekedar mernbantu merryeiliaka;

sarana dan situasi aga{ proses pernh€ntukan

pengetahuan mahasiswa

d;pat

terjadi dFngrn mudab.

. .

.

lutu

hal

lag

yaog

juga

pent.urg

*3!t"

Uanwa pada

pros*

peiruifaiarai

fidak

mengesarnpingLan

faktor

interaksi

sosial,

- kareaa

pada

strdegi

ini

prcses

pembelajaran berlangsung pada kelompok_

f,elorpok

kecil yarg menuonrt mahasiswa untuk mampu berinteralcsi dengalr

teman-temln

-satu kelompoknya sehingga juga

meningftatkan kemarnpuan belkomunikasi mahasiswa-

Hd

id

s€nada dengan teori

Ft"j*.$ri

Vygotr€ndahy seped

dihtip

Herge'nhahn

&

Olson (2008) yang mernberi

tempar yang lebih pentiag pada aspek sosial

dengan

temao

lain

sehingga menracu

terbentuknya

ide

baru

dat

memperkaya

perkembarryan

int#tual

nranasma. Peran

tetnaa

sebaya sangalatr pelitftrg

JUfifl AT TEKfl OIOGI PENOIOI(AII

(16)

dalam proses pantransf€ran pergetahua;. karena mamlxr menjonbatali. keterbatasa* kemampuan mahasiswa memahami konsep

teltmlu

jika

mereka. harus belajar sendiri.

Dengu

adnya teman sebaya yaog

mojadi

tumpuan bertanya

Mpat

mengatasi

ket€rbatasan ters€hut. Hal ini sesuai dengan

kon*p

sca/folding dari Vigotrendahy.

Kemudian

bahwa

strat€gi pembelajaran

ini

menuntut dosen untuk

melibatkan

mahasiswa

untuk

mencari

sumber

informasi

dan

me,mulai

penyelidikan sedapat mungkin. Peran dosen

adalah

menciptakan

suatr

masalah,

memfasilitasi

dan

mengard*aa.

Saat

memfasilitasi,

dosur

harus

memediasi

.dengan penuh selidilq dan.bertaay4 untuk

memfasjlitasi .konsep

.kuroi

rt"n

prixip

maupun teori. Dosen selalu menjembatani dan mef,rutup kesenjangan

yag

eda dalam menuntut pembelajar mempelajari apa yang

penting

drri

masalah

dan

mendapalkan

pengetahuan terkait.

Berbeda dengan

strategi

pembelajaran

Ekspositod

yang

hanya

mmernpad<an

dosen

sebagai

surnber belajar. Strategi pembelajaran Ekspos.itori menggimakm strafegi transfer ilmu. .dari

dosen

ke

mahasisw4 tanpa mahasiswa

diajak unt*

bs"ikir

memecahkan sebuah masalab sehingga

tidak

merangsarg

malasiswa

untuk

mendaltrni

konscp-konsep

dai

m:6ed

kuliah dan melakukan penyelidikan lebih

jauh

terhadap kemungkinan penerapan

konsep

dalam

pemecahan

masalah kehidupan sehari-hari.

Hasil

penelitian

hendukimg

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati

€0f0)

yang

menllnpulkan

adanya

pergaruh

kemampuan

beraildr

kritis terhadap

hasil

belajar

biologi

mahasi$ri Al

Mrsllm

fireudlt.

Eal

ini juga sejalrn dengrn hasil

penelitian

Yennice

(mlO)

yrng

menyatakan bahwa ada

pengrruh

model pembelajaran dan kemampuan

berplkir

kritb

tahedap

h*sit

bel*i*i

tpa sisx*

kel*s

iii rdrohh

d*sr

kota

langsa.

Berdasarkan uraian

di

atas, maka

jelas

bahwa kelompok mahasiswa yang

diajar

dengan

menggunakan strategi

pembelaiaran

Algo-Heuristik

akan memperoleh hasil trelajar

Algoritina

dzm

Pernrograrnan yang lebih tnnggi daripada kelompok mahasiswa yang diajar dengan

rcnggurakan

stregi

peuibetajaran Elspocitstri, hal ini

*arp+

dipeilgaruhi oleh

frktor-&ktor

seperti:

(1)

Meningkatnya

kreatiy'ltas

mahasiswa

dalam.

mencari sunber,sumber.

be$ar

yang

dibuU*rkaq,

(2)

Meninglatnya kemampuan mahasiswa dalam belqiar ma-ndi4

(3)

Meningkatnya keterampilan mahasiswa dalam nelahrkan penyelidikan dan pemecahan masalall (4)

Secara

ahif

mahasiswa telah tertibat dalam interalcsi

sosial

sehingga moringkattcan kemampuan berkomunikasi:

2.

Pengamh Perbcdsea

Kemampuan

Berplklr

Kritis

finggi

dan

I(.rnn6mrn

BerFikir

Kritis

Renilah Terhodap

Ilasil

Belalar

Algoritma

dan Pemrograman Mrhasiswa

Berdasadan pertitmgan diperoleh bahwa harga

nilai

F

ttii,os

=

4,46. Untuk

nilai

frersentil distn'busi

F

@m

dk

51gn

pada

c

=

0,05 adalah

F

qe5 11, 3q

:

416.

Hasil ini menunjukkan bahwa F

so*

:

4,46

>

F

r*a

:

3,99, 'sehinga me.mberikan

keputusan

meoolak

116

pada

tamf signifikansi

c :

0,05. lvlaka

hipotesis p€xrelitiaa

yang

merydatan'Kelompot-mahasiswa

yang memiliki

kemampuan berpikir kritis tinggi akan mernperoleh hasil

bel{ar

Algoritma dan Pemrograman yang

lebih

tinggi

jika

dibandingkan dengan

kelompok

mehasiswa

yang

memiliki kernampuan berpikir

kdtis

rendah"

touji

tetienarannya

(17)

Malrasisw*

yang

memiliki

kurampun

berpiki*

kilis.ti*ggi

oenkrxrg

lebih tinggi hasil belajamya dibandingkan

dengaa

mahasiswa

yang

memiliki

ternampuar berpild,

.hjtjs

rendab-

,.,*

hasil

perhitungan

analisis

tentang perbedaaa

hmil

belajar

Algoritma dan. Perrnograma:r yang

diaiar

yang

rneniliki

kemampuan berpikir

kritis tinggi

sebesar

22,86

sefia

kerrampuan

berpikir

.l<ritis rendah sebesar

21.75,

dtdapatkn hasil perhitungan

F,^,.

sebesar 7,54 dan harga

F ,oo,r

adal*r3,D

Dengan demikian

temuan

petelitia;r

menyimprl(zn

hipotesis penelitian yang menyafakan

:Hasil

belajar

Algoti,trna

dan Pernrograman mahasiswa yang .msmiliki kemampua!.

herpikir

kritis

tinggi

akan

lebih

tinggi

daxipada

mahasiwa

yang

mernilki

kemampaun

berpikir

kritis

rendal

pada

taraf

kepercayaan

a = 0,05

telah

teruji

kebenararmya-Hal

ini

bisa dipatumi kaena

berpikir

kitis

terdiri

dari

beberapa kernamptran antzra

lein

(l

)

kemampuan

rnengidentifikasi

sebuah

raasalah, dan

dqar

meyelesaikan

masala[

Q)

kemam$un rnernonitor dan. mengevabasi

proses pernecahan masala[ (3) kemampuan

membuat

kesimpulan,

(4)

kernampuan mengefekifkan

reaksi

kedalam beberapa

tugas

dan

situasi,

(5)

kemampuan memproses

informasi

yang

melibatkan klassifikasi, perbandingaq penglategoriarl analisis dan evalirasi.

Temuan

penelitian

ini

senada

dengan .hasil penelirian Yerudce (2010) yang menuqiukkan

f2[q6

arlenya pengaruh kemampuan

berpikir

kritis terhadap hasil

belajar

lPA

SD

Kelc

III

Sdrola&r Dasat Kota

langsa-Hal

smitr

Jugi

i*g*

sesu*i

dt*gr* hail'

pearliiiau

R

5".!.i.iqse?:

(2011)

yang.

menunjukk*.i

,:r&:

sdanya

perg{ru}

keeanrpPar

ii [.t r-r' i. i

krltis

terhadap hasil belajar nraliasirri,;

Al-Muslim Biereun

3.

Interaksi Antar.

Strate;i

Pembalajaran

dra

Kemampu::

Berpikir

ferladap

llasil

Bekjar

Algdrttda

'dan

'Parfirogramal"

Mt&rsis*l

Berdasariran p€rhifingar diperolel,

balwa barga,

nilai

F

lg,+

: 3!2

Untui..

nihi

persentil dlslrihusi

F

dengnn dk 165,

pada

o

:

0,05 adalah F1qos1 1r, u;

:

3B9.

Hasil

ini

menuqiukkan

batrra

F

sa*

.=

32,12

> F .d-' :

3.99,

sehi4gga

memberikan keputusan menolak

lle

pada

taraf signifikansi o,

:

095. Maka hipof,esis

penelitiao

yang

menyatakan "Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan

berpikii

dalixn

m€Nnbrikan pengaruh teftadap hasil beldar Algoritma

dan

Pemrograam.r

mahmiswa"

tenrji

kebenarafirya-Ivlatrssiswa

yang

.

mmiliki

kemarnpuan

berpikir

kitis

linqgi

yang

berpikimya cendenng

menggunakan konsep akan

lebih efektif

di$ar

dengan

strategi pembelajaran

Algo-Heuristik

unbtk

m€rftrgkaltsrx

hasil belajarnya- Sebah dengan strategi

hi

proses

pernbelajaran

sangat belpusat

pada kemampuan mahasiswa dalaru menernukan

solusi

dari

suatB

permasalahan. Pada

strdegi

pernbelajaran

Algo-Heuristik memerlulon pola

pikir

yang logis, rasional

da* i*telekurd

dari rrdrasiswa.

ag*

yang

dihar.apkan dalxn proses p€mbehi$an bisa

tercapai

sehingga

tepat

jika

strafegi

pembelqiaran

Algo-Heuristik

d;ta-4plen

kepada

mahasiswa

yang

memiliki

kemampuan

berpikir L:ritis

tinggl

Sebaliknya

iika

mahasiswa yang memitiki kernampuan

berpikir

lritis

tinggi

diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori
(18)

prestasinya cenderung rendah

*bab

stmtegi

i*i

didoaioasi

oleb

dose*

s€hitrgga

keinginan

mahasiswa

untuk

osncoba melakukan penyelidikan dan memecaH<aa

suatu pem;asalah

u

dengan kernampun yang ada pada

dirinla

tidak terealisasikan dengan bdlk, sehinggr muncul rasa ienuh

dalam

belajar

yang

msngakibatkan prestasinla dalam belajar rendah.

Berbeda dengao mahasis*a yang

rnesiliki

kemamprsn

@ikir

.lritit

rerdrh

mahasiswa

yll,rg

$emiliki

kernampuan

berpikir

rendatr

dapai memproses infomrasi yang diGtima dari dosen dalam bentuk apa adanya, apa yang disampaikan oleh dosen merupakan sumber

ilmu

pengetahuan,

terlebih

lagi

jika

informasi yang diberikan itu telatr merniliki

pola dan

urutan-urutan

yang

sistematis. Dengan acuan

ini

maka mahasiswa yang memiliki kanampuan berpikii kritis rendaii

lehih

tepat

diajat

dengan

strategi

pembelajaran El*"spositori

untuk menirelsrksfl hesil beQiamya kar<na

@a

strategi

ini

diawali

dengan penyajian or&arizer-or ganizer yang da$at Benolong para mahasiswa unhrk Rengingat kembali informasi yang berkaitan sehingga dapat digunakan dalarn membantu menanamkan

pengetahuan

baru

serta

memPerkuat

struktur

kognitif

mahasiswa sehingga

tercipta pembela]aran bermakna Namun

sebaliky4

mahasiswa

yang

memiliki

kernarpum berpikii

rendah akan

nrdaft

hasil belajamya

jika

diajar dengan strategi

pernbelajaran

Algo,Heuristik

lzrtna

mahasiswa

yaag

memiliki

berpikir rendah akan mengalami kesulitan uoruk belajat dengao gagasan yang abstralq berdirendahusi taflpa suatu pokok khusus

dan

mengikuti

pengarahan

yang

tidak lengkap atau tidak jelas,

IGSIMPULAN

Berdasaftan hasit dan Srembahasan penelitian yang telah

diuraikal

psda ha,b

sebekmya,

mala

ilag

disimPulkct bohxer.

l.

Strategi pembeQiiuaa Algo[{euristik

dan strategi pembelajamn Ekspositori

memberi

penganrh

yang

berbeda terhadap

hasil

belajar

Algoritna

dan Pemrogrrman mahasisura Malrasiswa

),arg eris derym

stratqgi

pembelajaran

Algo-Heuristik

mmpeold

hasil

belqiar

Aigoritna

.daa Pmrograman

yarg

lebih

tiEgi

daripadamahasiswa yang diriar dengan

srategi peBbelajarmEtsposi'tori.

2.

Kerrarnpuan betpikit kritis tinggi da{t

kemampuan

berpikir

kritis

rendah

memb€ri

p€qgaah )rang

berbeda terhadap hasil belajar Algoribna dan Pemrograman mahasiswa- Hasil belajar

Algoritma

fur

Pemrogmrmn

malrasiswa yang

meftiliki

kemampuan

bcrpiltir

kritis tinegi

febrh

tinggi

dibardingkn

dengBn mahasiswa yang

memiliH

kmampr:an berpikir

kitis

r$dah

3.

Terdapat

interatsi antara

strategi pembek$atan dao kemaopuan

berpittt

mahasiswa

dalam

memberikan

pengaruh terhadap

hasil

belajar

Algoritma

dan

Pemrograman tlasil belajar

Algoritma dan

Pemrograman

mahas:rswa yang

merffiki

kemampuan

berpftir

lxilis

tinggi lebih tineggi

iika

diajar

dengan strategi pembelajaran

Alga.flerristik

dfuandirgkau dengan

jika diqiar dengan straregi iarnbelajararl

Ekspositori.

SelanjutnYa

dryat

diny?*skan

puls b*wa

unalk rrahasiswa yang memiliki ke.mampuan

berpnkir

kitis

rendd

tdoih tinggi tl3sil belajamya

jika

diqiar

mmggunakan

strategi

pembelajaran

Ekspositori dibandingkan deagan jika di4iar dengan sharegi pembeldarm Algo-Heuristik.
(19)

DAE"TARPUSTAKA

Amidjaja. D.(1990\. Pedoman Pelal<sanaan

Pola

Pembaharuan

Sistem

Pendidikan Dan Penilaian

,

Jakartz :

Deptlitbud

Anderso40.

tr,

Itua&woh!,

D}..

Z0fI.

n

Tmowry.

far lca$ing,

T Effiing

ed

Assessing.

New

York:

Addison IVesley Longr?ran, I€n

Arends,

R

Q008). Learning

To

Teach.

Yogjakerta: Pusfaka Petaiar.

Ariaai;

F.

(2003).

Pargarh

srrategi Pemhelajaraa

Daa

LOC

te&adap

hasil

bel4iar Fisika Siswa Kelas

III

SMu Negeri

di

Kda

Binjai.

f€rrr

Medar

:lINhiffiD

Arikurfto, S

(2tn2).

Dasar4esar Evalacsi Petdidikan

l*aztz:

Bumi Aksa*e.

Arikunto

(1990).

Pedoman Penelitian:

Suatu Pendek4tan Stdd,srik. JatJ,fia :

Bina Aksara

Baro4 J. B. dan Sternb€rg, R.l- (Edno+

$WD fedting

fhbki?ASti#. Nerre

Yo*:

WIL

Freernaa aad Company

Bloom" B.S (2001) Tmsonomy

Af

Uucational Obi ectiws, Newyork: Logmaa

(1986)-

Tmsonotny

of

&llodlonal

ObjectitEs. Handbook

I:

Cognifive domain. New

York

Davjd McKay.

Budianirrysih,

C.

A.

(2005). Belojar don

FinrbelitJam:.

Jitkaifa:

fti

eka

Cryta"

Dic.k

&

Carey

(1995).

Ike

Systexratic Design of llstruction. Ne\rt

Yo*:

Longman

Dia*li

&

M$tJ6nc, P.

(ffi}

pae#ran

ilalw

Bidwg

P&iliiltka*-

H*atu

-Crrasindo.

Driscoll,

M.

P.

(1993).

Psyichalogt::i

Learning

for

Instruction. Bostot:. Florida State University.

Emiq R-I*,

(l%5> "Cds

fd.

Cfircd.

Thinking

Cutictthtl",

In

A.L

C$ta,

Developitg

Minds:

A

Rexurcc

BaoL

lo

Teaching Thinking. Alexandria

:

Association

Jor

Sapenisor

ond

Curriorllu

Development (ASCD).

Ennis,

R,

Milfman, J.

{i

Tomko, T: (1995}

Cornell

critical

.thirking

test

@acific

Gmvq

CA,

Criticrl

Thinking

Books and Softwarc). Gagne

and

Bnggs

(tgB),

Principtes

Of

Ir*rr^neJionol

Bsyign

Nw

'gwrr

:Halt Rinehart. And.Witson

{1980), Leamabel

Aspea Of

Human

Thinking.In Lawsarq

A

E.

Science

Edueatiotr b{omation

report

(Hal

l-28)

New

york

The

Erit,

Sci6nce, Mathemaiics

and

Environmental Education Clearing House.

Cagne (1985). The Conditions Of

lzarning

(4 6INee{

york

:Ho}t

Bfthart

Ar}d Witsoa

Garvey,

I

(2N6).

The

twenry greatest

philosophy

book

London:

Continium

hierndional

hrblishing Group.

I{l\rf,

Yogiyanto

(2007).

Turbo pascal Yersi 7-0. Andi Yogakarta
(20)

Haralrap,

N

dkk. (1973). Tefuih Penilai'e* Hasi! Belajor

.

Bandurg

:

Madar

Meju.

Kadir , A.

(2007)

Dasar-Dasar

Pemrograman

Pascal

,

Andi Yoryakarta

Landa"

L.

(1976). Instractional Regulation

and Corrtlol:

CyberveticE,

Algoithmization, and Heuristics in

Mucation.

Englewood

Cliffs,

NJ: Educatioftit

Publicalions-(1983). The Algo-heuistic

theory

of

instraction.

In

C.

M.Reigeluth

(M.),

Irctnrctional-design

theoies

and

models: An

overuian

of

their

current

status

(Vol.

t).

Hillsdale,

NJ:

Lawrence Elrbaum Associales pg 164.

Illryeu:,

S. (201f)

Peg.rtrh

MGts&

Pemb€lajarr[

Penemuan

Terhimbing

Drn

llfedia Gambrr

Terhrdap IIasiI'

Belajar

Kemampu.n Berpikir

Kritis

Dan

Sikap

Ilmiah

Pada ?embelaiaran

Bisla€i

SMA

Nc6cri

T*npng

Pra-

Tesis

Mefun;

UNIMED

Paul, R., and Nosich, G.M QAA$. A Modet

for

The National Assesssment

Of

Higher

Onlar

Tftinking. fletrieved'

August 13, 2010,

Ftom

http : /,\+w'w. criticahhinkns. or e,le sa u

rc es/a*i c les/ a-mod e I -nal

-sss e ssm en t -h o t. slrm

tl

Purwanto,

N. M.

(2007).

Psikologi

Pendidilcan.

Bandung:

Rem4ia

Rosdakarya-Ratmawati

(mll).

Pcngaruh

strategi

pembelejaran

berbesis masalah

terladap hasi!

@i*r

bido$,

keurampuan

berpikir

kritis

rllh'itas

AI

Mrslin

Binre*.

Tcris.

-Medar':UNIIBf

Reigelirt[

C.lvf

(f985),

ltrstructiotrrl-Design Theorles

And

lvlodels:

Al

Overview

Of

Their

Current

Status

(Yol.

1).

Uil|sdrlo'

NJ: Lawrence

Effisflm

A$ocirtcs

pg'

,64,

Sab4

A (

2N7).

Snaegi

Belajor

Mmgajar" Jalcada

Quantum Teaching

Sagal4

S

QN9).

Kansep

dan

Mahra Pembelojaran.Bmdung. Alfabeta Sanjaya, W (2008)- Straregi .Pqrrbelaj@an.

Jakarta-

Kencana-Sckafrrsame

S.D., (1991)

A"'

indtuefiofi

to

Crirtca,

TkinHnS

($diae). Tcrsedia

:E!p:/

rww.free

inquiry.com/cridc*Lft

inling.htmI

(lf

F*{utri

20OD.

Scoenfeld, Alan H. (1980). Heuristic in the Classroom, dalam

Knlil<,

S-

dan

Reyq

Robert

E

(EAs). Problen

Solving

in

School

l"Iathemdtic.

Virgiilia:

NCTL,I-Seels

Bek-58.,

Riclrcy

Ritrc.

(199{): Tehtalogi Pembelqjaran, terjemahan

Dewi, Raphael, dan Ius4lhadi

Miarso .lakart ,Unit Percetatafl UNJ

Siagia,

S.

(2005).kqgd

Srrar€ig

Pengorganisasian

Penbetajaraa

Dan

Kemmpue Bapikii

Lagis

Ihr$adrp

Hssil Bdeiar

T€&nik

Digital (sft'di

EXsPerimen Pada

S:rs*a

SMK

Se*

ta

Teladao

Mdan)-

Drselasi-. Iakarte

.

PPs Universitas Negeri

Jakarta-Sismoro, H (2007) Strukfir Data Dasar Technotogy

(21)

Pemrogroma*

Powl

.

Antt

Yogyakarta

Suparman (1996).Desain

Instrulcsional.Direktorat

jenderal

Pendidikan

Tinggi

Departemen

Pendidikan

dan

Kebudayaan. Unircrsitas Terbuka.

Sternberg,R J. (1986). Critical Thinking: Its

Nature,

Measurement,

and

Imptovement. National Institute

of

Educafion, Washington DC.

Unq

!lB.

(20S8).

Prdert

Kependidiktztt

(pro

emy

so&lsi

dsr

reformasi pendidikan

di

Indonesia). lakarla:. Bumi

Alsara-Walid

,

F,

(7005) Dasar-Dasar Algoritma

dan

Pemrograman.

Andi

Yogpkata

Winkel, W.S.

(1991).

Psikologi

P e ngaj ma n. ! akarta. Gramedia.

Yennice

(2010).

Pengaruh

Model

Pembclaiaras

Dan

I(emampuan

Berpikir

Kritis

Terhadap Hasil

Belajar

IPA Siswa

Kelas

III

Sekolaft

Dasar

Kota

f.rrlgsa. Tesis l\,ledan

;

UNIIUED

htto://facultv.ed.uiuc.edu/rherrri s/comellcla

.csreas.pdf

www.pdf-fi nder.com/Cornell-Critical-Thinkine-Tesr

Series-THE- CORNELL.CLASS.REASONING-....html

http://serendio.brynmawr.edu/bb/neuro/neu ro00/web l/Vasiliadis.html

Buzzle.com

(2S).

Develrybg sriti€*l

thinking

*ilts-www.buu,le. c

orn/.../developing-critical-thinking-skills.hturl

Gambar

Tabel 1. DiMin Fakoiazx2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul evaluasi pembelajaran pendidikan akhlak (Studi Kasus pada kelas XI MAN 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/20011) adalah

Penelitian ini mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) peranan perempuan Tionghoa dalam novel Amoi Gadis yang Menggapai Impian karya Mya Ye, (2) latar belakang

Hal tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan objektif akan semakin meningkat ketika besar keluarga yang dimiliki sedikit dan ayah bekerja sebagai petani pemilik, sedangkan

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS..

Therefore, for this project, we actually need to conduct feature development, then data merging and reorganizing, and then feature selection, which is to utilize all the

and learning English and an interview with one of the English teachers in SMA Negeri 11 Pekanbaru, most of students faced difficulties in speaking English and their speaking

dalam berpendapat dan juga dalam bermen atau berinteraksi didalam situasi kelompok. 6) HJK : perubahan aspek prilaku kejenuhan belajar yang diperlihatkan oleh HJK

Instructional games merupakan salah satu bentuk metode dalam pembelajaran berbasis komputer. Tujuan instructional games adalah untuk menyediakan pengalaman belajar