• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELASI MAKNA (BEZIEHUNGSBEDEUTUNG) DAN CONTOH DALAM BAHASA JERMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RELASI MAKNA (BEZIEHUNGSBEDEUTUNG) DAN CONTOH DALAM BAHASA JERMAN."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

125

D

AFTAR

I

SI

Halaman

Pengantar ……….. i Daftar Isi …….………... ii

1. Filsafat Bahasa Sebagai Fundamen Kajian Bahasa

Basyaruddin ...

2. Pengaruh Islamisasi Terhadap Bentuk Visual Seni Ornamen Bagas Godang Mandailing

Daulat Saragi ...

3. Pendidikan Multikultural

Syamsul Arif ...

4. Analisis Multimodal Iklan “Indomie”

Suprakisno ...………

5. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Bahasa Prancis

Menggunakan Teknik Permainan Activités Ludiques Dengan Sistem Penilaian Standar Eropa (CECR)

Marice, Junita Friska, Mahriyuni ...………...

6. Modus Verba Bahasa Prancis

Pengadilen Sembiring ...………...

7. Aquisition Activities In English Foreign Language (EFL) Teaching

Farida Hanim Saragih, Syamsul Bahri ...………...

8. Planning For Reading: Activities For Before, During And After Reading Juli Rachmadani Hasibuan ...

9. Analisis Wacana Tulis Cerita Pendek “Di Dusun Lembah Krakatau” Karya ST. Fatimah

Trisnawati Hutagalung ...

10 Kesalahan Sintaksis Bahasa Jepang Tulis Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara

Mhd. Pujiono ...…. ...…….………...

11 Penerapan Media Pembelajaran Piktogram Sebagai Upaya Untuk

Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pada Matakuliah Schreibfertigkeit III

(2)

126

12. Relasi Makna (Beziehungsbedeutung) Dan Contoh Dalam Bahasa Jerman Linda Aruan ...

13 Idiom Dalam Cerpen Wintergeschichte Karya Michael Mirtl

Tanti Kurnia Sari ...………...

14 Ungkapan Makna Verba Shikaru Dan Okoru Sebagai Sinonim

Nandi S. ...

15 Melukis Realis Versus Fotografi

(3)

127

P

ENGANTAR

Penerbitan Bahas edisi ini dimulai dengan bahasan Filsafat Bahasa Sebagai Fundamen Kajian Bahasa dibahas, oleh Basyaruddin; Pengaruh Islamisasi Terhadap Bentuk Visual Seni Ornamen Bagas Godang Mandailing, oleh Daulat Saragi; Pendidikan Multikultural dibahas oleh Syamsul Arif; Analisis Multimodal Iklan “Indomie” oleh Suprakisno; dilanjutkan oleh Marice dan Junita Friska Mahriyuni, Pengembangan

Model Pembelajaran Menulis Bahasa Prancis Menggunakan Teknik Permainan activités Ludiques dengan sistem penilaian standar eropa (CECR).

Selanjutnya, Pengadilen Sembiring membahas tentang Modus Verba Bahasa Prancis, diikuti oleh Farida Hanim Saragih dan Syamsul Bahri Aquisition Activities In English Foreign Language (Efl) Teaching. Juli Rachmadani Hasibuan dengan judul Planning For Reading: Activities For Before, During And After Reading.

Analisis Wacana Tulis Cerita Pendek “Di Dusun Lembah Krakatau” Karya ST.

Fatimah dibahas oleh Trisnawati Hutagalung, dan Kesalahan Sintaksis Bahasa

Jepang Tulis Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara oleh Mhd.

Pujiono.

Berikutnya, tulisan Herlina Jasa Putri Harahap tentang Penerapan Media Pembelajaran Piktogram Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pada Matakuliah Schreibfertigkeit III, diikuti oleh Linda Aruan, Relasi Makna (Beziehungsbedeutung) dan Contoh Dalam Bahasa Jerman. Idiom dalam cerpen wintergeschichte Karya michael mirtl oleh Tanti Kurnia Sari, dilanjutkan dengan Ungkapan Makna Verba Shikaru dan Okoru Sebagai Sinonim oleh Nandi S. Terakhir, Melukis Realis Versus Fotografi oleh Muslim.

Medan, Maret 2015

(4)

97

R

ELASI

M

AKNA

(B

EZIEHUNGSBEDEUTUNG

)

D

AN

C

ONTOH

D

ALAM

B

AHASA

J

ERMAN

Linda Aruan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

A

BSTRAK

Dalam setiap bahasa seringkali ditemui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi. Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonym), kegandaan makna (polisemi).

Kata Kunci : relasi makna, sinonimi,antonym,polisemi,homonim

P

ENDAHULUAN

Kata semantik berasal dari bahasa dari bahasa Yunani, sema (nomina) yang berarti tanda atau lambang , dan verba Samaino yang bisa disebut sebagai menandai atau melambangkan. Semantik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang makna yang terkandung dalam bahasa. Dalam linguistik, semantik adalah sub bidang yang dikhususkan untuk studi tentang makna, seperti yang melekat di tingkat kata, frasa, kalimat, dan unit yang lebih besar dari wacana. Daerah dasar studi ini adalah arti dari tanda-anda, dan studi tentang hubungan antara unit linguistik yang berbeda dan senyawa. Menurut Gross H (1988:97) Die Semantik ist die Lehre bedeutungstragend definiert sind, yang

artinya bahwa semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna. Hal ini

terutama terkait dengan tingkatan kata,tetapi dari semua kelas dan bidang bahasa, oleh karena itu bidang bahasa ini didefinisikan sebagai sistem lambang dan sebagai kesatuan makna. Griffiths (2006:15) mendefinisikan semantik adalah the study of word meaning and sentence meaning, abstracted away from contacts of use, is e descriptive subject. Menurutnya semantik merupakan ilmu yang mempelajari makna kata dan makna kalimat yang maknanya dapat dilihat dari konteks penggunaan.

Relasi makna

(5)

98

P

EMBAHASAN

A. Homonimi ( Homonyme)

Homonimi adalah dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya kebetulan sama, tetapi maknanya tentu berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang berlainan. Dalam bahasa Jerman disebut Homonyme sind

Wörter, die gleich aus gesprochen und geschrieben werden,aber ganz unterschiedliche Bedeutungen haben.

Sebagai contoh: kata `Bank` dalam bahasa Jerman mempunyai makna yang berbeda walaupun bentuk katanya sama.

1. Die Bank, die Bänke, es bedeutet hier als ein länglicher Sitz

2. Die Bank, die Banken, es bedeutet hier als ein Unternehmen, das das Geld auszahlt, oder gespartes Geld verwahrt oder Kredite gibt.

3. Die Bank, die Banke, es bedeutet hier al seine Kasse ( eine Spielbank), die während eines Glücksspiels ( z.B. Roulette) von einem Angestellten verwaltet wird.

Selain kata `Bank`, terdapat lagi contoh kata yang kebetulan sama tetapi mempunyai makna yang berbeda yaitu kata `Band` sebagai makna pertama adalah sebuah cincin (der Ring), makna kedua adalah matang (Rauhreif), dan makna ketiga adalah dewasa (entwickelt), der Ball (kugelförmiges Spielgerät), der Ball (Tanzveranstaltung), der Hahn (Wasserhahn), der Hahn (männliches Huhn), die Kiefer (Nadelbaum), der Kiefer (Teil des Gesichsschädels), laut(geräuschvoll), laut (gemäß, zufolge), sieben (Zahlwort), sieben (durch ein Sieb schütteln), der Strauß (Laufvolge), der Strauß (Blumengebinde), der Tau (Niederschlag), das Tau (Seil), das Tor (breiter Eingang), der Tor (Narr), sein (Verb), sein (Possessivpronomen), weiß (Farbe), weiß (Verbform vo wissen)

B. Polisemi (Polysemie)

Sebuah kata atau satuan ujaran disebut polisemi kalau kata itu mempunyai makna lebih dari satu. Dalam bahasa Jerman disebut Polysemie ist, das gleiche

Wort hat verschiedene Bedeutung. Sebagai

contoh polisemi dalam bahasa Jerman:

1. Der Kopf (1.der Teil des Körpers von Menschen und Tieren, 2. ein Mensch mit großen geistigen Fähigkeiten, 3.eine Person oder eine Gruppe, die etwa leiten (der Kopf des Unternehmers,) 4.eine von mehreren Personen seine Familie zählt acht Köpfe.)

(6)

99 3. ein Pilz, der auf Holz oder feuchten Mauern wächst).

3. Abgebrüht (mit heißem Wasser behandelt), abgebrüht (abgestumpft, gefühllos)

4. Die Bank (Sitzbank), die Bank (Geldinstitut)

5. Der Geist (übernatürliches Wesen), der Geist (Intellekt), der Geist (Gesinnung), der Geist (Weingeist, Destillat)

6. Der Himmel (astronomischer Ort), der Himmel (religiöser Ort, das Jenseits) 7. Lang (räumlich ausgedehnt) lang

(zeitlich ausgedehnt).

8. Die Lehre (Berufsausbildung), die Lehre (wissenschaftliche Erkenntnisse oder ein Dogma), die Lehre (Prüfinstrument).

9. Die Leiter (Stufengerät), der Leiter (Chef), der Leiter (physikalischer Leiter).

10. Die Mutter (eines Kindes), de Mutter (Hohlschraube)

11. Das Schloss (Türschloss), das Schloss (Bauwerk).

12. Die Steuer (Abgabe an den Staat), das Steuer (Lenkvorrichtung).

13. Die Simme (Sprachfähigkeit), die Stimme (Wahlstimme, Votum), stimme (Form des Verbs stimmen) 14. Der Strom (Fluss), der Strom

(elektrische Größe)

C. Sinonim (Synonymie)

Sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya. Gross Harro (1988:99) dalam bahasa Jerman mengatakan bahwa Synonymie ist ein

Wort, das eine ganz ähnliche Bedeutung wie ein anderes Wort hat.

Ein Synonym ist ein Wort, das mit Einschränkungen die gleiche Bedeutung hat wie ein anderes Wort. Von Synonymie spricht man daher, wenn zwei oder mehr Wörter den gleichen Inhalt, aber in Wort und Schrift verschiedenen Ausdruck haben. Der Begriff leitet sich ab von dem

griechischen „synonymos“ (gleichnamig),

der deutsche Name für Synonym lautet Ersatzwort. Sebagai contoh sinonim dalam bahasa Jerman: 10. Erdkunde = Geographie 11. Frauenarzt = Gynäkologe 12. schön = hubsch 13. ablehnen = absagen

14. arbeitslos = keine Arbeit haben 15. Fernsprecher = Telefon

16. waagerecht = horizontal 17. Frau = Gattin 18. sterben = verrecken 19. wunderbar = wunderschön 20. Anschrift = Adresse 21. erfinden = entdecken 22. stellen = legen 23. empfangen = bekommen

D. Antonim (Antonymie)

(7)

100

von dem griechischen “anti” (dagegen) und

`onoma`(Namen). Der deutsche Name für Antonyme lautet Gegenteil oder Gegenwörter. Der Begriff der Antonymie kann dabei nach der Ebene und Art des konträres oder kontradiktorisches Verhältnis mit dem Gegesatzpaar bezeichneten Begriffe vorliegt. Ein Ausdruck, der für beide Begriffe eines Gegensatzpaares stehen kann, heißt Oppositionswort.

Dilihat dari sifat hubungannya, maka antonimi itu dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara lain:

1. Antonim yang bersifat mutlak (kontradiktorische, sich ausschließende, ohne Gradskala) sebagai contoh adalah: Leben >< Tod, legal ><illegal, wachen >< schlafen, schweigen ><bewegen, Frau >< Mann, Vater >< Mutter.

2. Antonimi yang bersifat relative atau bergradasi (konträre aber mit einer Skala) sebagai contoh adalah: lang >< kurz, dumm >< klug, früh >< spat, heiß >< warm, lau >< kühl, groß >< klein, weit >< nahe, dunkel >< hell, laut >< leise, stark ><schwach, schnell >< spat, hell >< dunkel.

3. Antonimi yang bersifat relasional (konverse : relationale, eher Paare als Gegensätze) sebagai contoh adalah: Eltern >< Kinder, tiefer >< höher, geben >< bekommen, kaufen >< verkaufen,

Frau >< Mann, Lehrer >< Schüler, mieten >< vermieten, einsteigen >, aussteigen, einziehen >< ausziehen.

E. Hiponimi (Hyponymie)

Verhaar (1978: 137) menyatakan hiponim adalah ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi kiranya dapat juga frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain.

Kalau relasi antara dua buah kata yang bersinonim, berantonim, dan berhomonim bersifat dua arah, maka relasi antar dua buah kata yang berhiponim ini adalah searah.

Konsep hiponimi mengandaikan adanya kelas bawahan dan kelas atasan, adanya makna sebuah kata yang berada di bawah makna kata lainnya. Karena itu, ada kemungkinan sebuah kata yang merupakan hipernimi terhadap sejumlah kata lain, akan menjadi hiponim terhadap kata lain yang hierarkial berada di atasnya. Konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda tapi agak sukar pada kata kerja atau kata sifat.

(8)

101

Berufstätigen

Landwirt Handwerker Arzt

Tischler Schuster Maler Schmied

S

IMPULAN

1. Relasi makna (Beziehungsbedeutung) adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya.

2. Homonimi adalah dua buah kata atau satu ujaran yang bentuknya kebetulan sama, tetapi maknanya tentu berbeda. 3. Polisemi adalah sebuah kata yang

mempunyai makna lebih dari satu. 4. Sinonim adalah hubungan semantic

yang menyatakan adanya kesamaan makna.

5. Antonim adalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalika, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lainnya.

D

AFTAR

R

UJUKAN

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Gross,Harro. 1988. Einführung in die Germanistische Linguistik. München : Iudicium Verlag.

Hurford, James R. 1986. Semantics : a coursebook great Britain : Cambridge University Press.

Leech,Geoffrey.2003. Semantik (Buku diterjemahkan oleh Paina Partana. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Subroto, Edi. 1999. Ihwal Relasi Makna: Beberapa Kasus dalam Bahasa Indonesia. Makalah disajikan dalam seminar Nasional Semantik I. PPS UNS: Surakarta

Ulrich, Winfried.2011. Linguistik für den Deutschunterricht. Aachen-Hahn : Unveränd, Nachdruck.

Sekilas tentang Penulis : Linda Aruan,

Referensi

Dokumen terkait

Dari paparan di atas dapat disimpulkan hubungan makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya,

1 Sifat morfem terikat terikat Kedua kanji mempunyai arti yang sinonim, 2 Relasi makna Kanji depan dan kanji belakang yaitu gembira, sehingga dalam pemaknaan saling

memiliki makna yang sama, situasi diantara iroiro dan samazama tersebut berbeda dan kedua ujaran yang bersinonim maknanya tidak akan sama. Istilah sinonim berasal dari

Sinonim merupakan relasi antara dua kata atau lebih yang berpadanan dalam hal makna.. Kata-kata yang terdapat di dalam tabel di atas adalah sinonim yang total dan

Secara  umum  semantik  dapat  didefinisikan  sebagai  kajian  makna  dalam  bahasa  atau  kajian  makna  kebahasaan.  Kajian  makna  bahasa  tentu  dapat 

Data (1) yang terkait dengan relasi sinonim atau kesamaan makna dalam lirik lagu diatas terdapat pada bait ke-2 baris pertama yakni kata [padamkan], seperti yang

semua konteks dan memiliki makna kognitif dan nilai emotif yang sama. Kata [esa] dan [bhghs] adalah sinonim total dan komplet karena kata-kata tersebut dapat

Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pada bahasa Melayu dialek Serawai terdapat relasi semantik kata sebagai berikut: ada 39 pasang sinonim