• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHAN BATU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHAN BATU."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

\ :,.(•

~

.

. 'J#

...

"

.t

·'.

PENGARIJH

MO:OEL

PEMlUitAJARAN DAN GAYA BELAJAR

TERHADAP. BASIL BELAJAR MATEMA TIKA SIS\:V

A

SMA

NEGERI 1 RANTAU

UTARA

KAB. LABUHAN B,ATU

Oleh:

NURA IN A

NIM.· 0450202781

PRO-GRAM

PA SCA SARJAN A

(2)

'.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR

TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA

NEGERI 1

RANT AU UTARA

KAB.

LABUHAN DATU

Disusun dan Diaj ukan Oleh:

Nur ain a NJM.045020278

Tesis Dipertabankan di D~pap P;nJitia Ujian

TC$b

Pada Tanggal 07 Maret 2007 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Sya rat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Telm.ologi Pendidikan

Dosen Pembimbing I

Dr. J ulaga Sitomurang, M.Pd. NIP. 131 112 284

Ketua Program Studi Teknol i Pendidikan

Prof.Dr .M:~Jba mmad Badiran, M.Pd.

NIP. 130 535 981

Medan, 07 Maret 2007

~

Dosen Pembimbing II

-z. ~

a

,,.,,.,;o

Dr.

Bin,sar

Panjaitan, M.Pd. NIP. 130 686 932

0

l

(3)
(4)

~

-KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa; karena

berkat izin-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagian Persyaratan memperoleh gelar Magister

Pendidrkan program studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas

Negeri Medan.

Adapun judul tesis lni adalah Pengaruh Model 'Pembelajaran Kooperatif dan

Gaya Belajar terhadap Basil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Rantau

Utara Kabupaten Labuhanbatu. Dalam menyelesaikan tesis ini banyak pihak yang

membantu, disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan, waktu dan dana yang

dimiliki Penulis. Untuk itu Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Julaga

Situmorang, M:Po. dan Bapak Dr. Binsar Panjaitan, P.Pd. selaku dosen pembimbing

yang dengan sabar memberikan arahan, bimbingan dan motivasi serta meluangkan )

waktunya kepada Penulis sejak awal kuliah hingga penyelesaian tesis ini. Pada

kesempatan ini juga Penulis menyampaikan ucapan terimakasih :

Pertama : Kepada Ibu Rektor UNIMED Prof. Dr Djanius Djamin, SH. MS,

Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana

v

UNIMED, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Ketua Prodi Teknologi

Pendidikan, dan Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd., selaku sekertaris Program Studi

beserta Stafnya.

Kedua : Kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., lbu Prof. Dr. Yunnaini

A, MA., Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd selaku narasumber yang telah

memberikan masukan pada tesis ini, serta seluruh Bapak dan lbu dosen yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Program

Pascasarjana UNIMED.

Ketiga : Kepada lbu Arbiah MariJmi, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Rantau

Utara yang telah memberlkan izin kepa& Peneliti untuk melakukan penelitian pada

sekolah yang dipimpinnya. Serta anak-anak kelas X Tahun Pelajaran 2006/2007 yang

menjadi populasi serta sampel dalam penelitian ini.

~~

(5)

iii-

'-'I

Keempat: Kepada Kakanda Adi Susanto P, S.Pd., yang memberikan dukungan moral kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Magister di Program Pascasarjana UNIMED.

Kelima: Kepada Bapak Nurarifin dan lbunda Lesmah Daulay, orang tuaku yang selalu memberikan do' a, nasehat dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan kuliah di

Program Pascasarjana UNIMED. J

Keenam : Kepada Bapak, Dr. H. Amarullah Nasution, M.BA. selaku Ketua Yayasan Universitas Labuhanbatu yang telah banyak memberikan bantuan kepada

Penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan ini c,;

Ketujuh : Kepada rekan-rekan kuliah, khususnya Prodi Teknologi Pendidikan Angkatan VII yang banyak membantu penulis dengan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Hendaknya semua kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis menjadi amal kebajikan. Akhimya penulis mengakui bahwa karya ini masih jauh dari kesempumaan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

(6)

iv-ABSTRACT

NURAINA, NIM. 045020278. The influence of Cooperative Learning Model and Learning Style on The Students; Achievenent in Mathematics at Senior High School (SMA Ne&eri 1) Rantau Utara. Thesis, Master's Education Technology, Post Graduate ofMedan State University (UNIMED), 2007.

This Study is aimed at finding out the influence of cooperative learning model on the students' achievement on Mathematics, learning stY.le on students' achieyement in Mathematics, and interaction between learning model and learning style on students' achievement on Mathematics.

This is a quasy experiment study, The population for this study were 240 persons

out of 6 classes X SMA Negeri 1 Rantau Utara and 80 students out of classes were taken

as sample using..cluster sampling. Before doing the action, a learning style test was given to the sample to differentiate the students' style. The learning result test used to measure the hypotesis was tasted to measure the valid and reliability. Having been tasted, 40 from 48 question were applicable. Descriptive statistics was used for the data and inferential statistics was used to measure test using Liliofors test and homogeneity test warians using Bartlet test were done for analising the test.

The data analysis result showed that : there is an influence of cooperative learning

model on the students' achievement on mathematics with Fratio = 42.43 > Ftabte = 3.97 on

a = 0.05 with dk = (1.74). There is an influence of learning style on the students'

achievement on Mathematics learning model and learning style on the students'

achievement on Mathematics with fratio = 41.22 > Ftab = 3.12 on a 0.05 witli dk =

(2.74).

(7)

-ABSTRAK

NURAINA. NIM. 045020278. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya

Belajar terhadap Basil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Rantau Utara,

Program Pascasarjana: UNIMED. 2007.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarub model pembelajaran

kooperatif terbadap basil belajar Matematika, gaya belajar terbadap basil belajar

matematika, dan iteraksi antara model pembelajaran dan gaya belajar ternaoap basil

belajar matematika siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian

ini berjumlah 240 orang yang berasal dari 6 kelas X SMA Negeri 1 Rantau Utara.

Sedangkan sampel berjumlah 80 orang yang diambil dari 2 kelas dengan menggunakan

cluster sampling. Sebelum perla.Kuan diberikan terlebifi <lahulu sampel penelitian yang

diberikan tes gaya belajar untuk membedakan jenis gaya belajar yang dimiliki oleb

siswa. Tes basil belajar yang digunakan untuk menguji bipotesis penelitian terlebib

dahulu diujicobakan untuk mengetabui tingkat validitas dan reliabilitas tes. Hasil yang

diperoleb dari 48 soal yang diujikan sebanyak 40 soal saja yang memenubi persyaratan.

Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk

menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji bipotesis penelitian. Hipotesis

penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya, terlebib dahulu

dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan Liliefors dan uji

bomogenitas varians dengan uji Bartlet.

Hasil -pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengarub model

pembelajaran terbadap basil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleb Fhitung = 42A3 > Ftabet = 3,97 pada taraf signifikan t'x = 0,05 dengan dk = (1,74). Ini berarti terdapat pengarub model pembelajaran kooperatif dan gaya belajar terbadap basil belajar

matematika. Hal ini ditunjukkan oleb Fhitung == 124,49 > Ftabet = 3,12 pada taraf signifikan 6. 0,05 dengan dk = (2,74), dan terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya

belajar terhadap basil belajar matematika siswa. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 41,22 > Ftabet

=

3,12 pada taraf signifikan 6.

=

0,05 dengan dk = (2,74).
(8)

-.,

"·'

DAFTARISI

Halaman Abstrak Bahasa Inggris

Abstrak Bahasa Indonesia ... .. ... . .. . ... .

Kata Pengantar ... :?. •.•.•.•.•••

' / G

Daftar lsi ... .

Daftar Tabel ...

.C. ... .

~-<.tJ-Daftar Gam bar ... ~ ... .

Daftar Lampiran ~

A.

B. Identifikasi Masalah ... .

c.

Pembatasan Masalab ... ... .

D.

Perumusan Masalah ... .

E.

Tujuan Penelitian ... ... ... ... ... .

F. Manfaat Penel itian ... . BAB II. KAJIAN PUST AKA, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS ~ -z. .z:,. oz.

A. Kerangka Teoritis ... . 1. Hakikatilasil Belajar Matematika ... .. 2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... .. 3. Hakikat Gaya Belajar ... .. 4. Penelitian Yang Relevan ... . B. Kerangka Berpikir ... ..

1. Perbedaan Hasil Belajar Matematika siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dengan pendekatan

Struktural dan Model Pembelajaran ~ooperatif dengan Pendekatan

Jigsaw ... , ... .

(9)

. ,

-2. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Gaya Bela jar Visual, Auditorial dan Kinestetik ... . 3. Interaksi Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Belajar Terhadap

Hasil Belajar Matematika ... ... . C. Perumusan Hipotesis Penelitian ... .

.to

~

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

37

40

41

42 43

D.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .. .. . . .. 45

0 E. Prosedur dan Perlakuan Penelitian .. . . .... ... ... .. . . ... ... . ... CJ 47 ~ F . Teknik Pengumpul Data dan Instrumen Penelitian ... ... . .... ... / , 50

G. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV BASIL PENELITIAN : }

~

i)

~

A. Deskripsi Data Penelitian ... ~ ... ... 58

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 74

C. Pengujian Hipotesis ... 79

D. Diskusi Hasil Penelitian . .. . .. . .. .... . . ... . .. .. . .. . . ... ... ... . .. .. . .... 87

E. Keterbatasan Penelitian . ... ... . ... ... ... ... . ... . .... ... ... . ... ... .... ... . . 92

~ BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

~

A. Simpulan ... . . ... .. . ... .. .. .. .. . ... . .. .. ... . B. Implikasi ... .. ... .. . :-: ... .. . .. . :-: .... 95

C. Saran ... .. .. ... ... ... .... . ... .. ... . ... ... ... 98

DAFTAR PUST AKA . . . .. . . .. 00

(10)

-vi-,...

...

('_.

DAFTAR TABEL

Tabel

~

1.1. Rata-rata Hasil Balajar Matematika Siswa Kelas X Semester I Tahun

Pelajaran 2005/2006 ... .

2.1. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan

Struktural Dan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan

2.2. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 4.1.

Jigsaw ... I:-<.~ N

Karakteristik Pembelajaran Visual, Auditorial dan Kinestetik....

~

Desain Penelitian ... .

Popul.asi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rantau Utara ... ..

Kisi-Kisi Gaya Belajar ... .

Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika ... ..

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

Yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Struktural ... .

4.2. Daftar Distribusi Frekuensi ..Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

4.7.

Yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw ... .

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

yang Memiliki Gaya Belajar Visual ... .

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

yang Memiliki Gaya Belajar Auditorial ... .

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... .

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Struktural

Untuk Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual ....

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Struktural

Untuk Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditorial ~

-vii-5 27 32 42 43 51 51

58

g)

60 )

[image:10.595.97.492.130.719.2]
(11)

4.8. Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Struktural Untuk Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik

4.9. Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Siswa yang Memi1iki Gaya Belajar Visual ... .

4.1 0. Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditorial .

4.11. Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ..

4.12. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ... . 4.13. Rangkuman Hasil pengujian homogenitas varians antar kelompok

sampel S dan J dengan F pada taraf signifikansi a =

0,05 ... .

4.14. Rangkuman Hasil pengujian homogenitas varians antar kelompok sampel visual, auditorial dan kinestetik dengan uji Bertlet pada taraf

signifikansi a = 0,05 ... .

4.15. Rangkuman Hasil pengujian homogenitas varians antar kelompok

sampel &-Y, S-A, S-K, J-V, J-A dan J-K dengan ujj Bertlet pada

68

s

71

~

,., 73

'l

taraf signifikansi

a=

0,05 ...

r. s

79

4.16. Perbandingan skor hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif struktural

jigsaw ... . 79

v

4.17. ~gkuman pengujian hipotesis pengaruh model

pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar

matematika ... .

4.18. Ringkasan basil uji perbandingan ganda dengan menggunakan uji

Schefee ... ~

(12)

-,,

...

- ~

[image:12.595.88.493.133.717.2]

DAFTARGAMBAR

Gambar

~

Halaman

2.1. Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktural...

~

24

2.2. Illustrasi yang Menunjukkan Tim Jigsaw ... 25

2.3. Model Pembelajaran Kooperatif dengan Jigsaw ... . 26

4.1. Histogram skor hasil belajar matematika yang diajar dengan model

pembelajaran struktural ... ... ... .... ... ... .. .. ... 59

4.2 Histogram skor hasil belajar matematika yang diajar dengan model

pembelajaran Jigsaw ... .. . ... .. .... ... . ... ... ... . ... . . .. . ... ... 60

4.3. Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan gaya

belajar Visual ... 62

4.4.

4.5.

4.6.

Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang memiliki Gaya bela jar Auditorial ... .

Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang memiliki Gaya bela jar Kinestetik ... .

Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran struktural untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual ... .

4.7. Histogram skor hasil belajar matemati a siswa yang diajar dengan

model pembelajaran struktural untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditorial ... .

4.8. Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

model pembelajaran struktural untuk siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik ... .

4.9. Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

model pembelajaran Jigsaw untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual ... .

4.10. Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Jigsaw untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditorial ... .

-

(13)

4.11. Histogram skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

model pembelajaran Jigsaw untuk siswa yang memiliki gaya belajar

kinestetik ... 73

4.12. lnteraksi antara model pembelajaran dan gaya belajar visual dan

auditorial terhadap hasil belajar matematika . . . 82

4.13. lnteraksi antara model pembelajaran dan gaya belajar kinestetik dan

auditorial terhadap hasil belajar matematika . . . 83

4.14. lnteraksi antara model pem6elajaran dan gaya belajar kinestetik dan

visual terhadap hasil bel ajar matematika . . . 84

(14)

-x-DAFTAR LAMPIRAN

1.

2.

3.

Lampirao

Rencana Pembelajaran (RP)

~

1131amao

103

)

~

>

145

"%.

?

148

Penilaian Visual-Auditorial-Kinestetik (V-A-K) ... .

Kisi-kisi Soal ... .... ... ... ... . .

4.

Soal ... ... ... _ ... ... ... .

150

5.

6.

7.

8.

~

157

160

)

~

1.11

161

.,

163

0

Analisis Uji coba Tes Hasil Belajar Matematika ... .

Data Penelitian ... .

Perhitungan Reliabilitas In strum en Gay a Berpikir ... ..

Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... ... ... .. .

9.

Perhitungan Statistik Dasar ... .

170

,.,

10.

Uji Homogenitas V arians dengan Uji Bart let ... ..

178

.... 11. Pengujian Hipotesis Penelitian

180

(15)

-xi-BASI

PENDAHULUAN

A.

Latarbelakang

~

(:.. Perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat, menggugah para

pendidik untuk dapat merangsang dan melaksanakan pendidikan yang lebih

terarah agar dapat menunjang kegiatan siswa sehari-hari dalam proses belajar

mengajar. Untuk kepentingan masa depan Indonesia maka mutu pendidikan harus ditingkatkan. Selanjutnya R.Soedjadi (1995:1) bahwa "Untuk menghadapi abad

21 yang diperkirakan akan diwarnai oleh persaingan, bangsa Indonesia mutlak

perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi".

~ Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa surnber daya manusia

hams ditingkatkan. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan sains dan

teknologi, kreativitas sumber daya anusia (SDM) merupakan syarat mutlak yang

perlu ditingkatkan. Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia ini ~)

adalah pendidikan.

g )

i,

:

Pendidikan merupakan rangkaian kompleks antara manusia yang berkaitan dengan upaya pembinaan manusia, sehingga keberhasilan pendidikan sangat

berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan yaitu guru. Gurulah ujung

)

tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

tombak pendidikan, sebab gurulah secara langsung berupaya mempengaruhi

,membina dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia yang

cerdas, terampil, dan bermoral tinggi, guru dituntut memiliki kemampuan yang

diperlukan sebagai pendidik dan pengajar.

(16)

r.::.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mengindikasikan bahwa seorang

peserta didik dapat menjadikan dirinya sebagai sumber daya manusia yang handal

dan mampu berkompetisi secara global. Untuk ini dibutuhkan kemampuan

dan

keterampilan yang tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis,

kreatif serta mampu bekerjasama secara efektif dan efisien. lnilah kompetensi

dasar yang harus dimiliki setiap individu peserta didik dimana merupakan

pemyataan minimal tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang

terefleksi pada kebiasaan berpikir dan bertindak. Sebagai guru dituntut harus menguasai bahan ajar yang diajarkan dan terampil dalam mengajarkann¥a. Cara

mengajar guru tercermin

da1am

proses mengajar belajamya. Kenyataannya selama

ini guru mendominasi dalam belajar sehingga peserta didik dalam proses

pembelajaran sangat berkurang.

}

0

Menurut Hasratuddin (-2002:46) mengemukakan bahwa "Salah satu

dilaksanakan guru di kelas adalah guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan

)

kelemahan metode yang digunakan guru terlihat dari proses belajar mengajar yang

bagi siswa". Berarti dalam hal ini siswa bukan lagi sebagai subjek melainkan

sebagai objek belajar. Dengan kata lain kata pembelajaran berpusat pada guru

g)

(teaching centered).

Menurut Sudjadi (1995) mengemukakan "Betapapun tepat dan baiknya

bahan ajar m.atematika yang ditetapkan belum menjamin akan tercapainya tujuan

pendidikan, salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan itu adalah Proses

~

Mengajar Belajar (PBM) yang lebih menekankan kepada keterlibatan siswa secara

~

optimal". Faktor dominan yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan

(17)

penyelenggaraan pendidikan matematika adalah pembelajarannya. Pembelajaran

yang sesuai untuk materi yang diajarkan akan memberikan hasil belajar yang

diharapkan. Untuk meningkatkan SDM diperlukan keberhasilan dalam

penyelenggaraan pendidikan, salah satu cara untuk meningkatkannya adalah

model pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Model

pembelajaran yang akan diterapkan dalam materi sistem persamaan tinier adalah

model pembelajaran kooperatif struktural. llf

~ Di Indonesia, peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu prioritas

utama kegiatan pendidikan. Belajar merupakan satu kegiatan yang dilakukan

secara sadar dan terencana yang mengarah kepada pencapaian tujuan dari kegiatan

belajar. Tercapainya tujuan belajar dalam bentuk pencapaian indikator merupakan

satu gambaran keberhasilan siswa dan keberhasilan guru mentransfer pengetahuan

kepada siswa. Oleh sebab itu, penetapan indikator keberhasilan belajar sangat

diperlukan kejelasan terminologi yang digunakan dalam tujuan pemoolajaran yang

berfungsi untuk memberikan arah kepada penetapan pengalaman belajar dan

menentukan prilaku yang akan dimiliki dan dikuasai siswa sebagai bukti belajar.

/ Setiap tindakan pendidikan dan pernbelajaran selalu diorientasikan pada

pencapaian kompetensi-kompetensi tertentu, baik berkaitan dengan perkembangan

kecerdasan spiritual (spiritual intelligence), intelektual (intelectual intelligence),

emosional (emotional intelligence), sosial (social intelligence), maupun J.creatifitas

(creativity intelligence). Oleh karena itu untuk kepentingan masa depan Indonesia

maka penelitian harus ditingkatkan.

~

(18)

Menurut R. Soedjadi (1995) mengatakan bahwa "Untuk mendapatkan abad 21 yang diperkirakan akan diwamai oleh persaingan, bangsa Indonesia mutlak perlu memiliki warga yang bermutu dan berkualitas tinggi". Selanjutnya, menurut Habibie (dalam Ida Kamasih 1997:4) menyatakan bahwa "Keunggulan

sum her daya manusia adalah syarat mutlak pembangunan".

I

Dari pendapat diatas dapat qisimpulkan bahwa sumber daya rnanusia harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan sumber daya manusia diperlukan keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan. Faktor dominan yang perlu diperhatikan

dalam menyelenggarakan .p®didikan adalah proses pembelaiarannya.

Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari daya serap siswa yang diketahui melalui evaluasi hasil belajar. Jika hasil evaluasi baik maka tujuan belajar tercapai sebaliknya jika basil evaluasi tidak baik maka tujuan belajar tidak tercapai, tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa belum dapat mencapai basil belajar yang diharapkan khususnya pembelajaran matematika.

Gambaran umum memperlihatkan bahwa masib rendahnya prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya SMA Negeri 1 Rantau Utara dalam bidang studi matematika dikarenakan kebanyakan guru mengajar dengan

menggunakan satu metode saja atau i\1I'U yang mendominasi proses belajar

mengajar, guru kurang memvariasikan model-model pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Ini dapat dilinat dari basil peroleban siswa dalam belajar melalui evaluasi akhir bahwa basil belajar yang diperoleb siswa masib rendah.

(19)

Tabell.l. Rata-Rata Basil Belajar Matematika Siswa Kelas X Semester I Tabun Pelajaran 2005/2006

No. Kelas Nilai Rata-Rata

62

6. /:

X- F

7. IJJ

X-G

Sumber : Bagian Administrasi Sekolah SMA Negeri 1 Rantau Utara

Dari tabel diatas, banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya dan kurangnya pemahaman peserta didik tentang konsep belajar salah satu diantaranya

adalah model pembelajaran yang digunakan oleh pengajar. Model pembelajaran

yang sesuai untuk siswa dimana siswa ikut serta dalam aktivitas belajar adalah

pembelajaran kooperatif. Aktivitas pembelajaran koopemtif struktural

menekankan pada kesadaran siswa perlu belajar berpikir logis, memecahkan

masalah dan belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan serta

saling memberitahukan pengetahuan, konsep, keterampilan tersebut kepada siswa

yang membutuhkan dan setiap siswa merasa senang mengembangkan

pengetahuannya kepada anggota lain dalam kelompok.

? Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran koopemtif dalam

proses belajar mengajar memudahkan siswa dalam memecahkan masalan yang

dihadapi siswa setiap materi selesai diajarkan.

'i

Penerapan Pembelajaran Kooperatif merupakan salah satu strategi yang

mengkondisikan siswa aktif dalam proses belajar mengajar baik secara fisik dan

(20)

..

t

mental. Seperti yang dikemukakan oleh Stalil (dalam Sunaryanto, 1998:253)

mengemukakan bahwa ~~Belajar dalam kelompok pembelajaran kooperatif

mendatangkan

hasil

positif karena strategi ini memungkinkan siswa mendapatkan

dan menyelesaikan tugas-tugas yang membuat mereka berhasil". Dari pendapat

tersebut maka penerapan pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar

memudahkan siswa

dalam

memecahkan masalah yang dihadapi siswa setiap

materi selesai diajarkan serta dapat menumbuhkan keterampilan sosial

dan

keterampilan berkomunikasi. Model pembelajaran kooperatif yang akan dilakukan

di kelas X SMA Negeri 1

Ran

u Utara adalah Model pembelajaran o..Qperatif

dengan pendekatan struktural dan Model pembelajaran Kooperatif dengan

pendekatan Jigsaw. .> o .>

g }

Menurut Adi W. Gunawan (2003:86) bahwa "Faktor dominan yang

menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan mengenal dan memahami

bahwa setiap individu adalah unik dengan gaya belajar yang berbeda satu dengan

yang lain. Tidak

ada

gaya belajar yang lebih unggul dari gaya belajar yang

lainnya. Semua sama uniknya dan semua sama berharganya". Kesulitan yang

timbul selama ini lebih disebabkan oleh gaya mengajar yang tidak sesuai aengan

gaya belajar. Dan yang lebih parah lagi kalau

anak

tidak mengenal gaya belajar

mereka.

c)

c)

c)

Kalau

kita

perhatikan di dalam kelas, selain komunikasi yang h:anya satu

arah, disana juga terjadi ketidakcocokan antara gaya mengajar dan gaya belajar.

Guru cenderung hanya menggunakan satu cara saja dalam mengajar, yaitu gaya

visual. Oleh km:ena itu gaya belajar yang

akan

diterapkan yakni gaya belajar
(21)

visual, auditorial, dan kinestetik terhadap yang dapat memberikan inspirasi siswa untuk dapat mengembangkan kreativitasnya dalam pembelajaran dan lebih termotivasi khususnya di Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika SMA Negeri 1 Rantau Utara Ka6upaten Labuhanbatu.

(f

~ (~

B.? ldentlflkasl Masalah

0

Berdasarkan uraian lataF belakang masalah di atas dapat di identifikasi

beberapa masalah yang dapat menyebabkan rendahnya basil belajar siswa sebagai

berikut: 1) guru kurang kretaif dalam membuat variasi pembelajaran, 2) model

pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan materi pembelajaran, 3)

rendahnya minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika, 4) basil

belajar matematika siswa yang masih rendah, 5) model pembelajaran yang

digunakan guru belum sesuai dengan materi yang diajarkan, 6) gaya mengajar

guru yang tidak sesuai dengan.. gaya belajar, 7) ..kurangnya

pemahaman

siswa

tentang gaya belajar yang dia gunakan, 8) anak tidak mengenal gaya belajar yang digunakan, 9) tingkat pemahaman guru mengenai konsep matematika masih kurang, 1 0) rendahnya pengetahuan guru untuk memberikan konsep dalam materi pelajaran matematika, 11) rendahnya daya abstraksi siswa untuk menemukan konsep sesuai dengan gaya belajar yang ia gunakan, 12) pengajaran guru kurang bermakna bagi struktur kognitif siswa kurang kompeten, 13) kemampuan berpikir

siswa masih kurang.

~

(22)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, masalah yang

dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif

dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika , kemudian dibatasi pada

model pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktural dan model

pembelajaran kooperatif dengan pendekatan Jigsaw. Gaya Belajar siswa ini terdiri

dari

visual (penglihatan), auditori (pendengaran), dan tactilelkinestetik

(perabaan/ gerakan ).

~

~ Ec

Of

4

Perumusan Masalah

~

(

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara model

pembelajaran dengan pendekatan struktural dan model pembelajaran

kooperatif dengan pendekatan Jigsaw?

_~;

?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara g~a belajar

visual (penglihatan), auditori (pendengaran), dan tactilelkinestetik

(perabaanl geraka!t)?

3. Apakah ada interaksi antara Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya

Belajar dalam memberikan pengaruh Hasil Belajar Matematika Siswa?

(23)

E. Tujuan Penelltlan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan secara empiris yaitu:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa antara model

pembelajaran dengan pendekatan struktural dan model pembelajaran

kooperatif dengan pendekatan Jigsaw.

~

2.

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa antara gaya

belajar visual (penglihatan), auditori (pendengaran), dan tactilelkinestetik

(perabaan! gerakan).

~

3. Ada tidaknya interaksi antara Model Pembelajaran Kooperatif dengan Gaya

Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa.

F1

Manfaat Penelltlan

(

:

i,

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

secara teoritis dan praktis. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritisnya adalah dapat dimanfaatkan oleh pengelola kependidikan

guru SMA, untuk mengkaji pola dan cara pembinaan calon guru melalui

gaya belajar siswa SMA dan sebagai titik awal bagi peneliti bagaimana mendesain model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa, serta perlunya perbaikan dan pembaharuan pembelajaran

matematika di tingkat SMA guna meningkatkan

hasil

belajar matematika.

2.

Manfaat praktisnya adalah hasil penelitian dapat memperluas wawasan bagi

pengambil kebijakan yang terlibat langsung dengan hasil pendidikan

(24)

·J

(

terhadap menyusun strategi pembelajaran, khususnya pengajaran bahasa

lnggris yang diperuntukkan sebagai pengajaran kemampuan membaca teks

bahasa

Inggris dimanapun dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi

guru matematika dalam meningkatkan

kualitas

pembelajaran

dan

sebagai

sumbangan bagaimana mendesain pembelajaran untuk lebih memabami

siswa terhadap gaya belajar terutama dengan model pembelajaran

matematika.

(25)

..

..

..

..

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

~

~~...

~

a")~

4:'

A. Simp ulan t1\ ~

Berdasarkan basil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan

pada bah sehelumnya, maka dapat disimpulkan oahwa:

1.

Model pembelajaran kooperatif struktural dan model pembelajaran

kooperatif jigsaW" memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil

belajru: matematika siswa. Penggunaan model pembelajaran koo eratfi

struktural memberi pengaruh yang lebih tinggi terhadap hasil belajar

matematika dibandingkan dengan

/ penggunaan

~o jde l

pem

1

belajaran_ )

kooperatif jigsaw.

...

...

2.

Gaya \Lelajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya 6elajar

kinestetik memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar

matematika siswa. Hasil belajar matematika siswa yang memiliki

)

gaya belajar visual lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

siswa yang memiliki gaya belajar auditorial dan gaya belajar

kinestetik. Serta gaya belajar auditorial memberi pengaruh yang lebih

tinggi terhadap hasil belajar matemtika dibandingkan dengan siswa

yang memiliki gaya belajar kinestetik.

~

3. Terdapat interaksi an tara model pembelajaran kooperatif dan gaya

belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar

matematika siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi jika

(26)

...

"'

diajar dengan model pembelajaran kooperatif struktural dibandingkan

dengan jika diajar dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw.

Selanjutnya untuk siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, basil

belajar siswa lebih

tinggi j ika diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif jigsaw dibandingkan dengan jika diajar

dengan model pembelajaran kooperatif struktural. Sedangkan untuk

gaya belajar auditorial, baik diajar dengan menggunakan model

struktural ataupun model pembelajaran jigsaw tidak memberikan

pengaruh yang berbeda.

~

B.

/J

~s NEe~

"$!_,

-;.

-

Dari basil kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini. dapat

diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif struktural yang diter@kan

dalam proses belajar mengajar mata pelajaran matematika cukup efektif

untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Peningkatan hasil ')

belajar yang dicapai siswa disebabkan oleh optimasi aktivitas belajar yang

dilakukan oleh siswa.

Penggunaan model pembelajaran pemrosesan

informasi tepat jika digunakan untuk pembelajaran ilmu matematika

~

khususnya dan ilmu sains pada umumnya. Sebab penggunaan model

f

pembelajaran pemrosesan informasi menekankan kepada bagaimana

berpikir dan bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan berpikir

tadL

Dengan demikian, guru matematika yang menjadi salah satu faktor

penentu keberhasilan belajar matematika di dalam proses pembelajaran

(27)

..

..

harus memikirkan bagaimana caranya meningkatkan basil belajar siswa.

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah penggunaan model

pembelajaran

kooperatif

dalam

mengajar.

Menggunakan

model

pembelajaran kooperatif akan memberikan dua dampak sekaligus, yaitu

dampak pengajaran langsung dan dampak pengajaran iringan. Adapun

dampak pengajaran langsung yjlng dapat diperoleh adalah mengembangkan

proses

semangat

J

berkreativitas, (2) kebebasan/otonomi dalam belajar, (3) siswa dapat

sains. Sedangkan dampak iringan seperti:

(1)

menyadari perbedaan pendapat dalam kelompok inkuiri, serta ( 4) siswa

dapat menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak bersifat sementara.

~~~

Penggunaan model pembelajaran latihan inkuiri bertolak dari

I

pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek dalam belajar,

mempunyai: kemampuan untul( 6erkembang secara optimal sesuai de)lgan

sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan

)

kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran harus dipandang

belajar. Peran guru lebih banya.k'-menempatkan diri sebagai pembimbing

atau pemimpin belajar atau fasilitator belajar. Oengan demikian siswa

lebib banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam

- ~: ntuk,

kelompok _

~

memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru.

w / . )

Metode pembelajaran kooperatif menempatkan guru se agai

fasilitator, artinya guru diharapkan menyediakan bermacam-macam

masalah kontekstual entang materi untuk mendorong siswa akan proses

menemukan konsep atau prosedur yang termuat didalamnya, sedangkan

(28)

siswa mengurangi ketergantungan aktivitasnya pada guru dalam

menyelesaikan soal. Pembelajaran cenderung berpusat pada siswa (student

centered). Guru memfasilitasi proses penemuan dalam situasi penyelesaian

masalah dengan bermacam-macam pertanyaan, rangsangan, motivasi dan

sedikit petunjuk. Melalui pembelajaran dengan metode seperti ini, siswa

merasa memiliki kebebasan dalam menentukan cara untuk mengatasi

permasalahan yang sedang dihadapi. Satu hal yang positif dengan

menggunakan metode pembelajaran ini bahwa kreatifitas siswa akan

semakin meningkat.

Dalam aplikasinya di kelas, langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan realistik dapat dilakukan dengan:

(1)

penggunaan konteks nyata (real context) sebagai titik tolak belajar

matematika; (2) penggunaan model yang menekankan penyelesaian secara

informal sebelum menggunakan cara formal atau rumus; (3 ) mengaitkan

sesama topik dalam matematika; ( 4) penggunaan metode interaktif dalam

belajar matematika dan {5) menghargai ragam jawaban dan kontribusi

siswa.

~

4

NEe

~CI-s

NEe~

~CI-s

e~~~

Tugas guru berikutnya adalah menyediakan sumber belajar siswa

dalam rangka memecahkan masalah . Dalam kegiatan ini sudah barang

tentu bimbingan dan pengawasan dari guru masih tetap diperlukan, namun

campur tangan atau intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan

masalah harus dikurangi.

~

(29)

Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, guru harus

terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa langkah-langkah pokok yang

harus ditempuh oleh siswa. Selanjutnya siswa diberikan kebebasan untuk

mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapkan kepadanya.

Kreativitas siswa sangat dituntut untuk proses ini, jika hal ini dapat

dilakukan maka siswa akan mengalami proses belajar bermakna.

Kebermaknaan belajar yang dialami siswa akan menuntunnya menemukan

pengetahuan baru yang dapat bertahan dalam memori jangka panjang

C.

Saran

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi seperti

yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat diajukan saran seperti berikut :

matematika

dalam

meningkatkan

kemampuan

guru

dalam

)

1. Perlu dilakukannya pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru

menggunakan berbagai model pembelajaran kooperatif, teruutama

model pembelajaran kooperatif struktural dan model pembelajaran

kooperatif jigsaw .

..

2. Kepada guru matematika harus mempertimbangkan karakteristik siswa

...

terutama dalam hal gaya velajar siswa sebelum memilih pendekatan

p~ mbelajaran

yang dipilihnya sehubungan dengan materi yang akan

diajarkan.

(30)

..

3. Guru perlu memperkenalkan secara bertahap kepada siswa bag aim ana

r.

belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, serta

sebelum pembelajaran dimulai guru perlu menjelaskan bagaimana

proses kooperatif terse but dilakukan.

4. Kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai pihak

yang oertanggungjawab untuk menjamin mutu pendidikan agar lebih

sering memanggil guru-guru untuk ditatar, dilatih dan dibekali dengan

pengetahuan

yang

relevan.

Dengan

diklat

diharapkan

guru

memperbaiki cara mengajar yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan

perkembangan zaman.

'5

5. Kepada LPTK, harus mengenalkan kepada cal on guru bagaimana cara

usaha

untuk

meningkatkan

keefektifan

pembelajaran

dengan

memberikan pengalaman-pengalaman belajar kepada siswa. Dengan

strategi pembelajaran, dan dapat memilih strategi pembelajaran yang

)

demikian calon guru akan terangsang untuk mencari inovasi-inovasi

tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran yang

hendak diajarkannya kelak jika sudah menjadi guru yang sebenamya .

..

...

Gambar

Tabel ~
Gambar ~ Halaman ~

Referensi

Dokumen terkait

Peubah yang diamati yaitu bentuk fisik (warna, bau, tekstur), pH, suhu dan unsur hara (nitrogen, karbon, phospor, kalium dan C/N Rasio). Kesimpulan penelitian adalah penambahan

Aliran ini sebenarnya masih memiliki keterkitan dengan aliran “Critical Legal Studies” Roberto Unger yang memfokuskan pada upaya Dekontruksi dan Rekontruksi

Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan yang signifikan antara perilaku pantang makanan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Kecamatan Srengat

Dari fungsi linear berikut, yang memiliki nilai gradien paling besar adalah ….. Fungsi kuadrat yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini mempunyai persamaan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara persepsi terhadap insentif dengan loyalitas kerja sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 hingga Maret 2013 ini ialah enzim, dengan judul Isolasi dan Pencirian Xilanase

(adminstrasi, Teknis dan Harga) beserta lampiran lampirannya ( termasuk referensi tenaga ahli ), yang. telah di Upload pada system SPSE pada paket pekerjaan

bagaimana dan seharusnya gerakan protes kolektif tersebut harus dilakukun sehingga mampu mengwujudkan tujuan dari gerakan tersebut, berangkat dari deskripsi Tarrow atas