• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Indie Pop Community Centre dengan Konsep Green Canyon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Indie Pop Community Centre dengan Konsep Green Canyon."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranathavii ABSTRACT

Indie Pop Community Centre (IPCC) is a facility for indie musicians and their listeners to do

music activities and to find their hidden potential. IPCC has some facilities to do music

activities as well as performing small and big concerts, facilities for education and workshop,

facilities for music production and promotion, also gathering with other indie pop musicians. IPCC’s concept is related with indie musicians’ expression and needs. Indie musicians are honest and free when they are producing music. They are not attached with label’s rules. Indie musicians have courage to explore their music, so their music is unique. Solidarity of

indie musicians make them attached with other musicians and music lovers. Therefore, free,

unique, and close as three expressions on indie musicians used as the main concept of IPCC

interior design. These tree expressions are then packed in nature concept since nature can

stimulate creativity and reduce the level of stress due to living in urban areas. With the

implementation of nature in IPCC interior, users can be optimal in doing music activities.

Nature which has similarities with three expressions of indie musicians is the Green Canyon.

The concept of IPCC interior design applied with Green Canyon concept with three major

expressions of indie musicians, which is a unique, free and solid.

(2)

Universitas Kristen Maranathaviii ABSTRAK

Indie Pop Community Centre (IPCC) merupakan sebuah wadah bagi musisi dan penikmat

musik untuk menggali potensi diri dalam beraktivitas musik. IPCC menyediakan fasilitas untuk mengadakan pertunjukan musik baik skala kecil dan besar, fasilitas untuk edukasi seperti ruang inspirasi dan workshop, fasilitas produksi dan promosi yaitu ruang rekaman, studio latihan musik, dan toko musik, serta ruang untuk komunitas musik indie berkumpul. Fasilitas yang ada didesain sesuai dengan ekspresi dan kebutuhan penggunanya, yaitu musisi indie. Musisi indie jujur dan bebas dalam berkarya, serta tidak terikat dengan aturan dari pihak lain. Keberanian dalam eksplorasi musik membuat musisi indie menghasilkan karya musik yang unik. Karakter musisi indie yang solider membuat adanya kedekatan dengan sesama musisi dan penikmat musik. Maka dari itu, bebas, unik, dan dekat sebagai tiga ekspresi pada musisi indie dijadikan konsep utama perancangan interior IPCC. Tiga ekspresi ini kemudian dikemas dalam suasana alam karena suasana alam dapat menstimulasi kreativitas dan menurunkan tingkat stress akibat tinggal di perkotaan. Dengan penerapan suasana alam pada interiornya, pengguna fasilitas IPCC dapat beraktivitas musik lebih optimal. Suasana alam yang memiliki kemiripan dengan tiga ekspresi musisi indie adalah Green Canyon. Perancangan interior IPCC menggunakan konsep Green Canyon dengan tiga

ekspresi utama musisi indie, yaitu unik, bebas, dan dekat.

(3)

Universitas Kristen Maranathaix

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Gagasan Perancangan ... 3

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Perancangan ... 5

1.6. Manfaat Perancangan ... 5

1.7. Ruang Lingkup Perancangan ... 6

1.8. Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 PUSAT KOMUNITAS MUSIK INDIE POP 2.1. Komunitas ... 7

2.2. Musik ... 8

2.2.1. Pembagian Alat Musik Menurut Fungsinya ... 8

(4)

Universitas Kristen Maranathax

2.2.3. Pembagian Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyinya ... 10

2.2.4. Genre Musik ... 10

2.3. Musik Indie ... 12

2.4. Gedung Pertunjukan ... 12

2.5. User Gedung Pertunjukan ... 13

2.6. Sirkulasi ... 15

2.7. Ergonomi ... 21

2.8. Akustik ... 22

2.9. Tata Panggung ... 23

2.10.Prinsip Desain ... 28

2.11.Ruang Administrasi ... 32

2.12.Perpustakaan ... 34

BAB 3 DESKRIPSI PERANCANGAN INDIE POP COMMUNITY CENTRE 3.1. Deskripsi Objek Perancangan ... 52

3.2. Deskripsi Site ... 53

3.2.1. Data Umum ... 53

3.2.2. Analisis Site ... 53

3.2.3. Analisis Bangunan ... 55

3.3. Analisis Fungsional ... 56

3.3.1. Indentifikasi User ... 56

3.3.2. Jabatan dan Job Desk ... 58

3.4. Kebutuhan Ruang ... 60

(5)

Universitas Kristen Maranathaxi

3.6. Konsep Perancangan ... 64

BAB 4 PEMBAHASAN PERANCANGAN DESAIN INTERIOR INDIE POP COMMUNITY CENTRE 4.1. Ide Konsep ... 67

4.2. Denah General dan Denah Khusus ... 69

4.2.1. Lantai 1 ... 70

4.2.2. Lantai 2 ... 75

4.2.3. Lantai 3 ... 81

4.2.4. Lantai 4 ... 83

4.2.5. Lantai 5 ... 84

4.2.6. Lantai 5 Mezanine ... 88

BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan ... 89

5.2. Saran ... 90

(6)

Universitas Kristen Maranathaxii

DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 Akomodasi Pengguna Bertubuh Besar dan Kecil ... 15

Gambar 2.2 Perbandingan Garis-garis Antrian ... 16

Gambar 2.3 Rekomendasi Lebar Eskalator ... 17

Gambar 2.4 Rekomendasi Lebar Tangga ... 17

Gambar 2.5 Rekomendasi Ketinggian Hand Railing dan Plafon ... 13

Gambar 2.6 Alur Pengguna pada Entrance Auditorium ... 19

Gambar 2.7 Entrance untuk Kaum Difabel ... 19

Gambar 2.8 Sirkulasi untuk Kaum Difabel ... 19

Gambar 2.9 Sirkulasi antar Baris ... 20

Gambar 2.10 Retracted and Extended Seating ... 20

Gambar 2.11 Panggung Prosenium ... 24

Gambar 2.12 Panggung Portable ... 25

Gambar 2.13 Panggung Tapal Kuda ... 26

Gambar 2.14 Panggung U ... 26

Gambar 2.15 Panggung Bujursangkar ... 27

Gambar 2.16 Panggung Terbuka... 27

Gambar 2.17 Bagian Panggung ... 28

Gambar 2.18 Ruang Pandang ... 32

Gambar 2.19 Bidang Jangkauan ... 32

Gambar 2.20 Sikap Kerja dan Furniture yang Tepat ... 33

Gambar 2.21 Furnitur Resepsionis ... 33

Gambar 2.22 Furnitur Resepsionis ... 34

Gambar 2.23 Rak Perpustakaan ... 34

Gambar 2.24 Detail Rak Buku ... 35

Gambar 2.25 Sirkulasi Lorong ... 35

Gambar 2.26 Lebar Lintasan Publik Pertama ... 36

(7)

Universitas Kristen Maranathaxiii

Gambar 2.28 Bidang Pandang Optimal ... 37

Gambar 2.29 Hubungan Display/Visual ... 37

Gambar 2.30 Area Display Toko Buku... 38

Gambar 2.31 Sirkulasi Pos Penataan ... 38

Gambar 2.32 Pos Penataan/Tinggi Standar Kursi ... 39

Gambar 2.33 Penataan Dapur ... 39

Gambar 2.34 Bagian-bagian pada Dapur ... 40

Gambar 2.35 Standard Meja Makan ... 41

Gambar 2.36 Area yang Dibutuhkan Operasional dan Tamu ... 41

Gambar 2.37 Bar/Jarak Bersih Sisi Publik ... 41

Gambar 2.38 Tempat Duduk Lounge ... 42

Gambar 2.39 Unit Pencapaian oleh Pria dan Wanita ... 43

Gambar 2.40 Meja Tulis Eksekutif ... 43

Gambar 2.41 Meja Tulis Eksekutif dengan Pertimbangan Credenza ... 44

Gambar 2.42 Meja Tulis Eksekutif untuk Diskusi ... 44

Gambar 2.43 Pos Kerja Berbentuk U ... 45

Gambar 2.44 Pos Kerja dan Penyimpananan Vertikal ... 46

Gambar 2.45 Lobby ... 47

Gambar 2.51 Ruang Serbaguna... 50

Gambar 2.52 Teater Annex ... 50

Gambar 2.53 Cafe ... 51

BAB III Gambar 3.1 Suasana Acara Musik Indie ... 57

(8)

Universitas Kristen Maranathaxiv

Gambar 3.9 Zoning dan Blocking Lantai 5 Mezanine... 64

Gambar 3.10 Green Canyon Jawa Barat ... 65

Gambar 3.11 Interior dengan Tema Alam ... 65

Gambar 3.12 Skema Warna ... 66

Gambar 3.13 Material ... 66

Gambar 3.14 Moving Light dan Follow Spot ... 67

Gambar 3.15 Scanner Lighting dan Citylight Colour ... 67

BAB IV

Gambar 4.13 Denah General Lantai 2... 75

Gambar 4.14 Layout Cafe ... 76

(9)

Universitas Kristen Maranathaxv

Gambar 4.16 Perspektif Coffee bar ... 77

Gambar 4.17 Perspektif Panggung Cafe ... 78

Gambar 4.18 Meja Resepsionis Cafe ... 78

Gambar 4.19 Sofa Cafe ... 79

Gambar 4.20 Meja Cafe ... 79

Gambar 4.21 Ruang Inspirasi ... 80

Gambar 4.22 Rak Ruang Inspirasi ... 81

Gambar 4.23 Denah General Lantai 3 ... 81

Gambar 4.24 Denah Mezanine Cafe ... 82

Gambar 4.25 Potongan A-A’ - Cafe ... 82

Gambar 4.26 Potongan B-B’ - Cafe ... 83

Gambar 4.27 Denah General Lantai 4... 83

Gambar 4.28 Denah Auditorium ... 84

Gambar 4.29 Denah General Lantai 5 ... 84

Gambar 4.30 Denah Tribun Auditorium ... 85

Gambar 4.31 Potongan A-A’ - Auditorium ... 85

Gambar 4.32 Potongan B-B’ - Auditorium ... 86

Gambar 4.33 Perspektif Auditorium ... 86

Gambar 4.34 Perspektif Panggung Auditorium ... 87

Gambar 4.35 Diagram RT60 Auditorium IPCC ... 88

(10)

Universitas Kristen Maranathaxvi

DAFTAR TABEL

BAB III

Tabel 3.1 Tabel Analisis Site ... 53

Tabel 3.2 Tabel Analisis Bangunan ... 55

Tabel 3.3 Tabel Jabatan dan Job Desk ... 58

Tabel 3.4 Tabel Kebutuhan Ruang... 60

(11)

Universitas Kristen Maranathaxvii

DAFTAR BAGAN

BAB IV

(12)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Musik merupakan ekspresi dari perasaan manusia yang diungkapkan dalam kata-kata dengan nada dan irama yang harmonis. Musik berkembang sehingga memiliki genre yang bervariasi dan menjadi salah satu hiburan bagi masyarakat. Melihat peluang ini, pihak label musik menjadikan musik sebagai bisnis. Label mensponsori musisi dan mengarahkan citra musisi serta musik yang diciptakan. Dengan popularitas dan sponsor dari label, musisi berpeluang lebih mudah terkenal di masyarakat. Di samping itu, muncul musisi berpotensi yang bebas berekspresi dan tidak dinaungi oleh label, yaitu musisi indie.

(13)

Universitas Kristen Maranatha 2 Indonesia memiliki komunitas musik indie. Komunitas dapat membantu musisi indie dalam berkarya dengan saling berbagi ilmu dan mempromosikan musisi indie dengan mengadakan acara-acara musik. Selain dengan bantuan komunitas, musisi indie juga membutuhkan sarana yang memiliki fasilitas yang dapat mendukung karirnya.

Sarana yang dimaksud adalah gedung pusat komunitas indie yang dapat memungkinkan musisi melakukan aktivitas musik seperti pertunjukan, edukasi, promosi dan produksi, serta tempat untuk berkumpul komunitas musik Indie. Musik indie terdiri dari beberapa genre, seperti pop, rock, alternative, dan lain-lain. Setiap genre musik indie memiliki karakter musisi dan pendengar yang berbeda. Untuk penikmat musik genre pop, acara musik dapat dilangsungkan dalam gedung karena suasana konser santai. Penikmat musik genre rock dan alternative memiliki karakter yang bersemangat dan bebas karena itu acara lebih sering diadakan di ruang terbuka untuk kenyamanan dan keamanan penonton. Pada kesempatan ini, maka akan dirancang sebuah pusat komunitas indie untuk genre musik pop yang bernama Indie Pop Community Centre.

Musisi indie identik dengan ekspresi diri. Masing-masing musisi indie memiliki karakter yang mengekspresikan keunikan potensinya. Kebebasan dalam bekarya yang membuat musisi indie dapat disebut unik. Kedekatan dan solidaritas juga menjadi salah satu ciri musisi indie. Solidaritas yang dimaksud dapat merupakan hubungan antara sesama musisi atau hubungan antara musisi dan pendengar. Terinspirasi dari karakter musisi indie tersebut, maka diterapkan konsep ekspresi musisi indie yang terdiri dari tiga karakter musisi indie yaitu unik, bebas, dan solider.

Konsep ekspresi ini diterapkan dengan bentuk alam Green Canyon di Jawa Barat. Green Canyon memiliki ketiga sifat yang sama dengan tiga karakter musisi indie yaitu

unik, bebas, dan berhubungan dengan kedekatan. Green Canyon unik karena merupakan 1 objek wisata dengan perbedaan karakter fisik pada daerahnya. Karena Green Canyon adalah alam, maka bentuknya bebas, tidak teratur. Green Canyon

merupakan sebuah wisata alam karena itu menjadi satu tempat tujuan wisatawan untuk datang berkunjung dan berkumpul.

(14)

Universitas Kristen Maranatha 3 manusia dan menjadi tujuan manusia untuk menenangkan pikiran dan relaks. Green Canyon merupakan salah satu objek wisata di Jawa Barat yang tersembunyi, namun

karena potensi keindahan alamnya, banyak wisatawan lokal dan mancanegara mengunjungi Green Canyon. Karakter tersebut mirip dengan musisi indie. Banyak musisi indie memiliki potensi dalam bidang musik, namun belum dikenal orang banyak. Melalui Indie Pop Community Centre ini diharapkan musisi indie dapat mengolah potensinya serta semakin dikenal oleh masyarakat.

1.2Identifikasi Masalah

Musik Indie sedang mengalami perkembangan dan mulai diminati oleh masyarakat karena karyanya yang unik dan jujur. Potensi-potensi musisi indie ini didukung dengan munculnya komunitas musik Indie. Dalam komunitas Indie, para musisi dapat saling berbagi ilmu dan saling mendukung. Maka diperlukan sebuah sarana yang dapat memungkinkan komunitas musik Indie melakukan berbagai aktivitas musik seperti mengadakan konser musik, produksi dan promosi hasil karya, serta saling berbagi ilmu lewat diskusi dan seminar. Dengan adanya sarana yang khusus untuk komunitas musik Indie, diharapkan sesama musisi Indie dapat saling mendukung dan berkarya dengan baik sehingga dapat memajukan musik Indie di Bandung.

1.3 Gagasan Perancangan

Indie Pop Community Centre dirancang dengan fasilitas yang yang memadai untuk

aktivitas bermusik bagi musisi Indie. Aktivitas bermusik yang dimaksud adalah pertunjukkan musik, edukasi, produksi dan promosi, serta tempat komunitas Indie berkumpul. Indie Communtiy Centre dirancang untuk musisi indie dan komunitasnya.

(15)

Universitas Kristen Maranatha 4 Musisi indie identik dengan ekspresi diri. Masing-masing musisi indie memiliki karakter yang mengekspresikan keunikan potensinya. Kebebasan dalam bekarya yang membuat musisi indie dapat disebut unik. Kedekatan dan solidaritas juga menjadi salah satu ciri musisi indie. Solidaritas yang dimaksud dapat merupakan hubungan antara sesama musisi atau hubungan antara musisi dan pendengar. Terinspirasi dari karakter musisi indie tersebut, maka penulis menerapkan konsep ekspresi yang teridiri dari tiga karakter musisi indie yaitu unik, bebas, dan solider.

Konsep ekspresi ini diterapkan dengan bentuk alam Green Canyon di Jawa Barat. Green Canyon memiliki ketiga sifat yang sama dengan tiga karakter musisi indie yaitu

unik, bebas, dan solider. Green Canyon unik karena merupakan 1 objek wisata dengan perbedaan karakter fisik pada beberapa daerah. Karena Green Canyon adalah alam, maka bentuknya bebas, tidak teratur. Green Canyon merupakan sebuah wisata alam karena itu wisatawan datang berkunjung dan berkumpul.

Selain itu, dalam berkarya musisi membutuhkan inspirasi dan suasana yang relaks agar bisa dapat menciptakan karya yang baik. Alam merupakan sumber inspirasi bagi manusia dan menjadi tujuan manusia untuk menenangkan pikiran dan relaks. Karena itu Indie Pop Community Centre didesain dengan tema Ekspresi yang terinspirasi dari Green Canyon Jawa Barat.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut.

1.4.1 Bagaimana perancangan Indie Pop Community Centre yang dapat mendukung aktivitas musisi Indie dalam berkarya?

1.4.2 Bagaimana penerapan konsep Ekspresi yang terinspirasi dari Green Canyon pada Indie Pop Community Centre sehingga dapat memenuhi kebutuhan user dan komunitasnya?

1.5 Tujuan Perancangan

(16)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5.1 Merancang Indie Pop Community Centre yang dapat mendukung musisi Indie

dalam berkarya.

1.5.2 Mengetahui penerapan konsep ekspresi musisi indie yang terinspirasi dari Green Canyon pada Indie Pop Community Centre yang dapat memenuhi kebutuhan

user dan komunitas musik indie.

1.6 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi pembaca, agar dapat memberi wawasan mengenai gedung komunitas musik Indie dan fasilitasnya.

2. Bagi pihak yang terkait, penulisan ini bermanfaat sebagai masukan tentang fasilitas yang dibutuhkan pada gedung komunitas musik indie serta fasilitas yang dibutuhkan.

3. Bagi peserta didik dalam bidang Desain Interior, penulisan ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dan sebagai referensi mengenai gedung komunitas musik Indie yang baik.

1.7 Ruang Lingkup Perancangan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, Indie Pop Community Centre berlokasi di dekat pusat Kota Bandung yaitu di Jalan Pasirkoja No. 58. Penulis membuat batasan yang dijadikan sebagai ruang lingkup perancangan gedung Indie Pop Community Centre berdasarkan fungsinya. Yaitu, sebagai tempat pertunjukan, edukasi,

promosi dan produksi, serta tempat berkumpul komunitas musik Indie.

1.8 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, gagasan perancangan, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan, dan sistematika penulisan laporan perancangan.

BAB II Pusat Komunitas Musik Indie Pop

(17)

Universitas Kristen Maranatha 6 BAB III Deskripsi Perancangan Indie Pop Community Centre

Dalam bab ini akan dibahas dan diuraikan mengenai data umum lokasi yang digunakan beserta foto-foto hasil peninjauan lokasi, zoning dan blocking, serta sirkulasi user.

BAB IV Pembahasan Perancangan Indie Pop Community Centre

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai konsep perancangan dan penerapannya pada gedung komunitas musik indie.

BAB V Penutup

Dalam bab ini akan dipaparkan hasil rangkuman penerapan konsep pada perancangan serta saran-saran bagi pihak yang terkait.

(18)

Universitas Kristen Maranatha 89

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Musik sebagai media berekspresi menjadi kebutuhan yang penting bagi manusia. Dalam perkembangan musik, muncul berbagai genre yang dinikmati masyarakat, musik indie adalah salah satunya. Musik indie merupakan musik yang diciptakan secara mandiri, ekspresif, dan jujur. Kebebasan berekspresi dalam menciptakan musik membuat musisi indie memiliki hasil karya yang unik dan potensial. Sadar akan potensi yang ada pada musisi indie perlu diapresiasi dan dikembangkan, maka dirancang sebuah wadah untuk beraktivitas musik bagi musisi indie, yaitu Indie Pop Community Centre (IPCC).

(19)

Universitas Kristen Maranatha 90 untuk komunitas berkumpul terdapat di lobby, cafe, dan kantor komunitas. Kemudian fasilitas ini didesain sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan, yaitu ekspresi musisi indie yang dikemas dalam suasana alam Green Canyon. Selain itu, ruangan didesain sesuai dengan standar ketentuannya agar nyaman saat dipakai musisi.

Penerapan konsep ekspresi musisi indie yang dikemas dalam suasana alam Green Canyon terhadap interior IPCC adalah dengan menerapkan kebebasan, keunikan, dan kedekatan. Tiga konsep ini kemudian diterapkan pada bentuk, sirkulasi, dan suasana ruang pada interior IPCC. Dengan perancangan IPCC ini diharapkan musisi dapat semakin berkembang dan diapresiasi oleh masyarakat, serta membantu peningkatan pendapatan dalam sektor pariwisata.

5.2 Saran

(20)

PERANCANGAN INTERIOR INDIE POP COMMUNITY

CENTRE DENGAN KONSEP GREEN CANYON

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik Program Strata Satu Bidang Kajian Desain Interior

Disusun oleh: Marisa Suherman

1263002

Dosen Pembimbing:

Shirly Nathania Suhanjoyo, S.Sn., M.Ds. Ryanty Derwentyana Nazhar, S. Ds., M. Ds.

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

(21)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Perancangan Interior Indie Pop Community Centre dengan Konsep Green Canyon

Interior Design of Indie Pop Community Centre with Green Canyon Concept

TUGAS AKHIR

Diajukam umtuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh Marisa Suherman

1263002

Bandung, 9 Januari 2017 Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Shirly Nathania, S.Sn., M.Ds. Ryanty Derwentyana, S. Ds., M. Ds. NIK : 630061 NIK : 630051

Mengetahui,

Dekan Fakultas Seni rupa dan Desain Ketua Program Studi Desain Interior

(22)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Marisa Suherman NRP : 1263002

Fakultas/ Program Studi : Seni Rupa dan Desain / Desain Interior

Dengan ini, saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensinya. Demikianlah pernyataan ini saya buat.

Bandung, 9 Januari 2017

(23)

iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Marisa Suherman NRP : 1263002

Fakultas/ Program Studi : Seni Rupa dan Desain / Desain Interior

Dengan ini, saya menyatakan bahwa

1. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya setuju dengan memberikan hak bebas royalti non-eksklusif (Non-Exclusive Royalty-FreeRight) kepada Universitas Kristen Maranatha atas laporan penelitian yang berjudul “ PERANCANGAN INTERIOR INDIE POP COMMUNITY CENTRE DENGAN KONSEP GREEN CANYON

2. Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalihmediakan atau mengalih formatkan, serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya sebagai penulis selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

3. Saya bersedia untuk menjamin dan menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.

Bandung, 9 Januari 2017

(24)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaan dan rahmat-Nya dalam penulisan laporan tugas akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu pemenuhan syarat akademik Program Strata Satu Bidang Kajian Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan semangat, nasihat, doa dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan, bantuan, kerjasama dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis oleh:

1. Tuhan Yang Maha Esa, terimakasih atas penyertaanNya yang diberikan selama kerja praktik hingga terlaksananya pembuatan laporan ini.

2. Ibu Irena V.G. Fajarto, ST., M.Com., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha.

3. Bapak Erwin Ardianto Halim, S.Sn., MFA., selaku Ketua Jurusan Program Studi Desain Interior Asitektur Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Shirly Nathania Suhanjoyo, S.Sn., M.Ds., selaku Koordinator Tugas Akhir dan dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan dukungan ilmu dan waktu kepada penulis.

5. Ibu Ryanty Derwentyana Nazhar, S. Ds, M. Ds., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, dukungan ilmu dan waktu kepada penulis. 6. Keluarga serta teman-teman yang telah memberikan doa, dukungan dan

perhatian selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini.

(25)

vi Sekian dan terima kasih.

Bandung, 9 Januari 2016

(26)

Universitas Kristen Maranatha 91

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Acuan Buku

Appleton, Ian. 2008. Building for The Performing Arts. Italia: Elsevier Limited.

Barron, Michael. 1993. Auditorium Acoustics and Architectural Design. London: E & FN Spon Press.

Hopkinson, R.G., & Collins, J.B. 1970. The Ergonomics of Lighting. London: Macdonald & Co.

Lawrence, Anita. 1970. Architectural Acoustics. London: University of South Wales.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud.

Juventia, Jill. 2014. Perancangan “The Sound” dengan Konsep Rhytm Of Life. Bandung.

Kubba, Sam. 2008. Space Planning for Commercial and Residential Interiors. IBT Global: United States of America.

Neufert, Ernst. Data Arsitek. Jakarta: Erlangga.

Panero, J, & Zelnik, M. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.

Somata, Faisyal. 2010. Indonesian Auto Mobile Showroom. Universitas Sumatra Utara.

Sumber Acuan Jurnal

Lisayana, & Indriani, H.C. 2013. Studi Sistem Akustik pada Gereja Katolik Santa

(27)

Universitas Kristen Maranatha 92 Sumber Acuan E-book

Tonnies, Ferdinand. 2011. Community and Civil Society. Cambridge University Press. Dari http://assets.cambridge.org/97805215/61198/frontmatter /9780521561 198frontmatter.pdf

Sumber Acuan Internet

Fasya, H.A. 2012. Dari http://lorongteatersubang.blogspot.com/2012/12/tata-panggung-dalam-pementasan-teater_20.html

Widayati, Sri. 16 Agustus 2010. Dari http://www.g-excess.com/penggolongan-alat-musik-dan-jenis-jenisnya.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28729/Chapter%20II.pdf?seq uence=4

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20086/Chapter%20II.pdf?seq uence=3

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23607/3/Chapter%20II.pdf http://www.pengertianmu.com/2015/01/pengertian-musik-pop-menurut-para- ahli.html

https://www.facebook.com/Askomindo/

http://dokumen.tips/documents/rancangan-akustik-ruang-musik.html https://id.pinterest.com/

Gambar

Tabel 4.1 Perhitungan RT 60 Auditorium IPCC ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian materi pendidikan agama Islam di sekolah tidak hanya menjadi pengetahuan saja, tetapi lebih kepada pembentukan akhlak yang baik kepada peserta didik dan

Ruang A.3.9 Laboratorium Desain Grafis dan Audio Visual (Multimedia) Lantai 3. Gedung Utama Politeknik

Saat ini MERCOSUL tengah menjajagi kerjasama melalui perundingan dengan Uni Eropa dalam kaitan dengan zona perdagangan bebas maupun antara lain dengan CER (Perjanjian

Negara dapat disebut sebagai organisasi. Namun, negara berbeda dari organisasi pada umumnya, karena negara memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh

Penulisan skrispsi dilakukan oleh Mahasiswa Program Strata 1 (S1) Program Studi Akuntansi, pada akhir masa studinya.Tujuan dalam Penulisan Skripsi adalah memberikan

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti tepung ulat hongkong yang diberikan sebagai pengganti tepung ikan terhadap pertumbuhan benih ikan platy

Dari prasurvei yang dilakukan, khususnya di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bolaang Mongondow, ada indikasi belum optimalnya pelaksanaan

Diharapkan dapat memberikan sumbangan atau masukan bagi para pihak yang terkait dalam perjanjian pengadaan barang/ jasa. Bermanfaat bagi masyarakat luas yang berkepentingan