• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Ilmu Politik Negara dan Peme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengantar Ilmu Politik Negara dan Peme"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. NEGARA Definisi Negara

Jika kita berbicara tentang negara, maka yang muncul di pikiran kita adalah wilayah yang luas, pemerintahan, daratan, penduduk, dsb. Padahal, negara tidak selalu mempunyai wilayah yang luas dan hanya berupa daratan. Banyak negara di dunia ini yang wilayahnya kecil, seperti Singapura, Brunei Darussalam, dan Monaco. Ada pula negara yang prosentase daratannya lebih sedikit daripada lautan, contohnya Indonesia.

Negara merupakan tempat tinggal bagi makhluk hidup. Disebut negara karena, memiliki batasan-batasan wilayah yang jelas yang dibuat oleh pemimpin di suatu negara yang telah disepakati dan diakui negara lain. Negara tidak terbentuk secara mendadak, melainkan melalui proses yang panjang dan lambat.

Istilah negara merupakan terjemahan dari kata de staat (Belanda), the state (Inggris), I’etat (Prancis), statum (Latin), Io stato (Italia), dan der staat (Jerman). Menurut Bahasa Sansekerta, nagari atau nagara berarti kota, sedangkan menurut bahasa suku-suku di Indonesia disebut negara atau negeri, yang artinya tempat tinggal. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, negara adalah persekutuan bangsa, yang dalam suatu wilayah atau daerah dengan batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh badan pemerintah dengan teratur.

Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (control) monopolistis terhadap kekuasaan yang sah1.

Adapun pengertian negara menurut para tokoh:

1. Roger H. Soltau: “Negara adalah agen (agency) atau kewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat (The states is an agency or authority

(2)

managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the community).”

2. Max Weber: “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam sesuatu wilayah (The state is a human society that (succesfully) claims the monopoli of the legitimate use of physical force within a given territory).”

Unsur-unsur Negara

Suatu wilayah tidak dapat disebut sebagai negara apabila belum memenuhi beberapa komponen wajib. Komponen itu ialah rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat (unsur konstitutif). Selain ketiga komponen wajib tersebut, terdapat juga satu komponen lain, yaitu pengakuan dari negara lain (unsur deklaratif).

Rakyat adalah semua orang yang berdiam disuatu negara atau menjadi penghuni negara2. Rakyat merupakan unsur terpenting dalam negara, karena tanpa

adanya rakyat, negara tidak dapat berjalan dengan baik. Rakyatlah yang pertama kali menjalankan negara, dari rakyat pula pemimpin negara dipilih.

Luas atau sempitnya wilayah suatu negara yang merdeka dan berdaulat tidak menjadi persoalan, selama kedua unsur lainnya terpenuhi. Wilayah suatu negara meliputi daratan, lautan, dan udara.

Pemerintah yang berdaulat ialah pemerintah yang berkuasa untuk membuat kebijakan, peraturan dan undang-undang suatu negara tanpa campur tangan dari pihak negara lain.

Asal Mula Terjadinya Negara

Setelah pengertian negara, lalu bagaimanakah asal mula negara itu ada? Berdasarkan penelitian para ahli, terjadinya negara tidak secara mendadak, melainkan secara evolusi. Artinya, muncul secara perlahan-lahan (lamban). Proses terjadinya negara, tentu berbeda-beda antara negara satu dengan yang lainnya. Asal mula terjadinya negara dapat dikelompokkan sebagai berikut:

(3)

a. Terjadinya Negara secara Primer

Awal kehidupan yang penting adalah keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Kemudian berkembang menjadi kesatuan keluarga yang lebih luas baik secara patrilineal, matrilineal, maupun parental. Sehingga terbentuklah suku, marga, dan bangsa yang menetap dalam suatu wilayah tertentu, yaitu desa, kota, maupun negara. Menurut Friedrich Yulius Stahl, keluarga patrilineal adalah keluarga yang pertama.

b. Terjadinya Negara secara Sekunder

Munculnya negara baru berkaitan dengan adanya pengakuan dari negara lain yang sudah ada, yaitu pengakuan de facto dan pengakuan de jure.

De facto adalah pengakuan berdasarkan telah terpenuhinya persyaratan suatu negara, yakni terdapat wilayah, rakyat, dan pemerintahan. Dengan pengakuan ini, negara dapat melakukan hubungan dengan negara lain, seperti kerja sama ekonomi.

De jure adalah pengakuan yang diberikan oleh negara lain kepada negara baru atau dengan kata lain, pengakuan secara resmi menurut hukum internasional.

c. Terjadinya Negara Berdasarkan Fakta Sejarah 1. Pendudukan (Occupatie)

Suatu wilayah yang tidak berpenghuni dan belum ada yang menguasai, diambil alih oleh individu atau sekelompok orang.

2. Peleburan (Fusi)

Negara-negara kecil disuatu wilayah mengadakan perjanjian dan sepakat untuk melebur menjadi negara baru.

3. Penyerahan (Cessie)

Suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian tertentu.

4. Penaikan (Accesie)

Suatu wilayah yang terbentuk akibat faktor alam karena penaikan lumpur sungai atau terbentuknya delta, kemudian wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah negara.

5. Penguasaan (Anexatie)

Suatu wilayah yang sudah berupa negara, kemudian dikuasai oleh negara lain.

6. Proklamasi (Proclamation)

(4)

7. Pembentukan Baru (Innovation)

Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah dan lenyap.

8. Pemisahan (Separatise)

Terbentuknya negara disuatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaannya.

d. Terjadinya Negara Berdasarkan Pendekatan Teoritis 1. Teori Ketuhanan

Negara terjadi karena kehendak Tuhan, bukan kehendak manusia. Raja atau penguasa yang memerintah merupakan wakil Tuhan/Dewa. Menentang kekuasaan Raja berarti menentang kekuasaan Tuhan/Dewa.

2. Teori Perjanjian Masyarakat atau Kedaulatan Rakyat

Rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam negara, sedangkan Raja sebagai pelaksana kehendak rakyat yang telah dijanjikan.

Sifat-sifat Negara

Negara dapat disebut sebagai organisasi. Namun, negara berbeda dari organisasi pada umumnya, karena negara memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh organisasi lain. Sifat-sifat negara yakni 1) Memaksa, artinya mau tidak mau setiap maryarakat harus mentaati peraturan yang dibuat; 2) Monopoli, artinya negara dapat mengarahkan masyarakat untuk menetapkan tujuan bersama; 3) Mencakup semua, artinya semua peraturan yang telah ditentukan berlaku untuk semua masyarakatnya tanpa terkecuali.

Bentuk Negara

Terdapat beragam bentuk negara yang ada di dunia ini, namun menurut teori-teori modern saat ini, bentuk negara yang terpenting ialah negara kesatuan (unitarisme), dan negara serikat (federal).

(5)

Negara serikat (federal) adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri, kemudian menggabungkan diri dalam suatu negara serikat sehingga menjadi negara bagian, yang melepaskan sebagian kekuasaannya kepada negara serikat itu. Negara yang berbentuk federal, yaitu Amerika Serikat.

Bentuk-bentuk negara yang ada di dunia sebenarnya tidak hanya negara kesatuan dan negara serikat saja, tetapi ada pula bentuk negara yang lain, seperti negara dominion atau negara persemakmuran Inggris, dan negara uni.

Tujuan dan Fungsi Negara

Setiap negara pasti memliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan suatu negara dapat dilihat berdasar ideologi atau dasar apa yang digunakan oleh negara tersebut. Seperti halnya Indonesia yang menggunakan ideologi Pancasila yang merupakan dasar bangsa. Tujuan bangsa Indonesia tercantum jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tempat, sejarah, dan pengaruh penguasa atau pemimpin juga mempengaruhi tujuan suatu negara.

Tujuan negara menurut Roger H. Soltau: “Memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.” Sedangkan menurut Harold J. Laski: “Menciptakan keadaan dimana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan mereka secara maksimal.”

Tujuan yang pasti ingin dicapai oleh semua negara ialah menciptakan kebahagian dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Setiap negara memilki cara yang berbeda pula untuk mencapai tujuan negaranya. Tujuan suatu negara dapat dicapai apabila pemerintah dan rakyat mampu bekerja sama dengan baik, khususnya elit pemerintahan, seperti lembaga eksekutif, lembaga legislatif, dan lembaga yudikatif.

(6)
(7)

B. PEMERINTAHAN

Definisi Pemerintahan

Pemerintah merupakan salah satu unsur negara yang menjalankan organisasi negara dan menyelenggarakan kekuasaan negara. Pemerintah disebut juga sebagai penyelenggara negara.

Secara etimologis, kata pemerintahan berasal dari kata perintah. Pemerintahan adalah hal, cara, atau perbuatan dalam memerintah. Pemerintah dalam arti luas, yaitu penyelenggara negara yang mencakup lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. presidensial dan sistem pemerintahan parlementer. Pembagian sistem tersebut didasarkan atas pola hubungan antara lembaga eksekutif dan lembaga legislatif.

(8)

Dalam sistem ini, presiden adalah kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan. Presiden merupakan satu-satunya lembaga negara yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, presiden dibantu oleh wakil presiden dan para menteri yang dipilih sendiri oleh presiden. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen (MPR), namun presiden tidak dapat membubarkan parlemen. Para menteri bertanggung jawab kepada presiden. Negara yang menggunakan sistem ini ialah Amerika Serikat, Filipina, Indonesia, dll.

Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan eksekutifnya mendapat pengawasan langsung dari legislatif (parlemen). Presiden adalah kepala negara, sedangkan perdana menteri adalah kepala pemerintahan. Para menteri bertanggung jawab kepada parlemen, sehingga kedudukan parlemen menjadi kuat. Parlemen dapat menjatuhkan kabinet sewaktu-waktu dengan mengeluarkan mosi tidak percaya. Negara yang menggunakan sistem ini antara lain Inggris, Jepang, Malaysia, dll.

Opini

Pengertian negara sangatlah beragam, dan bagi kami, negara adalah suatu wilayah yang dihuni oleh suatu masyarakat, yang dikuasai dan diatur oleh suatu pemerintahan. Negara dapat disebut sebagai organisasi, karena kita dapat bersosialisasi, mendapat keuntungan, harta, dan memperoleh jabatan. Negara pula memiliki ideologi, tujuan, dan kepentingan masing-masing, struktur pemerintahan yang teratur, dan bersistem. Itulah mengapa negara bisa dikatan sebagai sebuah organisasi. Tujuan negara dapat terwujud jika terdapat kerja sama yang apik antara pemerintah dan masyarakat.

(9)

dapat dibubarkan secara sepihak oleh parlemen, sehingga pemerintah dapat menjalankan program kerjanya. Akan tetapi, dalam sistem ini membuat pertanggungjawaban presiden dan kabinetnya menjadi tidak jelas, karena presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen. Sedangkan sistem pemerintahan parlementer akan membuat negara cenderung tidak stabil, karena kabinet dapat diganti secara sepihak oleh parlemen, tergantung kepercayaan mereka pada pemerintah. Akan tetapi, sistem pertanggungjawabannya lebih transparan dan jelas, karena perdana mentwri dan kabinet bertanggung jawab langsung kepada parlemen dan dapat dilakukan setiap saat.

Referensi

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Drs.Chatib. 2007. Kewarganegaraan 1 Menuju Masyarakat Madani. Jakarta: Yudhistira.

(10)

PAPER REVIEW

PENGANTAR ILMU POLITIK

(11)

Oleh: Ayu Islamiati Djudje (1444010039)

Marchelita Kusvara P. (1444010008)

Sandi Nur Pratama (1444010018)

Ulli Amrina (1444010028)

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial sedangkan variabel lain tidak berpengaruh signifikan termasuk profitabilitas

Komunikasi pemasaran berbasis digital memiliki banyak keunggulan dimana keceatan, akurasi, dan daya jangkau pesan yang disampaikan akan masuk langsung ke wilayah

Dengan demikian dapat dilakukan pengajian lebih dini mengenai tanda-tanda atau gejala kejadian insomnia yang akan memengaruhi kesehatan pada lansia kemudian dari tanda-tanda

Nilai-nilai Pancasila harus digunakan sebagai dasar dalam memerangi radikalisme, karena paham ini tentu saja sangat bertentangan dengan Pancasila. Nilai-nilai Pancasila

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan dan hasil penelitian terdahulu, penulis termotivasi untuk menganalisa mengenai faktor-faktor seperti Net Profit Margin dan

Rath & Niemann (1997) membandingkan penggunaan spermatozoa dari ejakulat dan kauda epididimis babi yang dikriopreservasi dengan bahan dasar pengencer kuning telur dan laktosa

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang melalui suatu sistem serta menggambarkan pekerjaan

Istilah senam sebenarnya menunjukkan pada kegiatan yang sangat bervariasi, sehingga seharusnya pelajaran senam di sekolah-sekolah juga berisi kegiatan yang