• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPUTERISASI PENCATATAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMPUTERISASI PENCATATAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPUTERISASI PENCATATAN DAN EVALUASI

PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN DI

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

SKRIPSI

Oleh :

FELDI EKA PUTRA

05 161 001

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

KOMPUTERISASI PENCATATAN DAN EVALUSI

PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN DI

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

SKRIPSI

Oleh :

FELDI EKA PUTRA

05 161 001

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Peternakan

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(3)

iv

B. Pencatatan Kegiatan Inseminasi Buatan ... 6

C. Pengelolaan Inseminasi Buatan ... 9

D. Evaluasi Inseminasi Buatan ... 13

E. Komputeriasi Pencacatan dan Evaluasi Pelaksanaan Inseminasi Buatan ... 14

III.MATERI DAN METODE PENELITIAN... 18

A. Materi Penelitian ... . 18

B. Metode Penelitian ... 18

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN... 22

(4)

v

Inseminasi Buatan ... 22

B. Pembahasan... 25

C. Pengujian dengan Perhitungan Manual ... 35

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 48

(5)

KOMPUTERISASI PENCATATAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Feldi Eka Putra, dibawah bimbingan

Dr. Ir. H. Hendri Dt. Tumanggung NH, MS dan Ir. H. Fuad Madarisa, M.Sc Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan

Universitas Andalas Padang 2012

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lima Puluh Kota dari tanggal 22 Januari 2012 sampai dengan 11 Maret 2012. Penelitian ini bertujuan untuk membuat Komputerisasi yang mendukung pencatatan dan evaluasi Inseminasi Buatan (IB) di Kabupaten Lima Puluh Kota, sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan IB. Materi penelitian ini adalah 2 buah kuisioner yang dibagikan kepada 2 orang inseminator dan 4 buah kuisioner yang dibagikan kepada 4 orang staf Dinas Peternakan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini menggunakan metode Survey dan Programming, pengambilan data secara

Purposive Sampling. Data primer didapatkan melalui wawancara dengan

inseminator dan staf Dinas Peternakan Kabupaten Lima Puluh Kota. Sedangkan data sekunder diperoleh dari arsip yang terdapat pada Dinas Peternakan Kabupaten Lima Puluh Kota. Komputerisasi pencatatan dan evaluasi IB dibuat dengan menggunakan beberapa software komputer dengan bahasa pemograman

web (html dan php) dan database phpMyAdmin (MySQL). Peubah yang diamati adalah Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), dan Calving Rate.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Komputerisasi pencatatan dan evaluasi IB ini lebih rapi, merangkum beberapa laporan, memiliki beberapa fitur yang mempermudah pelaksanaan IB, mempunyai tingkat akurasi yang tinggi, dan menyajikan pelaporan yang lebih cepat, sehingga system ini bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencatatan dan evaluasi pelaksanaan IB di Kabupaten Lima Puluh Kota.

(6)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya jumlah populasi penduduk membuat permintaan akan protein

hewani semakin bertambah. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk

mencukupi suplai ini, baik berupa impor daging maupun pemberdayaan

peternakan di dalam negeri. Upaya itu seperti penyediaan ransum yang efisien,

managemen pemeliharaan intensif, dan penyediaan bibit unggul.

Dalam penyediaan bibit unggul, dilakukan kegiatan Inseminasi Buatan

untuk meningkatkan efektifitas & efisiensi dalam bidang reproduksi, sehingga

bisa menghasilkan ternak dengan produktifitas yang tinggi. Menurut Toelihere

(1981) inseminasi buatan adalah pemasukan atau penyampaian semen ke dalam

saluran reproduksi betina dengan menggunakan alat buatan manusia. Sedangkan

menurut Dirjen Peternakan (1997) inseminasi buatan adalah memasukan semen ke

dalam alat kelamin betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi agar hewan

betina itu bunting.

Toelihere (1985) menyatakan bahwa pencatatan diperlukan untuk

mengetahui maju mundurnya program Inseminasi Buatan, baik pada suatu

Individu ternak, pada sekelompok ternak betina dalam suatu peternakan atau pada

sekelompok ternak betina dalam daerah atau wilayah inseminasi buatan. Bahkan

maju mundurnya program inseminasi buatan secara nasional ditentukan oleh hasil

catatan IB itu.

Saat ini pencatatan IB masih dilakukan secara manual melalui beberapa

(7)

2 Supervisor-I. Selanjutnya Dinas Peternakan akan melakukan rekapitulasi dan

mengambil suatu kebijakan. Namun dalam pelaksanaannya terjadi beberapa

kendala, sehingga Dinas Peternakan terlambat untuk merespon setiap perubahan

yang terjadi di lapangan.

Kendala ini terjadi karena beberapa hal, yaitu

1. Pelaporan manual yang berjenjang, sehingga perlu waktu yang cukup lama

agar suatu laporan dapat sampai di Dinas Peternakan

2. Jumlah Form laporan yang terlalu banyak, sehingga memperlambat kinerja

tenaga pelayanan IB di lapangan.

Berdasarkan hal itu, perlu dibuat Komputerisasi yang mendukung

pencatatan IB. Dengan Komputerisasi ini semua data yang masuk lebih akurat dan

aktual, sehingga setiap elemen yang berada dalam organisasi pelayanan IB bisa

bekerja lebih efektif dan efisien. Maka perlu dilakukan penelitian tentang

“Komputerisasi Pencatatan dan Evaluasi Pelaksanaan Inseminasi Buatan di

Kabupaten Lima Puluh Kota” B. Rumusan Masalah

Komputerisasi Pencatatan dan Evaluasi IB belum ada, sehingga perlu

dibuat Komputerisasi Pencatatan dan Evaluasi IB.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

 Membuat Komputerisasi yang mendukung pencatatan dan evaluasi IB di

suatu kabupaten, sebagai dasar pengambilan keputusan dalam mengelola

(8)

3

2. Manfaat Penelitian

 Pelaporan IB bisa lebih mudah dan lebih sederhana bagi semua elemen

yang berada dalam organisasi pelayanan IB sehingga bisa mengambil

keputusan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan produksi di sektor

Peternakan.

 Menghindari Moral Hazard (perilaku yang menyimpang dari peraturan

atau etika).

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan kebutuhan biaya operasional dan biaya investasi secara keseluruhan dengan dikurangi jumlah dana BOS yang

Winemiller dan Rose (1990) dalam Paugy (2002) mengelompokkan strategi pemijahan ikan berkaitan dengan musim banjiran ( flood seasonality ) ke dalam tiga kelompok, yakni: (1)

menumbangkan image tradisional perempuan versi Orde Baru yang pasif dan apolitik sebagaimana direpresentasikan oleh Suara Ibu Peduli SIP Dekonstruksi juga terlihat pada ranah

 Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek,

Ketika nanti pulang, apa yang sebaiknya kalian lakukan sebelum masuk ke dalam rumah?!. Mengapa hal itu

Pemberian methanil yellow per oral dengan dosis 4200 mg/kgBB/hari selama 30 hari memberikan perbedaan yang bermakna dalam perubahan gambaran mikroskopis hepar

sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, dengan mengorganisasikan diri dan bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan.... Pengertian Organsasi Menurut

diskusi, hal ini dilakukan agar siswa suasana diskusi lebih aktif. Melalui perbaikan tindakan pada siklus I yaitu lebih mengoptimalkan cara belajar siswa dengan lebih