• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kedokteran

Oleh :

SHABRINA IZZATI

1010313101

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ABSTRAK

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013

Oleh Shabrina Izzati

Tuberkulosis (TB) paru di wilayah kerja Puskesmas Andalas menduduki peringkat ke-2 kasus TB terbanyak di kota Padang. Belum banyak penelitian sebelumnya mengenai faktor risiko tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktror risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2013. Adapun faktor risiko yang diteliti yakni berupa status gizi, riwayat penyakit diabetes mellitus (DM), kondisi ventilasi rumah, kepadatan hunian rumah, dan pencahayaan rumah.

Penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel pada penelitian ini berjumlah 66, yakni terdiri dari 33 kasus (didapat dari rekam medis Puskesmas Andalas) dan 33 kontrol (sesuai kriteria inklusi kontrol). Data primer diperoleh dari wawancara dan pengukuran lansung. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan semua variabel yang diteliti merupakan faktor risiko terjadinya TB paru. Hanya faktor risiko status gizi dan pencahayaan rumah yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian TB paru. Faktor risiko riwayat DM, ventilasi, kepadatan hunian rumah tidak memiliki hubungan yang bermakna.

(3)

ABSTRACT

RISK FACTORS ASSOCIATED WITH PULMONARY TUBERCULOSIS IN THE WORKING AREA OF ANDALAS PUBLIC HEALTH CENTER IN 2013

By Shabrina Izzati

Pulmonary Tuberculosis in Andalas Public Health Center was where the second largest number of TB cases found in 2012. There is not many study about risk factors of pulmonary tuberculosis in the working area of Andalas Public Health Care before. This study aims to know what are the risk factors of Pulmonary Tuberculosis in the working area of Andalas public health care in 2013. The risk factors were studied in this study are nutritional status, Diabetes mellitus, home ventilation, home occupancy density, and home lighting.

This Study used a case control design. Samples in this study were 66 respondent consisting of 33 cases (obtained from medical record of Andalas public health center) and 33 controls (according to the inclusion criteria of controls). Primary data was got by interviews and direct measurement. The result of statistical test using chi square can be concluded that all of variables in this study are risk factors of with pulmonary tuberculosis. Only nutritional status and home lighting are significantly associated with pulmonary tuberculosis. In the other hand Diabetes mellitus history, home ventilation, and home occupancy density statistically are not significantly associated with pulmonary tuberculosis.

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri Micobakterium tuberculosis. Penularan penyakit ini terjadi melalui udara

(airborne spreading) dari droplet nuklei penderita TB paru (Hasan, 2010).

Menurunkan insiden TB menjadi 50 % dari tahun 1990 adalah salah satu tujuan

MDGs (Millenium Developmental Goals) tahun 2015 (WHO, 2012).

Berdasarkan data WHO pada tahun 2011 diperkirakan 8,7 juta orang di dunia

menderita TB, setara dengan 125 kasus per 100.000 populasi. Penelitian oleh WHO

menyatakan bahwa estimasi angka kematian karena TB dunia pada pasien

HIV-negatif dan positif berkisar 20 kematian per 100.000 populasi pada tahun 2011.

Penyebaran terbanyak penyakit TB adalah di kawasan Asia (59 %) dan dilanjutkan

Afrika (26 %). Sejumlah kecil kasus terjadi di daerah Mediterania (7,7%), Eropa

(4,3%), dan Amerika (3%). Adapun lima negara dengan jumlah kasus terbanyak pada

tahun 2011 yakni India (2 juta-2,5 juta), Cina (0,9 juta-1,1 juta), Afrika Selatan (0,4

juta-0,6 juta), Indonesia (0,4 juta -0,5 juta), dan Pakistan (0,3 juta-0,5 juta).

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (2010) kesakitan TB paru menyebar

diseluruh Indonesia. Periode Prevalence TB paru pada tahun 2009/2010 berjumlah

725 kasus per 100.000 penduduk yang di dapat berdasarkan pengakuan responden

(5)

pada tahun 2012 berjumlah 628 kasus (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2013).

Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang yang terbit tahun 2012

TB paru menduduki urutan ke-10 penyebab kematian terbanyak berdasarakan laporan

dari Puskesmas di Kota Padang tahun 2011.

Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat yang lebih dari satu

menyebabkan penderita sering terancam putus berobat. Akibatnya adalah pola

pengobatan harus dimulai dari awal dengan biaya yang bahkan menjadi lebih besar

serta menghabiskan waktu yang lebih lama. Alasan ini menyebabkan situasi

TB di dunia semakin memburuk dengan jumlah kasus yang terus meningkat serta

banyak yang tidak berhasil disembuhkan, terutama negara-negara yang

dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB besar (Riskesdas, 2010).

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit TB paru.

Adapun faktor tersebut dapat berupa faktor individu, faktor kuman, dan faktor

lingkungan. Faktor Individu dapat berupa berbagai hal yang mempengaruhi daya

tahan tubuh individu tersebut, misalnya HIV/AIDS, malnutrisi, Diabetes Melitus

(DM), dan penggunaan immunosupresan. Faktor kuman dapat berupa konsentrasi

kuman dan lama kontak dengan kuman. Faktor lingkungan dapat berupa ventilasi,

kepadatan, serta pencahayaan dalam ruangan (Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia,2011).

Status gizi merupakan faktor penting dalam terjadinya suatu penyakit infeksi

misalnya TB. Status gizi buruk memudahkan seseorang yang terinfeksi bakteri TB

(6)

seseorang. Pada status gizi buruk terjadi ganguan ekspresi dari gamma interferon,

tumor necrosis factor alpha dan mediator lain yang berperan dalam membunuh

bakteri (United States Agency for International development, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian Liendhardt dkk. didapatkan hubungan bermakna

antara DM dengan kejadian TB paru di Afrika Selatan. Pasien DM memiiki risiko

menderita TB sebesar 4,5 kali lipat (OR=4,5). Perubahan gaya hidup dan pola diet

meningkatkan prevalensi diabetes di Negara miskin dan berkembang dengan kejadian

TB yang tinggi pula.

Menurut Fatimah (2008) di Kabupaten Cilacap risiko terjadinya TB Paru

meningkat 4,9 kali lebih besar pada rumah responden yang memiliki ventilasi tidak

memenuhi syarat dibandingkan rumah responden yang memiliki ventilasi memenuhi

syarat (OR=4,93). Menurut Tulhusna (2012) terdapat hubungan bermakna antara

kepadatan hunian rumah dengan kejadian TB paru, reponden dengan kepadatan

hunian rumah yang tidak memenuhi syarat 4,5 kali berisiko terkena tuberkulosis paru

dibandingkan responden yang kepadatan rumahnya memenuhi syarat(OR=4,5).

Berdasarkan hasil penelitian Putra (2010) yang diakukukan di Kota Solok terdapat

hubungan antara pencahayaan rumah dengan kejadian TB paru. Pencahayaan rumah

yang kurang baik meningkatkan risiko TB sebesar 5,9 kali lebih besar (OR=5,95).

Angka kejadian TB paru di Puskesmas Andalas tahun 2012 berdasarkan Profil

Kesehatan Kota Padang 2013 termasuk urutan ke-2 jumlah kasus tuberkulosis

terbanyak di seluruh puskesmas di Kota Padang, yakni berjumlah 67 kasus. Karena

belum banyak penelitian sebelumnya megenai faktor risiko kejadian TB paru di

(7)

mengenai hal tersebut di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Faktor risiko yang akan

diteliti mencakup status gizi, riwayat penyakit DM, kondisi ventilasi rumah,

kepadatan hunian rumah, dan pencahayaan rumah.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah : apa sajakah faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru di

wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2013?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor risiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian TB paru

di wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui distribusi frekuensi status gizi, riwayat penyakit DM, ventilasi

rumah, kepadatan hunian , dan pencahayaan rumah pada kejadian TB paru.

2. Mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru.

3. Mengetahui hubungan status gizi, riwayat penyakit DM, ventilasi rumah,

(8)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Dari segi Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai literatur dan

memperkaya kepustakaan yang ada bagi program studi Pendidikan Dokter

Universitas Andalas.

1.4.2 Dari segi Praktisi

Hasil penulisan ini dapat dijadikan masukan dalam menentukan kebijakan dan

perencanaan dalam pencegahan penyakit TB di wilayah kerja Puskesmas Andalas

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Implementasi Online Promotion melalui Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan Penjualan pada Toko Behijab Tulungagung” ini merupakan hasil

Laporan OJK menjadi rujukan utama di dalam melihat dan menganalisis perkembangan perbankan syariah secara umum, khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan,

Perbedaan tersebut menunjukkan, bahwa masing-masing perlakuan memiliki pengaruh yang berbeda dari eksplan yang ditanam pada media MS yang dimodifikasi dengan pemberian

Chubb tidak bertanggung jawab atas Ganti Rugi, Ganti Rugi Pemerasan Cyber, Kerugian Gangguan Usaha atau Ongkos akibat Klaim yang langsung atau tidak langsung disebabkan

Dari hasil penelitian, sifat-sifat fisis agregat yang digunakan telah memenuhi syarat, kecuali nilai indeks kepipihan dan kelonjongan yang berada diatas 10% yaitu

Variabel independen yang digunakan dlam penelitian ini adalah kesadaran membayar pajak, pemahaman tentang peraturan pajak, dan persepsi yang baik atas efektifitas sistem

 Setelah muncul jendela pada gambar dibawah ini, pilih file yang akan diunggah. Jendela untuk

Pada Joomla versi terbaru, umumnya tidak dapat menginstal template yang digunaka pada versi sebelumnya meskipun sudah mengktifkan plugin Legacy 1, di mana plugin