• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Pemahaman Pengunjung terhadap Ornamen dan Lukisan Bangunan Wihara Satya Budhi Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Pemahaman Pengunjung terhadap Ornamen dan Lukisan Bangunan Wihara Satya Budhi Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Nama : Shindy Cecelia

Program Studi : S-1 Sastra China

Judul : AnalisisTingkat Pemahaman Pengunjung Terhadap Ornamen dan Lukisan Bangunan Wihara Satya Budhi Bandung.

Skripsi ini meneliti tentang tingkat pemahaman umat atau pengunjung terhadap makna arsitektur seperti ornamen, lukisan dan pemakaian warna-warna pada seluruh bangunan Wihara Satya Budhi Bandung. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi lapangan, penelitian kuisioner dan wawancara dengan narasumber selain itu juga disertai dengan studi pustaka. Teori yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan teori C.A.S.William, denganbukunya yang berjudul “Chinese Symbolism And Art Motifs”.Dari data yang terkumpul makna ornamen hewan, ornamen tumbuhan dan lukisan banyak menyimbolkan makna penjagaan wihara dari berbagai sisi, panjang umur dan kemakmuran, sedangkan pada lukisan banyak menyampaikan nilai moral pada kehidupan manusia. Selain itu, makna dari ornamen lain-lain yang ada di bangunan ini adalah kesejahteraan, keberuntungan, kebahagian serta kesucian.

Kata kunci:

(2)

vi ABSTRACT

Name : Shindy Cecelia

Study Program : Undergraduate Program of Chinese Literature

Title : Analysis Comprehension Level of the visitors onornaments and painting at Wihara Satya Budhi Bandung.

This thesis examines the comprehension level of the people or visitors on the architectural significance such as ornaments, paintings, and the use of colors in the entire building of Wihara Satya Budhi Bandung. This thesis used a qualitative method with data collection techniques of literature studies, observatiton, research questionnaires and interviews with interviemees. The theory used in this thesis is the culture theory of “Chinese Symbolism And Art Motifs”. From the data collected, the significance of animal ornaments, plants ornaments, and many colors symbolize the guarding of the wihara from all sides, long life and prosperty, whereas in many paintings, most convey moral values in human life. In addition, the meanings of other ornaments in this building are prosperity, luck, hapiness and holiness.

Keywords :

(3)

vii

Universitas Kristen Maranatha 摘要

姓名 : Shindy Cecelia

专业 : 中文本科

论文题目 : 万隆谢 宫徒或访客对装饰物及 画的理解程度

本论文考察万隆谢 宫宫徒或访客对此含义的理解,理解了装饰物,

画,及色彩运用的含义。本论文使用实地观察,文献研究,问卷调查及访

谈采访作为研究方法。本论文使用”Chinese Symbolism And Art Motifs”作为研

究理论。从所收集到的资料,动物装饰物的含义,植物装饰物的含义,及色

彩多数指多方面的含义 述了长寿,平安及繁荣。 画多数包含人生道德观。

此外本宫的其他装饰物多包含吉祥,幸福,及圣洁的含义。

关键词:

(4)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN HALAMAN PERSETUJUAN REVISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

摘要 ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Metode Penelitian... 3

1.6 Batasan Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Kelenteng dan Wihara ... 5

2.1.1 Sejarah Singkat Wihara ... 5

(5)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Eksterior dan Interior Wihara... 6

2.2 Makna Simbol-Simbol pada Wihara ... 7

2.2.1 Ornamen-Ornamen Bangunan ... 7

2.2.2 Warna ... 13

2.2.3 Bentuk Atap ... 14

2.2.4 Ruang Suci ... 15

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN ... 18

3.1 Pembahasan ... 18

3.2.1 Ornamen Hewan... 24

3.2.3 Lukisan ... 26

3.2.4 Warna ... 29

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN ... 34

4.1 Simpulan ... 34

4.2 Saran ... 35

(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1. Ruang pada Wihara Satya Budhi Bandung. Gambar 3.1.2. Atap pada Wihara Satya Budhi Bandung.

Gambar 3.2.1. Ornamen Hewan pada Atap atau Wuwungan Wihara Satya Budhi Bandung.

Gambar 3.2.2. Ornamen Naga pada Xiang Lu (香炉 ) atau Hio Lo. Gambar 3.2.3. Ornamen Naga pada Pintu Utama.

Gambar 3.2.4. Ornamen Naga pada Lukisan. Gambar 3.2.5. Ornamen Naga pada Pilar. Gambar 3.2.6. Ornamen Singa.

Gambar 3.2.7. Ornamen Hewan Kelelawar.

Gambar 3.2.8. Ornamen Hewan Kirin oada Pintu Utama Wihara Satya Budhi Bandung.

(7)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2.1. Ornamen Hewan Naga. Tabel 3.2.2. Ornamen Hewan Harimau.

Tabel 3.2.3. Ornamen Hewan Burung Phoenix. Tabel 3.2.4. Ornamen Hewan Singa.

Tabel 3.2.5. Ornamen Hewan Gajah. Tabel 3.2.6. Ornamen Hewan Kirin.

Tabel 3.2.7. Ornamen Hewan Burung Bangau. Tabel 3.2.8. Ornamen Tumbuhan Bunga Peoni. Tabel 3.2.9. Ornamen Tumbuhan Bunga Teratai.

Tabel 3.2.10. Ornamen Tumbuhan Bunga Sakura, Cemara, Bambu dan Beringin. Tabel 3.2.11. Ornamen Lukisan Fu Lu Shou (福禄寿 ).

Tabel 3.2.12. Fungsi Lukisan di Wihara Satya Budhi Bandung. Tabel 3.2.13. Fungsi Ornamen di Wihara Satya Budhi Bandung. Tabel 3.2.14. Ornamen Warna.

(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil wawancara dengan Bapak Dr. Sugiri Kustedja, Ir., M.T.. 2. Lampiran kuisioner

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia klenteng merupakan bangunan tempat memuja ( berdoa, bersembahyang ) dan melakukan acara keagamaan bagi penganut konghucu. Klenteng mengajarkan tiga ajaran yang disebut Tri Dharma ( San jiao 三教 atau dalam dialek Hokkian biasa disebut dengan Sam Kau ), terdiri dari Taoisme, Konfusianisme, dan Buddhisme. Kedatangan masyarakat Tiongkok di Indonesia memperkaya kebudayaan Indonesia, salah satunya gaya arsitektur Tiongkok yang ada pada Wihara Satya Budhi Bandung.

Pada era Presiden Soeharto dikeluarkan Inpres No. 14 tahun 1967 tentang pelanggaran adat budaya asli Tiongkok, maka klenteng pun berganti nama menjadi Wihara atau tempat ibadah umat Buddha. Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2000, Inpres No. 14 tahun 1967 digantikan dengan Keppres No. 6 Tahun 2000. Dengan adanya hal ini, masyarakat merasa bingung ketika membedakan antara wihara dan klenteng. Oleh karena itu Wihara Satya Budhi Bandung awalnya disebut sebagai klenteng, namun sekarang disebut sebagai wihara.

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha nama menjadi Hiap Tian Gong 协天宫 dan sekarang disebut Wihara Satya Budhi ini memiliki ciri khas berarsitektur Tiongkok yang menarik perhatian masyarakat serta umat – umat yang mengunjungi wihara tersebut.

Filosofi arsitektur Tiongkok ini sangat dipengaruhi oleh filosofi kepercayaan dan ajaran Konfusianisme, Taoisme dan Budhisme. Terdapat simbol dan lambang – lambang dari bentuk ideal dan keharmonisan dalam tatanan masyarakat ( G. Lin, 1989 ). Menurut Ling Yu ( 2001 ), terdapat beberapa ornamen yang biasanya terletak pada dinding, atap, pilar dan elemen interior lainnya sesuai dengan sifat dan maknanya. Jenis ornamen yang biasa digunakan di wihara dibagi menjadi tiga, yaitu ornamen hewan, tumbuhan dan manusia.

Keunikan bangunan wihara ini mirip dengan istana kerajaan di Tiongkok. Pada bagian atap wihara menyerupai perahu layar yang memiliki makna bahwa nenek moyang etnis Tionghoa datang ke Indonesia menggunakan perahu layar. Desain interior yang ada pada bangunan Wihara Satya Budhi ini berbentuk Si He

Yuan ( 四 合 院 ) yang ke empat sudutnya berbentuk persegi empat atau bujur sangkar. Sedangkan, desain eksterior yang ada pada bangunan ini lebih didominasi dengan ornamen – ornamen hewan mitologi Tiongkok dan beberapa jenis tumbuhan. Bangunan wihara ini juga didominasi oleh warna merah dan kuning yang memiliki makna tersendiri.

Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas tentang arsitektur bangunan bergaya Tiongkok pada Wihara Satya Budhi Bandung dengan judul penelitian, “Analisis Tingkat Pemahaman Pengunjung Terhadap Ornamen dan Lukisan Bangunan Wihara Satya Budhi Bandung”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut :

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana tingkat pemahaman umat – umat atau pengunjung akan makna

lukisan bangunan Wihara Satya Budhi Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui apakah makna ornamen bangunan Wihara Satya Budhi dapat dipahami oleh pengunjung atau umat Wihara Satya Budhi Bandung.

2. Mengetahui apakah makna lukisan bangunan Wihara Satya Budhi dapat dipahami oleh pengunjung atau umat Wihara Satya Budhi Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Sebagaimana yang telah diungkapkan pada latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan masalah. Maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi mengenai makna ornamen dan lukisan yang

terdapat pada Wihara Satya Budhi Bandung.

2. Memberikan masukan bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai ornamen dan lukisan bangunan yang bergaya Tiongkok.

3. Memberikan informasi lebih kepada penulis dan penulis lain agar dapat lebih mengetahui kebudayaan Tiongkok.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik observasi lapangan, selain itu juga disertai dengan studi pustaka untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk memperkuat hipotesa dan analisis, penulis juga mewawancarai narasumber dari Wihara Satya Budhi Bandung dan membagikan kuisioner untuk menjawab rumusan masalah.

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha Bandung yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini., juga ditunjang dengan data studi pustaka yang dilakukan penulis dengan mengumpulkan buku / referensi, artikel, jurnal, dan hasil – hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Pengumpulan data kuisioner dilakukan penulis dengan tujuan meneliti tingkat pemahaman pengunjung dan umat Wihara Satya Budhi Bandung akan makna arsitektur wihara tersebut.

Pengumpulan data wawancara yang dilakukan penulis bertujuan untuk mendapat informasi yang akurat guna untuk melengkapi penelitian ini.

1.6 Batasan Penelitian

(13)

34

Universitas Kristen Maranatha BAB 4

SIMPULAN DAN SARAN

Arsitektur Wihara Satya Budhi Bandung memiliki berbagai macam ornamen, mulai dari ornamen hewan, tumbuhan, serta ornamen manusia. Ornamen-ornamen tersebut memiliki makna dan ciri khas tersendiri, seperti ornamen hewan, ornamen tumbuhan, lukisan serta warna.

4.1. Simpulan

Hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada 100 responden dan kembali 100 kuisioner ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman responden terhadap makna-makna ornamen, lukisan dan warna. Dari ornamen hewan terdapat empat ornamen hewan yang memiliki makna sama dengan makna yang dipilih oleh responden yaitu ornemen hewan harimau, singa, kirin dan burung bangau dan juga terdapat tiga ornamen hewan yang maknanya kurang dipahami oleh responden yaitu hewan naga, burung phoenix dan gajah. Sehingga dari ornamen hewan dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman umat atau pengunjung Wihara Satya Budhi Bandung kurang dipahami.

Ornamen tumbuhan memiliki makna yang positif, antara lain panjang umur, kebajikan, kesabaran dan kesucian. Dari hasil kuisioner yang didapat mengenai ornamen tumbuhan, hampir setengah dari responden yang memahami akan makna pada ornamen tumbuhan yang ada pada Wihara Satya Budhi Bandung.

Lukisan yang ada pada Wihara Satya Budhi Bandung ini memiliki makna dan cerita yang mengajarkan kita kepada ajaran moral pada kehidupan manusia. Berdasarkan hasil kuisioner, responden atau pengunjung Wihara Satya Budhi Bandung ini memahami apa yang ingin disampaikan oleh lukisan tersebut kepada pengunjung Wihara Satya Budhi Bandung ini.

(14)

35

Universitas Kristen Maranatha mendominasi pada bangunan tersebut adalah warna merah, kuning, putih, biru dan hijau. Warna – warna tersebut juga terdapat makna yang terkandung. Dari hasil kuisioner yang dibagikan bahwa responden sangat memahami makna dari warna – warna tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan responden sudah memahami beberapa dari makna-makna yang ingin disampaikan oleh ornamen tersebut. Seperti ornamen hewan, oranamen tumbuhan, lukisan dan warna.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat disarankan antara lain :

1. Wihara Satya Budhi Bandung terdapat berbagai macam ornamen, akan lebih baik jika makna-makna pada ornamen tersebut dapat dibukukan atau dituliskan untuk dikemudian hari dapat dibaca dan dipahami oleh pengunjung wihara tersebut.

2. Lukisan-lukisan yang ada pada Wihara Satya Budhi ini memiliki makna yang mengajarkan kita akan kehidupan dan juga terdapat cerita-cerita yang menarik, akan lebih baik diberi tulisan mengenai cerita dan makna pada lukisan tersebut.

3. Wihara Satya Budhi Bandung merupakan salah satu wihara yang memiliki arsitektur Tiongkok dan merupakan salah satu wihara tertua di Bandung, akan lebih baik wihara ini memiliki salah satu perpustakaan yang didalamnya terdapat buku-buku yang mengajarkan akan tradisi-tradisi Tiongkok maupun hal-hal yang berkaitan dengan buddhisme, dengan adanya perpustakaan tersebut umat-umat Wihara Satya Budhi Bandung dapat lebih mengetahui tradisi-tradisi Tiongkok dan buddhisme.

(15)

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN PENGUNJUNG

TERHADAP ORNAMEN DAN LUKISAN BANGUNAN

WIHARA SATYA BUDHI BANDUNG

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra

SHINDY CECELIA 1246008

PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CHINA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Tingkat Pemahaman Pengunjung Terhadap Ornamen dan Lukisan Bangunan Wihara Satya Budhi Bandung”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Kristen Maranatha.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, dosen-dosen, dan juga kawan-kawan sekalian yang terus menyertai senantiasa, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi dan akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Yuk Ting Salim, S.E., M.A. sebagai Ketua Prodi S-1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu Preyi Vencania Lumanda, S.S.,M.TCSOL. sebagai dosen pembimbing yang selalu memberikan saran dan ide-ide, koreksi serta semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Siauphing S. Sanjaya, M.A., Ph.D. sebagai dosen wali yang memberikan dukungan serta memberikan saran.

4. Semua dosen yang tanpa lelah terus mengingatkan seluruh mahasiswa akhir untuk segera menyelesaikan skripsinya.

(17)

ii

6. Pengurus Angkatan Muda Wihara Satya Budhi Bandung ( AMVBG ) yang telah memberikan bantuan dan support dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu dan kakak yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberi semangat kepada penulis selama kuliah dan mengerjakan skripsi ini.

8. Angela Gabriela, Temes Tanhir yang telah memberikan bantuan dan masukan ketika proses penyusunan skripsi.

9. Retisia Natalia yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi.

10.Seluruh sahabat dan kawan yang telah banyak mendoakan, mendukung, dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang ikut mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak lepas dari segala kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk pengembangan penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan topik yang penulis kemukakan.

Akhir kata penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

(18)

36

Xiang Yi. ( 2011 ). Sarang Naga. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer.. Too, Lillian (1995). Feng Shui. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Moleong, Lexy J Dr. ( 2001 ). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Mardalis Drs.. ( 2003 ). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Setiono, Benny G. ( 2008 ). Tionghoa Dalam Pusaran Politik. Jakarta :

William, C.A.S. ( 2006 ). Chinese Symbolism And Art Motifs. Singapore : Tuttle Publishing.

Ong Hean, Tatt. ( 1996 ) Simbolisme Hewan Cina. Jakarta : Megapoin. Giriputra, UP. W. ( 1994 ). Dhammayara Buku Pelajaran Agama Buddha.

Yayasan Wihara Borobudur.

 Peraturan Departemen Agama RI nomor H III/BA.01.1/03/1/1992, Bab II tentang Wihara.

Asti Kleinsteuber, Syafri M. Maharadjo ( 2010 ). Kelenteng-Kelenteng

Kuno di Indonesia.Jakarta : Genta Kreasi Nusantara.

(19)

37

Universitas Kristen Maranatha JURNAL, SKRIPSI, TESIS, DAN LAIN-LAIN

Hasbi, Muhammad Rahil ( 2013 ). Modul Perkuliahan Sejarah Arsitektur

di Indonesia. Universitas Mercu Buana.

 Kustedja, Sugiri.; Sudikno, Antariksa. & Salura, Purnama. ( 2013,

Desember ). Makna Ikon Naga, Long , Elemen Utama Arsitektur

Tradisional Tionghoa.

Susanti, Susi. ( 2013, September ). Karakteristik Arsitektur Tradisional

Tionghoa pada Bangunan Vihara Tanda Bakti Bandung.

Tanaka, Beni. ( 2013 ). Studi Komparasi Arsitektur Kelenteng Hok Tek

Bio, Bogor dengan Kelenteng Xie Tian Gong, Bandung.

Kurniawan, Edward. ( 2013 ). Kajian Arsitektur Kelenteng Po An Thian di

Pekalongan.

PUBLIKASI ONLINE

 http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/2006-makna-ragam-hias--ornamen-tiongkok-1-naga ( 13 Februari 2016, 17 : 00 )

 http://edupaint.com/warna/ragam-warna/3537-makna-warna-pada-budaya-cina.html ( 17 maret 2016, 21 : 15 )

 https://www.academia.edu/10047833/Pengertian_Desain_Interior_Dan_D esain_Eksterior_Pada_Bangunan ( 13 april 2016, 23:58 )

 https://rossybm.wordpress.com/2015/12/27/desain-interior/ ( 19 april 2016 ,16 : 32)

 http://universitas-di-indonesiaa.blogspot.co.id/2015/03/universitas-terbaik-di-indonesia-jurusan-arsitektur.html (13 april 2016, 23: 58 )

WAWANCARA

Referensi

Dokumen terkait

Pedestrian Head Detection and Tracking Using Skeleton Graph for People Counting in Crowded Environments.. Adaptive Tresholding Using the Integral

tanaman itu tumbuh sampai membuahkan hasil belum disinggung dalam hadith itu. Baik biaya perawatan, pengobatan maupun pemupukannya. Atau memang Nabi sengaja hanya

diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif. Kebijakan Umum Tentang Cara Pengadaan. PA menetapkan cara pengadaan dengan memperhatikan tugas pokok dan

Dikemukakan oleh Soekartawi (2005), ada lima macam sifat inovasi yang mempengaruhi kecepatan adopsi suatu inovasi. 1) Keuntungan relatif ( Relative Advantage ) merupakan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor subsistem sarana produksi usahatani mentimun di daerah penelitian untuk cara perolehan bibit adalah 2,6

Rumusan masalah penulisan dalam skripsi ini ada 3 (tiga) hal, yakni: pertama apakah telah terjadi kartel dalam produksi dan pemasaran obat berbahan dasar Amlodipine Besylate;

Absorpsi kimia adalah suatu reaksi menggunakan media pelarut kimia yang berfungsi sebagai absorben akan bereaksi dengan gas asam (CO2,H2S,COS) menjadi senyawa lain, sehingga gas

antara Unsur Hara Tanah dan Struktur Vegetasi Tumbuhan Bawah pada Tegakan Hutan Jati.. ( Tectona