Pengabdian Masyarakat
Pelatihan
Penggunaan
Kartu
Snellen
Untuk
Guru
-
Guru Sekolah Dasar
Se
Kecamatan
Kuranjr
Oleh:
Dr. H.Yaskur
Syarif, Sp.M
Dibiayai
Proyek Pengkajian dan PenelitianIlmu
Pengetahuan Terapan Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor.../PZIPT/....119..Direktorat Pembinaan Penelitian dan pengaMian pada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggr
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
LEMBAR
IDENTITAS
DAN
PENGESAHAN
LAPORAN
AKHIR
HASIL
PENGABDIAN
MASYARAKAT
l.
Judul PengaMian Pelatihan PenggunaanKartu Snellen Untuk Guru
-
Gwu
Sekolah Dasar Se Keca.rratan Kuranji
2.KeinPengabdian
Nama Dr. H. Yaskur Syarif, Sp.M
Laki
-Laki
Pembina
lT'I
aIlmu Kesehalan
MataKedokteran /
Ilmu Kesehatan
Mata Universitas AndalasIlmu Kesehatan
Mata5 (ttma)
oftrng
'lrKecamatan
Kuranji
kota PadangI
lenis
kelaminUPTD Diknas kecamatan Kuranji
Jl. Anduring3 (tiga) hari
Rp 3.000.000,00
Mengetahui Dekan
Fakultas Kedokleran
UNAND
PangkaUGolonganA{IP Jabatan Fungsional Fakultas/Jurusan
Universitas
Bidang
Ilmu
Pengabdian3. JumlahTim PengaMian
4. Lokasi Pengabdian
5. Kerj asarna kelembagaan
Nama Instansi
Alamat Instansi
6. Jangka Waktu Pengabdian
7 . Biaya Yang Diperlukan
(Prof. Dr.
H.
Fadil Oenzil.PhD. SpGK)NIF:
i30526436
(Dr. H. Yaskur Syarif, SpM)
Ringkasan
Telah dilakukan pelatihan guru
-
guruUKS sekolah dasar
di
kecamatanKuranji
kota
Padang. Pelatihandiikuti
oleh
20
orang
guru
UKS
(dari
60
SD yang
ada di
kecamatan
Kuranji)
ditambah
6
orang
pengurus sekolah. Pelatihan diadakan pada
tanggal 24-26 November 2A07,
di SD Inti
Anduring, Kecarnatan Kuranji.Pada pelatihan telah dipaparkan bagaimana pentingnya skrining penglihatan pada
anak dengan memeriksa visusnya.
Alat
-
alat
yang digunakan saatitu
berupa Snellenchart,
petunjuk
penggunaanSnellen
chart,
occluder
dan
E
-
Tumbling
sederhana.Sementara pemaparan menggunakan gambar
-
gambar melaluiLCD.
*
PaAa
sesi
akhir
pepgabdian
masyarakat,lmgsung
diperagakan
bagaimanamenentukan visus anak dengan Snellen chart yang dicobakan pada beberapa orang anak,
masing
-
masing
anak dengan visus normaldan
anak dengan visus abnormal.lndikator
keberhasilan pelatihan didapatkan persentasemurid
--murid SD yang
mengalami visus dibawah normal serta
dirujuk
unftrk dilakukan koreksi. Sehingga muriddapat belajar dengan optimal.
Prakata
Alhamdulillahirabbilalamin.
Telatr
terlaksanapengabdian
masyarakat tentangpelatihan guru
-
guruUKS
SD kecamatan Kuranji pada tanggal24-26 November 2007bertempat
di
SDInti
Anduring, dengan harapan pelatihan tersebut memberi manfaat bagipeserta dan dapat diterapkan
di sekolah masing
-
masing.Fungsi penglihatan pada anak
tidak
saja mempengaruhi ketajaman penglihatan,tetapi
juga
akan berpengaruh
padaintelektualnya
mengingat80
%
rangsangan yangditerima oleh anak berasal
dari mata. Sehingga fungsi penglihatan yangoptimal
mutlakdiperlukan.
Dengan pelatihanini
diharapkanpihak
sekolah dapat mendeteksi kelainanvisus yang ada pada anak sedini mungkin, sehingga gangguan visus permanen pada anak
dapat dicegah.
Walaupun pelatihan
ini
belum mencakup semrnSD
di
kecamatanKuranji
(baru20 SD dari 50 SD), namun diharapkan guru
-
guru yang sudah mendapat pelatihan dapatmenyebarluaskannya ke SD yang lain.
Akhir
kata"
semogapelatihan
ini
bermanfaatdan
dapat
dilanjutkan
denganpelatihan yang sama untuk SD yang lain di masa yang akan datang.
Daftar Lampiran
l.
Makalah
denganiudul
'
Deteksi
Dini Anomali
Refraksi
oadaMudd
SekouiDasa '
oleh Dr.H.
YaskurSyarif
SpM.2.
Daftd
Nama-Nama
dau Peserta Pelatihan3.
foto-foto
selama pengabdian masyarakat Ssllengsung. Padafoto
narnpak4
orangI.
PEI\TDAIITILUAI\
Skrining
penglihalan pada anak sekolah sangatpenting
untuk
mendeteksidini
kelainan pada mata.
Jika
kelainan pada mata dapat diketahui
secaradini,
makakehilangan visus seperti pada ambliopia dapat dicegah.
Banyak kendala yang
timbul
dalam melalcukanskrining
penglihatan pada anak.Program
UKS
yangtidak
bedalan denganbaik adalah salah
satu sebabnya. DisampingitB
guru-
guruUKS belum bisa melakukan pemeriksaan visus dengan Snellen chart
olehkarena belum mendapatkan pelatihan.
Dengan
latar
belakangihrlah kami
melalcukanpengaMian
masyarakat berupapelatifuan
guru
-
guru I-IKS sekolatr dasar
di
kecamataaKuranji
kota
Padang tentangbagaimana melalarkan pemeriksaan visus dengan Snellen chart dalam rangka mendeteksi
dini
penglihatan pada anak.
Setelahpelatihan
diharapkanguru
-
guru
UKS
dapatmelakukan pemeriksaan visus pada anak tiap tahun dan
memiliki
data dasar visus semuamuridnya. Selanjutnya anak yang
memiliki
visus<
5/5 harus dirujuk ke rumatr sakit atauII. TINJAUAII
PUSTAKA
Pemeriksaan
visus atau
tajarn penglihatan merupakan pemeriksaanyang selalu
harus
dilah*an
pada setiap pasien dengan kelainan mata. Setiap mata diperiksa secaraterpisah. Penglihatan yang baik adalah hasil kombinasi
jalur
visual neurologik yang utuh ,mata yang
secara strulcturalsehat
dan
dapat
difokuskan
secaratepat. Mata
dapatmembedakan
2
titik
terpisahbila
titik
tersebut membentuksudut
I
menit.
Satuhuruf
dapat dilihat
bila
seluruhhuruf
membentuk sudut5 menit
dan setiap bagian dipisatrkandengan sudut 1 menit. (l'2'3)
Tajam penglihatan dapat
diukur
dengankartu
Snellen, yang merupakan deretansasaran huruf dengan fo:rbagai ukuran yang terpi"sah pada
jarak
standar dari mata. Setiaphurufrrya membentuk sudut 5 menit pada
jarak
tertentu dan setiap barishuruf
ditandainilainya yang disesuaikan denganjaraknya" dimana semua huruf pada baris tersebut dapat
dibaca oleh mata normal. Pemeriksaan tajarn penglihatan sebailanya dilakukan pada jarak
5 atau 6 meter, karena pada jarak
ini
mata akan melihat benda dalam keadaan beristirahatatau tanpa
akomodasi.Cara
menentukantajam
penglihatan pada
seseorang denganmenggunakan kartu Snellen, seperti ; (l'2)
-
Bila tajam penglihatan 6/6,
berarti ia rlapat melihat huruf pada jarak 6 meter, yangoleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat padajarak 6 meter juga.
-
Bila
pasien hanya dapat melihathuruf
pada baris ydng menuqiukkan angka 30,berarti tajarn penglihatan pasien 6/30.
-
Bila pasien hanya dapat membaca
huruf
pada baris yang menunt'ukkan angka 50,-
Bila tajarn penglihatan 6/60, berarti pasien hanya dapat melihat pada jarak 6 meteryang oleh orang normal
hwuf
tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.-
Bila
pa.sientidak
dapat
mengenalhuruf
terbesarpada
kartu
Snellen,
makadilakukan
uji
hitungjari.
Jari dapat dilihat terpisah
oleh orang normal padajarak
60 rfieter.
-
Bila pasien hanya dapat
melihat atau menentukan jumlahjari
yang diperlihatkanpada
jarak
3
meter, maka
dinyatakan
tajarn
penglihatannya
3160. Denganpengujian
ini
tajam
penglihatan hanya dapatdinilai
sampai 1160,
yang berartihanya dapat menghitung
jari
pada jarakI
meter.-
Denganuji
lambaian tangan,maka
dapat dinyatakan tajarn penglihatan pasienyang lebih buruk
daripada
1/6d.
Orang
normal
dapat
it"nftut
gerakan atau
lambaian tangan pada
jarak
300 meter.Bila pasien hanya dapat
melihat lambaianrnngan pada
jarak
I
meter, berafii tajam penglihatannyal/300.
-
Pasien yang hanya dapat mengenal adanya cahaya saja dinyatakan penglihatannyaU-.
-
Bila
pasien sama sekalitidak
mengenal cahay4 maka dikatakan penglihatannyaadalah 0 (nol)
atau butatotal.
Unfuk
pasien anak-anak yang belum dapat mengenalhuruf
atau angka atau orang butahuruf dapat dipakai kartu E.
Pemeriksaan tajam penglihatan pada anak usia sekolah sangat penting
dilakukarl
karena usia
ini
sangat peka terhadap berbagai gejala klinis kelainanoftalmolgi.
Langkah-langkah pemeriksaan pada golongan
ini
dapat dilakukan sebagai berikut : (4)-
Anamnesa
yang terperinci
antara
lain
mengenai
:
cara melihat
di
rumah(menonton TV) dan disekolah, keluhan yang disarnpaikan guru, teman, kakak
-
atau omng tua. Adanya sikap yang khusus seperti headtilt,
memicingkanmatq
dll.
-
Pemeriksaandimulai dengan
memeriksa visus subjektif dengan kartu Snellen dandilanjutkan
dengan pemeriksaanretinoskopi
untuk
rnendapatkanhasil
refraksiobjektif. Apabila kelaina refraksi yang ditemukan dapat dikoreksi
dengankacamata maka sebaiknya diberika atas
indikasi
:1.
perbaikan visus2.
mengembalikan pada visus yang menyenangkanStatus
refraksi mata dalam keadaan
tidak
akomodasidapat
dibagi
2,
yutu
:emetropia dan ametropia. Pada emetropia
:
sinarparallel dari
objekjauh tak terhingga
difokuskan
tepatdiretin4
sedangkan pada ametropia:
tidak
difokuskan
di
retin4
tapidapat
di
depan
atau
di
belakang
retina.
Keadaan ametropia
terdiri
dari
:
miopi4
hipermetropia dan
astigmat.Refraksi
miopia terjadi
bila
sinar
paralel
dari
jauh
takterhingga difokuskan
di
depan retina.Ini
dapat disebabkan karena axis bola matalebih
paqiang (miopia aksial)
atau kelengkungankornea dan
lensalebih cemblng
(miopiarefraktif).
Keadaanini harus
dikoreksi dengan memberikan lensa negative. Hipermetropiaadalah keadaan
dimana sinar paralel dari
jauh tak
terhinggadifokuskan
di
belakangretina.
Ini
merupakan
kebalikan
dari
rniopia.
Sedangkanpada
astigrnat
mataAstigmat regular
:
terdapatdua garis fokus
pada
meridian
utama.
Astigmatdidefinisikan berdasarkan posisi garis fokus
ini
dalam hubungannya dengan retina. (l'5)TII.
TUJUAI\I DAI\[
MANT'AAT
PEI\'ELITIAII
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penelitian
ini
melatihguru-guu
UKS
SD se kecamatan agar dapatmelalcukan pemeriksaan visus murid dengan kartu snellen.
Manfaat
Penelitian
Dengan
pelatihan
terhadapguru-gwu
UKS,diharapkan kelainan-kelainan mataQa.G
pada murid dapat dideteksi secara
dini.
IV.
BENTT]K
PENGABDIAN
MASYARAKAT
Pada pengabdian masyarakat
ini
dilakukan
pelatihan langst'ng20
orang guru-guru
UKS
dan 6 omng pengawas SD di kecamatanKuranji
yang diharapkan menerapkandan
mengembangkancara
-
cara
pemeriksaanvisus anak agar skrining
gangguanpenglihatan
dini
dapat terlaksana.V.
HASIL
DAI\
PEMBAIIASAI\I
Telah dilalarkan pelatihan 20 orang
gtru
UKS
SD dan 6 orang pengawas sekolahdi
kecamatanKuranji.
Pelatihandilalarkan
selamatiga hari,
tanggal
24,25,
dan 26November
2007,yang
bertempatdi
SD
Inti
Anduring.
Pelatihandibuka
oleh
kepalaUPTD Diknas
Kuranji. Sedangkan yang
bertindak sebagai narasunber a.lalah Dr. YaskurSyarif, Sp.M, Dr.
Efrilnaldi,
Dr.Yulidar, Dr" Hamri Seda.
Alat
-
alat
yang
digunakan berupaLCD
dan
laptop
untuk
presentasi, Karh1Snellen"E- tumbling, Okluder serta Brosur petunjuk Penggunaan
Kartu Snellen.
Kartu
Snellenyang dipakai
merupakn
modifikasi
Departemen KesehatanRI
berupa karfu E yang terdiri atas
4
Baris,
Baris Pertama6/
60, Baris kedua 6/
18, barisKetiga 6 / 9, danBaris Keempat 6 / 6.
Pelatihan terbagi atas dua sesion :
l.Presentasi : Deteksi
Dini
Anomali Refraksi padaMurid
Sekolah DasarOleh Dr. H.Yaskur Syarif, SpM.
Petunjuk Penggunaan kartu Snellen oleh : Dr.
Efrinaldi.
Pada bagian diskusidan tanya
jawab
terlontar beberapa pertanyaan
dari
pesertaantara
lain
:-Bagaimana
jika
hasil pemeriksaan visus anak kurangdari
sampai 6/6 ?-Apakah semua anak visusnya diperiksa ?
-Berapa
kali
setahun pemeriksaan visus anak ?-Bagaimana
jika
panjang ruangan tidak cukup 6 meter ?2. Praktek Penggunaan Kartu Snellen
Setelah pemaparan,
dilakukan praktek
pemeriksaanvisus yang dilakukan
olehpeserta pelatihan dengan memeriksa visus beberapa
mwid
yangmemiliki
visus normaldan visus yang tidak normal.
Penggunaan
kartu
snellen akan dilakukan dimasing-
masing sekolah sehinggadidapatkan
jumlah murid
SD yang mengalami anomali refraksi untukdiruj"k I
dikoreksipada fasilitas kesehata mata- Kegiatan
ini
akandi
monitor oleh AnggotaTim Pen^^Lr:^*
VI.
KESIMPTJLAN
DAI\
SARAN
Telah dilakukan pengaMian masyarakat berupa pelatihan terhadap 20 0rang
guruUKS SD ditambah dengan 6 orang pengawas sekolah di kecamatan
Kuranji
kotaPadang tentang bagaimana melalarkan perneriksaan visus pada anakyang berguna untuk
deteksi
dini
kelainan penglihatan. Dengan pelatihanini
diharapkan deteksidini
kelainanpenglihatan
di
sekolah-sekolah dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan sehinggakehilangan visus permanen pada anak-anak dapat dicegah.
1.
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Ophthalmology. The Human Eye as an Optical System. In:
Optic,
Refractiorq and Contact Lenses.BCSC.
Section3.
San Fransisco.2003-20M:
t24-126.Ilyas
S.Tajam
pengtihatan dan KelainanRefraksi.
In:
PenuntunIlmu
PenyakitMata. FKUI.Jakarta.
l99l
:
l-10.
Chang
DF.
Examinationof
Ophthalmology.In:
General Ophthalmology. Editedby Vaughan DG et al.
Mangunkusumo
V,
PamekarG
andButar Butar
M.
Pemeriksaan Refraksi padaAnak.
In:
Naskah lengkap :KPPIM
IV
dan Disk.rsiIlmiah
PerdamiXII.
Padang.1986: 16-21.
Riordan-Eva
P. Optic
and
refraction.
In:
GeneralOphthalmology. Edited
byVaughanDG
et al. 2.5.