• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi Secara Kimia Terhadap Viabilitas Benih Delima (Punica granatum L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi Secara Kimia Terhadap Viabilitas Benih Delima (Punica granatum L.)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Delima merupakan tanaman asli Asia Tengah, tetapi karena sangat adaptif

terhadap berbagai iklim dan kondisi tanah, tanaman ini dapat juga ditanam

di berbagai wilayah geografis yang berbeda termasuk daerah Mediterania, Asia,

dan California (Holland, et al., 2009).

Saat ini delima termasuk salah satu tanaman obat yang begitu populer di

berbagai industri. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya dijumpai produk

olahan yang mengandung ekstrak tanaman delima, seperti produk minuman segar,

bahan kosmetik kecantikan, serta produk obat-obatan. Kesadaran masyarakat akan

pentingnya tanaman delima muncul seiring dengan banyaknya penelitian yang

mengungkap khasiat kandungan senyawa kimia pada tanaman delima.

Menurut Bradley (2010) delima mengandung anti-oksidan sangat tinggi,

bahkan melebihi anggur merah dan teh hijau. Antioksidan yang terdapat pada

delima juga dapat melawan atherosclerosis, yang disebabkan penumpukan lemak

pada dinding arteri. Selain itu, delima juga mengandung vitamin B, seperti

riboflavin, tiamin dan niacin, serta vitamin C. Holland, et al., (2009) juga

menyebutkan bahwa jaringan buah, bunga, kulit kayu, dan daun delima

mengandung fitokimia bioaktif yang bersifat antimikroba, mengurangi tekanan

darah, dan dapat melawan penyakit seperti diabetes dan kanker.

Perbanyakan tanaman delima dapat dilakukan dengan generatif dan

vegetatif. Perbanyakan generatif tidak disarankan untuk produksi delima dalam

skala besar. Perbanyakan generatif diperlukan untuk progam pemuliaan tanaman

berupa studi genetik yang dapat menghasilkan varietas baru dan memiliki sifat

unggul melalui penyerbukan silang.

(2)

Tanaman delima memiliki benih yang sangat keras, sehingga terdapat

kendala pada perbanyakan generatifnya. Struktur kulit benih yang keras diduga

menghalangi masuknya air ke dalam benih dan menunda perkecambahan

(benih mengalami dormansi). Kerasnya kulit benih juga menyebabkan

perkecambahan benih delima membutuhkan waktu yang sangat lama.

Berdasarkan hasil penelitian Olmez et al., (2007) untuk mencapai 8% persentase

perkecambahan benih delima diperlukan waktu selama 71 hari.

Menurut Sutopo (1993) dormansi pada benih dapat disebabkan oleh

keadaan fisik dari kulit biji, keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari

kedua keadaan tersebut. Sebagai contoh : kulit biji yang impermeabel terhadap air

dan gas sering dijumpai pada biji yang impermeabel terhadap air.

Tingkat dormansi benih bervariasi baik antar maupun di dalam spesies.

Terdapat metoda dan tehnik yang berbeda untuk mengatasi dormansi, tergantung

faktor yang mempengaruhinya. Misalnya, perlakuan yang umum dilakukan untuk

dormansi kulit benih adalah perendaman dengan air panas, skarifikasi mekanik

dan kimia, serta aerasi udara panas (Olmez, et al., 2007).

Dormansi pada benih delima dapat diatasi dengan perlakuan skarifikasi

kimia. Menurut Fahmi (2012) tujuan dari perlakuan skarifikasi kimia adalah

menjadikan kulit benih lebih mudah dimasuki air pada waktu proses imbibisi.

Perendaman pada larutan kimia yaitu asam kuat seperti KNO3, H2SO4, dan HCl

dengan konsentrasi pekat membuat kulit benih menjadi lebih lunak sehingga dapat

dilalui oleh air dengan mudah.

Informasi mengenai perlakuan pematahan dormansi yang tepat pada benih

delima dibutuhkan untuk pengujian viabilitas benih guna menghasilkan benih

(3)

delima yang bermutu tinggi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh perlakuan pematahan dormansi secara kimia terhadap

viabilitas benih delima.

Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh perlakuan pematahan dormansi secara kimia yang

terbaik pada benih delima (Punica ganatum L).

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh perlakuan pematahan dormansi secara kimia terhadap

viabilitas benih delima (Punica ganatum L).

Kegunaan Penelitian

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian di Progam Studi

Agoekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Dan

sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai radiative forcing CO 2 dan CH 4 di atmosfer memiliki koefisien determinasi (R2) yang relatif lebih kecil, dibandingkan dengan faktor anomali suhu permukaan laut

Pernikahan yang di lakukan waria meskipun dalam pelaksanaan tidak ada perbedaan dengan pernikahan yang di lakukan masyarakat normal pada umumnya akan

Berdasarkan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan, dengan ini kami mengundang Saudara untuk tahapan klarifikasi dan membuktikan kebenaran dokumen kualifikasi yang telah

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Adanya harapan atau cita-cita masa depan. Adanya penghargaan dalam belajar. Adanya kegiatan

Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan dan pembahasan pada pembelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dengan menggunakan model pembelajaran

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas yang ditunjukan pada tabel 4.8, variabel dewan pengawas syariah yang dihitung dari jumlah rapat dewan

Hal ini menggambarkan dalam setiap kebuntuan yang dialami oleh manusia tanpa terkecuali, mereka akan mengeluh, namun seperti dalam teks ini, dikatakan bahwa setiap kali