PERNYATAAN ... i
B. Identifikasi dan Rumuan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Asumsi ... 6
F. Hipotesis Penelitian ... 7
G. Struktur Organisasi ... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG PEMANFAATAN RITME UNTUK MENGOLAH KECERDASAN KINESTETIK SISWA ... 9
A. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD) ... 9
B. Pembelajaran Seni Tari ... 11
C. Pemanfaatan Ritme ... 15
D. Kecerdasan Kinestetik ... 17
E. Hasil Temuan Sebelumnya ... 22
BAB III METODE PENELITIAN... 24
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
B. Desain Penelitian ... 25
C. Metode Penelitian... 27
D. Definisi Operasional... 28
E. Variabel Penelitian ... 29
F. Instrumen Penelitian... 29
G. Langkah-langkah Penelitian ... 33
H. Teknik Pengumpulan Data ... 35
I. Teknik Pengolahan Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Hasil Penelitian ... 40
A. Kesimpulan ... 93
B. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
Tabel
2.1 Pembelajaran Seni Tari Melalui Pemanfaatan Ritme untuk Mengolah
Kecerdasan Kinestetik Siswa ... 21
3.1 Format Penilaian ... 31
3.2 Indikator Kriteria Penilaian ... 32
4.1 Kondisi Fisik SD Negeri Sukamanah 2 ... 40
4.2 Identitas Siswa Kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 Tahun Ajaran 2011/2012 ... 41
4.3 Data Hasil Nilai Pretest Siswa ... 52
4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest ... 55
4.5 Pertemuan Pertama Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari Melalui Pemanfaatan Ritme untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik Siswa ... 58
4.6 Pertemuan Kedua Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari Melalui Pemanfaatan Ritme untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik Siswa ... 68
4.7 Hasil Identifikasi Ritme Lagu Siswa Kelompok 2 ... 72
4.8 Hasil Identifikasi Ritme Lagu Siswa Kelompok 1 ... 73
4.9 Hasil Identifikasi Ritme Lagu Siswa Kelompok 3 ... 74
4.10 Pertemuan Ketiga Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari Melalui Pemanfaatan Ritme untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik Siswa ... 76
4.11 Pertemuan Keempat Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari Melalui Pemanfaatan Ritme untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik Siswa ... 81
4.12 Data Hasil Nilai Posttest Siswa ... 84
4.13 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest ... 87
Bagan
2.1 Konsep Pembelajaran Seni Tari Melalui Pemanfaatan Ritme
untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik Siswa ... 20
3.1 Rancangan Penelitian Quasi Experiment one group pretest and
posttest design ... 26
Grafik
4.1 Nilai Tes Awal atau Pretest ... 56
Gambar
4.1 Salah satu siswa yang dijadikan model melakukan aktivitas
mengidentifikasi serta mengeksplorasi gerak ... 45
4.2 Kelompok dua yang sedang dilakukan pendekatan oleh peneliti untuk melakukan kegiatan mengeksplorasi gerak ... 47
4.3 Kelompok satu sedang mengeksplorasi gerak dari analisis dan identifikasi lagu Naik-naik Ke Puncak Gunung ... 49
4.4 Kelompok tiga sedang melakukan kegiatan mengeksplorasi gerak dengan bimbingan penliti ... 51
4.5 Siswa Menganalisis Gerak ... 58
4.6 Siswa Berlatih Ritme Lagu Naik Delman, Naik-naik Ke Puncakgunung dan Burung Kutilang ... 59
4.7 Siswa Mengidentifikasi Ritme Syair Lagu ... 60
4.8 Siswa Melakukan Pemanasan ... 68
4.9 Siswa Mengimplementasikan Ritme atau Iringan Tari dengan Tepukan Tangan... 69
4.10 Siswa Membuat Partitur Ritme Lagu dengan serta Memberi Simbol Gerak ... 70
4.11 Evaluasi Partitur Ritme Lagu Hasil Siswa ... 71
4.12 Siswa Eksplorasi Gerak ... 76
4.13 Siswa Eksplorasi Gerak dengan Pemanfaatan Ritme ... 77
4.14 Siswa Mendemonstrasikan Hasil Karyanya Secara Berkelompok ... 78
4.15 Siswa Berlatih Gerak Hasil Eksplorasi ... 81
4.16 Evaluasi Hasil Penyusunan Gerak ... 82
L9.1 Kepala Sekolah SD Negeri Sukamanah 2 ... 118
L9.2 Kepala Sekolah dan Guru Wali Kelas IV ... 118
L9.3 Peneliti bersama guru-guru SD Negeri Sukamanah 2 ... 119
L9.8 Bangunan sekolah SD Negeri Sukamanah 2 ... 121
L9.8 Ruang belajar kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 ... 122
Lampiran
1 Surat Keputusan ... 97
2 Surat Izin Penelitian ... 99
3 Surat Keterangan Penelitian ... 100
4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pretest ... 101
5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Pertama ... 107
6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Kedua... 109
7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ketiga ... 112
8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Keempat Posttest ... 114
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran seni tari merupakan suatu upaya pembekalan pengetahuan
dan pemahaman tentang tari. Melalui pembelajaran seni tari guru harus
memotivasi siswa agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam
hal bergerak maupun berfikir, pada akhirnya siswa akan mengerti dan memahami
materi yang diberikan. Guru tidak hanya menyampaikan bahan ajar, guru juga
dituntut untuk menggali bakat yang dimiliki siswa. Pembelajaran seni tari juga
merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa,
maupun siswa dengan lingkungan melalui materi yang mengandung unsur-unsur
tari.
Adapun unsur tari yang dimaksud menurut Karyati dkk (2006: 37), yaitu:
1. Unsur ruang diartikan sebagai tempat ruang gerak untuk mengekspresikan imajinasi yang kita miliki. Ruang dalam tari dapat diciptakan berdasarkan garis (garis lurus, garis lngkung, dan garis zigzag), volume gerak (besar, sedang, dan kecil), arah hadap penari (belakang, depan, samping kiri, serong kanan-kiri), level yaitu tinggi rendahnya penari dan gerak yang digunakan (rendah, sedang, dan tinggi), dan fokus yaitu sudut pandang penari.
2. Unsur tenaga merupakan kekuatan yang akan mengawali, mengendalikan dan menghentikan gerak, perubahan-perubahan yang terjadi oleh penggunaan tenaga yang berbeda dalam gerak tari akan membangkitkan atau mempengaruhi rasa hayatan yang berbeda. Penggunaan tenaga dapat dibedakan yaitu tenaga lemah, tenaga sedang, dan tenaga kuat.
3. Unsur tempo atau ritme yaitu berkaitan dengan waktu untuk menyelesaikan suatu gerakan. Terdapat tempo cepat, sedang dan lambat. Tempo juga dapat diungkapkan dalam bentuk birama yang bervariasi. Latihan penguasaan gerak berirama adalah pengungkapan gerak dalam ruang yang terkendali pengaturan waktunya seperti gerak lambat, lambat sekali, gerak cepat, agak cepat, cepat sekali. Gerak tersbut disebut gerak ritmis. Perbedaan tempo dan ritme adalah tempo berarti kecepatan dari gerak tubuh kita, yang dapat dilihat dari perbedaan panjang pendeknya waktu yang diperlukan, sedangkan ritme dalam tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak. Oleh sebab itu ritme lebih mengarah ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh penari.
Dari unsur-unsur dasar tari yang dijelaskan di atas, yang merupakan
sudah diberi bentuk ekspresif dengan memperhatikan unsur tenaga, unsur ruang, unsur waktu. Selanjutnya Karyati dkk (2006: 5) menjelaskan bahwa: “Gerak di dalam tari adalah gerak wantah yang telah diubah menjadi seni yang indah yang
gerakannya telah mengalami stilasi ataupun distorsi dengan memperhatikan unsur tenaga, ruang, waktu”. Pada pembelajaran tari juga terdapat unsur waktu yang memiliki peran penting yaitu ritme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 386) “ritme merupakan irama yang memiliki arti gerakan berturut-turut secara teratur”. Ritme dapat dikatakan sebagai kekuatan yang luar biasa yang mengikat bersama-sama berbagai macam elemen tari ke dalam suatu struktur
kesatuan yang harmonis. Seperti yang dijelaskan Hartong (Karyati dkk, 2006: 1) menyatakan bahwa “Tari adalah gerakan-gerakan yang diberi bentuk dan ritme dari badan di dalam ruang”.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gerak dan ritme merupakan
unsur yang sangat penting dalam tari. Ritme dapat dimanfaatkan untuk siswa
mengolah kemampuannya dalam mengungkapkan gerakan yang ekspresif. Terkait
dengan hal tersebut menurut Susane K Langer (Sodarsono, 1978; Karyati dkk, 2006) menyatakan bahwa “gerak-gerak ekspresif ialah gerak-gerak yang indah, yang dapat menggetarkan perasaan manusia, sedangkan gerak yang indah yaitu gerak yang distilir dan mengandung ritme tertentu”.
Berdasarkan observasi, permasalahan yang peneliti temukan pada
pembelajaran seni tari di SDN Sukamanah2 bertolak belakang dengan tujuan
pembelajaran seni tari, yaitu untuk mengembangkan fisik dan psikis siswa. Seperti yang dijelaskan Masunah dan Narawati, (2003: 282) bahwa: “tujuan dari pendidikan seni adalah diharapkan siswa dapat dibantu perkembangan fisik dan psikisnya secara seimbang”. Adapun masalah yang terjadi pada pembelajaran seni tari di SDN Sukamanah 2 yaitu Guru kurang memfasilitasi siswa pada setiap
perkembangan dan pembelajarannya yang akhirnya siswa mengalami kesulitan
belajar terlihat dari kurang sesuainya gerakan-gerakan tari yang dilakukan siswa
dengan iringan tari pada saat proses pembelajaran mengakibatkan kepekaan
yaitu kejenuhan belajar yang dirasakan siswa dikarenakan tidak adanya motivasi
untuk siswa mengembangkan kemampuannya.
Biasanya setiap individu jarang untuk merespon terhadap bunyi yang
teratur atau irama dari sebuah tari, diakibatkan belum adanya rasa menikmati
ritme yang dialami sebagai pengalaman dari setiap individu sehingga muncul
motivasi untuk melakukan sebuah gerakan atau merespon ritme dengan
melakukan gerakan. Manusia dengan irama saling berhubungan, begitu pula
dengan musik terdapat suatu bentuk yang saling tarik menarik sehingga
menimbulkan ketegangan-ketegangan yang menjadikan manusia itu sendiri untuk
melakukan sebuah gerakan.
Dengan kata lain, gerakan hadir pada berbagai macam interval
waktu.Pembelajaran seni tari khususnya di SDN Sukamanah 2, ritme penting
untuk diberikan dan diterapkan pada siswa untuk meningkatkan kepekaan siswa
terhadap iringan tari dan mengolah kecerdasan kinestetiknya.
Pada dasarnya manusia diberi kemampuan dan berbagai kecerdasan, yang
perlu diolah dan dikembangkan. Masyarakat umum mengenal kecerdasan sebagai
istilah yang menggambarkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Berbicara soal kecerdasan, Gardner mengusulkan (Lwin et al, 2008: 2) bahwa ”Kecerdasan memiliki tujuh komponen, yang disebut kecerdasan ganda, tediri dari: a) kecerdasan linguistic-verbal, dan b) kecerdasan logis-matematis, c)
kecerdasan spasial-visual, d) kecerdasan ritmik-musik, e) kecerdasan kinestetik, f) kecerdasan interpersonal, g) kecerdasan intrapersonal.”
Dari ketujuh kecerdasan ganda tersebut ada satu kecerdasan yang sangat
menarik untuk diolah pada anak usia sekolah dasar, yaitu kecerdasan kinestetik.
Cerdas kinestetik sebagai kemampuan manusia menghubungkan dan
menggunakan pikiran selaras dengan gerakan tubuh, termasuk kemampuan tubuh
untuk memanipulasi benda dan membuat berbagai gerakan. Menurut pemaparan
Lwin et al (2008: 168) tentang kecerdasan kinestetik, yaitu:
kemampuan psikomotor, yang menggabungkan interpretasi mental dengan tanggapan fisik.
Kecerdasan kinestetik cocok untuk diolah pada anak usia sekolah dasar
karena pada usia ini pertumbuhan fisik dan intelektual anak terus menurun. Hal
ini sejalan dengan pernyataan Sumantri dan Syaodih (2007: 2.1) bahwa “Perkembangan fisik dan intelektual anak usia 6-12 tahun nampaknya cenderung lamban. Pertumbuhan fisik anak menurun terus, kecuali pada akhir periode tersebut, sedangkan kecakapan motorik terus membaik.”
Dari pernyataan di atas maka kecerdasan kinestetik perlu diolah dengan
beberapa aktivitas. Salah satu aktivitas yang dapat mengolah kecerdasan
kinestetik siswa atau anak usia sekolah dasar yaitu bergerak mengikuti
irama(ritme) atau musik. Gerakan berirama dalam tari merupakan suatu keadaan
gerak yang dilakukan secara teratur menurut irama atau ritme, baik irama gerak
atau ritme gerak maupun irama musikatau ritme musik. Lwin et al (2008: 182)
mengatakan, bahwa:
Bergerak mengikuti irama atau musik merupakan aktivitas yang cocok dimainkan sendiri atau berkelompok, membantu untuk meningkatkan kesadaran yang berkaitan dengan indera sementara mengalami gerakan fisik dan mendorong koordinasi kreatif bentuk-bebas.
Berdasarkan temuan observasi dan hasil studi literatur di atas, peneliti
bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Ritme pada
Pembelajaran Seni Tari untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung”.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan pada paparan latar belakang di atas, bahwa pembelajaran seni
tari bukan sekedar belajar menari saja, melainkan siswa dituntut untuk mampu
mengembangkan segala potensi yang dimiliki, termasuk kecerdasan kinestetik.
Oleh karena itu perlu adanya suatu cara untuk mempermudah tujuan
1. Bagaimana proses pembelajaran seni tari dengan pemanfaatan ritme untuk
mengolah kecerdasan kinestetik kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten
Bandung?
2. Bagaimana hasil pemanfaatan ritme dalam pembelajaran tari untuk
mengolahkecerdasankinestetik siswa kelasIV SD Negeri Sukamanah 2
Kabupaten Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian yang berangkat dari adanya masalah tentunya memiliki
tujuan yang ingin dicapai, baik itu tujuan umum maupun tujuan khusus. Adapun
tujuan umum pada penelitian ini yaitu ingin memberikan konstribusi kepada pihak
sekolah khususnya pada pembelajaran seni tari agar pelaksaaan pembelajaran seni
tari lebih kondusif dan bermakna bagi siswa, sehingga diharapkan siswa memiliki
kepedulian tinggi terhadap seni budaya disekitarnya. Pada penelitian ini yang
menjadi tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan pemanfaatan ritme melalui
pembelajaran tari untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa Kelas IV SD
Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung.
2. Menganalisis hasil penerapan pambelajaran dengan pemanfaatan ritme dalam
pembelajaran tari untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa Kelas IV SD
Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai langkah-langkah
dalam menerapkan pembelajaran seni tari dengan pemanfaatan ritme untuk
mengolah kecerdasan kinestetik siswa, dan memperoleh data hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan melalui peanfaatan ritme di kelas IV
2. Bagi Siswa
a. Mengembangkan potensi dalam pembelajaran seni tari, yaitu kecerdasan
kinestetik atau kecerdasan fisik terolah, menggunakan dengan baik pikiran dan
tubuh secara serempak untuk melakukan aktivitas fisik dan menciptakan
gerakan.
b. Meningkatkan kesadaran siswa dalam menggerakan tubuh dan mendorong
koordinasi gerakan dengan iringan tari, sehingga siswa lebih peka terhadap
pola iringan tari atau ritme.
c. Memotivasi siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan pelaksanaan pembelajaran seni tari melalui
pemanfaatan ritme dalam menggali kompetensi siswa. Serta mendorong guru
untuk mengembangkan pembelajaran seni tari melaluipemanfaatan ritme pada
proses pembelajaran.
4. Bagi Sekolah
Memiliki kepedulian terhadap pembelajaran seni tari dengan menambah
sarana dan prasarana sebagai penunjang, sehingga pembelajaran seni tari bisa
berjalan dengan maksimal.
E. Asumsi
Ritme adalah salah satu elemen estetis dalam tari yang sangat kuat. Ritme
sekaligus suatu pengorganisir dan suatu alat pemahaman. Sebagai pengorgaisir,
ritme dapat dikatakan sebagai kekuatan yang luar biasa yang mengikat
bersama-sama berbagai macam elemen tari ke dalam suatu struktur kesatuan yang
harmonis. Sebagai suatu alat pemahaman, struktur ritme tari dengan
pengulangannya dan pola-pola perkembangannya memberikan suatu kerangka
Berdasarkan pernyataan di atas peneliti berasumsi bahwa dengan
pemanfaatan ritme pada pembelajaran seni tari dapat memberikan kontribusi yang
menunjang untuk mengolah kecerdasan kinestetik pada siswa.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara karena jawaban tersebut belum
didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data. Menurut
Sugiyono (2010: 64):
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Pemanfaatan ritme pada
pembelajaran seni tari dapat mengolah kecerdasan kinestetik siswa kelas IV SD
Negeri Sukamanah 2.
G. Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi
F. Hipotesis Penelitian
G. Struktur Organisasi
BAB II LANDASAN TEORETIS TENTANG PEMANFAATAN RITME
UNTUK MENGOLAH KECERDASAN KINESTETIK SISWA
A. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
B. Pembelajaran Seni Tari
D. Kecerdasan Kinestetik
E. Hasil Penelitian Sebelumnya
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Variabel Penelitian
F. Instrumen Penelitian
G. Langkah-langkah Penelitian
H. Teknik Pengumpulan Data
I. Teknik Pengolahan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Uji Hipotesis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sukamanah 2 yang tepatnya di
Jalan Hegarmanah Kp. Sukamanah 2 Desa Sukamanah Kecamatan Paseh
Kabupaten Bandung 40383. Alasan mengambil lokasi tersebut karena merupakan
tempat menempuhpendidikan peneliti saat usia sekolah dasar, mengingat
pembelajaran seni di SD Negeri Sukamanah 2 yang kurang memotivasi siswa
dalam belajar serta pada saat proses pembelajaran praktek hanya dilakukan jika
ada pementasan untuk acara perpisahan saja, namun sebenarnya sekolah tersebut
memiliki potensi untuk mengembangkan pembelajaran seni khususnya seni tari,
juga melihat siswa-siswi dari tahun ke tahun yang berkeinginan untuk
mengekspresikan kemampuan atau bakat khususnya menari. Setelah peneliti
melakukan observasi awal, ternyata peneliti melihat bahwa proses pembelajaran
yang dilakukan di sekolah tersebut khususnya di kelas IV dirasakan masih kurang
memotivasi siswa untuk mengolah kecerdasan kinestetiknya. Dari hasil observasi
awal peneliti memiliki peluang untuk melakukan penelitian dengan bahan
pembelajaran karena di SD Negeri Sukamanah 2 sebelumnya belum ada yang
melakukan penelitian mengenai proses pembelajaran seni tari melalui
pemanfaatan ritme untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa.
2. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Menurut Sugiyono (2010: 80) bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dari pernyataan di atas, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
tinggi yaitu kelas IV, kelas V, dan kelas VI di SDN Sukamanah 2 yang
orang. Pemilihan ini didasarkan pada karakteristik siswa kelas tinggi yang pada
usianya memiliki semangat dan minat terhadap aktivitas fisik.
3. Sampel
Setelah menentukan populasi yang telah peneliti paparkan sebelumnya,
karena jumlah populasi yang besar serta keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka
peneliti mengambil bagian dari jumlah populasi (sampel). Seperti dipaparkan Sugiyono (2010: 81) bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini peneliti mengambil kelas
IV sebagai sampel dengan jumlah siswa 31 orang terdiri dari 15 laki-laki dan 16
perempuan. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel yang secara sengaja digunakan
peneliti dengan pertimbangan tertentu, yang didasarkan pada karakteristik fisik
siswa pada usia kelas IV memiliki peningkatan koordinasi tubuh. Pengambilan
sampel tersebut agar memberikan sebuah pengalaman mengenai proses belajar
mengajar seni tari kepada siswa kelas IV serta adanya perubahan yang lebih baik
dalam belajar siswa, khususnya dalam mengikuti proses pembelajaran seni tari di
kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 yang pada dasarnya kurang memotivasi siswa
serta pemahaman siswa terhadap kesesuaian gerak dengan ritme iringan tari masih
terlihat kurang.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti menggunakan desain
penelitian dengan rancangan one group pretest and posttest yang merupakan salah
satu desain dari metode penelitian quasi experiment atau eksperimen semu, tanpa
adanya kelompok kontrol atau pembanding tetapi sudah dilakukan observasi
pertama dengan melakukan tes awal sebelum diberikannya eksperimen (pretest)
yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi
setelah adanya eksperimen dengan dilakukannya tes akhir (posttest). Adapun yang
untuk mencapai hasil yang maksimal. Rancangan yang akan digunakan peneliti
pada penelitian ini, yaitu one group pretest and posttest yang digambarkan pada
bagan menurut Sugiyono (2010: 74) menggambarkan desain ini sebagai berikut:
INPUT PROSES OUTPUT
X
Bagan 3.1 Rancangan Penelitian
Quasi Experiment one group pretest and posttest design
Keterangan:
O1 : Tes awal
X : Eksperimen (penerapan model) O2 : Tes akhir
Rancangan penelitian one group pretest and posttest ini terdapat tiga
perlakuan yaitu tes awal dengan kondisi objek yang belum diberikan model
eksperimen, kemudian perlakuan selanjutnya dengan memberikan intervensi
model yaitu pemanfaatan ritme untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa yang
dilihat hasilnya pada tes akhir. Jadi dapat disimpulkan rancangan ini ditujukan
untuk melihat hasil penelitian sebelum dan sesudah diberikan perlakuan model
eksperimen yang digunakan. Di bawah ini terdapat langkah-langkah dari bentuk
desain penelitian,yaitu sebagai berikut: Pre-test
O1 O2
Bagan 3.2 Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan metode atau pendekatan yang berguna
untuk memecahkan suatu permasalahan yang diteliti. Pemilihan metode yang
tepat turut menentukan keberhasilan suatu penelitian, karena dalam metode
penelitian dapat terlihat jelas mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan, serta arah
dan tujuan dari penelitian.
Rencana Penelitian
Menentukan dan mengidentifikasi objek
Observasi 1. Menentukan judul
penelitian
2. Menyusun proposal penelitian
3. Mengajukan seminar proposal penelitian Pelaksanaan penelitian
dan Pengumpulan data
Bimbingan dengan dosen pembimbing
Pengolahan data
Metode Penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam rangka
memecahkan permasalahan yang akan diteliti, seperti yang diungkapkan oleh
Sugiyono(2010: 3) bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Dari pernyataan di atas metode yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen semu atau quasi experiment dimana penelitian ini
dilakukan dengan tidak menggunakan kelas pembanding. Penelitian ini berupaya
mengujicobakan suatu bentuk perlakuan pada kegiatan penelitian untuk
mengetahui kemampuan dan kecerdasan kinestetik siswa melalui pemanfaatan
ritme pada pembelajaran seni tari.
D. Definisi Operasional
Di dalam penulisan penelitian ini, terdapat beberapa istilah dalam judul
penelitian. Guna menghindari ketimpangan di dalam menafsirkan istilah, maka
dalam hal ini peneliti memberi batasan pengertian sebagai berikut.
1. Pemanfaatan Ritmepada pembelajaran seni tari dimaksudkan sebagai
pengorgsnisir berbagai macam elemen tari ke dalam suatu struktur kesatuan,
yang dijadikan suatu aktivitas gerak yang diharapkan dapat mengolah
kemampuannya dalam bergerak atau menari, juga meningkatkan kepekaan
pada iringan tari untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal dalam
pembelajaran seni tari.
2. Mengolah kecerdasan kinestetik dimaksudkan untuk pertumbuhan fisik dan
intelektual yang diolah melaui ritme. Proses ini sangat berguna bagi anak atau
siswa sekolah dasar yang memiliki penurunan perkembangan fisik dan
intelektual pada usianya.
Berdasarkan batasan istilah tersebut di atas, isi judul mengandung arti
bahwa kecerdasan kinestetik siswa sekolah dasar yang memiliki penurunan
perkembangan fisik dan intelektual pada usianya dapat diolah melalui aktivitas
gerakan berirama (pemanfaatan ritme) sehingga siswa berkembang dengan fisik
mengikuti ritme tari atau iringan tari dan memotivasi siswa dalam belajar
khususnya pembelajaran seni tari.
E. Variabel Penelitian
Variabel menurut Sujana dalam Taufik (2008: 32) adalah ciri atau
karakteristik individu objek, peristiwa yang nilainya berubah-ubah. Ciri tersebut
memungkinkan untuk dilakukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel sebagai kerangka penelitian,
diantaranya:
1. Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2010: 39) “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Pemanfaatan
ritme.
2. Variabel Terikat
Selanjutnya Sugiyono (2010: 39) menyebutkan “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas”. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi variabel terikat dalam penelitian adalah perubahan Kecerdasan kinestetik siswa kelas IV SDN 2
Sukamanah Kabupaten Bandung.
3. Variabel Moderator
Sugiyono (2010: 39) memaparkan bahwa, “Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen”. Dari pemaparan tersebut yang menjadi variabel moderator pada penelitian ini adalah pembelajaran seni tari.
F. Instrumen Penelitian
Dalam instrumen penelitian, peneliti membuat lembar observasi proses yang
bertujuan untuk mengamati dan mengumpulkan data-data hasil pemanfaatan ritme
yang digunakan untuk merangsang siswa mengolah kecerdasan kinestetiknya.
Menurut Larson and Yocom dalam Kusnadi dan Puspitorini (2006: 12) bahwa:
Ada tujuh aspek penting yang merupakan basic skill untuk gerak-gerak seperti senam dan tari, yaitu: (1) kekuatan, (2) keseimbangan, (3) kelenturan, (4) kecepatan, (5) koordinasi, dan (6) ritme. Di samping itu, ada satu tujuan lagi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran olah tubuh yaitu (7) kreativitas.
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengolah
keterampilan dalam melatih tubuh terdapat tujuh aspek yang perlu diperhatikan.
Kemudian Kusnadi dan Puspitorini (2006: 12) mengemukakan bahwa ada kriteria
penilaian secara umum untuk mengolah keterampilan dalam menari terdapat
beberapa aspek, yaitu:
Secara umum ada aspek yang sama yang bisa dipergunakan untuk mengamati kemampuan menari seseorang pada jenis apapun, yaitu (1) teknik gerak, (2) intensitas gerak (3) kesesuaian dengan irama, dan (4) penjiwaan.
Dari pernyataan di atas, aspek yang sesuai dengan kriteria penilaian
kecerdasan kinestetik yang melalui pemanfaatan ritme diantaranya kesesuaian
irama, kreativitas, intensitas gerak serta koordinasi.
Keterangan :
Kesesuaian irama (KI) : ketepatan gerakan tari dengan ritme atau irama,
ketepatan gerakan dengan iringan tari.
Kreativitas (KR) : kemampuan mengeksporasi gerak, kemampuan
mengemukakan ide/gagasan, kemampuan
merangkai gerak.
Intensitas gerak (IG) : kemampuan memberikan kekuatan pada gerak,
kemampuan memberikan makna gerak.
Koordinasi (KO) : kemampuan menyeimbangkan dan menyelaraskan
Empat aspek penilaian tersebut dituangkan ke dalam bentuk tabel agar
mempermudah peneliti dalam merata-ratakan hasil penilaian secara keseluruhan,
tabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Format Penilaian
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Rata-rata Ket Kesesuaian
irama Kreativitas Intensitas gerak Koordinasi
Kriteria Penilaian untuk aspek Kesesuaian Irama:
90 = tepat, apabila gerakan yang dilakukan siswa sesuai dan sangat
tepat dengan irama atau ritme lagu.
70 = kurang tepat, apabila gerakan yang dilakukan siswa kurang tepat
dengan irama atau ritme lagu.
50 = tidak tepat, apabila gerakan yang dilakukan siswa tidak tepat dengan
Irama atau ritme lagu.
Kriteria Penilaian untuk Aspek Kreativitas:
90 = baik, apabila imajinasi siswa berkembang serta dapat
menuangkannya ke dalam suatu gerakan yang kreatif dan siswa
dapat menstilasi gerakan tersebut menjadi gerakan tari.
70 = kurang baik, apabila imajinasi siswa ada namun kurang dalam
menuangkan ke dalam bentuk gerakan tari.
Kriteria Penilaian untuk Aspek Intensitas Gerak:
90 = baik, apabila gerakan yang dilakukan siswa memiliki tenaga
Atau kekuatan yang sesuai dengan kebutuhan menari dan karakter.
70 = kurang baik, apabila tenaga atau kekuatan yang ada pada gerakan
yang dilakukan siswa kurang sesuai dengan kebutuhan menari dan
karakternya.
50 = tidak baik, apabila siswa bergerak dengan tidak bertenaga.
Kriteria Penilaian untuk Aspek Koordinasi:
90 = baik, apabila siswa dapat menyeimbangkan dan
menyelaraskan selurung anggota tubuh.
70 = kurang baik, apabila siswa hanya dapat menyeimbangkan dan
menyelaraskan beberapa bagian tubuh.
50 = tidak baik, apabila tidak adanya keseimbangan dan keselarasan
tubuh pada siswa.
Tabel 3.2
Indikator Kriteria Penilaian
Nilai Kriteria
90
Siswa sudah dapat mengolah kecerdasan
kinestetiknya melalui ide dan kreativitas
gerak serta terbentuk sebuah kesatuan
sehingga menjadi sebuah karya baru dan
mempresentasikannya dengan diiringi
iringan tari dan menikmati dari setiap
tahap pembelajaran karena adanya
motivasi yang dirasakan siswa.
gerak yang baru ditemukannya dengan
rangsang ritme sesuai kreativitasnya dan
motivasi siswa mulai terpacu dalam
mengikuti proses pembelajaran seni tari
belajar serta mengungkap sebuah
gerakan.
50
Siswa tidak dapat mengikuti semua
tahap pembelajaran dan tidak terjadi
pengolahan sesuai kriteria penilaian
kecerdasan kinestetik yang terdiri dari
aspek kesesuaian irama, kreativitas,
intensitas gerak, dan koordinasi.
G. Langkah-langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Pra Pelaksanaan Peneitian
a. Observasi langsung ke sekolah yaitu SDN Sukamanah 2 Kabupaten Bandung
untuk melakukan pengamatan dan memperoleh data terhadap permasalahan
yang diajukan dalam penelitian ini.
b. Menentukan judul penelitian
Setelah melakukan observasi awal, peneliti menentukan judul penelitian
dengan disertai perumusan masalah sesuai temuan masalah yang peneliti lihat
dilapangan.
c. Pembuatan Proposal
Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah penyusunan proposal
d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian
a. Surat Keputusan (SK) bukti bahwa pengajuan proposal penelitian telah
disetujui dewan skripsi.
b. Mengurus surat perijinan untuk melakukan penelitian ke sekolah.
e. Menentukan Instrumen Penelitian
a. Sistem penilaian
Penilaian dilakukan ketika awal kegiatan, selama kegiatan berlangsung
dan terus diamati sampai dengan akhir kegiatan. Hal yang dinilai oleh
peneliti adalah kecerdasan kinestetik siswa dalam hal kesesuaian irama,
kreativitas, intensitas gerak, koordinasi. Sistem penilaian yang dilakukan
berdasarkan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibuat peneliti, yaitu:
Kriteria Penilaian untuk aspek Kesesuaian Irama:
90 = sangat tepat
70 = kurang tepat
50 = tidak tepat
Kriteria Penilaian untuk Aspek Kreativitas:
90 = sangat baik
70 = kurang baik
50 = tidak baik
Kriteria Penilaian untuk Aspek Intensitas Gerak:
90 = sangat baik
70 = kurang baik
50 = tidak baik
Kriteria Penilaian untuk Aspek Koordinasi:
90 = sangat baik
70 = kurang baik
2. Pelaksanaan a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan berlangsung dengan
melakukan teknik pengumpulan data diantaranya:
1) tes perbuatan
2) observasi
3) wawancara
4) studi dokumentasi
5) studi literature
b. Proses Bimbingan
Proses bimbingan dilakukan mulai dari persiapan penelitian sampai
menjelang ujian skripsi dengan pembing I dan II yang telah ditentuka oleh dewan
skripsi.
c. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk menguji kebenaran informasi, sehingga
data yang telah diolah tersebut menjadi akurat dan valid.
3. Penyusunan Laporan
Langkah ini dilakukan untuk penyusunan atau sistematika penulisan
tersusun dengan benar dalam bimbingan dosen pembimbing. Penyusunan laporan
ini dilakukan peneliti mulai dari perencanaan penelitian hingga menjelang ujian
sidang, dan pada akhir penyusunan dilakukan pengesahan oleh pembimbing dan
dari pihak jurusan.
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang
digunakan dengan harapan memperoleh dan melengkapi data yang diperlukan.
1. Tes Perbuatan
Tes perbuatan diberikan pada awal dan akhir perlakuan pada siswa. Tes
awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam membuat
gerakan dan pengetahuannya mengenai konsep seni tari sebelum dilakukannya
perlakuan pada siswa oleh peneliti. Dan tes akhir dilakukan untuk mengetahui
pembelajaran seni tari yang telah dilakukan sebuah penelitian atau perlakuan
melalui pemanfaatan ritme pada pembelajaran seni tari.
2. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai proses
pembelajaran seni tari di kelas IV SDN Sukamanah 2 Kabupaten Bandung dengan
memanfaatkan ritme sebagai stimulus untuk mengolah kecerdasan kinestetik
siswa. Adapun observasi dilakukan pada bulan Januari minggu kedua dan ketiga
ke SD Negeri Sukamanah 2 di Jalan Hegarmanah Kp. Sukamanah 2 Desa
Sukamanah Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung 40383.
Di lapangan peneliti menemukan kondisi sekolah yang sangat
memprihatinkan, baik dari kondisi fisik sekolah maupun kondisi di kelas pada saat
pembelajaran khususnya pembelajaran seni tari. Dari kondisi pembelajaran seni
tari di kelas tidak terciptanya suatu proses pembelajaran yang dapat memotivasi
siswa, dalam praktek pembelajaran seni tari siswa terlihat kurang memahami
iringan tari karena pada saat menari, gerakan siswa kurang sesuai dengan ritme
iringan tari. Dari kondisi fisik, tidak ada ruangan khusus untuk proses
pembelajaran praktek sehingga pembelajaran seni tari lebih banyak membahas
teori saja yang mengakibatkan terjadi kejenuhan pada siswa. Observasi
selanjutnya dilaksanakan mulai tanggal 15 november 2012 sampai dengan 18
November 2012. Kegiatan observasi ini dilakukan sebanyak empat pertmuan yang
bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran seni tari melalui pemanfaatan
ritme.
Pertemuan pertama diharapkan siswa dapat menganalisis ritme lagu atau
ritme iringan tari yang kemudian di berikan pemahaman pada pertemuan kedua
yang telah ditentukan peneliti. Pertemuan ketiga siswa diharapkan dapat
mengeksplorasi gerak sesuai dengan hasil analisis dan implementasi pemahaman
ritme tari yang sebelumnya dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Tahap
akhir, yaitu pertemuan keempat yang bertujuan untuk mengetahui hasil akhir
proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 melalui pemanfaatan
ritme untuk mengolah kecerdasan kinestetiknya.
Pada pelaksanaannya, proses pembelajaran seni tari yang peneliti lakukan
di kelas IV SD Negeri Sukamanah 2, terdapat beberapa lagu atau iringan tari yang
digunakan sebagai rangsangan gerak dengan memanfaatkan ritme lagu tersebut.
Adapun lagu-lagu yang akan digunakan sebagai stimulus pada objek penelitian
adalah lagu dengan birama 2/4, lagu dengan birama 3/4, serta lagu dengan birama
4/4. Pemilihan lagu tersebut agar pemahaman siswa terhadap ritme lebih beragam
dan memudahkan proses penyerapan materi pada siswa.
Adanya jumlah keseluruhan lagu yang digunakan sebagai iringan tari,
yang kemudian dilakukan kembali pemilihan lagu sesuai kebutuhan yaitu dari
masing-masing lagu birama beda diambil satu lagu anak yang dijadikan sebagai
stimulus pada penelitian dan diaplikasikan sebagai iringan tari pada pembelajaran
seni tari di kelas IV SD Negeri Sukamanah 2. Jumlah lagu yang digunakan pada
pelaksanaan proses pembelajaran yaitu tiga lagu yang memiliki birama 2/4 terdiri
dari lagu yang berjudul Naik Delman, Menanam Jagung dan Potong Bebek
Angsa; kemudian tiga lagu yang memiliki birama 3/4 diantaranya Kelinciku,
Burung Kakak Tua, dan Naik-naik Ke Puncak Gunung; serta tiga lagu yang
memiliki birama 4/4 diantaranya Kasih Ibu, Burung Kutilang, Bintang Kecil.
Alasan pemilihan sampel lagu tersebut untuk memudahkan siswa dalam
memahami materi yang akan disampaikan peneliti.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada siswa guna memperoleh data mengenai pengenalan
siswa serta respos siswa terhadap pembelajaran seni tari di sekolah, kepada Guru
pembelajaran, serta kondisi sosial anak pada saat pembelajaran seni tari, juga
kepada kepala sekolah SDN Sukamanah 2 guna memperoleh data mengenai
kurikulum serta proses pembelajaran yang menekankan pada kecerdasan
kinestetik dan kepekaan ritme siswa. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data
yang lebih cermat dan akurat, agar dapat mengungkap permasalahan yang
meliputi proses pembelajaran seni tari guna mencapai tujuan yang ditentukan
yakni untuk merangsang dan mengolah kecerdasan kinestetik siswa.
4. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data yang meliputi foto aktivitas siswa pada saat
penelitian. Pengambilan foto pada saat proses pembelajaran seni tari berlangsung
sebagai bukti perlakuan yang peneliti lakukan serta bahan untuk dianalisis peneliti
sebagai data penelitian.
5. Studi Literatur
Untuk menganalisis data-data hasil penelitian, peneliti perlu mencari
beberapa literatur yang terkait dengan judul penelitian ini. Studi literatur yang
peneliti lakukan antara lain: (1) mempelajari beberapa buku yang terkait dengan
ritme dan kecerdasan kinestetik, (2) mempelajari buku-buku pembelajaran tari, (3)
mempelajari beberapa buku yang terkait dengan metodologi penelitian kualitatif.
serta berbagai sumber yang berhubungan dengan fokus permasalahan yang
peneliti angkat baik dari media cetak atau pun media elektronik. Adapun
buku-buku yang digunakan sebagai penunjang penyusunan laporan penelitian ini, yaitu:
a. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan (edisi Bahasa
Indonesia) yang ditulis oleh May Lwin, Adam Khoo, Kenneth Lyen, Caroline
Sim, diterbitkan PT. Indeks pada tahun 2008. Buku ini peneliti jadikan
pedoman sebagai teori mengenai kecerdasan kinestetik dan cara
mengembangkan kecerdasan kinestetik tersebut.
b. Program Pembelajaran Individual Berbasis Gerak Irama yang ditulis oleh Dr.
Bandi Delphie, MA. Diterbitkan oleh Pustaka Bani Quraisy pada tahun 2005.
pembelajaran seni tari yang berbasis gerak berirama atau gerak sesuai ritme
iringan tari.
c. Mencipta Lewat Tari yang ditulis oleh Alma M. Hawkins pada tahun 1988
dan disadur ke dalam Bahasa Indonesia oleh Y. Sumandiyo Hadi pada tahun
2003. Buku ini peneliti jadikan pedoman mengenai ritme dan bagaimana
pentingnya ritme dalam tari.
I. Teknik Pengolahan Data
Berdasarkan data yang diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah
data-data untuk menjawab seluruh permasalahan yang diajukan dalam penelitian
ini. Adapun teknik yang digunakan dalam pengolahan data adalah dengan
menggunakan porsentase dengan rumus sebagai berikut:
�
=
�
Ν
Keterangan :
�
= Nilai rata-rata (mean)�= Jumlah nilai selama empat pertemuan N = Jumlah pertemuan
1.
Menggunakan perhitungan statistik untuk eksperimen one group pre-test posttest design, dengan rumus:�
=
�
√
�2�( −1)
Keterangan:
� = mean dari perbedaan pretest dengan posttest
�2�
= jumlah kuadrat deviasi
= subjek pada sampel
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran seni tari perlu dilaksanakan di sekolah dasar agar minat serta
bakat menari anak dipupuk dan dipelihara sejak dini, serta untuk mengantisipasi
kecenderungan tidak mengenalnya anak-anak sebagai generasi penerus dalam
kesenian terhadap seni tradisi disebabkan kurangnya pengetahuan dan pemahama
mereka akan kesenian tradisi. Seperti halnya pembelajaran seni tari di SDN 2
Sukamanah yang dalam pelaksanaannya masih perlu dikembangkan untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran seni tari yang berorientasi pada
pengembangan kemampuan siswa, baik dari segi fisik maupun psikisnya serta
kecerdasan kinestetik yang dimiliki setiap siswa.
Masalah yang terjadi pada pembelajaran seni tari di SDN Sukamanah 2
yaitu Guru kurang memfasilitasi siswa pada setiap perkembangan dan
pembelajarannya yang akhirnya siswa mengalami kesulitan belajar terlihat dari
kurang sesuainya gerakan-gerakan tari yang dilakukan siswa dengan iringan tari
pada saat proses pembelajaran mengakibatkan kepekaan terhadap ritme dan
kesadaran kinestetisnya kurang terolah. Permasalahan lain yaitu kejenuhan belajar
yang dirasakan siswa dikarenakan tidak adanya motivasi untuk siswa
mengembangkan kemampuannya. Pada dasarnya pembelajaran seni tari di SDN
Sukamanah 2 masih jauh dari tujuan pembelajaran seni tari yang sudah
ditentukan, khususnya mengolah kecerdasan kinestetik masih terlihat kurang dan
tidak adanya motivasi untuk siswa mengembangkan kemampuan atau bakatnya
tersebut.
Melihat hal di atas peneliti mencoba mengujicobakan temuan tersebut
menggunakan pemanfaatan ritme. Melaluipemilihan metode yang tepat turut
menentukan keberhasilan suatu penelitian, karena dalam metode penelitian dapat
terlihat jelas mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan, serta arah dan tujuan dari
penelitian, maka peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen semu
yang bersifat terapan atau proses pembelajaran yang mengujicobakan suatu model
atau perlakuan yang sebelumnya belum dilakukan oleh peneliti lain pada suatu
objek. Setelah peneliti melakukan proses penelitian pada siswa kelas IV SD
Negeri Sukamanah 2 melalui pemanfaatan ritme, peneliti menemukan
peningkatan dari kecerdasan kinestetik siswa pada pembelajaran seni tari. Hal
tersebut dapat disimpulkan dengan pemanfaatan ritme kecerdasan siswa kelas IV
SD Negeri Sukamanah 2 terolah serta siswa termotivasi untuk megikuti dari setiap
proses pembelajarannya.
Peningkatan tersebut berjalan secara bertahap, dari pertemuan pertama
hingga pertemuan keempat kecerdasan kinestetik siswa sangat beragam. Terdapat
siswa yang secara cepat menangkap dan memahami pembelajaran yang
disampaikan peneliti sehingga dalam prakteknya terlihat dapat mengolah
kecerdasan kinestetiknya, namun ada pula siswa yang lamban dan sulit untuk
mengimplementasikan pemahaman dari peneliti. Penelitian ini menggunakan uji
hipotesis dengan bahwa nilai t hitung > t tabel. Kesimpulannya adalah terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan pembelajaran seni tari sebelum dan sesudah
menggunakan pemanfaatan ritme untuk mengolah kecerdasan kinestetik siswa.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa pemanfaatan ritme dapat diterima untuk
mengolah kecerdasan kinestetik siswa kelas IV SDN Sukamanah 2 Kabupaten
Bandung.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu disampaikan
untuk dijadikan bahan pertimbangan pihak-pihak terkait, adapun saran-saran yang
dimaksud yaitu bagi:
1. Guru; disarankan menggunakan model atau metode yang lebih bervariatif
untuk pelaksanaan pembelajaran seni tari.
2. Peneliti lanjutan; penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Delphie, Bandi. (2005). Program Pembelajaran Berbasis Gerak Irama. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Hawkins, Alma M. (2003). Creating Through Dance (Disadur ke Bahasa Indonesia). Yogyakarta: Manthili Yogyakarta.
Juliati, Lilik D. (2008). Pengembangan Model Olah Gerak untuk Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini (Penelitian Tindak Kelas terhadap Siswa Kelompok B1 Taman Kanak-kanak Lab. School UPI). Skripsi Sarjana Pendidikan UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Karyati, dkk. (2006). Pengantar Bahan Ajar Pendidikan Seni Tari dan Drama. Bandung: UPI
Kusnadi. dan Puspitorini. (2006).“Pengembangan Model Instrumen Penilaian Seni Tari”. Laporan Hasil Penelitian Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Tersedia: [Online]. http://eprints.uny.ac.id/3878/. Html [23 September 2012]
Lwin, M. et al. (2008). How to Multiply Your Child’s Intelligence (edisi bahasa Indonesia). London: Prentice Hall.
Nugraha, Asep. (2008). Kreativitas Gerak Siswa Tunanetra Melalui Stimulus Auditif pada Pembelajaran Gerak dan Irama di SMALB-A Negeri Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Masunah, J. dan Narawati, T. (2003). Seni dan Pendidikan Seni (Sebuah Bunga Rampai). Bandung: P4ST UPI.
Putri, Nur Assiami Tria. (2012). Implementasi Konsep Dance Imagery Nature untuk Meningkatkan Kreativitas Gerak Siswa Kelas IV SDN 3 Salawu Tasikmalaya. Skripsi Sarjana Pendidikan UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, Nana. (1989). Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaodih Sukmadinata, N. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Taufik, Iip Hidayat. (2008). Pembelajaran Seni Tari melalui Rangsang Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Kreasi Tari Siswa Kelas IV SDN Cibeureum VI Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan UPI Bandung: tidak diterbitkan.