Bagian ini memberikan uraian tentang Kelembagaan yang berhubungan langsung
dengan pelaksanaan Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Pati,
Kelembagaan yang berhubungan antara lain Bappeda, DPU, Dinas Kesehatan
7.1.
DATA KONDISI KELEMBAGAAN
7.1.1. Identifikasi Kondisi Organisasi
Identifikasi kelembagaan yang ada dimaksudkan untuk mengentahui kondisi lembaga-lembaga yang terkait dengan bidang pembangunan bidang ke-Cipta Karya-an. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten Pati adalah sbagai berikut :
1. Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD
2. Dinas Daerah, terdiri dari
a. Dinas Pekerjaan Umum b. Dinas Kesehatan
c. Dinas Pendidikan
d. Dinas Pertanian dan Peternakan
e. Dinas Perhubungan, Informatika dan Transmigrasi f. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi h. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
i. Dinas Kelautan dan Perikanan j. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
k. Dinas Kependidikan dan Pencatatan Sipil
l. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah m. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
3. Lembaga Teknis Daerah dan Satpol PP, terdiri dari
b. Inspektorat
c. Badan Kepegawaian Daerah d. Badan Lingkungan Hidup
e. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
g. RSUD RAA Soewondo h. RSUD Kayen
i. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat j. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
k. Kantor Ketahanan Pangan
l. Kantor LITBANG
m. Satuan Polisi Pamong Praja
4. Kecamatan dan Kelurahan, terdiri dari
a. 21 Kecamatan b. 5 Kelurahan
5. Lembaga Lain, terdiri dari
a. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
7.1.2. Identifikasi Tata Laksana
Kelembagaan Kabupaten Pati yang terkait dengan Penyelenggara Rencana Program Investasi Jangka Menengah 2009-2013 Kabupaten Pati antara lain : Sekretariat Daerah , Badan Perencanaan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup, dan PDAM.
Berikut ini disampaikan tata laksana dari masing institusi yang terkait dengan pelaksanaan RPIJM 2009-2013 :
A. Sekretariat Daerah
ˉ Pengkoordinasian Pelaksanaan Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.
ˉ Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah. ˉ Pembinaan Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah
ˉ Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten Tata Praja, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra, Asisten Administrasi.
Dalam Perencanaan pelaksanaan program RPIJM 2009-20013, Sekretariat Daerah bertugas dalam perencanaan anggaran proyek. Pendanaan dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui APBN, Pemerintah Provinsi melalui APBD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten melalui APBD Kabupaten.
Dalam rangka pembangunan prasarana, Bagian Keuangan Setwilda Kabuapten Pati mempunyai tugas menjabarkan kebijaksanaan Bupati mengenai pengelenggaraan dan pengendalian keuangan proyek-proyek RPIJM khususnya di kabupaten Pati.
Bagian Keuangan Sekretaris Daerah Kabupaten Pati dalam pelaksanaan tugasnya mempunyai fungsi sebagai berikut :
ˉ Mengumpulkan bahan Penyusunan Perubahan dan Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
ˉ Mengelola Adminsitrasi Keuangan Kabupaten.
ˉ Menguji kebenaran penagihan dan penertiban surat perintah
Mengeluarkan uang (SPMU) dan mengadakan pemeriksanaan keuangan serta membina perbendaharaan.
ˉ Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan adminsitrasi keuangan.
B. BAPPEDA
Bagian, yaitu Sub Bag Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan da Sub Bagian Program.
Ketua BAPPEDA mengkoordinir empat bidang yang dibawahi secara langsung yakni Bidang-bidang Statistik pengendalian dan evaluasi, Bidang Ekonomi, Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya. Masing-masing bidang dilengkapi dengan sejumlah seksi yang bertugas memperlancar proses kerja masing-masing bidang secara lebih khusus.
ˉ BAPPEDA mempunyai tugas pokok membantu Bupati Kepala Daerah
dalam menentukan kebijaksanaan dibidang Perencanaan Pembanguna di daerah serta penilaian atas pelaksanaan.
ˉ Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada seluruh Satuan Organisasi dalam Lingkungan BAPPEDA.
ˉ Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan Pembangunan Daerah
Dalam rangka pembangunan prasarana perkotaan dan perdesaan BAPPEDA Kabupaten Pati mempunyai tugas mengkoordinasikan Usulan Program yang berkaitan dengan Bidang Cipta Karya dari Dinas/ Instansi terkait.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok BAPPEDA mempunyai fungsi :
ˉ Menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri dari Pola Umum
Pembangunan Jangka Panjang dan Pola Umum Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
ˉ Menyusun REPELITA Daerah.
ˉ Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Benlanja Daerah bersama-sama dengan Bagian Keuangan dengan koordinasi Sekretaris Wilayah/ Daerah.
ˉ Melakukan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah.
ˉ Mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan Rencana
Pembangunan di Daerah untuk penyempurnaan lebih lanjut.
ˉ Memantau pelaksanaan pembangunan di daerah.
Gambar 7. 1
Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KEPALA BADAN
C. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok melaksankan tugas dibidang Pekerjaan Umum. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai Fungsi :
ˉ Pelaksanaan Pembinaan kewenangan dibidang Pekerjaan Umum meliputi Keciptakaryaan, Binamarga, dan Pengairan yang ditetapkan oleh Bupati.
ˉ Pembinaan rehadap unit pelaksana teknis dibidang Pekerjaan Umum meliputi Keciptakaryaan, Binamarga, dan Pengairan.
ˉ Pemberian perijinan dan Pelaksanaan dibidang Pekerjaan Umum. ˉ Pembinaan Teknis dibidang Keciptakaryaan, Binamarga, Pengairan
Susunan organisasi Cabang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Pati terdiri dari :
1. Kepala Cabang Dinas
Cabang dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagain tugas Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya di wiayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya, tugas pembantuan dan tugas lainnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.
2. Sekretaris
ˉ Subbag Umum
ˉ Subbag Keuangan
ˉ Subbag Perencanaan
3. Bidang Tata Kota dan Perdesaan
ˉ Subbid Tata Ruang
ˉ Subbid Air Bersih
ˉ Subbid Penyehatan Lingkungan
4. Bidang Ciptakarya dan Perumahan
ˉ Subbid Tata Bangunan/Gedung
ˉ Subbid Permukiman dan Perumahan
ˉ Subbid Jasa Konstruksi
5. Bidang Kebersihan dan Pertamanan
ˉ Subbid Tata Bangunan/Gedung
ˉ Subbid Permukiman dan Perumahan
6. Bidang Binamarga
ˉ Subbid Jembatan
ˉ Subbid Jalan ˉ Subbid Peralatan
7. Bidang Sumber Daya Air
ˉ Subbid Pembangunan Pengairan
ˉ Subbid Bina Manfaat
ˉ Subbid Eksploitasi dan Pemeliharaan
Dalam rangka pembangunan prasarana wilayah, Dinas Pekerjaan Umum bidang Cipta Karya Kabupaten Pati mempunyai tugas pokok memberikan bimbingan dan bantuan teknis Rencana Tata Kota Dan Daerah, serta menyelenggarakan pembangunan pengendalian dan pembinaan (penyuluhan) teknis bangunan,pengawasan dan penyuluhan dibidang pembangunan perumahan kota dan desa.
Dalam rangka pembangunan prasarana wilayah, instansi ini melakukan fungsi:
ˉ Pelaksanaan perintisan pembangunan dan bantuan pengendalian tugas-tugas kegiatan di bidang Ke Cipta Karyaan.
ˉ Pemberian bimbingan teknis di bidang ke Cipta Karyaan kepada masyarakat dan Kepala Pemerintah Kabuapten setempat yang bersifat fungsional.
ˉ Pelaksanaan Tata Usaha Cabang Dinas.
Gambar 7. 2
Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum
D. Dinas Kesehatan Kabupaten Pati
Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan. Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok mempunyai fungsi :
ˉ Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan
ˉ Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang kesehatan.
ˉ Pembinaan dan pelaksanaan bidang kesehatan
ˉ Pengembangan sistem kesehatan
ˉ Pengembangan tenaga kesehatan
ˉ Penyusunan rencana penggerakan pelaksanaan dan monitoring evaluasi prohram bidang kesehatan
ˉ Pelaksanaan penyuluhan kesehatandan pembinaan kesehatan masyarakat ˉ Pembinaan terhadap penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat ˉ Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar
ˉ Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap pemberantasan penyakit
ˉ Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan peralatan dinas.
ˉ Pelaksanaan pembinaan terhadap UPTD
ˉ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya
Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pati terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris (terdiri atas : Subbag Umum, Subbag Keuangan, dan Subbag Program)
c. Bidang Kesehatan Keluarga d. Bidang Promosi Kesehatan
Gambar 7. 3
Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan
E. Badan Lingkungan Hidup
Tugas Pokok Badan Lingkungan Hidup yaitu membantu bupati dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dibidang pengendalian dampak lingkungan hidup.
Badan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas pokok mempunyai fungsi :
a. Perumusan program pengendalian dampak lingkungan hidup
b. Perumusan kebijaksanaan operasional pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta kerusakan lingkungan
c. Pengelolaan laboratorium lingkungan
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
e. Pengendalian konservasi dan keanekaragaman hayati f. Perumusan Kebijakan, Pengkoordinasian dan pengendalian. g. Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan
Susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretaris
ˉ Subbag Umum Kepegawaian
ˉ Subbag Keuangan
ˉ Subbag Program
c. Bidang Tata Lingkungan
d. Bidang Pengendalian dan Pemulihan
e. Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan
Gambar 7. 4
Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup
F. PDAM
PDAM termasuk unit ekstra struktural/ non struktural dan instansi pemerintah Kabupaten Pati dalam pembangunan prasarana wilayah. PDAM Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang bertugas di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati didampingi oeh Badan Pengawas.
Di bawah Direktur Utama terdapat dua orang Direktur (Direktur Bidang Umum dan Direktur Bidang Teknis). Kemudian beberapa bagian yang dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang terdiri dari beberapa seksi-seksi. Selain itu Direktur Utama juga membawahi secara langsung Kepala Unit, dimana unit ini terdiri dari tiga pelaksana.
Badan Pengawas melaksanakan tugasnya antara lain :
a. Merumuskan kebijaksanaan dibidang pengelolaan perusahaan daerah. b. Melakukan pengawasan sehari-hari atas jalannya perusahaan daerah. c. Mengawasi Pelaksanaan Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan
Daerah.
d. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan daerah.
e. Memberikan pendapat serta saran kepada Kepala Daerh dengan tembusan kepada Direktur Perusahaan.
f. Melakukan tugas-tugas pengawasan lain yang ditentukan oleh Kepala Daerah.
g. Memberikan laporan kepada kepala daerah secara berkala/ triwulan dan tahunan.
h. Memberikan petunjuk dan pengarahan berdasarkan kebijaksanaan kepala daerah.
i. Meneliti Rencana Anggaran Perusahaan Daerah dan menyiapkan
persetujuan Kepala Daerah, tiga bulan sebelum tahun buku mulai berlaku.
Dalam melaksanakan pengurusan dan pengelolaan perusahaan daerah, Direksi mempunyai tugas :
f. Menyelenggarakan administrasi umum.
g. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk perhitungan rugi/laba.
Dalam pembangunan Prasarana wilayah, PDAM mempunyai tugas :
a. Melaksanakan program RPIJM sektor air bersih.
b. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakan di bidang air minum
7.1.3. Identifikasi Kondisi SDM Pendukung
Berikut ini akan disajikan beberapa data mengenai jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kabupaten Pati :
Tabel 7. 1
Jumlah PNS Menurut Golongan I dan II
I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d
1 Sekretariat Daerah Kabupaten Pati 2 0 8 5 54 25 21 20 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2 0 1 0 5 1 2 1 3 Dinas Pekerjaan Umum 81 0 81 8 113 22 26 24 4 Dinas Kesehatan 2 0 9 9 156 80 187 101 5 Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan 0 0 0 0 1 0 2 1
Golongan I Golongan II
No Instansi
Sumber : Setda Kabupaten Pati 2008
Tabel 7. 2
Jumlah PNS Menurut Golongan III dan IV
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d
1 Sekretariat Daerah Kabupaten Pati 62 85 18 21 4 5 2 0
2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 12 8 4 15 1 4 0 0
3 Dinas Pekerjaan Umum 47 112 8 13 1 3 0 0
4 Dinas Kesehatan 176 182 76 30 10 9 1 0
5 Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan 8 2 5 6 1 1 0 0
No Instansi Golongan III Golongan IV
Sumber : Setda Kabupaten Pati 2008
Tabel 7. 3
Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA DIII S1 S2 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Pati 19 18 116 18 121 27 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1 1 11 1 29 12
3 Dinas Pekerjaan Umum 143 126 190 8 66 7
4 Dinas Kesehatan 22 55 478 307 151 25
5 Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan 0 0 4 2 14 7
No Instansi Tingkat Pendidikan
Tabel 7. 4
Jumlah PNS Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
s/d 25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56 L P
1 Sekretariat Daerah Kabupaten Pati 3 55 26 82 68 86 53 2 243 132
2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0 6 6 15 11 12 3 0 34 19
3 Dinas Pekerjaan Umum 2 37 16 81 80 211 130 0 501 56
4 Dinas Kesehatan 76 173 197 275 154 189 85 8 463 694
5 Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan 0 4 5 8 2 2 4 0 10 15 Jenis Kelamin Umur
No Instansi
Sumber : Setda Kabupaten Pati 2008
7.2.
KONDISI KELEMBAGAAN NON PEMERINTAH YANG
TERKAIT DENGAN PENYUSUNAN RPIJM KABUPATEN PATI
7.2.1. PKK (Program Kesejahteraan Keluarga)
Masyarakat sebagai hasil dan juga pelaku pembangunan sudah semestinya ikut terlibat dalam setiap tahap pembangunan. Lembaga dalam artian “Prenate” masyarakat yang paling esensi dalam masyarakat adalah “keluarga”, PKK merupakan sebuah organisasi non pemerintah yang dekat dengan keluarga.
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga merupakan suatu gerakan pembangunan masyarakat yang terorganisasi dan dikelola oleh suatu pengurusan yang dinamakan Tim Penggerak PKK. PKK merupakan sebuah lembaga masyarakat yang mempunyai akses dari atas sampai ke akar masyarakat (perkotaan dan perdesaan). Lembaga ini digerakkan oleh tim, dimulai dari tim penggerak PKK Tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai dengan desa/kelurahan.
Bidang pekerjaan yang dikelola oleh PKK ini tergambar pada Pokja-nya, yaitu :
1. Pokja I, membidangi :
• Penghayatan dan pancasila
• Gotong royong
2. Pokja II, membidangi :
• Pendidikan dan keterampilan
• Pengembangan kehidupan berkoperasi
• Program kelestarian lingkungan hidup
• Program perencaan sehat
7.2.2. PSB (Paguyuban Sampah Bersama)
PSB (Paguyuban Sampah Bersama) adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang kebersihan. Motivasi dasar terbentuknya PSB ini berkenaan dengan upaya mewujudkan sebuah instansi penanggulangan masalah kebersihan sebagai wadah urusan kebersihan. Organisasi ini juga menangani masalah selokan, pengangkutan sampah, iuran beserta cara penarikannya. Organisasi ini juga merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Pekerjaan Umum.
PSB (Paguyuban Sampah Bersama) terlaksana pada tingkat RT dn RW dengan bentuk organisasi sederhana dilengkapi perangkat organisasi, yakni Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Biasanya RT dan RW bertindak sebagai ketua persatuan.
7.3.
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN KELEMBAGAAN
Belum optimalnya peran pemerintah dalam memberikan pelayanan yang paripurna berakibat pada minimnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Selain itu, kekurangpahaman/ kekuarangtahuan masyarakat juga tak dapat dilepaskan dari terhambatnya akses pelayanan yang seharusnya ikut dinikmati dan dimanfaatkan oleh warga.
Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya kondisi ini :
a. Masalah kelembagaan dan manajemen pelayanan. Sampai sejauh ini, belum ada kesepakatan tentang pelembagaan fungsi pemerintah serta kriterianya. Akibatnya, terjadi kekaburan tugas dan tanggung jawab instansi pemerintah. Inefisiensi, kelambatan, ketidakmerataan pelayanan dan fasilitas sosial, overhead cost yang tinggi, serta ketidakpastian biaya yang harus dikeluarkan masyarakat menjadi fenomena umum.
guna merangsang peran swasta dalam penyediaan pelayanan yang tidak dapat dipenuhi sendiri oleh pemerintah.
c. Masalah keuangan pemerintah. Pemerintah memiliki keterbatasan sumber pendapatan dalam membiayai pelayanan dan pembangunan secara menyeluruh. Pemerintah pun dipaksa untuk mencari solusi alternatif. Salah satunya melalui peningkatan partisipasi dan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengadaan pelayanan. Untuk itu dibutuhkan sikap birokrasi yang proaktif dan bukannya reaktif, yang masih merupakan kecenderungan perilaku birokrasi saat ini.
d. Masalah radius pelayanan. Banyaknya jenis pelayanan, terutama di kota/daerah yang sulit dibatasi secara administrasi pemerintahan, pada akhirnya menyulitkan administrasi pelayanan dan koordinasi pembangunan. Untuk itu diperlukan kerjasama antar daerah dalam rangka pengelolaan berbagai pelayanan yang ada sehingga manfaatnya bisa dirasakan bersama.
7.4.
RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
Dari hasil analisis diatas maka tim peneliti mengajukan sepuluh rekomendasi untuk mengatasi penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Pati sebagai berikut :
a. Rekomendasi Kesisteman
ˉ Menetapkan sebuah kondisi awal dan periode transisi untuk memulai pembangunan dalam era otonomi.
ˉ Merancang bentuk organisasi sebagai sesuatau yang hidup (‘living thing’)
ˉ Menciptakan program inventarisasi lembaga pemerintahan yang
menyelenggarakan kewenangan pusat yang perlu diganti dengan institusi kota.
ˉ Pengembangan organisasi dan perencanaan wilayah sebagai baguian dari proses manajemen pembangunan yang integral
ˉ Perlu pemikiran kembali tentang konsep jabatan : struktural dan fungsional, dengan tujuan untuk membebaskan ikatan jenjang eselon.
ˉ Program pengembangan sistem kompetensi
ˉ Mulai menetapkan organisasi dalam enam jenis struktur : struktur minimal yang bersifat tetap, struktur kompetensi, struktur program, struktur anggaran, struktur pertanggungjawaban, dan struktur yang dibentuk oleh para manajer dalam pelimpahan tugas.
b. Rekomendasi Kepegawaian
ˉ Pedoman organisasi hendaknya mendorong pelimpahan wewenang
organisasi ke tingkat pengelolaan di bawahnya
ˉ Program untuk praktek terbaik dalam pemerintah kota
ˉ Membentuk satuan gugus tugas untuk mengembangkan indikator kinerja dan menyusun ketatapan pengelolaan pelayanan dan kualitas
ˉ Program pengembangan pengelolaan kualitas
ˉ Peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan perlu diperkuat dengan prinsip partisipasi yang kuat dalam pengelolaan, untuk diterapkan pada sistem secara keseluruhan
ˉ Satuan tugas wajib menyampaikan rekomendasi menyangkut
pengelolaan dan kontrak proyek
ˉ Pengelolaan proyek sebagai kualifikasi spesialis
ˉ Persiapan proyek program pembenahan ketidakmerataan distribusi aset ˉ Pelatihan staf tentang organisasi
ˉ Program pedoman pengelolaan yang baik
ˉ Program sosialisasi lewat media cetak
ˉ Memperhatikan tindakan pencegahan pembentukan instansi lintas daerah
6.1. PENDAHULUAN...Error! Bookmark not defined.
6.2. KONDISI KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI.Error!
Bookmark not defined.
6.2.1. BAPPEDA Kabupaten Pati... 3
6.2.2. Sekretariat Daerah... 2
6.2.3. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati... 7
6.2.4. Dinas Kesehatan Kabupaten Pati... 10
6.2.5. Badan Lingkungan Hidup... 12
6.3. KONDISI UNIT EKSTRA STRUKTURAL/ NON STRUKTURAL DAN INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PATI...Error! Bookmark not defined. 6.4. KONDISI KELEMBAGAAN NON PEMERINTAH YANG TERKAIT DENGAN PENYUSUNAN RPIJM KABUPATEN PATI... 16
6.4.1. PKK (Program Kesejahteraan Keluarga)... 16
6.4.2. PSB (Paguyuban Sampah Bersama)... 17
Gambar 6. 1 Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ... 6
Gambar 6. 2Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum... 9
Gambar 6. 3Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan... 11
Gambar 6. 4Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup... 13
Tabel 6. 1Jumlah PNS Menurut Golongan I dan II... 15
Tabel 6. 2Jumlah PNS Menurut Golongan III dan IV... 15
Tabel 6. 3Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 15