• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk sepeda motor Honda Supra X 125 : studi kasus Supra X 125 di daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk sepeda motor Honda Supra X 125 : studi kasus Supra X 125 di daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban - USD Repository"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

Klitren, Kotabaru, Terban

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Maria Novena Kristiastuti 032214096

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv   

di usahakan

(James J )

Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan.

(Matius 7:7

)

   

 

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Bapak Ibu tercinta

Adiku tersayang

(5)
(6)

A Case Study on Supra X 125 User’s at Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru and Terban, Yogyakarta

Maria Novena Kristiastuti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The purpose of this research was to know consumer’s attitude toward the dimention quality of Supra x 125. The type of this research was a case study and the number of sample taken was 100 respondents using Purposive Sampling technique.

The analysis techniques used in this study were Percentage analysis, Multiattribute Attitude Model (MAM) Analysis, and Priority Interest Analysis.

(7)

Studi kasus Supra X 125 Di Daerah Baciro, Demangan Baru,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk Supra X 125. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase, analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), analisis prioritas kepentingan.

Berdasarkan hasil analisis persentase, dapat disimpulkan bahwa konsumen Supra X 125 sebagian besar terdiri atas laki-laki 55%, dengan dominasi kelompok usia 17-22 tahun 34%, yang mempunyai pekerjaan pelajar atau mahasiswa 44%, yang mempunyai penghasilan kurang dari Rp 500.000,00 30%, yang berpendidikan tarakhir SMU atau sederajat 44%, dan yang sudah menggunakan Supra X 125 selama 6 bulan hingga 1 tahun 39%. Berdasarkan hasil analisis prioritas kepentingan, atribut kehandalan mempunyai nilai yang terbesar yaitu 2800, diikuti oleh atribut serviceability dengan nilai sebesar 2700, atribut feature dengan nilai sebesar 2460, dan yang terkecil atribut estetika dengan nilai sebesar 2030. Berdasarkan hasil analisis MAM, dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap dimensi kualitas Supra X 125 adalah sangat baik atau positif. Nilai sikap konsumen terhadap atribut dimensi kualitas Supra X 125 adalah sebesar 17,20.

(8)
(9)

viii   

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan rahmatNya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul ‘Analisis Sikap Konsumen terhadap dimensi kualitas produk Sepeda motor Honda Supra X 125’ telah dapat penulis selesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama pelaksanaan penelitian ini, penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak yang memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk, dan nasihat dari permulaan sampai selesainya skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. The Lord of Jesus Christ pelindung, penjaga, dan pembimbing jalanku selama ini. Dia yang tidak pernah merasa jenuh untuk menemaniku, mencintaiku, dan selalu mendengarkan keluh kesahku.

2. Bapak Drs. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(10)

ix   

5. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik.

7. Kepala BAPPEDA Kepatihan Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan bantuan selama penulis mengadakan penelitian .

8. Kepala BAPPEDA Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Bapak dan ibuku yang tercinta, terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku terima… Maaf kalau aku sering bandel dan memberontak… Dukunganmu adalah motivasi terbesarku untuk menyelesaikan skripsi ini.

(11)

x   

12. Almarhum Eyang Kakung, Eyang Putri, dan Simbah Putri yang ada di surga, atas dukungan dan doa sehingga penulis dapat terus menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

13. Keluarga Besar Daniel Barsuwolo dan Keluarga Besar Tondinomo yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas doa dan dukungannya.

14. Keluarga Bapak Purwanto, atas segala kehangatan keluarga, dukungan, keramahan, terimakasih sudah menjadi rumah ‘keduaku’.

15. Sobat-sobatku Mevy, Silvi, Ivana, Asih, Sisca, Kameliya, Wika, Boring, Reta Mbak yeni, Mbak Lusy, Mbak Putri, Sigit, (makasih kalian semua setia menghiburku), Mas Wawan (Makasih atas bantuan dan dukungannya), dan tidak lupa buat temen-temen semua dan manajemen 03…yang tidak bisa saya sebut satu persatu terima kasih atas bantuan dan support yang juga mendorongku untuk selalu kuat menghadapi penyelesaian skripsi ini.

(12)

xi   

18. Semua pihak yang tak dapat disebut satu persatu dan telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis terbuka untuk segala kritik, saran serta usulan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, Agustus 2008

(13)

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Motto dan Persembahan ... iv

Pernyataan Keaslian Karya ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7

B. Pengertian Pemasaran ... 7

C. Konsep pemasaran ... 8

(14)

F. Sikap Konsumen ... 15

Karakteristik Sikap ... 15

Komponen Sikap ... 16

Fungsi Sikap ... 18

Sifat Sikap ………. 19

Hubungan Sikap dengan perilaku ………... 20

Pembentukan Sikap ………. 22

Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Konsumen ……….. 23

G. Klasifikasi Produk ... 24

H. Dimensi Kualitas Produk ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

D. Variabel Penelitian ... 27

E. Jenis dan Sumber Data ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 27

G. Definisi Operasional Variabel ... 29

(15)

K. Teknik Analisis Data ……….. 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK ... 38

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi penelitian ... 41

B. Teknik Pengujian Instrumen ... 42

C. Analisis Persentase... 45

D. Analisis Prioritas Kepentingan ... 49

E. Analisis Multiatribute Attitude Model ... 52

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 65

C. Keterbatasan Penelitian... 66 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I. Lampiran Kuesioner

II. Lampiran Out Put SPSS Reliabilitas dan Validitas

(16)
(17)

Tabel V.3 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel V.4 Persentase Respoonden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel V.5 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 47

Tabel V.6 Persentase Responden Berdasarkan Pendapatan ... 47

Tabel V.7 Persentase responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 48

Tabel V.8 Persentase Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Supra X 125 49 Tabel V.9 Urutan Kepentingan ……….. 50

Tabel V.10 Perhitungan Bobot Rata-rata ……….. 50

Tabel V.11 Frekuensi dan Bobot Prioritas Kepentingan Konsumen ... …… 52

Tabel V.12 Feature ... 53

Tabel V.13 Kehandalan ……… 54

Tabel V. 14 Serviceability ……… 55

Tabel V. 15 Estetika ……… 55

Tabel V.16 Selisih Nilai Ideal belief Rata-rata ……… 56

Tabel V.17 Perhitungan Sikap Konsumen dengan MAM ……… 57

Tabel V.18 Menentukan Interval Skala Sikap ……….. 58

(18)

A. Latar Belakang Masalah

Transportasi sudah menjadi bagian dari hidup manusia selama ini. Dengan adanya alat transportasi manusia dapat melakukan berbagai perjalanan dan aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Alat transportasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu alat transportasi udara seperti pesawat terbang, alat transportasi laut seperti kapal laut dan alat transportasi darat seperti mobil, sepeda motor. Saat ini alat transportasi darat sangat mendominasi dari ketiga jenis alat transportasi di atas. Dengan meningkatnya jumlah permintaan akan sarana transportasi oleh konsumen, berakibat banyak bermunculan perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif.

Perusahaan-perusahaan otomotif banyak melakukan inovasi atau perubahan serta berbagai pengembangan produk dalam meningkatkan kapasitas penjualan produknya untuk menghadapi persaingan dengan para pesaingnya dengan tetap menjaga kualitas dari produk itu sendiri. Di samping untuk pengembangan produk, inovasi juga dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat bertahan, berkembang dan mempunyai suatu keunggulan. Dengan tetap menjaga kualitas produknya, maka setiap perusahaan yang bergerak dibidang otomotif tetap dapat menjaga jumlah angka penjualan.

(19)

Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang banyak digemari oleh masyarakat. Masyarakat semakin menyadari pentingnya suatu alat transportasi khususnya sepeda motor, sehingga banyak masyarakat yang membeli sepeda motor sebagai alat transportasi mereka. Dibanding dengan alat transportasi yang lain yang dapat dimiliki oleh masyarakat seperti mobil, sepeda motor menjadi salah satu alternatif yang menarik, hal ini disebabkan oleh harga sepeda motor yang umumnya dapat terjangkau oleh masyarakat. Selain harga yang terjangkau, sepeda motor juga mudah untuk dioperasikan oleh setiap orang.

Masyarakat dewasa ini semakin pandai dan semakin pintar dalam melakukan pemilihan produk. Mereka menginginkan produk dengan kualitas yang baik dengan tetap menginginkan harga yang terjangkau. Hal itulah yang menyebabkan pabrikan sepeda motor Jepang seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan produk-produk motor Cina berinovasi memproduksi sepeda motor dengan harga yang terjangkau.

Untuk mempertahankan positioning produknya, Honda banyak melakukan berbagai perubahan atau inovasi dan tentunya dengan tetap menjaga kualitas dari produknya. Berbagai jenis sepeda motor baru dibuat dan dipasarkan salah satunya Honda Supra. Dari mulai Honda Supra, Supra X, Supra XX, Supra V, Supra Fit dan yang terakhir dikeluarkan oleh Honda adalah Honda Supra X 125. Semua itu dilakukan Honda untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam

(20)

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud meneliti dimensi kualitas dari sepeda motor Honda Supra X 125 dengan judul “Analisis Sikap Konsumen terhadap Dimensi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Supra X 125”. Penelitian ini dilakukan agar perusahaan atau dealer dapat mengetahui urutan kepentingan dimensi kualitas dari Supra X 125 sehingga dari penilaian konsumen perusahaan dapat mengetahui dimensi mana yang dijadikan prioritas dalam keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Supra X 125 ? 2. Bagaimana sikap konsumen terhadap kualitas produk sepeda motor Supra X

125 ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Sepeda motor yang diteliti adalah Honda Supra X 125.

2. Penelitian dilakukan di Baciro, Demangan Baru, Klitren. Kotabaru, Terban. 3. Responden yang diteliti adalah konsumen yang memilki dan menggunakan

(21)

4. Penilaian dimensi kualitas meliputi Feature, Kehandalan, Serviceability, Estetika.

5. Karakteristik konsumen yang diteliti meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, tingkat pendidikan , lama menggunakan.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Honda Supra X 125.

2. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk sepeda motor Honda Supra X 125.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan dan Dealer Sepeda Motor Honda

(22)

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan sarana penerapan ilmu dan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan serta sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan dan sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk Honda Supra X 125.

F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar pembahasan masalah dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

(23)

sampel, definisi operasional variabel, teknik pengujian kuesioner, serta teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan tentang Honda Indonesia dan data spesifikasi Honda Supra X 125.

Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang proses pengolahan data dan pembahasannya. `BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen Pemasaran

Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi keinginan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut.

Dalam perencanaan, pemasar harus membuat keputusan sebagai target pasar, pengembangan produk, penentuan harga, saluran distribusi, komunikasi, dan promosi. Sedangkan kegiatan mengkoordinir dan mengelola kegiatan pemasaran secara baik dikenal dengan istilah Manajemen Pemasaran.

Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan organisasi (Kotler dan Armstrong, 2001 : 18)

B. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kekuatan yang sangat berpengaruh di dalam dunia usaha. Selain itu pemasaran juga merupakan faktor penting di dalam mendirikan dan membina perusahaan. Dengan pemasaran perusahaan atau

(25)

industri dapat mempertahankan usahanya, berkembang dan mendapatkan laba. Untuk memahami arti pemasaran secara lebih jelas, dibawah ini penulis sajikan definisi-definisi mengenai pemasaran. Menurut Kotler (2004:7) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak-pihak lain. Sedangkan menurut Swastha ( 2002:10)Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

C. Konsep Pemasaran

(26)

sasaran dan penyampaian kepuasaan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.

Jadi dapat disimpulkan konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisinis yang mengatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang telah terpilih secara lebih efektif dari para pesaing merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Faktor pemuas kebutuhan konsumen sangat penting untuk tercapainya salah satu tujuan perusahaan. Dalam konsep pemasaran terdapat 3 unsur penting yang dipakai sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha 2002:18 ), yaitu :

1. Orientasi Pada Konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus : a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan

dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan. c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsir keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

(27)

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Laba itu sendiri merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut, perusahaan dapat menyediakan atau menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

D. Perilaku Konsumen

(28)

dikonsumsi, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaannya, dan dalam kondisi apa barang-barang dan jasa-jasa dibeli.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2000:223) yaitu:

1. Faktor Budaya

Faktor Budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan melihat peranan yang dimainkan oleh kultur, sub-klutur dan kelas sosial.

a. Kultur

Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dan keinginan serta perilaku seseorang. Seorang akan memperoleh nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya. Seorang anak yang di Indonesia mendapatkan nilai-nilai seperti : komunal, religius, kenyamanan hidup, solidaritas, orientasi keseimbangan duniawi dan surgawi.

b. Sub-Kultur

(29)

c. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai , minat, dan perilaku yang mirip. 2. Faktor sosial

Perilaku Konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

a. Kelompok acuan

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku sosial.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting di dalam masyarakat dan telah di riset secara ekstensif.

c. Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya, yaitu : keluarga, klub, organisasi. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran dan status.

3. Faktor Pribadi

(30)

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Konsumen

Konsumen akan membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya sesuai dengan tahap usianya. Konsumsi juga dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam siklus hidup mereka.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya, misalnya seorang manajer dalam melakukan kegiatan konsumsinya akan berbeda dengan tukang becak. Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dan rata-rata pada produk dan jasa mereka.

c. Keadaan Ekonomi

Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan, hutang, kekuatan untuk meminjam serta pendirian terhadap belanja dan menabung.

d. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat seseorang.

e. Kepribadian dan Konsep diri

(31)

konsisten dan tetap terhjadap lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisa perilaku konsumen bila tipe-tipe kepribadian dapat dikelompokkan dan terdapat korelasi yang kuat antara tipe-tipe kepribadian denagn plihan produk atau merk.

4. Faktor Psikologis a. Motivasi

Motivasi adalah kekuatan internal yang berorientasi pada aktivitas individu dalam mencapai kepuasan atau pencapaian tujuan

b. Persepsi

Persepsi adalah proses menyeleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk membuat suatu pemahaman.

c. Pengetahuan

Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam suatu individu yang berasal dari pengalaman.

d. Kepercayaan dan Sikap Pendirian

(32)

F. Sikap Konsumen. 1. Pengertian Sikap

Menurut Engel (1994: 53), sikap adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan.

Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa sikap berarti evaluasi dari suatu pengalaman langsung maupun tidak langsung terhadap suatu objek dari pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara membeli produk yang kita lihat dan menarik. Demikian halnya dengan penilitian ini, penulis memfokuskan sikap pada konsumen yang telah mempunyai pengalaman menggunakan produk sepeda motor Honda Supra X 125 sehingga konsumen dapat langsung merasakan apa yang digunakannya dan memberi nilai positif atau negatif atas produk tersebut.

Sikap konsumen didasarkan pada pandangan terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman atau dari yang lainnya. Dalam pemasaran, perlu dipelajari jiwa dan cara berpikir dari sikap sesorang yang kemudian diharapkan dapat digunakan dalam menentukan perilaku seseorang.

2. Karakteristik sikap

(33)

belajar, kepribadian dan sikap. Untuk dapat dibedakan dengan faktor intern, sikap memiliki karakteristik tertentu. Menurut Loudon dan Bitta (1993:211) ada empat karakteristik sikap, yaitu:

a. Sikap mempunyai objek

Sikap mempunyai objek, artinya selalu mempunyai hal yang dianggap penting. Objek sikap dapat berupa sesuatu yang nyata.

b. Sikap mempunyai arah, tingkatan dan intensitas

Sikap mempunyai arah, tingkatan dan intensitas artinya sikap seseorang terhadap objek akan menunjukkan perilaku seseorang, kecuali sikap seseorang mempunyai derajat tertentu, sampai orang merasa senang atau tidak senang terhadap suatu objek. Sedangkan tingkat intensitas seseorang ditentukan oleh pendiriannya.

c. Sikap mempunyai struktur

Sikap dikatakan mempunyai struktur karena ada bentuk yang jelas. d. Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari

Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, artinya sikap dibentuk dari pengalaman individu terhadap kenyataan. Pengalaman ini dapat bersifat langsung atau tidak langsung.

3. Komponen sikap

(34)

a. Cognitive (or thinking)

Komponen cognitive berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang terhadap objek atau fenomena. Komponen cognitive berisi kepercayaan seseorang mengenai objek sikap. Kepercayaan datang dari apa yang telah dilihat dan diketahui.

b. Affective (or feeling)

Komponen affective menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum disamakan dengan seseorang perasaan yang dimliki terhadap sesuatu. Respon affective mengarah pada preferensi dan terhadap suatu objek.

c. Conative (or action)

Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Asumsi dasar adalah bahwa kepercayaan dan perasaan mempengaruhi perilaku. Respon conative ini mengacu pada perilaku pembelian yang berupa “niat untuk membeli” dan “membeli”.

(35)

4. Fungsi sikap

Menurut Assael (1995:275-278) sikap mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi Penyesuaian

Fungsi mengarahkan orang untuk menyukai atau menghargai objek terlepas dari rasa menyukai atau tidak menyukai produk tersebut.

1) Fungsi ini membantu konsumen untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

2) Sikap konsumen bergantung pada besarnya tingkatan persepsi konsumen terhadap suatu pemasaran.

b. Fungsi Ego-defensif (Pertahanan Ego)

1) Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri dari ancaman. 2) Kenyataan bahwa banyak ekspresi-ekspresi sikap yang keluar

merefleksikan kebalikan-kebalikan dari apa yang dipersepsikan orang tehadap dirinya.

c. Fungsi Ekspresi Nilai

1) Konsumen mengambil sikap tertentu dalam usaha untuk menterjemahkan nilai-nilai mereka ke suatu yang lebih nyata dan lebih mudah.

(36)

`d. Fungsi Pengetahuan

1) Manusia mempunyai kebutuhan dan lingkungan yang teratur sehingga mereka mencari konsistensi, definisi, stabilisasi, dan pemahaman.

2) Kebutuhan akan pengetahuan pada apa yang kita butuhkan diketahui.

5. Sifat sikap

Sifat yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Beberapa sikap mungkin dipegang dengan keyakinan kuat, namun ada kalanya dipegang dengan keyakinan yang minim.

Menurut Engel (1994:338) memahami tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena :

a. Dapat mempengaruhi kekuatan yang dihubungkan diantara sikap dan perilaku. Sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila kepercayaan konsumen rendah mungkin tidak merasa nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap yang sudah ada. Sebagai gantinya , mereka mungkin mencari informasi tambahan sebelum meningkatkan diri mereka.

(37)

6. Hubungan sikap dengan perilaku

Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara sikap dengan perilaku menurut Engel, dkk (1994:341) adalah sebagai berikut: a. Faktor Pengukuran

Pengukuran sikap terhadap suatu produk ini terbatas pada peramalan perilaku di masa datang. Yang menentukan daya ramal pengukuran tersebut adalah seberapa baik pengukuran tersebut menangkap empat elemen perilaku, yaitu

1) Tindakan

Elemen ini mengacu pada perilaku spesifik, yaitu perilaku pembelian yang didasarkan pada ketenaran suatu merek. Misalnya seseorang ingin membeli sepeda motor, ia akan memilih produk sepeda motor yang memiliki kualitas yang bagus.

2) Target

Elemen ini dapat menjadi sangat umum atau sangat spesifik bergantung pada perilaku konsumen terhadap suatu produk. 3) Waktu

(38)

4) Konteks

Konteks mengacu pada tempat atau situasi yang diharapkan terjadi, misalnya : dimana saya dapat membeli produk sepeda motor Honda Supra X 125.

b. Interval Waktu

Sikap diukur tepat sebelum pembelian aktual terjadi. Namun, pemasaran tertarik untuk mengungkapkan sikap sekarang ini untuk meramalkan perilaku pada waktu yang masih agak jauh. Potensi perubahan ini mengesankan bahwa kekuatan hubungan sikap dan perilaku akan dipengaruhi oleh interval waktu antara pengukuran sikap dan pelaksanaan perilaku.

c. Pengalaman

(39)

hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam upaya perbaikan atau inovasi produk di masa datang.

d. Pengaruh Sosial

Perilaku seringkali dipengaruhi oleh tekanan dari lingkungan sosial daripada sikap pribadi.

7. Pembentukan Sikap

Menurut Engel (1994:340) pembentukan sikap dibagi ke dalam dua peranan, yaitu :

a. Peranan Pengalaman Langsung

Sikap seringkali terbentuk sebagai hasil kontak langsung dengan objek sikap. Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut dengan kepercayaan yang lebih besar. Konsisten dengan hal tersebut, penelitian memperlihatkan bahwa konsumen memiliki keyakinan yang jauh lebih kuat mengenai sikap terhadap produk bila didasarkan pada pemakaian produk aktual dibandingkan bila didasarkan pada iklan saja (Engel 1994:340).

b. Peranan Pengalaman Tidak Langsung

(40)

produk yang bersangkutan terbatas pada apa yang mereka lihat di iklan-iklan (Engel 1994:340).

8. Faktor-Faktor yang mempengaruhi sikap konsumen

Pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya melainkan berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan objek tertentu. Dalam pembentukan dan perubahan sikap ini terdapat faktor-faktor intern dan ekstern pribadi individu yang memegang peranan.

a. Faktor intern

1) Selektivitas Sendiri

Selektivitas senantiasa berlangsung karena keterbatasan individu atau manusia untuk menerima semua rangsangan yang dating dari lingkungan dengan taraf perhatian yang sama.

2) Daya pilih sesuai dengan keinginannya

Minat perhatiannya untuk menerima pengaruh yang datang dari luar dirinya.

b. Faktor Ekstern

(41)

G. Klasifikasi Produk Sepeda Motor Supra X 125

Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan macam-macam karakteristik produk, seperti daya tahan, wujud dan penggunaan. Tiap jenis produk memiliki satu strategi bauran pemasaran yang sesuai. Untuk motor Supra X 125 dapat dikategorikan sebagai produk yang tahan lama (durable goods ) dimana produk tersebut dapat digunakan berkali-kali dan biasanya memerlukan pelayanan dan garansi produk yang lebih baik.

Disamping itu jika dilihat dari keterlibatan pembelian, motor Supra X 125 termasuk dalam high involvement goods atau produk dengan keterlibatan

tinggi. Dibutuhkan keterlibatan tinggi bagi konsumen untuk memutuskan membeli produk tersebut atau tidak. Hal tersebut terjadi karena membeli sepeda motor tidaklah sama dengan membeli makanan ringan atau barang-barang tidak tahan lama yang lain. Pengaruh keterlibatan yang tinggi ini juga ditunjang dengan harga sepeda motor yang mahal dan apabila produk tersebut telah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi setelah dilakukan pembayaran.

(42)

H. Dimensi Kualitas Produk

Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis, terutama untuk produk manufaktur (Tjiptono 2001:27) Dimensi-dimensi tersebut adalah :

1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk ini.

2. Ciri-ciri keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan lama produk tersebut dapat terus digunakan.

6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

(43)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

lapangan yaitu suatu penelitian terhadap obyek tertentu yang populasinya

terbatas, sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian ini hanya

terbatas pada beberapa obyek yang akan diteliti.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Waktu penelitian : Bulan Juni-Juli 2008

2. Lokasi penelitian : Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru,

Terban.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian adalah pengguna Honda Supra X 125 yang ditemui

dikawasan Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban.

2. Obyek Penelitian adalah sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk

sepeda motor Supra X 125 yang meliputi Features, Kehandalan,

Serviceability, Estetika.

(44)

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Sikap konsumen adalah ekspresi perasaan seseorang yang

mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak terhadap suatu objek.

2. Variabel Dimensi kualitas yang melekat pada produk sepeda motor Supra

X 125 yang meliputi Performance, Features, Reliability, Conformance,

Durability, Serviceability, Estetika, Perceived.

E. Jenis Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner

mengenai sikap konsumen terhadap dimensi kualitas pada produk Honda

Supra X 125 Kodya Yogyakarta.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi lain yang berkaitan

dengan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan langsung pada konsumen yang menggunakan

produk Honda Supra X 125.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara

(45)

3. Kuesioner

Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan

kepada responden (konsumen) Honda Supra X 125.

Dalam penelitian ini kuisioner yang digunakan terbagi dalam tiga bagian

yaitu :

Bagian I : berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik

konsumen.

Bagian II : berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data

tentang sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk yang bersifat

belief. Belief yaitu suatu kondisi yang diperoleh konsumen terhadap

dimensi kualitas produk (dalam kenyataannya). Dan

pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data tentang sikap konsumen terhadap

dimensi kualitas produk yang bersifat ideal. Ideal yaitu suatu kondisi yang

diharaakan oleh konsumen terhadap dimensi kualitas.

Dimana dimensi kualitas tersebut mempunyai skor data :

Sikap konsumen skor

• Sangat Setuju (SS) 5

• Setuju (S) 4

• Netral (N) 3

• Tidak Setuju (TS) 2

(46)

Bagian III : berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui urutan

tingkat kepentingan terhadap dimensi kualitas produk yang terdiri atas

feature, kehandalan, serviceability, estetika.

G. Definisi Operasional

1. Sikap Konsumen adalah penilaian konsumen atas produk tertentu. Sikap

Konsumen akan diketahui setelah konsumen yang bersangkutan

mengkonsumsi atau memakai produk tersebut.

2. Dimensi Kualitas adalah atribut-atribut spesifikasi tertentu yang dapat

digunakan untuk menunjang harapan konsumen akan suatu produk.

3. Performance (kinerja), yaitu karakteristik pokok dari produk inti.

4. Features yaitu karakteritik pelengkap atau tambahan.

5. Reliability (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.

6. Conformance (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan

operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

7. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan.

8. Serviceability yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang

memuaskan.

9. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk.

10.Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung

(47)

11. Konsumen adalah orang-orang yang menggunakan atau memakai sepeda

motor Honda Supra X 125.

H. Populasi dan Sampel

1. Populasi disini adalah jumlah keseluruhan pengamatan yang menjadi

perhatian kita. Populasi ini dipilih yang erat hubungannya dengan masalah

yang diteliti, sehingga dalam hal ini populasi tersebut adalah konsumen

yang mempunyai sepeda motor Honda Supra X 125.

2. Metode Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik non random sampling karena jumlah anggota populasi tidak

diketahui dan tidak ada daftar nama anggota populasi. Teknik non random

sampling yang dipilih purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini anggota sampel yang

dipilih harus memenuhi kriteria tertentu sesuai kebutuhan penelitian.

Kriteria tersebut sebagai berikut :

1) Responden adalah konsumen yang memiliki dan menggunakan sepeda

motor Honda Supra X 125.

2) Responden yang dituju adalah konsumen yang mudah dijangkau oleh

peneliti.

3) Responden adalah konsumen yang berdomisili di Daerah Baciro,

(48)

I. Teknik Pengukuran Data

Untuk mengukur tanggapan konsumen terhadap dimensi kualitas produk

Honda Supra X 125 yang ditawarkan, penulis menyebarkan kuesioner kepada

responden yaitu konsumen yang menggunakan produk Honda Supra X 125

Kodya Yogyakarta. Kuesioner yang diberikan bersifat tertutup dan alternatif

jawaban yang disediakan adalah :

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Netral

4. Tidak Setuju

5. Sangat Tidak Setuju

Karena data tersebut masih dalam bentuk dat kualitatif maka

pengukuran harus dikuantitatifkan dengan langkah scoring, dengan

menggunakan Skala Likert, maka skor terhadap alternatif jawaban

responden setiap item pertanyaan sebagai berikut :

Skor Alternatif Jawaban

Alternatif jawaban Skor

(49)

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Uji validitas yaitu tingkat ketepatan penggunaan alat pengukur terhadap suatu

suatu gejala untuk menguji tingkat validitas masing-masing item pada

kuesioner dengan menggunakan teknik korelasi “Product Moment” yang

rumusnya sebagai berikut (Husein Umar, 2005:133)

xy

rXY : koefisien korelasi product moment

X : Nilai atau skor dari variabel

Y : Nilai atau skor dari total variabel

XY : Jumlah hasil kali antara x dan y

N : Banyaknya sampel yang diuji coba

Untuk menentukan apakah instruemen itu valid atau tidak valid maka

ketentuannya adalah sebagai berikut :

Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen tersebut dikatakan valid.

Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrument tersebut

dikatakan tidak valid.

4. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya

(50)

keterandalan digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach ( Umar, 2003: 96)

Dalam taraf signifikasi 5%, apabila lebih besar dari r tabel,

maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dinyatakan memenuhi syarat

reliabilitas.

11

r

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

Analisis persentase akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah

mengenai karakteristik konsumen yang memiliki dan menggunakan sepeda

motor Honda Supra X 125 dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat

pendapatan, dan tingkat pendidikan. Analisis persentase mempunyai tujuan

untuk mengetahui gambaran atau profil konsumen yang memiliki dan

(51)

Rumus persentase menurut Sugiyono (1993:63) adalah :

nx P =

N

Keterangan :

P = jumlah persentase

nx = jumlah yang akan dianalisis

N = jumlah total

2. Analisis dengan Multiatribut Attitude Model

Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk

Honda Supra X 125, digunakan alat analisis lainnya yaitu Multiattribute

Attitude Model (Engel, 1994 :353)

a. Menentukan urutan atribut yang dipertimbangkan konsumen saat

membeli produk Honda Supra X 125.

b. Menentukan Wi (bobot rata-rata atribut) dengan rumus :

Wi =nilaima

sinnilaiatribg_masinutgatribut x 100

c. Menentukan skor untuk masing-masing unsur ideal belief dengan

angka 5 sampai dengan 1 seperti berikut :

Sikap Konsumen Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

(52)

3. Netral (N) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

d. Mencari nilai ideal dan belief

Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan

konsumen terhadap atribut

Rumus yang digunakan adalah :

Nilai Ideal rata-rata : Total skor Ideal : Absolut

Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen pada atribut

Rumus yang digunakan adalah :

Nilai Belief rata-rata : Total skor Belief : Absolut

e. Memasukan data dalam bentuk tabel, kemudian memasukan dalam

rumus MAM

Rumus MAM (Engel, 1994: 353)

Keterangan rumus:

Ab = Sikap konsumen secara keseluruhan terhadap suatu obyek yang

diteliti.

Wi = Bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i.

(53)

Li = Nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i.

N = Jumlah atribut yang diteliti.

f. Memasukan ke dalam rumus dengan skala Likert dengan rumus:

(Sugiyono, 1994 :73)

( Sikap-1) x 100 = X, hasilnya (5-1) x 100 = 400

Sehingga skala sikap adalah sebagai berikut:

0 80 160 240 320 400

Positif Negatif

Keterangan skala;

0-79,9 = sangat baik

80-159,9 = baik

160-239,9 = cukup

240-319,9 = tidak baik

320-400 = sangat tidak baik

Hasil perhitungan nilai sikap semakin mendekati 0 maka sikap

konsumen secara keseluruhan semakin baik atau positif, tetapi apabila

nilai sikap semakin mendekati 400, maka sikap konsumen keseluruhan

(54)

3. Analisis Prioritas Kepentingan

Masalah ketiga akan dianalisis dengan menggunakan analisis prioritas

kepentingan. Analisis ini berdasarkan atas jawaban responden dari

kuesioner bagian yang ketiga yaitu dengan memberi nilai peringkat pada

masing-masing dimensi kualitas sebagai berikut:

Peringkat 1 diberi skor 4

Peringkat 2 diberi skor 3

Peringkat 3 diberi skor 2

(55)

38   

(56)

Data Spesifikasi Honda Supra X 125 Panjang x lebar x tinggi : 1.889 x 702 x 1.904 mm Jarak sumbu roda : 1.242 mm

Jarak terendah ketanah : 138 mm

Berat kosong : 105 kg / 103 (Tipe spoke) Tipe rangka : Tulang punggung Tipe suspensi depan : Teleskopik

Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dan peredam kejut ganda Ukuran ban depan : 70/90 – 17 M / C 38P

Ukuran ban belakang : 80/90 – 17 M / 44P Rem depan : Cakram double piston

Rem belakang : Cakram single piston / Tromol (Tipe Spoke) Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter

Tipe mesin : 4 langkah, SOHC, pendinginan udara Diameter x langkah : 52,4 x 57,9 mm

Volume langkah : 124,8 cc Perbandingan kompresi : 9,0 : 1

Day maksimum : 9,3 PS / 7.500 rpm Torsi maksimum : 1,03 kgf. m / 4000 rpm

(57)

Gigi transmisi : Kecepatan bertautan tetap Pola pengoperan gigi : N-1-2-3-4-N (rotari)

Starter : Pedal dan elektrik

Aki : 12 V – 3,5 Ah

(58)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada konsumen produk sepeda motor Honda Supra X 125 di Daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap konsumen dalam mengambil keputusan pembelian produk sepeda motor Honda Supra X 125 . Alasan pemilihan produk ini sebagai obyek penelitian karena produk sepeda motor Honda Supra X 125 sudah banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat di Daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban sehingga penulis tidak mengalami kesulitan dalam mencari responden.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis atau kuesioner kepada 100 responden sebagai sampel.

Kuesioner yang dibagikan kepada konsumen terdiri dari tiga bagian yaitu :

Bagian pertama berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden. Bagian kedua berisi pertanyaan untuk memperoleh data tentang sikap

konsumen terhadap atribut-atribut sepeda motor Honda Supra X 125.

Bagian ketiga berisi pertanyaan untuk mengetahui urutan tingkat kepentingan terhadap atribut Honda Supra X 125.

(59)

B. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dimaksudkan untuk menyelidiki kevalidan dan keandalan instrumen atau angket yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas masinh-masing instrumen.

1. Uji Validitas

Dalam pengujian ini koefisien korelasi kritis diperoleh dari tabel distribusi r dengan menggunakan derajat bebas (N-2) = 30-2 = 28 dan taraf signifikan sebesar 5 % diperoleh nilai r-tabel = 0,306. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r hitung (untuk r tiap butir pertanyaan terhadap skor total) lebih besar dari nilai r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.

(60)

Pengujian Validitas Sumber : Data Primer diolah (2008)

(61)

terdapat 2 butir yang gugur yaitu butir no.3 dan butir no. 6 dengan koefisien korelasi < r tabel. Sedangkan sisanya sebanyak 15 butir pertanyaan, koefisien korelasi diatas 0,306, sehingga dapat dinyatakan valid. Selanjutnya dari 15 butir yang valid dilakukan uji reliabilitas.

2. Pengujian Reliabilitas

Dalam pengujian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Program SPSS memberikan fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik Alpha Cronbach (rtt). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach (rtt) > r r tabel (Husein Umar , 2003: 96)

Hasil uji reliabilitas pertanyaan tentang variabel-variabel penelitian, dapat diringkas sebagaimana yang tersaji dalam tabel berikut ini.

Tabel V.2

Ringkasan hasil pengujian reliabilitas

Variabel Koef. Alpha

Crobach (rtt)

r-kritis Status

BELIEF 0,852 0,306 Reliabel (Handal) IDEAL 0,878 0,306 Reliabel (Handal) Sumber : Data primer diolah, 2008

(62)

handal. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

C. Analisis Persentase

Analisis persentase digunakan untuk menjelaskan mengenai karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan, lama menggunakan.

1. Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi individu dalam menyikapi suatu produk, hal ini berkaitan dengan tingkat kepentingan masing-masing jenis kelamin. Pria dan wanita cenderung berbeda dalam bersikap terhadap objek yang sama. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel V.3 di bawah ini.

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase

Pria 55 55%

Wanita 45 45%

Total 100 100%

Sum ber : dat a prim er 2008

(63)

dipilih oleh konsumen pria.

2. Umur Responden

Tabel V.4 Umur Responden

Usia Jumlah orang Persentase

17 - 22 tahun 34 34%

Dari data di atas menunjukkan bahwa responden yang menggunakan produk Sepeda motor Honda Supra X 125 di daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru dan Terban mayoritas berusia antara 17 - 22 tahun, yaitu sebesar 34 orang atau 34%, berusia antara 23 – 27 tahun yaitu sebanyak 22 orang atau 22%, berusia 28-33 tahun 17 orang atau 17%, berusia lebih 33 tahun 27 orang atau 27%. Kenyataan menunjukkan bahwa mayoritas konsumen yang menggunakan produk Sepeda motor Honda Supra X 125 di daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru dan Terban adalah berusia muda.

3. Pekerjaan

(64)

data seperti ditunjukkan tabel V.5 berikut Tabel V.5

Klasifikasi Responden berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah orang Persentase Pelajar / mahasiswa 44 44%

Pegawai Negeri / Pegawai

Swasta 30 30%

Wiraswasta 22 22%

Lain-lain 4 4%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2008

Dari tabel V.5 di atas menunjukan bahwa jenis pekerjaan responden mayoritas adalah pelajar / mahasiswa, yaitu sebesar 44% (44 orang ). Sedangkan jenis pekerjaan yang lain yaitu pegawai negeri/swasta sebesar 30% (30 orang), wiraswasta sebesar 22% (22 orang), dan responden yang memiliki pekerjaan lain-lain sebanyak 4% (4 orang). 4. Pendapatan

Tabel V.6

Klasifikasi Responden berdasarkan Pendapatan

Tingkat penghasilan Jumlah orang Persentase < Rp.500.000 30 30%

(65)

1.000.000 yaitu sebanyak 24 orang atau 24%, yang mempunyai penghasilan Rp 1.000.000-1.500.000 sebanyak 21 orang atau 21%, dan yang mempunyai penghasilan lebih dari Rp 1.500.000 sebanyak 25 orang atau 25%.

5. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, terdiri atas 4 kelompok, yaitu lulusan SD, lulusan SMP, lulusan SMU, lulusan Perguruan tinggi. Hasil analisis data karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti ditunjukkan pada Tabel V.7 berikut:

Tabel V.7

Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan Jumlah orang Persentase

Lulusan SD 3 3%

Lulusan SLTP 10 10%

Lulusan SLTA 44 44%

Lulusan Perguruan Tinggi 43 43%

Total 100 100%

Sumber : Data primer, 2008

(66)

Tabel V.8 Lama menggunakan

Lama menggunakan Jumlah orang Persentase < 6 bulan 23 23% 6 bulan - 1 tahun 39 39% > 1 tahun 38 38%

Total 100 100%

Sumber : data primer 2008

Berdasarkan lama menggunakan sepeda motor Honda Supra X 125, mayoritas adalah 6 bulan hingga 1 tahun yaitu sebesar 39 orang atau 39%. Selanjutnya adalah konsumen yang telah menggunakan produk sepeda motor tersebut lebih dari 1 tahun sebesar 38 orang atau 38% dan kurang dari 6 bulan sebesar 23 orang atau 23%.

D. Analisis Prioritas Kepentingan

Analisis prioritas kepentingan berguna untuk menganalisis urutan prioritas konsumen mengenai atribut-atribut feature, kehandalan, serviceability, estetika. Di bawah ini adalah frekuensi prioritas kepentingan

(67)

Bobot Rata-Rata Atribut (Wi)

Urutan Kepentingan Bobot Bobot Rata-Rata (Wi) 1

Setelah diketahui bobot rata-rata setiap atribut, selanjutnya menghitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada masing-masing atribut dan hasilnya dikalikan dengan bobot rata-rata tersebut.

Tabel V.10

Serviceability 25 33 29 13

Estetika 19 14 18 49

(68)

= ( 23 x 40 ) + ( 23 x 30 ) + ( 31 x 20 ) + ( 23 x 10 )

= 920+ 690 + 620+ 230

= 2460 2. Atribut Kehandalan

= ( 33 x 40 ) + ( 29 x 30 ) + ( 23 x 20 ) + ( 15 x 10 )

= 1320 + 870 + 460 + 150

= 2800

3. Atribut Serviceability

= ( 25 x 40 ) + ( 33 x 30 ) + ( 29 x 20 ) + ( 13 x 10 )

= 1000 + 990 + 580 + 130

= 2700

4. Atribut Estetika

= ( 19 x 40 ) + ( 14 x 30 ) + ( 18 x 20 ) + ( 49 x 10 )

= 760 + 420 + 360 + 490

= 2030

(69)

Atribut yang paling kuat mempengaruhi konsumen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa :

Prioritas pertama adalah atribut kehandalan dengan nilai total sebesar 2800 Prioritas kedua adalah atribut Serviceability dengan nilai total sebesar 2700

Prioritas ketiga adalah atribut feature dengan nilai total sebesar 2460 Prioritas keempat adalah atribut estetika dengan nilai total sebesar 2030 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa atribut yang paling menentukan sikap konsumen adalah atribut kehandalan, sedangkan atribut yang kurang menentukan sikap konsumen adalah atribut estetika.

E. Analisis Multiattribut Attitude Model

(70)

responden a. Feature

Pertanyaan untuk atribut feature baik pada pertanyaan ideal maupun belief masing-masing terdiri dari 3 butir pertanyaan, sehingga total nilai absolut sebesar 300 jawaban. Hasil perhitungan nilai rata-rata ideal dan belief dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel V.12

Sikap Konsumen Terhadap Atribut feature

Ideal Belief

Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah

SS 5 89 445 73 365 Sumber : Data primer diolah, 2008

1236 Selisih nilai ideal dan belief rata-rata adalah sebesar 0,23. b. Kehandalan

(71)

nilai rata-rata ideal dan belief dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel V.13

Sikap Konsumen Terhadap Atribut Kehandalan

Ideal Belief

Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah

SS 5 121 605 132 660 Sumber : Data primer diolah, 2008

1652

Selisih nilai ideal dan belief rata-rata adalah sebesar -0,03. c. Serviceability

(72)

Sikap Konsumen Terhadap Atribut Serviceability

Ideal Belief

Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah

SS 5 177 885 110 550 Sumber : Data primer diolah, 2008

1706

Selisih nilai ideal dan belief rata-rata adalah sebesar 0,29. d. Estetika

Pertanyaan untuk atribut estetika baik pada pertanyaan ideal maupun belief masing-masing terdiri dari 4 butir pertanyaan, sehingga total nilai absolut sebesar 400 jawaban. Hasil perhitungan nilai rata-rata ideal dan belief dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel V.15

Sikap Konsumen Terhadap Atribut Estetika

Ideal Belief

Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah

(73)

1660

Selisih nilai ideal dan belief rata-rata adalah sebesar 0,27.

2. Selisih mutlak belief rata-rata dan ideal rata-rata

Dari tabel nilai ideal dan nilai belief masing-masing atribut diatas dapat diperoleh selisih ideal rata-rata dan belief rata-rata sebagai berikut :

Tabel V.16

Selisih Nilai belief dengan ideal rata-rata

Atribut Skor belief Rata-Rata Skor Ideal Rata-Rata Selisih Mutlak

Feature 3,89 4,12 0,23

Kehandalan 4,16 4,13 0,03

Serviceability 3,98 4,27 0,29

Estetika 3,88 4,15 0,27

3. Menghitung sikap konsumen terhadap atribut produk sepeda motor Honda Supra X 125 dengan menggunakan rumus :

Ab =

Σ

Wi * | Ii - Xi |

Keterangan :

Ab = Sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Honda Supra X 125

(74)

N = Jumlah atribut yang diteliti

Dari hasil perhitungan nilai ideal dan nilai belief rata-rata maka dapat digunakan untuk mengukur sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut feature, kehandalan, serviceability dan estetika. Adapun perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel V.17

Perhitungan Sikap Konsumen dengan Multiattribut Attitude Model Atribut Wi Xi Ii | Xi - Ii | AB = Wi * | Xi - Ii |

Feature 20 3.89 4.12 0.23 4.60

Kehandalan 40 4.16 4.13 0.03 1.20 Serviceability 30 3.98 4.27 0.29 8.70 Estetika 10 3.88 4.15 0.27 2.70

Total 17.20

Ab = (20 x 0,23) + ( 40 x 0,03) + (30 x 0,29) + (10 x 0,27) = 4,60+ 1,20 + 8,70 + 2,70

= 17,20

(75)

Menentukan Interval Skala Sikap

Sikap Tertinggi Sikap Terendah Atribut Wi | Xi - Ii |

Sumber : Data primer diolah, 2008

Dari tabel V.18 diatas terlihat bahwa skor maksimum sebesar 400 dan skor minimum sebesar 0, dengan membagi menjadi 4 kelas interval maka dapat disusun interval kelas sebagai berikut:

Sangat tidak

Gambar V.1 Interval Kelas Indeks Sikap

(76)

Berdasarkan hasil analisis data, selanjutnya penulis akan menguraikan hasil analisis tersebut secara lebih rinci sesuai dengan permasalahannya. 1. Analisis Prioritas Kepentingan

Data yang diperoleh dari kuesioner bagian pertama dianalisis dengan Analisis Prioritas Kepentingan. Dari hasil analisis ini, diperoleh urutan kepentingan masing-masing atribut sebagai berikut :

Urutan Atribut

1 Kehandalan

2 Serviceability 3 Feature

4 Estetika

(77)

serviceability dengan skor tertinggi kedua yaitu sebesar 2700. Dimana konsumen akan mempertimbangkan jika produknya mengalami kerusakan atau membutuhkan perawatan, dengan melihat kemudahan untuk mendapatkan suku cadang, adanya garansi, banyaknya bengkel resmi dengan tenaga-tenaga mekani yang sudah berpengalaman. Setelah membandingkan kemudahan service dan suku cadang kendaraan pada produk sepeda motor Honda Supra X 125 selanjutnya konsumen akan melihat feature yaitu apakah produk tersebut telah dilengkapi dengan panel sepeda motor yang sudah digital, adanya multi reflector pada lampu depan, kunci pengaman, dan adanya bagasi yang luas. Sedangkan di urutan keempat adalah atribut estetika dengan skor sebesar 2030. Sebagian besar dari para konsumen yang pernah ditanyai penulis beranggapan bahwa estetika yang melekat pada produk sepeda motor ini kurang begitu diperhatikan, karena produk Honda merupakan produk untuk berbagai umur, sehingga cocok digunakan untuk kalangan muda maupun yang lebih tua, sehingga konsekuensinya desain body yang sporty, warna, knalpot dan velg racing masih dalam kriteria yang sedang.

2. Analisis Multiattribut Attitude Model

(78)

adalah relatif sangat baik. Hal ini diketahui dari selisih antara nilai ideal dengan belief rata-rata konsumen terhadap atribut-atribut yang diteliti meliputi :

a. Atribut feature mempunyai selisih ideal dan belief rata-rata sebesar :

4,12– 3,89 = 0,23

b. Atribut kehandalan mempunyai selisih ideal dan belief rata-rata sebesar

4,16 – 4,13 = 0,03

c. Atribut serviceability mempunyai selisih ideal dan belief rata-rata sebesar

3,98 – 4,27 = - 0,29

d. Atribut estetika mempunyai selisih ideal dan belief rata-rata sebesar

3,88 – 4,15 = - 0,27

(79)

pemberian bobot kepentingan sebesar 20. Atribut estetika dengan selisih sebesar 0,27 menjadi urutan ketiga dengan pemberian bobot kepentingan sebesar 10. Dan atribut serviceability dengan selisih 0,29 menempati urutan keempat dengan pemberian bobot kepentingan sebesar 30.

Setelah diketahui selisih ideal dengan belief rata-rata dan bobot kepentingan setiap atribut, maka selanjutnya digunakan rumus Multiattribut Attitude Model untuk mengetahui sikap konsumen secara

(80)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan seperti pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan karakteristik responden yang menggunakan produk sepeda motor Honda Supra X 125 di daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru dan Terban mayoritas adalah berjenis kelamin pria yaitu sebesar 55%, berusia antara 17 – 22 tahun yaitu sebesar 34%, memiliki pekerjaan sebagai pelajar / mahasiswa yaitu sebesar 44%, berpendapatan kurang dari Rp.500.000 yaitu sebesar 30%, berpendidikan lulusan SLTA yaitu sebesar 44% dan lama menggunakan antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun yaitu sebesar 39%. Hasil ini menunjukkan bahwa segmen terbesar produk sepeda motor Honda Supra X 125 di daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru dan Terban adalah kalangan muda, yang berstatus pelajar dan mahasiswa.

2. Data yang diperoleh dari kuesioner bagian pertama dianalisis dengan Analisis Prioritas Kepentingan. Dari hasil analisis ini, diperoleh urutan kepentingan masing-masing atribut sebagai berikut :

Urutan Atribut

1 Kehandalan 2 Serviceability

(81)

3 Feature

4 Estetika

Hasil perhitungan Analisis Prioritas Kepentingan seperti yang terlihat diatas menunjukkan bahwa atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam memilih dan membeli produk sepeda motor Honda Supra X 125 di Kabupaten Sleman adalah atribut Kehandalan dengan skor tertinggi yaitu sebesar 2800. Sedangkan atrbut yang paling tidak dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih produk sepeda motor Honda Supra X 125 adalah atribut estetika.

3. Berdasarkan Analisis Multiattribut Attitude Model

Dari hasil analisis dan pembahasan diatas dapat dilihat bahwa atribut kehandalan mempunyai selisih ideal dengan belief yang paling kecil. Hal ini dapat diartikan bahwa atribut kehandalan yang ada pada produk sepeda motor Honda Supra X 125 mempunyai kepuasan tertinggi dibandingkan dengan atribut yang lain. Hasil analisis sikap konsumen menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut produk sepeda motor Honda Supra X 125 adalah sangat baik. Artinya atribut yang melekat pada sepeda motor Honda Supra X 125 yang terdiri dari feature, kehandalan,

(82)

B. Saran

Melihat analisis dan kesimpulan yang didapat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak manajemen perusahaan sepeda motor Honda Supra X 125 sebagai pertimbangan yang menentukan kebijaksanaan sebagai berikut :

(83)

1. Penulis hanya membatasi pada dimensi kualitas feature, kehandalan, serviceability, estetika dikarenakan keterbatasan dana, waktu, dan

tenaga. Sebenarnya banyak variabel yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian.

(84)

South Western College Publishing. Boston: International Thompson Publishing.

Engel, James , Roger Blackwell dan Paul Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara.

______. 1995. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip.dan Gary Armstrong. 2001. Prisip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2004. Alih Bahasa Alexander Sandoro. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT Indeks.

Loudon, David. dan Albert J. Della Bitta. 1993. Consumer Behavior. Second Edition. New York: McGraw Hill Book Company

Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Penerbit BPFE.

Swastha, Basu. 2002. Azas-azas Marketing. Edisi 3. Yogyakarta : Liberty. Sugiyono. 1993. Metode Penelitian Bisnis. Edisi ketiga. Bandung: Alfabeta. Sudjono. 1990. Teknik Analisis Data Statistic Kuantitatif. Bandung: Tarsita. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Dian. 2001. Total Quality Management

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Edisi Kesatu. Bandung: Alfabeta.

(85)
(86)
(87)

Yogyakarta, 13 Juni 2008 Kepada :

Yth. Konsumen Honda Supra X 125 Yogyakarta

Dengan hormat, Dengan ini saya :

Nama : Maria Novena Kristiastuti NIM : 032214096

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang menyusun skripsi dengan judul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Dimensi Kualitas Supra X 125”. Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan saudara untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data yang saya butuhkan.

Semua jawaban yang anda berikan merupakan masukan yang berguna bagi penelitian saya. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan Anda untuk membantu dengan cara menjawab kuesioner ini sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara yang telah meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner ini.

Hormat saya,

(88)

Silakan anda memberi tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan anda : 1. Jenis Kelamin Anda

a. pria b. wanita

2. Usia Anda Saat Ini

a. 17 tahun-22 tahun c. 28 tahun-33 tahun b. 23 tahun-27 tahun d. di atas 33 tahun 3. Pekerjaan Anda Saat Ini

a. Pelajar / Mahasiswa c. Wiraswasta b. Pegawai Negeri / Pegawai Swasta d. Lain-lain 4. Tingkat Pengasilan Anda Dalam satu Bulan

a. Kurang dari Rp 500.000 c. Rp 1.000.000 - 1.500.000 b. Rp 500.000 - Rp 1.000.000 d. Diatas Rp 1.500.000 5. Tingkat Pendidikan Anda

a. Lulusan SD c. Lulusan SLTA

b. Lulusan SLTP d. Lulusan Perguruan Tinggi 6. Berapa Lama Anda Menggunakan Sepeda Motor Honda Supra X 125

a. Kurang dari 6 bulan c. Lebih dari 1 tahun b. 6 bulan -1 tahun

(89)

Dalam kuesioner ini terdapat 2 bagian pertanyaan yaitu :

1. Ideal yang menunjukkan suatu kondisi yang anda inginkan atau harapkan terhadap dimensi

kualitas sepeda motor Honda Supra X 125.

2. Belief atau kepercayaan yaitu keyakinan anda terhadap dimensi kualitas sepeda motor Honda

Supra X 125.

A. Pernyataan Belief atau kepercayaan tentang pendapat Anda mengenai dimensi kualitas sepeda motor Honda Supra X 125

1. `Feature

No Pernyataan SS S N TS STS

1. Panel speedometer menggunakan sistem digitalisasi sehingga lebih akurat.

2. Dengan adanya “multi reflector” dan bohlam ganda lampu, penyinaran tampak jelas dan menambah rasa aman bagi pengendara.

3. Dengan pengaman kunci kontak menambah rasa aman dari pencurian.

4. Utility box (bagasi) yang multiguna.

(90)

namun tetap irit bahan bakar.

2. Accu / baterai tidak gampang soak (habis strum) dan mudah perawatannya.

3. Dengan adanya kapasitas mesin 125 CC, 4 Stroke, berpendingin udara, tarikan sepeda motor Honda Supra X 125 jadi lebih responsif dan bertenaga.

4. Mesin lebih awet dan tahan lama (tidak cepat ganti sparepart).

5. Rem depan dengan piston ganda menjamin pengereman yang efektif

3. Serviceability

No Pernyataan SS S N TS STS

1. Apabila terjadi kerusakan mudah untuk diperbaiki dan banyak bengkel resmi yang dapat menanganinya. 2. Suku cadang atau onderdil mudah didapat.

3. Adanya garansi mesin Honda Supra X 125 selama 3 tahun.

(91)

diri.

2. Warna dan striping baru sepeda motor Honda Supra X 125 sangat bagus dan menarik.

3. Knalpot model racing yang membuat kesan tangguh dalam berkendara.

Gambar

Tabel V.1
Tabel V.2  Ringkasan hasil pengujian reliabilitas
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel V.6 Klasifikasi Responden berdasarkan Pendapatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Botol yang berisi media disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 0 C, tekanan 17.5 psi ( pound per square inch ) selama 15 menit dan kemudian disimpan di

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart (1998).Model ini menggunakan empat komponen penelitian

Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, saling melindungi dan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, dengan sampel berjumlah 11 perusahaan yang diambil dari keseluruhan

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

kulit benih dan tidak sampai ke embrio sehingga embrio tetap dapat tumbuh.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika Kelas VIII D SMP Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran

Kemampuan analitikal peserta diperlukan karena program yang nantinya dituliskan akan dijalankan dengan masukan yang sangat ekstrim sehingga dengan cara yang naif (tanpa analisis